Vous êtes sur la page 1sur 23

ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny.

S
DENGAN ABORTUS INCOMPLETUS
DI BANGSAL KENANGA RSUD WATES

disusun oleh :
TRI WAHYUNI
NIM. 03046

AKADEMI KEPERAWATAN PEMERINTAH


KABUPATEN PURWOREJO
2006
KONSEP DASAR

A. Pengertian
Abortus incomplitus adalah hanya sebagian dari hasil konsepsi keluaran, sisa
yang ketinggalan/ plasenta.
Abortus incompletus adalah pengeluaran sebagian hasil konsepsi pada
kehamilan sebelum 20 minggu dengan masih ada sisa tertinggal dalam uterus.
(Prawirohardjo, 1994, hal : 307)
Abortus incompletus adalah apabila janin dan plasenta tampak dikeluarkan
sebagai suatu konsep utuh, sejumlah jaringan plasenta sering sering sering robek
lepas dan tetap menempel pada dinding uterus.
(Benzion Taher, M.D. HAL : 62)
Abortus incompletus adalah proses abortus dimana sebagian konsepsi telah
keluar melalui jalan lahir.
(Dr. Chrisdiono M. Achadiat, SpOG : 26)
B. Penyebab
Abortus incompletus terjadi karena :
-

Terjadi pada kehamilan yang lebih besar

Umur kehamilan yang lebih muda daripada 8 minggu

Ibu hamil yang menderita berbagai penyakit :


Infeksi virus rubela, herpes simpleks, sitomegali, campak, hepatitis
Penyakit kronis
Penyakit endokrin
Malnutrisi
Pengaruh toksin
Trauma psikis
Akibat laparatomi
Keracunan obat
Penyakit diabetes melitus
Terken polio

C. Manifestasi Klinik
Biasanya terjadi pada kehamilan yang lebih besar yaitu lebih dari 8 minggu.
Setelah terjadi pendarahan dan pembukaan pada serviks, kantong kehamilan
menonjol keluar dan His yang terjadi melepaskan konseptual dari tempat
implamantasinya dan keluar melalui ostium uteri. Keadaan yang sering terjadi
adalah setelah ketuban menonjol lalu pecah dan diikuti keluarnya fetus plasenta
sebagian atau seluruhnya tertahan. Inilah yang menyebabkan pendarahan

berlangsung terus karena sisa konseptus yang tertahan mencegah uterus


berkontraksi dengan baik sehingga masih terdapat pembuluh darah yang belum
tertutup.
Jika yang tersisa sangat sedikit akan terjadi pelepasan perlahan-lahan. Sisa
yang lebih besar akan menimbulkan perdarahan yang dapat berlangsung berharihari malahan bisa berbulan-bulan. Abortus incompletus seperti ini lebih sering
terjadi pada kehamilan yang lebih besar walaupun bisa juga terjadi pada umur
kehamilan yang lebih muda daripada 8 minggu.
(Dr. TMA Chalik, Sp.OG hal : 21)
D. Tanda dan Gejala
1. Data Subyektif
- Nyeri Abdomen adalah Nyeri suprapubik terjadi akibat kontraksi uterus
dalam usaha mengeluarkan isi uterus. Mula-mula
nyeri cenderung ringan dan intermiten, tetapi
secara bertahap menjadi lebih hebat.
- Perdarahan pervagina ini merupakan gejala yang paling khas dari abortus
incomplitus. Jumlah perdarahan cenderung lebih banyak daripada darah
haid biasa : perdarahan mungkin hebat dan bahkan cukup berlebihan untuk
menyebabkan syok hipovolemik.
- Selama jaringan plasenta tetap melekat sebagian pada dinding uterus, maka
kontraksi miometrum terganggu, pembuluh darah di dalam segmen
telanjang pada tempat plasenta berdarah hebat. Pasien dapat mengeluarkan
banyak bekuan darah atau janin yang dapat dikenal atau jaringan plasenta.
- Gejala haid : Biasanya pasien telah melewatkan dua siklus haid, karena
abortus incomplitus cenderung terjadi kira-kira 10 minggu setelah mulainya
siklus haid terakhir.
- Gejala kehamilan : Banyak pasien sadar akan hilangnya gejala kehamilan
subjektif. Gejala ini mungkin menandakan kematian janin intrauteri yang
mendahului abortus spontan.
2. Data Objektif
- Pemeriksaan umum : suhu badan normal, kecuali ada infeksi penyerta nadi,
tekanan darah dan pernapasan normal, kecuali abortus terinfeksi atau
hipovolemia akibat perdarahan berlebihan.
- Pemeriksaan abdomen : Abdomen biasanya lunak dan nyeri tekan
- Pemeriksaan pelvis. Pada pemeriksaan spekulum, sering vagina
mengandung banyak bekuan darah dan serviks tampak mendatar dan
dilatasi jaringan plasma dapat terlihat di osteum uteri atau vagina.
Pada pemeriksaan vagina, serviks lunak, dilatasi dan mendatar. Jaringan
plasenta atau bekuan darah atau keduanya dapat teraba. Uterus membesar
dan lunak. Daerah adneksa normal.
E. Pemeriksaan

