Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
MEMPERBAIKI KERUSAKAN
PADA SISTEM PLC SIEMENS
(Repair Faults in Specific Brand PLC Systems Siemens)
Daftar Isi
BAB 1
PENGANTAR.........................................................................................................1
Selamat Berjumpa di Buku Pedoman ini !..................................................................1
Persyaratan Minimal Kemampuan Membaca, Menulis & Berhitung...........................1
Definisi.......................................................................................................................1
Berapa Lama Mencapai Kompetensi ?.......................................................................2
Simbol........................................................................................................................2
Terminologi.................................................................................................................2
BAB 2
BAB 3
STANDAR KOMPETENSI.....................................................................................7
Judul Unit...................................................................................................................7
Deskripsi Unit ............................................................................................................7
Kemampuan Awal .....................................................................................................7
Elemen Kompetensi dan Kriteria Unjuk Kerja ............................................................8
Variabel......................................................................................................................9
Pengetahuan dan Keterampilan Pokok....................................................................10
Konteks Penilaian.....................................................................................................10
Aspek Penting Penilaian...........................................................................................10
Keterkaitan dengan Unit Lain...................................................................................11
Kompetensi Kunci yang akan Didemonstrasikan dalam Unit Ini...............................11
Tingkat Kemampuan yang Harus Ditunjukkan dalam Menguasai Kompetensi ini....11
BAB 4
BAB 5
Rencana Materi.................................................................................................12
Bab 1
Pengantar
BAB 1
PENGANTAR
persyaratan-persyaratan organisasi
situasi pelatihan.
Strategi penyampaian dan perencanaan sudah dipersiapkan oleh pelatih untuk peserta
pelatihan. Masalah yang disarankan akan memberikan suatu indikasi tentang apa yang
harus dicantumkan dalam program tersebut untuk memenuhi/mencapai
standar
kompetensi.
Strategi pembelajaran dan penilaian yang dipersiapkan dalam unit ini tidaklah bersifat wajib
namun digunakan sebagai pedoman. Peserta pelatihan didorong untuk memanfaatkan
pengetahuan dan pengalaman industri mereka. Contoh-contoh produk industri lokal atau
hasil pengembangan sumber-sumber yang mereka miliki, dapat membantu dalam
menyesuaikan materi dan memastikan relevansi pelatihan.
Kemampuan
menghitung
Definisi
Seseorang yang berkeinginan untuk memperoleh kompetensi seharusnya berkenan
menamakan dirinya sebagai peserta latih. Dalam situasi pelatihan, anda dapat ditempatkan
sebagai siswa, pelajar atau sebagai peserta, sehingga seorang pengajar kompetensi ini
adalah sebagai pelatih. Sebaliknya, dalam situasi pelatihan anda juga dapat ditempatkan
sebagai guru, mentor, fasilitator atau sebagai supervisor.
Page 1
Bab 1
Pengantar
Simbol
Dalam keseluruhan paket pelatihan akan kita lihat beberapa simbol. Berikut penjelasan
tentang simbol :
Simbol
Keterangan
HO
OHT
Penilaian
Tugas
Terminologi
Akses dan Keadilan
Mengacu kepada fakta bahwa pelatihan harus dapat diakses oleh setiap orang tanpa
memandang umur, jenis kelamin, sosial, kultur, agama atau latar belakang pendidikan.
Penilaian
Proses formal yang memastikan pelatihan memenuhi standar-standar yang dibutuhkan oleh
industri. Proses ini dilaksanakan oleh seorang penilai yang memenuhi syarat (cakap dan
berkualitas) dalam kerangka kerja yang sudah disetujui secara Nasional.
Penilai
Seseorang yang telah diakui/ditunjuk oleh industri untuk menilai/menguji para tenaga kerja
di suatu area tertentu.
Kompeten
Mampu melakukan pekerjaan dan memiliki keterampilan, pengetahuan dan sikap yang
diperlukan untuk melaksanakan pekerjaan secara efektif ditempat kerja serta sesuai dengan
standar yang sudah ditetapkan.
Pelatihan Berdasarkan Kompetensi
Pelatihan yang berkaitan dengan kemampuan seseorang dalam menguasai suatu
kompetensi/ keahlian secara terukur dan mengacu pada standar yang sudah ditetapkan.
Aspek Penting Penilaian
Menerangkan fokus penilaian dan poin-poin utama yang mendasari suatu penilaian.
Konteks Penilaian
Menetapkan dimana, bagaimana dan dengan metode apa penilaian akan dilaksanakan.
Elemen Kompetensi
Indonesia Australia Partnership for Skills Development
Batam Institutional Development Project
125280610.doc
Page 2
Bab 1
Pengantar
Karakteristik
Melakukan tugas-tugas rutin berdasarkan prosedur yang baku dan tunduk pada
pemeriksaan kemajuannya oleh supervisor.
Melakukan tugas-tugas yang Iebih luas dan lebih kompleks dengan peningkatan
kemampuan untuk pekeijaan yang dilakukan secara otonom. Supervisor melakukan
pengecekan-pengecekan atas penyelesaian pekerjaan.
Melakukan aktifitas-aktifitas yang kompleks dan non-rutin, yang diatur sendiri dan
bertanggung jawab atas pekerjaan orang lain.
Strategi Penyajian
Strategi panyajian adalah dengan menyediakan informasi yang diperlukan tentang
bagaimana melaksanakan pelatihan berdasarkan program yang dilaksanakan di tempat
kerja dan/atau di tempat pelatihan/ organisasi yang bersangkutan.
Keterkaitan dengan Unit Lain
Menerangkan peran suatu unit dan tempatnya dalam susunan kompetensi yang ditetapkan
oleh industri. Hal ini juga memberikan pedoman tentang unit lain yang dapat dinilai bersama.
Standar Kompetensi Nasional
Kompetensi-kompetensi yang sudah disepakati secara nasional dan standar-standar
penampilan kerja yang dijadikan acuan oleh segala fihak dalam melakukan suatu pekerjaan.
Page 3
Bab 1
Pengantar
Page 4
Bab 2
BAB 2
Peran Pelatih
Salah satu peran anda sebagai pelatih atau guru adalah memastikan standar pelayanan
yang tinggi melalui pelatihan yang efektif. Untuk memastikan bahwa anda siap bekerja pada
kompetensi ini dengan peserta pelatihan, pertimbangkanlah pertanyaan-pertanyaan berikut
ini:
Apakah ada informasi atau peraturan baru yang mungkin anda butuhkan
untuk diakses sebelum anda memulai pelatihan?
Sudahkah anda pertimbangkan isu-isu yang wajar dan dapat diterima dalam
merencanakan penyampaian program pelatihan ini?
Strategi Penyajian
Variasi kegiatan pelatihan yang disarankan untuk penyampaian kompetensi ini meliputi :
tugas-tugas praktik
tugas-tugas proyek
studi kasus
kerja kelompok
Pelatih harus memilih strategi pelatihan yang Iayak untuk kompetensi yang sedang
diberikan, baik situasi maupun kebutuhan pesertanya. Contohnya, jika praktik industri atau
magang tidak memungkinkan, beragam simulasi, demonstrasi dan penggunaan multi media
mungkin cukup memadai.
Page 5
Bab 2
Peraturan
Perhatikan peraturan-peraturan atau hukum yang relevan serta panduan yang dapat
mempengaruhi kegiatan anda, dan yakinkan bahwa peserta pelatihan anda mengikutinya.
Pengarang:
Frank D. Petruzella
Penerbit:
Glencoe
Tahun Terbit:
1993
Judul:
Pengarang:
Schuler, Mc Namee
Penerbit:
Tahun Terbit
1986
Judul:
Pengarang:
Siemens
Penerbit:
Siemens
Tahun Terbit
2000
Page 6
Bab 3
Standar Kompetensi
BAB 3
STANDAR KOMPETENSI
Dalam sistem pelatihan, Standar Kompetensi diharapkan dapat menjadi panduan bagi
peserta pelatihan atau siswa untuk dapat :
Judul Unit
Memperbaiki Kerusakan pada Sistem PLC Model Tertentu
Deskripsi Unit
Unit kompetensi ini bertujuan untuk melatih ketrampilan didalm memperbaiki kerusakan
pada suatu jenis PLC tertentu. Untuk itu diperlukan pemahaman dari perangkat keras dan
perangkat lunak dari PLC itu sendiri. Disamping itu unit ini juga melatih siswa agar dapat
menggunakan system manual dari PLC itu sendiri sebagai sumber pokok informasi yang
bisa didapatkan dilapangan.
Setiap PLC disertai dengan suatu buku manual/petunjuk yang berisi informasi detail dari
berbagai aspek untuk menggunakan PLC tersebut pada aplikasi-aplikasi sesuai dengan
kebutuhan dari pemakai. Buku manual tersebut akan merupakan sumber utama dari
informasi yang bisa didapatkan pada pemakaian di industri. Seorang engineer atau
technician harus mempunyai kemampuan untuk menterjemahkan isi dari manual tersebut
dan menganalisa sistem yang yang mengalami kerusakan berdasarkan isi dari manual
tersebut sebagai dasar/pijakan pertama didalam proses pencarian kerusakan.
Unit ini berorientasi pada analisa cara kerja dari aplikasi-aplikasi pada PLC. Teori yang
dijelaskan hanya merupakan kesimpulan atau garis besar dari fungsi-fungsi dan fasilitas
yang ada pada PLC. Penjelasan detailnya dapat dipelajari dari manual PLC itu sendiri.
Kemampuan Awal
Peserta pelatihan harus telah memiliki kemampuan awal berikut :
Page 7
Bab 3
Standar Kompetensi
1.4
1.5
1.6
Page 8
Bab 3
Standar Kompetensi
Variabel
Unit ini dipakai pada semua lingkup pekerjaan sektor dari bidang elektronika, kelistrikan
dan mekatronika. Unit ini sesuai dengan aplikasi pada industri manufaktur dan bidang
perbaikan dan perawatan.
(a) Tingkat kesulitan pemograman sesuai dengan taraf kelompok yang ditentukan
(b) Kerusakan yang terjadi berada pada tingkat sementara (hilang timbul) atau
keseluruhan (selalu).
(c) PLC yang digunakan dari jenis (merek) tertentu yang banyak dipakai pada
industri.
(d) Keselamatan kerja dan kesehatan dibahas tetapi tidak terbatas pada :
-
Page 9
Bab 3
Standar Kompetensi
Perangakat lunak.
Pembuatan
tertentu.
Konteks Penilaian
Unit ini harus dinilai pada waktu kerja atau pada pelatihan. Penilaian harus mencakup
demonstrasi praktis ditambah bermacam metode untuk menilai pengetahuan dasar.
Page 10
Bab 3
Standar Kompetensi
Tingkat
Tingkat
Memecahkan Masalah
Menggunakan Teknologi
Karakteristik
Melakukan tugas-tugas rutin berdasarkan prosedur yang baku dan tunduk pada
pemeriksaan kemajuannya oleh supervisor.
Melakukan tugas-tugas yang Iebih luas dan lebih kompleks dengan peningkatan
kemampuan untuk pekeijaan yang dilakukan secara otonom. Supervisor melakukan
pengecekan-pengecekan atas penyelesaian pekerjaan.
Melakukan aktifitas-aktifitas yang kompleks dan non-rutin, yang diatur sendiri dan
bertanggung jawab atas pekerjaan orang lain.
Page 11
Bab 4
Strategi Penyajian
BAB 4
A
Rencana Materi
STRATEGI PENYAJIAN
Rencana Materi
Catatan: 1.
2.
Penyajian bahan, pengajar, peserta dan penilai harus yakin dapat memenuhi seluruh rincian yang tertuang dalam standar
kompetensi.
Isi perencanaan merupakan kaitan antara kriteria unjuk kerja dengan pokok-pokok keterampilan dan pengetahuan .
Elemen
Topik Pelatihan
Perangkat Keras PLC
Penyajian
Tanya-jawab
Diskusi
Penyajian
Tanya-jawab
Diskusi
Tampilan
ut
Hando
OHT
ut
Hando
OHT
Kegiatan
Page 12
Bab 4
Strategi Penyajian
Elemen
Topik Pelatihan
Kegiatan
Rencana Materi
Tampilan
Pembuatan
program
aplikasi praktis
untuk
- Pemrograman Timer
- Pemrograman pencacah (Counter)
Penyajian
Tanya jawab
Diskusi
ut
Hando
OHT
ut
Hando
OHT
Penyajian
Tanya jawab
Diskusi
Page 13
Bab 4
Strategi Penyajian
Sesi ini menunjukkan hand-out, tugas / praktik dan transparansi yang cocok/sesuai dengan standar kompetensi.
Keterampilan, pengetahuan dan sikap
seperti apakah yang saya inginkan untuk
dimiliki siswa.?
Instruktor/ pelatih menjelaskan tentang sistem perangkat keras pada PLC secara umum
dan secara khusus pada pembuatan suatu sistem PLC model tertentu.
Siswa diberi tugas untuk membuat perancangan sistem PLC setelah diberikan panduan
tentang fungsi dari sistem yang akan dirancang.
Beberapa pertanyaan untuk menguji dan memperdalam pengertian siswa tentang topik
ini diberikan untuk tanya jawab.
HO 2- 6
OHT 1
Tugas 1
Instruktor/ pelatih menjelaskan tentang sistem metoda pemrosesan I/O pada PLC jenis
tertentu dan membandingkan dengan sistem I/O secara umum.
Page 14
Bab 4
Strategi Penyajian
Kemudian siswa diberikan tugas untuk mempelajari spesifikasi I/O dari PLC tersebut
berdasarkan hardware manual PLC kemudian mempelajari dan mengamati titik-titik I/O
tersebut pada PLC sesungguhnya serta melihat jenis koneksi yang harus digunakan.
Beberapa pertanyaan untuk menguji dan memperdalam pengertian siswa tentang topik
ini diberikan untuk tanya jawab.
HO 4 9
OHT 3-6
Tugas 4, 5, 6, 7
Instruktor/ pelatih menjelaskan tentang konsep pemrograman pada PLC jenis tertentu,
menjelaskan editor yang digunakan untuk PLC tersebut, menjelaskan instruksi standar
yang dipakai (IEC 1131-3)
Kemudian siswa diberikan tugas untuk mempelajari perbedaan setiap jenis instruksi STL,
LAD, FBD serta IEC 1131-3 dan menulis suatu instruksi dalam keempat jenis instruksi
tersebut.
Beberapa pertanyaan untuk menguji dan memperdalam pengertian siswa tentang topik
ini diberikan untuk tanya jawab.
HO 4 9
OHT 7-9
Tugas 8
Instruktor / pelatih menjelaskan tentang apa yang dimaksud dengan Siklus telusuran
(scan cycle) dan apa saja yang dijalankan CPU selama proses scan cycle tersebut.
Faktor-faktor yang mempengaruhi lamanya scan cycle tersebut dijelaskan.
Kemudian siswa diberikan tugas untuk mencari lamanya waktu eksekusi untuk beberapa
instruksi, serta menentukan lamanya scan cycle untuk suatu program yang diberikan
Beberapa pertanyaan untuk menguji dan memperdalam pengertian siswa tentang topik
Page 15
Bab 4
Strategi Penyajian
Instruktor/ pelatih menjelaskan tentang apa yang dimaksud dengan Memori, tipe data dan
model pengalamatan yang ada pada CPU jenis tertentu. Jenis-jenis moemori dan fungsifungsinya dijelaskan. Tipe-tipe data pada operand instruksi dijelaskan. Sistem
pengecekan tipe data yang dapat dilakukan CPU jenis tertentu dijelaskan. Model
pengalamatan langsung dan tidak langsung dijelaskan.
