Vous êtes sur la page 1sur 5

No

Tanggal
5-5-2015

Data
DS :
1. Keluarga
mengatakan
pasien sering
mengamuk jika
mendengarkan
suara gaduh.
2. Keluarga
mengatakan
pasien
mengamuk
dengan merusak
perabotan
rumah.
3. Keluarga

Diagnosa
Resiko
Perilaku
Kekerasan

Tujuan (NOC)
Tujuan Keperawatan Pada Paien
1. Pasien

Intervensi (NIC)
Tindakan Keperawatan Pada Pasien

dapat

mengidentifikasi 1. Bina hubungan saling percaya, dengan cara :


a. Mengucapkan salam terapeutik
penyebab perilaku kekerasan
b. Berjabat tangan
2. Pasien dapat mengidentifikasi
c. Menjelaskan tujuan interaksi
tanda-tanda perilaku kekerasan
2. Diskusikan bersama pasien penyebab perilaku
3. Pasien dapat menyebutkan jenis
kekerasan sekarang dan yang lalu.
perilaku kekerasan yang pernah 3. Diskusikan perasaan, tanda, dan gejala yang dirasakan
dilakukan
4. Pasien dapat menyebutkan akibat

pasien jika terjadi penyebab perilaku kekerasan,

dari perilaku kekerasan yang

dengan cara :
a. Diskusikan tanda dan gejala perilaku kekerasan

dilakukannya
5. Pasien dapat menyebutkan cara

secara fisik
b. Diskusikan tanda dan gejala perilaku kekerasan

mencegah

atau mengendalikan

perilaku kekerasannya
6. Pasien dapat mencegah
mengendalikan

atau

perilaku

secara psikologis
c. Diskusikan tanda dan gejala perilaku kekerasan
secara sosial
4. Diskusikan bersama pasien tentang perilaku kekerasan

dengan cara

yang biasa dilakukan pada saat marah :


a. Verbal
spiritual, sosial dan dengan terapi
b. Terhadap orang lain
c. Terhadap diri sendiri
psikofarmaka
5. Diskusikan bersama pasien akibat perilaku kekerasan
Tujuan
Keperawatan
Pada
yang ia lakukan
Keluarga
6. Diskusikan bersama pasien cara mengendalikan

mencongkel

1. Keluarga dapat merawat pasien

mengatakan
pasien
mencederai
dirinya sendiri

bola matanya

kekerasannya

dirumah

secara

fisik,

perilaku kekerasan, yaitu dengan cara :


a. Fisik : pukul bantal/kasur, tarik napas dalam

dan memukulmukuli

marahnya
d. Spiritual : beribadah sesuai keyakinan pasien.
7. Bantu pasien latihan mengendalikan perilaku

tangannya
sampai
tulangnya patah.
4. Keluarga
mengatakan
pasien

b. Obat
c. Sosial/verbal : menyatakan secara asertif rasa

sering

memukulmukul bayangan
yang ia lihat.
DO :
1. Pintu
ruamahnya
rusak pada
bagian engsel
2. Tralis
dikamarnya
rusak
3. Bola mata
sebelah kanan
terlihat sudah
diambil dengan

kekerasan secara fisik :


a. Latihan napas dalam dan pukul bantal/kasur
b. Susun jadwal latihan napas dalam dan pukul
bantal/kasur
8. Bantu pasien

latihan

mengendalikan

perilaku

kekerasan secara sosial/verbal


a. Bantu mengungkapkan rasa marah secara verbal :
menolak

dan

meminta

dengan

baik,

megungkapkan perasaan dengan baik


b. Susun jadwal latihan mengungkapkan rasa marah
secara verbal.
9. Bantu pasien latihan

mengendalikan

kekerasan secara spiritual :


a. Bantu mengungkapkan

rasa

marah

perilaku
secara

spiritual : kegiatan ibadah yang biasa dilakukan


b. Buat jadwal latihan ibadah dan berdoa
10. Bantu pasien mengendalikan perilaku kekerasan
dengan patuh minum obat :
a. Bantu pasien minum obat secara teratur dengan
prinsip lima benar (benar nama pasien, benar nama
obat, benar cara minum obat, benar waktu minum

prosedur operasi
4. Tangan kanan

obat, dan benar dosis obat)


b. Susun jadwal minum obat secara teratur

dan kiri terlihat

Tindakan Keperawatan Pada Keluarga

mengalami

1.

dislokasi tulang

merawat pasien
2.
Diskusikan bersama keluarga tentang perilaku

dan sendi

Diskusikan masalah yang dihadapi keluarga dalam

kekerasan (penyebab, tanda dan gejala, perilaku yang


muncul, dan akibat dari perilaku tersebut)
3.
Diskusikan bersama keluarga tentang kondisi
pasien yang perlu segera dilaporkan kepada perawat,
4.

seperti melempar atau memukul benda/orang lain.


