Vous êtes sur la page 1sur 41

PROGRAM PENDIDIKANPROFESI NERS

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN


UNIVERSITAS JEMBER
PENGKAJIAN KEPERAWATAN ANAK
Ruangan

: Aster

Tgl/Jam MRS

: 27 Juni 2016/ 10.00 WIB

Dx Medis

: Kwarshiorkor

No. Register

: 129xxx

Tgl/Jam Pengkajian : 29 Juni 2016 (09.50 WIB)


A. Identitas Klien
1. Nama

: An. M. R

Nama panggilan : An. R


Umur/ Tgl. Lahir : 6 tahun/02 September 2010
Jenis kelamin

: laki laki

2. Identitas Orangtua
Nama Ayah

: Tn. H

Nama Ibu

: Ny. N

Umur

: 28 th

Umur

: 21 th

Agama

: Islam

Agama

: Islam

Suku

: Jawa

Suku

: Madura

Bahasa

: Madura

Bahasa

: Madura

Pendidikan

: SD

Pendidikan

: SD

Pekerjaan

: Swasta

Pekerjaan

: Ibu Rumah Tangga

Penghasilan

:-

Penghasilan

:-

Alamat

: Ajung

Alamat

: Ajung

B.

Keluhan Utama
Ibu pasien mengeluhkan badan anaknya yang membengkak.

C.

Riwayat Penyakit Sekarang


Ibu pasien mengatakan, anaknya mulai bengkak semenjak dua minggu
sebelum dibawa ke rumah sakit. Awalnya yang bengkak hanya kaki saja,
namun lama lama semua anggota tubuh ikut membengkak, termasuk perut
yang semakin buncit. Setelah itu pada hari kamis tanggal 23 Juni 2016 ibu
pasien membawa pasien ke puskesmas, di puskesmas ibu pasien mengatakan
anaknya diperiksa dan diberi obat minum sebanyak dua jenis berbentuk
tablet. Tablet berwarna merah dan putih, dengan ukuran yang putih lebih kecil
daripada yang merah. Karena setelah meminum obat tersebut pasien tidak
sembuh sembuh, maka hari senin tanggal 27 Juni 2016 pasien dibawa ke
poli anak RSD. dr. Soebandi untuk diperiksa, dan disarankan untuk MRS.
Saat pengkajian diketahui bahwa pasien susah makan saat dirumah maupun
di RS, makan nasi hanya beberapa sendok. Pasien hanya mau makan jajanan
diluar seperti snak, cilok, dan lain lain. Makanan yang didapat dari rumah
sakit hanya dimakan 1/4 porsi yang didapat.

D.

Riwayat kesehatan dahulu

1.

Penyakit yang pernah dialami:


Keluarga mengatakan pasien dahulu pernah mengalami sakit panas,
batuk, dan flu biasa. Dibawa ke bidan langsung enakan.
2. Riwayat operasi: Ibu pasien mengatakan pasien tidak pernah dilakukan
operasi.
3. Riwayat alergi: Ibu pasien mengatakan pasien tidak memiliki alergi
terhadap makanan, minuman, bulu binatang, debu, maupun plester atau
obat.
4. Riwayat imunisasi: Ibu pasien mengatakan pasien tidak mendapatkan
imunisasi sejak lahir. Hanya pernah pada usia 2 tahun dan saat di sekolah
yang disuntikkan di lengan kirinya.

E.Riwayat Perinatal
1. Antenatal
Ibu mengatakan tidak pernah memeriksakan kehamilannya di bidan. Ibu
pasien mengatakan hanya memeriksakan ke dukun bayi dan melakukan
pijat saja sesekali di dukun tersebut. Selama hamil, ibu pasien mengatakan
tidak pernah mengalami sakit sakit tertentu. Makan makanan juga tidak
ada masalah, mual hanya terjadi dua kali saja dehingga tidak mengganggu
untuk pola makan yang dialami ibu pasien.
2. Intra natal
Ibu mengatakan melahirkan di bidan setempat. Karena tidak ada masalah
dan bayi terlihat sehat nenek pasien mengatakan tidak perlu membawa ke
pelayanan kesehatan.
3. Post natal (0-7 hari)
Karena saat melahirkan bayi dilahirkan di rumah dengan bantuan dukun,
maka ibu pasien mengtakan tidak mengetahui berapa berat badan bayinya
saat lahir juga panjang bayinya juga tidak diketahui karena tidak pernah
ditimbang dan diukur. Setelah itu juga ibu pasien mengatakan tidak pernah
membawa anaknya ke posyandu setempat dengan alasan anaknya sehat
sehat saja.
.
F. Riwayat Kesehatan Keluarga
Keluarga pasien mengatakan tidak ada keluarga yang mengalami penyakit
yang sama dengan pasien yaitu kwarshiorkor. Ibu pasien mengatakan tidak
ada keluarga yang mengalami hipertensi, namun kakek pasien mengalami
kencing manis (DM).
GENOGRAM

Keterangan:
Laki-laki

Tinggal dalam satu rumah

Perempuan

Pasien

Meninggal
G.

Pemeriksaan Tingkat Perkembangan

1. Perkembangan
a. Adaptasi sosial: Tercapai, ditandai dengan pasien dapat melakukan
sebagian besar tugas yang ada pada lembar DDST.
b. Motorik kasar: Tercapai, ditandai dengan pasien dapat melakukan
sebagian besar tugas yang ada pada lembar DDST.
c. Motorik halus: Sebagian tercapai, Tercapai, ditandai dengan pasien dapat
melakukan sebagian besar tugas yang ada pada lembar DDST
d. Bahasa: Tercapai, ditandai dengan pasien dapat melakukan sebagian
besar tugas yang ada pada lembar DDST
H.

Keadaan lingkungan yang mempengaruhi timbulnya penyakit


Ibu pasien mengatakan untuk lingkungan, di sekitar rumahnya banyak
terdapat warung warung yang menjual aneka makanan ringan yang
membuat anak sering jajan keluar, juga banyak pedagang keliling yang
menjajakan makanan, seperti cilok dll, sehingga pasien lebih sering
mengkonsumsi makanan lainnya daripada nasi yang disediakan di rumah.
I.

