Vous êtes sur la page 1sur 26

I

Pengkajian
Pengkajian Asuhan Keperawatan pada An. A dengan Diagnosa Medis Hernia Scrotalis Post
Operasi Herniotomy Hari ke II di Ruang Rawat Inap Bedah Rumah Sakit Umum Daerah Mayjen H.A Thalib
Sungai Penuh, dilakukan pada tanggal 11 Juni 2011 jam 12.00 WIB di ruang Bedah RSUDMayjen H. A
Thalib Sungai Penuh dan data yang didapatkan adalah:
3.1.1 Biodata
dentitas Pasien
Nama

: An. A

Jenis Kelamin

: Laki-laki.

Umur

: 7 Tahun.

Pendidikan

: SD.

Alamat

: Pulau Sangkar.

Tanggal Masuk RS
Ruang/Kamar

: 11 Juni 2011.
: Bedah

Golongan Darah

: AB.

Tanggal Pengkajian

: 14 Juni 2011.

Diagnosa Medis

: Hernia Scrotalis Post Operasi Herniotomy

Penanggung Jawab
Nama

: Tn. H.

Hub dengan pasien

: Ayah.

Pekerjaan

: Swasta.

Alamat

: Pulau Sangkar.

3.1.2 Keluhan Utama


Klien mengatakan nyeri pada luka operasi, luka terasa panas dan menusuk selain itu juga
keluarga klien mengatakan klien mengeluhkan mual tapi tidak muntah dan tidak ada nafsu makan dan
nyeri diseluruh bagian perut dan sudah 6 hari klien mngeluhkan belum BAB.
3.1.3 Riwayat Kesehatan Sekarang
Keluarga klien mengatakan sejak 1 bulan yang lalu klien sering mengeluhkan nyeri pada
bagian perut dan sering mual muntah selain itu sering diare atau BAB mencret, dan beberapa hari
sebelum masuk rumah sakit klien mengeluhkan nyeri pada perut bagian bawah kanan dan bagian
kemaluan/scrotum klien membengkak dan terdapat tonjolan. Kemudian oleh keluarga diperiksakan ke
dokter dan oleh dokter dianjurkan untuk operasi, kemudian oleh keluarga dibawa kerumah sakit Mayjen
H.A. Thalib Kerinci pada tanggal 11 Juni 2011, kemudian klien menjalani operasi pada tanggal 12 Juni

2011. Dan pada saat melakukan pengkajian pada klien post operasi pada hari ke 2 yaitu pada tanggal 14
Juni 2011, didapatkan keluhan/data.
Paliatif : Keluarga klien mengatakan, klien mengeluhkan nyeri pada luka operasi yaitu pada perut
bagian bawah dibawah pusat (umbilicus), nyeri terasa menusuk, pedih dan panas luka terasa kaku dan
sakit bertambah saat bergerak, selain itu juga klien mengatakan mual tapi tidak muntah.
Quality : Klien mengatakan nyeri terasa menusuk, pedih dan panas, nyeri terasa semakin sakit saat
klien bergerak dan batuk terutama saat klien duduk selain itu klien mengatakan perut terasa penuh
seperti mau muntah tapi tidak bisa muntah.
Region

: Klien mnegeluhkan nyeri terasa di luka operasi yaitu di perut bagian bawah, dibawah

pusat dan nyeri menyebar keseluruh bagian perut hingga area kemaluan klien.
Severity

: Kelurga klien mengatakan saat ini tidak dapat beraktivitas karena nyeri terutama saat

nyeri kambuh klien tidak mampu untuk bergerak dan hanya menangis dan untuk memenuhi kebutuhan
aktivitas sehari-hari seperti makan, membersihkan diri klien dibantu oleh orang tuanya.
Time

: Klien mengatakan nyeri muncul setiap saat terutama saat klien bergerak dan batuk dan

sering muncul pada malam hari.

3.1.4 Riwayat Kesehatan Masa Lalu


Keluarga klien mengatakan klien sudah pernah dirawat di rumah sakit yang sama dengan
penyakit diare/mencret sekitar 1 tahun yang lalu dan sebelumnya klien sering mengalami penyakit
diare (Gastroenteritis) karena pola makan klien yang sering tidak teratur. Dan menurut keluarga klien
tidak ada anggota keluarga yang lain yang menderita penyakit yang sama dengan yang diderita klien
yaitu Hernia. Keluarga klien mengatakan, sebelumnya klien belum pernah dioperasi dan menderita
penyakit yang memerlukan proses operasi dan klien tidak memiliki riwayat alergi baik terhadap obat
maupun makanan apapun.
3.1.5 Riwayat Penyakit Keluarga
a. Orang tua
Keluarga klien mengatakan dalam keluarganya tidak ada yang mengalami riwayat penyakit yang
diderita klien saat ini yaitu Hernia dan keluarga klien juga tidak ada yang mengalami penyakit menular
seperti hepatitis dan alergi terhadap makanan apapun. Dan tidak ada juga yang mempunyai penyakit
keturunan seperti diabetes mellitus, stroke dan hipertensi.

3.1.6 Riwayat/Keadaan Psikososial


1. Bahasa Yang Digunakan
Dalam kehidupan sehari-hari klien dan keluarga dalam berkomunikasi dan bergaul terbiasa
menggunakan bahasa daerah yaitu bahasa daerah kerinci.
2. Persepsi Klien Tentang Penyakitnya
Klien dan keluarga menganggap bahwa sakit yang diderita klien adalah cobaan dari Tuhan dan berharap
cepat sembuh. Keluarga klien mengatakan bahwa dilingkungan keluarga selalu menjaga kesehatan
anggota keluarga dengan baik dan bila ada anggota keluarga yang sakit selalu memeriksakan
kesehatannya ke dokter dan petugas kesehatan terdekat.
3. Konsep Diri
Pada konsep diri yang meliputi: body image atau gambaran diri, ideal diri, harga diri, peran diri dan
identitas diri tidak dikaji karena klien anak berusia 7 tahun dan tidak memungkinkan untuk dapat dikaji
karena klien belum memahami konsep dirinya.

3.1.7 Pemeriksaan Fisik


1.

Keadaan Umum
Keadaan umum klien lemah, tampak seperti menahan sakit pada luka operasi dan terkadang klien

2.

menangis karena nyeri pada luka operasi, klien bedrest total.


