Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
LAPORAN PENDAHULUAN
PROSES MENUA dan REMATIK (OSTEOARTRITIS)
A. Proses Menua
Menua (menjadi tua) adalah suatu proses menghilangnya secara perlahan-lahan
kemampuan jaringan untuk memperbaiki diri atau mengganti dan mempertahankan fungsi
normalnya sehingga tidak dapat bertahan terhadap infeksi dan memperbaiki kerusakan yang
diderita (Contantinides, 1994 yang dikutip oleh Wahjudi Nugroho, 2000).
Aging process dalam perjalanan hidup manusia merupakan suatu hal yang wajar akan
dialami semua orang yang dikaruniai umur panjang, hanya lambat cepatnya proses tersebut
bergantung pada masing-masing individu. Secara individu, pada usia di atas 60 tahun tejadi
proses penuaan secara ilmiah. Hal ini akan menimbulkan masalah fisik, mental, sosial, ekonomi
dan psikologis. Dengan bergesernya pola perekonomian dari pertanian ke industri maka pola
penyakit juga bergeser dari penyakit menular menjadi penyakit tidak menular atau akibat
penuaan (degeneratif).
Menua bukanlah suatu penyakit tetapi merupakan proses berkurangnya daya tahan tubuh
dalam menghadapi rangsangan dari dalam maupun dari luar tubuh. Walaupun demikian memang
harus diakui bahwa ada berbagai penyakit yang sering menghinggapi kaum lansia.
B. Teori teori proses menua
1. Teori biologi.
a. Teori genetic dan mutasi
Menua terjadi sebagai akibat dari perubahan biokima yang diprogram oleh molekul/ DNA dan
setiap sel pada saatnya akan mengalami mutasi.
b. Pemakaian dan rusak
Kelebihan usaha dapat menimbulkan stress menyebabkan sel-sel tubuh lelah (terpakai).
ASUHAN KEPERAWATAN
REMATIK (OSTEOARTRITIS) PADA LANSIA
A. Pengertian
Reumatoid arthritis adalah gangguan autoimun kronik yang menyebabkan proses
inflamasi pada sendi (Lemone & Burke, 2001 : 1248). Reumatik dapat terjadi pada semua
jenjang umur dari kanak-kanak sampai usia lanjut. Namun resiko akan meningkat dengan
meningkatnya umur (Felson dalam Budi Darmojo, 1999).
Rematoid Artritis merupakan suatu penyakit inflamasi sistemik kronik yang manifestasi
utamanya adalah poliartritis yang progresif, akan tetapi penyakit ini juga melibatkan seluruh
organ tubuh (Hidayat, 2006).
Osteoartritis atau rematik adalah penyakit sendi degeneratif dimana terjadi kerusakan
tulang rawan sendi yang berkembang lambat dan berhubungan dnegan usia lanjut, terutama pada
sendi-sendi tangan dan sendi besar yang menanggung beban
Secara klinis osteoartritis ditandai dengan nyeri, deformitas, pembesaran sendi dan
hambatangerak pada sendi-sendi tangan dan sendi besar. Seringkali berhubungan dengan trauma
maupun mikrotrauma yang berulang-ulang, obesitas, stress oleh beban tubuh dan penyakitpenyakit sendi lainnya.
B. Penyebab (etiologi)
Etiologi penyakit ini tidak diketahui secara pasti. Namun ada beberapa faktor resiko yang
diketahui berhubungan dengan penyakit ini, antara lain;
1. Usia lebih dari 40 tahun
Dari semua faktor resiko untuk timbulnya osteoartritis, faktor penuaan adalah yang terkuat. Akan
tetapi perlu diingat bahwa osteoartritis bukan akibat penuaan saja. Perubahan tulang rawan sendi
pada penuaan berbeda dengan eprubahan pada osteoartritis.
2. Jenis kelamin wanita lebih sering
Wanita lebih sering terkena osteosrtritis lutut dan sendi. Sedangkan laki-laki lebih sering terkena
osteoartritis paha, pergelangan tangan dan leher. Secara keseluruhan, dibawah 45 tahun,
frekuensi psteoartritis kurang lebih sama antara pada laki-laki dan wanita, tetapi diats usia 50
tahunh (setelah menopause) frekuensi osteoartritis lebih banyak pada wanita daripada pria. Hal
ini menunjukkan adanya peran hormonal pada patogenesis osteoartritis.
