Vous êtes sur la page 1sur 22

MAKALAH

tentang
ANEMIA

Oleh :
KELOMPOK XII
APRIANI ARSYADIN
HERNI HEHANUSSA
MILIAN PERSIRERON
KELAS
PRODI
SEMESTER

: A1( PAGI)
: KEPERAWATAN
: III (TIGA)

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKes)


MALUKU HUSADA
KAIRATU
2016
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha
Esa,yang telah memberikan rahmat serta karunia-Nya kepada
penulis sehingga penulis berhasil menyelesaikan makalah ini
tepat pada waktunya. Makalah ini berisikan tentang ANEMIA .
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari
kesempurnaan, oleh karena itu kritik dan saran dari semua pihak
yang bersifat membangun selalu penulis harapkan demi
kesempurnaan makalah ini.

Akhir kata, penulis sampaikan terima kasih kepada semua pihak


yang telah berperan serta dalam penyusunan ini dari awal sampai
akhir. Khususnya buat dosen pembimbing dan Semoga Tuhan
senantiasa memberkati segala usaha kita. Amin.

Kairatu,

Penulis

DAFTAR ISI
Kata
pengantar

Daftar isi

..

BAB I : PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
a. Masalah
.
b. Skala

c. Kronologis
.
d. Solusi

..
1.2 RUMUSAN MASALAH
1.3 TUJUAN PENULISAN
a. Tujuan
umum
.
b. Tujuan
khusus
...
BAB II : TINJAUAN TEORI
2.1 KONSEP DASAR PENYAKIT ANEMIA
2.1.1 DEFENISI
2.1.2 ETIOLOGI
2.1.3 PATWAY
2.1.4 MANIFESTASI KLINIK
2.1.5 PEMERIKSAAN PENUNJANG
a. Leb
.

b. Radiologi
...
2.1.6 PENATALAKSANAAN
a. Keperawatan

b. Medis

2.2 KONSEP DASAR ASUHAN KEPERAWATAN DENGAN PASIEN


2.2.1 PENGKAJIAN
a. Prepalensi berdasarkan usia,jenis kelamin, pekerjaan,dan
ekonomi.
b. Keluhan utama

.
c. Riwayat penyakit
sekarang

d. Riwayat penyakit
dahulu

e. Pemeriksaan
persistem
..
- B1
- B2
- B3
- B4
- B5
- B6
2.2.2 DIAGNOSA KEPERAWATAN
2.2.3 INTERFENSI KEPERAWATAN DAN RASIONAL

BAB III : PENUTUP


3.1 KESIMPULAN
3.2 SARAN
DAFTAR PUSTAKA

BAB I
PENDAHULUAN
1.1

LATAR BELAKANG

Anemia adalah kumpulan gejalah yang di tandai dengan


kulit dan membrane mukosa pucat, dan pada tes laboraterium
di dapatkan hitung hemoglobin (Hb)hematocrit (hm), dan erosit
kurang dari normal. Rendahnya kadar hemo globin itu
mempengaruhi kemampuan darah menghantarkan oksigen
yang di butuhkan untuk metabolisme tubuh yang optimal.
Anemia adalah penurunan kuantitas atau kualitas sel-sel darah
merah dalam sirkulasi,yang dapat di sebebkan oleh gangguan
pembentukan sel-sel darah merah peningkatan kehilangan sel
darah merah melalui pendarahan kronik atau mendadak atau
lisis (destruksi) sel darah yang berlebihan
Privalensi terutama tinggi dinegara berkembang karena factor
defisiensi diet dan atau kehilangan darah akibat infeksi parasit
gastrointestinal.
Kronologisnya umumnya anemia asemtomatid pada kadar
hemoglobin di atas 10 gr/dl, tetapi sudah dapat menyebabkan
gangguan penampilan fisik dan mental. Bahaya anemia yang

sangat parah bias mengakibatkan kerusakan jantung, otak, dan


organ tubuh yang lain , bahkan dapat menyebabkan kematian .
Solusi masyarakat Indonesia masih belum sepenuhnya
menyadari pentingnya zat gizi, karena itu prevalensi di
Indonesia masih cukup tinggi terutama anemia.
1.2 RUMUSAN MASALAH
2. Apa itu anemia ?
3. Bagaimana terjadinya anemia?
4. Bagaimana cara pencegahan anemia ?

