Vous êtes sur la page 1sur 41

BAB II

KEPEMIMPINAN DAN MANAJEMEN


PUSKESMAS

Standar 2.1

PERSYARATAN PUSKESMAS SEBAGAI FASILITAS


PELAYANAN KESEHATAN TINGKAT PERTAMA

KRITERIA
2.1.1

LAMPIRAN
PERATURAN MENTERI KESEHATAN
NOMOR 75 TAHUN 2015
TENTANG
PUSAT KESEHATAN MASYARAKAT
PUSAT KESEHATAN MASYARAKAT
I.

PERSYARATAN LOKASI PUSKESMAS


A. Geografis
Puskesmas tidak didirikan dilokasi berbahaya, yaitu:
1. Tidak ditepi lereng
2. Tidak dekat kaki gunung yang rawan terhadap tanah longsor;
3. Tidak dekat anak sungai, sungai atau badanair yang dapat mengikis
pondasi;
4. Tidak diatas atau dekat dengan jalur patahan aktif;
5. Tidak didaerah rawan tsunami;
6. Tidak dirawan banjir;
7. Tidak dalam zona topan;
8. Tidak didaerah rawan badai, dan lain-lain.
B. Aksebilitas untuk jalur transportasi
Puskesmas Boroko didirikan dilokasi yang mudah dijangkau oleh
masyarakatdan dapat diakses dengan mudah menggunakan
transportasi umum.
C. Kontur Tanah
Kontur tanah mempunyai pengaruh penting pada perencanaan struktur,
dan harus dipilih sebelum perencanaan awal dapat dimulai.
D. Fasilitas Parkir.
Perencangan dan perencanaan prasarana parkir cukup penting karana
prasarana parkir kenderaan akan menyita banyak lahan. Kapasitas
parkir harus memadai, menyesuaikan dengan kondisi lokasi, social dan
ekonomi daerah setempat.
E. Fasilitas keamanan .
Perancangan dan perencanaan prasarana keamanan sangat penting
untuk mendukung pencegahan dan penanggulangan keamanan minimal
menggunakan pagar.
F. Ketersedianan utilitas public
Puskesmas sebagai salah satu fasilitas pelayanan kesehatan
membutuhkan air bersih, pembuangan air kotor/limbah, listrik.
Pemerintah daerah harus mengupayakan utilitas tersebut selalu tersedia
untuk kebutuhan pelayanan dengan mempertimbangkan berbagai
sumber daya yang ada pada daerahnya.
G. Pengelolaan kesehatan lingkungan

Puskesmas harus menyediakan fasilitas khusus untuk pengelolaan


kesehatan lingkungan antara lain air bersih, pengelolaan limbah,
H. Kondisi lainya
Puskesmas Boroko tidak didirikan diarea sekitar saluran udara tegangan
tinggi (SUTT) dan seluruh udara tegangan ekstra tinggi (SUTET)

KMP

Standar 2.1

PERSYARATAN PUSKESMAS SEBAGAI FASILITAS


PELAYANAN KESEHATAN TINGKAT PERTAMA

KRITERIA

2.1.2.

II.

PERSYARATAN BANGUNAN PUSKESMAS

A. ARSITEKTUR BANGUNAN
1. Tanah ruang bangunan
a. Rancangan tata ruang/bangunan agar memperhatikan fungsi
sebagai fasilitas pelayanan kesehatan.
b. Bangunan harus diselenggarakan sesuai dengan peruntukan
lokasi yang diatur dalam rencana tata ruang wilayah (RTRW)
Kabupaten/Kota dan /rencana Tata bangunan dan lingkungan
(RTBL) yang bersangkutan.
c. Tata ruang Puskesmas mengikuti peraturan tata ruang daerah:
1) Ditetapkan nilai koefisien dasar bangunan (KDB)
Maksimal untuk puskesmas adalah 60%
2) desain Ditetapkan nilai koefisien lantai bangunan (KLB)
maksimal untuk puskesmas adalah 1,8.
3) Ditetapkan nilai koefisien daerah hijau (KDH) minimal
Untuk puskesmas adalah 15%.
2. Desain
a. Tata letak ruang pelayanan pada bangunan Puskesmas harus
diatur dengan memperhatikan Zona Puskesmas sebagai
bangunan fasilitas pelayanan kesehatan.
b. Tata letak ruang diatur dan dikelompokan dengan
memperhatikan zona infeksius dan non infeksius

c. Zona berdasarkan privasi kegiatan:


