Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
TINJAUAN KASUS
A. PENGKAJIAN
Hari, tanggal
: Rabu, 9 Desember 2015
Jam
: 14.00 WIB
Tempat
: Ruang Bugenvil 3 RSUP Dr. Sardjito
Oleh
: Heryuni Prastiwi
Sumber data
:Pasien, keluarga pasien, status
pasien,
tim
kesehatan lain
Metode
1. Identitas
a. Identitas klien
Nama
Umur
Tempat, Tgl Lahir
Jenis Kelamin
Agama
Status Perkawinan
Pendidikan
Pekerjaan
Kebangsaan/suku
Alamat
Diagnosa Medis
: Tn.
:
:
:
: Islam
: Kawin
:
:
: Indonesia/Jawa
:
:
No RM
:
:
:
:
2. Riwayat Kesehatan
a. Riwayat Kesehatan
1) Keluhan Utama
(1000 cc).
2) Pola Eliminasi
Sebelum sakit :
Klien buang air kecil 4-5 kali sehari ( 200 cc setiap berkemih)
dengan warna kuning jernih.
1 : Alat bantu
4 : Tergantung total
0 : Mandiri
1 : Alat bantu
4 : Tergantung total
4. Pengkajian psiko-sosial-spiritual
a. Intelektual
Klien mengatakan setahun yang lalu pernah mendapatkan
penjelasan tentang penyakit gagal ginjal dari dokter dan perawat.
Klien mengatakan mengetahui bahwa dirinya menderita gagal
ginjal dan harus melakukan hemodialisa secara rutin. Klien
mengatakan terkadang masih makan gorengan, makanan bersantan,
makanan asin, lauk dan sayuran. Klien mengatakan terkadang
masih makan makanan yang tidak dianjurkan.
b. Hubungan interpersonal
Klien mengatakan hubungan dengan keluarga, saudara dan para
tetangga di rumahnya baik. Klien mampu berhubungan baik
dengan perawat, dokter, dan sesame pasien yang lain.
c. Aspek spiritual
Klien mengatakan beragama Islam dan rajin menjalankan sholat 5
waktu dan selalu berdoa untuk kesehatan klien.
d. Support system
Klien mendapat dukungan dari anak, menantu, dan keluarga
lainnya selama sakit.
5. Pemeriksaan Fisik
a. Keadaan umum
b. Kesadaran
c. GCS : E4V5M6
d. Status gizi
BB kering
:
BB pre HD
:
: Sedang
: Compos mentis
BB post HD :
TB
:
e. Tanda-Tanda Vital
TD
: mmHg
Nadi : x/ menit
Suhu : oC
RR
: x/ menit
f. Balance cairan
Input : Makan + minum = 600 + 1000 = 1600 cc
Output :BAB + BAK = 50 + 400 = 450 cc
IWL :15 x BB / 24 jam = 15 x ??? = .. cc
Balance cairan : Input (Output + IWL)
: 1600 (450 + )
: +
6. Pemeriksaan Head to Toe
a. Kepala
Bentuk kepala mesochepal, kulit kepala tidak ada lesi, rambut
berwarna hitam
b. Mata
Konjungtiva anemis, sclera ikterik, tidak ada secret.
c. Hidung
Hidung simetris, hidung terlihat bersih, tidak ada pernafasan cuping
hidung
d. Mulut
Bibir kering, mukosa bibir pucat.
e. Leher
Tidak ada pembesaran kelenjar tiroid
f. Dada
Inspeksi: Tulang rusuk simetris, tidak ada lesi, tidak ada otot bantu
pernafasan.
Palpasi : Taktil fremitus jelas saat dilakukan palpasi bagian depan.
Perkusi: Bunyi redup pada bagian paru
Auskultasi: Tidak ada suara nafas tambahan, bunyi nafas vesikuler
g. Abdomen
Inspeksi: Bentuk perut cembung, tidak ada bekas luka
Auskultasi : Ada bising usus, 16x/menit
Palpasi : Tidak ada masa, tidak ada nyeri tekan
Perkusi : Suara timpani pada kuadran II, III, IV dan suara redup
pada kuadran I.
h. Ekstremitas
Atas :
Anggota gerak atas lengkap, tidak ada edema, tidak sianosis, turgor
kulit baik, capillary refill < 2 detik, lengan kanan terpasang AVShunt. Keadaan kulit ekstremitas atas kehitaman dan agak bersisik.
