Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
cc. Perubahanbentuk
dan
seperti
bulan
lain:
berbentuk
bulan
bulat,
akhir kehamilan berbentuk bujur telur. Rahim yang tidak hamil/rahim normal sebesar
telur ayam, pada umur 2 bulan kehamilan sebesar telur bebek dan umur 3
bulan kehamilan sebesar telur angsa.
Selama kehamilan,
disebut tanda Mc
kuat
dan
Donald. Korpus
uteri dan servik melunak dan membesar pasca umur kehailan minggu ke 8 yang
disebut tanda Hegar. Sedangkan posisirahim pada awal kehamilan adalah antefleksi
atau retrofleksi,
pada
umur kehamilan 4
dalam
2.
Serviks Uteri
Jaringan ikat pada servik (banyak mengandung kolagen) lebih banyak dari
3.
Vagina dan vulva
Hipervaskularisasi pada vagina dann vulva mengakibatkan lebih merah, kebirubiruan (livide) yang disebut tanda Chadwick. Warna portio tampak livide. Selama
hamil pH sekresi vagina menjadi lebih asam, keasaman berubah dari 4 menjadi 6,5.
Rentan terhadap infeksi jamur
.
4.
Ovarium
Sampai kehamilan 16 mg masih terdapat korpus luteum graviditas dengan diameter 3
cm yang memproduksi estrogen & progesteron. Lebih dari 16 mg plasenta sudah
terbentuk dan korpus luteum mengecil, sehingga produksi estrogen dan progesteron
digantikan oleh plasenta.
PAYUDARA
B. PERSALINAN NORMAL
1. DEFINISI
Persalinan adalah suatu proses yang dialami, peristiwa normal, namun apabila
tidak dikelola dengan tepat dapat berubah menjadi abnormal (Mufdillah &
Hidayat, 2008).
Persalinan adalah suatu proses terjadinya pengeluaran bayi yang cukup bulan
atau hampir cukup bulan, disusul dengan pengeluaran plasenta dan selaput
janin dari tubuh ibu (Mitayani, 2009).
Persalinan normal adalah proses pengeluaran janin yang terjadi pada
kehamilan cukup bulan (37-42 minggu), lahir spontan dengan presentasi
belakang kepala yang berlangsung dalam 18 jam, tanpa komplikasi baik pada
ibu maupun pada janin (Prawirohardjo, 2006).
2. SEBAB-SEBAB PERSALINAN
Penyebab persalinan belum pasti
menghubungkan
dengan
faktor
diketahui,namun
hormonal,struktur
beberapa
teori
rahim,sirkulasi
Rahim yang menjadi besar dan merenggang menyebabkan iskemik otototot rahim sehingga mengganggu sirkulasi utero-plasenta.
d. Teori iritasi mekanik
Di belakang servik terlihat ganglion servikale(fleksus franterrhauss). Bila
ganglion ini digeser dan di tekan misalnya oleh kepala janin akan timbul
kontraksi uterus.
e. Induksi partus
Dapat pula ditimbulkan dengan jalan gagang laminaria yang dimasukan
dalam
kanalis
servikalis
dengan
tujuan
merangsang
pleksus
3. PATOFISIOLOGI
Tanda tanda
infartu
Proses persalinan
Kala
I
Kala
II
Kontraksi
uterus partum
Kala
III
PROSES
PENGELUARAN
JANIN
NYERI
Pelepasan
plasenta
Kerusakan
integritas
jaringan
nyer
i
ansieta
s
Kala
IV
Resiko Ruptur
perinium /
jalan lahir
Terlalu
lama
(>30
Post partum
kelelaha
n
Anggota
baru
Resiko
perdarahan
Kekurangan cairan
dalam tubuh
Resiko kerusakan
integritas
integritas jarinag
Perubahan
ikatan
anggota
b. Keluar lendir dan bercampur darah yang lebih banyak, robekan kecil
pada bagian servik.
c. Kadang-kadang ketuban pecah
d. Pada pemeriksaan daam, servik mendatar.
5. FAKTOR PERSALINAN
a. Passage (Jalan Lahir)
Merupakan jalan lahir yang harus dilewati oleh janin terdiri dari rongga
panggul, dasar panggul, serviks dan vagina. Syarat agar janin dan
plasenta dapat melalui jalan lahir tanpa ada rintangan, maka jalan lahir
tersebut harus normal. Passage terdiri dari:
1). Bagian keras tulang-tulang panggul (rangka panggul)
a). Os. Coxae
-
Os illium
Os. Ischium
Os. Pubis
disebut midlet.
