Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
PENGGUNAAN MIKROPIPET
Tanggal Praktikum : 13 Oktober 2016
Tanggal Pengumpulan : 21
Oktober 2016
disusun oleh :
Alya Fatina Diandari
10615022
Kelompok 12
Asisten :
Meilisa
10614046
BAB I
PENDAHULUAN
Tujuan
Praktikum pengenalan mikropipet ini bertujuan untuk :
1. Menentukan perbedaan cara penggunaan mikropipet untuk pengambilan
larutan encer dan larutan kental
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Skala Volume
P10
0,5-10 l
P20
2-20 l
P200
20-200 l
Bentuk
P1000
200-1000 l
Tips adalah bagian mikropipet yang dapat dilepas dan dipasang pada
ujung mikropipet. Tips dibedakan warnanya menurut volumenya. Tips
berwarna biru memiliki volume antara 200 hingga 1000 l, tips berwarna
kuning memiliki volume antara 1 hingga 200 l, dan tips berwarna putih,
yang memiliki volume antara 0,5 hingga 10 l.
`
Gambar 2.3 Bagian mikropipet (Gilson, 2005)
2.4 Hal-hal yang Perlu Diperhatikan pada Penggunaan Mikropipet
Pada saat pemakain mikropipet, volume maksimal dari
mikropipet yang telah ditetapkan perlu diperhatikan dan disesuaiankan
dengan tips yang digunakan. Pastikan juga tips telah terpasang dengan
baik, jika tidak cairan yang masuk ke dalam mikropipet tanpa tips akan
menyebabkan kontaminasi. Hati-hati apabila terhadap cairan yang
masih tersisa dalam tips ketika tips telah dilepas, khususnya cairan
yang berbahaya. Perlu diperhatikan untuk selalu gunakan mikropipet
dalam posisi tegak (Gilson, 2005).
2.5 Akurasi dan Presisi
dapat
berkurang
apabila
mikropipet
diatur
untuk
E% =
V V 0
x 100%
Vo
E% = Persentase Error
V
Presisi
RSD =
SD =
x 100%
(V V 1)2
N 1
i=1
= Standard Deviation
V1
= Jumlah perhitungan
BAB III
METODOLOGI
Bahan
Timbangan analitik
Aquades
Gliserol
Tips
Tabung Eppendorf
Mikropipet
BAB IV
Massa Larutan
0,0076 mg
0,0090 mg
0,0028 mg
0,0085 mg
0,0151 mg
0,0062 mg
Volume Gliserol =
Massa Gliserol(gr )
Massa Gliserol(mg)
=
Massa jenis Gliserol (gr / mL) Massa Gliserol(mg/ L)
Volume Aquades =
Volume Larutan
7,6 L
9 L
Aquades 3
2,8
Gliserol 1
6,741
Gliserol 2
Gliserol 3
11,975 L
4,917 L
7,6+ 9+2,8
3
= 6,467
SD =
=
N1
i=1
(6,4677,6)2 +(6,4679)2 +(6,4672,8)2
= 3,25
31
SD
V
RSD =
x 100% =
3,25
6,467
x 100% = 50,28 %
6,741+11,975 +4,917
3
SD =
=
N1
i=1
(7,886,741)2+(7,8811,975)2+(7,884,917)2
= 3,66
31
= 7,88
RSD =
SD
V
x 100% =
0,52
7,3
x 100% = 46,51%
4.2 Pembahasan
Berdasarkan perhitungan hasil pengamatan yang telah dilakukan, didapatkan
bahwa nilai presisi akuades sebesar 50,28 %dan presisi gliserol sebesar 46,51%,
sedangkan nilai akurasi akuades sebesar 7,6% dan akurasi gliserol sebesar
12,53%. dan akuades Limit error mikropipet menurut (Eppendorf, 2013) terdapat
pada gambar 4.1.
Gambar 4.1 Limit Error Mikropipet
mungkin disebabkan oleh perbedaan kelihaian setiap anggota kelompok pada saat
menggunakan mikropipet pada praktikum kali ini.
Mikropipet dapat dikatakan layak pakai apabila tidak ada kebocoran pada
mikropipet tersebut dan juga memiliki nilai akurasi dan presisi sesuai dengan
batas wajar pada literatur. Menurut Gilson (2005), ada banyak penyebab
kebocoran mikropipet. Tip holder pada mikropipet kemungkinan rusak,
penggunaan tips maupun seal yang bukan standar, tekanan uap dari pelarut
organik yang digunakan, dan juga adanya korosi pada piston di dalam mikropipet.