Bantu latihan keluarga dalam merawat pasien
perilaku kekerasan
a. Anjurkan keluarga

untuk

memotivasi

pasien

melakukan tindakan yang telah diajarkan oleh


perawat
b. Ajarkan keluarga untuk memberikan pujian kepada
psien jika pasien dapat melakukan kegiatan tersebut
secara tepat.
c. Diskusikan bersama keluarga tindakan yang harus
dilakukan jika pasien menunjukkan gejala-gejala
DS:
1. Keluarga

Defisit

perilaku kekerasan.
Tujuan Keperawatan Pada Pasien Tindakan Keperawatan Pada Pasien

Perawatan

1. Pasien mampu melakukan

1. Melatih pasien cara perawatan kebersihan diri dengan

mengatakan

Diri

klien tidak
mandi selama 4
hari bahkan
dari 1 minggu.
2. Keluarga
mengatakan
BAB dan BAK
di dalam
kamarnya.
DO
terlihat

klien
acak-

acakan, panjang
dan gimbal.
2. Kuku
terlihat
kotor

dan

panjang.
3. Baju klien kotor
dan tidak rapi.
4. Kamarnya
tercium

berhias secara baik.


3. Pasien mampu melakukan
makan dengan baik.
4. Pasien mampu melakukan

pernah lebih

1. Rambut

kebersihan diri secara mandiri.


2. Pasien mampu melakukan

bau

cara:
a. Menjelaskan pentingnya menjaga kebersihan diri.
b. Menjelaskan alat-alat untuk menjaga kebersihan
diri.
c. Menjelaskan cara-cara melakukan kebersihan diri.
d. Melatih pasien mempraktikan cara menjaga

kebersihan diri.
eliminasi secara mandiri.
2. Membantu pasien latihan berhias
Tujuan
Keperawatan
Pada
Latihan berhias pada pasien pria meliputi latihan
Keluarga Pasien
berpakaian, menyisir rambut dan bercukur.
1. Keluarga mampu merawat
3. Melatih pasien makan secara mandiri dengan cara:
anggota keluarga yang
a. Menjelaskan cara mempersiapkan makan.
b. Menjelaskan cara makan yang tertib.
mengalami masalah defisit
c. Menjelaskan cara merapikan peralatan makan
perawatan diri.
setelah makan.
d. Mempraktikan cara makan yang baik.
4. Mengajarkan pasien melakukan BAB/BAK secara
mandiri dengan cara:
a. Menjelaskan tempat BAB/BAK yang sesuai
b. Menjelaskan cara membersihkan diri setelah BAB
dan BAK.
c. Menjelaskan cara membersihkan tempat BAB dan
BAK.
Tindakan Keperawatan Pada Keluarga
Perawat perlu melakukan tindakan agar keluarga dapat
meneruskan melatih dan mendukung pasien sehingga
kemampuan pasien dalam perawatan diri meningkat.

pesing

karena

Tindakan yang dapat perawat lakukan diantaranya

BAB serta BAK

adalah:
1. Diskusikan dengan keluarga tentang masalah yang

disana.

diahadapi keluarga dalam merawat pasien.


2. Jelaskan pentingnya perawatan diri
mengurangi stigma.
3. Diskusikan dengan

keluarga

tentang

untuk
fasilitas

kebersihan diri yang dibutuhkan oleh pasien untuk


menjaga perawatan diri.
4. Anjurkan keluarga untuk terlibat dalam merawat diri
pasien dan membantu mengingatkan pasien dalam
merawat diri sesuai dengan jadwal yang telah
disepakati.
5. Anjurkan keluarga untuk memberikan pujian atas
keberhasilan pasien dalam merawat diri.
6. Bantu keluarga melatih cara merawat pasien defisit
perawatan diri.

Vous aimerez peut-être aussi