Pola Fungsi Kesehatan


1. Pola persepsi dan tata laksana kesehatan
Ibu pasien mengatakan sehat itu ketika anaknya bisa bermain, sekolah,
dan tidak bengkak seperti sekarang. Tata laksana kesehatan pasien sendiri
dirumah, ibu pasien mengatakan ketika pasien sakit maka akan segera
dibawa ke bidan terdekat. Setelah dari bidan maka pasien akan sembuh
kata ibu pasien. Pasien sampai saat ini hanya melakukan imunisasi dua

kali atau tidak komplit dikarenakan ibunya mengatakan selama ini pasien
sehat dan tidak pernah mengalami masalah kesehatan lainnya kecuali
demam, batuk, flu.
2. Pola nutrisi dan metabolisme
Sebelum sakit: ibu pasien mengatakan sebelum sakit dirumah hanya
makan nasi 3 sendok saja, sisanya akan mengkonsumsi
makanan ringan dan lainnya yang dijual disekitar rumah
pasien.
Saat MRS

: ibu pasien mengatakan selama di rumah sakit mendapat


makanan dari rumah sakit 1 porsi nasi lengkap dan juga
susu (8 x 200ml). makanan yang didapat hanya dimakan
porsi, dan susu hanya diminum 1x saja sebanyak 1 gelas
200ml.

3. Pola eliminasi
Sebelum sakit : BAK 5x/hari, (satu kali BAK 150cc) warna kuning, bau
khas urin. Ibu pasien mengatakan untuk BAB anaknya
lebih sering BAB dengan konsistensi lembek biasanya 2
kali sehari.
Saat sakit

: BAK 6x/hari (satu kali BAK 250cc), warna kuning, bau


khas urin. Ibu pasien selama di RS pasien masih BAB
dengan konsistensi lembek.

4. Pola aktifitas/bermain (termasuk kebersihan diri)


Pasien melakukan aktivitas bermain di tempat tidur, mainan yang
biasanya dimainkan adalah game yang ada di tablet tersebut
5. Pola istirahat tidur
Sebelum sakit : Siang 12.00-15.00, Malam 01.00-07.00
Saat sakit

: Sore/Siang 11.00-14.00 (tidak tentu, sering terbangun)


Malam pasien tidur sekitar pukul 23.00 dan bangun pukul
06.00.

6. Pola kognitif dan persepsi sensori: pasien dapat mengingat nama perawat,
dan dapat menjawab penambahan sederhana saat ditanya. Pasien dapat

merasakan saat di gelitik mengatakan geli, dan saat dimasukkan obat akan
menangis kesakitan. Pasien dapat mendengar dan menjawab meskipun
terkadang agak lama.
7. Pola konsep diri: Tidak dapat dikaji
8. Pola hubungan-peran: Hubungan pasien di keluarga adalah anak pertama,
dan masih belum memiliki saudara lagi.
9. Pola seksual-seksualitas: 10. Pola mekanisme koping: tidak dapat dikaji
11. Personal nilai dan kepercayaan: Pasien beragama Islam.
J. Pemeriksaan Fisik
1. Status kesehatan umum
Keadaan umum : cukup
Kesadaran

: Composmentis, GCS 456

Tanda tanda vital :


a. Tekanan darah : 110/60 mmHg
b. Denyut nadi

: 84 x / menit

c. Pernapasan

: 32 x/ menit

Berat Badan

: 17 kg

Panjang Badan

: 95,5 cm

Lingkar kepala

: 48 cm

Lingkar dada

: 62 cm

Lingkar lengan atas : 15 cm


BB sebelum sakit

: 17 kg

BB saat ini

: 17,5 kg

BB ideal

: 19,8 kg

BB ideal= 2n+8

(n=usia tahun, usia bulan, usia px 20 bulan)

=2.5,9+8 (n=5 tahun, 9 bulan, jadi n=5,9)


= 19,8 kg

2. Kepala
Kepala : I: Rambut berwarna hitam, bersih, penyebaran rambut merata,
rambut tidak mudah rontok, rambut kering, tidak ada jejas
atau lesi
P : tidak ada benjolan, tidak ada nyeri tekan pada kepala.
Muka

: I : Wajah simetris, bentuk wajah bulat, terdapat pembengkakan


pada wajah
P : tidak ada nyeri tekan pada area wajah, kulit teraba kering

Mata

: I : terdapat edema pada palpebra, konjungtiva anemis, pupil


isokor, posisi mata simetris, gerakan bola mata normal,
distribusi bulu mata merata.
P : tidak terdapat nyeri tekan pada kelopak mata

Hidung : Posisi hidung simetris, tidak ada massa


Telinga : Posisi telinga simetris, keadaan luar telinga dalam keadaan
bersih
Mulut
3. Leher

: Mukosa mulut kering, terdapat gigi yang mengalami caries


: Leher simetris, tidak ada pembesaran kelenjar tyroid

4. Thorax/dada
a. Paru - paru
Inspeksi : Dada simetris, tidak ada jejas/lesi, retraksi dada simetris,
tidak ada penggunaan otot bantu napas.
Palpasi

: Tidak ada massa, pengembangan paru simetris, fremitus fokal


jelas di lapang paru kanan kiri.

Perkusi

: Sonor pada lapang paru ICS 2 sampai ICS 4 paru kiri dan ICS
2 sampai ICS 5 paru paru kanan.

Auskultasi: Suara napas vesikuler, ronchi dan wheezing negatif


b. Jantung
Inspeksi : tidak terlihat adanya ictus cordis
Palpasi

: ictus cordis tidak teraba di ICS 5

Perkusi

: redup pada jantung dimulai dari ICS 5

Auskultasi: BJ 1 dan 2 tunggal tidak ada suara jantung tambahan

5. Abdomen
Inspeksi

: perut cembung (asites), tidak ada jejas atau lesi

Auskultasi : Suara bising usus 3x/menit


Palpasi

: batas hati, splen tidak teraba

Perkusi

: Bunyi hipertimpani disemua lapang abdomen kecuali hepar


pekak

6. Genitalia dan Anus: tidak terdapat atresia ani, maupun hipospadia


7. Ekstremitas
Pergerakan ekstremitas atas bawah dan kanan kiri +,

kekuatan otot

ekstremitas atas kanan kiri (44444) ekstremitas bawah kanan kiri (55555)
akral hangat, kering dan merah, CRT < 2 detik. Terpasang IV line di
tangan kiri.ekstremitas kanan kiri, atas dan bawah mengalami edema atau
bengkak, dimana pada ekstremitas bawah terdapat pitting edem derajad 3.
8. Pemeriksaan Neurologi.
Saraf saraf cranial
a. Nervus I (Olfactorius) : penghidu :

dapat

mengenali

bau

saat

didekatkan minyak kayu putih, dapat menyebutkan.


b. Nervus II (Opticus) : Penglihatan : Mampu melihat, lapang pandang
jarak satuu tangan penguji dapat melihat
c. Nervus III, IV, VI (Oculomotorius, Trochlearis, Abducens)
-

Konstriksi pupil......................................: Reflek pupil + 3

Gerakan kelopak mata.................................: + atas bawah

Pergerakan bola mata.......: + kekanan kiri dan atas bawah

d. Nervus V (Trigeminus): Tidak terkaji


e. Nervus VII (Facialis) : dapat mngerutkan dahi, tersenyum
f. Nervus VIII (Acusticus)
Fungsi pendengaran : +
g. Nervus IX dan X (Glosopharingeus dan Vagus): dapat menelan
makanan yang dikonsumsi tanpa kendala
h. XI (Assesorius)

Memalingkan kepala ke kiri dan ke kanan : +

i. Nervus XII (Hypoglossus): dapat menjulurkan lidah, artikulasi bicara


jelas.
K. Pemeriksaan laboratorium
1.
No

Jenis
pemeriksaan

Laboratorium
Nilai normal
(rujukan)

Hasil

nilai

Satuan

27/6/2016

(hari/tanggal)

1.