1) Area public, yaitu area yang mempunyai akses langsung
dengan
lingkungan luar Puskesmas, misalnya ruang
pendaftaran.
2) Aria semi publik, yaitu area yang tidak berhubungan
langsung dengan lingkungan luar Puskesmas, umumnya
merupakan area yang menerima beban kerja dari area
publik, misalnya Laboratorium, ruang rapat/diskusi
3) Area privat, yaitu area yang dibatasi dari pengunjung
Puskesmas, misalnya ruang sterilisasi, ruang rawat inap.
d. Zona berdasarkan pelayanan :
Tata letak diatur dengan memperhatikan kemudahan
pencapaian antar ruang yang saling memiliki hubungan fungsi
misalnya:
1) Ruang rawat inap pasien letaknya mudah terjangkau
dari ruang jaga petugas .
2) Perawata pasca persalinan antara ibu dengan bayi
dilakukan dengan system rawat gabung.
e. Pencahayaan dan penghawaan yang nyaman dan aman untuk
semua bagian bangunan
f. Harus disediakan fasilitas pendingin untuk penyimpanan obatobatan khusus dan vaksin dengan suplai listrik yang tidak
boleh terputus.

KMP

STANDAR 2.1

PERSYARATAN PUSKESMAS SEBAGAI FASILITAS


PELAYANAN KESEHATAN TINGKAT PERTAMA

KRITEIA

2.1.3

GAMBAR PKM BOROKO


DENA PKM BOROKO RUANG BVAWAH

UGD

APOTI
K

RR

R.IMUNISASI

R.AN
AK
DAPUR
PASIEN

WC

KMR
PRWT

R.DOKTE
R

KIA KB

R.GIGI

WC

R.NIFAS

WC

R.VK

R.RWT INAP WNT


R.RAWAT IANAP
PRIA

DENA RUANG ATAS

R.KAPUS

R.RAPAT

R.KEUANGAN
GUDANG OBT
R.KEPEGAWAIAN

R.LABORATORIUM
R.GIZI

Monitoring Pemeliharaan Prasarana

KABUPATEN

SPO

BOLAANG
MONGONDOW
UTARA
Pengertian
Tujuan
Kebijakan
Referensi
Langka-langka
Dokumen /Unit
Terkait

No. Dokumen
Revisi
Tanggal Terbit
Halaman

:
:
:
:

PUSKESMAS BOROKO

Monitoring Pemeliharaan Prasarana

KABUPATEN

SP

BOLAANG

MONGONDOW
UTARA
Pengertian

Tujuan

Kebijakan
Langkah-langkah

Dokumen terkait

Unit terkait

No. Dokumen
Revisi
Tanggal Terbit
Halaman

:
:
:
:

Pemantauan dan pemeliharaan


Instalasi Listrik dilaksanakan secara
periodik oleh petugas yang diberi
tanggung jawab
Sebagai acuan penerapan langkahlangkah untuk pemeliharaan dan
pemantauan instalasi listrik
SK.Kepala Puskesmas Nomor ../PKMBO/SK/ /2016
- Petugas instalasi listrik
memantau instalasi listrik secara
periodik atau segera bila keluhan
dari unit kerj.
- Pemeliharan instalasi listrik
secara periodic
- Bila ada keluhan tentang listrik
segera ditanggapi untuk
pemeliharaan atau memerlukan
perbaikan
- Bila perbaikan tidak bisa
dilakukan sendiri segera
laporkan ke Kepala Puskesmas.
- Kepala Puskesmas segera
melaporkan ke PLN setempat
- Laporan Pemantauan
- Laporan Pemeliharaan
- Laporan Perbaikan
- Unit kerja Puskesmas
- PLN

PUSKESMAS BOROKO

Pemeriksaan Kualitas Air

KABUPATEN
BOLAANG
MONGONDOW
UTARA
Ditetapkan Oleh
Kepala
Puskesmas
Boroko
Pengertian

Tujuan

Kebijakan

Langkah-langkah

Pemantauan dan Pemeliharaan


Ventilasi, Gas, dan Sistem Lain
SPO No.Dokumen : ./PKM-BO/
../
Revisi
:
Tanggal Terbit :
Halaman
:

