Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
PENANGANAN VAGINITIS
No.Dokumen :
No.Revisi
:
Tanggal Terbit :
Halaman
:
Kepala Puskesmas
Gunung Tabur
PUSKESMAS
GUNUNG
TABUR
1. Pengertian
2. Tujuan
3. Kebijakan
4. Referensi
PMK no 5 tahun 2014 tentang Panduan Praktik Klinis bagi Dokter di Fasilitas
Pelayanan Kesehatan Primer
5. Alat dan
bahan
6. Langkahlangkah
Pemeriksaan Fisik
Pada pemeriksaan fisik dapat ditemukan adanya iritasi, eritema atau
edema pada vulva dan vagina. Mungkin serviks juga dapat tampak
eritematous.
Pemeriksaan Penunjang
a. Pemeriksaan mikroskopik cairan atau sekret vagina.
b. Pemeriksaan pH cairan vagina.
c. Pemeriksaan uji whif: jika positif berarti mengeluarkan mengeluarkan
bau seperti anyir (amis), pada waktu ditambahkan larutan KOH.
Penegakan Diagnosis (Assessment)
Diagnosis Klinis
Diagnosis ditegakkan berdasarkan anamnesis, pemeriksaan fisik, dan
penunjang.
Vaginitis harus dicari penyebabnya, dengan menilai perbedaan tanda
dan gejala dari masing-masing penyebab, dapat pula dengan menilai
secara mikroskopik cairan vagina.
7. Bagan Alur
Sindroma
Vaginosis Bakterialis
pH Vagina
Cairan Vagina
3,8-4,2
Putih, jernih,
halus
Uji whiff
Bau amis (KOH)
KU
Tidak ada
Tidak ada
Pemeriksaan
mikroskopik
Vaginosis
Vulvo
Trikomoniasis
Kand
> 4,5
> 4,5
Tipis, homogen,
Kuning-hijau,
putih, abu-abu,
berbuih, lengket,
lengket, sering
tambah banyak
kali bertambah
banyak
+
ada
Mungkin ada
Keputihan, bau
Keputihan
busuk (mungkin
berbuih, bau
tambah tidak
busuk, pruritus
enak setelah
vulva, disuria
senggama),
kemungkinan
gatal
Clue cell dengan
Trikomonas,
leukosit > 10
bakteri kokoid
lapangan
yang melekat,
pandangan luas
tidak ada
leukosit
RS
Rekam medis
terkait
10. Rekaman
Rekam Medik
historis
perubahan
Vaginitis
No. ICPC II : X84 Vaginitis
No. ICD X : N76.0 Acute Vaginitis
Tingkat Kemampuan: 4A
Masalah Kesehatan
Vaginitis adalah peradangan pada vagina yang ditandai dengan adanya
pruritus, keputihan, dispareunia, dan disuria.
Penyebab
a. Vaginosis bakterialis (bakteri Gardnerella Vaginalis adalah bakteri anaerob
yang bertanggungjawab atas terjadinya infeksi vagina yang non-spesifik,
insidennya terjadi sekitar 23,6%).
b. Trikomonas (kasusnya berkisar antara 5,1-20%).
Vaginosis Bakterialis
3,8-4,2
Putih, jernih,
halus
Vaginosis
Vulvovaginitis
Trikomoniasis
Kandida
> 4,5
> 4,5
>4,5 (usually)
Tipis, homogen,
Kuning-hijau,
Putih seperti
putih, abu-abu,
berbuih, lengket, keju, kadanglengket, sering
tambah banyak
kadang tambah
kali bertambah
banyak
Uji whiff
Bau amis (KOH)
KU
Tidak ada
Tidak ada
Pemeriksaan
mikroskopik
+
ada
Keputihan, bau
busuk (mungkin
tambah tidak
enak setelah
senggama),
kemungkinan
gatal
Clue cell dengan
bakteri kokoid
yang melekat,
tidak ada
leukosit
banyak.
Mungkin ada
Keputihan
berbuih, bau
busuk, pruritus
vulva, disuria
Tidak ada
Gatal/panas,
keputihan
Trikomonas,
leukosit > 10
lapangan
pandangan luas
Kuncup jamur,
hifa, pseudohifa
(preparat basah
dengan KOH)