Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
Dosen Pengampu:
Drs. Wartono, MSi., Akt, CPA, CA
Oleh:
1.
2.
3.
4.
5.
Agung Sunandar
Happy Bayu P
Luhur Budi N. P
Rinto Ariwibowo
Zulfa Nur Rohmah
F131 5 008
F131 5 108
F131 5 058
F131 5 080
F131 5 099
PENGANTAR
PEMBAHASAN
1. PENYELENGGARAAN DANA KAMPANYE PEMILIHAN UMUM PRESIDEN
DAN WAKIL PRESIDEN
Penyelenggaranan pemilihan umum presiden dan wakil presiden diatur melalui
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 42 Tahun 2008 tentang Pemilihan
Umum Presiden dan Wakil Presiden Tahun 2009 menjelaskan tentang
ketentuan umum penyelenggaraan pemilihan umum Presiden dan Wakil
Presiden dan kaitannya dengan pertanggungjawaban keuangan atas dana
tertentu pada bagian:
1.1 Dana kampanye merupakan dana untuk kepentingan kegiatan untuk
meyakinkan para Pemilih dengan menawarkan visi, misi, dan program
Pasangan Calon berupa sumbangan yang sah menurut hukum dan
bersifat tidak mengikat dan dapat berasal dari perseorangan, kelompok,
perusahaan, dan/atau badan usaha nonpemerintah;
1.2 Dana Kampanye menjadi tanggung jawab Pasangan Calon yang dapat
diperoleh dari Pasangan Calon yang bersangkutan; Partai Politik dan/atau
Gabungan Partai Politik yang mengusulkan Pasangan Calon; dan pihak
laini, dana kampanye dapat berupa uang, barang, dan/atau jasa;
1.3 Pertanggungjawaban atas dana kampanye menjadi tanggungjawab atas
pelaksana kampanye dan calon serta dipertanggungjwabkan melalui
mekanisme undang-undang.
Berikut ini merupakan ketentuan kriteria kepatuhan atas dana kampanye
sebagaimana diatur dalam Undang-undang tersebut diatas:
No
ProdukHukum
A
1
PENGELOLAAN UMUM
Dana
Kampanye
yang
berasal
dari
perseorangan
tidak
boleh
melebihi
Rp1.000.000.000,00 (satu miliar rupiah)
Kriteria
Undang-Undang
Republik
Indonesia Nomor 42 Tahun 2008
tentang Pemilihan Umum Presiden
dan Wakil Presiden Tahun 2009
Undang-Undang
Republik
Indonesia Nomor 42 Tahun 2008
tentang Pemilihan Umum Presiden
dan Wakil Presiden Tahun 2009
Undang-Undang
Republik
Indonesia Nomor 42 Tahun 2008
tentang Pemilihan Umum Presiden
dan Wakil Presiden Tahun 2009
No
ProdukHukum
Kriteria
Undang-Undang
Republik
Indonesia Nomor 42 Tahun 2008
tentang Pemilihan Umum Presiden
dan Wakil Presiden Tahun 2009
Undang-Undang
Republik
Indonesia Nomor 42 Tahun 2008
tentang Pemilihan Umum Presiden
dan Wakil Presiden Tahun 2009
Undang-Undang
Republik
Indonesia Nomor 42 Tahun 2008
tentang Pemilihan Umum Presiden
dan Wakil Presiden Tahun 2009
10
11
12
13
Undang-Undang
Republik
Indonesia Nomor 42 Tahun 2008