Pintu Bawah Panggul (PBP) dibatasi simfisis dan arkus pubis,
d)
disebut outlet.
Ruang panggul yang sebenarnya (pelvis cavity) berada antara
inlet dan outlet.
Bidang-bidang:
a)
b)
c)
bawah symphisis.
Bidang Hodge III : sejajar Hodge I dan II setinggi spina
d)
b. Power
Power adalah kekuatan atau tenaga untuk melahirkan yang terdiri dari
his atau kontraksi uterus dan tenaga meneran dari ibu. Power merupakan
tenaga primer atau kekuatan utama yang dihasilkan oleh adanya
kontraksi dan retraksi otot-otot rahim.
Kekuatan yang mendorong janin keluar (power) terdiri dari:
1) His (kontraksi otot uterus)
Adalah kontraksi uterus karena otot otot polos rahim bekerja
dengan baik dan
amplitudo
diukur
dengan
unit
Montevideo.
His Palsu
His palsu adalah kontraksi uterus yang tidak efisien atau spasme usus,
kandung kencing dan otot-otot dinding perut yang terasa nyeri. His
palsu timbul beberapa hari sampai satu bulan sebelum kehamilan
cukup bulan. His palsu dapat merugikan yaitu dengan membuat lelah
pasien sehingga pada waktu persalinan sungguhan mulai pasien
berada dalam kondisi yang jelek, baik fisik maupun mental.
Kelainan kontraksi Otot Rahim
a) Inertia Uteri
1) His yang sifatnya lemah, pendek dan jarang dari his yang
normal yang
mungkin fatal
kekuatan
otot
rahim
untuk
dapat
meningkatkan
2)
Pimpinan persalinan
3)
4)
c. Passanger
Passanger terdiri dari janin dan plasentaa. Janin merupakan passangge
utama dan bagian janin yang paling penting adalah kepala karena bagian
yang paling besar dan keras dari janin adalah kepala janin. Posisi dan
besar kepala dapat mempengaruhi jalan persalinan.
Kelainan kelainan yang sering menghambat dari pihak passangger
adalah kelainan ukuran dan bentuk kepala anak seperti hydrocephalus
ataupun anencephalus, kelainan letak seperti letak muka atau pun letak
dahi, kelainan kedudukan anak seperti kedudukan lintang atau letak
sungsang.
d. Psikis (Psikologis)
Perasaan positif berupa kelegaan hati, seolah-olah pada saat itulah benarbenar terjadi realitas kewanitaan sejati yaitu munculnya rasa bangga
bias melahirkan atau memproduksi anaknya. Mereka seolah-olah
mendapatkan kepastian bahwa kehamilan yang semula dianggap sebagai
suatu keadaan yang belum pasti sekarang menjadi hal yang nyata.
Psikologis meliputi:
1) Melibatkan psikologis ibu, emosi dan persiapan intelektual
2) Pengalaman bayi sebelumnya
3) Kebiasaan adat
4) Dukungan dari orang terdekat pada kehidupan ibu
Sikap negatif terhadap peralinan dipengaruhi oleh:
1) Persalinan sebagai ancaman terhadap keamanan
2) Persalinan sebagai ancaman pada self-image
3) Medikasi persalinan
4) Nyeri persalinan dan kelahiran
e. Penolong
Peran dari penolong persalinan dalam hal ini Bidan adalah mengantisipasi
dan menangani komplikasi yang mungkin terjadi pada ibu dan janin.
Proses tergantung dari kemampuan skill dan kesiapan penolong dalam
menghadapi proses persalinan.
6. KALA PERSALINAN
Persalinan dibagi dalam empat kala menurut Prawirohardjo (2006) yaitu:
a. Kala I (kala pembukaan)
In partu (partu mulai) ditandai dengan keluarnya lendir bercampur darah,
servik mulai membuka dan mendatar, darah berasal dari pecahnya
pembuluh darah kapiler, kanalis servikalis.
