Vous êtes sur la page 1sur 7

Asal Usul Ikan Arowana

Dibawah kekuasaan pengaruh agama Hindu dan Budha beberapa kerajaan terbentuk
dipulau Sumatra dan Jawa pernah mencapai kejayaannya dengan wilayah meliputi
Negara Malaysia dan pulau Mindanao semasa Majapahit sejak abad ke-7 hingga abad
ke-14 kedatangan pedagang Arab dari Gujarat, India kemudian membawa agama
Islam.
Ketika orang-orang Eropa datang di awal abat ke-16, hingga pada abad ke-17 Belanda
muncul sebagai penguasa yang terkuat di bumi Zambrut Khatulistiwa ini. Hingga pada
masa proses terjadinya evolusi keanekaragam flora dan fauna, yang terjadi di
nusantara bumi Khatulistiwa. Sebut saja ikan purba yang dewasa ini belum punah
adalah ikan arwana (Scleropages sp). Hingga ikan ini sampai seabad yang lalu nyaris
tidak dikenal, hingga pada tahun 1844 dua orang
ilmuwan Jerman bernama Muller dan Schlegel yang tertarik dengan kecantikan ikan
yang mereka temukan di Amerika Selatan. Penelitian mereka menemukan ternyata ikan
tersebut belum dikenal. Keduanya memberi nama ikan itu Osteoglossum formosum.

Maka pada tahun 1913 dua ahli zoologi Belanda Max Weber dan LF de Beaufort
mengubah namanya menjadi Scleropages formosus. Sampai penemuan jenis terakhir
ini oleh ilmuwan Jepang Kanazawa pada tahun 1966, telah ditemukan banyak jenis
arwana. Sekurang-kurangnya sudah diketahui ada empat genus yaitu Arapaima dengan
satu spesies (Arapaima gigas), Osteoglossum dengan dua spesies yakni Osteoglossum
bicirrhosum dan Osteoglossum ferreirai, kemudian genus Scleropages dengan empat
spesies yaitu Scleropages formosus, Scleropages guntheri,Scleropaghes leichardti dan
Scleropages jardini. Genus terakhir adalah Clupisudis dengan spesies tunggal
Cluoisudis nilot. Sedangkan di Indonesia yang sangat banyak ditemukan adalah jenis
Super Red Arowana (Scleropages formosus). Arwana jenis ini sangat banyak terdapat
di sungai-sungai dan danau di Sintang, Kapuas Hulu. Sungai-sungai yang merupakan
anak Sungai Kapuas itu menyimpan banyak jenis arwana, sebab sungai atau danaunya
tidak berbatu dan arus sungainya tenang, tidak sederas Sungai Kapuas. Ikan arwana
merah (Scleropages formosus) semakin sulit dijumpai di habitat aslinya di Danau
Sentarum, Kabupaten Kapuas Hulu, Provinsi Kalimantan Barat. Hingga pada dasarnya
dan diketahui secara umum bahwa ikan arwana (Scleropages formosus) adalah salah
satu spesies ikan air tawar dari Asia Tenggara. Ikan ini memiliki badan panjang, sirip
dubur terletak jauh dibelakang badan.

Arwana Asia umumnya memiliki warna keperak-perakan. Arwana Asia juga disebut Ikan
Naga karena sering dihubunghubungkan dengan naga dari Mitologi Tionghoa. Selain di
Kalimantan Barat, ikan arwana juga ditemukan di Sumatera terutama di daerah Riau
dan Jambi, namun jenisnya adalah Arwana Merah (Golden Red Arowana) Ini masih
termasuk spesies Scleropages formosus. Warna dasar arwana Sumatera ini kuning
keemasan di bagian kepala dan pada ekor
dan sirip belakangnya berwarna merah. Arwana yang banyak diincar kolektor ini tidak
bergincu bibirnya. Namun pamornya memang tidak sehebat Super Red Arowana.

Jenis arwana yang juga terdapat di Indonesia adalah arwana hijau (Green Arowana),
yang juga banyak ditemukan di Kalimantan, antara lain di Sungai Melawai dan Sungai
Mensiku. Ciri utamanya ada warna hijau pada ekor. Namun warna hijau ini sering kali
tidak terlihat karena tertutup warna merah. Hanya pada yang dewasa, warna hijau itu
semakin jelas terlihat. Arwana hijau ini habibatnya adalah air sungai yang warnanya
tidak terlalu bersih, kecokelatan. Ada dua jenis arwana lain yang juga hidup di
Indonesia, yakni di Papua, namun populasinya tidak terlalu besar. Kolektor pun lebih
suka berburu jenis arwana ini di Australia yang populasinya cukup tinggi.
Di Australia populasi arwana jenis Scleropages jardini dan Scleropages leichardti tinggi.
Jenis pertama terutama terdapat di Sungai Queensland dan Sungai Jardine. Cirinya,
tubuhnya berbintik merah, bagian perut berwarna perak. Sedangkan jenis Scleropages
leichardti banyak terdapat di Sungai Fitzroy, Sungai Mary, Sungai Dawson dan Sungai
Burnett Australia.
Jenis ini di Indonesia juga ditemukan di beberapa sungai kecil di Papua. Akan tetapi
karena pengamatan di Papua belum intensif, banyak orang memperkirakan populasi
kedua jenis arwana ini cukup besar. Sedangkan jenis Silver Arowana dan Black
Arowana banyak ditemukan Amerika Selatan, Utara dan beberapa sungai di Afrika. Di
Indonesia seperti pula populasi arwana di Papua, belum terdata dengan jelas oleh
pemerintah. Sementara kita tahu bahwa Arwana Asia adalah spesies asli sungai-sungai
di Asia Tenggara khususnya Indonesia. Ada
empat variates warna yang terdapat dilokasi :
1. Hijau, ditemukan di Indonesia, Vietnam, Birma, Thailand dan Malaysia
2. Emas dengan ekor merah, ditemukan di Indonesia
3. Emas, dfitemukan di Malaysia
4. Merah, ditemukan di Indonesia
Arwana Asia yang terdaftar dalam daftar spesies langka yang berstatus terancam
punah khususnya ikan arwana Super Red (Scleropages formosus) oleh IUCN tahun
2004. Jumlah spesies ini yang menurun dikarenakan seringnya diperdagangkan karena
nilainya yang tinggi sebagai ikan akuarium, terutama oleh masyrakat Asia, pengikut
Feng Shui dapat membayar harga yang mahal untuk seekor ikan ini.
Arwana secara umumnya terbagi empat jenis utama yaitu Arwana Asia (Scleropages
Formosus), Arowana Australia (Scleropages Jardini/Leichardi), Arwana Amerika Selatan
(Osteoglossum Bicirrhosum/Ferreirai) dan Arwana Afrika. Setiap kumpulan tersebut
mempunyai keunikan serta keistimewaan masing-masing namun Arwana Asialah yang
merupakan kumpulan yang termahal dan penjualannya diperingkat dunia saat ini.
Sedangkan CITES (Convention on International Trade inEndangered Species of Wild