3. Suku bangsa
Nampak perbedaan prevalensi osteoartritis pada masingn-masing suku bangsa. Hal ini mungkin
berkaitan dnegan perbedaan pola hidup maupun perbedaan pada frekuensi kelainan kongenital
dan pertumbuhan tulang.
4. Genetik
5. Kegemukan dan penyakit metabolik
Berat badan yang berlebih, nyata berkaitan dengan meningkatnya resiko untuk timbulnya
osteoartritis, baik pada wanita maupun pria. Kegemukan ternyata tidak hanya berkaitan dengan
oateoartritis pada sendi yang menanggung beban berlebihan, tapi juga dnegan osteoartritis sendi
lain (tangan atau sternoklavikula). Olehkarena itu disamping faktor mekanis yang berperan
(karena meningkatnya beban mekanis), diduga terdapat faktor lain (metabolit) yang berpperan
pada timbulnya kaitan tersebut.
6. Cedera sendi, pekerjaan dan olahraga
Pekerjaan berat maupun dengan pemakaian satu sendi yang terus menerus berkaitan dengan
peningkatan resiko osteoartritis tertentu. Olahraga yang sering menimbulkan cedera sendi yang
berkaitan dengan resiko osteoartritis yang lebih tinggi.
7. Kelainan pertumbuhan
Kelainan kongenital dan pertumbuhan paha telah dikaitkan dengan timbulnya oateoartritis paha
pada usia muda.
8. Kepadatan tulang
Tingginya kepadatan tulang dikatakan dapat meningkatkan resiko timbulnya osteoartritis. Hal ini
mungkin timbul karena tulang yang lebih padat (keras) tidak membantu mengurangi benturan
beban yang diterima oleh tulang rawan sendi. Akibatnya tulang rawan sendi menjadi lebih
mudah robek.
C. Jenis Reumatik
Menurut Adelia, (2011) ada beberapa jenis reumatik yaitu:
a. Reumatik Sendi ( Artikuler )
Reumatik yang menyerang sendi dikenal dengan nama reumatik sendi (reumatik artikuler).
Penyakit ini ada beberapa macam yang paling sering ditemukan yaitu:
1) Artritis Reumatoid
Merupakan penyakit autoimun dengan proses peradangan menahun yang tersebar diseluruh
tubuh, mencakup keterlibatan sendi dan berbagai organ di luar persendian.Peradangan kronis
dipersendian menyebabkan kerusakan struktur sendi yang terkena.Peradangan sendi biasanya
mengenai beberapa persendian sekaligus. Peradangan terjadi akibat proses sinovitis (radang
selaput sendi) serta pembentukan pannus yang mengakibatkan kerusakan pada rawan sendi dan
tulang di sekitarnya, terutama di persendian tangan dan kaki yang sifatnya simetris (terjadi pada
kedua sisi). Penyebab Artritis Rematoid belum diketahui dengan pasti. Ada yang mengatakan
karena mikoplasma, virus, dan sebagainya. Namun semuanya belum terbukti. Berbagai faktor
termasuk kecenderungan genetik, bisa mempengaruhi reaksi autoimun. Bahkan beberapa kasus
Artritis Rematoid telah ditemukan berhubungan dengan keadaan stres yang berat, seperti tibatiba kehilangan suami atau istri, kehilangan satu-satunya anak yang disayangi, hancurnya
perusahaan yang dimiliknya dan sebagainya. Peradangan kronis membran sinovial mengalami
pembesaran (Hipertrofi) dan menebal sehingga terjadi hambatan aliran darah yang menyebabkan
kematian (nekrosis) sel dan respon peradanganpun berlanjut. Sinovial yang menebal kemudian
dilapisi oleh jaringan granular yang disebut panus. Panus dapat menyebar keseluruh sendi
sehingga semakin merangsang peradangan dan pembentukan jaringan parut. Proses ini secara
perlahan akan merusak sendi dan menimbulkan nyeri hebat serta deformitas (kelainan bentuk).