Kesadaran
GCS 15 (Respon buka mata 4, Respon motorik 5 dan Respon verbal 6), Tingkat kesadaran Compos

3.

4.

mentis.
Tanda-tanda Vital:
TD

: 100/70 mmHg

: 373 o C

: 92 x / menit

RR : 24 x/menit

Kepala dan rambut


Kepala bersih, rambut klien pendek, warna hitam, pertumbuhan merata, dikulit kepala tidak terdapat
luka dan lesi.

5.

Mata
Mata simetris kanan dan kiri, pupil isokor, konjungtiva ananemis dan sclera anikhterik fungsi
penglihatan baik dan tanpa menggunakan alat bantu penglihatan (kaca mata)

6.

Telinga
Letak simetris, tidak ada serumen, dapat berfungsi dengan baik dan tidak menggunakan alat bantu
pendengaran.

7.

Hidung
Simetris, tidak ada polip hidung, fungsi pernafasan baik, tidak terjadi sesak nafas, tidak tampak
tumpukan sekret dan tidak terdapat masalah dalam pola nafas, frekuensi pernafasan 24x/menit

8.

Mulut
Mukosa bibir kering, tidak ada stomatitis. Jumlah gigi lengkap 32 buah, warna agak kuning, nafas agak
bau, lidah agak kotor, warna merah muda.

9.

Leher
Tidak ada pembesaran kelenjar tyroid dan tidak ada peningkatan Jugularis Vena Perifer dan teraba nadi
karotis 92 x/menit

10. Thorax
Bentuk simetris pergerakan dada kanan dan kiri simetris, tidak lesi pada kulit dan tidak ada
pembengkakan dada.
a) Paru-Paru/Pulmo
Pada inspeksi didapat kan hasil permukaan dada simetris, permukaan dada kiri/sinistra sama dengan
permukaan dada kanan/dextra, Pernafasan normal frekuensi 24x/menit. Pada palpasi didapatkan hasil
fokal fremitus kiri/sinistra sama dengan kanan/dextra, fokal resonan kiri/sinistra sama dengan
kanan/dextra. Sedangkan pada perkusi suara paru sonor dan auskultasi yaitu bunyi nafas vesikuler dan
tidak terdengar suara nafas tambahan seperti wheezing (suara abnormalitas pada paru seperti adanya
penumpukan udara), ronkhi (mengi), dan krekels (penumpukan cairan pada pleura)
b) Jantung/Cardio
Pada inspeksi dada terlihat ictus cordis berdenyut halus di intercosta 6, pada palpasi didapatkan data
teraba ictus cordis di intercosta ke 4-5-6 sebelah kiri sedangkan pada perkusi jantung didapatkan batas
jantung jelas, kesan tidak ada pembesaran jantungdan pada auskultasi jantung terdengar bunyi jantung
suara 1 (lub) tunggal dan bunyi jantung suara 2 (dub) tunggal dan tidak terdengan mur-mur pada semua
lapang dada sebelah kiri.

11. Abdomen
Pada inspeksi didapatkan hasil permukaan abdomen simetris kanan dan kiri, tidak ada ascites dan
terdapat luka operasi pada kuadran abdomen bagian bawah tepatnya dibawah umbilicus atas shimpisis
pubis, panjang luka kurang lebih 7cm terdapat jahitan simpul sebanyak 10 simpul, keadaan luka bersih
tidak terdapat pus dan tidak terdapat tanda-tanda infeksi dan luka tertutup kassa steril. Pada
auskultasi didapatkan bising usus kurang lebih 8x / menit sedangkan pada perkusi keempat kuadran

abdomen didapatkan suara tympani dan pada palpasi terdapat nyeri tekan pada semua lapang abdomen
terutama sekitar luka operasi yaitu di kuadran abdomen sebelah bawah, tidak teraba lien dan hepar.
12. Genetalia
Terpasang Cateter, urine keluar dengan warna kuning pekat volume 450cc, tidak terdapat endapan
maupun darah, posisi kateter benar/tanpa hambatan, kateter terpasang hari ke dua dan area scrotum
sebelah kanan memerah dan ada nyeri tekan pada area genetalia klien.
13. Ekstremitas.
a)

Ekstremitas atas
Fungsi ekstremitas atas normal dan dapat berfungsi dengan baik dan tidak menggunakan alat bantu dan
ekstremitas sebelah kanan terpasang Infus RL dengan infuset makro, 12 tetes/menit keadaan infus baik
tidak terdapat oedem pada area yang terpasang infus dan tidak ada nyeri pada lengan, infus terpasang
hari ke 3.

b)

Ekstremitas bawah
Ekstremitas bawah tidak terdapat kelainan dan dapat berfungsi dengan baik hanya saja klien tidak mau
banyak bergerak karena terasa nyeri pada luka operasi semakin meningkat ketika bergerak.

c)

Skala kekuatan otot


Atas
Kanan
555
555

Kiri
555
555

Bawah
Keterangan: Skala kekuatan otot pada kedua kaki dan kedua tangan nilai 5 yaitu dapat bergerak dengan
baik dan mampu menahan gravitasi.

3.1.8 Pola Kebiasaan Sehari Hari


Tabel. 3.1. Pola aktivitas/kebiasaan sehari-hari

No

Pola Kebiasaan

Sebelum Sakit

Selama Sakit

Klien mengatakan dirumah


biasa makan 3x sehari porsi 1
piring kadang lebih, dengan
jenis menu nasi putih, sayursayuran
dan
laku.
Klien
mengatakan
tidak
ada
makanan
yang
di
hindarinya/tidak di sukainya,
dan tidak ada riwayat alergi
terhadap makanan

Kelurga
klien
mengatakan
selama di rumah sakit pola
makanya klien tidak bisa makan
banyak, hanya dapat makan
makanan lunak atau bubur yang
dianjurkan diet rumah sakit
dengan diet bubur tinggi kalori
tinggi protein, klien mengatakan
tidak nafsu makan dan mual
tapi tidak muntah, makan siang
ini klien hanya menghabiskan
seperempat porsi diet dari
rumah sakit, Sehari klien minum
susu yang diberikan setiap 3 jam
sebanyak setengah gelas kurang
lebih 100cc.

