Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
Skripsi
OLEH:
Alfiyah
109101000035
ii
iii
iv
vi
Lembar Persembahan
Bismillahirrahmanirrahim
Dengan izin dan ridho Mu ya Allah, ku persembahkan sebuah karya kecilku
ini sebagai tanda baktiku kepada orang-orang yang kucintai yang
memberikan segala perhatian, cinta, kasih sayang dan pengorbanan serta
segalanya yang tidak bisa kubalas sepanjang hidupku, untuk kedua orang
tuaku, semua keluarga besar H. Jian bin H. Musa dan H. Mawar bin H.
Amat segala yang kupersembahkan ini adalah langkah awal untuk menapak
jalan hidup yang masih panjang
Terima kasih ya Allah telah engkau berikan aku kesempatan untuk
mempersembahkan sebuah kebahagiaan ini kepada orang-orang yang ku
cintai dan sayangi.. aamiin..
vii
RIWAYAT HIDUP
Nama
: Alfiyah
Agama
: Islam
Status Marital
: Belum Menikah
Alamat
No. Hp
: 08989920728
: alpipiya1414@gmail.com
Riwayat Pendidikan :
1. SD Negeri 014 Pagi Cipete Utara (1997-2003)
2. MTs Negeri 1 Jakarta (2003-2006)
3. MAN 4 Jakarta (2006-2009)
4. S1 Kesehatan Masayarakat UIN Jakarta (2009-2013)
Riwayat Organisasi :
1. Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan (BEM
FKIK) Departemen Informasi dan Komunikasi Periode 2012-2013.
2. Pengurus Wilayah Forum Komunikasi Mahasiwa Betawi (FKMB) Tangerang
Selatan.
3. Himpunan
Mahasiswa
Islam
Indonesia
(HMI)
Komisariat
Fakultas
KATA PENGANTAR
7. Bapak dan Ibu Dosen Program Studi Kesehatan Masyarakat UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta yang telah mendidik dan mengajarkan penulis selama
ini.
8. Bapak Prof. DR. dr Nugrohoho selaku Presiden Direktur Brawijaya Women
and Children Hospital Jakarta.
9. Ibu Safalina Ganis selaku Direktur Operasional dan Ibu Rima Fatmasari
selaku Manajer Brawijaya Women and Children Hospital Jakarta.
10. Bapak Ali Basya selaku Manajer HRD di Brawijaya Women and Children
Hospital Jakarta yang telah memberikan penulis kesempatan untuk melakukan
penelitian di Brawijaya Women and Children Hospital Jakarta.
11. Seluruh staf karyawan dan perawat yang bekerja di Brawijaya Women and
Children Hospital atas kerjasamanya selama peneliti melakukan penelitian di
sana.
12. Sahabat dan teman-teman seperjuangan Peminatan Manajemen Pelayanan
Kesehatan serta teman-teman Program Studi Kesehatan Masyarakat UIN
Syarif Hidayatullah Jakarta.
Penulis menyadari skripsi ini masih terdapat kekurangan sehingga diharapkan
saran dan masukannya. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua pihak.
Jakarta, Juli 2013
Penulis
DAFTAR ISI
ii
ABSTRAK ......................................................................................................
iii
ABSTRACT ....................................................................................................
iv
vi
vii
viii
ix
xi
xv
xvi
D. Tujuan ...................................................................................................
11
11
11
xi
E. Manfaat ..................................................................................................
13
13
14
14
14
16
16
1. Definisi ............................................................................................
16
17
19
B. Keperawatan ..........................................................................................
21
C. Turnover ...............................................................................................
22
23
1. Definisi ............................................................................................
23
26
38
39
41
42
44
47
xii
C. Hipotesis ................................................................................................
51
53
53
53
54
57
58
59
61
62
64
64
65
67
67
69
81
82
87
BAB VI PEMBAHASAN...............................................................................
94
94
95
98
113
120
133
A. Kesimpulan ..........................................................................................
133
B. Saran ....................................................................................................
135
138
LAMPIRAN ....................................................................................................
143
xiv
DAFTAR BAGAN
Nomor Bagan
Halaman Bagan
37
43
46
xv
DAFTAR TABEL
Nomor Tabel
Halaman Tabel
47
57
60
61
65
66
67
68
71
73
75
76
xvi
77
78
79
80
81
82
83
84
86
88
89
90
xvii
93
DAFTAR LAMPIRAN
xviii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perubahan globalisasi dan peningkatan ilmu pengetahuan dan
teknologi yang sangat cepat mendorong masyarakat untuk semakin kritis
dalam hal memilih pelayanan kesehatan. Hal ini mengakibatkan para penyedia
jasa rumah sakit berlomba-lomba untuk memberikan pelayanan kesehatan
kepada masyarakat semaksimal mungkin. Perubahan paradigma jasa rumah
sakit menjadi customer oriented ini menjadikan rumah sakit untuk senantiasa
memenuhi kebutuhan dan memberikan pelayanan yang dapat memuaskan
pelanggan. Kepuasan pelanggan menjadi tujuan utama rumah sakit dalam
menjalankan fungsi bisnisnya karena dengan terciptanya kepuasan pelanggan
akan terbentuk loyalitas pelanggan (Langitan, 2010).