2) Osteoatritis
Adalah sekelompok penyakit yang tumpang tindih dengan penyebab yang belum diketahui,
namun mengakibatkan kelainan biologis, morfologis, dan keluaran klinis yang sama.Proses
penyakitnya berawal dari masalah rawan sendi (kartilago), dan akhirnya mengenai seluruh
persendian termasuk tulang subkondrial, ligamentum, kapsul dan jaringan sinovial, serta jaringan
ikat sekitar persendian (periartikular). Pada stadium lanjut, rawan sendi mengalami kerusakan
yang ditandai dengan adanya fibrilasi, fisur, dan ulserasi yang dalam pada permukaan sendi.
Etiologi penyakit ini tidak diketahui dengan pasti. Ada beberapa faktor risiko yang diketahui
berhubungan dengan penyakit ini, yaitu : Usia lebih dari 40 tahun, Jenis kelamin wanita lebih
sering, Suku bangsa, genetik, kegemukan dan penyakit metabolik, cedera sendi, pekerjaan, dan
olah raga, kelainan pertumbuhan, kepadatan tulang, dan lain-lain.
3) Atritis Gout
Penyakit ini berhubungan dengan tingginya asam urat darah (hiperurisemia) . Reumatik gout
merupakan jenis penyakit yang pengobatannya mudah dan efektif. Namun bila diabaikan, gout
juga dapat menyebabkan kerusakan sendi. Penyakit ini timbul akibat kristal monosodium urat di
persendian meningkat. Timbunan kristal ini menimbulkan peradangan jaringan yang memicu
timbulnya reumatik gout akut. Pada penyakit gout primer, 99% penyebabnya belum diketahui
(idiopatik). Diduga berkaitan dengan kombinasi faktor genetic dan faktor hormonal yang
menyebabkan gangguan metabolisme yang dapat mengakibatkan meningkatnya produksi asam
urat atau bisa juga diakibatkan karena berkurangnya pengeluaran asam urat dari tubuh. Penyakit
gout sekunder disebabkan antara lain karena meningkatnya produksi asam urat karena nutrisi,
yaitu mengkonsumsi makanan dengan kadar purin yang tinggi. Purin adalah salah satu senyawa
basa organic yang menyusun asam nukleat (asam inti dari sel) dan termasuk dalam kelompok
asam amino, unsur pembentuk protein. Produksi asam urat meningkat juga bisa karena penyakit
darah (penyakit sumsum tulang, polisitemia), obat-obatan (alkohol, obatobat kanker, vitamin
B12). Penyebab lainnya adalah obesitas (kegemukan), penyakit kulit (psoriasis), kadar
trigliserida yang tinggi. Pada penderita diabetes yang tidak terkontrol dengan baik biasanya
terdapat kadar benda-benda keton (hasil buangan metabolisme lemak) yang meninggi. Bendabenda keton yang meninggi akan menyebabkan asam urat juga ikut meninggi.
b. Reumatik Jaringan Lunak (Non-Artikuler)
Merupakan golongan penyakit reumatik yang mengenai jaringan lunak di luar sendi (soft tissue
rheumatism) sehingga disebut juga reumatik luar sendi (ekstra artikuler rheumatism). Jenis
jenis reumatik yang sering ditemukan yaitu:
1) Fibrosis
Merupakan peradangan di jaringan ikat terutama di batang tubuh dan anggota gerak. Fibrosis
lebih sering ditemukan oleh perempuan usia lanjut, penyebabnya adalah faktor kejiwaan.
Adalah tempat di mana tendon dan ligamen melekat pada tulang. Entesis ini dapat mengalami
peradangan yang disebut entesopati. Kejadian ini bisa timbul akibat menggunakan lengannya
secara berlebihan, degenerasi, atau radang sendi.
4) Bursitis
Adalah peradangan bursa yang terjadi di tempat perlekatan tendon atau otot ke tulang.
Peradangan bursa juga bisa disebabkan oleh reumatik gout dan pseudogout.