Pola
Nutrisi
Metabolik

Dan

Pola Eliminasi BAB

Klien mengatakan dirumah BAB


1x sehari. Kadang-kadang 2x
dalam
sehari.
Konsistensi
lunak, warna coklat, bau khas
feaces dan tidak ada masalah
dalam BAB

Orang tua klien selama 5 hari ini


klien belum BAB, klien belum
BAB karena efek dari herniasi
usus dan karena efek operasi
sehingga klien belum BAB,

Pola Eliminasi BAK

Klien mengatakan sebelum


dirawat dirumah sakit dalam
sehari kencing 3 4 X, warna
urin kuning jernih, bau khas
urin dan tidak masalah dalam
kebiasaan eliminasi pasien

Selama dirumah sakit klien


terpasang
selang
cateter,
dengan volume urine pada urine
bag cateter saat pengkajian
volume 450cc, warna kuning
pekat, bau khas urine tidak
terdapat endapan darah dan
cateter pemasangan hari ke 2.

Pola Istirahat dan Tidur

Klien mengatakan dirumah


dalam sehari tidur + 10 jam
siang + 2 jam dan tidur pada
malam hari sebanyak 9 jam,
klien lebih banyak tidur pada
malam hari. Dan tidak ada
masalah dalam pola tidur klien
dirumah.

Selama sakit klien mengatakan


kurang
bisa
tidur,
sering
terbangun
terutama
pada
malam hari karena nyeri sering
terasa dan suasana yang sepi.

Pola Aktivitas Sehari-hari


Mobilisasi

Sebelum sakit klien biasa


beraktivitas
seperti
kebanyakan
anak-anak
seusianya,
bersekolah
dan
bermain seperti biasanya dan
tidak terdapat masalah dalam
pemenuhan kebutuhan activity
daily
living klien
seperti

Keluarga klien mengatakan klien


tidak bisa beraktivitas sendiri.
Klien takut bergerak dan
melakukan
aktivitas
karena
nyeri dan cemas/ketakutan yang
berlebihan
terhadap
luka
operasinya.
Untuk
pemenuhanActivity
daily

3.1.9 Pemeriksaan Penunjang


Pada pemeriksaan laboratorium tanggal 11 Juni 2011 didapatkan data sebagai berikut:
Tabel 3.2. Pemeriksaan penunjang laboratorium
No

Pemeriksaan

Hasil

Nilai Normal

Hemoglobin

10,8 gr/dl

12 14 gram/dl

Leukosit

10.200/ul

5.000 10.000/ul

Hemetokrit

39%

37 43 %

Laju endap darah

25 mm/jam

0 15 mm/jam

Blooding time (BT)

2 menit

1 3 menit

Clothing time (CT)

4 menit

2 6 menit

Golongan darah

AB

Trombosit

283.000/ul

15.000 50.000/ul

Eritrosit

4,3 106 /ul

4,0 5,0 106 /ul

10

Eosinofil

1%

1 3%

11

Basofil

0%

0 3%

12

Batang

1%

2 - 6%

13

Segment

80%

50 - 70%

14

Limfosit

14%

20 40%

15

Monosit

5%

2 - 8%

Pada tanggal pengkajian tanggal 11 Juni 2011, klien An. A mendapatkan terapi sebagai
berikut:
Tabel. 3.3. Program Terapi
No

Terapi

Dosisi

Rute/Cara

Efek

Cefotaxime Injeksi

300mg/8Jam

Intravena

Antibiotik

Cetrolac Injeksi

8mg/12Jam

Intravena

Analgetik

Paracetamol Syrup

3x 1Sendok takar

Oral

Antipiretik

Trijek Injeksi

1 ampul/8Jam

Intravena

Analgetik

Kompolac Syrup

2x 1 Sendok

Oral

Pencahar

3.1.10 . Analisa Data


Tabel. 3.4. Analisa data
No

Data Fokus

Etiologi

Problem

1
a)

b)
c)

a)
b)
c)

d)

e)

Data subyektif:
Klien mengatakan nyeri pada luka
operasi yaitu diperut bagian bawah,
dibawah pusat, nyeri terasa menusuk
Klien mengatakan luka operasi terasa
pedih dan panas
Pada pengkajian nyeri, saat di berikan
pilihan rentang nyeri 110 pasien
mengungkapkan nyerinya pada angka 7.
Data obyektif:
Ekspresi wajah klien tampak menahan
nyeri.
Skala nyeri 7 (sedang)
Pasien tampak memegangi bagian perut
dan tampak hatihati dalam melakukan
pergerakan.
Pada abdomen klien terdapat luka
operasi pada kuadran abdomen bagian
bawah tepatnya dibawah umbilicus atas
shimpisis pubis, panjang luka kurang
lebih 7cm terdapat jahitan simpul
sebanyak 10 simpul, keadaan luka bersih
tidak terdapat pus.
Tandatanda vital:
TD : 100/70 mmHg
N
: 92 x / menit
RR : 24 x / menit
S
: 373 oC

Herniasi usus pada

Gangguan Rasa Nyaman


nyeri

scrotum

Proses

pembedahan/
mengembalikan herniasi
keposisi semula

Terputusnya

kontinuitas jaringan
abdomen

Proses inflamasi

Peningkatan

Nociceptor/ rangsang
nyeri

Data subyektif:
a) Klien mengatakan takut bergerak dan
beraktivitas karena luka akan terasa
nyeri saat beraktivitas
b) Keluarga klien mengatakan semua

Nyeri akut
Cidera jaringan/

prosedur Infasive

Intoleransi Aktivitas

aktivitas klien seperti makan, minum


dan kebersihan diri dibantu oleh orang
tua.
Data Obyektif:
a) Pasien tampak lemah.
b) Skala kekuatan otot pada semua
ekstremitas bawah 5, tetapi klien tidak
mau beraktivitas karena nyeri pada luka
operasi di abdomen.
c) Untuk memenuhi ADLnya pasien dibantu
oleh keluarga dan perawat.

Peningkatan

rangsang nociceptor
Nyeri

Ketakutan bergerak
Malaise

Keterbatasan

rentang gerak

3
a)

b)
c)

a)
b)

c)

Data subyektif:
Keluarga klien mengatakan selama
dirumah sakit belum BAB, karena
sebelum dan sesudah operasi pasien
puasa.
Pasien mengatakan perut terasa sakit
ingin BAB tapi tidak bisa BAB.
Keluarga klien mengatakan klien makan
dan minum sedikit karena sesudah
operasi dianjurkan puasa dan makan
sedikit-sedikit.
Data obyektif:
Kurang lebih 6 hari selama di rumah
sakit pasien belum bisa BAB
Pemeriksaan palpasi abdomen teraba
massa feses dikuadran perut bagian kiri
bawah.
Pasien bedrest di tempat tidur.

