Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
LABORATORIUM BATUAN
JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
BATUAN PIROKLASTIK
BAB I
PENDAHULUAN
I.1
LATAR BELAKANG
Pengetahuan atau Ilmu Geologi didasarkan pada studi kasus terhadap batuan.
Yang bagaimana batuan itu bisa terbentuk, terubah dan kemudian batuan itu sekarang
bisa menempati bagian dari pegunungan, dataran-dataran di benua hingga berada
didalam cekungan dibawah permukaan laut. Ada 4 jenis batuan yang umum dikenal:
1. Batuan beku, terbentuk dari pembekuan magma atau lava (lava adalah magma
yang sampai keluar ke permukaan bumi).
2. Batuan sedimen, terbentuk dari presipitasi kimiawi dari butiran mineral, atau
proses sedimentasi dan sementasi fragmen batuan lain, tumbuhan atau hewan, yang
ditransportasikan oleh medium air, angin atau es ke suatu cekungan pengendapan.
3. Batuan metamorf, terbentuk pada batuan asal (baik batuan beku atau batuan
sedimen) yang mengalami temperatur dan tekanan yang tinggi, mengakibatkan
perubahan.
4. Batuan piroklastik merupakan batuan volkanik yang meiliki tekstur klastik yang
terbentuk oleh beberapa serangkaian kejadian/proses yang saling berkaitan dengan
letusan gunung berapi serta material penyusun yang berbeda. Material penyusun
tersebut sebelum mengalami reworked oleh air maupun es, mineral tersebut
terendapkan dan terkonsolidasi terlebih dahulu.
I.2
A.
Maksud
Menganalisa batuan-batuan untuk mengetahui ukuran butir, bentuk butir,
Tujuan
JUMADIL BACO
09320130076
PRAKTIKUM PETROLOGI
LABORATORIUM BATUAN
JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
BATUAN PIROKLASTIK
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
II.1
BATUAN PIROKLASTIK
Batuan Piroklastik adalah bebatuan klastik yang dimana terdiri dari beberapa
material vulkanik. Dimana materi vulkanik tersebut telah diangkut ulang melalui
langkah-langkah atau tindakan mekanis seperti oleh angin atau air, batu-batuan ini
disebut volkaniklastik. Pada umumnya terkait dengan kegiatan atau aktivitas gunung
berapi, seperti ledakan Plinian atau letusan Krakatau, atau letusan phreatomagmatic,
piroklastik deposito yang umumnya terbentuk dari udara abu, dan bom lapilli atau
blok yang dikeluarkan dari gunung berapi itu sendiri, dicampur dengan hancuran
batu.
Batuan piroklastik dapat terdiri dari berbagai macam ukuranatau klas, dari
agglomerates terbesar, dengan sangat halus dan tufa abu. Piroklastik dengan ukuran
yang berbeda diklasifikasikan sebagai bom vulkanik, lapilli dan abu vulkanik. Abu
dianggap piroklastik karena debu halus terbuat dari batu vulkanik. Salah satu bentuk
yang paling spektakuler adalah deposito piroklastik ignimbrites, deposito dibentuk
oleh suhu tinggi gas dan abu campuran dari aliran piroklastik acara.
Sebuah letusan piroklastik mensyaratkan meludah atau fountaining lava, di
mana lava tersebut akan terlempar ke udara bersama abu, bahan piroklastik, bersama
produk vulkanik sampingan lainnya. Letusan Hawaii seperti di Kilauea dapat
mengeluarkan gumpalan magma yang ditangguhkan menjadi gas, kejadian ini
disebut api air mancur. Pembekuan magma, jika cukup panas mungkin menyatu
atas arahan untuk membentuk aliran lahar, diman terdiri dari endapan piroklastik
yang piroklastiknya tidak disemen bersama-sama. Batuan piroklastik adalah deposito
piroklastik yang telah lithified.
Pada kenyataannya, batuan hasil letusan gunung api dapat berupa suatu hasil
lelehan yang merupakan lava yang telah dibahas dan diklasifakasikan ke dalam
batuan beku, serta dapat pula berupa produk ledakan atau eksplosif yang bersifat
fragmental dari semua bentuk cair, gas atau padat yang dikeluarkan dengan jalan
erupsi.