5) Back Pain
Penyebabnya belum diketahui, tetapi berhubungan dengan proses degenerarif diskus
intervertebralis, bertambahnya usia dan pekerjaan fisik yang berat, atau sikap postur tubuh yang
salah sewaktu berjalan, berdiri maupun duduk. Penyebab lainnya bisa akibat proses peradangan
sendi, tumor, kelainan metabolik dan fraktur.
6) Nyeri pinggang
Kelainan ini merupakan keluhan umum karena semua orang pernah mengalaminya. Nyeri
terdapat kedaerah pinggang kebawah (lumbosakral dan sakroiliaka) Yng dapat menjalar ke
tungkai dan kaki.
7) Frozen shoulder syndrome
Ditandai dengan nyeri dan ngilu pada daerah persendian di pangkal lengan atas yang bisa
menjalar ke lengan atas bagian depan, lengan bawah dan belikat, terutama bila lengan diangkat
keatas atau digerakkan kesamping. Akibat pergerakan sendi bahu menjadi terbatas.
D. Manifestasi klinik
Gejala utama dari osteoartritis adalah adanya nyeri pada sendi yang terkena, etrutama waktu
bergerak. Umumnya timbul secara perlahan-lahan. Mula-mula terasa kaku, kemudian timbul rasa
nyeri yang berkurang dnegan istirahat. Terdapat hambatan pada pergerakan sendi, kaku pagi,
krepitasi, pembesaran sendi dn perubahan gaya jalan. Lebih lanjut lagi terdapat pembesaran
sendi dan krepitasi.
Tanda-tanda peradangan pada sendi tidak emnonjol dan timbul belakangan, mungkin
dijumpai karena adanya sinovitis, terdiri dari nyeri tekan, gangguan gerak, rasa hangat yang
merata dan warna kemerahan, antara lain;
1. Nyeri sendi
Keluhan ini merupakan keluhan utama. Nyeri biasanya bertambah dengan gerakan dan sedikit
berkurang dengan istirahat. Beberapa gerakan tertentu kadang-kadang menimbulkan rasa nyeri
yang lebih dibandingkan gerakan yang lain.
2. Hambatan gerakan sendi
Gangguan ini biasanya semakin bertambah berat dengan pelan-pelan sejalan dengan
bertambahnya rasa nyeri.
3. Kaku pagi
Pada beberapa pasien, nyeri sendi yang timbul setelah immobilisasi, seperti duduk dari kursi,
atau setelah bangun dari tidur.
4. Krepitasi
Rasa gemeretak (kadqang-kadang dapat terdengar) pada sendi yang sakit.
5. Pembesaran sendi (deformitas)
Pasien mungkin menunjukkan bahwa salah satu sendinya (lutut atau tangan yang paling sering)
secara perlahan-lahan membesar.
6. Perubahan gaya berjalan
Hampir semua pasien osteoartritis pergelangan kaki, tumit, lutut atau panggul berkembang
menjadi pincang. Gangguan berjalan dan gangguan fungsi sendi yang lain merupakan ancaman
yang besar untuk kemandirian pasien yang umumnya tua (lansia).
E. Patofisioligi
Inflamasi mula-mula mengenai sendi-sendi sinovial seperti edema, kongesti vaskular,
eksudat febrin dan infiltrasi selular. Peradangan yang berkelanjutan, sinovial menjadi menebal,
terutama pada sendi artikular kartilago dari sendi. Pada persendian ini granulasi membentuk
pannus, atau penutup yang menutupi kartilago. Pannus masuk ke tulang sub chondria. Jaringan
granulasi menguat karena radang menimbulkan gangguan pada nutrisi kartilago artikuer.
Kartilago menjadi nekrosis.
Tingkat erosi dari kartilago menentukan tingkat ketidakmampuan sendi. Bila kerusakan
kartilago sangat luas maka terjadi adhesi diantara permukaan sendi, karena jaringan fibrosa atau
tulang bersatu (ankilosis). Kerusakan kartilago dan tulang menyebabkan tendon dan ligamen
jadi lemah dan bisa menimbulkan subluksasi atau dislokasi dari persendian. Invasi dari tulang
sub chondrial bisa menyebkan osteoporosis setempat.