1.3 TUJUAN PENULISAN


- Tujuan umum
Mahasiswa mampu memahami asuhan keperawatan pada
pasien dengan anemia
- Tujuan khusus
a. Mahasiswa mampu mengetahui pengertian anemia
b. Mahasiswa mampu menyebutkan penyebab anemia
c. Mahasiswa mampu mengetahui diagnosa yang
mungkin muncul pada pasien anemia
d. Mahasiswa mampu memahami penatalaksanaan pada
pasien dengan anemia

BAB II
TINJAUAN TEORI
2.1 KONSEP DASAR KEPERAWATAN
2.1.1 DEFINISI
Anemia adalah suatu keadaan dimana kadar Hb dan atau
hitung eritrosit lebih rendah dari normal. Anemia adalah
berkurangnya jumlah eritrosit serta jumlah Hb dalam 1mm3 darah
atau berkurangnya volume sel yang didapatkan (packed red cells
volume) dalam 100 ml darah.
Anemia adalah suatu kondisi dimana kadar Hb dan / hitung
eritrosit lebih rendah dari harga normal. Dikatakan sebagai
anemia bila Hb < 14g/dl dan Ht < 41% pada pria atau Hb <
12g/dl dan ht.
Anemia adalah keadaan di mana jumlah sel darah merah
atau konsentrasi hemoglobin turun di bawah normal. Anemia
adalah gejala dari kondisi yang mendasar seperti kehilangan pola
nutrisi yang dibutuhkan untuk pembentukan sel darah yang
mengakibatkan penurunan kapasitas pengangkut oksigen darah.
Dan ada banyak tipe anemia dengan beragam penyababnya.
2.1.2 ETIOLOGI

Anemia dapat dibedakan menurut mekanisme kelainan


pembentukan, kerusakan atau kehilangan sel-sel darah merah
serta penyebabnya. Penyebab anemia antara lain sebagai berikut:
1. Anemia pasca perdarahan : akibat perdarahan massif seperti
kecelakaan, operasi dan persalinan dengan perdarahan atau
perdarahan menahun:cacingan.
2. Anemia defisiensi: kekurangan bahan baku pembuat sel
darah. Bisa karena intake kurang, absorbsi kurang, sintesis
kurang, keperluan yang bertambah.
3. Anemia hemolitik: terjadi penghancuran eritrosit yang
berlebihan. Karena faktor intrasel: talasemia,
hemoglobinopatie,dll. Sedang factor ekstrasel: intoksikasi,
infeksi malaria, reaksi hemolitik transfusi darah.
4. Anemia aplastik disebabkan terhentinya pembuatan sel
darah oleh sumsum tulang (kerusakan )
1.

2.

3.
4.

Adapun menurut badan POM 2011 yaitu:


kurang menkonsumsi makanan yang mengandung zat besi,
vitamin B12, asam folat, vit c, dan unsur unsur yang di
perlukan untuk pembentukan sel darah merah
Darah menstruasi yang berlebihan. Wanita yang sedang
menstruasi rawan terkena anemia karena kekurangan zat
besi bila darah menstruasinya banyak dan dia tidak memiliki
cukup persediaan zat besi.
Kehamilan. Wanita yang hamil rawan terkena anemia karena
janin menyerap zat besi dan vitamin untuk pertumbuhannya
Pada anak anak anemia dapat terjadi karena infeksi cacing
tambang, malaria, disentri yang menyebabkan kekurangan
darah yang parah