JUMADIL BACO
09320130076
PRAKTIKUM PETROLOGI
LABORATORIUM BATUAN
JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
BATUAN PIROKLASTIK
II.2
JUMADIL BACO
09320130076
PRAKTIKUM PETROLOGI
LABORATORIUM BATUAN
JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
BATUAN PIROKLASTIK
II.3
1. Ukuran Butir
Ukuran butir adalah ukuran dari batuan piroklastik itu sendiri, terbagi
menjadi beberapa macam, yaitu :
Block (untuk yang berbentuk menyudut) dan Bomb (untuk yang membentuk
2. Bentuk Butir
Bentuk butir adalah bentuk dan keadaan batuan tersebut, ada beberapa
macam yaitu :
3. Kompaksi
Kompaksi adalah tingkat kekerasan pada batuan piroklastik, ada 2 macam
kompaksi yang dikenal dalam batuan piroklastik, yaitu :
II.4
struktur struktur yang sering kali terdapat pada batuan sedimen, seperti perlapisan.
Batuan piroklastik yang berbutir halus (tufa) seringkali memperlihatkan tekstur
seperti pada batuan beku lelehan.
Penamaan batuan piroklastik berdasarkan pada butirnya, dikenal 4 jenis yaitu:
1. Aglomerat, ukuran butir lebih besar 32 mm (Bomb).
Aglomerat adalah batuan piroklastik yang mirip dengan konglomerat (batuan
sedimen) di dalam tekstur.
Perbedaannya terletak pada komposisi, dimana aglomerat terdiri dari
fragmen-fragmen volkanik (lava dan piroklastik di antaranya gelas).
FENI HERAWATI M. NUR
09320140005
JUMADIL BACO
09320130076
PRAKTIKUM PETROLOGI
LABORATORIUM BATUAN
JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
BATUAN PIROKLASTIK
Tufa Vitric
, banyak fragmen gelas.
Tufa Kristal, banyak fragmen kristal.
Tufa Lithik, banyak fragmen batuan.
II.5
api meletus, dan pada saat pengendapan memiliki ukuran ketebalan yang sama pada
endapannya.
Piroklastik lainnya yaitu piroklastik aliran akan membentuk penebalan
apabila pada proses pengendapannya ada cekungan, dan piroklastik surge penyatuan
antara piroklastik endapan dan piroklastik aliran.
JUMADIL BACO
09320130076
PRAKTIKUM PETROLOGI
LABORATORIUM BATUAN
JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
BATUAN PIROKLASTIK
JUMADIL BACO
09320130076
PRAKTIKUM PETROLOGI
LABORATORIUM BATUAN
JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
BATUAN PIROKLASTIK
BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN
III.1
HASIL
A.
Nomor Urut
: 01
Nomor Peraga
:-
Jenis Batuan
: Batuan piroklastik
Warna Lapuk
: Abu-abu kecoklatan
Warna Segar
: Coklat
Tekstur
Ukuran Bitur
: 4 - 64 mm (Lapilli)
Roundness
: Sub-angular
Kemas
: Tertutup
Komposisi Mineral
Material
Asal Material
Roundness
Ukuran Butir
Persentase
(%)
Bomb
Batuan Beku
Sub-angular
4-64 mm
50%
Lapilli
Batuan Beku
Sub-angular
2-4 mm
20%
Tuff
Ash
Sub-angular
1/16 - 1/8 mm
30%
Struktur
: Tidak berlapis
Nama Batuan
JUMADIL BACO
09320130076
PRAKTIKUM PETROLOGI
LABORATORIUM BATUAN
JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
BATUAN PIROKLASTIK
B.
Nomor urut
: 02
Nomor Peraga
:-
Jenis Batuan
: Batuan piroklastik
Warna Lapuk
: Abu-abu kehitaman
Warna Segar
: Abu-abu kecoklatan
Tekstur
Ukuran Bitur
: 4 64 mm (Lapilli)
Roundness
: Angular
Kemas
: Tertutup
Komposisi Mineral
Material
Asal Material
Roundness
Ukuran Butir
Persentase
(%)
Bomb
Lapilli
Batuan Beku
Angular
4 - 64 mm
80%
Tuff
Ash volcanic
Sub-angular
1/6 - 1/8 mm
30%
Struktur
: Berlapis
Nama Batuan
C.
Nomor Urut
: 03
JUMADIL BACO
09320130076
PRAKTIKUM PETROLOGI
LABORATORIUM BATUAN
JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
BATUAN PIROKLASTIK
Nomor Peraga
:-
Jenis Batuan
: Batuan piroklastik
Warna Lapuk
: Kuning kecoklatan
Warna Segar
: Coklat
Tekstur
Ukuran Butir
: 4 64 mm (Lapilli)
Roundness
: Sub-angular
Kemas
: Tertutup
Komposisi Mineral
Material
Asal Material
Roundness
Ukuran Butir
Persentase
(%)
Bomb
Batuan Beku
Sub-angular
4 - 64 mm
10%
Lapilli
Batuan Beku
Sub-angular
2 - 4 mm
10%
Tuff
Ash Volcanic
Sub-angular
1/16 - 1/8 mm
80%
Struktur
: Berlapis
Nama Batuan
D.