Kemudian siswa diberikan tugas untuk mempelajari spesifikasi hardware dari CPU
tertentu yang berhubungan dengan alamat dan jenis-jenis memori yang tersedia pada
CPU tersebut. Siswa diajak untuk membuat contoh program yang dapat mengakses
memori-memori tersebut sesuai dengan fungsinya. Membuat contoh program untuk
mengakses memori dengan metoda langsung dan tak langsung.
Beberapa pertanyaan untuk menguji dan memperdalam pengertian siswa tentang topik
ini diberikan untuk tanya jawab.
HO 4 9
OHT 7,8,9,13,14
Tugas 10
Instruktor/ pelatih menjelaskan tentang jenis-jenis komunikasi dan jaringan yang dapat
dilakukan oleh PLC jenis tertentu. Komponen-komponen yang diperlukan dalam
membentuk sistem komunikasi dan jaringan tersebut disebutkan dan dijelaskan.
Kemudian siswa diberikan tugas untuk mempelajari spesifikasi hardware dari komponenkomponen yang dibutuhkan untuk membuat suatu sistem komunikasi dan jaringan.
Sistem komunikasi sederhana antar personal komputer dan CPU dicoba.
Beberapa pertanyaan untuk menguji dan memperdalam pengertian siswa tentang topik
Page 16
Bab 4
Strategi Penyajian
Instruktor/ pelatih menjelaskan tentang instalasi perangkat lunak Step 7 micro/ WIN 32
programming software dan menerangkan pembuatan beberapa proggram sederhana
sebagai langkah pengenalan terhadap perangkat lunak tersebut.
Instruktor/ pelatih menerangkan tentang jenis-jenis instruksi pemrograman pada PLC
model tertentu secara lebih mendetail disertai dengan contoh-contoh penggunaanya.
Instruksi tersebut dibandingkan dengan instruksi pada PLC secara umum.
Kemudian siswa diberikan tugas untuk merubah penulisan program sederhana dalam
bentuk instruksi STL, LAD, FBD jika diberikan suatu instruksi standar.
Siswa diberikan tugas untuk membuat beberapa program sederhana dan menjalankan
program tersebut pada PLC.
Beberapa pertanyaan untuk menguji dan memperdalam pengertian siswa tentang topik
ini diberikan untuk tanya jawab.
HO 15-17
OHT 16-17
Tugas 12,13
Bab 4
Strategi Penyajian
Page 18
Bab 4
Strategi Penyajian
2.
3.
Page 19
Bab 4
Strategi Penyajian
Lembar Informasi
HO 1
Lembar Informasi
Nama Peserta
No. Identitas
: ..
Page 20
Bab 4
Strategi Penyajian
Lembar Informasi
HO 2
1. Perangkat keras pada PLC
1.1 Panduan dasar pembuatan suatu sistem PLC dan aplikasinya.
Ada banyak metoda dalam merancang suatu sistem PLC. Dibawah ini diberikan beberapa
panduan yang dapat digunakan dalam merancang berbagai sistem. Tentu saja anda harus
mengikuti prosedur yang ada pada perusahaan saudara dan juga Prosedur Kerja Standar
yang ada pada perusahaan saudara.
Langkah dibawah ini hanya merupakan salah satu contoh praktis
1.
2.
3.
Input/Output
Status yang diijinkan (menunjukan apa yang harus dicapai sebelum ada tindakan
lebih lanjut) untuk aktuator, solenoid, motor dsb.
Identifikasi kondisi yang dapat memastkan bahwa operasi tersebut tidak lagi
berbahaya, dan tentukan bagaimana untuk mendeteksi kondisi tersebut tanpa
melalui CPU.
Identifikasi bagaimana CPU dan I/O mempengaruhi proses pada waktu terdapat
power, tidak terdapat power, dan kesalahan yang dapat dideteksi. Informasi ini hanya
digunkan untuk merancang operasi normal dan tidak normal dan tidak bisa
diandalkan untuk tujuan safety.
Rancanglah komponen manual atau elektro mekanikal yang dapat mengambil alih
kontrol dari blok yang berbahaya dari CPU.
Page 21
Bab 4
Strategi Penyajian
Lembar Informasi
HO 3
4.
Buatlah informasi status dari rangkaian independen tersebut agar diketahui oleh CPU
sehingga program dan antarmuka operator dapat mengetahui informasi yang
diperlukan.
Identifikasi kebutuhan safety yang lain untuk keselamatan dari keseluruhan proses.
Berdasarkan keperluan dari fungsi yang dibutuhkan, gambarlah lokasi operator temasuk hal
berikut ini :
5.
Gambaran dasar yang menunjukan lokasi dari tiap operator dalam hubungannya
dengan proses mesin.
Lay out mekanikal dari komponen-komponen( display, sakelar, lampu dsb) untuk
lokasi operator
Gambar elektrikal dari hubungan I/O dan CPU atau Modul tambahan.
6.
Gambar yang menunjukan lokasi tiap CPU dalam hubungannya dengan proses
mesin
Lay out mekanikal dari CPU dan modul I/O tambahan (ternasuk lemari, box,dan
peralatan lainnya)
Gambar elektrikal untuk CPU dan modul I/O tambahan (termasuk model dari
komponen, alamat komunikasi, dan alamat I/O.
Buatlah daftar dari simbol-simbol dari sinyal yang digunakan sebagai referensi.
Page 22
Bab 4
Strategi Penyajian
Lembar Informasi
HO 4
1.2 Metoda Program Pengendalian
1.2.1 Sistem Pengendalian secara umum
Suatu proses pengendalian membutuhkan adanya input dan output. Dalam hal ini fungsi
Input adalah suatu besaran yang akan menjadi dasar/masukan bagi suatu proses lebih
lanjut yang akan menganalisa input tersebut dan membandingkannya dengan suatu kriteria
yang sudah dibuat sesuai dengan spesifikasi dari proses terebut. Kemudian setelah input
tersebut diproses maka akan ada suatu hasil akhir yang akan dikeluarkan. Hasil akhir ini
disebut Output.
Dalam suatu proses pengendalian dikenal dua macam sistem dasar yang disebut
Pengendalian Ikal Terbuka (Open Loop Control) dan Pengendalian Ikal Tertutup (Closed
Loop Control). Pada Pengendalian Ikal Terbuka (Open Loop Control )ini hasil akhir yang
dikeluarkan hanya bergantung kepada masukannya dan hasil akhir itu sendiri tidak
mempunyai pengaruh apapun terhadap proses ini. Contohnya : seorang guru menyuruh
murid mengerjakan sesuatu (input) kemudian meninggalakan ruangan (output).
Sistem Ikal Terbuka ini dapat digambarkan dalam blok diagram sebagai berikut :
R(s)
Gco(s)
Gp(s)
Y = Gco Gp R
Y(s)
Y/R = Geo Gp
Suatu proses otomatis akan merupakan jenis pengendalian ikal tertutup, karena proses
yang dijalan kan akan bergantung kepada hasil akhirnya juga. Contoh : dalam kelas yang
sama guru menyuruh murid mengerjakan sesuatu, kemudian mengawasi hasil pekerjaan
mereka untuk memastikan perkerjaan tersebut diselesaikan dengan baik. Jika murid
tersebut berhenti mengerjakan dan bertindak yang tidak seharusnya, maka guru akan
mengambil aksi. Dalam hal ini guru mengadakan pengamatan, mendapatkan umpan balik
(feedback) dan mengambil aksi yang sesuai jika target tidak tercapai. Jadi dalam sistem
pengendalian ikal tertutup akan melibatkan umpan balik untuk memastikan kondisi yang
diinginkan tercapai.
Sistem Ikal tertutup ini dapat digambarkan dalam blok diagram sebagai berikut :
R(s)
E
+
Gcc(s)
Gp(s)
_
HY
Y = E Gcc Gp
Feedback
E = R HY
H(s)
Page 23
Bab 4
Strategi Penyajian
Lembar Informasi
HO 5
Suatu proses otomatis akan merupakan jenis pengendalian ikal tertutup, karena proses
yang dijalankan akan bergantung kepada hasil akhirnya juga. Contoh : dalam kelas yang
sama guru menyuruh murid mengerjakan sesuatu, kemudian mengawasi hasil pekerjaan
mereka untuk memastikan perkerjaan tersebut diselesaikan dengan baik. Jika murid
tersebut berhenti mengerjakan dan bertindak yang tidak seharusnya, maka guru akan
mengambil aksi. Dalam hal ini guru mengadakan pengamatan, mendapatkan umpan balik
(feedback) dan mengambil aksi yang sesuai jika target tidak tercapai. Jadi dalam sistem
pengendalian ikal tertutup akan melibatkan umpan balik untuk memastikan kondisi yang
diinginkan tercapai.
Y = E Gcc Gp
E = R HY
Page 24
Bab 4
Strategi Penyajian
Lembar Informasi
HO 6
1.2.2 Sistem Pengendalian dengan PLC
Untuk membuat sistem pengendalian dengan PLC membutuhkan beberapa langkah
sistematis yang dapat disimpulkan sebagai berikut :
(a)
Menentukan urutan proses-proses yang terjadi dalam sistem pengendalian tersebut dengan
menyebutkan bagian input (sensor, sakelar dsb) yang memonitor kondisi keluaran dari proses
yang dikendalikan, proses (pada CPU PLC) kriteria/tujuan yang akan diterapkan pada porses
yang dikendalikan, dan output (relay, solenoid, motor dsb) yang akan menendalikan
pergerakan atau aktivitas dari proses yang dikendalikan. Blok diagram atau diagram alir
dapat digunakan sebagai alat bantu.
(b)
Menentukan jenis dan spesifikasi dari komponen input dan output. Penentuan komponen
input dan output ini berhubungan dengan spesifikasi dari input dan output terminal pada PLC
sehingga dapat ditentukan jenis PLC yang diperlukan untuk aplikasi tersebut. Pada tahap ini
penomoran input dan output harus ditentukan sebagai referensi/acuan dalam pembuatan
program pada PLC.
(c)
Penulisan program untuk mewujudkan sistem pengendalian seperti yang disebutkan pada
bagian (a). Untuk instruksi SIMATIC dari Siemens Penulisan program ini dapat dilaksanakan
dalam Statement List Editor (STL), Ladder logic (LAD), atau function Block Diagram (FBD).
(d)
Memasukan program dalam memory. Dalam langkah ini program yang telah kita tulis
dimasukan kedalam memory PLC dengan menggunakan bantuan komputer atau hand held
programmer yang tersedia. Untuk beberapa jenis PLC tertentu, anda harus melakukan
deklarasi nomor-nomor input dan output yang tersedia pada PLC tersebut sebelum
digunakan. Setelah program dimasukan kedalam memori kemudian dilakukan pengecekan
untuk memastikan program yang dibuat tidak mengandung kesalahan kode. Pengecekan ini
bisa dilakukan melalui fungsi diagnosa atau dengan proses simulasi.
HO-7
Indonesia Australia Partnership for Skills Development
Batam Institutional Development Project
125280610.doc
Page 25
Bab 4
Strategi Penyajian
Lembar Informasi
Page 26
Bab 4
Strategi Penyajian
Lembar Informasi
HO-8
1.3 Metoda pemrosesan I/O
PLC berhubungan dengan bagian /komponen lain melalui terminal I/O. Input akan
memonitor sinyal dari komponen-komponen seperti sensor dan sakelar (switch). Output
akan mengendalikan operasi dari pompa, motor, relay dll. Spesifikasi dari I/O ini sangat
penting dan bervariasi bergantung kepada jenis PLC yang digunakan. Pemahaman tentang
karakteristik dan spesifikasi I/O ini sangat penting didalam merancang dan menganalisa
suatu sistem rangkaian PLC.
Spesifikasi I/O ini dapat dibaca detailnya pada manual dari PLC itu sendiri. Biasanya manual
PLC akan memberikan contoh dari pemakaian I/O tersebut berserta cara pemakaian/ hal-hal
penting yang harus diingat dalam menggunakan I/O tersebut.
Dalam unit ini akan dibahas beberapa hal penting yang perlu diketahui tentang I/O dari PLC
secara umum, PLC Siemens S7-200 CPU dan PLC Omron C200HX pada khususnya.
S7-200 CPU mempunyai jumlah digital I/O yang dapat dilihat pada bagian spesifikasi
pada appendix A pada manual S7-200 Programmable Controller.
S7-200 CPU 222, CPU 224 dan CPU 226 dapat menerima tambahan module digital dan
analog I/O. Lihat spesifikasi pada appendix A.
HO-9
Indonesia Australia Partnership for Skills Development
Batam Institutional Development Project
125280610.doc
Page 27
Bab 4
Strategi Penyajian
Lembar Informasi
Gambar 1.3: Penomoran I/O untuk CPU 221 dan CPU 224 dengan modul tambahan.
Page 28
Bab 4
Strategi Penyajian
Lembar Informasi
HO-10
1.3.2 Menggunakan Input Filter untuk menghilangkan derau (noise)
Pada input digital sering terjadi gangguan sinyal digital yang masuk yang disebabkan karena
adanya noise (sinyal tidak ideal karena terdapat noise frekwensi tinggi, tegangan transient,
loncatan tegangan (voltages spike)dsb. Untuk mengatasi hal tersebut CPU S7-200
mempunyai kemampuan untuk memfilter masukan pada terminal input sesuai dengan
beberapa pilihan yang tersedia. Lihat gambar berikut
Page 29
Bab 4
Strategi Penyajian
Lembar Informasi
HO-11
Gambar 1.4 : Kondisi kerja dengan dan tanpa pendeteksi pulsa (pulse catch).
Sebagai catatan anda harus memperhatikan fungsi filter pada input yang sama. Pengaturan
input filter ini tidak boleh menghilangkan pulsa yang akan dideteksi atau dengan kata lain
pengaturan waktu input filter harus lebih kecil dari lebar pulsa minimum yang akan dideteksi.
Dalam blok diagram dibawah terlihat bahwa input filter akan memproses sinyal digital
sebelum pendeteksi pulsa.
Contoh praktis dari pemakaian pendeteksi pulsa ini dapat dilihat pada gambar berikut
Page 30
Bab 4
Strategi Penyajian
Lembar Informasi
HO-12
Gambar 1.6 : Menu konfigurasi dari pendeteksi pulsa
Untuk mengaktifkan fungsi pendeteksi pulsa ini dapat dilakukan pada menu command View
> System Block dan klik pada menu Pulse Catch Bits. Lihat gambar berikut.
HO-13
Indonesia Australia Partnership for Skills Development
Batam Institutional Development Project
125280610.doc
Page 31
Bab 4
Strategi Penyajian
Lembar Informasi
Page 32
Bab 4
Strategi Penyajian
Lembar Informasi
HO-14
Tabel 1.1 karakteristik dari pencacah kecepatan tinggi HSC0, HSC3, HSC4, dan HSC5
Tabel 1.2 karakteristik dari pencacah kecepatan tinggi HSC1 dan HSC2
Setiap pencacah mempunyai input yang dialokasikan untuk clok, direction control, reset
dan start
Pulsa Output Kecepatan Tinggi (High Speed Pulse Output)
CPU S7-200 mempunyai fasilitas untuk mengeluarkan pulsa kecepatan tinggi pada output
Q0.0 dan Q0.1 yang dapat menghasilkan keluaran PWM atau Deretan pulsa PTO (Pulse
Train Output). PTO akan mengeluarkan pulsa sejumlah yang diinginkan dengan duty cycle
50% dan perioda dari 2ms 65535ms. PWM akan mengeluarkan pulsa dengan dutycycle
yang dapat diatur dari 0% sampai 100%. Untuk spesifikasi lebih detail lihat manual dari
CPU.