Intolerasi
Herniasi Usus

Proses Operasi

Immobilisasi

sekunder akibat post


operasi dan efek anastesi.
Perubahan pada system
pencernaan dan
metabolisme

Penurunan

Konstipasi

peristaltik usus
Penumpukan Feses

Konstipasi
4
a)
b)

c)

a)
b)

c)

Data subyektif:
Klien mengatakan kurang bisa tidur
terutama pada malam hari
Keluarga klien mengatakan klien sering
terbangun pada malam hari karena
sering mengeluhkan nyeri muncul pada
area perut dan luka operasi.
Klien mengatakan tidak bisa tidur bila
suasana ramai
Data Obyektif:
Klien tampak pucat dan mata merah.
Klien hanya tidur 6 jam pada malam
hari dan tampak memegangi area
abdomen yang terdapat luka operasi.
Suasana rumah sakit yang bising.

Peningkatan

Gangguan pola istirahat


tidur

rangsang nociceptor
Nyeri

Ketidak nyamanan

Tidak mampu

memasuki fase NREM


Fase tidur tidak

bisa mancapai tahap REM


Tidur tidak lampias

Gangguan pola istirahat


tidur
5

Data subyektif:
Pasien mengatakan luka terasa panas
dan pedih.
Data obyektif:
a) Pada abdomen klien terdapat luka
operasi pada kuadran abdomen bagian
bawah tepatnya dibawah umbilicus atas
shimpisis pubis, panjang luka kurang
lebih 7cm terdapat jahitan simpul
sebanyak 10 simpul dan luka tertutup

Trauma jaringan akibat


prosedur invasive/
tindakan operatif

Resiko Tinggi Infeksi

kassa steril.
b) Keadaan luka bersih tidak terdapat pus
dan tidak oedem, luka teraba agak
hangat dan luka agak kemerahan.
c) Pemeriksaan leukosit: 10.200/ul.
d) Suhu
: 373 oC

Adanya proses

inflamasi luka post


operasi
Terpapar organisme luar

Rubor, dollor kalor dan


Pus pada luka

Resiko infeksi

3.2. Prioritas Masalah Keperawatan/ Diagnosa Keperawatan


Setelah melakukan pengkajian dan melakukan analisa data pada klien An. A dengan diagnosa
Hernia Scrotalis post operasihari ke II, kemudian penulis dapat menegakkan diagnosa keperawatan
sebagai berikut:
3.2.1.

Gangguan Rasa Nyaman nyeri berhubungan dengan terputusnya kontinuitas jaringan, dan proses
inflamasi luka operasi ditandai dengan nyeri pada luka operasi yaitu diperut skala nyeri 7, ekspresi
wajah klien tampak menahan nyeri, klien tampak memegangi bagian perut dan tampak hatihati dalam
melakukan pergerakan, terdapat luka operasi pada kuadran abdomen bagian bawah, panjang 7cm

jahitan 10 simpul, keadaan luka bersih tidak terdapat pus dan tandatanda vital: Tekanan darah:
100/70 mmHg, Nadi: 92 x / menit, Respirasi: 24 x / menit, Suhu: 37 3 oC
3.2.2.

Intoleransi aktivitas berhubungan dengan adanya keterbatasan rentang gerak dan ketakutan bergerak
akibat dari respon nyeri dan prosedur infasive ditandai dengan klien mengatakan takut bergerak karena
nyeri meningkat saat bergerak, klien tampak lemah dan bedrest, dan semua aktivitas klien dibantu
oleh keluarga dan perawat.

3.2.3.

Konstipasi berhubungan dengan immobilisasi sekunder akibat post operasi dan efek anastesi ditandai
dengan klien sudah 6 hari belum BAB, klien ingin BAB tapi tidak bisa keluar dan klien bedrest, klien
makan sedikit dan pemasukan cairan lewat oral sedikit (kurang serat) dan teraba massa feses pada
pemeriksaan palpasi abdomen.

3.2.4.

Gangguan pola istirahat tidur berhubungan dengan peningkatan respon rangsang nyeri (nociceptor)
akibat dari adanya prosedur infasive operasi ditandai dengan klien mengatakan kurang bisa tidur
terutama pada malam hari, sering terbangun pada malam hari karena sering mengeluhkan nyeri muncul
pada area perut dan luka operasi, klien tampak pucat dan mata merah, klien hanya tidur 6 jam pada
malam hari dan tampak memegangi area abdomen yang terdapat luka operasi dan suasana rumah sakit
yang bising.

3.2.5.

Resiko tinggi infeksi berhubungan dengan trauma jaringan akibat prosedur invasive/ tindakan operatif
dan adanya proses inflamasi luka post operasi ditandai dengan klien mengatakan luka terasa panas dan
pedih, pada abdomen klien terdapat luka operasi pada kuadran abdomen bagian bawah tepatnya
dibawah umbilicus atas shimpisis pubis, panjang 7cm terdapat jahitan 10 simpul dan luka tertutup
kassa steril, keadaan luka bersih tidak terdapat pus dan tidak oedem, luka teraba agak hangat dan luka
agak kemerahan dan pemeriksaan leukosit: 10.200/ul. Suhu: 37 3 oC

3.3.

Implementasi Keperawatan/ Catatan Keperawatan


Tabel. 3.6. Implementasi Keperawatan/Catatan Keperawatan

Nama

: An. A

Ruang

: Bedah

Umur

: 7 tahun

Diagnosa

: Hernia Scrotalis Post OP Hari ke 2

No

Hari
Tanggal/Jam

No
Dx

Selasa
14 Juni 2011
12.30wib

a)

Selasa
14 Juni 2011
13.30wib

a)

Selasa
14 Juni 2011
15.00wib

Implementasi
4

Hasil/Respon
Evaluasi Sumatif
5

Mengukur tandatanda vital,a)


mengkaji skala dan kwalitas
nyeri.
b)