Dalam usaha pencapaian tujuan rumah sakit, permasalahan yang
dihadapi manajemen bukan hanya terdapat pada bahan mentah, alat-alat kerja,
mesin produksi, uang dan lingkungan kerja saja tetapi juga menyangkut
karyawan yang mengelola faktor-faktor produksi lainnya (Rivai, 2009).
Fenomena yang sering terjadi adalah kinerja rumah sakit yang telah demikian
bagus dapat terganggu oleh berbagai perilaku perawat yang sulit dicegah
rumah sakit maka rumah sakit hampir tidak bisa berbuat apa-apa lagi selain
mengeluarkan biaya untuk merekrut dan memberikan pelatihan kepada
perawat baru yang menggantikannya (Ratri, 2008).
Fenomena intensi turnover di Indonesia disadari benar oleh akademisi
maupun praktisi. Banyaknya rumah sakit-rumah sakit baru yang didirikan,
turut memberikan angin segar kepada para perawat untuk mencoba sebuah
peruntungan baru dan turut mendorong tingginya intensitas turnover di
sebuah rumah sakit (Andini, 2006).
Adanya keinginan perawat untuk keluar dari rumah sakit dapat
memberikan akibat yang negatif baik bagi perawat itu sendiri, rekan kerja dan
rumah sakit tempat perawat itu bekerja. Salah satu akibat negatif yang timbul
karena adanya niat perawat untuk keluar dari organisasi adalah perawat
menjadi malas bekerja dan mulai tidak perduli dengan pekerjaan atau tempat
dia bekerja dimana hal ini dapat berakibat pada terganggunya operasional
pelayanan di rumah sakit. Akibat yang paling terburuk dari adanya niat
perawat untuk keluar dari organisasi adalah keputusan perawat untuk
meninggalkan organisasi. Hal ini tentu saja dapat merugikan rumah sakit
terutama jika perawat yang keluar tersebut adalah perawat yang memiliki
kinerja bagus dan prestasi yang baik (Harnoto, 2002).
Menurut Mobley (1986), faktor-faktor yang mempengaruhi turnover
intention perawat dari tempat kerjanya dipengaruhi oleh karakteristik individu
(umur, jenis kelamin, tingkat pendidikan, masa kerja, status pernikahan, status
kerja, sosial ekonomi, kepuasan), karakteristik organisasi (visi, misi,
kebijakan, kompensasi, supervisi) dan faktor eksternal yaitu pasar tenaga
kerja.
Survey Work Asia yang dikutip dari Amirullah (2011), pada tahun
2007/2008 survey yang dilakukan konsultan SDM Watson Wyatt di 11 negara
Asia-Pasifik, termasuk Indonesia mengungkapkan 51% karyawan di
Indonesia melakukan pindah kerja karena rendah tingkat kepuasannya
terhadap kompensasi dan benefit dari perusahaan dan terdapat kesempatan
karier yang lebih baik di tempat lain.
Penelitian yang dilakukan oleh Sisca (2011) pada perawat di RS X
Tahun 2011, menghasilkan adanya hubungan yang signifikan antara umur,
masa kerja, dan kepuasan terhadap kompensasi dengan turnover intention
perawat. Penelitian lainnya dilakukan oleh Andini (2006) pada perawat di
Rumah Sakit Roemani Semarang, menghasilkan kesimpulan bahwa kepuasan
gaji, kepuasan kerja, komitmen organisasional mempunyai pengaruh yang
negatif terhadap turnover intention perawat. Individu yang merasa terpuaskan
dengan pekerjaannya cenderung untuk bertahan dalam organisasi sedangkan
individu yang merasa kurang terpuaskan dengan pekerjaannya akan memilih
keluar dari organisasi.
turnover optimum perawat dalam suatu rumah sakit adalah 10% setiap
tahunnya. Turnover yang terjadi pada perawat di Brawijaya Women and
Children Hospital sudah melebihi dari standar optimum dan mengalami
kenaikan setiap tahunnya. Tingginya turnover perawat disebabkan karena
tingginya turnover intention perawat untuk keluar dari rumah sakit dimana
keinginan tersebut dipengaruhi oleh kepuasan kerja dan tersedianya alternatif
pekerjaan di luar organisasi (Munandar, 2001).