HO-15
Indonesia Australia Partnership for Skills Development
Batam Institutional Development Project
125280610.doc
Page 33
Bab 4
Strategi Penyajian
Lembar Informasi
Page 34
Bab 4
Strategi Penyajian
Lembar Informasi
HO-16
1.4 Konsep Pemrograman, Bahasa Pemrograman dan Editor
1.4.1 Instruksi Simatic dan IEC 1131-3 pada CPU S7-200
S7-200 CPU mempunyai kemampuan untuk menjalankan program dalam dua format
instruksi yaitu instruksi Simatec dan instruksi IEC 1131-3.
Instruksi Simatec dibuat secara khusus untuk dijalankan pada CPU PLC jenis Siemens S7200. Instruksi Simatec ini tidak dapat dijalankan pada CPU dari jenis lain misalnya C200HX
dari Omron
Instruksi IEC merupakan instruksi yang dikembangkan oleh International Electrotechnical
Commission dan instruksi ini mempunyai format standar yang dikenal oleh beragam jenis
PLC.
Kedua instruksi tersebut masing masing mempunyai keunggulan. Pilihan yang dibuat mutlak
tergantung kepada pembuat program. Meskipun demikian, dibawah ini disebutkan hal-hal
yang patut dijadikan pertimbangan untuk memilih jenis instruksi diatas.
Simatic
Ada tiga jenis editor yang bisa digunakan dalam instruksi Simatec yaitu (LAD, STL,dan
FBD)
IEC 1131-3
Biasanya lebih mudah belajar membuat program untuk berbagai jenis PLC.
Beberapa instruksi bekerja berlainan dengan instruksi yang sama pada Simatec.
Instruksi ini hanya bisa digunakan dengan editor LAD dan FBD
Page 35
Bab 4
Strategi Penyajian
Lembar Informasi
HO-17
HO-18
Page 36
Bab 4
Strategi Penyajian
Lembar Informasi
harus memastikan penggunaan nomor unsigned untuk instruksi signed tidak melebihi
batasan positif
tif adau negatif. Kesalahan penggunaan tipe data ini bisa berakitbat terjadinya hasil
yang tdak diharapkan pada sistem kerja PLC atau mengakibatkan terjadinya
kecelakaan kerja. Sistem kerja dari PLC yang tidak dapat diperkirkarakan dapat
menimbulkan kematian atau luka yang serius pada operator, dan/atau kerusakan
peralatan yang berat.
Kesimpulannya, dalam mode editor untuk instruksi IEC 1131-3, strong data checking
menolong anda untuk mengidentifikasi kesalahan-kesalahan tersebut selama proses
kompilasi, yaitu dengan menghasilkan kode-kode kesalahan untuk tipe-tipe data yang tidak
diijinkan untuk instruksi tersebut. Kemampuan untuk melakukan pendeteksian atau
pemeriksaan kesalahan jenis ini tidak terdapat pada editor untuk instruksi SIMATIC.
Karena mode pemrograman IEC 1131-3 adalah strongly data type dan SIMATIC adalah
bukan strongly data type, maka tidak diijinkan untuk melakukan pemindahan pogram antar
kedua bahasa ini.
HO-19
Indonesia Australia Partnership for Skills Development
Batam Institutional Development Project
125280610.doc
Page 37
Bab 4
Strategi Penyajian
Lembar Informasi
parameter-parameter yang lain secara otomatis mengikuti. Berikut ini contoh dari
penggunaan model pengalamatan langsung pada instruksi overloaded.
Tabel 1.6 : Contoh tipe data untuk pengalamatan langsung
HO-20
1.4.5 Penggunaan instruksi konversi tipe data
Indonesia Australia Partnership for Skills Development
Batam Institutional Development Project
125280610.doc
Page 38
Bab 4
Strategi Penyajian
Lembar Informasi
Instruksi konversi tipe data ini digunakan untuk merubah suatu tipe data tertentu kedalam
bentuk tipa data yang lain. Lihat tabel berikut untuk mendapatkan informasi yang lebih jelas
tentang instruksi ini
Pada mode editor untuk IEC 1131-3, anda dapat menggunakan instruksi overloaded MOVE
untuk mengkonversikan diantara tipe INT dan WORD, dan DINT dan DWORD. Instruksi ini
dapat mengkonversi tipe-tipe data yang besarnya sama (INT dan WORD sama-sama 16
bit). Tabel berikut menunjukan contoh penggunaan instruksi MOVE pada mode IEC 1131-3
Page 39
Bab 4
Strategi Penyajian
Lembar Informasi
HO-21
1.4.6 Elemen-elemen dasar pemrograman dengan instruksiinstruksi SIMATIC dan IEC
CPU akan secara terus menerus mengeksekusi program untuk menjalankan
proses yang dikehendaki. Program ini dapat anda buat dengan menggunakan
program STEP-7Micro/Win32 dari Siemens yang mampu untuk membuat
program dalam bentuk instruksi SIMATIC atau IEC.
Dalam suatu program sebaiknya dibuat suatu organisasi yang terdiri dari tiga
bagian pokok berikut :
Program utama: Bagian ini merupakan inti dari program dimana anda menempatkan
instruksi-instruksi yang mengendalikan aplikasi/sistem anda. Instruksi-instruksi ini akan
ditelusuri dan dijalankan satu persatu secara berurut sebanyak satu kali setiap 1 siklus
telusuran (scan cycle).
Rutin Interupt : Elemen ini bisa digunakan dan bisa tidak. Jika digunakan elemen ini
akan dijalankan jika terjadi suatu kejadian(event) untuk suatu interupt.
Subrutin: bagian ini juga merupakan elemen yang dapat dipilih untuk digunakan atau
tidak, tergantung kepada pembuat program. Elemen subrutin ini hanya akan dieksekusi
jika dipanggil dari bagian program utama.
Berikut ini adalah contoh dari penggunaan interupt dan subrutin dalam suatu
program yang akan membaca nilai analog dari input dengan kecepatan
pencuplikan sebesar 100ms per data.
HO-22
Indonesia Australia Partnership for Skills Development
Batam Institutional Development Project
125280610.doc
Page 40
Bab 4
Strategi Penyajian
Lembar Informasi
Membaca input
Mengeksekusi program
Berikut ini adalah gambar dari satu siklus telusuran pada CPU
Tugas-tugas yang akan dilaksanakan CPU bergantung pada mode dari CPU tersebut. Pada
mode RUN , CPU akan mengeksekusi program anda dan pada mode STOP program anda
tidak dieksekusi.
Membaca Input Digital
Setiap silklus telusuran dimulai dengan membaca nilai yang ada pada input digital dan
kemudian menuliskan nilai tersebut pada lokasi meori yang dinamai dengan process
image-input register
CPU akan menyediakan memori untuk process image register ini dalam format delapan bit
(satu byte) per lokasi. Jika CPU tersebut tidak mengalokasikan memori untuk input tertentu,
maka lokasi memori tersebut tidak dapat digunakan lagi untuk modul CPU tambahan. Untuk
Input yang tidak digunakan CPU akan mereset ke nol pada tiap proses siklus telusuran.
Untuk penjelasan lebih lanjut tentang proses pengambilan nilai input analog bisa dibaca
pada CPU manual.
Page 41
Bab 4
Strategi Penyajian
Lembar Informasi
HO-23
Mengeksekusi Program
Selama fasa eksekusi dari proses telusuran, CPU menjalankan program anda yang dimulai
dari instruksi pertama dan berlanjut ke instruksi-instruksi selanjutnya sampai instruksi
terakhir. Instruksi I/O immediate akan mengakses input dan output pada waktu eksekusi
program atau rutin interupt.
Jika anda menggunakan interupt pada program anda, interupt rutin yang berhubungan
dengan terjadinya interupt tidak dijalankan pada siklus telusuran normal, tetapi akan
dieksekusi sewaktu interupt terjadi.
Menjalankan permintaan komunikasi
Selama masa pemrosesan permintaan komunikasi dalam siklus telusuran, CPU memproses
semua pesan yang diterima dari terminal komunikasi.
Menjalankan proses CPU diagnostic
Selama fasa ini, CPU memeriksa kondisi dan kesiapannya serta memeriksa memori
program. Ia juga memeriksa status dari tiap modul I/O
Menulis pada digital output
Pada setiap akhir siklus telusuran, CPU akan menulis nilai yang tersimpan dalam processimage output register ke digital output
CPU akan menyediakan memori untuk process image output register dalam format delapan
bit (satu byte) per lokasi. Jika CPU tersebut tidak mengalokasikan memori untuk output
tertentu, maka lokasi memori tersebut tidak dapat digunakan lagi untuk modul CPU
tambahan.
Pada waktu mode operasi CPU diubah dari mode RUN ke STOP, digital output akan terset
sesuai dengan kondisi pada output table atau tetap pada kondisi sebelumnya. Defaultnya
adalah digital output akan dimatikan. Nilai analog output akan tetap seperti sebelumnya.
Process image Input dan Process image Output Register
Ada beberapa keuntungan untuk menggunakan process image register dibandingkan
dengan mengakses input dan output secara langsung sebagai berikut:
Pencuplikan nilai input pada permulaan siklus telusuran akan tersinkronisasi dan nilainya
akan tetap selama eksekusi program dijalankan. Output akan diperbaharui nilainya pada
akhir siklus telusuran yaitu setelah proses eksekusi program selesai. Kedua hal ini akan
membuat sistem menjadi lebih stabil.
Program anda dapat mengakses image register secara lebih cepat dari pada mengakses
titik I/O secara langsung sehingga proses eksekusi program menjadi lebih cepat.
titik I/O merupakan besaran bit yang harus diakses sebagai bit, tetapi anda dapat
mengakses image register sebagai bit, byte, word, atau double word. Hal ini
menyebabkan image register lebih fleksibel.
Immediate I/O
Instruksi immediate I/O mengijinkan anda untuk mengakses secara langsung pada titik-titik
I/O tersebut, meskipun biasanya image register lebih banyak digunakan. Pricess image
input register tidak berubah pada waktu anda menggunakan sebuah instruksi immediare
untuk mengakses input. Proses image output register akan berubah isinya secara
berbarengan pada waktu anda membuat suatu instruksi immediate untuk mengakses
output.
Indonesia Australia Partnership for Skills Development
Batam Institutional Development Project
125280610.doc
Page 42
Bab 4
Strategi Penyajian
Lembar Informasi
HO-24
1.6 Memori, tipe data dan model pengalamatan
CPU menyimpan informasi pada berbagai lokasi pada jangkauan memori dari sistem. Tiap
lokasi memori ini mempunyai alamat yang unik sesuai dengan fungsinya. Anda dapat
mengakses memori secara langsung dengan memberikan alamat memori tersebut pada
instruksi. Untuk itu didalam format data yang akan diakses terkandung informasi dari jenis
register yang digunakan dan besar dari register tersebut misalnya IB, QB, LB, DW dsb.
Jenis-jenis data tersebut dibahas dalam bagian 1.6 ini. Sistem pengalamatan bisa
digolongkan dalam Absolute Addressing dan Symbolic Addressing. Sistem absolute
addressing akan mengacu pada memori map dari CPU yang bersangkutan dan
pemakaianya bergantung pada panjang/besar instruksi-instruksi yang dijelaskan. Sistem
Symbolic Addressing menggunakan symbol-simbol untuk menggambarkan fungsi dan
absolute address dari lokasi memori. Sistem Symbolic Addressing ini banyak dipakai
oleh manufaktur PLC karena mudah dalam penggunaan dan analisa pemrograman. Dalam
unit ini akan dijelaskan pemakaian symbolic addressing pada CPU S7-200 dari Siemens
yang akan dibagi menjadi system Direct Addressing dan system Indirect Addressing.
Page 43
Bab 4
Strategi Penyajian
Lembar Informasi
HO-25
Ada berbagai macam data pada memori CPU yang dapat diakses. CPU area ini antara lain
disebut V, I, Q ,M, S, L dan SM. Untuk mengakses sebuah byte, word atau double word
pada memori CPU, anda harus mengetahui alamat spesifik dari memori tersebut. Alamat
spesifik ini mengandung informasi indentifikasi daerah, ukuran data, dan alamat awal dari
data tersebut lihat gambar berikut sebagai contoh :
Membandingkan pengaksesan Byte, Word, dan double Word pada alamat yang sama.
HO-26
Indonesia Australia Partnership for Skills Development
Batam Institutional Development Project
125280610.doc
Page 44
Bab 4
Strategi Penyajian
Lembar Informasi
I0.1
IB.4
Q0.1
QB.4
V0.1
VB.4
M0.1
MB.4
S0.1
SB.4
Page 45
Bab 4
Strategi Penyajian
Lembar Informasi
HO-27
1.6.8 Pemberian alamat pada daerah Special Memory (SM)Bit
Bit SM ini digunakan sebagai media komunikasi atau pertukaran informasi diantara CPU dan
program. Bit ini dapat digunakan untuk memilih dan mengendalikan beberapa fungsi khusus
dari CPU S7-200 seperti :
Bit yang dapat digunakan untuk menjalankan siklus telusuran yang pertama
Untuk keterngan lebih lanjut tentang SM bit ini dapat dilihat pada lampiran C manual S7-200.
Akses ke lokasi SM ini dapat dilakukan dalam Bit, Byte, Word atau Double Word.
Format :
Bit
SM0.1
SMB.86
L0.0
LB.33
Page 46
Bab 4
Strategi Penyajian
Lembar Informasi
HO-28
1.6.10 Pemberian alamat pada daerah Timer memori (T)
CPU S7-200 mempunyai timer yang berfungsi untuk menghitung pertambahan waktu.
Resolusi dari timer ini adalah : 1ms, 10ms atau 100ms. Dalam timer ini ada 2 variabel
sebagai berikut :
Current Value : yaitu suatu 16 bit signed integer yang berisi informasi banyaknya waktu
yang dihitung oleh timer
Timer bit : bit ini dapat di set atau clear sebagai hasil dari perbandingan nilai dari
Current value dan preset value. Preset value dimasukan sebagai bagian dari instruksi
timer.
Kedua variabel diatas dapat diakses dengan menggunakan alamat (T + nomor timer). Akses
terhadap timer bit atau current value akan bergantung pada instruksi yang digunakan.
Instruksi dengan Bit operand akan mengakses timer bit, dan instruksi dengan word operand
akan mengakses current value. Lihat gambar berikut untuk lebih jelasnya.
Gambar 1.12 : akses dari instruksi timer
Counter Value : yaitu suatu 16 bit signed integer yang berisi informasi banyaknya transisi
yang dihitung oleh counter
Counter bit : bit ini dapat di set atau clear sebagai hasil dari perbandingan nilai dari
Current value dan preset value. Preset value dimasukan sebagai bagian dari instruksi
counter.
Page 47
Bab 4
Strategi Penyajian
Lembar Informasi
HO-29
Kedua variabel diatas dapat diakses dengan menggunakan alamat (C + nomor counter).
Akses terhadap counter bit atau counter value akan bergantung pada instruksi yang
digunakan. Instruksi dengan Bit operand akan mengakses counter bit, dan instruksi dengan
word operand akan mengakses counter value. Lihat gambar berikut untuk lebih jelasnya.