Kala pembukaan dibagi menjadi 2 fase:
a) Fase laten
Pembukaan
servik
berlangsung
lambat,
sampai
pembukaan
10
Akhir kala I servik mengalami dilatasi penuh, uterus servik dan vagina
menjadi saluran yang continue, selaput amnio ruptur, kontraksi uterus
kuat tiap 2-3 menit selama 50-60 detik untuk setiap kontraksi, kepala
janin turun ke pelvis.
b. Kala II (pengeluaran janin)
His terkoordinir cepat dan lebih lama, kira-kira 2-3 menit sekali, kepala
janin telah turun dan masuk ruang panggul, sehingga terjadilah tekanan
pada otot-otot dasar panggul yang secara reflek menimbulkan rasa ngedan
karena tekanan pada rectum sehingga merasa seperti BAB dengan tanda
anus membuka. Pada waktu his kepala janin mulai kelihatan, vulva
membuka dan perineum meregang. Dengan his mengedan yang terpimpin
akan lahir dan diikuti oleh seluruh badan janin. Kala II pada primi 1.5-2
jam, pada multi 0.5 jam.
Mekanisme persalinan:
Janin dengan presentasi belakang kepala, ditemukan hampir sekitar 95 %
dari semua kehamilan.Presentasi janin paling umum dipastikan dengan
palpasi abdomen dan kadangkala diperkuat sebelum atau pada saat awal
persalinan dengan pemeriksaan vagina (toucher). Pada kebanyakan kasus,
presentasi belakang kepala masuk dalampintu atas panggul dengan sutura
sagitalis melintang. Oleh karena itu kita uraikan dulu mekanisme
persalinan dalam presentasi belakang kepala dengan posisi ubun-ubun
kecil melintang dan anterior.
Karena panggul mempunyai bentuk yang tertentu , sedangkan ukuranukuran kepala bayi hampir sama besarnya dengan dengan ukuran dalam
panggul, maka jelas bahwa kepala harus menyesuaikan diri dengan
bentuk panggul mulai dari pintu atas panggul, ke bidang tengah panggul
dan pada pintu bawah panggul, supaya anak dapat lahir. Misalnya saja
jika sutura sagitalis dalam arah muka belakang pada pintu atas panggul,
maka hal ini akan mempersulit persalinan, karena diameter antero
posterior adalah ukuran yang terkecil dari pintu atas panggul. Sebaliknya
pada pintu bawah panggul, sutura sagitalis dalam jurusan muka belakang
11
Penurunan kepala.
2)
Fleksi.
3)
4)
Ekstensi.
5)
Ekspulsi.
6)
Penurunan Kepala.
Pada primigravida, masuknya kepala ke dalam pintu atas panggul
biasanya sudah terjadi pada bulan terakhir dari kehamilan, tetapi
pada multigravida biasanya baru terjadi pada permulaan persalinan.
Masuknya kepala ke dalam PAP, biasanya dengan sutura sagitalis
melintang dan dengan fleksi yang ringan. Masuknya kepala
melewati pintu atas panggul (PAP), dapat dalam keadaan
asinklitismus yaitu bila sutura sagitalis terdapat di tengah-tengah
jalan lahir tepat di antara simpisis dan promontorium.
Pada sinklitismus os parietal depan dan belakang sama tingginya.
Jika sutura sagitalis agak ke depan mendekati simpisis atau agak
ke belakang mendekati promontorium, maka dikatakan kepala
dalam keadaan asinklitismus, ada 2 jenis asinklitismus yaitu:
-
Asinklitismus posterior:
Asinklitismus anterior:
12
2)
Fleksi
Pada awal persalinan, kepala bayi dalam keadaan fleksi yang
ringan. Dengan majunya kepala biasanya fleksi juga bertambah.
Pada pergerakan ini dagu dibawa lebih dekat ke arah dada janin
sehingga ubun-ubun kecil lebih rendah dari ubun-ubun besar hal ini
disebabkan karena adanya tahanan dari dinding seviks, dinding
pelvis dan lantai pelvis. Dengan adanya fleksi, diameter
suboccipito
bregmatika
(9,5
cm)
menggantikan
diameter
13
Ekstensi
Sesudah kepala janin sampai di dasar panggul dan ubun-ubun kecil
berada di bawah simpisis, maka terjadilah ekstensi dari kepala
janin. Hal ini di sebabkan karena sumbu jalan lahir pada pintu
bawah panggul mengarah ke depan dan ke atas sehingga kepala
harus mengadakan fleksi untuk melewatinya. Kalau kepala yang
fleksi penuh pada waktu mencapai dasar panggul tidak melakukan
ekstensi maka kepala akan tertekan pada perineum dan dapat
menembusnya.