Berdasarkan hasil studi pendahuluan peneliti mengenai turnover
intention perawat melalui penyebaran kuesioner ke 20 perawat yang bekerja
di Brawijaya Women and Children Hospital pada bulan April 2013
didapatkan 9 dari 20 perawat menyatakan setuju dan sangat setuju terhadap
pernyataan sering berfikir untuk keluar dari Rumah Sakit Brawijaya, 13 dari
20 perawat menyatakan setuju dan sangat setuju pada pernyataan sering
mencari informasi pekerjaan ditempat lain, 13 dari 20 perawat juga
menyatakan setuju dan sangat setuju pada pernyataan akan keluar dari RS
Brawijaya jika ada kesempatan yang lebih baik, dan 8 dari 20 perawat
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan sebelumnya
permasalahan yang terjadi di Brawijaya Women and Children Hospital adalah
tingginya angka turnover perawat dari tahun ke tahun dan telah melebihi dari
standar optimum turnover yaitu sebesar 10% setiap tahunnya. Tingginya
angka turnover perawat mengindikasikan tingginya niat atau keinginan
C. Pertanyaan Penelitian
Pertanyaan penelitian yang akan dicari jawabannya pada penelitian
ini adalah:
1. Bagaimana gambaran turnover intention perawat di Brawijaya Women
and Children Hospital Jakarta Tahun 2013?
2. Bagaimana gambaran karakteristik perawat (umur, status pernikahan,
status kerja, masa kerja) di Brawijaya Women and Children Hospital
Jakarta Tahun 2013?
3. Bagaimana gambaran kepuasan kerja perawat terhadap (kompensasi,
pekerjaan, supervisi, pengembangan karir, rekan kerja dan kebijakan
organisasi) di Brawijaya Women and Children Hospital Jakarta Tahun
2013?
4. Apakah ada hubungan antara variabel umur dengan turnover intention
perawat di Brawijaya Women and Children Hospital Jakarta Tahun
2013?
5. Apakah ada hubungan antara variabel status pernikahan dengan
turnover intention perawat di Brawijaya Women and Children
Hospital Jakarta Tahun 2013?
6. Apakah ada hubungan antara variabel status kerja perawat dengan
turnover intention perawat di Brawijaya Women and Children
Hospital Jakarta Tahun 2013?
10
ada
hubungan
antara
variabel
kepuasan
terhadap
11
D. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Diketahuinya faktor-faktor yang berhubungan dengan turnover
intention perawat di Brawijaya Women and Children Hospital Jakarta
Tahun 2013.
2. Tujuan Khusus
a. Diketahuinya gambaran turnover intention perawat di Brawijaya
Women and Children Hospital Jakarta Tahun 2013.
b. Diketahuinya
gambaran
karakteristik
perawat
(umur,
status
12
hubungan
antara
variabel
kepuasan
terhadap
13
E. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Bagi Peneliti
a. Menambah pengetahuan dan pemahaman peneliti mengenai faktorfaktor yang berhubungan dengan turnover intention perawat di rumah
sakit.
b. Mengaplikasikan dan menguji teori yang telah dipelajari diperkuliahan
khusunya yang berkaitan dengan faktor-faktor yang berhubungan
dengan turnover intention perawat di rumah sakit.
c. Menjadi sumber inspirasi dan referensi bagi peneliti selanjutnya yang
akan meneliti pada bidang kajian yang sejenis sehingga hasilnya nanti
diharapkan
dapat
penelitian ini.
memperbaharui
dan
menyempurnakan
hasil
14
15
ditunjukkan oleh para perawat. Penelitian ini penting untuk dilakukan agar
dapat mengetahui faktor-faktor apa saja yang berhubungan dengan turnover
intention perawat dari rumah sakit sehingga diharapkan hasil penelitian ini
dapat memberikan informasi yang bermanfaat untuk dapat meminimalisir
atau menekan terjadinya turnover perawat di rumah sakit tersebut. Jenis
penelitian ini termasuk ke dalam penelitian kuantitatif dengan menggunakan
desain cross sectional.
16
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Rumah Sakit
1. Definisi Rumah Sakit
Rumah sakit menurut American Hospital Association tahun 1974,
yang dikutip oleh Aditama (2002), menyatakan bahwa yang dimaksud
dengan rumah sakit adalah suatu institusi yang fungsi utamanya adalah
memberikan pelayanan kepada pasien, diagnostik dan terapeutik untuk
berbagai penyakit dan masalah kesehatan baik yang bersifat bedah
maupun non bedah.
Menurut Undang-Undang No. 44 Tahun 2009 tentang rumah sakit,
definisi rumah sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang
menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang
menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan gawat darurat.