Page 48
Bab 4
Strategi Penyajian
Lembar Informasi
HO-30
1.6.13 Pemberian alamat pada Analog Output (AQ)
CPU S7-200 akan mengkonversikan nilai digital 16 bit kedalam suatu tegangan atau arus
yang sebanding dengan nilai digital tadi. Penulisan nilai digital ini dilakukan dengan
memberikan identifikasi area (AQ), ukuran data (W), dan alamat byte permulaan. Karena
nilai analog output ini tersimpan dalam Word dan selalu dimulai dengan bye genap (seperti
0, 2, 4 dst), maka pengaksesannya juga dilakukan pada byte genap (seperti AQW0, AQW2,
atau AQW4). Analog output ini merupakan nilai yang hanya dapat ditulis dan tidak dapat
dibaca (Write only)
HO-31
1.6.15 Pemberian alamat pada High Speed Counter (HC)
Indonesia Australia Partnership for Skills Development
Batam Institutional Development Project
125280610.doc
Page 49
Bab 4
Strategi Penyajian
Lembar Informasi
Pencacah kecepatan tinggi atau High Speed Counter ini dirancang untuk mencacah
kejadian yang sangat cepat tanpa tergantung pada siklus telusuran CPU. High Speed
Counter ini mempunyai current value dalam signed integer 32bit. Untuk mengakses nilai
current value ini digunakan alamat dari memori jenis (HC) dan nomor counter (misalnya
HC0). Nilai pada memori HC ini bersifat read only dan hanya dapat diakses sebagai
double word.
[nilai desimal]
16#[nilai heksadesimal]
ASCII format:
[ASCII text]
ANSI/IEEE 754-1985
Binary
2#1010_0101_1010_0101
Pada konstanta ini CPU tidak melakukan data checking sehingga bisa terjadi perbedaan
interpretasi untuk tiap instruksi, misalnya instruksi Add akan mengambil nilai pada VW100
sebagai signed integer sedangkan instruksi Or menganggap nilai yang sama sebagai nilai
biner unsigned.
HO-32
Operand dari instruksi MOVD ini harus didahului oleh tanda & untuk menandakan bahwa
nilai tersebut merupakan alamat memori.
Contoh :
MOVD
&VB100 , VD204
Page 50
Bab 4
Strategi Penyajian
Lembar Informasi
MOVD
&MB4 , AC2
MOVD
&C4 , LD6
Dalam gambar diatas ditunjukan bagaimana pointer digunakan untuk memindahkan data
pada alamat dari VB200 ke ACO. Penggunaan tanda asterisk * untuk menunjukan bahwa
operand tersebut adalah suatu pointer.
Nilai dari suatu pointer dapat dirubah dengan instruksi double word (32 bit) dengan instruksi
matematika sederhana seperti ADD atau INC.
Gambar 1.19 : Mengubah nilai pointer untuk mengakses sebuah data tipe word
HO-33
1.7 Perangkat keras untuk komunikasi dan jaringan
Jenis Komunikasi
S7-200 CPU dapat dikonfigurasikan untuk bekerja dalam komunikasi jaringan. Sebuah
personal komputer dengan program Step7-Micro/Win32 atau sebuah piranti pemrogram
Indonesia Australia Partnership for Skills Development
Batam Institutional Development Project
125280610.doc
Page 51
Bab 4
Strategi Penyajian
Lembar Informasi
SIMATIC PG740 dapat digunakan sebagai master device. Jenis-jenis komunikasi jaringan
yang dapat dilaksananakan adalah sebagai berikut :
Single Master : Sebuah piranti master tunggal dihubungkan pada satu atau beberapa
piranti slave seperti yang ditunjukan pada gambar dibawah.
Multiple Master : Sebuah piranti master tunggal dihubungkan pada satu atau lebih piranti
slave atau piranti master yang lain seperti yang ditunjukan gambar berikut.
HO-34
Menggunakan modem 10 bit: Sebuah piranti master tunggal dihubungkan pada satu
atau lebih piranti slave atau piranti master yang lain dengan menggunakan modem 10
bit. Contoh 10 bit modem ini adalah Hayes-compatible. Hanya satu hubungan dengan
CPU S7-200 yang dapat dibuat dengan menggunakan modem 10 bit ini. Untuk itu
diperlukan beberapa komponen berikut :
Page 52
Bab 4
Strategi Penyajian
Lembar Informasi
Satu CPU S7-200 yang kompatibel dengan modem 10 bit yaitu model : CPU221,
CPU222, CPU224 dan CPU226. CPU lainnya tidak mendukung penggunaan
format 10 bit.
Gambar berikut menunjukan penggunaan modem 10 bit dalam jaringan dengan kabel PPI 5switch (Kabel PPI 4-switch tidak dapat digunakan dalam format 10 bit)
Gambar 1.20 : Penggunaan 10 Bit modem dalam jaringan komunikasi
Menggunakan modem 11 bit: Sebuah piranti master tunggal dihubungkan pada satu
atau lebih piranti slave atau piranti master yang lain dengan menggunakan modem 11
bit. Modem yang banyak dipasaran kebanyakan tidak mendukung penggunaan format
11 Bit. Bergantung kepada hubungan dari personal komputer ke satu atau lebih CPU
S7-200 dan atau hubungan ke jaringan maka diperlukan beberapa komponen berikut :
o
Gambar berikut menunjukan penggunaan modem 11 bit dalam jaringan dengan kabel PPI 4switch
HO-35
Gambar 1.21 : Penggunaan Modem 11 Bit dalam jaringan
Page 53
Bab 4
Strategi Penyajian
Lembar Informasi
Jaringan Master
Gambar berikut menunjukan suatu konfigurasi dari personal computer yang dihubungkan
pada beberapa CPU S7-200. Step7-Micro/Win32 dirancang untuk berkomunikasi dengan
satu CPU pada waktu tertentu, tetapi komputer dapat mengakses CPU yang mana saja
pada jaringan secara bergantian. Dalam gambari ini CPU dapat menjadi master atau slave
sedangkan TD200 adalah sebuah master.
Gambar 1.22 : Penggunaan kabel PC/PPI untuk berkomunikasi dengan beberapa CPU pada
konfigurasi Multiple Master Option Enabled.
HO-36
Repeater Jaringan
Repeater jaringan ini diperlukan jika jarak antar CPU saling berjauhan, jika diinginkan
penambahan CPU, atau untuk mengisolasi suatu jaringan dari jaringan yang lain.
PROFIBUS bisa menghubungkan 32 komponen dalam network dalam jarak sampai 1200m.
Sebuah repeater akan mengijinkan penambahan 32 komponen lagi dan penambahan jarak
1200m pada rate 9600 Baud. Dalam jaringan dapat digunakan 9 buah repeater dengan
panjan jaringan tidak lebih dari 9600m. Setiap repeater akan memberikan Bias dan
Terminasi untuk tiap segmen jaringan.
Page 54
Bab 4
Strategi Penyajian
Lembar Informasi
Page 55
Bab 4
Strategi Penyajian
Lembar Informasi
HO-37
2.0 Pengenalan perangkat lunak dan kumpulan instruksi pada PLC
jenis tertentu.
2.1 Editor dan Bahasa Pemrograman
Bahasa pemrograman pada berbagai jenis PLC sangat beragam, oleh karena itu seperti
telah disinggung sebelumnya telah dibentuk suatu standar pemrograman yang disebut IEC
1131-3. Bahasa pemrograman ini sudah diikuti oleh menufaktur dari berbagai jenis PLC.
Pada bagian ini kita akan membahas bahasa pemrograman yang dapat digunakan pada
PLC Siemens khususnya jenis S7-200 CPU. Pada CPU S7-200 ini pemrograman yang
dibahas dilakukan dengan program Step 7 Micro/win32 yang merupakan bahasa
pemrograman berbasis Window. Dalam Step 7 Micro/win32 ini dapat dilakukan
pemrograman dalam 2 macam set instruksi yaitu instruksi SIMATIC (dari Siemens) dan
Instruksi IEC 1131-3 (berlaku umum).
Pada penggunaan Instruksi SIMATIC terdapat 3 macam editor pemrograman yang dapat
digunakan yaitu : LAD (Ladder ladder), STL (statement list editor), dan FBD (Function Block
Diagram editor)
Untuk penggunaan instruksi IEC 1131-3 hanya terdapat 2 macam editor yang dapat
digunakan dengan program Step 7 Micro/win32 ini yaitu: LAD (Ladder ladder) dan FBD
(Function Block Diagram editor).
Seperti anda lihat pada gambar diatas instruksi yang digunakan oleh STL hampir
menyerupai instruksi pada pemrograman dengan Assembly Language. CPU akan
mengeksekusi instruksi dari atas ke bawah dan kemudian mulai kembali dari atas.
S7-200 CPU menggunakan sebuah logic stack untuk menyelesaikan persamaan logika (lihat
gambar berikut). Dalam editor LAD dan FBD secara otomatis akan dihasilkan instruksi-
HO-38
Indonesia Australia Partnership for Skills Development
Batam Institutional Development Project
125280610.doc
Page 56
Bab 4
Strategi Penyajian
Lembar Informasi
instruksi yang diperlukan untuk mengendalikan pekerjaan/operasi pada stack, akan tetapi
pada editor STL instruksi-instruksi tersebut harus dimasukan untuk mengendalikan
pekerjaan/operasi pada stack
Secara umum ada hal-hal yang harus diperhatikan jika anda memilih untuk menggunakan
editor STL sebagai berikut :
STL merupakan editor yang paling sesuai bagi programer yang sudah berpengalaman.
Anda hanya dapat menggunakan editor STL untuk instuksi dari SIMATIC
Anda selalu dapat menggunakan STL editor untuk melihat atau mengedit programprogram yang dibuat dengan menggunakan LAD atau FBD. Tetapi sebaliknya anda tidak
selalu dapat melihat atau merubah program yang dibuat dengan STL pada editor LAD
atau FBD.
HO-39
2.1.2 Ladder Editor.
Page 57
Bab 4
Strategi Penyajian
Lembar Informasi
Pemrograman dengan menggunakan editor Ladder ini mengijinkan anda untuk membuat
program yang menyerupai diagram pengabelan kelistrikan (electrical wiring diagram).
Diagram Ladder ini mungkin merupakan pilihan yang paling banyak dipakai dan disukai oleh
banyak progamer PLC dan bagian perawatan karena menamplikan program dalam bentuk
yang sudah dikenal dan mudah dianalisa. Diagram Ladder ini secara umum akan
menggambarkan aliran daya dari arus listrik yang melalui sederetan kondisi logika input
yang pada akhirnya akan mengaktifkan suatu output. Kumpulan Logika ini biasanya dibagibagi dalam beberapa baigian yang disebut rung atau network untuk lebih memudahkan
pemahaman dan analisa. CPU akan mengeksekusi rung atau network ini satu demi satu
dimulai dengan dari kiri-ke-kanan dan kemudian dari atas-ke-bawah. Setelah CPU
mengeksekusi network yang terakhir ia akan kembali kenetwork yang pertama. Gambar
berikut menunjukan suatu contoh penggunaan diagram ladder.
Kontak : gambar simbol kontak ini menggambarkan kondisi logika pada input yang dapat
dianalogikan dengan sakelar togel, kondisi internal, sakelar tekan dsb.
Koil : gambar simbol koil ini mewakili output yang dianalogikan pada lampu, motor,
starter, solenoid, relay, kondisi output internal dsb
Kotak : gambar simbol kotak ini mewakili instruksi-instruksi tambahan seperti instruksi
timer, counter atau instruksi matematika.
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam memilih editor Ladder ini adalah :
Ladder ini mudah digunakan untuk programer pemula yang belum berpengalaman.
Gambar grafik yang ada sangat mudah dimengerti dan dikenal penggunaannya
diseluruh dunia.
Editor Ladder ini dapat digunakan untuk kedua set intruksi SIMATIC dan IEC 1311-3
Anda selalu dapat menggunakan editor STL untuk melihat program-program yang dibuat
dengan editor Ladder ini
HO-40
2.1.2 Function Block Diagram (FBD) Editor.
Page 58
Bab 4
Strategi Penyajian
Lembar Informasi
Function Block Diagram editor ini juga menggunakan bantuan grafik untuk menggambarkan
alur pemorgraman. Didalam editor FBD ini tidak ditemukan kontak atau koil, tetapi
digantikan oleh kotak kotak yang mewakili fungsi-fungsi logika dan instruksi-instruksi
lainnya. Kotak instruksi ini dilengkapi dengan input dan output serta parameter-parameter
yang terlibat pada instruksi tersebut. Aliran atau logika program ditentukan oleh hubungan
antar kotak-kotak instruksi tersebut. Jenis pemrograman ini mengijinkan anda untuk
menyelesaiakan jenis-jenis aliran program yang sangat bervariasi. Gambar dibawah
menunjukan contoh penggunaan editor FBD ini
Berikut ini adalah hal-hal penting yang harus diperhatikan jika anda memilih menggunakan
editor FBD :
Representasi grafiknya sangat cocok untuk digunakan untuk mengikuti aliran program
Editor FBD ini dapat digunakan pada instruksi SIMATIC dan IEC 1131-3
Anda selalu dapat menggunakan STL editor untuk melihat dan mengedit program yang
dibuat dengan editor FBD ini
Page 59
Bab 4
Strategi Penyajian
Lembar Informasi
HO-41
2.1.3 Contoh instruksi dan program dalam editor STL, LAD dan FBD
Sebagai contoh dari instruksi SIMATIC mari kita bahas instruksi logika Bit dasar berikut :
Kontak Standar
Kontak Normally Open akan tertutup (on) jika Bit sama dengan 1
Kontak Normally Closed akan tertutup (on) jika Bit sama dengan 0
Tiap jenis PLC mempunyai kekhususan tersendiri pada instruksi-instruksi yang digunakan.
Untuk mempelajari instruksi ini anda dapat melihat manual dari PLC itu sendiri yang akan
menerangkan secara mendetail tentang fungsi dan cara menjalankan instruksi tersebut
pada PLC yang bersangkutan. Pada unit kompetensi ini tidak dibahas fungsi dan cara kerja
dari tiap instruksi dengan asumsi bahwa siswa telah dapat menggunakan pengetahuan yang
telah didapat sebelumnya sebagai dasar pengetahuan dalam mempelajari buku manual
PLC dan mengambil hal-hal yang dibutuhkan saja.
HO-42
Page 60
Bab 4
Strategi Penyajian
Lembar Informasi
Kontak Not akan merubah status dari aliran daya pada input. Jika aliran daya mencapai
kontak Not maka aliran daya akan terputus. Jika aliran daya tidak mencapai kontak Not
maka aliran daya tetap ada.
Kontak transisi positif akan mengijinkan aliran daya untuk satu siklus telusuran untuk
setiap transisi dari OFF ke ON
Kontak transisi negatif akan mengijinkan aliran daya untuk satu siklus telusuran untuk
setiap transisi dari ON ke OFF
:
Page 61
Bab 4
Strategi Penyajian
Lembar Informasi
HO-43
Gambar berikut menunjukan pembuatan program dalam bentuk Statement List, Ladder
Diagram dan Function Block Diagram
Page 62
Bab 4
Strategi Penyajian
Lembar Informasi
HO-44
2.1.4 Contoh program aplikasi dan cara pembuatan programnya.
Mengendalikan kuat cahaya lampu dengan keluaran pulsa DC pada PLC
Contoh aplikasi ini akan menunjukan bagaimana mengontrol kuat cahaya dari sebuah lampu
(24V/ 1W) dengan operasi output dari CPU S7-200. Analog adjustment potentiometer akan
digunakan untuk merubah lebar pulsa dari gelombang kotak pada output Q 0.0 sehingga
akan mempengaruhi kuat cahaya pada lampu.
HO-45
Indonesia Australia Partnership for Skills Development
Batam Institutional Development Project
125280610.doc
Page 63
Bab 4
Strategi Penyajian
Lembar Informasi
//***PROGRAM DESCRIPTION***
//
// During each execution cycle, the program uses special memory byte
// SMB28 to copy the value of analog potentiometer 0 into the least
// significant byte (MB1) of memory word MW0. Dividing the value of the
// POT by 8 yields the pulse width, which, when compared as a ratio
// to the pulse period, gives an approximation of the brightness of
// the bulb relative to its maximum brightness. This division provides
// the additional benefit of throwing out the three least significant
// bits of SMB28, allowing for greater stability in the program. If
// the value changes, the pulse width modulation is reinitialized at
// output Q0.0, and the new value is transferred as a pulse width in
// milliseconds.