Subocciput yang tertahan pada pinggir bawah simpisis akan
menjadi pusat pemutaran (hypomochlion), maka lahirlah berturutturut pada pinggir atas perineum: ubun-ubun besar, dahi, hidung,
mulut dan dagu bayi dengan gerakan ekstensi.
5)
6) Ekspulsi
14
USG
Pemeriksaan Hb
Ureum kreatinin
15
HbSag
8. PENATALAKSANAAN
Menurut Wiknjosastro (2005), penatalaksanaan yang diberikan untuk
penanganan plasenta previa tergantung dari jenis plasenta previanya yaitu:
a. Kaji kondisi fisik klien
b. Menganjurkan klien untuk tidak coitus
c. Menganjurkan klien istirahat
d. Mengobservasi perdarahan
e. Memeriksa tanda vital
f. Memeriksa kadar Hb
g. Berikan cairan pengganti intravena RL
h. Berikan betametason untuk pematangan paru bila perlu dan bila fetus
masih premature.
PERSIAPAN PERSALINAN
a.
Ibu
1) Gurita, 3 buah
2) Baju tidur, 3 buah
3) Underware secukupnya
4) Handuk, sabun, shampoo, sikat gigi dan pasta gigi
5) Pembalut khusus, 1 bungkus
6) Under pad (dapat dibeli di apotik), 3 lembar
b.
Bayi
1) Popok dan gurita bayi, 1-2 buah.
Penolong
1) Memakai APD, terdiri dari : Sarung Tangan steril, Masker, Alas
kaki, celemek.
2) Menyiapkan tempat persalinan, perlengkapan dan bahan
16
17
Ibu
a) 8 Ampul Oksitosin 1 ml 10 U (atau 4 oksitosin 2ml U/ml.
b) 20 ml Lidokain 1% tanpa Epinefrin atau 10ml Lidokain 2%
tanpa Epinefrin.
c) 3 botol RL
d) 2 Ampul metal ergometrin maleat ( disimpan dalam suhu 2-8 0C
Bayi
a) Salep mata tetrasiklin
b) Vit K 1 mg
9. ASUHAN KEPERAWATAN
a. Kala I (Fase Laten)
1) Pengakajian
a) Integritas ego
Klien tampak tenang atau cemas.
b) Nyeri atau ketidaknyamanan
DIAGNOSA
NOC
NIC
KEPERAWATAN
Ansietas b/d krisisSetelah dilakukan asuhan a. Orientasikan
situasi
tidak terpenuhi.
x15
menit
diharapkan
klien
informasi
TTV normal
b.
Pasien
tentang
dapat
mengungkapkan
perubahan
psikologis
dan
fisiologis
pada
persalinan.
Lingkungan
tingkat
dan
penyebab ansietas.
dan
nadi
sesuai
indikasi.
e. Anjurkan
klien
mengungkapkan
perasaannya.
f.
Berikan
yang
lingkungan
tenang
dan
19
DIAGNOSA
KEPERAWATAN
Nyeri
akutSetelah
berhubungan
asuhan
dengan tekanan
selama
NOC
dilakukan a. Kaji
keperawatan
1x20
NIC
terkontrol
ketidaknyamanan
menit,
secara
nyeri
verbal
dan
nonverbal.
criteria hasil:
derajat
DJJ.
d. Bantu
dapat
mendemonstrasika
n kontrol nyeri
penggunaan
relaksasi.
e. Bantu
tindakan
kenyamanan seperti:
f. Gosok
punggung,
kaki
g. Anjurkan
pasien
informasi
tentang
ketersediaan
analgesic
i.
Dukung
klien
keputusan
menggunakan
obat-obatan/tidak.
j. Berikan
lingkungan
yang tenang
c. Kala II
1) Pengkajian
a) Aktivitas/ istirahat
- Melaporkan kelelahan.
20
2) Diagnosa Keperawatan
a) Nyeri akut b/d tekanan mekanis pada bagian presentasi
b) Risiko tinggi terhadap kerusakan integritas jaringan b/d pada interaksi
hipertonik.
3) Intervensi
NO
1.
DIAGNOSA
NOC
NIC
KEPERAWATAN
Nyeri akut b/d tekananSetelah dilakukan asuhana. Identifikasi
mekanis pada bagiankeperawatan selama 1x15
presentasi
derajat
ketidaknyamanan.
kenyamanan
hasil:
perawatan
a. TTV dbn
21
seperti
kulit,
mulut,
b. Pasien
dapat
mendemostrasikan
dalam
yang kering.
c. Bantu
mengontrol
pasien
memilih
2.
padamenit,
interaksi hipertonik
pemasangan
diharapkanb.
integritas
jaringan
klien
sesuai
kebutuhan.