Peraturan
Menteri
Kesehatan
Republik
Indonesia
Nomor
17
18
rangka
peningkatan
kemampuan
dalam
pemberian
19
20
fasilitas
dan
kemampuan
sekurang-kurangnya
21
B. Keperawatan
Menurut hasil Lokakarya Keperawatan Nasional tahun 1983 dalam
Praptianingsih (2007), keperawatan adalah suatu bentuk pelayanan yang
professional yang merupakan bagian integral dari pelayanan kesehatan,
didasarkan pada ilmu dan kiat keperawatan berbentuk pelayanan bio-psikososio-spiritual yang komprehensif, ditujukan kepada individu, keluarga,
masyarakat baik sakit maupun sehat yang mencakup seluruh proses kehidupan
manusia. Berdasarkan definisi tersebut, dapat kita ketahui bahwa keperawatan
merupakan bentuk pelayanan yang diberikan berdasarkan kiat dan ilmu
keperawatan.
Pelayanan keperawatan berupa bantuan diberikan karena adanya
kelemahan fisik dan mental, keterbatasan pengetahuan, serta kurangnya
kemauan menuju kepada kemampuan melaksanakan kegiatan hidup seharihari secara mandiri. Pelayanan professional keperawatan terhadap pasien
diberikan dalam bentuk Asuhan Keperawatan yaitu suatu proses atau
rangkaian kegiatan praktek keperawatan yang langsung diberikan kepada
pasien dengan menggunakan metodologi proses keperawatan dan
berpedoman pada Standar Profesi perawat yang diberlakukan dalam
penetapan Standar Asuahan Keperawatan berdasarkan SK Direktorat
Jenderal Bina Pelayanan Medik Nomor: Y.M.00.03.2.6.7637 Tahun 1993.
Menurut ICN (International Concil of Nurses, 1997) dalam Effendi
(1997), perawat adalah orang-orang yang telah menyelesaikan pendidikan
22
C. Turnover
Mobley (1986), seorang pakar dalam masalah pergantian (turnover)
karyawan memberikan batasan turnover sebagai berhentinya individu dari
anggota suatu organisasi dengan disertai pemberian imbalan keuangan oleh
organisasi yang bersangkutan. Banyak penelitian yang menunjukkan bahwa
pekerja yang memiliki sikap kerja positif akan memperlihatkan tingkat
produktivitas yang tinggi dan tingkat absensi serta pengunduran dirinya
sangat rendah dibandingkan dengan pekerja yang memiliki sikap kerja negatif
(Munandar, 2001).
Masalah turnover karyawan merupakan masalah klasik dalam sebuah
perusahaan, dimana kondisi lingkungan kerja yang buruk, upah yang rendah,
23
jam kerja yang melewati batas, serta tidak adanya jaminan sosial merupakan
penyebab utama timbulnya turnover karyawan di masa itu.
Pemberhentian (turnover) menurut Robbins (2001) dibedakan menjadi
dua tipe yaitu turnover yang sukarela atau yang diprakarsai oleh karyawan
(voluntary turnover), dan tipe turnover yang terpaksa atau yang diprakarsai
oleh organisasi, (involuntary turnover) ditambah dengan kematian dan
pengunduran diri atas desakan. Mengacu pada beberapa definisi yang
dikemukakan di atas maka dapat disimpulkan bahwa turnover adalah keluar
atau berpindahnya karyawan dari perusahaan baik secara sukarela maupun
terpaksa dan disertai pemberian imbalan.
Turnover
perawat
dapat
didefinisikan
sebagai
suatu
proses
perpindahan seorang perawat dari satu rumah sakit ke rumah sakit lain.
Tingginya tingkat turnover pada perawat merupakan tantangan yang besar
bagi para manajer keperawatan dalam rangka pengembangan staf. Menurut
Benson (1976) dalam Elizabeth (2011) tingkat turnover tahunan di industri
kesehatan mengambil 23% dari keseluruhan tingkat turnover karyawan dan
50% diantaranya adalah turnover perawat.
D. Turnover Intention
1. Definisi Turnover Intention
Turnover intention adalah niat atau keinginan yang timbul dalam
diri seseorang untuk pindah kerja dari satu tempat kerja ke tempat kerja
24
25
26
27
Mobley
(1986),
mengungkapkan
bahwa
keinginan
keluar
eksternal
organisasi
meliputi,
tingkat
28
b. Karakteristik Individu
Faktor-faktor
individu
yang
berhubungan
dengan
perawat
yang
lebih
muda
mempunyai
29
penelitian
yang
pernah
dilakukan
semakin
rendah
kecenderungan
keinginan
30
keadaan-keadaan
yang
memungkinkan
bahwa hubungan
(2001)
berpendapat
bahwa
tingkat
pengaruh
intelegensi
terhadap
turnover
31
rekan
sekerjanya
yang
masih
bujangan.