1. Pemeriksaan laboratorium darah : Hb, Leukosit, Trombosit, Hematokrit, dan


Golongan darah untuk mengkaji perubahan dan mengevaluasi efek
kehilangan darah pada pembedahan.
2. Kimia klinik : Ureum, kreatinin, GDS, kultur urine, darah vaginal dan lokhea.
3. Pemeriksaan fisik
Auskultasi :
Leopoid I
Leopoid II
Leopoid III
Leopoid IV
Konsep Keperawatan
a. Pengkajian dasar data pasien
Tinjauan ulang catatan prenatal sampai adanya terjadi abortus incomplitus
b. Sirkulasi
Kehilangan darah selama terjadi perdarahan karena abortus
c. Integritas Ego
Dapat menunjukkan labilitas emosional dari kegembiraan sampai ketakutan,
marah atau menarik diri klien/ pasangan dapat memiliki pertanyaan atau salah
terima peran dalam pengalaman kelahiran. Mungkin mengekpresikan ketidak
mampuan untuk menghadapi suasana baru.
d. Eliminasi
Kateter urinarius mungkin terpasang : urin jernih pusat, bising usus tidak ada
e. Makanan/ cairan
Abdomen lunak dengan tidak ada distensi pada awal
f. Neurosensorik
Kerusakan gerakan pada sensori dibawah tindak anestesi spinal epidural
g. Nyeri/ kenyamanan
Mungkin mengeluh ketidaknyamanan dari berbagai sumber : misal nyeri
penyerta, distensi kandung kemih/ abdomen, efek-efek anestesi : mulut
mungkin kering.
h. Pernapasan
Bunyi paru jelas dan vesikuler
i. Keamanan
Jalur parenteral bila digunakan resiko terkena infeksi karena pemasangan
infus dan nyeri tekan.
j. Seksualitas
Fundus kontraksi kuat dan terletak di umbilikus
k. Pemeriksaan Diagnostik
Jumlah darah lengkap, hemoglobin/ hematokrit (Hb/Ht). Mengkaji perubahan
dari kadar efek kehilangan darah pada pembedahan urinalisis, kultur urine,
darah vaginalm, dan lokhea : Pemeriksaan tambahan didasarkan pada
kebutuhan individual.
(Doengoes, MZ, & Mary P.M., 2001)

Pathway
Kehamilan yang lebih muda/ besar

Penyakit yang diderita ibu (thypoid,


kelainan endokrin, trauma dsb)

Abortus incompletus

Sisa konseptus yang tertahan

Sisa sedikit

Mencegah uterus berkontraksi

Sisa lebih besar

Terjadi pelepasan perlahanlahan

Perdarahan yang terus


menerus

Perdarahan yang berharihari

Dilakukan tindakan curratage

Bedrest
Penurunan aktivitas

Kontinuitas jaringan
terputus akibat
pembersihan sisa
plasenta

Lemah
Perawatan luka pasca
Adanya luka
curratage
Intoleransi aktivitas
Resti Infeksi

