Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
c.
yang tersedia.
Manajer keuangan harus bekerja sama dengan para manajer lainnya agar perusahaan
dapat beroperasi seefisien mungkin karena semua keputusan bisnis memiliki dampak
d.
keuangan.
Manajer keuangan menghubungkan perusahaan dengan pasar uang dan pasar modal
yang merupakan sumber perolehan dana dan tempat surat berharga perusahaan
diperdagangkan.
Kesimpulannya, tugas pokok manajer keuangan berkaitan dengan keputusan investasi
dan perhitungan biaya. Dalam menjalankan fungsinya, manajer keuangan berkaitan langsung
dengan keputusan pokok perusahaan yang berpengaruh terhadap nilai perusahaan itu sendiri.
Fungsi keuangan dalam organisasi biasanya dipisahkan menjadi dua jabatan, yaitu bendahara
dan administrasi pembukuan atau akuntansi (kontroler). Bendahara bertanggung jawab atas
perolehan dan pengamanan dana. Bidang tanggung jawab kontroler meliputi akuntansi
(accounting), pelaporan (reporting) dan pengendalian (control).
1.
1.
2.
tanggung jawab.
Mendefinisikan wewenang yang terkait dnegan suatu posisi sehingga kesesuaian dari
3.
4.
5.
akurat.
Memastikan bahwa dokumentasi memadai.
Menjaga aktiva dengan mendesain prosedur yang membatasi akses terhadap aktiva
6.
tersebut.
Mendesain pengecekan independen untuk meningkatkan akurasi.
pengendalian, yaitu:
1.5.1 Perencanaan
Aspek terpenting dalam penetapan tujuan perusahaan adalah dasar dari organisasi dan
komunikasi. Jika struktur organisasi kurang memadai, maka hal ini akan menjadi
permasalahn utama dari proses perencanaan. Proses perencanaan akan memunculkan
pertanyaan-pertanyaan pengendalian, seperti bagaimana divisi-divisi diidentifikasikan ? apa
yang digunakan untuk menyusun pertanggungjawaban ? bagaimana departemen-departemen
akan distrukturisasi ? akuntansi apa yang akan digunakan untuk masalah-masalah transfer
atau transaksi antar-departemen ?
Suatu perencanaan yang terlalu teknis atau terlalu logis dapat menimbulkan suatu
kerusakan pada pengendalian bagi mereka yang kurang waspada,karena tidak ada perhatian
yang utuh pada implikasi pengendalian terhadap implementasi rencana.
1.5.2 Operasi
Pengendalian operasi merupakan suatu proses perantara dan proses perbaikan
terhadap aktivitas-aktivitas operasi selama proses implementasi atas rencana manajemen.
Ukuran
Ukuran dapat dipandang sebagai suatu peluang dan hambatan. Ukuran dipandang
sebagai peluang jika berfungsi sebagai pemberi manfaat ekonomi dan bukan sebagai strategi
pengendalian. Ukuran dapat menjadi hambatan jika pertumbuhan ekonomi menyebabkan
terjadinya eliminasi terhadap strategi pengendalian. Luasnya skala desain sistem
pengendalian berbasis computer mungkin dimulai dengan inovasi, tetapi ukuran-ukuran
tersebut dapat cepat membangun standar ekonomi yang akan menentukan keberhasilan atas
persaingan industry.
Ketika ukuran menjadi sesuatu yang penting dalam melakukan pembatasan konteks,
ukuran juga banyak dikaitkan dengan variabel-variabel lainnya. Kondisi ini membuat
ukuran tidak dapat memisahkan diri menjadi satu variabel saja. Sebagai contoh, strukturstruktur stabilitas lingkungan dan proses dapat dikaitkan dengan ukuran. Ketika pendekatan
ukuran menjadi faktor penting dalam menentukan perbedaan di antara konteks, terdapat
banyak variabel lainnya yang juga berhubungan dengan masalah-masalah ukuran. Hal ini
membuatnya menjadi tidak mungkin untuk mengisolasi setiap faktor tunggal, seperti ukuran,
sebagai sesuatu yang dominan.
1.6.2 Stabilitas Lingkungan
Desain pengendalian dalam lingkungan yang stabil dapat berbeda dari desain
pengendalian dalam lingkungan yang selalu berubah. Stabilitas dalam lingkungan eksogen
dapat dinilai dari kekuatan gerakan yang secara eksternal menghasilkan produk-produk yang
memerlukan suatu tanggapan. Derajat stabilitas lingkungan dapat ditingkatkan dengan
memilih alat yang tepat terhadap perubahan lingkungan, seperti pengenalan sejumlah produk
baru, tindakan-tindakan pesaing yang melakukan metode produksi yang lebih baik atau
efisien, atau inisiatif pihak mengambil keputusan yang memngaruhi unit-unit kerja.