No. Urut
: 04
No. Peraga
: BP 02
Jenis Batuan
: Batuan piroklastik
JUMADIL BACO
09320130076
PRAKTIKUM PETROLOGI
LABORATORIUM BATUAN
JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
BATUAN PIROKLASTIK
Warna Segar
: Abu - Abu
Warna Lapuk
: Putih
Tekstur
Ukuran Butir
: 4-64 (Lapilli)
Roundness
: Membundar
Kemas
: Terbuka
Komposisi Mineral
Material
Asal Material
Roundness
Ukuran Butir
Persentase
(%)
Bomb
Batuan Beku
Menyudut
35 mm
10%
Lapilli
Batuan Beku
Menyudut
Tanggung
7 mm
10%
Tuff
Ash
Membulat
1/4 mm
80%
Struktur
: Tidak Berlapis
Nama Batuan
E.
No. Urut
: 05
No. Peraga
: BP 01
Jenis Batuan
: Batuan piroklastik
Warna Segar
: Kuning Kehitaman
Warna Lapuk
: Kuning
JUMADIL BACO
09320130076
PRAKTIKUM PETROLOGI
LABORATORIUM BATUAN
JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
BATUAN PIROKLASTIK
Tekstur
Ukuran Butir
: > 32 mm (Lapili)
Roundness
: Menyudut
Kemas
: Tertutup
Komposisi Mineral
Material
Asal
Material
Roundness
Ukuran
Butir
Persentase
(%)
Bomb
Batuan Beku
Menyudut
50 mm
60%
Lapili
Batuan Beku
Menyudut
Tanggung
25 mm
25%
Tuff
Batuan Beku
Membulat
1/4 mm
15%
Struktur
: Tidak Berlapis
Nama Batuan
III.2
PEMBAHASAN
A.
piroklastik, dimana batuan pertama yang dideskripsi yaitu batuan dengan ciri fisik
memiliki warna segar atau warna alaminya yaitu abu-abu kecoklatan sedangkan
untuk warna lapuk atau warna pada batuan yang telah terkontaminasi dengan
lingkungan sekitarnya yaitu coklat, sedangkan ukuran butir yang terlihat atau
JUMADIL BACO
09320130076
PRAKTIKUM PETROLOGI
LABORATORIUM BATUAN
JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
BATUAN PIROKLASTIK
Tuff breccias
75%, 25%
JUMADIL BACO
09320130076
PRAKTIKUM PETROLOGI
LABORATORIUM BATUAN
JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
BATUAN PIROKLASTIK
25%, 75%
75%,25%
Lapili stone
Lapilli 100%
Tuff of ash
25%, 75%
(64-2mm)
75%,25%
Ash 100%
(< 2mm)
Tufa Breksi merupakan jenis batuan yang terbentuk dari abu vulkanik yang
dikeluarkan dari lubang ventilasi selama letusan gunung api berlangsung. Produk
dari gunung berapi adalah gas, lava, uap kemudian bahan padat dilemparkan ke
udara dan terlepas, kemudian memebentuk komposisi dan ukuran fragmen yang
dominan. Biasanya batuan ini seringkali ditemukan di permukaan tanah, didekat
mata air dan sungai. Metode penambangan pada batuan ini yaitu proses tambang
terbuka atau quarry yang meliputi beberapa tahap yaitu: kegiatan pembongkaran,
kegiatan pemuatan, kegiatan pengangkutan, serta proses pengolahan batuan.
Batuan ini memiliki kegunaan seperti asap vulkanik yang menyatu dengan
tanah dan dapat menyuburkan kembali tanah. Batuan ini juga biasa digunakan
sebagai bahan hiasan pada taman bunga, dapat juga digunakan sebagai hiasan pada
ruangan terbuka yang bernuansa alam, atau bisa juga di ukir halus membentuk vas
bunga, meja kecil, asbak.
Selain itu, batuan ini juga digunakan sebagai bahan pondasi rumah maupun
pada kantor dan sering dimanfaatkan sebagai bahan bangunan dan timbunan.