Nyeri
Kurang pengetahuan
pasien tentang
perawatan luka
curratage
(Dr. TMA Cholik, DsOG)
F. Fokus Intervensi
1. Nyeri (akut) berhubungan dengan inkontinuitas jaringan, efek-efek anestesis
Kriteria Hasil :
a. Mengidentifikasi dan menggunakan intervensi untuk membatasi nyeri/
ketidaknyamanan dengan tepat.
b. Tampak rileks, mampu tidak/ istirahatdengan tepat, nyeri berkurang.
Intervensi
a. Tentukan karakteristik dan ketidaknyamanan
b. Berikan informasi dan petunjuk antisipasi mengenai penyebab
ketidaknyamanan dan intervensi yang tepat.

c. Evaluasi tekanan darah dan nadi, perhatikan perubahan perilaku yaitu


kegelisahan karena kehilangan darah berlebihan dan kriteria nyeri.
d. Ubah posisi klien, kurangi rangsangan yang berbahaya dan berikan
gosokan punggung.
e. Anjurkan penggunaan teknik pernafasan, relaksasi dan distraksi
f. Lakukan latihan nafas dalam
g. Berikan analgetik sesuai program
2. Resiko tinggi terhadap infeksi berhubungan dengan adanya tempat masuknya
organisme sekunder terhadap tindakan curratage
Kriteria Hasil :
Tanda-tanda infeksi tidak muncul
Intervensi :
a. Kaji dan awasi tanda-tanda infeksi
b. Kurangi masuknya organisme pada individu
c. Ganti balutan dengan cara septik dan aseptik
d. Lindungi individu yang defisiensi imunitas dari infeksi
e. Berikan antibiotik sesuai program terapi
3. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan peningkatan kebutuhan sekunder
akibat pasca abortus
Kriteria Hasil :
Dapat memperlihatkan kemajuan dalam beraktivitas
Intervensi :
a. Monitor TTV
b. Kaji respon individu terhadap aktivitas
c. Tingkatkan aktivitas secara bertahap
d. Instruksikan klien untuk konsultasi kepada dokter dan ahli terapi fisik.
4. Kurang pengetahuan mengenai perubahan fisiologis periode pemulihan,
perawatan diri, dan kebutuhan perawatan pasca abortus berhubungan dengan
kurang informasi.
Kriteria Hasil :
Dapat memahami tentang perubahan fisiologis periode pemulihan,
kebutuhan-kebutuhan individu melakukan aktivitas/ prosedur yang perlu.
Intervensi :
a. Kaji kesiapan dan motivasi klien untuk belajar.
b. Berikan rencana penyuluhan tertulis dengan menggunakan format
standarisasi
c. Berikan informasi tentang perubahan psikologis dan fisiologis yang
normal
d. Tinjau ulang kebutuhan-kebutuhan perawatan diri.
(Doengoes, ME, 2000)

