Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
(METODE SAMPLING)
Disusun untuk Memenuhi Tugas
Mata Kuliah Laboratorium Teknik Lingkungan
Dosen Pembimbing : Dr. Nopi Stiyati P. S.Si, M.T
Disusun Oleh :
Selvia Risanti
NIM H1E114219
METODE SAMPLING
1) Apa tujuan sampling?
Jawab :
Tujuan pengambilan sampel adalah menggunakan sebagian dari individuindividu yang ingin diselidiki untuk memperoleh informasi tentang populasi,
selain itu untuk memperoleh data yang akurat dan ada kaitannya dengan
populasi yang menjadi sasaran penelitian, mampu memberikan informasi
yang terkait dengan populasi yang ingin diteliti. Suatu populasi mempunyai
sekurang-kurangnya satu karakteristik yang membedakan dengan kelompok
lainnya serta informasi yang diperoleh akan menjadi bahan baku dalam
mengambil suatu keputusan.
2) Bagaimana cara mengambil sampel air permukaan?
Jawab :
Cara
mengambil
sampel/contoh
air
permukaan
berdasarkan
SNI
hari. Berikut 3 cara pengawetan yang bisa diterapkan pada sampel, yaitu
antara lain :
1. Pendinginan
Dilakukan dengan menyimpan contoh pada suhu kurang lebih 4 oC dan
lebih baik lagi ditempat gelap. Dimaksudkan untuk memperlambat
aktifitas biologi dan mengurangi kecepatan reaksi secara kimia dan fisika.
Keuntungan metode ini adalah tidak mengganggu unsur-unsur yang
ditetapkan. Bila pendinginan tidak mungkin dilakukan pada suhu 4 oC
maka botol contoh dapat disimpan dalam bongkahan-bongkahan es.
2. Pengawetan secara kimia
a. Pengasaman
Dengan penambahan asam sampai pH 2, biasanya dilakukan untuk
pengawetan
logam
terlarut
dan
logam
total
sehingga
disimpan
lebih
lama
lagi
harus
ditambahkan
bahan
memerlukan
perlakuan
yang
kerangka sampling.
Menghitung ukuran sampel.
Melaksanakan sampling berdasarkan perencanaan yang dibuat.
Pengambilan sampling dan data.
Mereview proses sampling.
kerja
standart
pada
sampel
untuk
pengukuran
temperatur
dengan
alat
DO
meter
dan
Conductivitymeter.
Cara
Prosedur kerja standart pada sampel untuk pengukuran pH, yaitu dapat
menggunakan pHmeter, kertas lakmus dan calorimeter. pH meter pada
dasarnya menentukan kegiatan ion hidrogen menggunakan elektroda yang
sangat sensitif terhadap kegiatan ion merubah signal arus listrik. Cara ini
praktis, teliti serta dapat digunakan untuk mengukur pH pada lokasi dan
posisi sampel.
9) Bagaimana prosedur kerja standart pada sampel untuk pengukuran
transparansi?
Jawab :
Prosedur kerja standart pada sampel untuk pengukuran transparansi, yaitu
pembacaan dengan menggunakan cakram Secchi sebagai berikut :
1. Turunkan alat itu sampai permukaan air di tempat yang teduh, sampai
mulai menghilang.
2. Ukur kedalaman sejak titik ini. Naikkan alat itu sampai mulai tampak lagi.
3. Ukur kedalaman sejenak titik ini. Cari rata-rata dari kedua hasil
pengukuran itu. Kondisi permukaan dan warna air perlu dicatat.
4. Jika diperoleh pembacaan rendah, misalnya 75 cm, maka air banyak
mengandung bahan suspensi. Jika amat tinggi, misalnya 600 cm, maka
air itu amat bening dan relatif bebas bahan tersuspensi. Ada yang
menyarankan bahwa hasil baca cakram Secchi dekat dengan batas
kedalaman daerah pesisir, daerah pertumbuhan tanaman berakar. Jika
hasil baca Secchi 300 cm, maka itulah garis permukaan danau yang
ditanami rumput.
5. Hasil baca Secchi berbeda dari tempat ke tempat, hari ke hari, jam ke
jam, bergantung kepada kondisi air. Karena itu lakukanlah pengukuran ini
untuk beberapa bulan, sehingga dapat diperoleh hasil yang lebih tepat.