//
// Example:
SMB28 = 80
//
80 / 8 = 10
//
//
//
// The S7-200 System Manual provides additional information about pulse
// sequences and more detailed data about the use of the analog
// potentiometers (analog adjustments).
//
//***MAIN PROGRAM***
//
NETWORK 1
// Load special memory bit SM0.1 to process this network in the first
// scan cycle only.
// Move the constant 0 to memory word MW0 to clear MW0 (set value to 0).
LD
First_Scan_On
MOVW
+0, Store_POT0
NETWORK 2
HO-46
// To save the current value of the potentiometer (stored in memory
Indonesia Australia Partnership for Skills Development
Batam Institutional Development Project
125280610.doc
Page 64
Bab 4
Strategi Penyajian
Lembar Informasi
// word MW0), move it to memory word MW2 before adjusting the POT and
// changing the value. Special memory byte SMB28 stores the value
// entered with analog adjustment 0 (POT0). This value is updated
// once per scan cycle. After adjusting POT0, move the value stored in
// SMB28 to the least significant byte (MB1) of memory word MW0.
// Divide that value by 8 to determine the pulse width, which, when
// compared as a ratio to the pulse period, gives an approximation
// of the brightness of the bulb relative to its maximum brightness.
// This division provides the additional benefit of throwing out the
// three least significant bits of SMB28, allowing for greater stability
// in the program.
// Load special memory bit SM0.0 to process this network every scan
// cycle.
// Move the value in memory word MW0 to memory word MW2.
// Move the value in special memory byte SMB28 (POT0 value) to memory
// byte MB1.
// Shift memory word MW0 right by 3 bits to divide the POT0 value by
// 8 and remove the three least significant bits of SMB28.
LD
Always_On
// Load SM0.0.
MOVW
Store_POT0, Old_POT0
MOVB
POT0_Value, MB1
SRW
Store_POT0, 3
NETWORK 3
HO-47
// SM67.1: This bit indicates whether to update the pulse width value of output Q0.0.
// Set to 1 = write new pulse width.
Indonesia Australia Partnership for Skills Development
Batam Institutional Development Project
125280610.doc
Page 65
Bab 4
Strategi Penyajian
Lembar Informasi
// SM67.3: This bit enables you to set the time base for output Q0.0.
// Set to 1 = time base is 1 ms/tick (0 = time base 1 s/tick).
// SM67.6: This bit enables you to select the PTO or PWM function for output Q0.0.
// Set to 1 = select PWM mode (0 = PTO mode).
// SM67.7: You can use this bit to enable output Q0.0. Set to 1 = enable.
// Compare the values in special memory words MW0 and MW2.
// If the values in memory words MW0 and MW2 are not equal, the
// lack of power flow from the compare enables the power flow for the network.
// To set the PTO/PWM control for output Q0.0, move the hexadecimal
// value CB (binary 11001011) to special memory byte SMB67. These
// bit settings enable the update of the cycle time and the update of
// the pulse width value, set the time base to 1 ms/tick, select PWM
// mode, and enable output Q0.0.
// Move the constant 25 to special memory word SMW68 to specify a
// cycle time at output Q0.0 of 25 ms.
// Move the value in memory word MW0 to special memory word SMW70
// to specify the value at POT0 as the starting pulse width.
// Examine the special memory bits for pulse output Q0.0 and enable
// the pulse function as defined by those bits.
LDW = Store_POT0, Old_POT0
NOT
PLS
NETWORK 4
// MEND
Page 66
Bab 4
Strategi Penyajian
Lembar Informasi
HO-48
3.1 Pemrograman PLC Jenis Tertentu
Dalam penggunaannya PLC memerlukan pemrograman yang sangat bervariasi yang
bergantung pada aplikasi yang dijalankan. Beberapa jenis program-program yang sering
digunakan tersebut dapat digolongkan sebagai berikut:
Pemrograman Timer
Instruksi matematis
Cara penulisan program tersebut akan sangat bergantung kepada sipembuat program.
Sebuah program akan berjalan dengan baik dan tepat jika digunakan instruksi-instruksi yang
tepat pula. Untuk itu penulis program sangat disarankan untuk membaca buku manual dari
PLC tersebut khususnya yang berisi tentang informasi instruksi-instruksi yang bisa
dijalankan oleh PLC tersebut. Pada unit ini digunakan contoh pemrograman pada CPU
Siemens S7-200. Pada manual CPU S7-200 ini dijelaskan dengan mendetail tentang fungsi
dan pemakaian instruksi-instruksi yang tersedia. Unit kompetensi ini akan membahas
penggunaan sebagian instruksi-instruksi tersebut sebagai pengenalan akan jenis-jenis
instruksi seperti yang telah disebutkan diatas.
Page 67
Bab 4
Strategi Penyajian
Lembar Informasi
HO-49
Berikut adalah ini contoh-contoh penggunaan instruksi-instruksi Timer :
Gambar 3.1 : Penggunaan instruksi On-Delay Timer dalam bentuk LAD,FBD dan STL
Terlihat bahwa timer akan ON setelah current valuenya (T33current) mencapai nilai preset
(3) dan kondisi input (I2.0) juga dalam kondisi ON. Lamanya Bit T33 dalam kondisi ON
ditentukan oleh nilai PT dan input I2.0.
Page 68
Bab 4
Strategi Penyajian
Lembar Informasi
HO-50
Gambar 3.2 : Penggunaan instruksi Retentive On-Delay Timer dalam bentuk LAD,FBD dan STL
Terlihat bahwa timer akan ON (Bit T2) setelah current valuenya mencapai nilai preset (10)
dan kondisi input (I2.0) juga dalam kondisi ON. Nilai T2 current akan bertambah selama
kondisi input I2.1 ON dan nilainya akan tetap selama kondisi I2.1 OFF. Instruksi ini sangat
berguna untuk menghitung akumulasi waktu yang telah digunakan dalam suatu proses.
Page 69
Bab 4
Strategi Penyajian
Lembar Informasi
HO-51
Gambar 3.3 : Penggunaan instruksi Off-Delay Timer dalam bentuk LAD,FBD dan STL
Terlihat bahwa timer akan OFF (Bit T33) setelah current valuenya mencapai nilai preset
(PT=3) dan kondisi input (I0.0) juga dalam kondisi OFF.
Page 70
Bab 4
Strategi Penyajian
Lembar Informasi
HO-52
3.1.2 Pemrograman Pencacah (Counter)
Instruksi Count Up akan mencacah naik sampai pada nilai maksimum untuk setiap transisi
dari OFF ke ON pada input Count Up. Nilai counter bit (Cxxx) akan On pada waktu nilai
current value (Cxxx) lebih besar atau samadengan nilai Preset Value (PV). Counter akan
direset jika input (R) dalam kondisi ON. Counter akan berhenti mencacah jika nilai current
value mencapai nilai PV.
Instruksi Count Up/Down akan mencacah naik untuk setiap transisi dari OFF ke ON pada
input Count Up dan mencacah turun untuk setiap transisi OFF ke ON pada input Count
Down (CD). Nilai counter bit (Cxxx) akan On pada waktu nilai current value (Cxxx) lebih
besar atau sama dengan nilai Preset Value (PV). Counter akan direset jika input (R) dalam
kondisi ON.
Instruksi Count Down akan mencacah turun dari nilai PV untuk setiap transisi OFF ke ON
pada input Count Down. Nilai counter bit (Cxxx) akan On pada waktu nilai current value
(Cxxx) sama dengan nol. Counter akan direset dan mengisi nilai current value dengan nilai
preset value (PV) jika input (LD) dalam kondisi ON. Down Counter ini akan berhenti
menghitung jika nilai current valuenya mencapai nol.
Pada editor STL, untuk instruksi CTU, nilai pada stack teratas adalah nilai Reset Input dan
nilai pada lokasi stack kedua adalah merupakan nilai pada input Count Up.
Pada editor STL, untuk instruksi CTUD, nilai pada stack teratas adalah nilai Reset Input,
nilai pada lokasi stack kedua adalah merupakan nilai pada input Count Down dan nilai pada
stack ketiga adalah nilai Count Up.
Pada editor STL, untuk instruksi CTD, nilai pada stack teratas adalah nilai Reset Input dan
nilai pada lokasi stack kedua adalah merupakan nilai pada input Count Down.
Page 71
Bab 4
Strategi Penyajian
Lembar Informasi
HO-53
Berikut ini adalah contoh penggunaan Down Counter yang ditulis dengan editor LAD, FBD
dan STL. Terlihat dalam gambar tersebut nilai PV = 3 dan Input CD dikendalikan oleh I3.0
dan input LD oleh I1.0.
Timing diagram menunjukan bahwa Down Counter ini akan mencacah turun dari nilai PV
setiap terjadi perubahan OFF ke ON pada input CD. Counter ini akan berhenti menghitung
jika telah mencapai nilai 0, pada saat itu kondisi Bit dari counter C50 akan menjadi ON
sampai input LD menjadi ON. Pada saat ini nilai PV dipindahkan menjadi nilai Current dari
C50. Counter ini akan menghitung kembali apabila kondisi input LD sudah kembali ke OFF
dan input CD mendapatkan perubahan kondisi OFF ke ON.
Page 72
Bab 4
Strategi Penyajian
Lembar Informasi
HO-54
Berikut ini adalah contoh penggunaan Up/Down Counter yang ditulis dengan editor LAD,
FBD dan STL. Terlihat dalam gambar tersebut nilai PV = 4 dan Input CU dikendalikan oleh
I4.0 , input CD oleh input I3.0, dan input R oleh I2.0.
Dalam timing diagram tersebut terlihat Up/Down counter akan mencacah naik jika pada
input CU mendapatkan transisi OFF ke ON yang dikendalikan oleh kondisi input I4.0.
Counter akan mencacah turun jika pada input CD mendapatkan transisi OFF ke ON yang
dikendalikan oleh kondisi input I3.0. Pada timing diagram terlihat counter mencacah naik
dari 0 sampai ke 5 kemudian mencacah turun sampai nilai current = 3, dan mencacah naik
kembali sampai ke nilai 5 dan akhirnya tereset ke nilai 0. Kondisi Reset ini dikendalikan oleh
kondisi input R, yaitu nilai current akan kembali ke 0 apabila input R mendapatkan suatu
transisi OFF ke ON. Pada timing diagram juga terlihat bahwa nilai Bit C48 tersebut akan ON
untuk nilai current C48 yang lebih besar atau sama dengan nilai PVnya.
Gambar 3.5 : contoh penggunaan Up/Down Counter
Page 73
Bab 4
Strategi Penyajian
Lembar Informasi
HO-55
3.1.3 Instruksi Pengendalian Program (Program Control Instruction)
STOP, END, dan WDR
Instruksi-instruksi pengendalian program digunakan untuk mengatur alur atau jalannya
program yang menentukan bagaimana urutan atau step dari pengeksekusian kolompok
instruksi tertentu. Instruksi-instruksi yang termasuka dalam kelompok pengendalian program
(Program Control Instruction) ini antara lain adalah : STOP, END, WDR, JMP, LBL, SBR,
RET, FOR, NEXT, SCR dsb. Untuk penjelasan detail tentang instruksi tersebut dapat
melihat manual CPU S7-200 sebagai referensi.
Gambar dibawah ini merupakan contoh penggunaan instruksi STOP, END, dan WDR pada
suatu program.
Pada network 1, instruksi STOP akan dieksekusi jika terdapat I/O Error
Pada network 2 atau rung 2, timer Watchdog akan direset jika kondisi M5.6 adalah ON
Pada network 3, program utama akan selesai jika kondisi I0.0 adalh ON
Page 74
Bab 4
Strategi Penyajian
Lembar Informasi
HO-56
JMP dan LBL
Gambar dibawah ini merupakan contoh penggunaan instruksi JMP dan LBL pada suatu
program.
Pada network 14, instruksi JMP akan dieksekusi jika retentive data masih tersimpan yang
akan dilihat dari kondisi pada special memory SM0.2. Instruksi JMP to LBL 4 ini akan
membuat program meloncat ke LBL 4 (terdapat pada network 33). Penggunaan instruksi
JMP to LBL ini harus dilakukan pada suatu bagian program yang sama misalnya berada
dalam : Program utama, dalam Subrutin atau dalam Interupt Rutin.
Gambar 3.7 : Penggunaan instruksi JMP to LBL
Page 75
Bab 4
Strategi Penyajian
Lembar Informasi
HO-57
SBR dan RET
Berikut ini adalah contoh pemakaian instruksi SBR dan RET. Instruksi SBR ini akan
menyebabkan program meloncat kelokasi subrutin yang dituju. Pada instruksi ini akan terjadi
penggunaan parameter-parameter tertentu. Parameter tersebut harus dideklarasikan
terlebih dahulu tipenya sebelum dapat digunakan pada subrutin. Penggunaan parameter ini
dalam subrutin dilaksanakan dengan instruksi CALL yang didahului dengan nama subrutin
kemudian diikuti dengan parameter-parameter lainnya. Lihat manual sebagai referensi.
Pada gambar dibawah instruksi SBR akan dilaksanakan pada scan yang pertama
(dikendalikan oleh kondisi pada SM0.1). Setelan program meloncat ke subrutin 10, maka
instruksi conditional return (RET) dapat diberikan untuk keluar dari program subrutin. Dalam
gambar dibawah instruksi RET ini akan dilaksanakan jika kondisi M14.3 adalah ON.
Page 76
Bab 4
Strategi Penyajian
Lembar Informasi
HO-58
Instruksi FOR dan NEXT digunakan untuk melakukan looping atau pengulangan suatu
instruksi yang terletak diantara instruksi FOR dan NEXT beberapa kali yang ditentukan oleh
nilai input INDX, INIT dan FINAL.
Dalam gambar dibawah pada waktu I2,0 dalam kondisi ON maka instruksi dari Network 1
sampai network 20 (ditunjukan oleh anak panah 1) dieksekusi sebanyak 100 kali. Nilai
seratus ini didapat dari nilai : (FINAL INIT) + 1, Setiap kali pengulangan maka nilai pada
INDX akan bertambah 1. Jika nilai pada INDX lebih besar dari nilai FINAL maka proses
pengulangan ini berakhir.
Pada pengulangan yang ditunjukan oleh anak panah 2 dapat dilihat jumlah pengulangan
adalah (2-1)+1 = 2 kali. Akan tetapi pengulangan pada network 10 network 15 hanya akan
dilaksanankan jika kondisi I2.1 adalah ON.
Gambar 3.9 : Contoh penggunaan instruksi FOR dan NEXT pada editor LAD dan STL
Page 77
Bab 4
Strategi Penyajian
Lembar Informasi
HO-59
Instruksi Sequence Control Relay (SCR) ini digunakan untuk mengorganisasi operasi dari
mesin atau membagi kedalam segmen-segmen yang serupa. Instruksi SCR ini mengijinkan
pembagaian control program dalam segmen-segmen yang logis.
Instruksi LSCR akan memanggil SCR dan mengisi stack dengan logika yang terdapat pada
Bit S. Segmen SCR ini akan diaktifkan dan dinonaktifkan oleh kondisi logika SCR pada
stack memory. Bagian teratas dari stack diisi oleh nilai yang ada pada S bit sehingga output
box dan coil dapat dihubungkan pada garis power tanpa melalui kontak penghubung.
Instruksi SCRE akan mengakhiri segmen SCR.