Lamanya arthritis rhematoid berbeda dari tiap orang. Ditandai dengan masa adanya
serangan dan tidak adanya serangan. Sementara ada orang yang sembuh dari serangan pertama
dan selanjutnya tidak terserang lagi. Yang lain. terutama yang mempunyai faktor rhematoid
(seropositif gangguan rhematoid) gangguan akan menjadi kronis yang progresif.
F. Pemeriksaan Diagnostik
1. Tes serologi
2. Pemerikasaan radiologi
Tujuan pemberian diet ini adalah untuk mengurangi pembentukan asam urat dan menurunkan
berat badan, bila terlalu gemuk dan mempertahankannya dalam batas normal. Bahan makanan
yang boleh dan yang tidak boleh diberikan pada penderita osteoartritis:
Golongan bahan
makanan
Karbohidrat
diberikan
Semua
diberikan
--
Protein hewani
keju
Protein nabati
Kacang-kacangan kering 25 gr
--
--
Sayuran
sehari
gr sehari
Buah-buahan
Minuman
--
Alkohol
mengandung soda
Bumbu, dll
H.
Proses Keperawatan
Pengkajian
Ragi
1. Riwayat Kesehatan
Adanya keluhan sakit dan kekakuan pada tangan, atau pada tungkai.
Perasaan tidak nyaman dalam beberapa periode/waktu sebelum pasien mengetahui dan
Diagnosa Keperawatan
Berdasarkan tanda dan gejala yang dialami oleh pasien dengan artritis ditambah dengan adanya
data dari pemeriksaan diagnostik, maka diagnosa keperawatan yang sering muncul yaitu:
Tabel Analisa Data
No
1
Symptom
Keluhan nyeri,
Etiologi
Distensi jaringan akibat akumulasi
ketidaknyamanan, kelelahan,
sendi
Problem
Nyeri Akut
autonomic
Distensi jaringan akibat
deformitas skeletal,
akumulasi cairan/proses
berhubungan dengan.
deformitas skeletal,
hari.
FORMAT PENGKAJIAN
Nama
: Riza Desima
NIM
: 201120461011069
Tanggal Pengkajian
B. RIWAYAT KELUARGA
Genogram :
Keterangan:
: Perempuan
: Laki-laki
: Tinggal serumah
: Penderita
: meninggal
C. RIWAYAT PEKERJAAN
: Menikah
: tidak bekerja
: tidak bekerja (IRT)
: Anak Dari Ny.M bekerja swasta sehingga kebutuhan sehari-
E.
1.
2.
3.
RIWAYAT REKREASI
Hobi /Minat
: masak
Keanggotaan Organisasi
: Ny.M tidak mengikuti organisasi apapun di lingkungannya.
Liburan /Perjalanan : Jarang, karena kesulitan biaya.
F.
1.
2.
3.
4.
5.
I. OBAT OBATAN
1. Nama
: Vit. B1, Na-Diklofenac, CTM
2. Bagaimana/ kapan menggunakannya :
Vit. B1 diminum pagi dan sore hari satu jam setelah makan
Na-Diklofenac diminum pagi dan sore hari satu jam setelah makan
CTM diminum malam hari satu jam setelah makan.
J.
1.
2.
3.
4.
M.
1.
2.
3.
4.