Bawah :
Anggota gerak atas dan bawah tidak lengkap. Keadaan kulit
ekstremitas bawah kehitaman dan agak bersisik.
7. Program Hemodialisa
Klien mulai HD
Klien selesai HD
Lama HD
Dializer
Dialisat
Acces Assesment
UF Goal
Blood Pump/ QB
QD
Tipe Heparin
8. Pemeriksaan Penunjang
9. Terapi
: 08.00WIB
: 12.30 WIB
: 4,5 Jam
: F8HP5 Reuse 3
: Bikarbonat
: AV-Shunt
: 3000 ml
: 250 ml/menit
: 500cc/ menit
: Standard 3000 iu
ANALISA DATA
No.
Data
1 DS :
- Klien mengatakan
Masalah
Kelebihan
Penyebab
Penurunan fungsi
volume cairan
ginjal
Kerusakan
Gangguan Status
integritas kulit
Metabolik
Menejemen
Kurang
terapeutik
pengetahuan
inefektif
tentang
dan bersisik
DS :
- Klien mengatakan
terkadang masih makan
gorengan, makanan
perawatan pasien
dengan CKD
dianjurkan.
DO :
DS :DO :
Resiko infeksi
Terpasang AV
Fistula
Klien
terpasang
AV-
B. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Kelebihan volume cairan berhubungan dengan penurunan fungsi
ginjal ditandai dengan.
2. Kerusakan integritas kulit berhubungan dengan gangguan status
metabolik ditandai dengan
3. Menejemen terapeutik inefektif berhubungan
dengan
kurang
Tujuan
Setelah dilakukan
volume
tindakan
cairan
keperawatan
berhubungan
dengan
penurunan
fungsi ginjal
Intervensi
1. Pertahankan
intake dan output
Rasional
1. Mengetahui
keseimbangan
yang akurat.
intake dan output.
2. Monitor vital sign 2. Hipertensi
dan
selama 5 jam,
3. Timbang
berat
tachikardi antara
volume cairan
badan pasien pra
hemodialisa dapat
dalam batas normal
dan post dialysis.
diakibatkan oleh
dengan kriteria
4. Dilakukan proses
kelebihan cairan
hasil :
hemodialisa
3. Untuk
1. Keseimbangan
mengidentifikasi
intake dan out
status gangguan
put normal.
cairan
dan
2. TD normal
elektrolit.
(110/80-150/80
4. Mengurangi
mmHg)
kelebihan volume
3. Nadi normal
cairan.
(60-80x
permenit)
4. Tidak ada
edema
5. Tercapai BBK
Kerusakan
Setelah
dilakukan
integritas
tindakan
kulit
kulit
keperawatan
monitor adanya
berhubungan
selama
dengan
kunjungan
gangguan
status
dengan
metabolik
hasil:
x
HD,
kriteria
tidak
bersisik.
3. Turgor kulit
baik.
4. Kulit
gatal.
5. Tidak
edema.
1. Kaji
ada
terapeutik
inefektif
berhubungan
dengan
kurang
pengetahuan
tentang
luka,
mandi
kulit
menggunakan
bersisik
menjaga
kelembaban
lotion.
kulit.
3. Anjurkan pasien 3. Atar
untuk
tidak
menggaruk kulit
yang gatal dan
menjaga
tidak
tidaknya
perlukaan.
turgor kulit.
2. Anjurkan pasien 2. Membersihkan
kebersihan
4. Kolaborasi
pemberian
antioksidan (Vit.
C/kolagen)
Menejemen
dan
yang
dan
tidak
menyebabkan
luka.
4. Kulit
bersih,
membantu
pertumbuhan
kulit.
perawatan
pasien
dengan CKD
Resiko
Setelah
1. Mendeteksi dini
infeksi
asuhan
sekitar AV Shut
berhubungan
keperawatan
sebelum
dengan
selama
pasien
terpasang AV dilakukan
fistula
HD,
klien
tidak
mengalami
tanda-
tanda
infeksi
dengan
kriteria
hasil:
sesudah dialysis.
2. Anjurkan pasien
dan
keluarga
dan
sesudah dialysis.
3. Berikan edukasi
tentang
1. Klien
bebas
dan
batas
(5000-
10000/ul)
D. IMPLEMENTASI EVALUASI
perawatan
luka
membuka
24
setelah
hemodialisa.
jam
tanda infeksi.
2. Mengurangi
resiko infeksi.
3. Mempercepat
proses
penyembuhan
luka.