Fauna and Flora) merupakan persetujuan negara-negara yang mencanangkan


peraturan dan perlindungan spesies-spesies hewan dan tumbuhan yang dikwatirkan
akan punah. Sejarah CITES bermula dari Kesatuan Antarabangsa mengenai
Pemeliharaan Alam.
Pada tahun 1972, tergagas untuk lebih peduli dengan alam serta flora dan fauna untuk
kehidupan manusia. Maka tergagaslah Human Environment Council di antara bangsabangsa yang bersatu dan dibuat satu rumusan masalah perdagangan flora dan fauna
yang hamper punah di bumi ini. Hingga Konvensi di Washinton dalam tahun berikutnya,
dengan hasil 72 negara sepakat dan ditandatangani sejak 1 juli 1975. Pemerintah
Malaysia dengan sistemnya dapat menuangkan bahwa dua spesies ikan yang
diletakkan dibawah kawalan CITES ialah Ikan Temoleh, (Probarbus julleinii) dan Ikan
Kelisa/arwana, (Scleropages formosus) dapat dibuat undang-undangnya dan dapat
pengawasan yang ketat dari pemerintahnya.

Jenis-jenis Ikan Hias Arwana dan Asal Muasalnya


AdChoices

Banyak orang yang percaya jika memelihara ikan arwana sebagai ikan hias di
rumah maka akan mendatangkan banyak keberuntungan bagi pemiliknya, tapi hal
itu tergantung kepercayaan masing-masing saja. Tidak heran jika satu ekor arwana
bisa dihargai sampai puluhan jutaan rupiah.

Berikut

adalah

macam-macam

Ikan

Arwana

sebagai

Ikan

Hias:

1. Red Tail Golden Arwana

Arwana jenis ini berasal dari Indonesia, Sumatera di wilayah Pekan Baru. Red Tail
Golden Arwana, memiliki warna yang beragam seperti, golden, blue, dan green.

2. Super Red Arwana

Masih berasal dari Indonesia, ikan ini di ketahui berada di kepulauan Kalimantan,
sungai Kapuas dan danau Sentarum. Super Red Arwana diketahui memiliki
beberapa variasi warna yaitu, merah-orange, merah-darah, dan merah-cabe.

3. Cross Back Golden Arwana

Cross Back / X Back Golden asalnya dari Malaysia, penyebaranya di sekitar Johor,
Perak, Trengganu dan Bukit Merah. Di sebut Cross Back karena sisiknya yang
berwarna hitam melingkar sampai melewati pada bagian punggung ikan.

4. Green Arwana

Green Arwana atau biasa di sebut Arwana Pino bagi para hobbies ini, mempunyai
warna dasar hijau. Penyebaran ikan ini bisa di jumpai di Kamboja, Malaysia,
Indonesia, Myanmar dan Thailand.

5. Silver Arwana

Bentuk tubuh dan siripnya yang panjang, membuat Arwana jenis ini berbeda
dengan yang lainya. Panjang tubuh Silver Arwana bisa mencapai antara 50-60cm.
Dan ikan ini berasal dari Amerika selatan.

6. Jardini Arwana

Ikan Arwana Jardini, asalnya dari Australia. Namun belakangan penyebaranya juga
sampai di wilayah Irian. Ikan ini memiliki 2 jenis warna, yang pertama adalah jenis
Scleropqges Leichharti yang punya warna agak terang. Dan kedua adalah jenis
Scleropqges Jardini yang warna tubuhnya lebih gelap.

7. African Arwana

Dari namanya sudah bisa di tebak dari mana asalnya. Kepala African Arwana,
berbentuk bulat dengan tubuh melonjong berwarna perak.

8. Black Arwana

Masih bersaudara dengan Silver Arwana, ikan ini mempunyai warna silver yg
menyeluruh kecuali pada bagian ekornya yang memiliki warna hitam. Jika ikan ini
sudah mencapai dewasa, lambat laun warna hitam pada ekornya akan memudar.

Vous aimerez peut-être aussi