Tanda Tangan

Pemantauan dan pemeliharaan


Ventilasi, gas dan sistem lain dilakukan
secara periodic untuk menjaga sarana
peralatan berfungsi dengan baik
Sebagai Acuan Penerapan LangkahLangkah Pemantauan Dan
Pemeliharaan Ventilasi, Gas Dan
System lainya.
SK.Kepala Puskesmas Nomor ../PKMBO/SK/ /2016 tentang Pemantauan
dan perbaikan sarana peralatan
- Petugas yang berwenang
menyusun jadwal pemantauan
- Melaksanakan pemeliharaan
secara periodik
- Melaporkan pada penanggung

Juni
djenaan,SKM.M.Kes
Nip : 19850713200902
2 006

jawab pengelolaan fisik


Puskesmas bila ada yang
memerlukan perbaikan

Dokumen terkait
-

Laporan
Manual
Laporan
Laporan

Unit pengguna di Puskesmas

Unit terkait

Pementauan
Pemeliharaan
pemeliharaan
perbaikan

Bukti pemantauan dan tindak lanjut

KMP

STANDAR 2.1

PERSYARATAN PUSKESMAS SEBAGAI FASILITAS


PELAYANAN KESEHATAN TINGKAT PERTAMA

KRITERIA

2.1.5

DAFTAR INVENTARIS PERALATAN MEDIK


PERSYARATAN PERALATAN PUSKESMAS
A. Ruangan Pemeriksaan Umum
No

Jenis Peralatan

1. Set Pemeriksaan Umum


1
1.Anuskop

JUMLAH MINIMUM
PERALATAN
PUSKESMAS
RAWAT INAP

1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20

Baki logam tempat alat steril tertutup


Bingkai uji - coba untuk pemeriksaan rafraksi
Buku ishihara tes
Corong telinga / speculum telinga ukuran
kecil, besar, sedang
Emesis basin /Nirbeken besar
Garputala 512 Hz, 1024 Hz, 2084 Hz,
Handle kaca laring
Handle kaca nasopharing
Kaca laring ukuran 2,4,5,6
Kaca nasopharing ukuran 2,4,5,6
Kaca pembesar untuk diagnostik
Lampu kepala / Head lamp + Adoptor AC/DC
Lampu senter untuk periksa /pen light
Lensa uji coba untuk pemeriksaan refraksi
Lup binocular (lensa pembesar) 3-5 Dioptri
Metline ( pengukur lingkar pinggang )
Opthalmoscope
Otoscope
Palu reflex

NO

JENIS PERALATAN

JUMLAH MINIMUM
PERALATAN

25

Speculum hidung dewasa

26
27
28

Sphygmomanometer untuk dewasa


Stetoskop untuk dewasa
Sudip lidah logam / spatula lida
logam panjang 12 cm
Sudip lida logam /spatula lida logam
panjang 16,5 cm
Tempat tidur periksa dan
perlengkapannya
Termometer untuk dewasa
Timbangan dewasa
Tonometer schiotz

29
30
31
32
33
III.
1

Bahan habis pakai


Alcohol
Povidone iodine
Podofilin tincture 25%
Kapas
Kasa non steril
Kasa steril
Masker wajah
Sabun tangan atau antiseptic
Sarung tangan steril
Sarung tangan non steril

Puskesmas Rawat
Inap

Sesuai
Sesuai
Sesuai
Sesuai
Sesuai
Sesuai
Sesuai
Sesuai
Sesuai
Sesuai

kebutuhan
kebutuhan
kebutuhan
kebutuhan
kebutuhan
kebutuhan
kebutuhan
kebutuhan
kebutuhan
kebutuhan

No

JENIS PERALATAN

JUMLAH MINIMUM
PERALATAN
Puskesmas Rawat
Inap

III. Perlengkapan
1
1
Bantal
2
Baskom cuci tangan
3
Kasur
4
Lampu spritus
5
Lemari alat
6
Meja instrument
7
Meteran tinggi badan
8
Perlak
9
Pispot
10 Sarung bantal
11 Seprei
12 Sikat untuk membersihkan peralatan
13 Stop watch
14 Tempat sampah tertutup yang dilengkapi
dengan injakan pembuka penutup
IV . Membelair
1. Kursi kerja
2. Lemari arsip
3. Meja tulis biro
V.Pencatatan dan Pelaporan
1. Buku Register Pelayanan
2.
3.
4.
5.
6.
7.