2.1.3 PATWAY

Payah
jantung
Kerja jantung
meningkat

Beban jantung
meningkat

Penurunan
transport O2
ke jaringan
Resistensi aliran
darah periver

Metabolisme
aerob turun,
anaerob naik

Viskositas darah
menurun

Anemia

2.1.4 MANIFESTASI KLINIK


Manifestasi khusus pada anemia:
a. Anemia aplastik: ptekie, ekimosis, epistaksis, ulserasi oral,
infeksi bakteri, demam, anemis, pucat, lelah, takikardi.
b. Anemia defisiensi: konjungtiva pucat (Hb 6-10 gr/dl), telapak
tangan pucat (Hb < 8 gr/dl), iritabilitas, anoreksia, takikardi,
murmur sistolik, letargi, tidur meningkat, kehilangan minat
bermain atau aktivitas bermain. Anak tampak lemas, sering
berdebar-debar, lekas lelah, pucat, sakit kepala, anak tak
tampak sakit, tampak pucat pada mukosa bibir,
farink,telapak tangan dan dasar kuku. Jantung agak
membesar dan terdengar bising sistolik yang fungsional.
c. Anemia aplastik : ikterus, hepatosplenomegali.
2.1.5 PEMERIKSAAN PENUNJANG
1.Kadar Hb.

Kadar Hb <10g/dl. Konsentrasi hemoglobin eritrosit ratarata < 32% (normal: 32-37%), leukosit dan trombosit normal,
serum iron merendah, iron binding capacity meningkat.
2.Kelainan laboratorium sederhana untuk masing-masing
tipe anemia :
a. Anemia defisiensi asam folat : makro/megalositosis
b. Anemia hemolitik : retikulosit meninggi, bilirubin indirek dan
total naik, urobilinuria.
c. Anemia
aplastik
:
trombositopeni,
granulositopeni,
pansitopenia, sel patologik darah tepi ditemukan pada
anemia aplastik karena keganasan.

2.1.6 PENATALAKSANAAN
a. Anemia pasca perdarahan: transfusi darah. Pilihan kedua:
plasma ekspander atau plasma substitute. Pada keadaan
darurat bisa diberikan infus IV apa saja.
b. Anemia defisiensi: makanan adekuat, diberikan SF
3x10mg/kg BB/hari. Transfusi darah hanya diberikan pada Hb
<5 gr/dl.
c. Anemia aplastik: prednison dan testosteron, transfusi darah,
pengobatan infeksi sekunder, makanan dan istirahat.

2.2 KONSEP DASAR ASUHAN KEPERAWATAN DENGAN


PASIEN ANEMIA
2.2.1 PENGKAJIAN
1. prefalensi berdasarkan:
a. usia : 63 thn

b. jnis kelamin : laki-laki


c. pekerjaan dan ekonomi : tani dan menengah
2. Keluhan utama :
klien mengatakan badannya lemas,lesu setelah aktifitas
3. Riwayat penyakit sekarang :
pada saat MRS klien mengeluh pusing, panas meningkat,
lemas, lesu selama 1 minggu. Saat pengkajian klien masih
mengeluh lemah lesu setelah aktifitas terutama di bagian kaki,
mudah capek, pasien istirahat bila merasa capek dan aktifitas
biasanya di bantu oleh keluarga. Hal ini di sebabkan oleh karena
kekurangan darah dan kekurangan cairan

4. Riwayat penyakit dahulu :


Klien mengatakan pernah menderita penyakit ANEMIA dan 2x
di rawat di rawat di RSI ST aisyah sekitar 3 bulan yang lalu
dengan diagnose medis yang pertama anemia + asam urat yang
kedua diagnose medis anemia + febris. Klien mengatakan tidak
mempunyai penyakit kronik dan menular
5. pemeriksaan / system :
a. B1 (Breating)
klien mengeluh sesak ringan dan batuk tidak produktif