Dari uji kebocoran yang telah dilakukan, tidak ditemukan adanya kebocoran pada
mikropipet yang digunakan. Mikropipet masih layak untuk digunakan walaupun
pada hasil perhitungan tidak presisi dan tidak akurat.
Saat proses pengambilan zat, mikropipet harus selalu dalam keadaan tegak
karena larutan yang telah diambil dapat masuk ke dalam pipet dan merusak
sensitifitas sensor dan piston yang terdapat dalam mikropipet. Jika piston atau alat
lain didalam mikropipet itu rusak, pengukuran volume akan menjadi tidak akurat.
Kondisi yang tegak lurus juga akan membantu cairan untuk turun ke bawah
secara tuntas (COSEE West, 2007).
Penekanan tombol plunger sampai stop 1 hanya pada pengambilan larutan
encer, sedangkan penekanan tombol plunger sampai stop 2 ada pengambilan
larutan kental (Harr, 1994). Hal ini dikarenakan larutan yang bersifat encer
memiliki viskositas rendah menjadi mudah tertarik dan viskositas larutan kental
lebih tinggi dan tidak mudah tertarik. Selain itu, stop 2 digunakan untuk
mengeluarkan seluruh cairan yang berada di alam tips (Skoog, et al., 1996).
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
1. Perbedaan cara penggunaan mikropipet untuk pengambilan larutan encer
dan larutan kental terjadi pada saat penekanan tombol plunge. Penekanan
sampai stop 1 pada pengambilan larutan encer dan penekanan tombol
plunger sampai stop 2 ada pengambilan larutan kental.
2. Dari hasil praktikum, nilai presisi akuades sebesar 50,28 % dan presisi
gliserol sebesar 46,51%, sedangkan nilai akurasi akuades sebesar 7,6%
dan akurasi gliserol sebesar 12,53%
3. Dari hasil perhitungan akurasi, presisi dan kebocoran dapat disimpulkan
bahwa mikropipet masih layak untuk digunakan walaupun pada hasil
perhitungan tidak presisi dan tidak akurat (disebabkan oleh perbedaan
kelihaian dalam menggunakan ).
5.2 Saran
Pada saat dilakukan pengambilan larutan menggunakan mikropipet, sebaiknya
yang melakukan pengambilan hanya satu orang saja agar tidak terjadi perbedaan
kelihaian dalam penggunaan mikropipet.
LAMPIRAN
Tabel 1 Hasil Pengukuran Massa Microtube Kosong dan Microtube Terisi Air
Laboratorium Instruksional Timur
Massa microtube (g)
Air 1
Air 2
Air 3
1,01000 1,01000 1,02000
10
Kelompok
1,01000
1,02000
1,01000
1,45300
1,37500
1,38500
11
Kelompok
1,01000
1,01000
1,02000
1,15700
1,15920
1,16330
12
Kelompok
1,01000
1,01000
1,02000
1,01760
1,01900
1,02280
13
Kelompok
1,00800
1,01340
1,01520
1,40000
1,39620
1,40860
14
Kelompok
1,01520
1,00980
1,01650
1,15460
1,16480
1,16270
15
Kelompok
1,01240
1,01210
1,01620
1,01980
1,01980
1,02200
16
1,01279
0,83640
1,01460
1,40060
1,23020
1,40710
Kelompok
Kelompok 9
Kelompok
Tabel 2 Hasil Pengukuran Massa Microtube Kosong dan Microtube Terisi Gliserol
Laboratorium Instruksional Timur
Kelompok
Kelompok 9
Kelompok
1
1,01000
1,02000
1
1,01850
1,49200
2
1,01000
1,01000
3
1,01000
1,01000
2
1,01980
1,61900
3
1,01930
1,55600
10
Kelompok
11
Kelompok
1,01000
1,01000
1,01000
1,23600
1,19870
1,16850
12
Kelompok
1,01000
1,01000
1,02000
1,01850
1,02510
1,02620
13
Kelompok
1,00960
1,00770
1,01080
1,49360
1,46810
1,47160
14
Kelompok
1,01400
0,99400
1,01080
1,19080
1,19360
1,19590
15
Kelompok
1,01070
1,01240
1,00900
1,01790
1,01780
1,01860