32
c. Kepuasan Kerja
Menurut Wibowo (2012), kepuasan kerja adalah apa yang
dirasakan karyawan menyangkut pekerjaannya. Perasaan itu
merupakan sikap umum (generalized attitude) seseorang terhadap
pekerjaannya yang didasarkan atas penilaiannya terhadap aspek
perkerjaannya. Salah satu faktor penyebab timbulnya keinginan
pindah kerja adalah ketidakpuasan pada tempat bekerja sekarang.
Sebab-sebab ketidakpuasan itu dapat beraneka ragam seperti
penghasilan rendah atau kurang memadai, kondisi kerja yang
kurang memuaskan, hubungan yang tidak serasi, baik dengan
atasan maupun dengan rekan kerja, pekerjaan yang tidak sesuai
dan faktor-faktor lainnnya (Siagian, 2009).
Kepuasan kerja pada dasarnya merupakan sesuatu yang
bersifat individual (Wibowo, 2012). Setiap individu memiliki
tingkat kepuasan yang berbeda-beda, sesuai dengan sistem nilai
yang berlaku pada dirinya. Munandar (2001) mengatakan bahwa
semakin banyak aspek-aspek atau nilai-nilai dalam perusahaan
sesuai dengan dirinya maka semakin tinggi tingkat kepuasan yang
dirasakan. Kepuasan kerja yang menjadi penyebab turnover
intention memiliki banyak aspek diantaranya adalah :
33
merupakan
imbalan
yang
penting
merupakan
yang
salah
menentukan
satu
tingkat
semakin
besar
tingkat
kepuasan
kerja
terhadap
keinginan
kompensasi
seorang
akan
karyawan
34
(1986),
menyebutkan
bahwa
supervisor
kepada
para
perawat
turut
35
pekerjaannya.
Purbowo
(2006)
yang diberikan
36
dan
diberlakukan
kebijakan-kebijakan
oleh
organisasi
kepada
yang
para
(2011),
menyebutkan
bahwa
berhubungan
dengan
keinginan
37
INTENTION
TO SEARCH
ATTENDANCE
PROBABILITY OF FINDING AN
ACCEPTABLE ALTERNATIVE
QUIT/STAY
Model
meninggalkan
pekerjaan
dari
Mobley,
Horner,
38
39
40
41
42
E. Kerangka Teori
Mobley, Horner, Hollingsworth (1978) dalam Munandar (2001),
menyebutkan bahwa keputusan perawat untuk meninggalkan pekerjaan
(turnover) didahului oleh karena adanya keinginan atau niat perawat untuk
keluar dari pekerjaannya (turnover intention). Turnover intention perawat
dipengaruhi oleh berbagai faktor, diantaranya dari faktor eksternal di luar
organisasi atau rumah sakit yang meliputi ketersediaan alternatif pekerjaan di
luar organisasi, tingkat inflasi dan perekonomian, serta tingkat pengangguran.
Karakteristik individu juga turut mempengaruhi seorang perawat
untuk keluar dari pekerjaannya yaitu meliputi umur, jenis kelamin, tingkat
pendidikan, status pernikahan, masa kerja, dan status kerja perawat. Dimana
semakin lama umur dan masa kerja seorang perawat semakin kecil keinginan
perawat untuk meninggalkan organisasi karena faktor usia yang sudah tidak
muda lagi untuk beradaptasi dengan pekerjaan baru dan mereka merasa
bangga akan senioritas yang mereka miliki. Hal ini juga berkaitan dengan
status pernikahan seorang perawat dimana perawat yang sudah menikah akan
lebih kecil keinginannya untuk keluar karena mereka mempunyai tanggung
jawab yang lebih besar terhadap keluarganya dan perawat yang berstatus
sebagai karyawan tetap akan lebih rendah tingkat keinginan keluar dari
organisasi. .
43
TURNOVER
INTENTION
Jenis Kelamin
Tingkat Pendidikan
KEPUASAN KERJA
Status Pernikahan
Kompensasi
Status Kerja
Pekerjaan
Masa Kerja
Supervisi
Pengembangan karir
Rekan Kerja
Kebijakan Organisasi
TURNOVER
44
BAB III
KERANGKA KONSEP, DEFINISI OPERASIONAL, HIPOTESIS
A. Kerangka Konsep
Kerangka konsep pada penelitian ini mengacu pada kerangka teori
Mobley, Horner, Hollingsworth (1978) dalam Munandar (2001) yang
menyebutkan
bahwa
faktor
yang
mempengaruhi
turnover
intention
45
tenaga kerja yang ada saat ini dan laju inflasi yang sering mengalami
perubahan akibat pengaruh dari berbagai komponen.
2. Jenis Kelamin
Pada penelitian ini jenis kelamin tidak diteliti karena populasi
perawat di RS Brawijaya rata-rata berjenis kelamin perempuan sehingga
data menjadi homogen dan tidak diteliti.
