Vous êtes sur la page 1sur 5

TERAPI BERMAIN ANAK

USIA 4 6 TAHUN

I.

JENIS PERMAINAN
a) NAMA PERMAINAN

: PERMAINAN
EDUKATIF ANAK USIA 4 6 TAHUN
(MEMBEDAKAN SUATU BENDA YANG
SATU DENGAN YANG LAIN )

N
O
1

JENIS MAINAN
PUZZLE

KEGUNAAN
1) Tujuan dari permainan diharapkan
mengandung aspek moral dan
inteleknya.

Pemainnya adalah anak usia dini,


atau prasekolah yang baru belajar
mengenal bangun dan bentuk

b)

KLASIFIKASI PERMAINAN :
Jenis permainan yang tepat dipilih untuk anak usia 4-6 tahun adalah puzzel,
bulding block, lotto warna. Pada anak usia 4 sampai 6 tahun lebih jelas . anak
mulai dapat melakukan permainan secara parallel karena sudah dapat
berkomunikasi dalam kelompoknya walaupun belum begitu jelas karena
kemampuan berbahasa belum begitu lancar.

c)

DEFINISI :
Permainan edukatif adalah semua bentuk permainan yang dirancang untuk
memberikan pengalaman pendidikan atau pengalaman belajar kepada para
pemainnya, termasuk Permainan tradisional dan modern yang diberi muatan
pendidikan dan pengajaran (Adams, 1975). Atas dasar pengertian itu,

permainan yang dirancang untuk memberi informasi atau menanamkan sikap


tertentu, misalnya untuk memupuk semangat kebersamaan dan
kegotongroyongan, termasuk dalam kategori permainan edukatif karena
permainan itu memberikan pengalaman belajar kognitif dan afektif. Dengan
demikian, tidak menjadi soal apakah permainan itu merupakan permainan
asli yang khusus dirancang (by design) untuk pendidikan ataukah permainan
lama yang diberi nuansa atau dimanfaatkan (by utilization) untuk
pendidikan.
Permainan edukatif merupakan suatu kegiatan yang sangat menyenangkan dan
dapat merupakan cara atau alat pendidikan yang bersifat mendidik dan
bermanfaat untuk meningkatkan kemampuan berbahasa, berpikir serta bergaul
dengan lingkungan atau untuk menguatkan dan menterampilkan anggota
badan si anak, mengembangkan kepribadian, mendekatkan hubungan antara
pendidik dengan peserta didik, kemudian menyalurkan kegiatan anak didik
dan sebagainya.
Permainan edukatif juga dapat berarti sebuah bentuk kegiatan yang dilakukan
untuk memperoleh kesenangan dari cara atau media pendidikan yang
digunakan dalam kegiatan bermain, yang disadari atau tidak, memiliki muatan
pendidikan yang dapat bermanfaat dalam mengembangkan diri peserta
didik.Artinya, permainan edukatif merupakan sebuah bentuk kegiatan
mendidik yang dilakukan dengan menggunakan cara atau media permainan
yang bersifat mendidik. Ringkasnya, permainan edukatif adalah permainan
yang bersifat mendidik.

II.

TUJUAN
1. Mampu melatih konsentrasi pada anak
2. Mengajar dengan lebih cepat dengan waktu relatif singkat
3. Menambah daya pengertian dan ingatan
4. Membuat proses belajar menyenangkan
5. Membangkitkan emosi anak
6. Mampu Mengatasi Keterbatasan Bahasa
7. Meningkatkan rasa sosialisasi pada anak
8.Meningkatkan kemampuan berkomunikasi pada anak

III.

SASARAN
1. Anak usia toddler (4-6 tahun).
2. Tidak mempunyai keterbatasan (fisik atau akibat terapi lain) yang

dapat

menghalangi proses terapi bermain.