Eritrosit

4,2-5,4

jt/mm3

1,51jt/mm3

2.

Hemoglobin

10-16

gr/dL

2,3 gr/dL

3.

Lekosit

4,5-11

mm/jam

9,4mm/jam

4.

Trombosit

150 -450

109/L

304 109/L

5.

Hematokrit

33-38

9,9%

6.

Protein total

6,6 8,7

gr/dL

3,9 gr/dL

7.

Albumin

3,4 4,8

gr/dL

1,5 gr/dL

8.

Kolesterol

<220

mg/dL

95 mg/dL

9.

Natrium

135 155

mmol/L

140,6
mmol/L

10.

Kalium

3,5 5,0

mmol/L

2,47 mmol/L

11.

Chlorida

90 110

mmol/L

111,9
mmol/L

12.

Calcium

2,15
2,57

mmol/L

2,11 mmol/L

13.

Magnesium

0,73
1,06

mmol/L

0,90 mmol/L

14.

Fosfor

0,86
1,60

mmol/L

0,98 mmol/L

15.

Kreatinin serum

0,6 1,3

mg/dL

0,4 mg/dL

16.

BUN

6 20

mg/dL

4 mg/dL

17.

Urea

26 - 43

gr/24 h

8 gr/24 h

2.
L.

Radiologi: -

Tearpi
1. Oral:
Zinc

1x1 sendok takar

Lacto-B

1x 1 sachet

Oralit

1 x 200ml

Kotrimoxazol 1 x 1 sendok takar


2. Terapi cairan infuse D5 NS
3. Parenteral : Amphisilin Sulbactam 3 x 500 mg
4. Diet : nasi lengkap, F75 Skim (8 x 200ml)

Jember, 29 Juni 2016


Mahasiswa

Ratna Lauranita A.
NIM 112311101029

ANALISIS DATA
Tanggal
29/6/2016

No.
1

Data Fokus
DS:
Ibu pasien mengatakan sebelum MRS pasien
hanya makan nasi 3 sendok
Saat MRS nasi hanya dihabiskan porsi
DO:
Masih terdapat nasi sisa yang tidak dihabiskan
porsi
Albumin 1,5 gr/dL
-

Problem
Ketidakseimbangan
nutrisi kurang dari
kebutuhan tubuh

Etiologi
Intake tidak adekuat

Daya tahan tubuh turun


Resiko masalah saluran pencernaa
Anoreksia, mual muntah
Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari
kebutuhan tubuh

Moon face, edema

29/6/2016

BB sebelum sakit: 17 kg
BB saat ini
: 17,5 kg
BB ideal
: 19,8 kg
BB ideal= 2n+8
=2.5,9+8
=19,8 kg
DS:
ibu pasien mengatakan anaknya masih
bengkak.
ibu pasien mengatakan pipisnya sudah

Kelebihan volume
cairan

Nama dan TTD

Intake nutrisi tidak adekuat


Asam amino dan albumin menurun
cairan keluar sel

Ratna

banyak mbak, dari tadi pagi 3 x. satu kali


pipis 1 gelas aqua.
DO:
Keadaan umum cukup
Akral hangat
CRT<2 detik
Edema anasarka
Pitting edema + 3
BB : 17,5 kg
Balance cairan + 19 cc
Input
Output
Infus
: 500 cc
Urine : 1500 cc
Air putih : 750 cc
BAB : 30 cc
Susu
: 200 cc
IWL : 76,5 cc +
Makan : 150 cc
WM
: 25,5cc +
1625,5 cc
1606,5 cc
Input output
+ 19 cc
29/6/2016

3.

DS:
Ibu pasien mengatakan pasien hanya duduk dan
bermain di tempat tidur saja.
Pasien mengatakan lemas jika berjalan

edema
Ratna
kelebihan volume cairan

Ketidakefektifan
perfusi jaringan perifer

Intake tidak adekuat


Asam amino dan produksi albumin turun
Produksi sel darah merah menurun
hemoglobin menurun

Ratna

DO:
Konjungtiva anemis
Terlihat sedikit pucat
Hb 2,3 gr/dL
29/6/2016

4.

DS:
- Ibu pasien mengatakan tidak tahu kenapa
bisa bengkak badan anaknya
- Ibu pasien mengatakan saat anak tidak mau
makan maka dibiarkan konsumsi jajanan
lainnya
DO:
Ibu pasien tidak tahu saat ditanya terkait
kondisi anaknya
Ibu pasien membiarkan anaknya hanya makan
nasi sedikit
Tidak tahu saat ditanya beberapa makanan
yang diperlukan oleh tubuh

sel kekurangan O2

Kurang pengetahuan

Koping keluarga tidak efektif


Tidak terpenuhinya kebutuhan tubuh pasien
Kurang informasi
Kurang pengetahuan

Ratna

DAFTAR DIAGNOSA KEPERAWATAN


Tanggal
Muncul

29/6/2016

No.

Diagnosa Keperawatan

Nama Perawat

1.

Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari


kebutuhan tubuh
Kelebihan Volume cairan
Ketidakefektifan perfusi jaringan
perifer
Kurang pengetahuan

Ratna

2.
3.
4.

Ratna
Ratna
Ratna

Intervensi
No.

Diagnosa keperawatan

1.
Ketidakseimbangan
nutrisi kurang dari
kebutuhan tubuh
berhubungan dengan
faktor psikologis dan
biologis yang
mengurangi
pemasukan makanan.

2.