RESUME KEPERAWATAN
1. Tanggal pengkajian

: 12 Januari 2006

2. Nama pengkaji

: Tri Wahyuni

3. Ruang

: Kenanga

4. Waktu pengkajian

: 08.55 WIB

A. Identitas
1. Identifikasi Klien
Nama

: Ny. S

Umur

: 38 tahun

Jenis kelamin : perempuan


Alamat

: Karang Wuluh, Temon, Kulon Progo

Pendidikan

: SLTP

Agama

: Islam

Suku / bangsa : Jawa/ Indonesia


Tanggal masuk : 11 Januari 2006
No. RM

: 367648

Diagnosa medis : Abortus incompletus


2. Identitas Penanggung Jawab :
Nama

: Tn. U

Umur

: 42 tahun

Jenis kelamin : Laki-laki


Alamat

: Karang Wuluh, Temon, Kulon Progo

Pekerjaan

: Petani

Agama

: Islam

Hubungan dengan klien : Suami

B. Riwayat Kesehatan
a. Keluhan utama
Pasien mengatakan takut dan cemas
b. Riwayat penyakit sekarang
Pasien mengatakan 1 hari sebelum dibawa ke RS pasien tiba-tiba mengalami
perdarahan. Kemudian pasien ke Puskesmas dan dirujuk ke RSUD Wates di
Poli Kandungan pada tanggal 11 Januari 2006 jam 10.36 G 2P1A0 hamil 3
bulan. Setelah USG ternyata pasien mengalami abortus incompletus.
Kemudian dari polikandungan dibawa ke ruang bersalin/ kenanga dengan
KU: sedang, tekanan darag 110/70 mmHg. Tinggi fundus uteri tidak teraba.
Dan keluar darah sedikit, saat dikaji pasien mengatakan agak cemas dengan
tekanan darah 110/70 mmHg, Nadi : 80 x/mnt, suhu : 3660C. Pasien belum
mendapat terapi, rencana akan dicurratage.
c. Riwayat Obstetrik
Pasien mengatakan siklus mentruasi 28 hari lamanya 3-7 hari. Hari pertama
haid terakhir (HPHT) pada tanggal 28 Oktober 2005. TFU tidak teraba dan
tidak terdengar Djj.
d. Riwayat KB
Pasien sebelumnya pernah KB yaitu KB suntik tapi kemudian berhenti
karena badan menjadi gemuk.
e. Rencana KB
Pasien mengatakan setelah ini akan melakukan KB IUD/ spiral

f. Riwayat Persalinan
Pasien mengatakan sebelumnya dia pernah melahirkan 1 anak. Anak pertama
laki-laki berat badan lahir 2800 gram dan lahir spontan
g. Riwayat Penyakit Dahulu
Pasien sebelumnya belum belum pernah mengalami abortus. Pasien sudah
pernah mengalami persalinan di Bidan dan belum pernah dirawat di RS.
h. Riwayat Penyakit keluarga
Pasien mengatakan ibu pasien pernah mengalami abortus 1 kali.

C. Pola Pengkajian Fungsional Gordon


1. Persepsi Kesehatan - Pola manajemen kesehatan
Saat dikaji : Pasien mengatakan apabila ada anggota keluarga yang sakit yang
dilakukan klien membawakannya ke Puskesmas/ bidan.
2. Pola Nutrisi dan Metabolik
Sebelum sakit : pasien makan 3x sehari dengan nasi, lauk, sayur dan minum
7-8 gelas tidak ada pantangan.
Saat dikaji

: pasien makan nasi, lauk, sayur dan minum 6-7 gelas tidak
masalah.

3. Pola Eliminasi
Sebelum sakit : pasien BAK 4-5 kali seharu warna kuning, bau khas dan
BAB 1-2 kali sehari warna kuning, konsistensi lembek, bau
khas.
Saat dikaji

: pasien tidak mengalami gangguan dalam beraktivitas dan


tidak dibantu keluarga.

4. Pola Latihan dan aktivitas


Sebelum sakit : pasien dalam beraktivitas tanpa bantuan orang lain.
Saat dikaji

: pasien tidak mengalami gangguan dalam beraktivitas dan


tidak dibantu.

5. Pola persepsi dan kognitif


Sebelum sakit dan saat dikaji pasien mengatakan belum tahu bagaimana
merawatnya.setelah dilakukan curratage dan bagaimana efeknya.
6. Pola Istirahat dan Tidur

Sebelum sakit : pasien biasa tidur 7-8 jam perhari tidak pernah tidur siang
dan tidak ada masalah.
Saat dikaji

: pasien mengatakan bisa tidur seperti hari biasa.

7. Konsep diri dan Persepsi diri


a. Gambaran diri
Pasien mengatakan suka pada bagian tubuh semuanya tidak ada yang tak
disukainya.
b. Ideal diri
Pasien mengatakan ingin menjadi ibu yang baik bagi anak dan keluarga
c. Peran
Pasien seorang ibu berumur 24 tahun berperan sebagai ibu dari 1 putra.
d. Harga diri
Pasien senang menjadi ibu dari 1 putra dan istri bagi seorang suami, dan
merasa dihargai.
8. Pola Peran dan Hubungan
Sebelum sakit : pasien berhubungan dengan keluarga dan tetangga baik.
Saat dikaji

: hubungan dengan keluarga, perawat, dan pasien lain baik.

9. Pola Reproduksi dan Seksual


Tidak dikaji.

10. Pola koping


Sebelum sakit : pasien mengatakan jika ada masalah selalu cerita dengan
suami dan orang tuanya.
Saat dikaji

: pasien juga sedang bercerita dengan suami dan orang tuanya.