tentang Pemilihan Umum Presiden
dan Wakil Presiden Tahun 2009
Undang-Undang
Republik
Indonesia Nomor 42 Tahun 2008
tentang Pemilihan Umum Presiden
dan Wakil Presiden Tahun 2009
Undang-Undang
Republik
Indonesia Nomor 42 Tahun 2008
tentang Pemilihan Umum Presiden
dan Wakil Presiden Tahun 2009
Undang-Undang
Republik
Indonesia Nomor 42 Tahun 2008
tentang Pemilihan Umum Presiden
dan Wakil Presiden Tahun 2009
Undang-Undang
Republik
Indonesia Nomor 42 Tahun 2008
tentang Pemilihan Umum Presiden
dan Wakil Presiden Tahun 2009
Undang-Undang
Republik
Indonesia Nomor 42 Tahun 2008
tentang Pemilihan Umum Presiden
dan Wakil Presiden Tahun 2009
Undang-Undang
Republik
Indonesia Nomor 42 Tahun 2008
tentang Pemilihan Umum Presiden
dan Wakil Presiden Tahun 2009
No
B
1
C
1
ProdukHukum
Kriteria
pelaksana
Kampanye
dikenai
sanksi
sebagaimana diatur dalam Undang-Undang
KETENTUAN PELAPORAN
Pasangan Calon dan tim Kampanye di tingkat
pusat
melaporkan
penerimaan
dana
Kampanye kepada KPU 1 (satu) hari sebelum
dimulai Kampanye dan 1 (satu) hari setelah
berakhirnya Kampanye
Laporan penerimaan dana Kampanye ke KPU
mencantumkan
nama
atau
identitas
penyumbang, alamat, dan nomor telepon yang
dapat dihubungi
KPU mengumumkan laporan penerimaan
dana Kampanye setiap Pasangan Calon
kepada masyarakat melalui media massa 1
(satu) hari setelah menerima laporan dana
Kampanye dari Pasangan Calon
Pasangan Calon dan tim Kampanye di tingkat
pusat
melaporkan
penggunaan
dana
Kampanye kepada KPU, KPU provinsi, KPU
kabupaten/kota paling lama 14 (empat belas)
hari sejak berakhirnya masa Kampanye
KPU, KPU provinsi, KPU kabupaten/kota
menyampaikan laporan penerimaan dan
penggunaan dana Kampanye yang diterima
dari Pasangan Calon dan tim Kampanye
kepada kantor akuntan publik yang ditunjuk
paling lama 7 (tujuh) hari sejak diterimanya
laporan
Kantor akuntan publik menyampaikan hasil
audit kepada KPU, KPU provinsi dan KPU
kabupaten/kota paling lama 45 (empat puluh
lima) hari sejak diterimanya laporan
KPU, KPU provinsi dan KPU kabupaten/kota
memberitahukan hasil audit dana Kampanye
kepada masing-masing Pasangan Calon dan
tim Kampanye paling lama 7 (tujuh) hari
setelah KPU, KPU provinsi dan KPU
kabupaten/kota menerima hasil audit dari
kantor akuntan publik
KPU, KPU provinsi, dan KPU kabupaten/kota
mengumumkan hasil audit dana Kampanye
kepada masyarakat paling lama 10 (sepuluh)
hari setelah diterimanya laporan hasil audit
dari kantor akuntan publik
KETENTUAN PERTANGGUNGJAWABAN
KPU menetapkan kantor akuntan publik yang
memenuhi persyaratan di setiap provinsi.