16
air = 1 g/mL
1,01260
1,01590
1,01440
1,43880
1,37420
1,45740
Massa larutan(g)
Air 1
Air 2
Air 3
0,0077
0,0105
0,0024
10
Kelompok
0,4430
0,3550
0,3750
443,000
355,000
375,000
11
Kelompok
0,1470
0,1492
0,1433
147,000
149,200
143,300
12
Kelompok
0,0076
0,0090
0,0028
7,600
9,000
2,800
13
Kelompok
0,3920
0,3828
0,3934
392,000
382,800
393,400
14
Kelompok
0,1394
0,1550
0,1462
139,400
155,000
146,200
15
Kelompok
0,0074
0,0077
0,0058
7,400
7,700
5,800
16
0,3878
gliserol = 1,261 g/mL
0,3938
0,3925
387,810
393,800
392,500
Kelompok
Massa larutan(g)
Gliserol Gliserol Gliserol
1
0,0085
2
0,0098
3
0,0093
1
6,741
2
7,772
3
7,375
10
Kelompok
0,4720
0,6090
0,5460
374,306
482,950
432,990
11
Kelompok
0,2260
0,1887
0,1585
179,223
149,643
125,694
12
Kelompok
0,0085
0,0151
0,0062
6,741
11,975
4,917
13
Kelompok
0,4840
0,4604
0,4608
383,822
365,107
365,424
14
Kelompok
0,1768
0,1996
0,1851
140,206
158,287
146,788
15
Kelompok
0,0072
0,0054
0,0096
5,710
4,282
7,613
16
0,4262
0,3583
0,4430
337,986
284,140
351,308
Kelompok 9
Kelompok
Tabel 5 Hasil Perhitungan Persentase Error dan Standar Deviasi Relatif dari
Pengambilan Air Menggunakan Mikropipet Laboratorium Instruksional Timur
Volume
Kelompok
Kelompok 9
Kelompok 10
Kelompok 11
Kelompok 12
Kelompok 13
Air yang
Diharapka
n (L)
7,00
400,00
150,00
7,00
400,00
Rata-Rata
Volume
Air (L)
6,87
391,00
146,50
6,47
389,40
Standar
Deviasi
4,11
46,13
2,98
3,25
5,76
%E (%)
1,90
2,25
2,33
7,62
2,65
RSD (%)
59,91
11,80
2,04
50,28
1,48
Kelompok 14
Kelompok 15
Kelompok 16
150,00
7,00
400,00
146,87
6,97
391,37
7,82
1,02
3,15
2,09
0,48
2,16
5,33
14,66
0,81
Tabel 6 Hasil Perhitungan Persentase Error dan Standar Deviasi Relatif dari
Pengambilan Gliserol Menggunakan Mikropipet Laboratorium Instruksional Timur
Volume
Kelompok
Kelompok 9
Kelompok
Gliserol
Rata-Rata
yang
Volume
Standar
Diharapka
Gliserol
Deviasi
n
(L)
7,00
%E (%)
RSD (%)
(L)
7,30
0,52
4,23
7,13
10
Kelompok
400,00
430,08
54,38
7,52
12,64
11
Kelompok
150,00
151,52
26,81
1,01
17,70
12
Kelompok
7,00
7,88
3,66
12,53
46,51
13
Kelompok
400,00
371,45
10,71
7,14
2,88
14
Kelompok
150,00
148,43
9,15
1,05
6,17
15
Kelompok
7,00
5,87
1,67
16,17
28,47
400,00
324,48
35,56
18,88
10,96
16
DAFTAR PUSTAKA
Cabrillio,
2012.
WORKING
http://www.cabrillo.edu/~
[Accessed 20 October 2016].
WITH
MICROPIPETS.
COSEE West, 2007. Skill Building Activity 1: Manipulating Small Volumes. San
Fransisco: s.n.
Edvotek Inc., 2011. Pipets & Liquid Handling. s.l.:Edvotek The Biotechnology
Education Company..
Eppendorf,
2013.
Eppendorf
Reference
(adjustable-volume).
http://www.eppendorf.com/int/index.php?sitemap=2.1&pb=266359458b3
[Accessed 20 October 2016].
Gilson, 2005. Gilson Guide to Pipetting. 2nd ed. USA: Gilson Inc..
Harr, R. R., 1994. Clinical Laboratory Science Review. Pensylvania: F.A. Davis.
OConnor,
C.,
2013.
Mastering
the
micropipette.
http://capricorn.bc.edu/bi204/wp-content/uploads/2013/08/3-micropipettes.pdf
[Accessed 18 October 2016].
Skoog, D. A., West, D. M. & Holler, F. J., 1996. Fundamental of analytical chemistry.
7th ed. Fort Worth: Saunders College Publishing.
Universitas
Queensland,
2013.
http://www.di.uq.edu.au/sparqmicropipette
[Accessed 21 October 2016].
Universitas
Queensland.