3. Kooperatif dan mampu mengikuti proses kegiatan sampai selesai.
Ciri- ciri bermain usia tersebut:
Anak-anak usia 2-8 tahun merupakan anak pada tahap praoperasional. Menurut
Piaget ciri pokok perkembangan pada tahap ini adalah pada penggunaan simbol
atau bahasa tanda, dan mulai berkembangnya konsep-konsep intuitif.
Praoperasiona (2-4tahun )pada usia ini anak telah mampu menggunakkan
bahasa dalam mengembangkan konsepnya, walaupun masih sangat sederhana.
Karakteristik pada tahap ini adalah:
1. Self counter sangat menonjol
2. Dapat mengklasifikasikan objek pada tingkat dasar secara tunggal dan
mencolok.
3. Tidak mampu memusatkan perhatian pada objek-objek yang berbeda
4. Mampu mengumpulkan barang-barang menurut kriteria termasuk kriteria
yang benar.
5. Dapat menyusun benda-benda secara berderet, tatapi tidak dapat menjelaskan
perbedaan antara deretan.
Tahap Intuitif (4-8 tahun) memiliki karakteristik:
1. anak mampu membentuk kelas-kelas, tapi kurang menyadari
maksudnya.
2. anak mulai mengerti hubungan logis pada hal-hal yang kompleks.
3. anak dapat melakukan sesuatu terhadap sejumlah ide
4. anak mampu memperoleh prinsip secarra benar.

IV.

PELAKSANAAN
LANGKAH-LANGKAH PERMAINAN
a) Permainan 1 ( menyusun sebuah benda seperti bola )
1) Perkenalkan alat permainan pada anak terlebih dahulu.

2) Jelaskan tahap-tahap permainannya..


3) Mulai menyusun dikit demi sedikit membentuk bola.
4) Pembimbing melakukan pengawasan aktivitas bermain.
b) Permainan 2 (memasukan benda yang sama dari kotak tersebut )
1)
2)
3)
4)

V.

Perkenalkan alat peermainan pada anak terlebih dahulu.


Jelaskan tahap-tahap permainanya
Mulai memasukan benda-benda yang sama pada bentuk di kotak tersebut..
Pembimbing melakukan pengawasan aktivitas bermain.

URAIAN TUGAS ANGGOTA KELOMPOK


Leader
Tugas

: Ayla efyu winta


: Pengkoordinir anggota kelompok dan mengawasi jalannya acara dari awal
hingga akhir.

Fasilitator :Novi wahyu ningati


Tugas

: Memfasilitasi peralatan yang dibutuhkan agar tujuan dari terapi bermain


dapat tercapai.

TAHAP KERJA
a. Fasilitator-fasilitator mengajak bermain anak-anak dengan cara menunjukan
mainan yang ada di tengah atau menggerak-gerakkan mainan tersebut hingga
anak-anak tertarik diiringi dengan lagu anak-anak.
b.

Leader menjelaskan pentingnya bermain dengan menggenggam mainan untuk


melatih refleks dan motorik kasar maupun halus anak tersebut, fasilitator harus
bersabar. Perhatikan kemampuan dan minat anak setelah anak-anak memilih
mainan masing-masing fasilitator dan observer harus mengawasi tingkah-laku dan
pola anak-anak dalam bermain.

c.

Janganlah orang tua atau fasilitator menuntut anak di luar kemampuannya.

d. Hentikan permainan bila si anak tidak ingin bermain.

VI.

EVALUASI
Kriteria evaluasi
1) Evalusi Struktur
a. Anak hadir di ruangan minimal 3 orang.
b. Penyelenggaraan terapi bermain dilakukan di STIKES PATRIA HUSADA
BLITAR
c. Pengorganisasian penyelenggaraan terapi dilakukan sebelumnya.
2) Evaluasi Proses
a. Anak antusias dalam kegiatan permainan tersebut.
b.
Anak mengikuti terapi bermain dari awal sampai akhir
c. Tidak terdapat anak yang rewel atau malas untuk menyusun atau jenis
permainan yang dilakukannya.
3) Kriteria Hasil
a. Anak terlihat senang dan gembira
b. Kecemasan anak berkuran.
c. dapat menyusun mainan pertama dan dapat membedakan benda satu dengan
yang lain.
d. Dan siapa yang berhasil melakukan salah satu permainan tersebut akan
mendapat kan reward (hadiah) dari panitia.

Vous aimerez peut-être aussi