Pembangunan diartikan sebagai suatu proses perubahan yang berlangsung secara terus-menerus dan bertahap, serta bertanggung jawab dalam rangka kemajuan bangsa guna mencapai modernitas. Penyelenggaraan pemerintah daerah berdasarkan UU Nomor 32 Tahun 2004 memberikan implikasi beruba timbulnya kewenangan dan kewajiban bagi daerah untuk melaksanakan berbagai urusan pembangunan secara lebih mandiri untuk mengurus rumah tangganya
dalam
upaya
meningkatkan
pelayanan
dan kesejahteraan
masyarakat dan dengan terbentuknya otonomi daerah adalah sesuai dengan
pelaksanaan asas desentralisasi yaitu asas penyerahan w usan pemerintah dari pemerintah pusat keadaan daerah otonomi menjadi unisan rumah tangganya. . Terkait dengan pelaksanaannya dalam mengurus rumah tangganya sendiri pemerintah daerah diberikan keleluasan menghimpun dana melalui berbagai upaya untuk meningkatkan pendapatan daerah karena salah satu pendukung keberhasilan otonomi daerah yaitu terletak pada kemampuan menyediakan dana guna membiayai penyelenggaraan pemerintah dan pembangunan, untuk itu optimalisasi pendapatan daerah rncrupakan upaya yang hams dilaksanakan sebagai perwujudan tanggung jawab pemerintah daerah dalam mencapai tujuan pemberian otonomi yaitu peningkatan pelayanan dan kesejahteraan Sehubungan
dengan
itu
maka
Anggaran
Pendapatan
dan
Belanja.
daerah (APBD) harus disusun dengan baik dan dipertimbangkan 1 dengan
memperhatikan skala prioritas dan dalam pelaksanaanya harus terarah pada sasaran dengan cara yang berdaya guna dan berhasil guna. Di dalam luaskan agar masyarakat mengenal dan memakai barang yang diproduksioleh suatu perusahaan tersebut, oleh karena itu perlu adanya sarana untuk menyebar luaskan produk tersebut, diantaranya ada pemasangan papan reklame di daerah-daerah khususnya di Wilayah Kota Metro, baik berupa reklame permanen maupun reklame insidental. Tetapi dari penerimaan pajak dan retribusi yang diharapkan dapat meningkatkan pendapatan asli daerah, maka yang terjadi tidaklah seperti yang diharapkan, di Kota Metro hasil penerimaan pajak dan retribusi diakui belum memadai dan memiliki pelanana yang kurang relatif kecil dan kurang memiliki peranan yang relatif kecil dan kurang optimalnya penerimaan dari pajak reklame terhadap Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD). 1.2 Identifikasi Masalah Dari latar belakang diatas, maka dapet disimpulkan Identifikasi masalahnya yaitu: 1. Rendahnya kontribusi pajak reklame dalam rangka meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) diKota Metro. 2. Kurang optimalnya penerimaan dari pajak reklame dalam rangka meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) diKota Metro.
1.3 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang dan identifikasi rnasalah tersebut diatas, maka dapat dibuat rumusan masalahnya sebagai berikut : "seberapa besar kontribusi pajak reklame dalam rangka meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) di Kota Metro". 1.4 Tujuan Untuk mengetahui seberapa besar kontribusi retribusi pajak reklame secara umum dan prospek hasil penerimaan retribusi pajak reklame dan kaitannya dengan Pendapatan Asli Daerah (PAD). 1.5 Manfaat Manfaat yang dapat diambil sebagai berikut : 1. Untuk mengetahui seberapa besar kontribusi pajak reklame dalam meningkatkan pendapatan Asli Daerah (PAD). 2. Untuk mengetahui kurang optimalnya penerimaan dari pajak reklame terhadap Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah.