Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
tentang
ANEMIA
Oleh :
KELOMPOK XII
APRIANI ARSYADIN
HERNI HEHANUSSA
MILIAN PERSIRERON
KELAS
PRODI
SEMESTER
: A1( PAGI)
: KEPERAWATAN
: III (TIGA)
Kairatu,
Penulis
DAFTAR ISI
Kata
pengantar
Daftar isi
..
BAB I : PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
a. Masalah
.
b. Skala
c. Kronologis
.
d. Solusi
..
1.2 RUMUSAN MASALAH
1.3 TUJUAN PENULISAN
a. Tujuan
umum
.
b. Tujuan
khusus
...
BAB II : TINJAUAN TEORI
2.1 KONSEP DASAR PENYAKIT ANEMIA
2.1.1 DEFENISI
2.1.2 ETIOLOGI
2.1.3 PATWAY
2.1.4 MANIFESTASI KLINIK
2.1.5 PEMERIKSAAN PENUNJANG
a. Leb
.
b. Radiologi
...
2.1.6 PENATALAKSANAAN
a. Keperawatan
b. Medis
.
c. Riwayat penyakit
sekarang
d. Riwayat penyakit
dahulu
e. Pemeriksaan
persistem
..
- B1
- B2
- B3
- B4
- B5
- B6
2.2.2 DIAGNOSA KEPERAWATAN
2.2.3 INTERFENSI KEPERAWATAN DAN RASIONAL
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
LATAR BELAKANG
BAB II
TINJAUAN TEORI
2.1 KONSEP DASAR KEPERAWATAN
2.1.1 DEFINISI
Anemia adalah suatu keadaan dimana kadar Hb dan atau
hitung eritrosit lebih rendah dari normal. Anemia adalah
berkurangnya jumlah eritrosit serta jumlah Hb dalam 1mm3 darah
atau berkurangnya volume sel yang didapatkan (packed red cells
volume) dalam 100 ml darah.
Anemia adalah suatu kondisi dimana kadar Hb dan / hitung
eritrosit lebih rendah dari harga normal. Dikatakan sebagai
anemia bila Hb < 14g/dl dan Ht < 41% pada pria atau Hb <
12g/dl dan ht.
Anemia adalah keadaan di mana jumlah sel darah merah
atau konsentrasi hemoglobin turun di bawah normal. Anemia
adalah gejala dari kondisi yang mendasar seperti kehilangan pola
nutrisi yang dibutuhkan untuk pembentukan sel darah yang
mengakibatkan penurunan kapasitas pengangkut oksigen darah.
Dan ada banyak tipe anemia dengan beragam penyababnya.
2.1.2 ETIOLOGI
2.
3.
4.
2.1.3 PATWAY
Payah
jantung
Kerja jantung
meningkat
Beban jantung
meningkat
Penurunan
transport O2
ke jaringan
Resistensi aliran
darah periver
Metabolisme
aerob turun,
anaerob naik
Viskositas darah
menurun
Anemia
Kadar Hb <10g/dl. Konsentrasi hemoglobin eritrosit ratarata < 32% (normal: 32-37%), leukosit dan trombosit normal,
serum iron merendah, iron binding capacity meningkat.
2.Kelainan laboratorium sederhana untuk masing-masing
tipe anemia :
a. Anemia defisiensi asam folat : makro/megalositosis
b. Anemia hemolitik : retikulosit meninggi, bilirubin indirek dan
total naik, urobilinuria.
c. Anemia
aplastik
:
trombositopeni,
granulositopeni,
pansitopenia, sel patologik darah tepi ditemukan pada
anemia aplastik karena keganasan.
2.1.6 PENATALAKSANAAN
a. Anemia pasca perdarahan: transfusi darah. Pilihan kedua:
plasma ekspander atau plasma substitute. Pada keadaan
darurat bisa diberikan infus IV apa saja.
b. Anemia defisiensi: makanan adekuat, diberikan SF
3x10mg/kg BB/hari. Transfusi darah hanya diberikan pada Hb
<5 gr/dl.
c. Anemia aplastik: prednison dan testosteron, transfusi darah,
pengobatan infeksi sekunder, makanan dan istirahat.
b. B2 (Blood)
- Klien mengeluh nyeri dada ringan
- Irama jantung regular S1/S2 tunggal
- Suara jantung: murmur -, gallop
- CRT: 3 detik
- Akral pucat
MK: Tidak ada masalah keperawatan,
mendukung
data
kurang
c. B3 (Brain)
- GCS: 456
- Klien mengeluh pusing berputar
- Pupil isokor
- Sclera icterus
- Konjungtiva anemis
- Gangguan pandangan: reflex cahaya +/+
- klien mengeluh susah tidur
d. B4 (Bleadder)
- BAK normal 3-4x / 24 jam
- Bau amoniak
- Warna kuning jernih
- Kurang menjaga kebersihan
- Kandung kemih tidak membesar maupun nyeri tekan
- Tidak menggunakan alat bantu kateter
- MK: tidak ada
e. B5 (Boowel)
- Mulut kotor
- Mukosa kering
- Adanya splenomegaly
- Tidak ada masalah dengan tenggorokan
- Peristaltic normal
- Bising usus 15x /mnt
- Klien mengatakan belum BAB, sejak beberapa hari yang
lalu
- Gangguan konntipasi
- Diet lunak
- Nafsu makan baik 3x / hari, porsi makan habis
- Intake cairan: oral: kurang lebih 350cc/hri. Parental
1500cc / hri
- Tidak terpasang NGT
- MK: kontipasi b.d aktivitas fisik tidak cukup
f. B6 (Bone) muskolokiletal dan integument
- Pergerakan sendi terbatas
- Kekuatan otot 5
5
5
INTERVENSI
RASIONAL
- Aktivitas yang
terlalu berat
dan tidak sesuai
dengan kondisi
klien dapat
memperburuk
toleransi
terhadap
latihan
- Monitor status
emosional, fisik dan
social serta spiritual
klien terhadap
latihan/aktivitas.