3. Tingkat Pendidikan
Variabel tingkat pendidikan perawat tidak diteliti karena sebagian
besar tingkat pendidikan perawat adalah D3 yaitu sebesar 84.4%.
46
Bagan 3.1
Kerangka Konsep
KARAKTERISTIK
INDIVIDU
Umur
Status Pernikahan
Status Kerja
Masa Kerja
TURNOVER
INTENTION
Status Kerja
KEPUASAN KERJA
Kompensasi
Pekerjaan
Supervisi
Pengembangan karir
Rekan Kerja
Kebijakan Organisasi
Sumber : Mobley, Horner, Hollingsworth (1978) dalam Munandar (2001)
47
B. Definisi Operasional
Tabel 3.1
Definisi Operasional Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Turnover Intention Perawat
Variabel
Turnover
Intention
Umur
Definisi
Operasional
Keinginan
responden untuk
meninggalkan
rumah sakit dan
mencari alternatif
pekerjaan
di
tempat
lain.
(Mobley, 1986)
Selisih
tahun
penelitian dengan
tahun
kelahiran
responden.
Cara Ukur
Alat Ukur
Responden
mengisi
sendiri
kuesioner
dengan
memilih
jawaban :
1 = STS
2 = TS
3=S
4 = SS
Kuesioner
Responden
mengisi
sendiri
kuesioner
Kuesioner
Indikator
Hasil Ukur
Skala
1. Adanya
pikiran Berdasarkan cut off point Ordinal
untuk keluar.
mean/median:
2. Kenginan
untuk
0. Ada niat, jika hasil
mencari lowongan
skor
>=
pekerjaan ditempat
mean/median
lain.
1. Tidak ada niat, jika
3. Mengevaluasi
hasil
skor
<
kemungkinan untuk
mean/median
menemukan
pekerjaan yang layak
di tempat lain.
4. Adanya keinginan
untuk meninggalkan
RS
Berdasarkan cut off point Ordinal
mean/median:
0. Muda, jika hasil
skor
<=
mean/median
1. Tua, jika hasil
skor
>
mean/median
48
Status
Pernikahan
Masa Kerja
Status Kerja
Kepuasan
terhadap
Kompensasi
Kepuasan
terhadap
Pekerjaan
Ada
tidaknya Responden
ikatan pernikahan. mengisi
sendiri
kuesioner
Lama
kerja Responden
responden di RS mengisi
Brawijaya.
sendiri
kuesioner
Identitas
kerja Responden
responden di RS mengisi
Brawijaya.
sendiri
kuesioner
Perasaan responden Responden
terhadap
mengisi
kompensasi
sendiri
finansial dan non
kuesioner
finansial yang
dengan
diberikan oleh
memilih
rumah sakit
jawaban :
(Elizabeth, 2011)
1 = STM
2 = TM
3=M
4 = SM
Perasaan mengenai Responden
pekerjaan yang
mengisi
diberikan
sendiri
kepadanya,
kuesioner
kesesuaian
dengan
tanggung jawab
memilih
dalam pekerjaan.
Kuesioner
0. Belum Menikah
1. Sudah Menikah
Ordinal
Kuesioner
Ordinal
Kuesioner
0. Kontrak
1. Tetap
Ordinal
Kuesioner
Kuesioner
49
(Elizabeth, 2011)
Kepuasan
terhadap
Supervisi
Kepuasan
terhadap
Pengemban
gan Karir
jawaban :
1 = STM
2 = TM
3=M
4 = SM
Perasaan responden Responden
terhadap supervisor mengisi
di tempat atau
sendiri
bagiannya bekerja. kuesioner
(Elizabeth, 2011)
dengan
memilih
jawaban :
1 = STM
2 = TM
3=M
4 = SM
Perasaan responden Responden
mengenai
mengisi
kesempatan dan
sendiri
proses peningkatan kuesioner
karir ditempatnya
dengan
bekerja. (Elizabeth, memilih
2011)
jawaban :
1 = STM
2 = TM
3=M
4 = SM
> mean/median
Kuesioner
Kuesioner
50
Kepuasan
Perasaan
terhadap
responden
Rekan Kerja mengenai
kerjasama,
dukungan
dan
hubungan
kerja
dengan
rekan
sekerja. (Elizabeth,
2011)
Kepuasan
terhadap
Kebijakan
Organisasi
Perasaan
responden
mengenai aturan
dan prosedur yang
ditetapkan
RS
maupun pimpinan.
(Elizabeth, 2011)
Responden
mengisi
sendiri
kuesioner
dengan
memilih
jawaban :
1 = STM
2 = TM
3=M
4 = SM
Responden
mengisi
sendiri
kuesioner
dengan
memilih
jawaban:
1 = STM
2 = TM
3=M
4 = SM
Kuesioner
Kuesioner
51
C. Hipotesis
1. Ada hubungan antara variabel umur dengan turnover intention perawat di
Brawijaya Women and Children Hospital Jakarta Tahun 2013.