Tujuan dan kriteria hasil

Intervensi

NOC :

NIC :

Nutritional Status : food and Fluid


Intake

Nutrition Management

1. Kaji adanya alergi makanan


2. Kolaborasi dengan ahli gizi untuk
menentukan jumlah kalori dan
nutrisi yang dibutuhkan pasien.
3. Berikan makanan yang terpilih
Setelah dilakukan tindakan
( sudah dikonsultasikan dengan
keperawatan selama 3 x 24 jam,
ahli gizi)
pasien mampu dengan kriteria
4. Berikan informasi tentang
hasil:
kebutuhan nutrisi
5. Lakukan oral hygiene
1.Adanya peningkatan berat
6. Timbang berat badan
badan sesuai dengan tujuan
7. Hitung kebutuhan kalori yang
2.Berat badan ideal sesuai dengan
dikonsumsi dan dibutuhkan oleh
tinggi badan
pasien per hari
3.Mampu mengidentifikasi
8. Kaji kemampuan pasien untuk
kebutuhan nutrisi
mendapatkan nutrisi yang
4.Tidak terjadi edema
dibutuhkan.
5.Makan minum positif
6.Tidak muntah
NOC
NIC
Keseimbangan cairan
Manajemen cairan
Kelebihan volume
Setelah dilakukan tindakan
1. Pantau tanda tanda vital pasien
cairan berhubungan
Nutritional Status : nutrient Intake

Rasional

1.
2.
3.
4.
5.
6.

Mengurangi komplikasi
Memaksimalkan kebutuhan nutrisi
Meningkatkan nutrisi dan stamina
Meningkatkan nafsu makan
Intake adekuat
Meningkatkan pengetahuan pasien
dan keluarga tentang nutrisi
7. Mengetahui status ketercapaian
pemenuhan dan asupan nutrisi
pasien
8. Memaksimalkan nutrisi yang
sesuai dengan klien

1. untuk mengetahui perubahan


abnormal dari ttv karena retensi
cairan yang dialami pasien

dengan peningkatan
cairan ekstrasel

3.

keperawatan selama 3 x 24 jam,


pasien mampu dengan kriteria
hasil :
a. tidak terdapat asites
b. tidak terdapat distensi
pembuluh darah leher
c. tidak ada edema perifer
maupun edema anasarka

NOC
Ketidakefektifan
Setelah diberikan asuhan
perfusi jaringan
perifer berhubungan keperawatan selama ...x24 jam
diharapkan perfusi jaringan
dengan perubahan
perifer klien efektif dengan
aliran darah
kriteria hasil:
sekunder akibat
a. Tissue Perfusion: Peripheral
peningkatan
b. CRT pada jari tangan klien <
3 detik (5 = no deviation
viskositas darah
from normal range)
c. CRT pada jari kaki klien < 3
detik (5 = no deviation from
normal range)
d. Denyut perifer teraba kuat (5

2. Pantau hasil lab (albumin, natrium,


kalium, magnesium)
3. Kaji lokasi dan keberadaan edema
4. Timbang BB pasien
5. Observasi balance cairan pasien
6. KIE pada keluarga terkait kondisi
anaknya, dan terkait perubahan
pola eliminasi yang akan dialami
anaknya.
7. Kolaborasi pemberian diuretik

2. untuk memantau status


hemodinamika
3. untuk mengetahui perjalanan dan
karakteristik penyakit
4. untuk mengetahui status
peningkatan BB akibat akumulasi
cairan
5. untuk memantau cairan yang
dikeluarkan
6. untuk menambah pengetahuan dan
mengurangi ansietas keluarga
7. untuk meningkatkan pengeluaran
cairan pada tubuh pasien

NIC
1. Circulation Precaution
1. Capillary refill time, akral, dan
a. Kaji secara komprehensif
suhu ekstremitas menunjukkan
sirkulasi perifer (CRT, akral,
status sirkulasi perifer
suhu ekstremitas)
2. Apabila ada luka pada area
b. Hindari adanya luka pada area
sirkulasi maka proses
dengan penurunan sirkulasi
penyembuhannya akan terhambat
c. Anjurkan klien untuk
karena sirkulasi yang tidak
mempertahankan asupan cairan
adekuat, maka harus dihindari
adekuat
adanya luka
d. Pantau TTV klien tiap 8 jam
3. Asupan cairan adekuat mencegah
peningkatan viskositas darah yang
2. Skin Surveilance
memperburuk sirkulasi
a. Pantau denyut nadi perifer
4. Gambaran tekanan darah dan nadi
menunjukkan status sirkulasi klien

4.

Kurang pengetahua
n berhubungan
dengan faktor-faktor
pencetus asma.

= no deviation from normal


range)
e. Akral pada Ekstremitas klien
tidak dingin (5 = no
deviation from normal
range)
f. Tekanan darah sistolik 110130 mmHg (5 = no deviation
from normal range)
g. Tekanan darah diastolik 7090 mmHg (5 = no deviation
from normal range)
NOC:
Kowlwdge : disease process
Kowledge : health Behavior
Setelah dilakukan tindakan
keperawatan selama 3 x 24 jam,
pasien mampu dengan kriteria
hasil:
1. Pasien dan keluarga
menyatakan pemahaman
tentang penyakit, kondisi,
prognosis dan program
pengobatan
2. Pasien dan keluarga mampu

5. Denyut nadi perifer perlu dikaji


untuk mengetahui status sirkulasi
perifer adekuat atau tidak

NIC
Teaching : disease Process
1. Berikan penilaian tentang tingkat
pengetahuan pasien tentang
proses penyakit yang spesifik
2. Gambarkan proses penyakit,
dengan cara yang tepat
3. Identifikasi kemungkinan
penyebab, dengan cara yang tepat
4. Sediakan informasi pada pasien
tentang kondisi, dengan cara
yang tepat
5. Hindari harapan yang kosong
6. Instruksikan pasien mengenai
tanda dan gejala untuk

1.

Menent
ukan intervensi lanjutan

2.

3.
4.

5.

6.

Menam
bah pengetahuan pasien dan
keluarga
Member
ikan intervensi yang tepat
Menam
bah pengetahuan pasien dan
keluarga
Menghi
ndari kecemasan pada pasien dan
keluarga
Member

melaksanakan prosedur yang


dijelaskan secara benar
3. Pasien dan keluarga mampu
menjelaskan kembali apa
yang dijelaskan perawat/tim
kesehatan lainnya.

melaporkan pada pemberi


perawatan kesehatan, dengan
cara yang tepat

ikan intervensi yang tepat

TINDAKAN KEPERAWATAN
Diagnosa 1
Tanggal

Jam

Tindakan Keperawatan

29/6/201
6

12.00
WIB

1. Menanyakan adakah alergi makanan


yang dimiliki pasien (hasil: ibu pasien
mengatakan,pasien tidak memiliki
riwayat alergi makanan, minuman,
obat, dan plester)
2. Menganjurkan pasien untuk
meningkatkan protein dan vitamin C
dan menghabiskan makanan yang
didapat dari rumah sakit (hasil: ibu
pasien mengatakan selama dirumah
sakit pasien mengkonsumsi makanan
yang didapatkan dari RS saja)
3. Timbang berat badan (hasil: 17,5 kg)
4. Mengukur kebutuhan kalori pasien
Pasien dalam hari perawatan 3
(stabilisasi, energi = 1750KKal, protein
= 26,25 gram)
Asupan
Energi
Protein
Infus D5 110 KKal
- gram
NS
F75skim
222 KKal
8,8 gram
Makan
281 KKal
9 gram
porsi
Total
613 KKal
17,8 gram