Formulir dan surat keterangan lain sesuai


kebutuhan pelayanan yang diberikan
Formulir informed Consent
Formulir rujukan
Kertas resep
Surat Keterangan Sakit
Surat Keterangan Sehat

Sesuai Kebutuhan
Sesuai Kebutuhan
Sesuai
Sesuai
Sesuai
Sesuai
Sesuai

Kebutuhan
Kebutuhan
Kebutuhan
Kebutuhan
Kebutuhan

No

JENIS PERALATAN

1. Set Tindakan Medis/Gawat Darurat


1.
Baki logam tempat alat steril tertutup
2.
Collar brace/neck collar anak
3.
Collar brace/neck collar dewasa
4.
Corong telinga /speculum telinga ukuran
kecil, besar, sedang
5.
Doppler
6.
Dressing forceps
7.
EKG
8.
Emesis Basin Nierbeken besar
9.
Forceps alligator
10.
Forceps bayonet
11.
Guedel airway (Oropharingeal Airway)
12.
Gunting bedah standar, lengkung
13.
Gunting bedah standar, lengkung, ujung
tajam/tajam
14
Gunting bedah standar, lengkung, ujung
tumpul/tumpul
15.
Gunting bedah standar, lengkung, ujung
tumpul/tumpul
16.
Gunting bedah standar, lengkung, ujung
tumpul/tumpul
17.
Gunting bedah standar, lurus, ujung
tajam/tajam
18.
Gunting bedah, standar, lurus ujung
tajam/tumpul
19.
Gunting pembalut
20.
Gunting pembuka jahitan lurus
21.
Handle kaca laring
22.
Handle kaca nasopharing
23.
Hooked probes
24.
Kaca laring ukuran 2,4,5,6
25.
Kaca nasopharing ukuran 2,4,5,6
26.
Kait dan kuret serumen
27.
Kanula hidung anak
28.
Kanula hidung dewasa
29.
Klem arteri 14 cm (kocher)
30.
Klem arteri, 12 cm lengkung, dengan gigi
1x2 (halstead-Masquito)

JUMLAH MINUMAN
PERALATAN
Puskesmas Rawat Inap

31.
32.
33.
34.
35.
36.
37.
38.
39.
40.
41.
42.
43.
44.
45.
46.
47.
48.
No

49.
50.
51.
52.
53.
54.
55.
56.
57.
58.
59.
60.
61.
62.
63.
64.
65.
66.
67.
68.
69.
70.
71.
72.
73.

Klem arteri, 12 cm lengkung, tanpa gigi


(halstead-Mosquito)
Klem arteri, 12 cm lurus, dengan gigi 1x2
(halstead-Mosquito)
Klem Arteri, 12 Cm Lurus, Tanpa Gigi
(Halstead-Mosquito)
Klem Arteri, lurus (Kelly)
klem/pemegang jarum jahit, 18 cm (Mayo
Hegar)
Korentang, Lengkung, penjepit alat steril
(23 cm)
Korentang, penjepit sponge
Kursi Roda
Lampu Kepala
Laringoskop anak
Laringoskop dewasa
Laringoskop neonates bilah lurus
Magill forceps
Nebulizer
Otoskop
Palu
Pinset alat, bengkok
Pinset anatomis, 14,5 cm
JENIS PERALATAN

Pinset anatomis, 18 cm
Pinset, bedah, 14,5 cm
Pinset bedah 18 cm
Pinset epilasi
Pinset telinga
Pinset insisi hordeulum chalazion
Resusitator anak-anak dan sungkup
Resusitator dewasa & sungkup
Resusitator neonatus & sungkup
Retraktor, pembuka kelopak mata
Semprit gliserin
Silinder korentang steril
Scalpel, tangkai pisau operasi
Spalk
Speculum hidung
Speculum mata
Sphygmomanometer untuk anak
Sphygmomanometer untuk dewasa
Stand lamp untuk tindakan
Standar infuse
Stetoskop anak
Stetoskop
Stetoskop janin/laenac
Suction pump ( alat penghisap )
Sudip lidah logam/spatula lidah logam
panjang 12 cm

JUMLAH MINUMAN
PERALATAN
Puskesmas Rawat Inap

74.
75.
76.
77.
78.
79.
80.
81.
82.
83.