2. Ada hubungan antara variabel status pernikahan dengan turnover intention
perawat di Brawijaya Women and Children Hospital Jakarta Tahun 2013.
3. Ada hubungan antara variabel status kerja dengan turnover intention
perawat di Brawijaya Women and Children Hospital Jakarta Tahun 2013.
4. Ada hubungan antara variabel masa kerja dengan turnover intention
perawat di Brawijaya Women and Children Hospital Jakarta Tahun 2013.
5. Ada hubungan antara variabel kepuasan terhadap kompensasi dengan
turnover intention perawat di Brawijaya Women and Children Hospital
Jakarta Tahun 2013.
6. Ada hubungan antara variabel kepuasan terhadap pekerjaan dengan
turnover intention perawat di Brawijaya Women and Children Hospital
Jakarta Tahun 2013.
7. Ada hubungan antara variabel kepuasan terhadap supervisi dengan
turnover intention perawat di Brawijaya Women and Children Hospital
Jakarta Tahun 2013.
8. Ada hubungan antara variabel kepuasan terhadap pengembangan karir
dengan turnover intention perawat di Brawijaya Women and Children
Hospital Jakarta Tahun 2013.
52
53
BAB IV
METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian
Jenis penelitian ini termasuk ke dalam penelitian kuantitatif dengan
desain
penelitian
cross
sectional
dimana
variabel
independen
dan
dependennya diteliti pada saat atau periode yang sama (A. Saebani, 2008).
Variabel independen dari penelitian ini adalah karakteristik perawat yang
terdiri dari umur, status pernikahan, status kerja, masa kerja, kepuasan
terhadap kompensasi, supervisi, pekerjaan, rekan kerja, pengembangan karir
dan kebijakan organisasi. Sedangkan variabel dependennya adalah turnover
intention.
54
2. Sampel
Sampel dalam penelitian ini adalah perawat yang masih aktif
bekerja di Brawijaya Women and Children Hospital. Besarnya sampel
dihitung dengan menggunakan rumus uji beda dua proporsi, yaitu:
[
Keterangan :
n
P1
P2
)]
55
Z1-
/2
= Derajat kemaknaan,
5%=1.96
Z1-
56
proporsi
57
Tabel 4.1
Hasil Perhitungan Sampel
Variabel
Umur
Masa Kerja
Kompensasi
Supervisi
Pengembangan Karir
Kebijakan Organisasi
Diketahui
P1= 0.675
P2= 0.25
P1= 0.70
P2= 0.225
P1= 0.75
P2= 0.379
P1= 0.759
P2= 0.406
P1= 0.625
P2= 0.27
P1= 0.647
P2= 0.365
Odds Ratio
6.231
(2.35-16.5)
8.037
(2.94-21.93)
Tidak
Diketahui
Tidak
Diketahui
4.5
Sampel Total
20x2 = 40
Tidak
Diketahui
48x2=96
16x2=32
27x2=54
29x2=58
30x2=60
58
karakteristik perawat seperti umur, status pernikahan, masa kerja, status kerja
serta kepuasan kerja perawat terhadap supervisi, kompensasi, pekerjaan, rekan
kerja, pengembangan karir dan kebijakan organisasi yang diperoleh melalui
penyebaran kuesioner kepada para perawat. Sedangkan data sekunder
didapatkan dari bagian HRD dan keperawatan Brawijaya Women and
Children Hospital berupa profil rumah sakit, data turnover rumah sakit, dan
jumlah perawat yang aktif bekerja pada tahun 2013.
E. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian yang digunakan adalah kuesioner dengan
pertanyaan tertutup yang disebarkan ke perawat-perawat yang menjadi sampel
dari penelitian ini. Kuesioner terdiri dari beberapa item pertanyaan dan
merupakan adopsi dari penelitian Elizabeth (2011). Adapun pengukuran
dalam kuesioner dengan menggunakan skala likert dengan empat kriteria
yaitu 1= sangat tidak setuju, 2= tidak setuju, 3= setuju, 4= sangat setuju untuk
variabel turnover intention dan kriteria untuk variabel kepuasan kerja yaitu 1=
sangat tidak memuaskan, 2= tidak memuaskan, 3= memuaskan, 4= sangat
memuaskan.