12.05
WIB

13.00
WIB
13.05
WIB

13.45
WIB
14.00
WIB

5. Menganjurkan rutin gosok gigi (hasil:


ibu pasien mengatakan anaknya tidak
mau menggosok gigi karena alasan
pedas rasa pasta giginya)
6. Menganjurkan makan sedikit tetapi
sering supaya porsi yang didapat habis
(hasil: iya mbak, nanti saya bujuk
pelan pelan kata ibu pasien)

Nama
Perawat

Ratna

30/6/201
6

16.05
WIB

16.20
WIB

16.30
WIB

18.30
WIB
18.40
WIB

01 Juli
2016

21.00
WIB
21.10
WIB

23.00
WIB

1. Membantu dan mengajari pasien


melakukan oral hygiene, gosok gigi
(hasil: gigi pasien bersih, mulut segar,
masih perlu bantuan dalam melakukan
gosok gigi)
2. Menganjurkan makan sedikit tetapi
sering supaya porsi yang didapat habis
(hasil: makanan masih diletakkan di
meja, dan sesekali disuapi lagi oleh
ibunya)
3. Menghitung kebutuhan nutrisi pasien
Pasien dalam hari perawatan 3
(stabilisasi, energi = 1750 KKal,
protein = 26,25 gram)
Asupan
Energi
Protein
Infus
110 KKal
- gram
F75skim
1116 KKal 10,8 gram
Makan
281 KKal
9 gram
porsi
Total
1507 KKal 19,8 gram
4. Menganjurkan
modifikasi
cara
pemberian makan, contoh sambil
bermain, dsb. (hasil: pasien makan
sambil bermain tablet)
5. Beri reinforcemen jika makanannya
dihabiskan (hasil: pasien tersenyum
dan melanjutkan makannya)
1. Menanyakan jumlah konsumsi susu
yang didapat dari rumah sakit (hasil:
sudah diminum 5 kali, dan akan
diminumkan yang ke 6)
2. Menjelaskan jadwal minum susu yang
harus dikonsumsi pasien. Diet
mendapat 6 x 200, maka susu diminum
setiap 4 jam sekali dalam satu gelas
belimbing atau gelas aqua. (hasil: ibu
pasien mengatakan akan membuatkan
susu sesuai jadwal)
3. Menghitung kebutuhan nutrisi pasien
Menghitung kebutuhan nutrisi pasien
Pasien dalam hari perawatan 4
(stabilisasi, energi = 1750 KKal,
protein = 26,25 gram)

Ratna

Asupan
Infus
F75skim
Makan
porsi
Total
05.30
WIB

02 Juli
2016

16.00
WIB

18.00
WIB

19.00
WIB
03 Juli
2016

22.00
WIB

23.30
WIB

Energi
110 KKal
1116 KKal
843 KKal

Protein
- gram
10,8 gram
27 gram

2069 KKal

37,8 gram

4.

Menimbang BB pasien (hasil: BB


pasien 16,5 Kg)
5. Menanyakan terkait nafsu makan
pasien kepada ibu pasien (hasil:
makannya sudah mau mbak, selalu
minta, tapi masih belum pernah habis
satu porsi. Tidak pernah muntah)
1. Menghitung kebutuhan nutrisi pasien
2. Pasien dalam hari perawatan 5
(stabilisasi, energi = 1750 KKal,
protein = 26,25 gram)
Asupan
Infus
F100 skim
Makan
porsi
Total

Energi
- KKal
1632 KKal
843 KKal

Protein
- gram
17,4 gram
27 gram

2475 KKal

44,4 gram

3. Melihat adanya edema pada tubuh


pasien (hasil: edema berkurang pada
ekstremitas, perut masih asites)
1. Menanyakan asupan nutrisi pasien
selama satu hari (hasil: ibu pasien
mengatakan, susunya minum 8
bungkus yang dapat dari rumah sakit,
untuk nasinya tetap dimakan porsi)
2. Menghitung kebutuhan kalori pasien,
pasien dalam hari perawatan 4
(stabilisasi, energi = 1750 KKal,
protein = 26,25 gram)
Asupan
Infus
F100 skim
Makan
porsi
Total

Energi
- KKal
1888 KKal
843 KKal

Protein
- gram
102,4 gram
27 gram

2731 KKal

129,4 gram

04.30
WIB
07.30
WIB
07.45
WIB

Diagnosa 2

3. Melihat hasil albumin terbaru pasien


(hasil: 3,5 gr/dL)
4. Mengukur BB pasien (hasil: 14 Kg)
5. Melihat adanya bengkak dan asites
(hasil: bengkak berkurang, dan tidak
terjadi pada ekstremitas atas bawah.
Hanya masih terdapat asites pada perut
pasien)

Tanggal

Jam

29/6/201
6

10.00
WIB
10.20
WIB
12.00
WIB
12.10
WIB
12.15
WIB
14.15
WIB

30/6/201
6

15.00
WIB
16.10
WIB
16.30
WIB

16.45
WIB

18.30
WIB

Tindakan Keperawatan

1. Mengukur tanda tanda vital pasien


(hasil: TD: 110/60 mmHg, N: 84
x/menit, RR: 32x/menit, S: 36oC)
2. Mengkonfirmasi hasil laboratorium
(hasil: Protein total = 3,9 gr/dL,
Albumin = 1,5 gr/dL)
3. Melakukan penilaian derajat edema
yang dialami pasien (hasil: pitting
edema +3)
4. Menanyakan asupan minum dan
keluaran pasien (hasil: pasien minum 3
gelas aqua, pipis 3 gelas aqua, makan
porsi, dapat infus D5 NS 7 tpm)
5. Memposisikan tangan dan kaki elevasi
dengan diganjal selimut (hasil: tangan
dan kaki dalam posisi elevasi)
6. Mengukur balance cairan pasien
Input
Infus
: 500 cc
Air putih : 750 cc
Susu
: 200 cc
Makan : 150 cc
WM
: 25,5cc +
1625,5 cc
Input output