Pasien mengatakan nyeri pada luka


operasi terasa seperti ditusuk-tusuk
dan ngilu.
Klien mengatakan lebih nyaman
berbaring.
b) Memberikan posisi yang nyamanc) Pada pengkajian nyeri ditanya
pada pasien.
tentang nyerinya klien menjawab
c) Menganjurkan
pasien
untuk didapatkan data skala nyeri 7 dan
nafas dalan untuk mengurangi klien mengatakan mau melakukan
nyeri
nafas dalam berulang-ulang.
Hasil
pemeriksaan
tanda-tanda
vital:
TD:100/70mmHg,
Nadi
92x/menit, respirasi 24x/menit,
Suhu 373 oC.
Mengajarkan nafas dalam untuka) Pasien
mengatakan
setelah
mengurangi nyeri
melakukan nafas dalam berulangulang nyeri sedikit berkurang.
b) Pasien mengatakan setelah disuntik
b) Kolaborasi pemberian therapy nyeri sedikit berkurang
injeksi cetrolak 1ampul
c) Tampak pasien melakukan nafas
c) Menganjurkan
keluarga dalam ekspresi wajah sedikit lebih
memberikan massage pada area rileks.
perut tetapi jauh dari lukad) Cetrolak injeksi 1 ampul masuk per
operasi.
bolus infus.

Selasa
14 Juni 2011
15.00wib

II a)

Kaji kemampuan klien dalam


a) Klien mengatakan takut bergerak
melakukan aktivitas
karena nyeri pada luka operasi
b) Klien belum berani banyak bergerak
dan
pemenuhan
kebutuhannya
dibantu oleh keluarga

Selasa
14 Juni 2011
15.00wib

II a)Membantu klien dalam memilih


a) Klien mengatakan apabila berbaring
posisi
yang
nyaman
untuk merasa nyaman dan berani bergerak
istirahat dan tidur.
sedikit-sedikit

Paraf
6

Selasa
14 Juni 2011
15.30wib

b)

Menganjurkan
klien
b) Klien mulai mau bergerak dan
berpartisipasi
dalam
semua belajar beraktivitas misalnya minum
aktifitas
sesuai
kemampuan sendiri.
individual.

III a)

Mengkaji dan mengob-servasi


a) Pasien mengatakan sudah 3 hari ini
kebiasaan
BAB
pasien
dan belum bisa BAB, perut pasien terasa
masalah dalam BAB
sakit ingin BAB tapi tidak bisa BAB.

b)

Menganjurkan pasien minum air


b) Palpasi abdomen teraba massa
banyak 1500 3000cc perhari, feses di kuadran perut kiri bawah.
dan makan makanan yang lunak
c) Pasien makan bubur sumsum diet
sedikitsedikit tapi sering,
post operasi.

Selasa
14 Juni 2011
15.00wib
6

Selasa
14 Juni 2011
20.30wib

Selasa
14 Juni 2011
18.00wib

Rabu
15 Juni 2011
08.45wib

Rabu
15 Juni 2011
08.45wib

Rabu
15 Juni 2011
09.20wib

IV a)

Mengkaji ulang pola tidur pasiena)

Keluarga klien mengatakan, klien


sering terbangun tidurnya terutama
malam hari karena nyeri muncul dan
sering menangis.

b)

Mengidentifikasi
penyebab
b) Tidur klien belum cukup dan klien
kesulitan tidur pasien dan terlihat sering menangis malam
masalah dalah pola istirahat karena nyari muncul
tidur

V a)

Klien
mengatakan luka
masih
terasa nyeri dan kaku
Hasil
pemeriksaan
tanda-tanda
vital:
TD: 100/70mmHg
Nadi 92x/menit
Respirasi 24x/menit
Suhu 373 oC.
c) Luka tampak bersih dan tidak
terdapat pus

Mengukur
tandatanda
vital
a)
pasien, dan mengkaji adanya
tandatanda
infeksi
dan
b)
peradangan pada luka operasi
b) Melakukan
medikasi
luka
bersih/steril, dengan cairan NaCl
dan bethadine pada luka bersih

a.
b.

Mengkaji nyeri pada pasien


a) Klien mengatakan nyeri masih
Mengajarkan tekhnik relaksasi terasa, tetapi dengan nafas dalam
dan dextrasi nafas dalam untuk secara perlahan-lahan dan berulang
mengurangi nyeri saat nyeri kali nyeri berngsur-angsur berkurang
muncul
b) Klien mencoba malakukan nafas
dalam.
c. Menganjurkan pada keluarga
untuk memberikan massase pada
c) Ekspresi wajah sedikit lebih rileks.
area abdomen yang nyeri tapi Tampak keluarga mendampingi klien

bukan area luka operasi.

10

Rabu
15 Juni 2011
09.20wib

II a.

nafas dalah dan melakukan masasse


pada area abdomen bagian atas.

Memberikan lingkungan tenang


a) Keluarga klien mengatakan klien
dan
mempertahankan
tirah mulai mau belajar beraktivitas
baring.
mandiri seperti makan dan minum
sendiri dan berani duduk sendiri.

b.Membantu aktifitas atau ambulasi


b) Klien mau beraktivitas secara
pasien sesuai dengan kebutuhan
bertahap.
Kecemasan klien mulai berkurang
dan tampak lebih rileks
11

Rabu
15 Juni 2011
09.20wib

Rabu
15 Juni 2011
09.30wib
12

Rabu
15 Juni 2011
19.30wib

13

Rabu
15 Juni 2011
19.30wib

14

Rabu
15 Juni 2011
10.00wib

III a)

Melakukan
peristaltik usus.

pemeriksaan
a)

Keluarga pasien mangatakan hari ini


makannya bubur sumsum dan habis
satu porsi dari rumah sakit dan
pasien banyak minum, pasien hari
ini bisa flatus 3x tapi belum bisa
BAB sedangkan respon

b) Dari pemeriksaan peristaltik usus


b) Memberikan pasien makanan didapatkan data peristaltik usus
diet bubur sumsum tinggi kelori 12x/menit dan teraba massa feses
tinggi protein pada klien.
dikuadran perut kiri bawah.
IV a)

menciptakan lingkungan yang


a) Klien mengatakan apabila suasana
nyaman dan tenang dengan tidak bising bisa tidur nyenyak
membatasi
pengunjung
dan
mengurangi kebisingan
b) mengajarkan tekhnik relaksasi
b) Ibu klien mengatakan anaknya
dengan nafas dalam sebelum masih sering terbangun malam hari
tidur saat nyeri muncul
dan menangis tapi masih bisa tidur
dan klien mau berdoa sebelum
tidur.
c) Menganjurkan pasien berdoa
c) Klien masih terbangun malam tapi
terlebih dahulu sebelum tidur
nyeri mulai berkurang. Klien tampak
berdoa

III a.

Mengkaji
ulang
dan
a) Keluarga klien mengatakan hari ini
mengobservasi kebiasaan BAB klien sudah BAB tapi sedikit dan
pasien dan masalah dalam BAB.
keras
b) Klien mengatakan sakit saat BAB,
dank lien makan makanan yang

lembek dan buah yang lunak


b.

Menganjurkan pasien minum air


c) Klien BAB sehari sekali, feses agak
banyak 1500 3000cc perhari, keras, warna kehitaman aroma khas
dan makan makanan yang lunak feses
sedikitsedikit tapi sering
Klien banyak minum susu cair

V a)

Klien mengatakan luka terasa kaku


tapi tidak panas dan nyeri mulai
sedikit berkurang

Rabu
15 Juni 2011
10.00wib
15

16

17

18

Rabu
15 Juni 2011
11.00wib

Kamis
16 Juni 2011
08.30wib

Kamis
16 Juni 2011
08.30wib

Kamis

Menjaga prinsip steril dana)


aseptik antiseptik dalam setiap
melakukan tindakan keperawatan
dengan mencuci tangan setiap
sebelum dan sesudah melakukan
tindakan keparawatan.
b) Mengukur tanda-tanda vital dan
melakukan
medikasi
luka
bersih/steril.
b)

Tanda-tanda vital: TD: 100/70


mmHg, nadi 88x/menit, respirasi:
20x/menit, dan Suhu tubuh klien:
37oC
Luka tampak bersih tidak terdapat
Pus, tidak tampak kemerahan dan
oedem jahitan luka rapi.

a)

Mengkaji ulang status nyeria) Pasien mengatakan nyeri sudak


pasien
dengan
menanyakan berkurang, nyeri tidak menusukkwalitas dan skala nyeri pasien
nusuk lagi, skala nyeri 1

b)

Mengakaji
klien

II a.

tanda-tanda

vitalb) Pasien tampak rileks.


Tanda-tanda vital: Tekanan Darah:
100/70mmHg, nadi: 84x/menit,
respirasi: 20x/menit, Suhu: 37oC

Menganjurkan
klien
dan
a) Keluarga klien mengatakan klien
berpartisipasi
bersama
klien mulai mau berjalan dan bangun
dalam semua aktifitas sesuai sendiri dan kekamar mandi sendiri.
kemampuan individual.

b.

Menganjurkan,
memberikan
b)
dukungan
dan
bantuan
seperlunya
keluarga/orang
pada terdekat
klien
dalam
c)
aktivitas klien

Klien mengatakan mulai tidak takut


beraktivitas
dan
nyeri
mulai
beerkurang.
Klien mampu beraktivitas mandiri.
Klien tidak cemas lagi

IV a)

Mengidentifikasi ulang penyebab


a)

Keluarga klien mengatakan klien

16 Juni 2011
20.30wib

19

Kamis
16 Juni 2011
11.30wib

20

Kamis
16 Juni 2011
08.30wib

kesulitan tidur pasien dan


masalah dalah pola istirahat
tidur

seudah mulai tidur nyenyak dan


tidak sering terbangun lagi karena
nyeri sudah berkurang. Waktu tidur
klien dimulai pada jam 19.30wib
dan terbangun pada pukul 05.30wib
b) Ibu klien mengatakan klien mulai
mampu
beradaptasi
dengan
b) Ciptakan
lingkungan
yang lingkungan rumah sakit yang bising
nyaman dan tenang dengan dan selalu memulai tidur dengan
membatasi
pengunjung
dan berdoa
mengurangi kebisingan
c) Klien mau melakukan nafas dalam
saat nyeri muncul dan sebelum
c) Ajarkan tekhnik relaksasi dengan tidur. Klien tampak tidur nyenyak
nafas dalam sebelum tidur saat
nyeri muncul
V a)

b)

3.4.

Mengukur
tandatanda
vitala)
pasien, mengganti linen dan
membersihkan
tempat
tidur
pasien tiap pagi.

Melakukan
medikasi
lukab) Luka tampak bersih dan tidak ada
bersih/steril. Respon pasien, tanda-tanda infeksi seperti tidak
sedangkan respon obyektif.
terdapat oedem dan kemerahan
pada luka dan tidak terdapat pus
jahitan luka rapi dan luka bersih
tertutup kassa steril.

Evaluasi Keperawatan/Catatan Perkembangan


Tabel. 3.7. Evaluasi Keperawatan/Catatan Perkembangan
Nama
: An. A
Ruang
Umur
: 7 tahun
Diagnosa

No
1

Hari
Tanggal/Jam
Selasa

No
DX
I

Klien mengatakan luka sudah tidah


begitu nyeri dan kaku.
Hasil
pemeriksaan
tanda-tanda
vital: tekanan darah: 100/80mmHg,
Nadi: 86x/menit, respirasi 20x/
menit, Suhu 367 oC

: Bedah
: Hernia Scrotalis Post OP Hari ke 2

Evaluasi/Catatan Perkembangan
Subyektif:

Paraf

14 Juni 2011
17.30wib

a)
b)
c)

d)

a)
b)
c)

a)
b)
c)
d)

Selasa
14 Juni 2011
17.30wib

II
a)
b)

c)

a)
b)

a)
b)

Klien mengatakan luka operasi terasa nyeri menusuk dan kaku


Klien mengatakan setelah melakukan nafas dalam berulang
kali nyeri sedikit berkurang
Keluarga klien mengatakan klien mau melakukan nafas dalam
dan mempraktekan berulang-ulang saat nyeri muncul dan klien
menangis saat nyeri muncul.
Saat dilakukan pengkajian nyeri diberi rentang 1-10 klien
menyebutkan nyeri nya berkurang dari 7 menjadi 6.
Obyektif:
Klien tampak melakukan nafas dalam
Ekspresi wajah klien sedikit rileks saat nafas dalam
Terdapat luka operasi di abdomen bagian bawah
Analisa:
Masalah keperawatan gangguan rasa nyaman nyeri teratasi
sebagian.
Planning: Intervensi Dilanjutkan
Kaji tanda-tanda vital tiap 8jam atau sesuai kondisi klien
Kaji nyeri meliputi lokasi, frekuensi, kwalitas dan skala nyeri
pasien.
Ajarkan tekhnik relaksasi dan dextrasi nafas dalam untuk
mengurangi nyeri saat nyeri muncul
Anjurkan pada keluarga untuk memberikan massase pada area
abdomen yang nyeri tapi bukan area luka operasi.
Subyektif:
Keluarga klien mengatakan klien masih takut beraktivitas
sendiri.
Keluarga klien mengatakan untuk memenuhi semua kebutuhan
aktivitas sehari-hari klien seperti mandi, makan, minum dan
duduk dibantu oleh keluarga.
Klien mengatakan belum berani bergerak dan hanya berbaring
saja.
Obyektif:
Klien bedrest.
Semua aktivitas sehari-hari (activity daily living)seperti
makan, duduk, alih baring dilakukan orang tua klien dan
dengan bantuan perawat.
Analisa:
Masalah keperawatan intoleransi aktivitas belum teratasi.
Planning: Lanjutkan Intervensi
Dorong partisipasi klien dalam semua aktifitas sesuai
kemampuan individual.
Dorong dukungan dan bantuan keluarga/orang terdekat dalam
latihan gerak.

c) Berikan lingkungan tenang dan mempertahankan tirah baring.


d) Bantu aktifitas atau ambulasi pasien sesuai dengan kebutuhan
3

Selasa
14 Juni 2011
17.30wib

III
a)
b)
c)

a)
b)
c)

a)
b)
c)
d)
4

Selasa
14 Juni 2011
20.30wib

IV
a)

b)

a)
b)

a)
b)

Subyektif:
Klien mengatakan perutnya mulas ingin BAB tapi belum bisa
BAB.
Keluarga klien mengatakan sudah beberapa hari ini klien
belum bisa BAB
Keluarga klien mengatakan klien makan makanan yang lunak
dan banyak makan buah yang lunak seperti pepaya agar bisa
BAB
Obyektif:
Klien belum BAB sejak 6 hari ini
Klien Bedrest sehingga tidak banyak bergerak sehingga
memungkinkan feses tertekan.
Pada auskultasi abdomen didapatkan peristaltik usus
12x/menit.
Analisa:
Masalah keperawatan konstipasi belum teratasi
Planning: Intervensi dilanjutkan
Anjurkan pasien untuk alih posisi tiap 2 jam sekali
Anjurkan pada pasien untuk minum banyak 15003000cc tiap
hari dan makanan yang mengandung serat.
Anjurkan pada pasien makan makanan yang lunak porsi sedikitsedikit tapi sering
Kaji peristaltik usus setiap pagi dan sesuai kondisi klien
Subyektif:
Keluarga klien mengatakan, klien sering terbangun tidurnya
terutama malam hari karena nyeri muncul dan sering
menangis.
Klien mengatakan tidak bisa tidur karena nyari sering muncul
pada malam hari
Obyektif:
Tidur klien belum cukup dan klien terlihat sering menangis
malam karena nyeri muncul.
Mata klien merah
Analisa:
Masalah keperawatan gangguan pola istirahat dan tidur belum
teratasi
Planning: Intervensi dilanjutkan
Identifikasi penyebab kesulitan tidur pasien dan masalah dalah
pola istirahat tidur
Ciptakan lingkungan yang nyaman dan tenang dengan

membatasi pengunjung dan mengurangi kebisingan


c) Ajarkan tekhnik relaksasi dengan nafas dalam sebelum tidur
saat nyeri muncul
d) Anjurkan pasien berdoa terlebih dahulu sebelum tidur
5

Selasa
14 Juni 2011
17.30wib

a)

b)

a)
b)
c)
d)

Rabu
15 Juni 2011
09.45wib

I
a)
b)

c)

d)

a)

Subyektif:
Klien mengatakan luka terasa nyeri dan kaku dan terasa panas
pada luka.
Obyektif:
Terdapat luka post operasi pada hari ke 2, keadaan luka
bersih, tidak terdapat tanda-tanda infeksi seperti oedem dan
pus tapi luka agak memerah, panjang luka kurang lebih 7cm,
jahitan sebanyak 10 simpul, jahitan rapi dan luka tertutup
kassa steril.
Tanda-tanda vital:
TD
: 100/70mmHg
Nadi
: 92x/menit
Respirasi : 24x/menit
Suhu
: 373oC
Analisa/Assasment:
Masalah keperawatan resiko tinggi infeksi belum terjadi
Planning: Intervensi dilanjutkan
Kaji adanya tandatanda infeksi dan peradangan meliputi
adanya kemerahan sekitar luka dan pus pada luka operasi.
Lakukan medikasi luka steril/bersih tiap hari.
Pertahankan tekhnik aseptik antiseptik/kesterilan dalam
perawatan luka dan tindakan keperawatan lainnya.
Kolaborasi dengan tim medis dalam pemberian therapy
antibiotik
Subyektif:
Klien mengatakan luka operasi terasa nyeri sedikit berkurang
dan kaku
Klien mengatakan setelah melakukan nafas dalam berulang
kali nyeri sedikit berkurang dan klien mau melakukan nafas
dalam berulang-ulang.
Keluarga klien mengatakan klien mau melakukan nafas dalam
dan mempraktekan berulang-ulang saat nyeri muncul dan klien
menangis saat nyeri muncul.
Saat dilakukan pengkajian nyeri diberi rentang 1-10 klien
menyebutkan nyeri nya berkurang dari 6 menjadi 4.
Obyektif:
Ekspresi wajah klien lebih rileks

b) Klien mau melakukan nafas dalam berulang-ulang


c) Tanda-tanda vital:
TD
: 100/70mmHg
Nadi
: 92x/menit
Respirasi : 20x/menit
Suhu
: 373oC
Analisa:
Masalah keperawatan gangguan rasa nyaman nyeri teratasi
sebagian.
Planning: Intervensi Dilanjutkan
a) Kaji tanda-tanda vital sesuai kondisi klien
b) Kaji nyeri meliputi lokasi, frekuensi, kwalitas dan skala nyeri
pasien.
c) Anjurkan pada keluarga untuk memberikan massase pada area
abdomen yang nyeri tapi bukan area luka operasi.
7

Rabu
15 Juni 2011
09.45wib

II

Subyektif:
Keluarga klien mengatakan klien sudah mau bergerak sendiri
secara perlahan-lahan.
b) Klien mengatakan mulai tidak tahu dan cemas lagi melakukan
pergerakan secara bertahap seperti duduk dan minum sendiri
tapi masih dibantu minimal oleh ibu klien
Obyektif:
Kecemasan klien untuk bergerak berkurang
Aktivitas klien seperti makan, duduk dan beralih posisi masih
dibantu oleh keluarga.
Klien mulai bisa duduk walaupun dibantu
a)