6. Cara kerja piringan secchi adalah menurunkan piringan ke dalam air
sampai piringan tepat hilang dari pandangan dan dinaikan perlahanlahan sampai batas dimana secchi dish masih terlihat.
7. Kemudian mencatat kedalamannya dengan mengukur panjang tali secchi
dish yang basah dengan meteran. Jika piringan secchi masih terlihat pada
jarak yang cukup dalam, berarti kecerahannya tinggi artinya cahaya
matahari masih dapat menembus air pada kedalaman tersebut. Hal ini
sesuai dengan pendapat Sastrawijaya (2000), jika diperoleh pembacaan
rendah, misalnya 75 cm, maka air banyak mengandung bahan suspensi.
Jika amat tinggi, misalnya 600 cm, maka air itu amat bening dan relatif
bebas bahan tersuspensi.
10) Bagaimana prosedur kerja standart
konduktivitas?
Jawab :
Prosedur kerja standart pada sampel untuk pengukuran konduktivitas
berdasarkan Standar Nasional Indonesia (SNI) 06-6989.1-2004, Air dan air
limbah Bagian 1, yaitu :
a. Cara uji daya hantar listrik (DHL) dalam SNI ini diterapkan untuk
pengujian parameter-parameter kualitas air dan air limbah. Peraturan
yang digunakan sebagai dasar adalah Peraturan Pemerintah Nomor 82
Tahun 2001 tentang Pengelolaan Kualitas Air, Keputusan Menteri Negara
Lingkungan Hidup Nomor 02 Tahun 1988 tentang Baku Mutu Air dan
Nomor 37 Tahun 2003 tentang Metode Analisis Pengujian Kualitas air
Permukaan dan Pengambilan Contoh Air Permukaan. SNI ini merupakan
hasil revisi dari butir 3.11 pada SNI 06-2413-1991, Metode pengujian
kualitas fisika air. SNI ini menggunakan referensi dari metode standar
internasional yaitu Standard Methods for the Examination of Water and
Waste
b. Cara uji daya hantar listrik (DHL) ini meliputi cara uji daya hantar listrik
(DHL) air dan air limbah dengan menggunakan alat konduktimeter. Daya
hantar listrik adalah kemampuan air untuk menghantarkan arus listrik
yang dinyatakan dalam jtmhos/cm (jtS/cm). Pada uji ini digunakan larutan
baku, yang merupakan larutan yang dibuat dengan melarutkan KCl
dengan konsentrasi tertentu.
c. Cara uji DHL sebagai berikut, yaitu :
Prinsip uji DHL, Daya hantar listrik
diukur
dengan
elektroda
3. Catat
hasil
pembacaan
skala
atau
angka
pada
tampilan
lokasi
harus
mempertimbangkan
tujuan
dari
4. Lokasi pengambilan contoh air sudah dapat diplotkan di atas peta, tetapi
keputusan akhir sangat tergantung pada kondisi di lapangan setelah
dilakukan survei pendahuluan.
13) Jelaskan parameter kunci dalam penentuan kualitas air?
Jawab :
Parameter kunci dalam penentuan kualitas air, yaitu sebagai berikut :
1. Derajat keasaman (pH)
pH merupakan parameter untuk menyatakan suatu keasaman air, untuk
menyatakan banyaknya ion H+ di dalam air, semakin banyak ion H+ di
dalam air semakin rendah pH air. Data pH ini sangat diperlukan untuk
mengetahui
apakah
air
tersebut
memenuhi
persyaratan
tertentu,
saja
meminumnya.
dapat
membahayakan
kesehatan
orang
yang
padat tersuspensi (TSS), kadar lumpur kasar dan kecerahan dalam air.
3. Warna
Warna air adalah sifat fisik air yang disebabkan oleh karakteristik zat-zat
yang terdapat di dalam air, bukan disebabkan oleh molekul air itu sendiri,
karena air murni yaitu air yang tidak mengandung zat-zat pengotor tidak
berwarna.
4. Temperatur
Temperatur
merupakan
parameter
fisika
air
yang
penting
dalam
menunjang kehidupan biota air dan dalam penentuan kualitas air . Jika
terjadi peningkatan temperatur yang tinggi, yang mungkin disebabakan
terionisasi.
Data
konduktivitas
dalam
air
berguna
untuk