Kolaborasi
hasil:
a. Luka
perineum
tertutup (epiostomi). d.
epiostomi
lateral.
Kolaborasi
terhadap
pemantauan
kandung
d. Kala III
1) Pengkajian
a) Aktivitas / istirahat
Klien tampak senang dan keletihan
b) Sirkulasi
- Tekanan darah meningkat saat curah jantung meningkat dan
kembali normal dengan cepat.
- Hipotensi akibat analgetik dan anastesi.
- Nadi melambat
c) Makan dan cairan
Kehilangan darah normal 250 300 ml.
d) Nyeri / ketidaknyamanan
Dapat mengeluh tremor kaki dan menggigil
e) Seksualitas
- Darah berwarna hitam dari vagina terjadi saat plasenta lepas
- Tali pusat memanjang pada muara vagina.
2) Diagnosa Keperawatan
22
DIAGNOSA
NOC
NIC
KEPERAWATAN
Risiko tinggi terhadapSetelah dilakukan asuhan a. Instruksikan klien untuk
kekurangan
volumekeperawatan
cairan
kurang1x15menit,
b/d
masukan
muntah.
selama
diharapkan
mendorong
pada
kontraksi.
pemberian oksitosin.
a. TTV dbn
c. Palpasi uterus.
shock.
perlahan
setelah
pengeluaran plasenta.
f. Kolaborasi
2.
Kerusakan
pemberian
cairan parentral.
integritasSetelah dilakukan tindakan a. Kaji TTV.
kerusakan
integritas
jaringan c. Reposisi
luka
terkontrol
modipikasi
Kriteria Hasil
atau perineum
1.
luka
jalan
jalan
atau
lahir
termodifikasi
steril.
e. Kala IV
1) Pengkajian
a) Aktivitas
Dapat tampak berenergi atau kelelahan
23
b) Sirkulasi
Nadi biasanya lambat sampai (50-70x/menit) TD bervariasi, mungkin
lebih rendah pada respon terhadap analgesia/anastesia, atau meningkat
pada respon pemberian oksitisin atau HKK,edema, kehilangan darah
selama persalinan 400-500 ml untuk kelahiran pervagina 600-800 ml
untuk kelahiran saesaria
c) Integritas Ego
Kecewa, rasa takut mengenai kondisi bayi, bahagia
d) Eliminasi
Haemoroid, kandung kemih teraba di atas simfisis pubis
e) Makanan/cairan
Mengeluh haus, lapar atau mual
f) Neurosensori
Sensasi dan gerakan ekstremitas bawah menurun pada adanya anastesi
spinal.
g) Nyeri/ketidaknyamanan
Melaporkan nyeri, missal oleh karena trauma jaringan atau perbaikan
episiotomy, kandung kemih penuh, perasaan dingin atau otot tremor
h) Keamanan
Peningkatan suhu tubuh.
i) Seksualitas
Fundus keras terkontraksi pada garis tengah terletak setinggi
umbilicus, perineum bebas dan kemerahan, edema, ekimosis, striae
mungkin pada abdomen, paha dan payudara.
2) Diagnosa Keperawatan
a)
b)
3) Intervensi
NO
1.
DIAGNOSA
NOC
NIC
KEPERAWATAN
Kelelahan b/d prosesSetelah dilakukan asuhan1. kaji TTV.
persalinan
anjurkan
ibu
untuk
bantuan
untuk
a. klien
bergerak
atauyang cukup
menggerakkan
kaki
cairan infus
b. klien
mampu
menekuk tungkai
c. TTV dalam batas
2.
normal
ikatanSetelah dilakukan asuhan a. Anjurkan
Perubahan
proses
transisi/
keluarga
anggota keluarga.
keluarga
baik
bayi.
ibu c. Anjurkan
dengan bayi.
menggendong
bayinya
catat
dan
bantu
pemberian
perilaku
mendemonstrasikan
pengungkapan
perilaku
menunjukkan
kedekatan
dan
yang
kekecewaan/kurang minat
/ kedekatan
DAFTAR PUSTAKA
ASI,
klien.
c. Mampu
25
dan
interaksi bayi.
kedekatan
b. Klien
untuk
menggendong, menyentuh
dengan b. Observasi
kriteria hasil:
a. Ada
klien
26