Sudip lidah logam/spatula lidah logam


panjang 16,5 cm
Tabung oksigen dan regulator
Tempat tidur periksa dan perlengkapannya
Termometer anak
Termometer dewasa
Timbangan anak
Timbangan dewasa
Tissue forceps
Torniket karet
Usungan (brankar)

II. Bahan Habis Pakai


1. Abocat/wing needle no. 20
2. Abocat/wing needle no. 23
3. Abocat/wing needle no. 26
4. Abocat/wing needle no. 18
5. Alkohol
6. Anastesi topikal tetes mata
7. Benang kronik chronic catgud
8. Benang silk
9. Cairan desinfektan/povidone lodine
10. Disposable syringe 1 cc
11. Disposable syringe 10 cc
12. Disposable syringe 2,5 3 cc
13. Disposable syringe 5 cc
14. Disposable syring 50 cc
15. Endotracheal tube ( ETT ) 2,5
16. Endotracheal tube ( ETT ) 3
17. Endotracheal tube ( ETT ) 4
18. Gagle
19. Infus set/intra vena set dewasa
20. Infus set/intra vena set anak
21. Jarum jahit untuk operasi mata lingkaran
22. Jarum jahit, lengkiung, lingkaran penampang
segi tiga
23. Jarum jahit, lengkung lingkran penampang
bulat
24. Jarum jahit, lengkung 3/8 lingkaran penampang
segi tiga 25

25.
26.
27.
28.
29.
30.
31.
32.
33.
34.
35.
36.
37.
38.
39.
40.
41.
42.
43.
44.
45.
46.

IV.
1.
2.
3.
4
5.
6.
7.
8.
9.
10
.
11
.
12
.
13
.
14
.

Jarum jahit, lengkung, 3/8 lingkaran, penampang


bulat
Kapas
Kasa non steril
Kasa steril
Kateter foley ukuran 5-8 french
Kateter karet no 10 (nelaton)
Kateter karet no 12 (nelaton)
Kateter karet no. 14 (nelaton)
Lubricant gel
Masker wajah
Micropore surgical tape
Mucous suction,
Nasogastric tube selang lambung (3,5,8)
Pelilit kapas/cotton applicator
Sabun tangan atau anti septic
Sarung tangan non steril
Sarung tangan steril
Selang karet untuk anus
Skapel, mata pisau bedah besar
Skapel, mata pisau bedah kecil
Verban elastic
Water based gel untuk EKG dan dopler

PERLENGKAPAN
Bak instrumen tertutup
Bantal
Celemek plastic
Dorongan tabung oksigen dengan tali
pengaman
Duk bolong, sedang
Jam/timer
Kain balut segi tiga ( mitella )
Kasur
Kotak penyimpanan jarum bekas
Lemari alat
Lemari obat
Mangkok untuk larutan
Meja instrumen/alat
Perlak / plastic

15 Pispot
.
16 Sarung bantal
.
17 Seprei
.
18 Sikat tangan
.
19 Sikat untuk pembersihan peralatan
.
20 Stop wach
.
21 Tempat sampah tertutup yang dilengkapi
.
dengan injakan pembuka penutup
22 Toples kapas /k asa steril
.
23 Tromol kasa /kain steril 25x120 mm
.
24 Waskom bengkok
.
25 Waskom cekung
.
26 Waskom cuci
.
IV.Meubelair
1.
Kursi meja
2.
Lemari arsip
3.
Meja tulis biro
V . Pencatatan dan pelaporan
1.
Buku register pelayanan
2.
Formulir dan surat keterangan lain sesuai
kebutuhan pelayanan yang diberikan
3.
Formulir informed consent
4.
Formulir rujukan
5.
Kertas resep
6.
Surat keterangan sakit

C . Ruangan Kesehatan Ibu, Anak ( KIA ), KB, dan Imunisasi


No

1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
20.
21.
22.
23.
24.
25.
26.
27.
28.
29.
30.
31.
32.

Jenis Peralatan

Klem korcher
Anuskop
Bak instrumen dengan tutup
Baki logam tempat alat steril bertutup
Doppler
Gunting benang
Gunting verband
Korcher tang
Mangkok untuk larutan
Meja instrumen / alat
Meja periksa ginekologi dan kursi pemeriksa
Palu raflaks
Pan lancet
Pinset anatomi panjang
Pinset anatomi pendek
Pinset bedah
Silinder korentang steril
Sonde mulut
Spekulum vagina (cocor bebek) besar
Spekulum vagina (cocor bebek) kecil
Spekulum vagina (sims)
Sphymomanometer dewasa
Stand lamp untuk tindakan
Stetoskop dewasa
Stetoskop janin /fetoscope
Sudip lidah logam / spatula lidah logam panjang 12 cm
Sudip lidah logam / spatula lidah logam panjang 16,5 cm
Tempong tang
Tempat tidur periksa
Termometer dewasa
Timbangan dewasa
Torniket karet

II. Set Pemeriksaan Kesehatan Anak


1.
Alat pengukur panjang bayi
2.
Flowmeter anak (higt flow)
3.
Flowmeter neonatus ( low flow )
4.
Lampu periksa
5.
Pengukur lingakar kepala
6.
Pengukur tinggi badan anak
7.
Stetoskop pediatric
8.
Termometer anak

JUMLAH
MINUMAN
PERALATA
N
Puskesmas
Rawat Inap

9.
10.