Nama
Perawat

Ratna

Output
Urine : 1500 cc
BAB : 30 cc
IWL : 76,5 cc +
1606,5 cc
+ 19 cc

1. Membantu memasukkan transfusi


albumin pada pasien (hasil: albumin
terpasang)
2. Mengukur tanda tanda vital pasien
(hasil: TD: 120/80 mmHg, N: 84
x/menit, RR: 32 x/menit, s: 36,8oC)
3. Melakukan penilaian derajat edema
yang dialami pasien (hasil: pada
ekstremitas bawah tidak terdapat
pitting edema)
4. Menanyakan asupan minum dan
keluaran pasien (hasil: pasien minum
susu 3 kali 3 bungkus susu yang
didapat, juga air putih satu gelas aqua,
pipis 4x @1 gelas aqua).
5. Mengajarkan latihan gerak kaki dan
tangan untuk mengurangi kaku dan
memperlancar aliran darah (hasil:
pasien dapat menggerakkan tanpa
bantuan)

Ratna

19.00
WIB

01 Juli
2016

21.00
WIB
21.40
WIB

21.45
WIB

02 Juli
2016

01.00
WIB

02 Juli
2016

04.00
WIB

05.00
WIB

6. Menghitung balance cairan pasien


Input
Infus
: 150 cc
Air putih : 250 cc
Susu
: 750 cc
Makan : 50 cc
WM
: 21,8cc +
1221,8 cc
Input output

Output
Urine : 1000 cc
IWL : 65, 6cc +

1065,6 cc
+ 156,2 cc

1. Membantu memasukkan transfusi


albumin pada pasien (hasil: albumin
terpasang)
2. Melakukan penilaian derajat edema
yang dialami pasien (hasil: pada
ekstremitas bawah tidak terdapat
pitting edema. Pada ekstremitas atas
terdapat pitting edema derajat 2)
3. Menanyakan asupan minum dan
keluaran pasien (hasil: pasien minum
susu 6 bungkus susu yang didapat,
juga air putih satu gelas aqua, pipis 8x
@1 gelas aqua).
4. Melakukan injeksi obat Ampicilin
Sulbaktam (500 mg dalam 5cc)
5. Menghitung balance cairan pasien
Input
Infus
: 130 cc
Air putih : 250 cc
Susu
: 1200 cc
Makan : 50 cc
Injeksi : 5 cc
WM
: 21,8cc +
1656,8 cc
Input output

Output
Urine : 1600cc
IWL : 65, 6cc +

1665,6 cc
+ 8,8 cc

6. Mengukur tanda tanda vital pasien


(hasil: TD: 110/80 mmHg, N: x/menit,
RR: 32 x/menit, s: 36,8oC)

Ratna

02 Juli
2016

15.00
WIB

16.10
WIB
17.00
WIB
19.30
WIB

03 Juli
2016

22.15
WIB

04 Juli
2016

01.00
WIB
05.00
WIB

05.55
WIB

1. Menanyakan asupan cairan pasien pada


ibunya (hasil: minum susu 6 gelas,
@200 cc satu gelas. Minum air putih 3
gelas aqua @250 cc. pipis 10 kali
@200 cc).
2. Melakukan pengukuran tanda tanda
vital pasien (hasil: TD: 110/80 mmHg,
N: x/menit, RR: 32 x/menit, s: 36,8oC)
3. Melakukan injeksi obat Ampicillin
sulbaktam 500 mg dalam 5cc
4. Menghitung balance cairan pasien
Input
Infus
:Air putih : 750 cc
Susu
: 1200 cc
Makan : 50 cc
Injeksi : 5 cc
WM
: 21,8cc +
2026,8 cc
Input output

Output
Urine :2000 cc
IWL : 65, 6cc +

2065,6 cc
+ 38,8 cc

1. Menanyakan asupan cairan pasien pada


ibunya (hasil: minum susu 8 gelas,
@200 cc satu gelas. Minum air putih 3
gelas aqua @250 cc. pipis 15 kali
@150 cc, BAB 5x @62,5 cc).
2. Melakukan injeksi obat Ampicillin
sulbaktam 500 mg dalam 5cc
3. Menghitung balance cairan pasien
Input
Infus
: 70 cc
Air putih : 750 cc
Susu
: 1600 cc
Makan : 50 cc
Injeksi : 5 cc
WM
: 70 cc +
2545 cc
Input output

Output
Urine :2250 cc
IWL : 210 cc +

2460 cc
+ 85 cc

4. Melakukan pengukuran tanda tanda


vital pasien (hasil: TD: 110/80 mmHg,
N: x/menit, RR: 32 x/menit, s: 36,8oC)

Ratna

Diagnosa 3
Tanggal

Jam

Tindakan Keperawatan

Nama
Perawat

29/6/201
6

12.30
WIB

1. Melakukan pengkajian sirkulasi perifer


secara komprehensif meliputi CRT,
akral, suhu ekstremitas (hasil: CRT < 2
detik, akral dingin, kering, sedikit
pucat)
2. menganjurkan klien untuk makan dan
minum yang banyak yang sesuai
dengan yang didapat dari rumah sakit
(hasil: ibu pasien mengatakan akan
memberikan makan dan minum sesuai
yang didapatkan dari rumah sakit)
3. memberikan transfusi PRC 3 Kholf
4. mengukur TTV pasien

Ratna

13.00
WIB

30/6/201
6

13.15
WIB
16.00
WIB
16.10
WIB
17.00
WIB

01/7/201
6

21.00
WIB
21.15
WIB
21.20
WIB
21.30
WIB

1. mengukur TTV pasien


2. Melakukan pengkajian sirkulasi perifer
secara komprehensif meliputi CRT,
akral, suhu ekstremitas (hasil: CRT < 2
detik, akral hangat, kering, merah
muda)
3. menganjurkan klien untuk makan dan
minum yang banyak yang sesuai
dengan yang didapat dari rumah sakit
(hasil: ibu pasien mengatakan akan
memberikan makan dan minum sesuai
yang didapatkan dari rumah sakit)
1. Melakukan pengkajian sirkulasi perifer
secara komprehensif meliputi CRT,
akral, suhu ekstremitas (hasil: CRT < 2
detik, akral hangat, kering, merah
muda)
2. Melihat konjungtiva pasien
3. menganjurkan klien untuk makan dan
minum yang banyak yang sesuai
dengan yang didapat dari rumah sakit
(hasil: ibu pasien mengatakan akan
memberikan makan dan minum sesuai
yang didapatkan dari rumah sakit)
4. Mengukur TTV pasien
5. Asistensi pengambilan sampel darah
pasien

Ratna

Ratna

02/7/201
6

1. Melakukan penilaian pada konjungtiva


pasien (hasil: konjungtiva merah muda,
tidak anemis)
2. Mengukur sirkulasi perifer secara
komprehensif meliputi CRT, akral,
suhu ekstremitas (hasil: CRT < 2 detik,
akral hangat, kering, merah)
3. Melihat hasil lab (hasil: Hb: 15 gr/dL)

