Vous êtes sur la page 1sur 3

Kolompok SGD 1 :

( IDENTIFIKASI JURNAL)
Siti Diah Nirmala
Muqsitha Fitri Nurgahani
Kurnia Budi Dermawan
Antibiotik dalam Kedokteran Gigi - sebuah Seni dan Sains
Antibiotik sudah digunakan sejak tahun 1929 oleh Sir Alexander Fleming. Antibiotic yang
digunakan pertama adalah penisilin. Akan tetapi, sekarang telah berkembang dan penisilin tidak
digunakan lagi karena bersifat resisten. Dalam bidang kedokteran gigi juga menggunakan
antibiotic, khususnya dalam mengobati infeksi odontogen.
Prinsip dalam memilih antibiotic yang tepat adalah:
a. Umur
Contoh: waktu paruh dari aminoglokusan lebih lama pada orang dewasa dan
cenderung toxisitas pada saraf VIII.
b. Fungsi ginjal dan hepar
Dosis antibiotic dapat mempengaruhi ginjal dan hepar dan beberapa dilarang seperti
cephalotin, tetracycline, dan asam nalidixic, nitrofurantoin.
c. Faktor local
Seperti PH yang turun dapat mengurangi aktifitas makrolida dan aminoglikosida
d. Pertahanan tubuh host
Apabila pertahanan tubuh baik maka antibiotic dapat bekerja dengan baik juga.
e. Kehamilan
Seluruh pasien yang sedang hamil sebaiknya menghindari antibiotic. Antibiotic yang
cukup aman yaitu: penisilin, cephalosporin, dan erythromycin.
f. Factor genetic
Beberapa obat seperti sulfonamide dan klorampenikol dapat menyebabkan hemolisis
pada G-6pd.

Hal hal yang perlu dipertimbangkan:


a. Terapi secara empiris
Antibiotic harus melewati fase terapi empiris inisial. Hal ini karena beberapa infeksi
pada gigi baik akut maupun kronis tidak bias ditunda perawatannya dan antibiotic
harus melalui tes bakteriologis.
b. Identifikasi penyebab organisme
Identifikasi ini penting karena infeksi odontogen dapat disebabkan campuran bakteri
aerob dan anaerob. Sehingga perlu mengetahui antibiotic yang cocok untuk
menginfeksi.
c. Sensitifitas antibiotic
Contoh: metronidazol tidak memiliki reaksi untuk melawan streptococcus tapi sangat
baik untuk melawan semua bakteri anaerob dan penisilin, eerytromicin, clindamicin
merupakan antibiotic yang efektif untuk bakteri streptococcus.

Antibiotic sistemik dalam kedokteran gigi


Antibiotic sistemik dalam kedokteran gigi ada 2:
a. Terapetik
Indikasinya:
- Perawatan definitive pada infeksi post operatif
- Perawatan pendukung pada infeksi yang membutuhkan pembedahan ( drainase abses)
- Adanya demam dan malais lebih dari 24 jam
- Trismus yang dikarenakan infeksi
- Selulitis yang berkembang dengan cepat
- Pasien dengan imunokompromise
- Infeksi maksilofasial
- Prosedur yang memiliki resiko tinggi terhadap infeksi

Penggunaan antibiotic pada periodontitis


-

Pasien yang kehilangan perlekatan periodontal, seperti: recurrent atau refractory

periodontitis
Periodontitis aggressive
Infeksi periodontal akut atau parah, seperti abses periodontal, acute necrotizing

gingivitis dan periodontitis


- Pasien dengan periodontitis kronis
b. Profilaktik
Digunakan untuk pencegahan infeksi sebelum manifestasi klinis.
Criteria penggunaan antibiotic sebelum pembedahan:
Prosedur yang memiliki resiko tinggi terhadap infeksi.
Antibiotic di berikan sebelum anastesi.
Antibiotic yang selektif dalam melawan pathogen.
Tindakan post operatif yang lebih dari 24 jam.
Diberikan 30 menit sebelum insisi dosis 2 kali lipat dari dosis normal
c. Antibiotic kombinasi
Digunakan untuk tujuan yang spesifik

Vous aimerez peut-être aussi