11. Pola keyakinan dan nilai


Sebelum sakit : pasien biasa sholat 5 waktu dan selalu berdoa kepada Alloh
SWT.
Saat dikaji

: pasien hanya berdoa dan menyerahkan seluruhnya kepada


Alloh.

D. Pemeriksaan Fisik
Keadaan Umum, Sedang, Cmpos mentis
Tanda-tanda Vital ; TD= 110/70 mmHg N= 80 x/mnt S=36,6 0C

10

E.

Pemeriksaan Cepalo Caudal

Kepala

: Rambut agak panjang berombak, warna hitam, bersih.

Mata

: Simetris

konjungtiva

merah

muda,

penglihatan

jelas

tidak

menggunakan alat bantu.


Hidung : Tidak ada polip, tidak ada gangguan penciuman
Telinga : Simteris, tidak ada ganggun-gangguan pendengaran.
Mulut

: Bersih, tidak ada stomatis, mukosa mulut lembab.

Leher

: Tidak ada pembesaran kelenjar tiroid, JVP Normal

Dada

: Simetris, payudara simetris tidak ada benjolan atau kelainan.

Abdomen: Bunyi peristaltik (+), striae tidak ada


Punggung: Tidak terdapat luka decubitus
Vagina Perianal : Perdarahan sedikit warna merah muda.
Rektum : Tidak terjadi hemoroid
Ektrimitas: Ekstrimitas atas tangan kiri terpasang infus KAEN BB, ektrimitas
bawah dapat bergerak bebas.
F.
G. Pemeriksaan Penunjang
Laboratorium tanggal
Golongan darah

:A

Hemoglobin

: 12,49 %

Leukosit

: 11,600

LED

: 55/70 mm/jam

N L < 14

Jenis Leukosit :
- Cosinofil 2%

N 1-3

- Basofil

0%

N 0-1

- N. Batang 2%

N 2-6

H. Terapi
Tanggal 11 Januari 2006
- Terapi cairan KA EN MG 3
Terapi tanggal 12 Januari 2006
- Terapi oral :

Ampicilin 3 x 500 mg
Asam mefenamat 3 X

- Diit : Nasi

11

P<20

ANALISA DATA
Nama : Ny. S
Ruang : Kenanga
No RM : 367648
TANGGAL

NO

11-01-06
09.00

DATA FOKUS

PROBLEM

DS : Pasien
Cemas
mengatakan
perasaannya agak
cemas
DO : Pasien
terlihat
kawatir
Raut
wajah was-was

II DS : Pasien
Kurang
mengatakan tidakpengetahuan
tau
tentang
12

ETIOLOGI
Kurang
pengetahuan

Kurang
informasi

PARAF

penyakit
dan
pengobatannya
DO : Pasien
terlihat
bingung
pasien
bertanya
DS : Pasien
III
menyatakan nyeriNyeri
pada
daerah
abdomen, skala 3
nyeri
hilang
timbul
seperti
ditusuk
DO : Pasien
tampak
meringis pasien
tampak
memegangi perut

12-01-06
09.00

DS : DO : terdapat luka pada


daerah uterus
IV

Resiko
infeksi

Inkontinitas
jaringan akibat
pembersihan
sisa plasenta.

Tempat
tinggimasuknya
Organisme
sekunder
terhadap
tindakan
curratage

DIAGNOSA KEPERAWATAN
Nama : Ny. S
Ruang : Kenanga
No RM : 367648
NO. DX
I

TGL
DITEMUKAN
kurang
11-01-2006

DIAGNOSA KEPERAWATAN
Cemas

berhubungan

dengan

pengetahuan.
II

Kurang pengetahuan berhubungan dengan

11-01-2006

kurang informasi
III

Nyeri

(akut)

berhubungan

dengan

13

12-01-2006

PARAF

inkontinuitas jaringan akibat pembersihan


sisa plasenta
IV

Resiko tinggi infeksi berhubungan dengan

12-01-2006

tempat masuknya mikroorganisme sekunder


akibat tindakan curratage.

RENCANA KEPERAWATAN
Nama : Ny. S
Ruang : Kenanga
No RM : 367648
Tanggal

No Dx

Tujuan dan Kriteria Hasil

11-01-06
09.00

I.