Ratna

Diagnosa 4
Tanggal

Jam

Tindakan Keperawatan

29/6/201
6

13.00
WIB

1. Berikan penilaian tentang tingkat


pengetahuan pasien tentang proses
penyakit yang spesifik yang saat ini
dialami (hasil: keluarga belum
mengetahui apa yang dialami anaknya)
2. Identifikasi kemungkinan penyebab,
dengan cara yang tepat (hasil:
kebiasaan dirumah yaitu konsumsi
nutrisi tidak adekuat dan didukung oleh
lingkungan sekitar)
1. Menjelaskan nama penyakit yang
dialami pasien (hasil: ibu pasien
mengatakan mengerti, bahwa anaknya
mengalami kekurangan gizi)
2. Jelaskan hubungan kemungkinan
penyebab terjadinya penyakit dengan
kondisi lingkungan dan lainnya, dengan
cara yang tepat (hasil: berarti karena
asupan nasinya dirumah itu yang
kurang ya mbak, sama sering jajan
makanan ringan itu ya kata ibu pasien)
3. Menjelaskan kondisi pasien yang
sebenarnya saat ini, dan jelaskan bahwa
kondisinya bisa berubah sewaktu
waktu (hasil: ibu pasien menanyakan
kemungkinan kekambuhan dari
penyakit yang dialami anaknya)
4. Instruksikan pasien mengenai tanda
dan gejala untuk melaporkan pada
pemberi perawatan kesehatan, dengan
cara yang tepat.
5. Memberikan gambar contoh makanan
sesuai kandungan gizi

13.45
WIB

30/6/201
6

16.00
WIB

Nama
Perawat

Ratna

Ratna

EVALUASI
Diagnosa 1
Tanggal

No.

Diagnosa

29/6/2016

1.

Ketidakseimba
ngan nutrisi
kurang dari
kebutuhan
tubuh

30/6/2016

1.

Ketidakseimba
ngan nutrisi
kurang dari
kebutuhan
tubuh

Evaluasi
S:
Ibu pasien mengatakan belum
banyak mbak makannya.
Pasien mengatakan tidak mau
makan
O:
Terdapat sisa makanan
Kebutuhan energi pasien (1750
KKal), energi yang masuk
sebanyak 443 KKal atau sekitar
25,3% dari total kebutuhan
energi harian pasien
Kebutuhan protein pasien (26,25
KKal), protein yang masuk
sebanyak 18,5 KKal atau
sekitar 70,4 % dari kebutuhan
total protein pasien
BB sebelum sakit: 17 kg
BB saat ini
: 17,5 kg
BB ideal
: 19,8 kg
BB ideal = 2n+8
=2.5,9+8
=19,8 kg
A:
Masalah keperawatan belum
teratasi
P:
Lanjutkan intervensi 1,3,4,5
S:
Sudah mau makan mbak kata ibu
pasien

Nama
Perawat

Ratna

Ibu mengatakan untuk porsinya


masih setengah yang
dihabiskan
Mau minum susunya dan tidak
muntah mbak

01/6/2016

1.

Ketidakseimba
ngan nutrisi
kurang dari
kebutuhan
tubuh

O:
Terdapat sisa makanan porsi
Kebutuhan energi pasien (1750
KKal), energi yang masuk
sebanyak 632 KKal atau sekitar
36,1 % dari total kebutuhan
energi harian pasien
Kebutuhan protein pasien (26,25
KKal), protein yang masuk
sebanyak 33,75 KKal atau
sekitar 128,5 % dari kebutuhan
total protein pasien
BB sebelum sakit: 17 kg
BB saat ini
: 17,5 kg
BB ideal
: 19,8 kg
BB ideal = 2n+8
=2.5,9+8
=19,8 kg
A:
Masalah keperawatan teratasi
sebagian
P:
Lanjutkan intervensi 1,3,4,5
S:
Ibu mengatakan untuk porsi
makanan yang dimakan masih
setengah, belum meningkat,
tapi tidak perlu dipaksa lagi
makannya. Anaknya minta
sendiri.
Mau minum susunya, dan

jumlahnya lebih banyak kata


ibu pasien

02/7/2016

1.

Ketidakseimba
ngan nutrisi
kurang dari
kebutuhan
tubuh

O:
Terdapat sisa makanan porsi
Kebutuhan energi pasien (1750
KKal), energi yang masuk
sebanyak 2069 KKal atau
sekitar 118,2 % dari total
kebutuhan energi harian pasien
Kebutuhan protein pasien (26,25
gram), protein yang masuk
sebanyak 37,8 gram atau sekitar
144 % dari kebutuhan total
protein pasien
Terdapat penurunan BB menjadi
16,5 kg
Ekstremitas atas dan bawah
edemanya berkurang.
Perut masih asites
A:
Masalah keperawatan teratasi
sebagian
P:
Lanjutkan intervensi 1-8
S:
enak sudah mbak makannya kata
ibu pasien.
Sudah tidak bengkak
O:
Terdapat sisa makanan porsi
Kebutuhan energi pasien (1750
KKal), energi yang masuk
sebanyak 2475KKal atau
sekitar 141,4% dari total
kebutuhan energi harian pasien
Kebutuhan protein pasien (26,25

gram), protein yang masuk


sebanyak 44,4 gram atau sekitar
169 % dari kebutuhan total
protein pasien

03/7/2016

1.

Ketidakseimba
ngan nutrisi
kurang dari
kebutuhan
tubuh

Ekstremitas atas dan bawah


edemanya berkurang.
Perut masih asites
A:
Masalah keperawatan teratasi
sebagian
P:
Lanjutkan intervensi 1-8
S:
enak sudah mbak makannya kata
ibu pasien.
Sudah tidak bengkak
O:
Terdapat sisa makanan porsi
Kebutuhan energi pasien (1750
KKal), energi yang masuk
sebanyak 2731KKal atau
sekitar 156% dari total
kebutuhan energi harian pasien
Kebutuhan protein pasien (26,25
gram), protein yang masuk
sebanyak 129,4 gram atau
sekitar 169 % dari kebutuhan
total protein pasien
Berat badan pasien turun 14 Kg
Ekstremitas atas dan bawah
edemanya berkurang.
Perut masih asites
A:
Masalah keperawatan teratasi
sebagian
P:
Lanjutkan intervensi 1-8

Ratna

Diagnosa 2
Tanggal

No.

Diagnosa

Evaluasi

29/6/2016

2.