Timbangan anak
Timbangan bayi

III. Set Pelayanan KB


1.
Baki logam tempat alat steril bertutup
2.
Implan Kit
3.
IUD Kit

No

JENIS PERALATAN

1V. Set Imunisasi


Vaccine carrier
Vachine Rafrigerator
V.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
8
9.
10
.
11
.
12
.
13
.
14
.
15
.
16
.

Bahan Habis Pakai


Alkohol
Benang chromic catgud
Cairan desinfektan
Disposable syringe, 1 cc
Disposable syringe, 2,5 3 cc
Disposable syringe, 5 cc
Kain steril
Kapas
Kasa non steril

VI.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10

Perlengkapan
Ari timer
Bantal
Baskom cuci tangan
Celemak plastic
Duk bolong, sedang
Kasur
Kotak penyimpanan jarum bekas
Lemari alat
Lemari obat
Meteren (untuk mengukur tinggi fundus)

Kasa steril
Lidih kapas steril lubrikan gel
Masker
Podofilin tinctura 25%
Sabun tangan atau antiseptic
Sarung tangan

JUMLAH MINUMAN
PERALATAN
Puskesma Rawat Inap

.
11
.
12
.
13
.
14
.
15
.
16
.
17
.
18
.
19
.
20
.
21
.
22
.
23
.
24
.

Perlak
Pispot
Pita pengukur lila
Pompa paytudara untuk ASI
Sarung bantal
Selimut
Seprei
Set tumbuh kembang anak
Sikat untuyk membersikan peralatan
Tempat sampah tertutup yang dilengkapi
dengan injakan pembuka penutup
Tirai
Toples kapas kasa steril
Tromol kasa / kasa Steri
Waskom bengkok kecil

VII.
Meubelair
1.
Kursi kerja
2.
Lemari asset
3.
Meja tulis biro

SPO

KABUPATEN
BOLAANG
MONGONDOW
UTARA
Pengertian

Pemeliharaan Alat
No.Dokumen : ./PKM-BO/
../
Revisi
:
Tanggal Terbit :
Halaman
:

PUSKESMAS
BOROKO

Pemeliharaan alat adalah proses pemantauan, pemeriksaan alat


secara rutin oleh petugas yang kompoten.

Tujuan
Kebijakan
Langkah-langkah

Dokumen terkait

Unit
EP4
-

Sebagai acuan langka-langka pemeliharaan alat


SK Kepala Puskesmas Nomor:.....tentang penanggung jawab
pengelolah alat ukur
- Petugas yang kompeten memantau alat
- Dilakukan pemeriksaan alat
- Dilakuka pemeriksaan alat dan uji coba alat sejak masih
baru
- Seterusnya sesuai umur dan penggunaanya atau sesuai
petunjuk /instruksi pabrik
- Pemeriksaan hasil uji cobva dan setiap kali pemeliharaan
di dokumentasikan
- Kalibrasi alat di dokumentasikan
- Petunjuk penggunaan alat
- Laporan pemeliharaan
- Laporan pemeriksaan alat
- Laporan uji coba alat
- Laporan kalibrasi alat
Unit pengguna peralatan

terkait
Laporan Hasil Kalibrasi
Laporan testing
Dan laporan pemeliharaan alat

Kalibrasi Alat

KABUPATEN
BOLAANG
MONGONDOW

SPO

No. Dokumen
Revisi
Tanggal Terbit
Halaman

:
:
:
:

PUSKESMAS BOROKO

UTARA
Pengertian
Tujuan
Kebijakan
Referensi
Langka-langka

Dokumen /Unit
Terkait

Kalibrasi alat adalah proses pengukuran alat apakah masih


berfunsi normal dan masih pakai
Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk kalibrasi alat
SK.Kepala Puskesmas Nomor ...../PKM BO/SK/......./2015
Tentang Penanggung Jawab Alat Ukur
- Permenkes Nomor 75 Tahun 2015 Tentang Puskesmas
- Manejemen Puskesmas
- Petugas pengelola melakukan inventarisasi alat yang akan
dikalibrasi
- Membuat daftar alat yang akan dikalibrasi
- Memastikan bahwa alat yang dikalibrasi sesuai peraturan
perundangan yang berlaku
- Melaporkan pada kepala Puskesmas tentang Alat yang akan
dikalibrasi
- Kepala Puskesmas menyurat ke institusi pelaksana
Kalibrasi (BPFK)
- BPFK menyampaikan jadwal Kalibrasi alat
- Melaksanakan Kalibrasi Alat
- Membuat laporan hasil Kalibrasi alat
- Menyampaikan laporan kalibrasi alat kepada kepala
Puskesmas
- Alat yang telah dikalibrasi ditempatkan ulang pada tempat
semula
- Petugas pengelolah membuat laporan peralatan yang telah
dikalibrasi