TINJAUAN SISTEM
Keadaan Umum
Tingkat Kesadaran
Skala koma Glasgow
Tanda tandaVital
Tekanan Darah
Nadi
Pernapasan
1. Integumen :
1)
Lesi /Luka
: Baik
: Compos Metis
: 456
:
: 120 / 80 mmHg
: 80x/menit
: 20X/menit
: Ya
Tidak
2)
Pruritus
: Ya
Tidak
3)
Perubahan Pigmentasi
: Ya
Tidak
4)
Perubahan Tektur
Ya (keriput)
5)
Sering Memar
: Ya
6)
Perubahan Rambut
7)
Pemajanan Lama
: Ya
Terhadap matahari
2. Hemopoetik :
Perdarahan / memar Abnormal
: Ya
Tidak
Ya (uban)
Tidak
Tidak
Tidak
1)
Pembengkakan kelenjar
Limfa : Ya
2)
Anemia
: Ya
3. Kepala
1)
Sakit Kepala
Tidak
: Ya
Tidak
Tidak
Tidak
2)
: Ya
3)
Pusing
: Ya
Tidak
4)
Tidak
4. Mata
1)
Perubahan Penglihatan : Ya
Tidak
Tidak
2)
Tidak
3)
Nyeri
: Ya
Tidak
4)
: Ya
Tidak
5)
Pruritus
: Ya
Tidak
6)
Tidak
7)
Kabur
Ya
Tidak
8)
Fotofobia
: Ya
Tidak
9)
Riwayat Infeksi
10)
Konjungtiva
: Anemis
Tidak anemis
11)
Sklera
Ya
Tidak
: Ya
5. Telinga
1)
Perubahan Pendengaran : Ya
Tidak
Tidak
2)
Tinitus
: Ya
Tidak
3)
Vertigo
: Ya
Tidak
4)
Riwayat Infeksi
: Ya
: Ya
Tidak
Tidak
2)
Epistaksis
: Ya
Tidak
3)
Obstrusksi
: Ya
Tidak
4)
: Ya
Tidak
5)
Riwayat Infeksi
: Ya
Tidak
: Ya
Tidak
2)
Lesi / ulkus
: Ya
Tidak
3)
Kesulitan menelan
: Ya
Tidak
4)
Perdarahan gusi
5)
Karies
: Ya
Tidak
6)
Riwayat Infeksi
: Ya
Tidak
7)
: Ya
Tidak
: Ya
8. Leher
1)
Kekakuan
Tidak
: Ya
Tidak
2)
: Ya
Tidak
3)
Benjolan / Massa
: Ya
Tidak
4)
Keterbatasa gerak
: Ya
Tidak
9. Pernapasan
1)
Batuk
: Ya
Tidak
2)
Sesak napas
: Ya
Tidak
3)
Hemoptisis
: Ya
Tidak
4)
Sputum
: Ya
Tidak
5)
6)
Suara Napas
Palpitasi
3)
Sesak napas
11. Gastrointestinal
1)
Nyeri Ulu Hati
2)
Mual /muntah
: Ya
Tidak
: ronkhi
wheezing
: Ya
Tidak
: Ya
Tidak
: Ya
Tidak
: Ya
Tidak
: Ya
Tidak
3)
Hematemesis
: Ya
Tidak
4)
5)
Benjoan /massa
: Ya
Tidak
6)
Diare
: Ya
Tidak
7)
Konstipasi
8)
Melena
9)
Hemoroid
: Ya
: Ya
: Ya
: Ya
Tidak
: Ya
Tidak
Perdarahan Rektum
11)
: 3 4x/hari
: Ya
Tidak
Tidak
10)
12. Perkemihan
1) Frekuensi
2)
Menetes
Tidak
Tidak
Tidak
3)
Hematuria
Ya
Tidak
4)
Poliuria
: Ya
5)
Nokturia
6)
Inkontinensia
7)
: Ya
Tidak
8)
Batu Infeksi
Ya
Tidak
Tidak
: Ya
: Ya
:
Tidak
Tidak
13. Muskuluskeletal
1)
Nyeri Persendian
: Ya (lutut kaki)
2)
Kekakuan
: Ya
Tidak
3)
Pembengkakan Sendi : Ya
Tidak
4)
Kram
5)
Kelemahan Otot
6)
: Ya
Tidak
Tidak
: Ya
Tidak
: Ya
: Ya
Tidak
Tidak
2)
Paralysis
: Ya
3)
Paresis
: Ya
Tidak
4)
Masalah koordinasi
: Ya
Tidak
5)
Tic/Tremor/spasme
: Ya
Tidak
6)
Parastesia
: Ya
Tidak
Tidak
7)
Masalah memori
: Ya
Goiter
: Ya
Tidak
Polifagia : Ya
Tidak
Polidipsi : Ya
Tidak
Poliuri
Tidak
: Ya
Tidak
N. STATUS FUNGSIONAL
Indeks Barthel (Tingkat kemandirian dalam kehidupan sehari-hari) :
Aktifitas
Score
Makan
0 = Bantuan penuh
5 = Bantuan untuk memotong, mengoles mentega, modifikasi diet
10 = independent
Mandi
0 = Menbutuhkan bantuan
5 = independent (menggunakan shower)
Berdandan
0 = Perlu bantuan
5 = independent berbedak/menyisir/gosok gigi/mencukur
Memasang Baju
0 = Dengan bantuan
5 = Dengan bantuan 50%
10 = independent (mengancing baju, restleting)
10
10
10
Ke Tolet
0 = Butuh Bantuan Penuh
10
15
10
Berjalan di tangga
0 = Bantuan penuh
5 = Dengan bantuan (verbal, physical, carrying aid)
10 = independent
TOTAL (0 - 100)
85
: Jawa
Pertanyaan
Bena
r
Salah
Nomo
r
1
Pertanyaan
Tanggal berapa hari ini ?