Analisa:
Masalah keperawatan intoleransi aktivitas teratasi sebagian
Planning: Lanjutkan Intervensi
a) Berikan lingkungan tenang dan mempertahankan tirah baring.
b) Bantu aktifitas atau ambulasi pasien sesuai dengan kebutuhan
8

Rabu
15 Juni 2011
09.45wib

III
a)
b)

a)
b)

Subyektif:
Keluarga klien mengatakan hari ini klien sudah BAB tapi sedikit
dan keras
Klien mengatakan sakit saat BAB, dan klien makan makanan
yang lembek dan buah yang lunak
Obyektif:
Klien sudah bisa BAB sehari sekali, feses agak keras, warna
kehitaman aroma khas feses
Klien banyak minum susu cair

Analisa:
Masalah keperawatan konstipasi teratasi
Planning: intervensi dihentikan
Tingkatkan perawatan dengan menganjurkan klien banyak
makan makanan berserat dan minum air
9

Rabu
15 Juni 2011
20.45wib

IV
a)
b)

a)
b)

a)
b)
c)
10

Rabu
15 Juni 2011
09.45wib

a)
b)

a)
b)

c)

Subyektif:
Klien mengatakan apabila suasana tidak bising bisa tidur
nyenyak
Ibu klien mengatakan anaknya masih sering terbangun malam
hari dan menangis tapi masih bisa tidur dan klien mau berdoa
sebelum tidur.
Obyektif:
Klien masih terbangun malam tapi nyeri mulai berkurang.
Klien tampak berdoa
Analisa/Assasment:
Masalah keperawatan gangguan pola istirahat tidur teratasi
sebagian.
Planning: Intervensi dilanjutkan
Ciptakan lingkungan yang nyaman dan tenang dengan
membatasi pengunjung dan mengurangi kebisingan
Ajarkan tekhnik relaksasi dengan nafas dalam sebelum tidur
saat nyeri muncul
Anjurkan pasien berdoa terlebih dahulu sebelum tidur
Subyektif:
Klien mengatakan luka terasa kaku tapi tidak panas dan nyeri
mulai sedikit berkurang
Obyektif:
Tanda-tanda vital: TD: 100/70 mmHg, nadi 88x/menit,
respirasi: 20x/menit, dan Suhu tubuh klien: 37oC
Luka tampak bersih tidak terdapat Pus, tidak tampak
kemerahan dan oedem jahitan luka rapi dan luka tertutup
kassa steril.
Analisa:
Masalah keperawatan resiko tinggi infeksi belum terjadi
Planning:
Kaji adanya tandatanda infeksi dan peradangan meliputi
adanya kemerahan sekitar luka dan pus pada luka operasi.
Lakukan medikasi luka steril/bersih tiap hari dengan
menggunakan cairan NaCl dan Bethadine dengan perawatan
luka bersih.
Pertahankan tekhnik aseptik antiseptik/kesterilan dalam

perawatan luka dan tindakan keperawatan lainnya.


11

Kamis
16 Juni 2011
11.30wib

I
a)
b)
c)

a)
b)
c)

12

Kamis
16 Juni 2011
11.30wib

II
a)
b)

a)
b)

13

Kamis
16 Juni 2011
20.30wib

IV
a)
b)

a)
b)

Subyektif:
Pasien mengatakan nyeri jauh lebih berkurang, nyeri hanya
terasa kadangkadang
Setelah nafas dalam nyeri tidak dirasakan lagi
Saat dilakukan pengkajian nyeri diberi rentang 1-10 klien
menyebutkan nyeri nya berkurang dari 4 menjadi 1.
Obyektif:
Klien tampak rileks dan ekspresi wajah klien tidak nyeri lagi.
Luka operasi kering dan tidak bengkak.
Hasil pemeriksaan tanda-tanda vital: tekanan darah:
100/80mmHg, Nadi: 86x/menit, respirasi 20x/ menit, Suhu
367 oC
Analisa:
Masalah keperawatan gangguan rasa nayaman nyeri teratasi
Planning: intervensi dihentikan
Subyektif:
Keluarga klien mengatakan klien mulai mau berjalan dan
bangun sendiri dan kekamar mandi sendiri.
Klien mengatakan mulai tidak takut beraktivitas dan nyeri
mulai beerkurang.
Obyektif:
Klien mampu beraktivitas mandiri
Klien tidak cemas lagi
Analisa/Assasment:
Masalah keperawatan intoleransi aktivitas teratasi
Planning:
Intervensi dihentikan pasien pulang.
Subyektif:
Keluarga klien mengatakan klien seudah mulai tidur nyenyak
dan tidak sering terbangun lagi karena nyeri sudah berkurang.
Ibu klien mengatakan klien mulai mampu beradaptasi dengan
lingkungan rumah sakit yang bising dan selalu memulai tidur
dengan berdoa
Obyektif:
Klien tampak tidur nyenyak
Waktu tidur klien dimulai pada jam 19.30wib dan terbangun
pada pukul 05.30wib
Analisa:
Masalah keperawatan gangguan pola istirahat tidur teratasi

Planning:
Intervensi dihentikan pasien pulang
14

Kamis
16 Juni 2011
11.30wib

V
a)
b)

a)

b)

Subyektif:
Klien mengatakan luka sudah tidah begitu nyeri dan kaku
Keluarga klien mengatakan setiap pagi dan sore tempat tidur
selalu dibersihakan dan pasien tiap pagi dan sore selalu di lap
dengan washlap air hangat
Obyektif:
Luka tampak bersih dan tidak ada tanda-tanda infeksi seperti
tidak terdapat oedem dan kemerahan pada luka dan tidak
terdapat pus jahitan luka rapi dan luka bersih tertutup kassa
steril.
Hasil pemeriksaan tanda-tanda vital: tekanan darah:
100/80mmHg, Nadi: 86x/menit, respirasi 20x/ menit, Suhu 36 7
o
C
Analisa:
Masalah keperawatan resiko tinggi infeksi teratasi, infeksi tidak
terjadi
Planning:
Intervensi dihentikan pasien pulang

Vous aimerez peut-être aussi