Semua logika diantara instruksi LSCR dan SCRE akan membentuk segmen SCR dan tidak
bergantung nilainya pada nilai S dalam stack untuk proses eksekusinya. Demikian juga
dengan logika diantra SCRE dan instruksi LSCR berikutnya tidak bergantung pada nilai dari
S pada stack memory.
Instruksi SCRT akan menset S bit untuk mengaktifkan SCR berikutnya dan juga mereset S
bit yang sudah terlebih dahulu dipanggil untuk mengaktifkan segmen SCR yang sekarang.
Berikut ini contoh pemakaian instruksi LSCR, SCRT dan SCRE
Page 78
Bab 4
Strategi Penyajian
Lembar Informasi
HO-60
Gambar 3.10 : Contoh penggunaan instruksi SCR untuk membagi program dalam segmensegmen logic.
Pada contoh diatas, bit SM0.1 pada scan pertama digunakan untuk men-set S0.1, yang
akan menjadi bit aktif(True) dan segmen SCR yang pertama dijalankan.
Setelah delay selama 2 detik yang disebabkan oleh T37, instruksi SCRT akan
menonaktifkan SCR(S0.1) dan mengaktifkan SCR(S0.2).
Instruksi SCRE pada Network 5 akan mengakhiri segmen SCR(S0.1 ini)
Network 6 sampai network 9 yang merupakan segmen SCR(S0.2) dijalankan.
Instruksi SCRE pada Network 9 akan mengakhiri segmen SCR(S0.2 ini)
Page 79
Bab 4
Strategi Penyajian
Lembar Informasi
HO-61
3.1.4 Instruksi Pemrosesan Data
Instruksi data ini digunakan untuk memproses data-data dengan tujuan untuk mendapatkan
hasil yang sesuai dengan kebutuhan. Dalam memproses data ini berbagai instruksi dapat
dilakukan untuk menghasilkan perubahan atau hasil akhir yang diinginkan. Instruksi-instruksi
dibawah ini adalah instruksi yang umum digunakan untuk data processing:
Data Compare
Instruksi ini akan membandingkan nilai kedua operand dari instruksi tersebut. Tipe data
yang dibandingkan bisa berupa : Byte, Integer, Double Word, dan real. Sedangkan jenis
operasi perbandingannya bisa berupa : IN1 = IN2, IN1 >= IN2, IN1 <= IN2, IN1 > IN2, IN1 <
IN2, atau IN1 <> IN2.
Berikut ini adalah contoh dari penggunaan instruksi compare ini :
Nilai pada lokasi VW4 dibandingkan dengan nilai pada lokasi VW8, jika VW4>=VW8 maka
kondisi keluaran Q0.3 akan ON
HO-62
Indonesia Australia Partnership for Skills Development
Batam Institutional Development Project
125280610.doc
Page 80
Bab 4
Strategi Penyajian
Lembar Informasi
Data Movement
Data movement ini bisa dilaksanakan dengan berbagai cara sesuai dengan tipe data dan
kebutuhan. Instruksi yang digunakan untuk memindahkan data ini adalah MOVE.
Instruksi MOVE yang digunakan untuk memindahkan data dari satu lokasi kelokasi yang lain
adalah :
Block Move Byte, Block Move Word, Block Move Double Word
Instruksi yang digunakan untuk menukar byte data MSB ke Byte LSB pada suatu data Word
adalah :
Swap Bytes
Berikut ini adalah contoh dari penggunaan instruksi Block Move untuk melakukan
pemindahan suatu blok data. Dalam contoh tersebut kondisi pada I2.1 akan memicu
pemindahan data dari lokasi VB20 s/d VB23 ke lokasi VB100 s/d VB103. Terminal N
menunjukan banyaknya Byte data yang akan dipidahkan (dalam contoh ini 1blok = 4 byte):
Gambar 3.12 : Contoh penggunaan instruksi Block Move dalam LAD, FBD dan STL
Page 81
Bab 4
Strategi Penyajian
Lembar Informasi
HO-63
Berikut ini adalah contoh dari penggunaan instruksi Move dan Swap untuk melakukan
pemindahan dan penukaran byte data. Dalam contoh tersebut kondisi pada I2.1 akan
memicu pemindahan data dari lokasi VB50 ke lokasi AC0 dan menukar MSB byte ke LSB
byte pada Word di - AC0.
Gambar 3.13: Contoh penggunaan instruksi Move dan Swap
Instruksi yang digunakan untuk memutar data adalah Rotate Right dan Rotate Left
Tipe data yang dapat diputar adalah :
HO-64
Indonesia Australia Partnership for Skills Development
Batam Institutional Development Project
125280610.doc
Page 82
Bab 4
Strategi Penyajian
Lembar Informasi
Berikut ini adalah contoh pemakaian instruksi Shift dan Rotate. Dapat dilihat bahwa
program ini akan menggeser data kekanan pada AC0 sebanyak 2 kali dan memutar data
kekiri pada VW200 sebanyak tiga kali
Data Conversion
Jenis Instruksi ini akan mengkonversi data dari satu tipe data ke tipe data lainnya. Jenis
instruksi konversi data yang umum adalah
BCD to Integer.
Integer to BCD
Double Integer to Real
Round
Truncate
Double Integer to Integer
Integer to Double Integer
Byte to Integer
Integer to Byte
HO-65
Berikut ini adalah contoh dari instruksi Convert dalam LAD , STL dan FBD
Indonesia Australia Partnership for Skills Development
Batam Institutional Development Project
125280610.doc
Page 83
Bab 4
Strategi Penyajian
Lembar Informasi
Page 84
Bab 4
Strategi Penyajian
Lembar Informasi
HO-66
3.1.5 Instruksi matematis
Instruksi matematis ini digunakan untuk melaksanakan fungsi matematis seperti
penambahan, pengurangan, pembagian, dan perkalian.
Tipe data yang dapat digunakan pada instruksi matematis ini adalah : Integer, Double
Integer, Real
Instruksi Increment dan Decrement merupakan instruksi yang digunakan untuk penambahan
dan pengurangan secara bertahap pada suatu data Byte, Word atau Doube Word
Page 85
Bab 4
Strategi Penyajian
Lembar Informasi
HO-67
4.1 Menganalisa program aplikasi dan mencari kerusakan pada
sistem aplikasi
Ada beberapa metoda dalam mencari kerusakan pada suatu sistem. Sistem disini bisa
berupa rangkaian elektronika, hubungan antar komponen, dan program yang menjalankan
sistem tersebut. Cara/metoda ini dapat digunakan bergantung pada situasi yang dihadapi.
Kata situasi disini dapat berarti instrumentasi yang tesedia, lokasi kerja, dan kemampuan
dari teknisi sendiri.
Dibawah ini adalah langkah-langkah umum yang biasanya digunakan dalam pencarian
kerusakan pada suatu sistem .
(a) Analisa gejala kerusakan dan temukan letak permasalahannya.
(b) Lokalisasi bagian yang bermasalah pada komponen tertentu.
(c) Pisahkanlah bagian yang bermasalah pada satu tingkat.
(d) Temukan lokasi terjadinya kerusakan.
Untuk melaksanakan proses (a) diatas, seorang troubleshooter harus dapat menganalisa
cara kerja sistem tersebut dan mengetahui hasil atau output yang diharapkan. Dalam suatu
sistem aplikasi PLC, analisa ini akan menyangkut banyak hal yang mencakup
sensor/transducer, rangkaian signal conditioning, CPU itu sendiri, program yang dijalankan,
komponen output seperti relay , solenoid, motor dsb.
Untuk itu didalam mencari sumber kerusakan yang paling utama adalah mengetahui cara
kerja program pada CPU sehingga dapat memastikan urutan-urutan logis dari cara kerja tiap
komponen.
Pembahasan disini akan dibatasi pada pemahaman program pada CPU dan mendeteksi
kondisi-kondisi input dan output yang sesuai. Pemahaman tentang komponen-komponen
lain seperti transducer, sensor, rangkaian signal conditioning, motor, actuator dsb akan
dibahas pada unit yang lain.
Pada kebanyakan situasi dan kondisi yang sering terjadi, dilokasi kerusakan tidak selalu
tersedia referensi dari system yang rusak. Untuk itu hal-hal praktis yang harus dilakukan
dalam melakukan pengujian terhadap sistem PLC adalah :
1. Mendapatkan laporan tentang kerusakan yang terjadi. (lisan maupun tertulis). Buat
dokumentasi yang jelas sebagai referensi pada waktu anda melakukan pengujian
terhadap system tersebut.
2. Mencari referensi/spesifikasi komponen sebanyak mungkin. Tiap komponen pasti
mempunyai spesifikasi dari manufakturnya. Jika spesifikasi tersebut tidak bisa didapatkan
dilokasi, usakan mendapatkannya dari sumber lain mis: Internet, Hubungi manufakturnya,
Buku-buku lain yang berhubungan. Dokumentasikan semua referensi tersebut dengan
baik sebagai sumbar informasi anda didalam menganalisa gejala kerusakan dan cara
kerja sistem tersebut. Referensi ini akan berguna pada kesempatan lain jika anda
menemukan kerusakan pada system yang menggunakan komponen yang sama.
3. Mempelajari spesifikasi tersebut terutama yang berhubungan dengan gejala-gejala
kerusakan. Perhatikan spesifikasi terutama mengenai Input dan Output, dan bandingkan
spesifikasi tersebut dengan spesifikasi komponen-komponen yang berhubungan dengan
terminal Input dan Output tersebut.
HO-68
Indonesia Australia Partnership for Skills Development
Batam Institutional Development Project
125280610.doc
Page 86
Bab 4
Strategi Penyajian
Lembar Informasi
4. Mempelajari jalannya program dari printout atau flowchart. Jika source atau sumber
program tersebut tidak tersedia, anda dapat mengusahakan untuk meload program pada
CPU tersebut ke-komputer dan mencetak program tersebut sebagai referensi.
Berdasarkan hasil cetakan program tersebut anda dapat membuat flowchart dari cara
kerja system tersebut untuk memudahkan analisa dilapangan. Untuk itu dalam unit ini
disertakan software yang digunakan oleh CPU S7-200 yang berisi Step 7 Micro/Win32,
beberapa hardware manual dan contoh-contoh program. Siswa diharapkan dapat
menggunakan software yang tersedia ini sebagai sumber informasi utama dalam
menganalisa suatu system PLC. Didalam menganalisa program ini sangat dibutuhkan
pengetahuan tentang instruksi-instruksi umum yang digunakan pada PLC dan CPU
manual dari PLC jenis tersebut sangat diperlukan untuk membantu pemahaman program
tersebut. Apabila system tersebut telah bekerja dengan baik sebelumnya dan kemudian
terjadi kerusakan, sangat mungkin kerusakan tersebut tidak disebabkan oleh program
yang salah. Pemahaman tentang cara kerja ini lebih dimaksudkan untuk logika pencarian
kerusakan yang akan dilakukan.
5. Mencoba sistem tersebut dengan terlebih dahulu mengisolasi bagian-bagian yang
membahayakan (terutama yang berhubungan dengan bagian output yang berhubungan
dengan komponen terakhir, mis motor, actuator dsb.). Setelah anda memahami cara
kerja system, anda harus mencoba system tersebut untuk membandingkan gejala
kerusakan yang anda dapatkan dengan data kerusakan sebelumnya. Dengan berbekal
pemahaman tentang cara kerja system tersebut, buatlah suatu hipotesa/kesimpulan
sementara tentang bagian-bagian yang dicurigai menimbulkan masalah. Apabila tersedia
peralatan yang cukup, ada baiknya anda mensimulasikan proses tersebut dengan
menggunakan sakelar atau logic data sebagai simulasi input dan logic indicator sebagai
simulasi output. Proses simulasi ini akan memastikan apakah masalah/kerusakan terletak
pada CPU itu sendiri atau pada komponen-komponen diluar CPU.
6. Pada kebanyakan PLC tidak direkomendasikan untuk membuka/memperbaiki rangkaian
elektronik yang terdapat didalamnya. Masalah/kerusakan yang diijinkan untuk diperbaiki
biasanya hanya yang berhubungan dengan pengabelan, rangkaian power supply, beban
maksimum yang diijinkan, jenis input yang tidak sesuai, gangguan pada sinyal input, dan
kesalahan programming. Jika semua hal diatas berfungsi dengan baik berarti kerusakan
terdapat pada CPU dan solusinya adalah mengganti dengan backup CPU (jika ada) dan
mengirimkan CPU tersebut ke service center yang terdekat. Jika keadaan sangat
mendesak dan anda mempunyai pengetahuan yang cukup tentang komponen-komponen
elektronik terutama system microcontroller dan interfacenya maka anda dapat membuka
PLC tersebut dan mengadakan pemeriksaan terhadap komponen-komponen tertentu
saja seperti transistor, relay, optocoupler, resistor, kapasitor, rangkaian power supply dan
fuse, varistor (voltage spike protection). Jangan lakukan pengujian pada IC control dan
microcontroller terutama dalam kondisi power ON kecuali anda mempunyai service
manual dari CPU tersebut yang menjelaskan checking prosedures. Jika anda dapat
melokalisasi kerusakan pada komponen tertentu anda dapat mencoba untuk mengganti
komponen tersebut dengan komponen yang sama atau persamaannya. Sekali lagi hal
ini tidak dianjurkan kecuali telah disetujui oleh pihak yang berwewenang.
7. Jika sampai langkah ke 6 ini semua masih berfungsi dengan normal kemungkinan besar
system tersebut tidak bekerja karena kerusakan pada satu atau lebih komponenkomponen eksternal yang terhubung pada CPU tersebut. Jika anda mengetahui
spesifikasi dan cara kerja komponen-komponen tersebut, periksalah kondisi komponen
tersebut berdasarkan spesifikasinya. Jika komponen tersebut terbukti masih bekerja
dengan baik maka komponen tersebut dapat dihubungkan kembali ke CPU.
Page 87
Bab 4
Strategi Penyajian
Tugas
Tugas
Bagian Satu
Tugas 1
1. Rancanglah suatu system PLC yang berfungsi untuk mengatur isi suatu tanki air
secara otomatis. Level air pada tangki tersebut harus selalu berada pada jangkauan
tertentu dan tidak bergantung kepada banyaknya pemakaian air.
2. Sebutan komponen-komponen mana saja yang merupakan Input dan sebutkan
fungsi tiap komponen tersebut.
3. Sebutkan komponen-komponen apa saja yang merupakan output dan sebutkan
fungsi tiap komponen tersebut.
4. Faktor keselamatan apakah yang harus diperhatikan?. Bagaimana kalau terjadi
kerusakan pada CPU, apakah system mempunyai system pencegahan (safety
feature)?
5. Apakah pada system yang anda rancang diperlukan adanya operator untuk
menjalankan system tersebut?
Tugas 2
1. Misalkan anda mempunyai suatu system pengendalian tertutup (closed loop
system) dengan PLC yang berfungsi untuk mengatur posisi relatif dengan
menggunakan stepper motor. Posisi ini disensor dengan menggunakan
incremental encoder yang akan dihubungkan pada counter kecepatan tinggi
pada CPU 214. Perhatikan gambar berikut yang menggambarkan proses
pengendalian tertutup ini.
2. Gambarkan blok diagram yang menggambarkan proses closed loop control ini.
Indonesia Australia Partnership for Skills Development
Batam Institutional Development Project
125280610.doc
Page 88
Bab 4
Strategi Penyajian
Tugas
Tugas 3
1.