- Daftar alat yang dikalibrasi


- Laporan kalibrasi
o BPFK

BAB II

KEPEMIMPINAN DAN MENEJEMEN


PUSKESMAS

STANDAR 2.2

PERSYARATAN KETENEGAAN PUSKESMAS

KRITERIA

2.2.1

CATATAN . DOKUMEN YANG HARUS DILENGKAPI


1. SK KEPALA PUSKESMAS
2. IJASAH TENAGA KESEHATAN
3. SERTIFIKAT PELATIHAN MENEJEMEN PUSKESMAS
4. URAIAN TUGAS

KMP

STANDAR 2.2

PERSYARATAN KETENEGAAN PUSKESMAS

KRITERIA

2.2.2

STANDAR KETENAGAAN PUSKESMAS


N
O

JENIS TENAGA

Dokter atau Dokter


Layanan Primer
Dokter Gigi

Perawat

Bidan

Tenaga Kes.Masyarakat

Tenaga Kes. Lingkungan

7
8

Ahli Teknologi Lab. Medik


Tenaga Gizi

PUSKESMAS
PERKOTAAN

PUSKESMAS
PEDESAAN

Rawat Inap

Rawat Inap

PUSKESMAS
TERPENCIL/
SANGAT
TERPENCIL
Rawat Inap

Tenaga Kefarmasian

10

Tenaga Administrasi

11

Pekarya
Jumlah

No

1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10
.
11

2.2.2. EP.1 KEBUTUHAN TENAGA PUSKESMAS BOROKO


Jenis Tenaga
Standar
Jumlah
Jumlah
Tenaga PKM
Tenaga yang
Tenaga yang
Rawat Inap
dimiliki
Dibutuhkan
Dokter
Dokter Gigi
Perawat
Bidan
Tenaga Kes. Masyarakat
Tenaga Kes, Lingkungan
Ahli tek. Laboratorium
Tenaga Gizi
Tenaga Kefarmasian
Tenaga Administrasi
Pekarya

BAB II

KEPEMIMPINAN DAN MENEJEMEN


PUSKESMAS

STANDAR 2.3

Kegiatan Pengelolaan Puskesmas

1. Sk kepala Dinas Kabupaten


2. Struktur organisasi Puskesmas yang ditetapkan oleh kepala dinas
kesehatan
3. SK Kepala Puskesmas tentang penetapan penanggung jawab program
4. SPO Komunikasi dan koordinasi pada struktur organisasi Puskesmas
(Logmin)

KMP

STANDAR 2.3

KEGIATAN PENGELOLAAN PUSKESMAS

KRITERIA

2.3.2.

2.3.2
EP.1.Uraian Tugas

Kepala Puskesmas ( lihat 2.2.1)

URAIAN JABATAN
Nama Jabatan
Persyaratan Jabatan
Hasil Kerja

Uraian Tugas
- Manajerial
a. .....................
b. .....................
- Pelayanan Fungsional
a. .....................
b. .....................
- Pengembangan
a. ......................
b. ......................
- Pembinaan
a. ....................
b. ....................
Tanggung Jawab
a. ...........................
b. ..........................
c. .........................
Wewenang
a. .......................

:Juni Djenaan, SKM


: Struktural
:

b. ........................
c. .......................
Uraian Tugas
- Uraian Tugas Penanggung Jawab Program
a. Penanggung jawab UKM
b. Penanggung jawab pengembangan ( kalau ada)
c. Penanggung jawab UKP (lihat matrix)
- Uraian tugas pelaksana kegiatan
a. Pelaksana promosi kesehatan
b. UKS
c. Kesehatan Lingkungan
d. KIA/KB
e. Pencegahan dan pengendalian penyakit
f. Imunisasi
g. Kesehatan tradisional
h. Kesehatan Lansia
i. Kesehatan Olahraga
j. Kesehatan jiwa
k. Kesehatan kerja
l. Kesehatan pelayanan masyarakat

EP.2
- Pimpinan Memahami uraian tugas masing-masing (wawancara)
EP.3
- Hasil evaluasi pelaksana uraian tugas

KMP

STANDAR 2.3

KEGIATAN PENGELOLAAN PUSKESMAS

KRITERIA

2.3.3

KMP.2.3.1
STRUKTUR ORGANISASI PUSKESMAS
Kawasan Perkotaan
1. KEPALA PUSKESMAS
2. Kasubag Tata Usaha:

3.