JUMADIL BACO
09320130076
PRAKTIKUM PETROLOGI
LABORATORIUM BATUAN
JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
BATUAN PIROKLASTIK
TUFF BREKSI
B.
memiliki kenampakan fisik yaitu warnanya yang abu-abu kehitaman, dimana saat
FENI HERAWATI M. NUR
09320140005
JUMADIL BACO
09320130076
PRAKTIKUM PETROLOGI
LABORATORIUM BATUAN
JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
BATUAN PIROKLASTIK
Lapili tuff
25%, 75%
75%,25%
Lapili stone
Lapilli 100%
Tuff of ash
25%, 75%
(64-2mm)
75%,25%
Ash 100%
(< 2mm)
Lapilli Tuff dibentuk dari suatu awan atau kolom letusan dengan gaya
elektrostatis atau embun ledakan keras vulkanik kemudian tertumpuk dan berlapis-
JUMADIL BACO
09320130076
PRAKTIKUM PETROLOGI
LABORATORIUM BATUAN
JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
BATUAN PIROKLASTIK
lapis, kemudian batuan ini terbentuk dari sisa tanah yang telah tertimbun dan
mengalami akumulasi dan penggelasan. Batuan ini berasosiasi dengan batuan breksi
vulkanik. Keterdapatan batuan ini kebanyakan di permukaan bumi dan dekat dengan
gunung berapi. Kegunaan dari batuan ini yaitu sebagai batuan pembuat semen dari
industry.
Metode penambangan pada batuan ini yaitu proses tembang terbuka atau
open pit yang meliputi beberapa tahap yaitu: kegiatan pembongkaran, kegiatan
pemuatan, kegiatan pengangkutan, serta proses pengolahan batuan. Proses tambang
terbuka ini diambil berdasarkan tempat terbentuknya atau tempat pengendapannya
yaitu teredapkan pada sebuah dataran rendah atau sebuah cekungan di atas
permukaan bumi.
LAPILLI TUFF
C.
JUMADIL BACO
09320130076
PRAKTIKUM PETROLOGI
LABORATORIUM BATUAN
JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
BATUAN PIROKLASTIK
Tuff Of Ash (Fisher, 1966) memiliki warna segar atau warna alami yang
kuning kecoklatan, sedangkan untuk warna lapuk atau warna yang telah
terkontaminasi dengan lingkungannya yakni coklat. Ukuran butir yang dimiliki yaitu
4-64 mm (Lapilli) dengan derajat kebundaran (roundness) sub-agular atau menyudut
tanggung. Adapun hubungan antar mineral pembentuknya (kemas) tertutup,
kemudian untuk komposisi mineralnya yaitu Bomb (2-64 mm) dan Lapilli (2-4 mm)
berasal dari material yang sama yaitu batuan beku. Derajat kebundaran roundness
yaitu sub-angular dan persentase kedua material ini yaitu 10%, tetapi untuk material
Tuff itu sendiri berasal dari abu vulkanik berukuran 1/16 1/8 mm, roundness subagular dengan persentase 80%, untuk kenampakan fisik batuan ini atau dikenal
dengan struktur ialah berlapis.
Block and Bomb
(>64 mm) 100 %
Tuff breccias
75%, 25%
Lapili tuff
25%, 75%
75%,25%
Lapili stone
Lapilli 100%
Tuff of ash
25%, 75%
(64-2mm)
75%,25%
Ash 100%
(< 2mm)
JUMADIL BACO
09320130076
PRAKTIKUM PETROLOGI
LABORATORIUM BATUAN
JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
BATUAN PIROKLASTIK
TUFF OF ASH
JUMADIL BACO
09320130076
PRAKTIKUM PETROLOGI
LABORATORIUM BATUAN
JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
BATUAN PIROKLASTIK
D.
mm, roundness menyudut, dan hubungan antar butir (kemas) yaitu terbuka, karena
butirannya tidak saling bersentuhan. Batuan ini memiliki komposisi mineral
pembentuk batuan yang terdiri dari: Block dengan ukuran butir 35 mm, asal
materialnya yaitu batuan beku, roundness yaitu menyudut tanggung. Lapilli, asal
materialnya adalah batuan beku, roundness menyudut tanggung, dengan ukuran butir
7 mm. Ash/abu vulkanik, asal materialnya adalah batuan sedimen, strukturnya
berbutir dengan roundness membulat, dengan ukuran butir 1/4 mm.