Jawaban
18 Desember 2012
9
10
JUMLAH
Interpretasi :
Salah 0 3
Salah 4 5
Salah 6 8
Salah 9 10
2
3
4
5
6
7
8
Selasa
Rumah
Arjowinangun
65 tahun
1947
SBY
Tidak tau
Kamsiyah
17, 14, 11, 8, 5,
Benar : 9
Salah : 1
Dari hasil Short Portable Mental Status Questionare ( SPMSQ ) di dapatkan hasil 9 benar dan 1
salah ini menunjukkan bahwah fungsi intelektual Ny.m masih Utuh.
Aspek
Kognitif
Orientasi
Nilai
maksimal
5
Nilai
Klien
5
Orientasi
Registrasi
Perhatian
dan
kalkulasi
Kriteria
Menyebutkan dengan benar :
Tahun
: 2012 (Benar)
Musim
: hujan (Benar)
Tanggal : 18 (Benar)
Hari
: selasa (Benar)
Bulan
: desember (Benar)
Dimana sekarang kita berada ?
Negara : Indonesia (Benar)
Propinsi : jawa (Benar)
Kabupaten/kota : malang (Benar)
Panti :Wisma:Sebutkan 3 nama obyek (misal : kursi, meja,
kertas), kemudia ditanyakan kepada klien,
menjawab :
1. 93
2. 86
3. 79
4. 72
5
Mengingat
Bahasa
Total nilai
30
5. 65
Minta klien untuk mengulangi ketiga obyek
pada poin ke- 2 (tiap poin nilai 1)
Menanyakan pada klien tentang benda
(sambil menunjukan benda tersebut).
Minta klien untuk mengulangi kata berkut :
tidak ada, dan, jika, atau tetapi )
Klien menjawab :tidak ada, jika dan tetapi.
Minta klien untuk mengikuti perintah berikut
yang terdiri 3 langkah.
1. Ambil kertas ditangan anda
2. lipat dua
3. dan taruh dilantai
Perintahkan pada klien untuk hal berikut (bila
aktifitas sesuai perintah nilai satu poin.
tutup mata anda
Perintahkan kepada klien untuk menulis
kalimat dan menyalin gambar.
24
Interpretasi hasil :
24 30
: tidak ada gangguan kognitif
18 23
: gangguan kognitif sedang
0 - 17
: gangguan kognitif berat
P. STATUS FUNGSI SOSIAL
APGAR Keluarga :
Saya puas bisa kembali pada keluarga (teman) saya untuk Selalu : 2
membantu pada waktu sesuatu menyusahkan saya Kadang kadang : 1
(adaptasi)
Saya puas dengan
Tidak Pernah : 0
cara keluarga ( teman ) saya Selalu : 2
Tidak Pernah : 0
( Pertumbuhan )
Tidak Pernah : 0
Tidak Pernah : 0
Saya puas dengan cara teman saya dan saya menyediakan Selalu : 2
waktu bersama sama.