4.

5.

6.

a. Sistem informasi Puskesmas


b. Kepegewaian
c. Rumah Tangga
d. Keuangan
Penaggung jawab UKBM Esensial dan Keperawatan Kesehatan
Masyarakat
a. Pelayanan promosi kesehatan termasuk UKS
b. Pelayanan Kesehatan Lingkungan
c. Pelayanan KIA-KB yang bersifat UKM
d. Pelayanan gizi yang bersifat UKM
e. Pelayanan pencegahatan dan pengendalian penyakit
f. Pelayanan keperawatan kesehatan masyarakat
Penanggung jawab UKM Pengembangan
a. Pelayanan kesehatan jiwa
b. Peleyanan kesehtan gigi masyarakat
c. Pelayana kesehatan tradiisional komplementer
d. Pelayanan kesehatan olahraga
e. Pelayanan kesehatan indera
f. Pelayanan kesehatan lansia
g. Pelayanan kesehatan kerja
h. Pelayanan kesehatan lainnya
Penanggung jawab UKP, Kefarmasian dan Laboratorium
a. Pelayanan pemeriksaan umum
b. Pelayanan kesehatan gigi dan mulut
c. Pelayanan KIA-KB yang bersifat UKP
d. Pelayanan gawat darurat
e. Pelayanan Gizi yang bersifat UKP
f. Pelayanan persalinan
g. Pelayanan rawat inap untuk Puskesmas yang menyediakan pelayanan
rawat inap
h. Pelayanan kefarmasian
i. Pelayanan laboratorium
Penanggung jawab jaringan pelayanan Puskesmas
a. Puskesmas Pembantu
b. Puskesmas Keliling
c. Bidan Desa
d. Jejaring fasilitas Pelayanan Kesehatan

VII. ORGANISASI PUSKESMAS


A. PUSKESMAS KAWASAN PERKOTAAN
Pola struktur organisasi puskesmas yang dapat dijadikan acuan di puskesmas
kawasan perkotaan adalah sebagai berikut:
1. Kepala Puskesmas
Kriteria Kepala Puskesmas yaitu tenaga kesehatan dengan tingkat
pendidikan paling rendah sarjana, memiliki kompetensi menejemen
kesehatan masyarakat, masa kerja dipuskesmas minimal 2 (dua) tahun,
dan telah mengikuti pelatihan menejemen puskesmas.
2. Kasubag tata usaha, membawai beberapa kegiatan diantaranya sistem
informasi Puskesmas, Kepegawaian, rumah tangga, dan keuangan
3. Penanggung jawab UKM esensial dan keperawatan kesehatan masyrakat
yang membawahi:
a. Pelayanan promosi kesehatan termasuk UKS
b. Pelayanan Kesehatan Lingkungan
c. Pelayana KIA-KB yang bersifat UKM
d. Pelayana Gizi Yang bersifat UKM
e. Pelayanan pencegahan dan pengendalian penyakit
f. Pelayanan keperawatan kesehatan masyarakat
4. Penanggung jawab UKM Pengembangan membawahi upaya
pengembangan yang dilakukan pusekesmas antara lain:
a. Pelayanan kesehatan jiwa
b. Pelayanan kesehatan gigi masyarakat
c. Pelayanan kesehatan tradisional komplementer
d. Pelayanan kesehatn olahraga
e. Pelayanan kesehatan endera
f. Pelayanan kesehatan lansia
g. Pelayanan kesehatan lansia
h. Pelayanan kesehatan lainnya
5. Penanggung jawab UKP, kefarmasian, dan laboratorium membawahi
beberapa kegiatan yaitu:
a. Pelayanan pemeriksaan umum
b. Pelayanan kesehatan gigi dan mulut
c. Pelayanan KIA-KB yang bersifat UKP
d. Pelayanan gawat Darurat
e. Pelayanan Gizi yang bersifat UKP

Vous aimerez peut-être aussi