Blok and Boms
(>64 mm) 100 %
Tuff breccias
75%, 25%
Lapili tuff
25%, 75%
75%,25%
Lapili stone
Lapilli 100%
Tuff of ash
25%, 75%
(64-2mm)
75%,25%
Ash 100%
(< 2mm)
JUMADIL BACO
09320130076
PRAKTIKUM PETROLOGI
LABORATORIUM BATUAN
JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
BATUAN PIROKLASTIK
TUFF OF ASH
JUMADIL BACO
09320130076
PRAKTIKUM PETROLOGI
LABORATORIUM BATUAN
JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
BATUAN PIROKLASTIK
E.
ini memiliki tekstur, ukuran butir > 32 mm, roundness menyudut, dan hubungan
antar butir (kemas) yaitu tertutup, karena butirannya saling bersentuhan. Batuan ini
memiliki komposisi mineral pembentuk batuan yang terdiri dari: Bomb dengan besar
butir 50 mm dan Block dengan ukuran butir 35 mm, asal materialnya yaitu batuan
beku, dan roundness yaitu menyudut. Lapilli, asal materialnya adalah batuan beku,
roundness menyudut tanggung, dengan ukuran butir 25 mm. Ash/abu vulkanik, asal
materialnya adalah batuan sedimen, struktur berbutir dengan roundness membulat,
dengan ukuran butir 1/4 mm.
Block and Bomb
(>64 mm) 100 %
Tuff breccias
75%, 25%
Lapili tuff
25%, 75%
75%,25%
Lapili stone
Lapilli 100%
Tuff of ash
25%, 75%
(64-2mm)
75%,25%
Ash 100%
(< 2mm)
JUMADIL BACO
09320130076
PRAKTIKUM PETROLOGI
LABORATORIUM BATUAN
JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
BATUAN PIROKLASTIK
Batuan ini terbentuk dari erupsi mekanik, yang secara langsung tercampur
dengan material saat terjadi erupsi eksplosif dan jatuh mendarat tepat diatas materialmaterial yang memiliki diameter batuan besar-besar, yang kemudian mengendap
disuatu cekungan, dan kemudian mengalami proses pemadatan/litifikasi, sehingga
dalam waktu tertentu batuannya menjadi keras. Batuan ini terbentuk pada suhu 500
800 oC.
Batuan ini banyak terdapat di sekitar pegunungan yang telah mengalami
erupsi vulkanisme. Batuan ini biasa berasosiasi dengan batuan piroklastik Breksia.
Batuan ini selain banyak digunakan sebagai sampel di berbagai laboratorium
petrologi, juga banyak digunakan sebagai bahan bangunan.
AGLOMERAT
JUMADIL BACO
09320130076
PRAKTIKUM PETROLOGI
LABORATORIUM BATUAN
JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
BATUAN PIROKLASTIK
BAB IV
PENUTUP
IV.1
KESIMPULAN
Batuan diklasifikasikan dari cara terbentuknya terbagi atas batuan beku,
batuan sedimen, batuan metamorf dan batuan piroklastik yang berasal dari material
vulkanik klastik. Dimana siklus atau proses pembentukan batuan dimulai dari
pembekuan dan pengkristalan magma yang akan membentuk batuan beku, kemudian
batuan hasil rombakan batuan asal yang diakibatkan adanya pelapukan erosi
menyebabkan material tertransport oleh angin, air, es, gravitasi ataupun organisme
akan terakumulasi atau terkumpul pada cekungan. Akibat dari pengendapan,
pemadatan, sementasi dan pembatuan terbentuklah batuan sedimen, kemudian akibat
temperatur
dan
tekanan
yang
tinggi
mengakibatkan
terbentuknya
batuan
ubahan/malihan yang dikenal dengan batuan metamorf. Tetapi akibat daya tekanan
dan temperatur yang terlalu tinggi pula melebihi batas lebur batuan, maka batuan
akan meleleh membentuk magma kembali. Proses inilah yang berlangsung terusmenerus. Sedangkan untuk batuan piroklastik sendiri, terbentuk atau berasal dari
material vulkanik klastik dari hasil erupsi magma yang bersifat eksplosif sehingga
tidak dimasukan pada siklus batuan.
IV.2
SARAN
A.
Untuk Laboratorium
Praktikan menyarankan agar sebaiknya kebersihan laboratorium dan fasilitas-
fasilitas dalam laboratorium lebih dijaga dan dikembangkan agar Praktikan beserta
para Asisten merasa mudah dan nyaman dalam melakukan kegiatan praktikum.
B.
Untuk Asisten
Praktikan menyarankan kepada Asisten agar pada saat memberikan materi
praktikum sebaiknya menggunakan Proyektor. Hal ini bertujuan agar Praktikan bisa
lebih fokus dalam memahami materi, serta Asisten dapat dengan mudah menjelaskan
materi yang akan diberikan.
JUMADIL BACO
09320130076
PRAKTIKUM PETROLOGI
LABORATORIUM BATUAN
JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
BATUAN PIROKLASTIK
DAFTAR PUSTAKA
JUMADIL BACO
09320130076