Undang-Undang
Republik
Indonesia Nomor 42 Tahun 2008
tentang Pemilihan Umum Presiden
dan Wakil Presiden Tahun 2009
Undang-Undang
Republik
Indonesia Nomor 42 Tahun 2008
tentang Pemilihan Umum Presiden
dan Wakil Presiden Tahun 2009
Undang-Undang
Republik
Indonesia Nomor 42 Tahun 2008
tentang Pemilihan Umum Presiden
dan Wakil Presiden Tahun 2009
Undang-Undang
Republik
Indonesia Nomor 42 Tahun 2008
tentang Pemilihan Umum Presiden
dan Wakil Presiden Tahun 2009
Undang-Undang
Republik
Indonesia Nomor 42 Tahun 2008
tentang Pemilihan Umum Presiden
dan Wakil Presiden Tahun 2009
Undang-Undang
Republik
Indonesia Nomor 42 Tahun 2008
tentang Pemilihan Umum Presiden
dan Wakil Presiden Tahun 2009
Undang-Undang
Republik
Indonesia Nomor 42 Tahun 2008
tentang Pemilihan Umum Presiden
dan Wakil Presiden Tahun 2009
Undang-Undang
Republik
Indonesia Nomor 42 Tahun 2008
tentang Pemilihan Umum Presiden
dan Wakil Presiden Tahun 2009
Undang-Undang
Republik
Indonesia Nomor 42 Tahun 2008
tentang Pemilihan Umum Presiden
dan Wakil Presiden Tahun 2009
Undang-Undang
Republik
Indonesia Nomor 42 Tahun 2008
tentang Pemilihan Umum Presiden
dan Wakil Presiden Tahun 2009
No
ProdukHukum
Kriteria
Undang-Undang
Republik
Indonesia Nomor 42 Tahun 2008
tentang Pemilihan Umum Presiden
dan Wakil Presiden Tahun 2009
Undang-Undang
Republik
Indonesia Nomor 42 Tahun 2008
tentang Pemilihan Umum Presiden
dan Wakil Presiden Tahun 2009
Undang-Undang
Republik
Indonesia Nomor 42 Tahun 2008
tentang Pemilihan Umum Presiden
dan Wakil Presiden Tahun 2009
Undang-Undang
Republik
Indonesia Nomor 42 Tahun 2008
tentang Pemilihan Umum Presiden
dan Wakil Presiden Tahun 2009
2. Prosedur Audit
Prosedur audit merupakan langkah kerja terstruktur yang dilaksanakan oleh
pihak-pihak sebagaimana dimaksud dalam peraturan perundangan dalam
melaksanakan kegiatan compliance audit pelaksanaan pemilihan umum
presiden dan wakil presiden.
3.1 Dasar Hukum Pelaksanaan Audit dan Kriteria yang Digunakan
3.1.1
3.1.2
3.1.3
3.1.4
3.2.2
3.2.3
membantu
penyelenggaraan
kampanye,
serta
Penggunaan/Penggunaan
Dana
Kampanye
10
MASA
KAMPANYE
Masa
Pertanggungjawaban
Dana Kampanye
Komisi Pemilihan
Umum
Mengumumkan Max
1 Hari Pasca Terima
TANGGUNGJWAB
PASCA KAMPANYE
Masa Kampanye
PUBLIK
CALON
KAP
MAX 45 HARI S.D. HASIL AUDIT
11
HASIL AUDIT
kesesuaian
kepemilikan
RKDK
dengan
cara
kampanye
Pemilu
dengan
cara
memilih
12
Catatan :
Jika jumlah keseluruhan transaksi penerimaan dan pengeluaran
dana kampanyePemilu yang tercantum dalam RKDK kurang dari
30 transaksi, maka pengujian kelengkapan pencatatan dilakukan
untuk seluruh transaksi tersebut.
3.4.3
Jika terdapat
sajikan
tingkat
nasional
telah
direkapitulasi
(telah
Khusus
untuk
LDK
Penerimaan
pada
tingkat
14
Identitas penyumbang
Berdasarkan
bukti
pendukung
yang
diperoleh
dan
konfirmasi
positif
untuk
mengkonfirmasikan
secara
terkait
langsung oleh
sebagai
KAP. Buat
kertas
kerja
daftar
untuk
j.
Menanyakan
sumber
dana
yang
digunakan
untuk
16
jumlah
penggunaan
dana
kampanye
menurut
Khusus
untuk
LDK
Penggunaan
pada
tingkat
(i)
keberadaan
transaksi,
(ii)
klasifikasi
keakurasian
18
dengan
standar
profesi
yang
berlaku,
penolakan
berikut:
(i)
mengungkapkan
hal
tersebut
dalam
Dapat berupa sumbangan yang sah menurut hukum dan bersifat tidak mengikat dan dapat berasal
dari perseorangan, kelompok, perusahaan, dan/atau badan usaha nonpemerintah
20