- irama pernafasan teratur


- suara nafas ronci: - wheezing:- tidak menggunakan alat bantu nafas
MK: tidak ada masalah keperawatan

b. B2 (Blood)
- Klien mengeluh nyeri dada ringan
- Irama jantung regular S1/S2 tunggal
- Suara jantung: murmur -, gallop
- CRT: 3 detik
- Akral pucat
MK: Tidak ada masalah keperawatan,
mendukung

data

kurang

c. B3 (Brain)
- GCS: 456
- Klien mengeluh pusing berputar
- Pupil isokor
- Sclera icterus
- Konjungtiva anemis
- Gangguan pandangan: reflex cahaya +/+
- klien mengeluh susah tidur
d. B4 (Bleadder)
- BAK normal 3-4x / 24 jam
- Bau amoniak
- Warna kuning jernih
- Kurang menjaga kebersihan
- Kandung kemih tidak membesar maupun nyeri tekan
- Tidak menggunakan alat bantu kateter
- MK: tidak ada
e. B5 (Boowel)
- Mulut kotor
- Mukosa kering
- Adanya splenomegaly
- Tidak ada masalah dengan tenggorokan
- Peristaltic normal
- Bising usus 15x /mnt
- Klien mengatakan belum BAB, sejak beberapa hari yang
lalu
- Gangguan konntipasi

- Diet lunak
- Nafsu makan baik 3x / hari, porsi makan habis
- Intake cairan: oral: kurang lebih 350cc/hri. Parental
1500cc / hri
- Tidak terpasang NGT
- MK: kontipasi b.d aktivitas fisik tidak cukup
f. B6 (Bone) muskolokiletal dan integument
- Pergerakan sendi terbatas
- Kekuatan otot 5
5
5

- Klien mengatakan badannya terasa lemah, letih setelah


aktivitas
- Kelainan tulang belakang: kifosis
- Kulit kemerahan
- Turgor kulit kurang elastis
- MK: intelorensi aktivitas b.d kelemahan umum
2.2.2 DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Intoleransi aktivitas b.d ketidakseimbangan antara suplai
dan kebutuhan oksigen
2. Ketidakseimbangan nutrisi: kurang dari kebutuhan tubuh b.d
kurang asupan makan
3. Resiko infeksi b.d pertahanan tubuh sekunder tidak adekuat
(penurunan hemoglobin)
4. Ketidakefektifan pola nafas b.d keletihan
5. Keletihan b.d kelesuan fisiologis (anemia, kehamilan,
penyakit)

2.2.3INTERVENSI KEPERAWATAN DAN RASIONAL


No. DX

INTERVENSI

RASIONAL

- Bantu klien memilih


aktivitas yang
sesuai dengan
kondisi
- Bantu klien untuk
melakukan
aktivitas /latihan
fisik secara teratur

- Aktivitas yang
terlalu berat
dan tidak sesuai
dengan kondisi
klien dapat
memperburuk
toleransi
terhadap
latihan

- Monitor status
emosional, fisik dan
social serta spiritual
klien terhadap
latihan/aktivitas.

- Melatih
kekuatan dan
irama jantung
selama
aktivitas.

- Monitor hasil
pemeriksaan EKG
klien saat istirahat
dan aktivitas (bila
memungkinkan
dengan tes toleransi
latihan).

- Mengetahui
setiap
perkembangan
yang muncul
segera setelah
terapi aktivitas.

- Kolaborasi
pemberian obat
antihipertensi, obatobatan digitalis,
diuretic dan
vasodilator

- EKG
memberikan
gambaran yang
akurat
mengenai
konduksi
jantung selama
istirahat dan
aktivitas.
- Pemberian obat
antihipertensi

- Kaji riwayat nutrisi,


termasuk makanan
yang di sukai.
- Observasi dan catat
masukan makanan
untuk penderita
anemia
- Timbang berat
badan setiap hari
- Berikan makanan
sedikit dalam
frekuensi sering
atau makan di
antara waktu makan

digunakan
untuk
mengembalikan
TD klien, obat
digitalis untuk
mengkoreksi
kegagalan
kontraksi
jantung pada
gambaran EKG,
diuretic dan
vasodilator
digunakan
untuk
mengeluarkan
kelebihan
cairan