2. Apakah tujuan bagian proses yang bertanda Did faulty position occur?
3. Keluaran dari proses pada langkah 2 merupakan pengambilan keputusan Yes atau No,
terangkan apa yang terjadi apabila terjadi Yes dan apabila terjadi No
Tugas 4
Indonesia Australia Partnership for Skills Development
Batam Institutional Development Project
125280610.doc
Page 89
Bab 4
Strategi Penyajian
Tugas
Dengan menggunakan manual CPU S7-200 isilah spesifikasi untuk CPU 221 dibawah ini :
Dimensions (W x H x D)
Weight
Power loss (dissipation)
= _______________________
= _______________________
= _______________________
Input Features
Number of integrated inputs = _______________________
Input type
= _______________________
Input Voltage
Maximum continuous permissible
Surge
Rated value
Logic 1 signal (minimum)
Logic 0 signal (maximum)
= _______________________
= _______________________
= _______________________
= _______________________
= _______________________
Isolation
Optical isolation (galvanic)
Isolation groups of
= _______________________
= _______________________
= _______________________
= _______________________
Page 90
Bab 4
Strategi Penyajian
Tugas
Tugas 5
1. Pada CPU 221 berapakah jumlah input yang dapat digunakan secara bersama-sama
pada suhu 55 C?
2. Perhatikan gambar berikut.
3. Berdasarkan spesifikasi berapakah tegangan yang diijinkan untuk titik no.2 pada
gambar?
4. Berdasarkan gambar diatas berapakah kira-kira arus yang akan mengalir pada tiap
input?
5. Berapakah batas tegangan untuk logika 1 (High) pada input?
6. Berapakah batas tegangan untuk logika 0 (Low) pada input?
7. Jenis isolasi apakah yang diberikan pada tiap input?
8. Jika anda menggunakan kabel Shielded untuk hubungan input berapakah jarak
maksimum yang diijinkan?
Tugas 6
Indonesia Australia Partnership for Skills Development
Batam Institutional Development Project
125280610.doc
Page 91
Bab 4
Strategi Penyajian
Tugas
1. Perhatikan gambar terminal output untuk CPU EM 222 24VDC Output Module
Page 92
Bab 4
Strategi Penyajian
Tugas
Tugas 7
1. Isilah table berikut untuk CPU 221 DC/DC/DC
On-board digital inputs
On-board digital output
= ____________________
= ____________________
= ____________________
= ____________________
= ____________________
= ____________________
= ____________________
= ____________________
= ____________________
= ____________________
= ____________________
= ____________________
= ____________________
= ____________________
= ____________________
= ____________________
Timers total
Backed by super capacitor or battery
1 ms
10 ms
100 ms
= ____________________
= ____________________
= ____________________
= ____________________
= ____________________
Counters total
Backed by super capacitor or battery
= ____________________
= ____________________
= ____________________
= ____________________
= ____________________
= ____________________
= ____________________
= ____________________
2.
3.
4.
5.
6.
7.
Page 93
Bab 4
Strategi Penyajian
Tugas
Tugas 8
1. Jika anda diberi suatu instruksi dalam bentuk STL seperti berikut :
NETWORK 1
LD
Start_Button
Reset
AN
Enable_One
AN
Enable_Two
AN
Enable_Three
AN
Enable_Four
AN
Enable_Five
Enable_One, 1
NETWORK 2
LD
Enable_One
Q0.2, 2
T37, +50
Page 94
Bab 4
Strategi Penyajian
Tugas
Tugas 9
1. Apakah yang dimaksud dengan siklus telusuran scan cycle pada CPU?
2. Berapa kali scan cycle ini akan dijalankan pada CPU jika sebuah program di RUN?
3. Apakah yang mempengaruhi lamanya scan cycle ini?
4. Apakah yang dimaksud dengan waktu eksekusi ?
5. Jika anda mempunyai program dalam STL seperti dibawah ini berapakah waktu
eksekusi yang dibutuhkan dalam satu scan cycle? (Lihat lampiran untuk waktu
eksekusi pada manual S7-200)
6. Dengan menggunakan table waktu eksekusi yang terdapat pada manual S7-200,
instruksi apakah yang membutuhkan waktu eksekusi paling lama?
Page 95
Bab 4
Strategi Penyajian
Tugas
Tugas 10
1. Apakah yang dimaksud dengan pengalamata langsung (direct addressing) dan
pengalamatan tidak langsung (indirect addressing)?
2. Tulislah format untuk mengalamati Process-Image Output Register (Q).
3. Tulislah format untuk mengalamati Variable Memory Area (V).
4. Sebutkan jenis-jenis memor1 yang ada pada CPU 221
5. Sebutkan jenis memori yang ditunjukan oleh alamat :
SMB86
M26.7
LB33
I0.4
6. Pada pengalamatan tidak langsung dikenal suatu data yang disebut pointer. Apakah
kegunaan pointer ini.
7. Jenis/tipe memori apa saja yang bisa dipakai sebagai pointer?
8. Jika alamat V100 berisi 45 ,V101 berisi 67, dan alamat V102 berisi 89, maka pada
akhir instruksi nilai pada AC0 adalah : _____________
MOVD
&VB100,AC1
MOVW
*AC1,AC0
INCD
AC1
MOVW
*AC1,AC0
9. Buatlah suatu program yang akan menyimpan 4 bit data BCD pada input CPU pada
VB100, kemudian keluarkan data tersebut pada Outputnya setelah data tersebut
ditambah dengan 3.
10. Sebutkan fungsi dari spesial memori berkut ini :
SM0.0
SM0.1
SM0.7
SM1.0
SM1.4
SM1.6
Page 96
Bab 4
Strategi Penyajian
Tugas
Tugas 11
1. Apakah yang dimaksud dengan komunikasi pada system PLC?
2. Untuk melaksanakan komunikasi tersebut suatu PLC terhubung dengan PLC lain
atau dengan komponen lain melalui suatu media dan protocol. CPU S7-200
berkomunikasi dengan menggunakan protocol apa saja?
3. Jika satu CPU dihubungkan dengan sebuah komputer sebagai programming device,
maka komunikasi dan protocol manakah yang sebaiknya dipilih?
4. Communication port pada CPU S7-200 berupa apa?
5. Untuk berkomunikasi dengan komponen lain yang mempunyai standar komunikasi
RS 232, CPU membutuhkan kabel penghubung yang disebut apa?
6. Apakah yang dimaksud dengan Freeport communications pada CPU S7-200?
7. Apakah yang dimaksud dengan Baudrate?
8. Apakah yang dimaksud dengan network repeater?
9. Berapakah jangkauan terjauh suatu network yang terdiri dari beberapa CPU S7-200
dengan mengunakan repeater?
10. Hubungkan CPU yang tersedia dengan personal komputer melalui komunikasi serial
RS232. Cobalah untuk membuat program sederhana untuk menyalakan sebuah pilot
lamp 24VDC dengan suatu sakelar. Up-load program anda ke PLC dan jalankan
program tersebut.
Page 97
Bab 4
Strategi Penyajian
Tugas
Tugas 12
1. Buatlah program dibawah ini dengan menggunakan Step7 Micro/Win32. Program ini
akan menjalankan motor dalam pilihan putaran forward dan reverse.
Page 98
Bab 4
Strategi Penyajian
Tugas
Tugas 13
1. Buatlah program pada tugas no 13 dengan menggunakan dua editor lainnya.
Misalnya anda mengerjakan tugas 13 dalam bentuk ladder diagram, maka buatlah
program yang sama dengan menggunakan STL dan FBD.
Tugas 14
1. Buatlah program dibawah ini dengan menggunakan Step7 Micro/Win32. Program ini
akan menjalankan motor induksi dengan star-delta start.
Tugas 15
Page 99
Bab 4
Strategi Penyajian
Tugas
1. Buatlah program dibawah ini dengan menggunakan Ladder Diagram. Program ini
akan menghitung level tegangan analog yang telah dikonversikan menjadi
gelombang kotak dengan frekwensi yang sebanding dengan level tegangan analog
tersebut. Gelombang kotak akan dihitung menggunakan High Speed Counter selama
waktu tertentu, hasil penghitungan tadi kemudian diproses dan tegangan analagnya
dapat dihitung.
Program ini telah dibuat dalam bentuk STL, anda dapat menganalisa program tersebut dan
menuliskannya kembali dengan menggunakan Ladder diagram.
Supply Voltage:
24 VDC
Input:
Output:
Measuring Range:
0 V to 10 V -> 0 Hz to 2000 Hz
Ratio:
0 VDC to 10 VDC
Tugas 15 - Lanjutan
//***MAIN PROGRAM***
Indonesia Australia Partnership for Skills Development
Batam Institutional Development Project
125280610.doc
Page 100
Bab 4
Strategi Penyajian
Tugas
NETWORK 1
// Call Subroutine SBR0
// Load special memory SM0.1 bit to process this network in the first scan cycle only.
// Call SBR0 to initialize the high-speed counter and enable a timed interrupt.
LD First_Scan_On
// Load SM0.1.
CALL SBR_0
// Call SBR0.
NETWORK 2
// Main Program End
// End the main program.
// MEND
//***SUBROUTINE***
NETWORK 1
// Subroutine SBR0
// SBR 0
// Start SBR0.
LD Always_On
// Load SM0.0.
MOVB 16#FC, HSC1_Ctrl
// Load control bits for HSC1.
HDEF 1, 0
// Assign mode 0 to HSC1.
MOVD +0, HSC1_CV
// Set the new current value of HSC1.
MOVD 16#0000FFFF, HSC1_PV
// Set the new preset value of
// HSC1 (not used in this example).
MOVB 100, Time_0_Intrvl
// Set the time interval for timed INT0 = 100 ms.
ATCH INT_0, 10
// Attach interrupt event 10 to INT0.
ENI
// Enable all interrupt events.
HSC 1
// Start HSC1.
NETWORK 3
// End of Subroutine SBR0
//***INTERRUPT ROUTINE***
NETWORK 1
// Interrupt Routine INT0
// Start INT0.
// INT 0
// Start INT0.
NETWORK 2
// Evaluate High-Speed Counter HSC1
LD Always_On
// Load SM0.0.
MOVD HC1, VD100
// Move the value in HSC1 to
// VD100 to store the current count.
MOVD +0, HSC1_CV
// Reset the current value (CV) of HSC1 = 0.
MOVB 16#C0, HSC1_Ctrl
// Enable HSC1 and update currentvalue (CV).
HSC 1
// Start HSC1.
SRD VD100, 1
// Divide the count stored in VD100 in half.
MOVB VB103, Display_Voltage
// Display the result at QB0. (10 times the voltage).
NETWORK 3
// End INT0.
// RETI
Page 101
Bab 4
Strategi Penyajian
Tugas
Tugas 16
1. Analisalah system dibawah ini. Anda diberikan program dalam STL.
//***MAIN PROGRAM***
NETWORK 1
// Call Subroutine SBR1
LD Always_On
// Load SM0.0.
CALL SBR_1
// Call SBR1.
NETWORK 2
// Switch On Slow Clockwise Rotation
LD ClockwiseSlow
// Load input I0.0 If I0.0 is set,
R
StartClockwFast, 1
// reset output Q0.1.
NETWORK 3
// Switch On Fast Clockwise Rotation
LD ClockwiseFast
// Load input I0.1. If I0.1 is set,
R
StartClockwSlow, 1
// reset output Q0.0.
NETWORK 4
// Switch On Slow Counterclockwise Rotation
LD CntrClockwSlow
// Load input I0.2 If I0.2 is set,
R
StartCntrClockwFast, 1
// reset output Q0.3.
NETWORK 5
// Switch On Fast Counterclockwise Rotation
LD CntrClockwFast
// Load input I0.3. If I0.3 is set,
R
StartCntrClockwSlow, 1
// reset output Q0.2.
NETWORK 6
// Turn On "Off" Lamp
LDN StartClockwSlow
// Load output Q0.0 as a Normally Closed contact.
// If output Q0.0 is not set
Tugas 16-lanjutan
Indonesia Australia Partnership for Skills Development
Batam Institutional Development Project
125280610.doc
Page 102
Bab 4
Strategi Penyajian
AN StartClockwFast
AN StartCntrClockwSlow
AN StartCntrClockwFast
=
Off_Lamp
Tugas
NETWORK 7
// Flash Signal Lamp during Waiting Period
LD Wait_Time
// Load memory bit M2.3. If memory bit M2.3 is set
A
Clock_1s
// and special memory bit SM0.5 is set,
=
Wait_Lamp
// turn on output Q0.5.
NETWORK 8
// End the Main Program
// End the main program.
// MEND
// End the main program.
//***SUBROUTINE***
NETWORK 1
// Subroutine SBR1
NETWORK 2
LD ClockwiseSlow
O
ClockwiseFast
O
CntrClockwSlow
O
CntrClockwFast
AN Motor_Off
LD ClockwiseFast
O
CntrClockwSlow
O
CntrClockwFast
A
ClockwiseSlow
OLD
LD CntrClockwSlow
O
CntrClockwFast
A
ClockwiseFast
OLD
LD CntrClockwSlow
A
CntrClockwFast
OLD
LD Wait_Time
OLD
S
Interlock, 1
NETWORK 3
LD
AN
AN
Motor_Off
ClockwiseSlow
ClockwiseFast
Tugas 16-lanjutan
Indonesia Australia Partnership for Skills Development
Batam Institutional Development Project
125280610.doc
Page 103
Bab 4
AN
AN
AN
R
Strategi Penyajian
CntrClockwSlow
CntrClockwFast
Wait_Time
Interlock, 1
NETWORK 4
LDN
A
Motor_Off
A
Circuit_Break
AN StartCntrClockwSlow
AN StartCntrClockwFast
=
Enable_ClockwSlow
LDN
A
Motor_Off
A
Circuit_Break
AN StartCntrClockwSlow
AN StartCntrClockwFast
=
Enable_ClockwFast
LDN
A
Motor_Off
A
Circuit_Break
AN StartClockwSlow
AN StartClockwFast
=
Enable_CntrClockwSlow
LDN
CntrClockwFast
NETWORK 7
ClockwiseSlow
NETWORK 6
ClockwiseFast
NETWORK 5
Tugas
CntrClockwSlow
A
Motor_Off
A
Circuit_Break
AN StartClockwSlow
AN StartClockwFast
=
Enable_CntrClockwFast
NETWORK 8
LD
O
ClockwiseSlow
StartClockwSlow
Tugas 16-lanjutan
AN
Interlock
Page 104
Bab 4
A
=
Strategi Penyajian
Enable_ClockwSlow
StartClockwSlow
NETWORK 9
LD
EU
S
LD CntrClockwFast
O
StartCntrClockwFast
AN Interlock
A
Enable_CntrClockwFast
=
StartCntrClockwFast
NETWORK 12
LD CntrClockwSlow
O
StartCntrClockwSlow
AN Interlock
A
Enable_CntrClockwSlow
=
StartCntrClockwSlow
NETWORK 11
LD ClockwiseFast
O
StartClockwFast
AN Interlock
A
Enable_ClockwFast
=
StartClockwFast
NETWORK 10
Tugas
Off_Lamp
Wait_Time, 1
NETWORK 13
LD Wait_Time
MOVW +500, VW20
TON T33, VW20
A
T33
R
Wait_Time, 1
NETWORK 14
// End SBR1.
// RET
// End SBR1.