- Melatih
kekuatan dan
irama jantung
selama
aktivitas.
- Monitor hasil
pemeriksaan EKG
klien saat istirahat
dan aktivitas (bila
memungkinkan
dengan tes toleransi
latihan).
- Mengetahui
setiap
perkembangan
yang muncul
segera setelah
terapi aktivitas.
- Kolaborasi
pemberian obat
antihipertensi, obatobatan digitalis,
diuretic dan
vasodilator
- EKG
memberikan
gambaran yang
akurat
mengenai
konduksi
jantung selama
istirahat dan
aktivitas.
- Pemberian obat
antihipertensi
digunakan
untuk
mengembalikan
TD klien, obat
digitalis untuk
mengkoreksi
kegagalan
kontraksi
jantung pada
gambaran EKG,
diuretic dan
vasodilator
digunakan
untuk
mengeluarkan
kelebihan
cairan
- Mengidentifikasi
defisiensi,
mengawasi
masukan kalori
atau kualitas
kekurangan
konsumsi
makanan
- Memudahkan
intervensi
- Anjurkan pasien
untuk mencuci
tangan
- Mengawasi
penurunan
berat badan
- Berikan perawatan
kulit, perianal dan
oral
- Posisikan pasien
semifowler
- Auskultasi suara
nafas, catat hasil
penurunan daerah
ventilasi atau tidak
adanya suara
adventif
- Monitor pernafasan
dan status oksigen
yang sesuai
- Mempertahankan
jalan nafas paten
- Kolaborasi dalam
pemberian oksigen
terapi
- Monitir aliran
oksigen
- Monitor kecepatan,
ritme, kedalaman
dan usaha pasien
saat bernafas
- Menurunkan
kelemahan,
meningkatkan
pemasukan
nutrisi
- Mencegah
kontaminasi
mikroorganisme
- Menurunkan
resiko
kerusakan kulit,
jaringan atau
infeksi
- Untuk
ssmemaksimalk
an potensial
ventilasi
- Memonitor
kepatenan jalan
nafas
- Memonitor
respirasi dan
keadekuatan
oksigen
- Menjaga
keadekuatan
ventilasi
- Catat pergerakan
dada, simetris atau
tidak, menggunakan
otot bantu
pernafasan
5
- Intruksikan klien
untuk mencatat
tanda-tanda dan
gejala kelelahan
- Jelaskan kepada
klien hubungan
kelelahan dengan
proses penyakit
- Catat aktivitas yang
dapat meningkatkan
kelelahan
- Anjurkan klien
melakukan sesuatu
yang meningkatkan
relaksasi
- Meningkatkan
ventilasi dan
asupan oksigen
- Menjaga aliran
oksigen
mencukupi
kebutuhan
pasien
- Monitor
keadekuatan
pernafasan
- Melihat apakah
ada abstruksi di
salah satu
bronkus atau
adanya
gangguan pada
ventilasi
- Mempermudah
intervensi
- Dapat
memahami
proses penyakit
- Mempermudah
intervensi
- Meningkatkan
rasa nyaman
klien
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
ANEMIA adalah keadaan di mana jumlah sel darah merah atau
konsentrasi hemoglobin turun di bawah normal. Anemia adalah
gejala dari kondisi yang mendasar seperti kehilangan pola nutrisi
yang dibutuhkan untuk pembentukan sel darah yang
mengakibatkan penurunan kapasitas pengangkut oksigen darah.
Dan ada banyak tipe anemia dengan beragam penyababnya.
Anemia adalah keadaan di mana jumlah sel darah merah atau
konsentrasi hemoglobin turun di bawah normal. Anemia adalah
gejala dari kondisi yang mendasar seperti kehilangan pola nutrisi
yang dibutuhkan untuk pembentukan sel darah yang
mengakibatkan penurunan kapasitas pengangkut oksigen darah.
Dan ada banyak tipe anemia dengan beragam penyababnya.
3.2 SARAN
Sebagai mahasiswa kita harus mampu mengenali tanda-tanda
anemia dan memberikan asuhan keperawatan secara benar. Dan
mampu memahami apa arti dari penyakit anemia
DAFTAR PUSTAKA
1. NANDA Internasional. 2012. Diagnosis Keperawatan:
Definisi, Dan Klasifikasi 2012-2014/Editor, T. Heather
Herdman; Alih Bahasa, Made Sumarwati, Dan Nike
Budhi Subekti; Editor Edisi Bahasa Indonesia, Barrah
Bariid, Monica Ester, Dan Wuri Praptiani, Jakarta; EGC.
2. Moorhed, (et al). 2013. Nursing Outcomes
Classificasions (NOC) 5th Edition. Missouri: Mosby
Elsevier
3. Gloria M. Bulechek, (et al).2013. Nursing Interventions
Classifications (NIC) 6th Edition. Missouri: Mosby
Elsevier