Suatu lingkungan eksogen yang stabil diasumsikan dalam banyak pembahasan sistem
biaya standard an analisis hubungan atas variabel biaya. Asumsi ini memunulkan fakta yang
terpisah antara operasi yang sementara dengan lingkungan bisnis yang menuntut adanya
perubahan secara terus-menerus. Dengan membandingkan biaya actual yang terjadi dengan
standar yang telah ditentukan, subsistem biaya standar menjadi penting untuk ditinjau.
Analisis demikian tidaklah konsisten dengan suatu rancang pengendalian yang ditunjukkan
pada suatu ekspektasi. Jika tanggapan terhadap lingkungan yang berubah lebih penting, maka
sekadar memenuhi standar-standar yang telah ditetapkan pada akhir tahun bukanlah suatu
keuntungan
tentunya
bukanlah
penghalang
untuk
menggunakan ukuran-ukuran penilaian akuntansi terhadap produktivitas. Pada sisi lain, jelas
bahwa sistem pengendalian yang didasarkan pada motif dan ukuran profitabilitas sering kali
tidak dapat diterjemahkan secara langsung pada konteks nirlaba (non-profit). Ukuran-ukuran
laba adalah penting dan meskipun sulit dapat menjadi indicator dari keberhasilan
Manfaat terbesar yang berkaitan dengan indicator-indikator berbasis laba adalah
bahwa indicator-indikator tersebut secara statistic akan tampak jelas jika diringkas.
Ringkasan-ringkasan secara statistic tersebut sering diartikan sebagai suatu ringkasan atas
keseluruhan keberhasilan dari sub-sub sistem yang komples dan sukar dipahami, dimana sub
sistem tersebut meliputi keseluruhan organisasi. Ringkasan-ringkasan tersebut juga selalu
ditafsirkan, baik secara benar maupun secara salah, sebagai suatu ukuran terhadap
keberhasilan individual dari para manajer. Ketika motif laba tidak muncul, indicator-indikator
lain dari organisasi dan keberhasilan individu seharusnya didasarkan pada hal-hal tersebut di
atas. Dalam penentuan ini, pilihan atas ukuran dan alternatif telah terbukti menjadi suatu
sumber yang konstan bagi tujuan manajer dan konsultan. Tidak dapat disangkal bahwa
tantangan ini memerlukan perhatian masyarakat terhadap pencarian solusi dari permasalahanpermasalahan umum dan kebutuhan-kebutuhan sosial.
1.6.4 Faktor-faktor Proses
Proses yang sederhana adalah salah satu yang dapat dikarakteristikkan dengan
memahami hubungan sebab-akibat secara baik. Suatu proses yang kompleks melibatkan
berbagai hubungan yang tidak dapat dipahami dengan baik. Suatu proses sederhana lebih
mudah dikendalikan dibandingkan dengan prose yang kompleks. Biaya yang tidak dapat
dihindari terjadi pada unit-unit dalam perusahaan, seperti riset dan pengembangan,
pemasaran, dan administrasi karyawan. Hal ini sering menimbulkan kesulitan dalam
mendesain inisiatif-inisiatif pengendalian terhadap aplikasi biaya yang tidak dapat dihindari
karena ketidakpastian dalam pengaruh pengendalian.
Suatu faktor proses penting dalam pengendalian biaya-biaya yang tidak dapat
dihindari dan biaya-biaya untuk melakukan rekayasa adalah biaya variabel. Strategi
pengendalian biaya untuk proses strategi biaya variabel sering kali berbeda dalam hal
substansi dengan strategi-strategi pengendalian biaya yang disesuaikan, seperti aplikasi biaya
tetap. Sebagai contoh, proses biaya variabel selalu menekankan pada konservasi, sementara
proses biaya tetap selalu dikaitkan dengan efektivitas dari utilitas.
1.7 PERTIMBANGAN-PERTIMBANGAN RANCANGAN
1.7.1 Antisipasi terhadap Konsekuensi Logis
Merupakan komponen-komponen inti dalam mendesain pengendalian. Merupakan hal
yang penting bagi seorang manajer keuangan yang terbiasa membuat pertimbangan
berdasarkan apakah suatu hasil itu baik atau buruk. Pengendalian akan berhubungan dengan
hasil atau konsekuensi, baik yang tepat maupun tidak.
1.7.2 Relevansi dengan Teori Agensi
Teori agensi menyangkut persoalan biaya, dimana suatu pendelegasian dengan asumsi
keputusan-keputusan tertentu bersifat tidak jelas atau dipengaruhi secara bersama-sama agar
menjadi tidak nyata.