Setelah
dilakukan
tindakan kepewatan
selama
1x24
jam
diharapkan cemas dapat teratasi
dengan kriteria hasil :
- Pasien terlihat tenang
- Tidak terlihat kawatir
-

14

Intervensi
Dorong
klien
untuk
mengungkapkan
perasaannya.
Bina
hubungan
saling
percaya
Berikan lingkungan yang
tenang

Paraf

- Berikan dan ajarkan teknik


relaksasi

II.
Setelah
dilakukan
tindakan keperawatan selama 1x30 menit,
diharapkan kurang pengetahuan
dapat teratasi kriteria hasil TD
- Pasien mengerti tentang penyakit
dan pencegahan

12-01-06
09.00

III.
Setelah
dilakukan
tinakan
keperawatan 1x24 jam diharapkan nyeri berkurang atau teratasi dengan kriteria hasil :
- Skala nyeri : 0
- Pasien tidak memegangi daerah
nyeri
- Pasien tidak meringis
-

IV.
Setelah
dilakukan
tindakan keperawatan selama 2x24 jam diharapkan infeksi tidak terjadi
dengan kriteria hasil :
- Tidak muncul tanda-tanda infeksi

Kaji tingkat pengetahuan


klien
Berikan
pendidikan
kesehatan .
Kaji
kesiapan
dan
kemampuan
pasien
memahami informasi.
Berikan segala informasi
tentang segala yang belum
diketahui.
Kaji KU dan keluhan pasien
Monitor TTV
Kaji intensitas skala nyeri
Posisikan
senyaman
mungkin dan anjurkan
istirahat
Ajarkan teknik relaksasi
Berikan
terapi
sesuai
program : Analgetik
Monitor TTV
Observasi
tanda-tanda
infeksi
Ganti balutan dengan cara
septik dan aseptik
Berikan antibiotik sesuai
program.

IMPLEMENTASI
Nama : Ny. S
Ruang : Kenanga
No RM : 367648
TGL/ JAM
11-01-06
08.50

NO
DX

IMPLEMENTASI

RESPON

I. II Mengkaji KU dan Keluhan


- KU
pasien,
sedang
pasien
mengeluh, agak cemas
I
Mendorong/ menganjurkan
- Pasien merasa agak cemas
pasien untuk mengungkapkan
dan rindu pada anak-anak

15

PARAF

perasaannya.
09.10

II

09.20

12-01-06
08.55

Mengkaji tingkat pengetahuan - Klien mengungkapkan


klien
belum mengerti tentang
penyakitnya.
Mengajukan kontrak untuk
- Pasien menerima kotrak
penkes
- Pasien merasa tenang
Memberikan lingkungan yang
tenang
Mengkaji KU dan keluhan
pasien
Membina hubungan saling
percaya.
Mengkaji TTV

10.00

11.00

I II
II

12-01-06
12.00

mengatakan sudah tidak


cemas.
- Pasien percaya

- TD : 110/70 mmHg
- S : 36 0C
- N : 80 x/mnt

I. II

II

- KU pasien sedang pasien

Mengkaji kesiapan dan


kemampuan pasien memahami - Pasien merasa siap
informasi.
Memberikan pendidikan
kesehatan

- Pasien mendengarkan

penjelasan
Memberikan informasi tentang
segala yang belum diketahui - Pasien kooperatif

Mengajarkan teknik relaksasi


memberikan lingkungan yang
I
tenang
- Pasien kooperatif
- Pasien merasa tenang
Mengkaji KU dan keluhan
pasien
III IV
- Pasien KU, sedang,
Mengkaji intensitas skala
mengeluh nyeri perut
III nyeri
skala 3.
- Pasien mengatakan nyeri.