Kadang kadang : 1
Tidak Pernah : 0
Nilai APGAR Keluarga : 8 yang berarti disfungsi keluarga minimal atau tidak ada
ANALISA DATA
DATA
PROBLEM
DS :
Gangguan aktivitas
- Ny.M mengatakan saya sering merasa sakit
fisik
pada kaki (lutut)
- Ny.M mengatakan jika sakitnya parah, susah
berjalan.
- Ny.M mengatakan kalau ketika saya berkerja
tiba-tiba nyeri lutut, langsung berhenti dulu
duduk mba sampai sakitnya hilang
- Ny.M mengatakan biasanya saya Cuma
minum obat yang di berikan di puskesmas aja
mas, dan sedikit di pijat-pijat saya tidak tau
cara lain untuk mengurangi nyerinya
DO :
- Grimace (+), tampak memegang lututnya
yang sakit
- Skala nyeri 3
DS :
Inefektif menejemen
- Ny.M mengatakan
tidak tahu apa itu
terapeutik
Osteoartritis atau rematik, sebab dan
pengaturannya
- Ny.M mengatakan taunya saya Cuma bawaan
ETIOLOGI
Nyeri akut pada lutut kaki
2.
Prioritas
Sifat Masalah
Skor / bobot
Pembenaran
Nyeri yang dirasakan harus diatasi karena
Skala: Aktual
2/3 x 1 = 2/3
Skala: Sebagian
3.
cegah
4.
Skala: Cukup
Menonjolnya Masalah
2/2 x 1 = 1
dari Ny.M
Penanganan segera akan menentukan hasil
serta tindakan keperawatan selanjutnya.
3 1/3
2.
Prioritas
Sifat Masalah
Skala: Aktual
Skor / bobot
3/3 x 1 = 1
Kemungkinan Masalah
dapat diubah
1/2 x 2 = 1
Skala: Sebagian
Potensial masalah untuk di
cegah
2/3 x 1 = 2/3
Skala: cukup
4.
Menonjolnya Masalah
Skala: Masalah berat,
harus segera ditangani
Jumlah
2/2 x 1 = 1
Pembenaran
Bila informasinya tidak segera disampaikan maka
akan berpengaruh terhadap kesehatan Ny.M
kedepannya.
Perubahan membutuhkan waktu yang tidak singkat
Jika tidak segera diinformasikan kebiasaan yang
tidak sehat akan terus berlanjut dan akan
memengaruhi kualitas hidup dari Ny.M
Krena terkait dengan masalah kesehatan Ny.M
maka pemberian informasi harus segera
disampaikan.
3 2/3
DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Inefektif menejemen terapeutik berhubungan dengan kurang pengetahuan tentang penyakit, diit
dan penanganan.
2. Gangguan aktivitas fisik berhubungan dengan nyeri lutut kaki
INTERVENSI KEPERAWATAN
No.
1.
Inefektif
Tujuan
Umum
Khusus
Setelah 3x junjungan : Setelah kunjungan ke 3 : Ny.M mampu:
menejemen
Ny.M mengetahui
Diagnosa
berhubungan
tentang Osteoartritis
atau rematik, diit dan -
dengan kurang
penanganannya
terapeutik
Kriteria Hasil
Intervensi
- Menyebutkan pengertian,
pengetahuan
rematik
tentang penyakit,
diit dan
penanganan.
verbal
Setelah kunjungan ke 3 :
perawatan/ kun-
tetap melakukan
aktifitas sehari-hari
No
1.
Ny.M mampu :
tanpa kesulitan
Diagnosa Keperawatan
Inefektif menejemen terapeutik
Implementasi
1. Mengkaji pengetahuan Ny.M
Evaluasi
S : Ny.M mengatakan paham dengan Osteoartritis
rematik
3. Menjelaskan tentang diit Osteoartritis atau O : Ny.M tampak menjawab pertanyaan petugas
rematik
kesehatan.
atau rematik)
hangat
4. Menganjurkan Ny.M untuk jalan atau olah P: berikan support kepada Ny.M agar terus
raga pagi setiap hari
5. Mengobservasi kemampuan Ny.M dan
anggota keluarga setelah mendapat
penjelasan dari perawat