Tugas 16-lanjutan
2. Buatlah flowchart dari program tersebut
Indonesia Australia Partnership for Skills Development
Batam Institutional Development Project
125280610.doc
Page 105
Bab 4
Strategi Penyajian
Tugas
Page 106
Bab 4
Strategi Penyajian
Transparansi
OHT 1
Transparansi
OHT 2
Indonesia Australia Partnership for Skills Development
Batam Institutional Development Project
125280610.doc
Page 107
Bab 4
Strategi Penyajian
Transparansi
Y(s)
R(s)
Gco(s)
Gp(s)
R(s)
E
+
Gcc(s)
Gp(s)
_
HY
Feedback
H(s)
Page 108
Bab 4
Strategi Penyajian
Transparansi
OHT 3
Page 109
Bab 4
Strategi Penyajian
Transparansi
OHT 4
Page 110
Bab 4
Strategi Penyajian
Transparansi
OHT 5
Page 111
Bab 4
Strategi Penyajian
Transparansi
OHT 6
Page 112
Bab 4
Strategi Penyajian
Transparansi
OHT 7
Page 113
Bab 4
Strategi Penyajian
Transparansi
OHT 9
Page 114
Bab 4
Strategi Penyajian
Transparansi
OHT 10
Page 115
Bab 4
Strategi Penyajian
Transparansi
OHT 11
Page 116
Bab 4
Strategi Penyajian
Transparansi
OHT 12
Page 117
Bab 4
Strategi Penyajian
Transparansi
OHT 13
Page 118
Bab 4
Strategi Penyajian
Transparansi
OHT 14
OHT 15
Page 119
Bab 4
Strategi Penyajian
Transparansi
Page 120
Bab 4
Strategi Penyajian
Transparansi
OHT 16
Page 121
Bab 4
Strategi Penyajian
Transparansi
OHT 17
Page 122
Bab 4
Strategi Penyajian
Transparansi
OHT 18
Page 123
Bab 4
Strategi Penyajian
Transparansi
OHT 19
Page 124
Bab 4
Strategi Penyajian
Transparansi
OHT 20
Page 125
Bab 4
Strategi Penyajian
Transparansi
OHT 21
Page 126
Bab 4
Strategi Penyajian
Transparansi
OHT 22
Page 127
Bab 4
Strategi Penyajian
Transparansi
OHT 23
Page 128
Bab 4
Strategi Penyajian
Transparansi
OHT 24
Page 129
Bab 4
Strategi Penyajian
Transparansi
OHT 25
Page 130
Bab 4
Strategi Penyajian
Transparansi
OHT 26
Page 131
Bab 4
Strategi Penyajian
Transparansi
OHT 27
Page 132
Bab 4
Strategi Penyajian
Transparansi
OHT 28
Page 133
Bab 5
BAB 5
Bila Anda menilai kompetensi ini Anda harus mempertimbangkan seluruh issue-issue di atas
untuk mencerminkan sifat kerja yang nyata .
kualifikasi terdahulu
Kualifikasi Penilai
Dalam kondisi Iingkungan kerja, seorang peniIai industri yang diakui akan menentukan
apakah seorang pekerja mampu melakukan tugas yang terdapat dalam unit kompetensi ini .
Untuk menilai unit ini mungkin Anda akan memilih metode yang ditawarkan dalam pedoman
ini, atau mengembangkan metode Anda sendiri untuk melakukan penilaian. Para penilai
harus memperhatikan petunjuk penilaian dalam standar kompetensi sebelum memutuskan
metode penilaian yang akan dipakai.
Page 134
Bab 5
Menampilkan pokok keterampilan dan pengetahuan untuk setiap subkompetensi/kriteria unjuk kerja.
(b)
Berhubungan dengan sesi praktik atau tugas untuk memperkuat teori atau
mempersiapkan praktik dalam suatu keterampilan.
Hal ini penting sekali, di mana peserta dinilai (penilaian formatif) pada setiap elemen
kompetensi. Mereka tidak boleh melanjutkan unit berikutnya sebelum mereka benar-benar
menguasai (kompeten) pada materi yang sedang dilatihkan .
Sebagai patokan disini seharusnya paling sedikit satu penilaian tugas untuk pengetahuan
pokok pada setiap elemen kompetensi. Setiap sesi praktik atau tugas seharusnya dinilai
secara individu untuk tiap Sub-Kompetensi. Sesi praktik seharusnya diulang sampai tingkat
penguasaan yang disyaratkan dari sub kompetansi dicapai.
Tes pengetahuan pokok biasanya digunakan tes obyektif. Sebagai contoh, pilihan ganda,
komparasi, mengisi/melengkapi kalimat. Tes essay dapat juga digunakan dengan soal-soal
atau pertanyaan yang relevan dengan unit ini.
Penilaian untuk unit ini, berdasar pada dua hal yaitu:
Untuk penilaian unit Memperbaiki Kerusakan Pada PLC jenis Tertentu disarankan hal-hal
sebagai berikut :
Page 135
Bab 5
Bagian
Penilaian
Penilaian Satu
Page 136
Bab 5
Penilaian Satu
Perangkat Keras PLC Jenis Tertentu
Soal Teori :
1. Berapakah jumlah I/O pada CPU 222?
2. Apakah yang dimaksud dengan Digital I/O
3. Berapakah tegangan yang diijinkan bagai level Digital Input I/O pada CPU 221?
4. Berapakah rating arus maksimum untuk tiap Digital Input?
5. Berapakah arus maksimum yang dapat dihasilkan oleh digital output pada CPU 221?
6. Gangguan noise/derau pada input biasanya menyebabkan kerusakan/kesalahan
fungsi permanen pada PLC. (Benar atau salah)
7. Modul I/O biasanya dibagi menjadi 2 bagian yaitu bagian ____________ dan bagian
____________
8. Apakah gunanya fungsi Input Delay pada Input PLC?
9. Apakah gunanya Pulse Catch pada input PLC?
10. Prosesor atau CPU biasanya berinteraksi dengan _________________ untuk
menginterpretasikan dan mengeksekusi program.
11. Berapakah besar program maksimum yang dapat disimpan pada memori CPU 221?
12. Untuk mengakses data pada suatu lokasi memori kita harus mengetahui
____________ memori tersebut.
13. Apakah yang dimaksud dengan sistem pengalamatan memori secra tidak langsung
(indirect Addess)?
14. Pada pengalamatan tidak langsung tersebut diperlukan suatu penunjuk lokasi
memori yang disebut _________________
15. Jenis memori atau register apa saja yang dapat digunakan untuk keperluan pada
pertanyaan No13?
16. Pada CPU 221 data tipe Doubel Word mempunyai _________ Bit data. Satu lokasi
alamat pada CPU 221 mempunyai panjang data _________ Bit. Data Doubel word
memerlukan _________ lokasi memori.
17. Berapakah jangkauan dari tipe data Integer dan Real?
18. Apakah yang dimaksud dengan Accumulator?
19. Berapa accumulator yang tersedia pada CPU 221?
20. Jika kita akan menghitung pulsa dengan frekwensi yang jauh tinggi dari pada scan
cycle, kita harus menggunakan pencacah ________________.
21. Sebutkan komponen apa saja yang diperlukan untuk memprogram CPU 221 melalui
suatu personal komputer.
22. Berapa lama yang diperlukan CPU untuk mengeksekusi instruksi : LD I0.1 ?
23. Bagaimanakah caranya agar CPU berhenti melakukan scan cycle?
24. Dalam hubungan jaringan dikenal komponen yang bernama repeater. Sebutkan
guna repeater ini.
25. Dapatkah CPU 221 dikendalikan dari jarak jauh oleh suatu personal komputer
melalui modem dengan medial line telepon?
Indonesia Australia Partnership for Skills Development
Batam Institutional Development Project
125280610.doc
Page 137
Bab 5
Penilaian Dua
Perangkat Lunak PLC Jenis Tertentu
Soal Teori :
1. Agar dapat bekerja suatu PLC memerlukan _______________
2. Dalam CPU 221 dari Siemens, editor program apa saja yang dapat digunakan?
3. Programming software apakah yang digunakan untuk membuat program bagi CPU
S7-200?
4. Bahasa pemrograman apakah yang paling umum dan mudah digunakan pada PLC?
5. Dalam bahasa pemrograman STL, apakah yang dimaksud dengan operand?
6. Apabila anda menghendaki program yang dapat dianalisa secara logic seperti dalam
sistem digital, jenis program manakah yang anda pakai?
7. Dalam pemrograman Ladder editor, Input suatu PLC direpresentasikan oleh suatu
____________ yang juga digunakan dalam diagram kelistrikan.
8. Apakah yang dimaksud dengan network atau rung pada Ladder diagram?
9. Garis vertikal lurus dibagian paling kiri dari ladder diagram disebut ______________
10. Apakah yang dimaksud dengan Instruksi IEC 1131-3?
11. Jika anda mempunyai instruksi berikut dalam STL
LD
I0.0
I0.1
Q0.0
Penilaian Tiga
Indonesia Australia Partnership for Skills Development
Batam Institutional Development Project
125280610.doc
Page 138
Bab 5
timer
dalam
editor
ladder
berfungsi
untuk
4. Timer yang tersedia pada CPU 221 mempunyai resolusi _________, ________,
dan __________
5. Berapakah jumlah timer yang tersedia pada CPU 221.
6. Apakah yang dimaksud dengan On-delay timer?
7. Apakah yang dimaksud dengan Retentive On-delay timer?
8. Suatu
pencacah
(counter)
___________________
dapat
menghitung
naik,
turun,
dan
instruksi
Count
Up/Down
adalah
11. Output dari counter akan berubah setelah mendeteksi perubahan kondisi input
dari _______ ke ________
12. Jelaskan cara kerja instruksi CTU, CTUD, dan CTD pada pemrograman STL.
13. Jelaskan cara kerja instruksi HSC pada pemrograman STL.
14. Jelaskan fungsi instruksi END dan STOP
15. Pada intruksi JMP
n, dan LBL
16. Dapatkah anda melaksanakan instruksi JMP untuk berpindah dari bagian main
program ke subrutin?
17. Jelaskan fungsi dari instruksi SBR dan CRET .
18. Jelaskan fungsi dari instruksi FOR dan NEXT.
19. Jelaskan fungsi dari instruksi SCR
20. Instruksi apakah yang digunakan untuk memindahkan suatu blok data dari satu
lokasi kelokasi yang lain?
21. Berikan contoh penggunaan instruksi SWAP
22. Misalkan anda mempunyai program :
LD
I1.0
RRW AC0,3
SLW
VW200,4
Isi dari accumulator AC0 sebelum instruksi RRW adalah 0110 0000 0000 0001
Berapakah isi VW200 setelah instruksi SLW dilaksanakan?
23. Apakah fungsi instruksi ROUND dan TRUNC?
24. Apakah fungsi instruksi-instruksi matematis?
Indonesia Australia Partnership for Skills Development
Batam Institutional Development Project
125280610.doc
Page 139
Bab 5
Penilaian Empat
Analisa dan pencarian kerusakan pada PLC Jenis Tertentu
1. Didalam suatu sistem PLC jika salah satu input tidak bekerja dengan benar maka
A. Program tidak akan bekerja
B. Output yang dihasilkan tidak sesuai dengan spesifikasi
C. Input yang lain terpengaruh
D. Output yang berhubungan dengan fungsi dari input tersebut terganggu
fungsinya.
2. Electical noise bisa masuk dalam sistem PLC melalui
A. Medan elektrostatik
B. Induksi elektromagnetik
C. Sistem fiber optik
D. Jawaban A dan B benar
3. Didalam suatu sistem PLC jika salah satu input tidak bekerja dengan benar maka
A. Program tidak akan bekerja
B. Output yang dihasilkan tidak sesuai dengan spesifikasi
C. Input yang lain terpengaruh
D. Output yang berhubungan dengan fungsi dari input tersebut terganggu
fungsinya.
4. Komponen-komponen manakah dibawah ini yang paling memerlukan proteksi noise
atau voltage .
A. Lampu
B. Heater
C. Solenoid
D. LED display
5. Tegangan jala-jala berlebih yang sering terjadi pada pemasangan PLC dapat diatasi
dengan :
A. Constant Voltage Transformer
B. Step-Down transformer
C. Step-up Transformer
D. Current Transformer
6. Sebuah lonjakan tegangan akan terjadi pada waktu:
A. Arus pada beban induktif dimatikan
B. Arus pada beban induktif dinyalakan
C. Arus pada beban resistif dimatikan
D. Arus pada beban resistif dinyalakan
Indonesia Australia Partnership for Skills Development
Batam Institutional Development Project
125280610.doc
Page 140
Bab 5
7. Jika pada modul output fuse-nya putus berulang-ulang, problem yang mungkin
terjadi adalah:
A. Arus maksimum pada beban terlampaui
B. Beban terhubung singkat
C. Ada pengabelan pada output yang terhubung singkat
D. Semua benar
8. Watchdog timer digunakan untuk memonitor
A. Proses Scan pada sistem
B. Tegangan baterai
C. Rangkaian memori
D. Tegangan logika DC
9. Misalkan terjadi OPEN pada hubungan pengabelan diantara modul output dan
beban. Kondisi ini akan dikonfirmasikan jika:
A. Tegangan penuh terdapat pada output module, tetapi tidak ada tegangan
pada beban
B. Tegangan penuh terdapat pada beban, tetapi tidak ada tegangan pada output
module
C. Tidak ada tegangan pada output module maupun beban
D. Ketiganya benar
10. Misalkan terjadi salah satu sensor pada input tidak menghasilkan sinyal atau
hubungan pengabelannya terganggu, kondisi ini akan dikonfirmasikan jika:
A. Tegangan pada terminal input selalu 0 volt
B. Tegangan pada terminal input selalu 24 volt
C. Setelah input disimulasikan dengan tegangan ternyata input tersebut masih
bisa dideteksi oleh CPU
D. Setelah input disimulasikan dengan tegangan ternyata input tersebut tidak
bisa dideteksi oleh CPU
11. Apabila CPU dalam kondisi mati dan anda mengukur hubungan suatu input dengan
common, berapakah resistansi yang didapat?
12. Dalam keadaan tidak ada power, apabila anda mengukur salah satu output dengan
common dan anda mendapatkan resistansi 0, bagaimanakah kondisi output
tersebut?
13. Jika anda telah menyalakan power CPU tetapi lampu indikator tidak menyala maka ,
problem apakah yang mungkin terjadi?
14. Jika pada suatu saat anda mendapatkan bahwa program yang berada pada CPU
telah hilang sebagian atau seluruhnya, apakah yang harus anda kerjakan?
15. Jika anda telah selesai mengerjakan suatu program dan ingin mengup-loada
program anda pada CPU, tetapi setelah anda mencoba anda tidak berhasil mengupload program anda. Langkah-lankah apakah yang harus anda lakukan untuk
mencari letak masalah?
Page 141
Bab 5
Penilaian Praktik
Kerjakan dengan baik tugas-tugas berikut ini.
Bagian
Penilaian Praktik
Tugas 1-11
Bagian Satu
Bagian Dua
Bagian Tiga
Bagian Empat
Page 142
Bab 5
Tugas-tugas Penilaian
Ya
Tidak
Perlu
Latihan
Lanjutan
Page 143
Bab 5
Page 144
Bab 5
Nama Penilai :
.
.
Memahami arti scan cycle pada CPU dan siswa telah dapat
menghitung waktu eksekusi total yang dibutuhkan pada suatu program
Memahami tipe-tipe data yang dikenal oleh CPU S7-200, dan dapat
menggunakan data-data tersebut dengan metode pengalamatan Direct
address dan Indirect address
Memahami cara menganalisa jalannya program dan memahami caracara/metoda pencarian kerusakan dalam suatu system PLC
Catatan
Page 145
Bab 5
Lembar Penilaian
Unit : BSDC-0161: Memperbaiki keruskan pada PLC jenis tertentu
Nama Perserta Pelatihan
Nama Penilai
: ....
Kompeten
Tanda tangan
Peserta sudah diberitahu tentang hasil Tanda tangan Penilai:
penilaian dan alasan-ala
san mengambil keputusan
Tanggal:
SAYA SUDAH DIBERITAHU TENTANG
HASIL PENILAIAN DAN ALASAN
MENGAMBIL KEPUTUSAN TERSEBUT.
Tanggal:
Page 146