12.10

Memposisikan pasien
senyaman mungkin dan
- Pasien mengikuti anjuran
anjurkan istirahat/ bedrest.
Mengajarkan teknik relaksasi
- Pasien kooperatif

12.15

Memonitor TTV

III

14-01-06
05.30

III
IV
Mengkaji KU dan keluhan
pasien

III

Mengkaji intensitas skala


nyeri
Mengobservasi tanda-tanda

16

- TD : 120/80 mmHg
- S : 36,2 0C
- N : 84 x/mnt
- KU pasien sedang
Pasien mengatakan sudah
tidak nyeri.
- Skala nyeri pasien O

05.45

infeksi
Memberikan terapi oral sesuai - Tidak timbul tanda-tanda
program :
infeksi
III, IV Ampicilin 500 mg
- Terapi oral masuk
Memberikan diit sesuai
program nasi
IV

06.00
06.15

III

Menganjurkan pasien untuk


istirahat

- Pasien mengikuti anjuran

EVALUASI
Nama : Ny. S
Ruang : Kenanga
No RM : 367648
Tgl /
No. Dx
EVALUASI (SOAP)
jam
12-01I.
S : Pasien mengatakan sudah tidak cemas
O : - Pasien terlihat tenang
06
- Pasien tidak was-was dan gelisah
- TTV TD : 110/70 mmHg
N : 80 x/mnt
07.00
S : 36 0C
A : Masalah teratasi
17

Paraf

P : Pertahankan kondisi
II

S : Pasien mengatakan sudah paham dan mengerti tentang


penyakit
O : - Pasien sudah tidak bingung
- Pasien dapat menjawab pertanyaan
A : Masalah teratasi
P : Pertahankan kondisi

III

S : Pasien mengatakan sudah tidak nyeri, skala nyeri 0


O : - Pasien terlihat rileks
- Wajah pasien tidak terlihat meringis
- TD : 120/80 mmHg
N : 84 x/mnt
0
S : 36,2 C
A : Masalah teratasi
P : Pertahankan kondisi

IV

S:O : - tidak timbul tanda-tanda infeksi


- TD : 120/80 mmHg
N : 84 x/mnt
0
S : 36,2 C
A : Masalah teratasi
P : Pertahankan kondisi.

14-0106
07.00

PLANING OF ACTION

Topik

: Perawatan Pasca Abortus (Keguguran)

Penyuluhan

: Tri Wahyuni

Waktu

: 25 Menit

Sasaran

: Ibu pasca abortus

Hari/ tanggal : Kamis, 12 Januari 2006


Tempat

: Ruang Kenanga

18

A. Tujuan Intruksional Umum


Setelah dilakukan pelatihan 25 menit diharapkan dapat membantu ibu pasca
abortus untuk melaksanakan perawatan dan cara-cara pencegahan agar tidak
terulang kejadian tersebut.
B. Tujuan Intruksional Khusus
a. Pasien dapat menjelaskan pengertian abortus
b. Pasien dapat menyebutkan jenis-jenis abortus dengan benar
c. Pasien dapat melakukan perawatan sendiri dengan baik dan benar
d. Pasien dapat menyebutkan tanda dan gejala
e. Pasien dapat menyebabkan penyebab dari abortus
C. Metode
a. Ceramah
b. Tanya jawab
D. Media
Media yang digunakan leaflet
E. Materi
Terlampir
F. Evaluasi
Terlampir

Lampiran

STRATEGI PELAKSANAAN
NO
1.

WAKTU
KEGIATAN PETUGAS
5 mnt Pra interaksi
- Memberi salam

19

KEGIATAN PASIEN
- Menjawab salam

PARAF

- Mengingatkan kontrak
- Menjelaskan tujuan

2.

3.

10 mnt

Interaksi
- Menjelaskan
abortus

- Ingat dengan kontrak


yang telah disepakati
- Mendengarkan dengan
cermat penjelasan yang
disampaikan petugas

- Pasien dan keluarganya


mendengarkan
penjelasan petugas
- Pandangan tertuju pada
petugas yang
- Menjelaskan manfaat jenis- mempraktekan dan
jenis abortus
menjelaskan tentang
abortus tersebut.
- Mengangguk-anggukan
kepala tanda mengerti
- Menjelaskan penyebab
penjelasan petugas.
- Menjelaskan tanda dan
gejalanya
- Menyebutkan pengobatan
dan pencegahannya
- Mampu menjelaskan
10 mnt Terminasi
pengertian
a. Evaluasi
- Mampu menyebutkan 5
- Menanyakan pengertian
dari 9 jenis abortus
dari abortus
- Mampu menyebutkan 2
- Menanyakan 5 dari 9
dari beberapa yang
jenis-jenis abortus
dijelaskan
- Menanyakan penyebab - Dapat menyebutkan
terjadinya abortus
tanda dan gejala
abortus
- Menanyakan tentang
tanda dan gejala abortus - Pasien merasa senang
b. Reward
- Memberikan pujian
kepada pasien dan
keluarga karena mampu - Menjawab salam
menjawab
c. Memberi salam
Penutup
pengertian

MATERI
ABORTUS

20

I.