Kelebihan
volume cairan

S:
ibu pasien mengatakan pipisnya
banyak mbak
ibu pasien mengatakan tangannya
masih bengkak
O:
Akral hangat, kering, merah
CRT<2 detik
Balance cairan + 269 cc
Kebuthan cairan pasien (1750
cc/hari) berdasarkan hasil
penghitungan, cairan terpenuhi
sebanyak 64,3% dari total
kebutuhan cairan per hari.
Terdapat edema anasarka, dengan
pitting + 3

30/6/2016

2.

Kelebihan
volume cairan

A:
Masalah keperawatan belum
teratasi
P:
Lanjutkan intervensi 1 5
modifikasi latihan gerak kaki dan
tangan atau ekstremitas
S:
ibu pasien mengatakan
Alhamdulillah mbak sudah
tidak bengkak kakinya
O:
Akral hangat, kering, merah
CRT<2 detik
Balance cairan + 156,2 cc
Kebuthan cairan pasien (1750

Nama
Perawat

Ratna

cc/hari) berdasarkan hasil


penghitungan, cairan terpenuhi
sebanyak 64,8% dari total
kebutuhan cairan per hari.

01/7/2016

Tidak terdapat edema pada


ekstremitas bawah
Bengkak di ekstremitas atas dan
wajah berkurang

2.

Kelebihan
volume cairan

2.

Kelebihan
volume cairan

02/7/2016

03/7/2016

A:
Masalah keperawatan teratasi
sebagian
P:
Lanjutkan intervensi 1 5
modifikasi latihan gerak kaki dan
tangan atau ekstremitas
S:
ibu pasien mengatakan sudah
tidak bengkak ya mbak, Cuma
perutnya ini masih seperti
orang kembung
O:
Akral hangat, kering, merah
CRT<2 detik
Balance cairan + 8,8 cc
Kebuthan cairan pasien (1750
cc/hari) berdasarkan hasil
penghitungan, cairan terpenuhi
sebanyak 94,6% dari total
kebutuhan cairan per hari.
Tidak terdapat edema pada
ekstremitas bawah dan atas
Asites +
A:
Masalah keperawatan teratasi
sebagian
P:
Lanjutkan intervensi 1- 7
S:
-

2.

Kelebihan
volume cairan

ibu pasien mengatakan perutnya


mulai berkurang juga
mbaksekarang bengkaknya
O:
Akral hangat, kering, merah
CRT<2 detik
Balance cairan + 38,8 cc
Kebuthan cairan pasien (1750
cc/hari) berdasarkan hasil
penghitungan, cairan terpenuhi
sebanyak 115,8% dari total
kebutuhan cairan per hari.
Tidak terdapat edema pada
ekstremitas bawah dan atas
Asites +
A:
Masalah keperawatan teratasi
sebagian
P:
Lanjutkan intervensi 1- 7
kolaborasi pemberian albumin
S:
Alhamdulillah mbak sudah sehat
anaknya, minum susunya
lancar ndak muntah kata ibu
pasien
O:
Akral hangat, kering, merah
CRT<2 detik
Balance cairan+ 85 cc
Kebuthan cairan pasien (1750
cc/hari) berdasarkan hasil
penghitungan, cairan terpenuhi
sebanyak 140 % dari total
kebutuhan cairan per hari.
Tidak terdapat edema pada

ekstremitas bawah dan atas


Asites +
A:
Masalah keperawatan teratasi
sebagian
P:
Lanjutkan intervensi 1- 7

Diagnosa 3
Tanggal

No.

29/6/2016

3.

30/6/2016

3.

Diagnosa

Evaluasi

Nama
Perawat

Ketidakefektifa S:
n perfusi
jaringan perifer Pasien mengatakan tidak mau turun,
duduk saja di tempat tidur
O:
Makanan belum habis dari rumah
sakit
Dalam sehari tidak pernah turun
dari tempat tidur
Lemah
Terlihat mengantuk
BAK ditempat tidur
Konjungtiva anemis
A:
Masalah keperawatan belum
teratasi
P:
Lanjutkan intervensi 1- 7
Ketidakefektifa S:
n perfusi
jaringan perifer masih belum kuat kalau mau main
ini mbak, ya Cuma main sama
duduk di tempat tidur ini aja
O:
Dalam sehari tidak pernah turun
dari tempat tidur
Lemah
Terlihat mengantuk
BAK ditempat tidur
Konjungtiva sedikit merah muda
A:

Ratna

Ratna

01/7/2016

02/7/2016

3.

3.

Masalah keperawatan belum


teratasi
P:
Lanjutkan intervensi 1- 7,
kolaborasi pemberian transfusi
darah
Ketidakefektifa S:
n perfusi
jaringan perifer sudah tidak lemes mbak
O:
Mau turun dari tempat tidur
Lemah
Terlihat mengantuk
BAK ditempat tidur
Konjungtiva sedikit merah muda
A:
Masalah keperawatan teratasi
sebagian
P:
Lanjutkan intervensi 1- 7
kolaborasi pemberian transfusi
darah
Ketidakefektifa S:
n perfusi
jaringan perifer sudah tidak lemes mbak
O:
Mau turun dari tempat tidur
Lemah
Terlihat mengantuk
BAK ditempat tidur
Konjungtiva merah muda, tidak
anemis
Hb : 15 gr/dL
A:
Masalah keperawatan teratasi

Ratna

Ratna

P:
Hentikan intervensi

Diagnosa 4
Tanggal

No.

29/6/2016

4.

30/6/2016

4.

Diagnosa
Kurang
pengetahuan

Kurang
pengetahuan

Evaluasi

Nama
Perawat

S:
Saya masih belum paham mbak
kenapa bisa sampai bengkak
seperti ini kata ibu pasien
O:
Terlihat bingung
Sesekali bertanya
A:
Masalah keperawatan belum
teratasi
P:
Lanjutkan intervensi dan
modifikasi penjelasan dengan alat
bantu leaflet
S:
jadi anak saya ini kekurangan gizi
ya mbak kata ibu pasien
bengkaknya karena kurang gizinya
ya mbak?
Ibu pasien mengatakan paham
terkait masalah yang dialami
anaknya
O:
Mampu menyebutkan jenis
makanan yang masuk golongan
karbohidrat meskipun lama dan
dengan bantuan
Sesekali memvalidasi dan
menanyakan apakah
jawabannya benar
A:
Masalah keperawatan teratasi
P:
Hentikan intervensi

Ratna

ASUHAN KEPERAWATAN PADA AN. M.R DENGAN


KWARSHIORKOR DI RUANG ASTER
RSD dr. SOEBANDI JEMBER

NAMA
NIM

:Ratna Lauranita Anggraeni, S.Kep.


: 112311101029

PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI NERS


PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
UNIVERSITAS JEMBER
2016

Vous aimerez peut-être aussi