1.7.3 Pengelolaan Perubahan
Pengelolaan perubahan adalah sesuatu yang penting dalam menentukan rancanganrancangan pengendalian. Keberadaan pengendalian di dalam suatu perusahaan mungkin telah
berhenti fungsinya ketika terjadi perubahan, tetapi manajer biasanya khawatir terhadap
perubahan pengendalian walaupun hal tersebut memberikan peluang yang lebih besar untuk
mencapai tujuan dibandingkan dengan biaya yang dikeluarkan untuk melakukan perubahan
tersebut.
1.8 PENGENDALIAN DALAM ERA PEMBERDAYAAN
Dikebanyakan organisasi yang beroperasi dalam pasar yang sangat kompetitif, para
manajernya tidak dapat mengahabiskan seluruh waktu dan upayanya guna memastikan bahwa
semua orang melaksanakan permintaannya. Para manajer cenderung mengartikan
pengendalian secara sempit, seperti mengukur kemajuan terhadap rencana untuk menjamin
pencapaian tujuan yang telah ditentukan. Ada empat macam sistem pengendalian, yaitu:
1.8.1
Sistem Kepercayaan
Umumnya, sistem ini bersifat singkat, sarat nilai dan organisasi menciptakan nilai,
upaya untuk mencapai tingkat kinerja organisasi dan cara seseorang diharapkan untuk
mengatur hubungan internal dan eksternal. Sistem ini dapat memotivasi individu untuk
mecari cara-cara baru dari nilai yang diciptakan. Sistem ini meningkatkan pengendalian
diagnostik guna memberikan pengendalian yang lebih besar kepada para manajer dewasa ini.
1.8.3
Sistem Batasan
Sistem ini didasarkan pada prinsip manajemen yang sederhana namun mendasar, yang
dapat disebut sebagai kekuatan pemikiran negatif. Sistem ini tidaklah selalu jelas bagi para
manajer senior. Banyak aturan main ditetapkan setelah skandal publik atau penyelididkan
internal atas tindakan yang dipertanyakan. Sistem batasan dan sistem kepercayaan yang
digabungkan akan menciptakan ketegangan yang dinamis serta kepercayaan yang hangat,
positif dan inspirasional secara bersama-sama.
1.8.4
oleh para manajer untuk melibatkan diri secara terus menerus dan secara personal dalam
keputusan bawahan. Suatu sistem pengendalian dapat bersifat interaktif jika ada perhatian
dari seluruh pihak yang terlibat dalam perusahaan. Sistem pengendalian interaktif memiliki
empat karakteristik yang membedakannya dengan sistem pengendalian diagnostik, yaitu:
1.
Memfokuskan pada informasi yang berubah secara konstan dan diidentifisikan oleh
1.
2.
3.
Para manajer senior mengatur arah dan strategi perusahaan secara keseluruhan
memastikan bahwa mereka memiliki cukup pengendalian atas operasinya yang luas dengan
menggunakan seluruh unsur pengendalian. Untuk mengkomunikasikan nilai init, mereka
mengandalkan sistem kepercayaan. Paham perusahaan yang tersebar luas mengacu pada
pentingnya tanggung jawab, kebanggaan bersama atas kualita, keberhasilan finansial, serta
integritas. Semua itu tercakup dalam tujuan yang diwariskan oleh pendiri perusahaan;
Menjadi yang terbaik.
Kepercayaan inspirasional ini dibatasi oleh batasan yang jelas. Perusahaan juga
mempertahankan daftar kunci keberhasilan untuk memberitahukan kepada para manajer
mengenai jenis-jenis proyek yang tidak menguntungkan dan harus dihindari. Manajer
melaksanakan pengendalian dengan menggunakan bermacam-macam sistem pengendalian
diagnosik, diantaranya rencana laba, anggaran, arah, dan tujuan. Sistem pengendalian ini
untuk menyusun tujuan tahunan dan memonitor pengecualian untuk melihat kesesuaian
kegiatan dengan rencana.
Secara kolektif, keempat jenis pengendalian tersebut disusun dalam kekuatan yang
saling mendukung. Karena organisasi menjadi lebih kompleks, para manajer akan selalu
berhubungan dengan kesempatan dan kekuatan kompetitif yang bertambah serta penurunan
dalam waktu dan perhatian untuk mencapai keuntungan dari inovasi dan kreativitas yang
tidak dapat dicapai dengan mengorbankan pengendalian.
Sistem Batasan
Sistem Kepercayaan
Nilai Nilai
Inti
Strategi
Bisnis
Ketidakpastian
Strategi
REFERENSI