- Mengidentifikasi
defisiensi,
mengawasi
masukan kalori
atau kualitas
kekurangan
konsumsi
makanan
- Memudahkan
intervensi

- Anjurkan pasien
untuk mencuci
tangan

- Mengawasi
penurunan
berat badan

- Berikan perawatan
kulit, perianal dan
oral

- Posisikan pasien
semifowler
- Auskultasi suara
nafas, catat hasil
penurunan daerah
ventilasi atau tidak
adanya suara
adventif
- Monitor pernafasan
dan status oksigen
yang sesuai
- Mempertahankan
jalan nafas paten
- Kolaborasi dalam
pemberian oksigen
terapi
- Monitir aliran
oksigen
- Monitor kecepatan,
ritme, kedalaman
dan usaha pasien
saat bernafas

- Menurunkan
kelemahan,
meningkatkan
pemasukan
nutrisi

- Mencegah
kontaminasi
mikroorganisme
- Menurunkan
resiko
kerusakan kulit,
jaringan atau
infeksi

- Untuk
ssmemaksimalk
an potensial
ventilasi
- Memonitor
kepatenan jalan
nafas
- Memonitor
respirasi dan
keadekuatan
oksigen
- Menjaga
keadekuatan

ventilasi
- Catat pergerakan
dada, simetris atau
tidak, menggunakan
otot bantu
pernafasan
5

- Intruksikan klien
untuk mencatat
tanda-tanda dan
gejala kelelahan
- Jelaskan kepada
klien hubungan
kelelahan dengan
proses penyakit
- Catat aktivitas yang
dapat meningkatkan
kelelahan
- Anjurkan klien
melakukan sesuatu
yang meningkatkan
relaksasi

- Meningkatkan
ventilasi dan
asupan oksigen
- Menjaga aliran
oksigen
mencukupi
kebutuhan
pasien
- Monitor
keadekuatan
pernafasan
- Melihat apakah
ada abstruksi di
salah satu
bronkus atau
adanya
gangguan pada
ventilasi

- Mempermudah
intervensi
- Dapat
memahami
proses penyakit
- Mempermudah
intervensi

- Meningkatkan
rasa nyaman
klien

BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
ANEMIA adalah keadaan di mana jumlah sel darah merah atau
konsentrasi hemoglobin turun di bawah normal. Anemia adalah
gejala dari kondisi yang mendasar seperti kehilangan pola nutrisi
yang dibutuhkan untuk pembentukan sel darah yang
mengakibatkan penurunan kapasitas pengangkut oksigen darah.
Dan ada banyak tipe anemia dengan beragam penyababnya.
Anemia adalah keadaan di mana jumlah sel darah merah atau
konsentrasi hemoglobin turun di bawah normal. Anemia adalah
gejala dari kondisi yang mendasar seperti kehilangan pola nutrisi
yang dibutuhkan untuk pembentukan sel darah yang
mengakibatkan penurunan kapasitas pengangkut oksigen darah.
Dan ada banyak tipe anemia dengan beragam penyababnya.
3.2 SARAN
Sebagai mahasiswa kita harus mampu mengenali tanda-tanda
anemia dan memberikan asuhan keperawatan secara benar. Dan
mampu memahami apa arti dari penyakit anemia

DAFTAR PUSTAKA
1. NANDA Internasional. 2012. Diagnosis Keperawatan:
Definisi, Dan Klasifikasi 2012-2014/Editor, T. Heather
Herdman; Alih Bahasa, Made Sumarwati, Dan Nike
Budhi Subekti; Editor Edisi Bahasa Indonesia, Barrah
Bariid, Monica Ester, Dan Wuri Praptiani, Jakarta; EGC.
2. Moorhed, (et al). 2013. Nursing Outcomes
Classificasions (NOC) 5th Edition. Missouri: Mosby
Elsevier
3. Gloria M. Bulechek, (et al).2013. Nursing Interventions
Classifications (NIC) 6th Edition. Missouri: Mosby
Elsevier

Vous aimerez peut-être aussi