Pengertian
Abortus adalah suatu istilah yang diberikan untuk semua kehamilan yang
berakhir sebelum berat janin 500 gram, lama kehamilan kurang dari 28 minggu.

II. Jenis-Jenis Abortus


a. Abortus Completus
Yaitu keluarnya seluruh hasil konsepsi sebelum umur kehamilan lengkap 20
minggu.
b. Abortus habitualis
Yaitu terjadinya tiga atau lebih abortus spontan berturut-turut
c. Abortus Incompletus
Yaitu keluarnya sebagian tetapi tidak seluruh hasil pembuahan sebelum umur
kehamilan lengkap 28 minggu.
d. Abortus Diinduksi
Yaitu menghentikan kehamilan sengaja dengan cara apa saja sebelum umur
kehamilan lengkap 20 minggu.
e. Abortus Insipein
Yaitu keadaan perdarahan dari intra uteri yang terjadi dengan dilatasi serviks.
f. Abortus septik
Yaitu abortus yang terinfeksi dengan penyebaran mikroorganisme
g. Abortus spontan
Yaitu pengeluaran hasil pembuahan tidak disengaja sebelum umur kehamilan
kurang dari 20 minggu
h. Abortus Iminens
Yaitu abortus ini baru mengancam dan masih ada harapan untuk
mempertahankannya.
i. Missed Abortion
Yaitu keadaan dimana janin telah mati sebelum minggu ke 22 tetapi tertahan
di dalam rahim selama 2 bulan atau lebih setelah janin mati.
III. Penyebab
Berbagai penyakit ibu yang dapat menimbulkan abortus misal :
1. Infeksi akut yang berat : pneumonia, typus dll.
2. Kelainan endokrin, misal : kekurangan progesteron.
3. Trauma misalnya laparotomi atau kecelakaan
4. Kelainan alat reproduksi

21

IV. Tanda dan Gejala


-

Perdarahan terus menerus

Nyeri

Pada pemeriksaan :
Belum ada pembukaan
Akibat kontraksi rahim terjadi pembukaan

V. Pencegahan
Merubah kebiasaan ibu, seperti
1. merokok
2. kebiasaan minum alkohol, kopi, obat-obatan
3. Aktivitas yang berat
4. Kebiasaan makan yang buruk
VI. Pengobatan
-

Istirahat tirah baring

Terapi obat

22

EVALUASI

1. Jelaskan pengertian tentang abortus?


Jawab : Abortus adalah suatu istilah yang diberikan untuk semua kehamilan
yang berakhir sebelum berat janin 500 gram, lama kehamilan kurang
dari 28 minggu.
2. Sebutkan jenis-jenis abortus!
Jawab : 1. Abortus Completus
2. Abortus habitualis
3. Abortus Incompletus
4. Abortus Diinduksi
5. Abortus Insipein
6. Abortus septik
7. Abortus spontan
8. Abortus Iminens
9. Missed Abortion
3. Sebutkan penyebab terjadinya abortus!
Jawab : - Infeksi akut yang berat
- Kelainan endokrin
- Trauma misalnya laparotomi atau kecelakaan
- Kelainan alat kendungan seperti tumor uterus
4. Sebutkan hal-hal yang perlu dihindari agar tidak terjadi abortus!
Jawab :
1. Merokok
2. Kebiasaan minum alkohol, obat-obatan
3. Aktivitas yang berat
4. Kebiasaan makan minum yang kurang bagus
5. Sebutkan tanda dan gejala abortus
Jawab : - Perdarahan
- Nyeri
- Belum terlihat tanda-tanda partus

23

Vous aimerez peut-être aussi