59
peneliti
mengajukan
kuesioner
tersebut
kepada
Kepala
60
Tabel 4.2
Hasil Uji Validitas Kuesioner Penelitian Turnover Intention pada Perawat di
Brawijaya Women and Children Hospital Tahun 2013
Variabel
Turnover Intention
Kepuasan Terhadap
Kompensasi
Kepuasan Terhadap
Pekerjaan
Kepuasan Terhadap
Supervisi
Kepuasan Terhadap
Pengembangan Karir
Kepuasan Terhadap
Rekan Kerja
Kepuasan Terhadap
Kebijakan Organisasi
Pertanyaan
B1
B2
B3
B4
C1
C2
C3
C4
C5
D1
D2
D3
D4
E1
E2
E3
E4
F1
F2
F3
F4
G1
G2
G3
H1
H2
H3
R hitung
0.888
0.914
0.833
0.923
0.837
0.784
0.723
0.615
0.791
0.835
0.597
0.608
0.835
0.648
0.916
0.831
0.911
0.850
0.747
0.846
0.821
0.922
0.800
0.532
0.873
0.813
0.880
R tabel
Keterangan
Valid
Valid
Valid
0.4438
Valid
Valid
Valid
Valid
61
Tabel 4.3
Hasil Uji Reliabilitas Kuesioner Penelitian Turnover Intention pada Perawat di
Brawijaya Women and Children Hospital Tahun 2013
Cronbachs
Alpha
0.954
Variabel
Turnover Intention
Nilai R
Keterangan
Reliabel
0.898
Reliabel
0.850
Reliabel
0.924
0.918
Reliabel
0.856
Reliabel
0.929
Reliabel
Reliabel
0.6
G. Manajemen Data
Manajemen data yang dilakukan berupa :
1. Mengkode Data (Data Coding)
Kegiatan
pemberian
kode
pada
setiap
variabel
yang
62
H. Analisis Data
1. Analisis Univariat
Analisis univariat dilakukan untuk mengetahui gambaran distribusi
frekuensi dari variabel yang diteliti, yaitu mendiskripsikan variabel
63
64
BAB V
HASIL PENELITIAN
65
Bagian
Manajer
PJU
OK
OPD
UGD
ICU/NICU
Nursery
Lantai 3
Lantai 4
Lantai 5
Total
Jumlah Karyawan
1
4
14
31
10
12
11
10
14
15
122
Sumber : HRD Brawijaya Women and Children Hospital sampai pada Mei 2013
66
setuju dan tidak setuju). Berikut adalah gambaran distribusi jawaban perawat
terhadap variabel turnover intention dengan total sampel 96 perawat:
Tabel 5.2
Distribusi Jawaban Perawat Berdasarkan Variabel Turnover Intention
No
1
2
3
Pernyataan
Keterangan
57
59.4
39
41
55
26
70
40.6
42.7
57.3
27.1
72.9
70
72.9
26
27.1
67
n
55
41
96
%
57.3
42.7
100.0
68
Tabel 5.4
Distribusi Frekuensi Berdasarkan Karakteristik Perawat
Variabel
54
42
56.3
43.8
48
48
50.0
50.0
44
52
45.8
54.2
55
41
57.3
42.7
Umur
<= 25 tahun
> 25 tahun
Status Pernikahan
Belum Menikah
Sudah Menikah
Status Kerja
Kontrak
Tetap
Masa Kerja
< 3 tahun
>= 3 tahun
a) Umur
Berdasarkan uji normalitas, nilai p value dari variabel umur
adalah 0.000 (<0.05) artinya variabel umur tidak berdistribusi
normal sehingga cut off point yang diambil, yaitu nilai median =
25. Variabel umur dikategorikan menjadi dua kelompok yaitu
perawat yang berusia <= 25 dan > 25 tahun. Berdasarkan tabel di
atas, perawat di RS Brawijaya lebih banyak yang berumur <= 25
tahun yaitu sebanyak 56.3%.
b) Status Pernikahan
Berdasarkan tabel 5.4 terlihat bahwa distribusi status
pernikahan perawat di RS Brawijaya yang belum dan sudah
menikah hampir merata, yaitu 50% perawat belum menikah.
69
c) Status Kerja
Berdasarkan tabel 5.4 dapat terlihat bahwa status kerja
perawat di RS Brawijaya lebih banyak yang berstatus sebagai
karyawan tetap yaitu sebanyak 54.2%.
d) Masa Kerja
Dari tabel 5.4 dapat terlihat mayoritas masa kerja perawat
di RS Brawijaya kurang dari 3 tahun yaitu sebanyak 57.3%
perawat.
70
Tabel 5.5
Distribusi Jawaban Perawat Berdasarkan Kepuasan Terhadap
Kompensasi di RS Brawijaya
No
Pernyataan
Keterangan
Tidak Puas
44
45.9
Puas
52
54.2
Tidak Puas
41
42.7
Puas
55
57.3
Tidak Puas
53
55.2
Puas
43
44.8
Tidak Puas
65
67.7
Puas
31
32.3
Tidak Puas
40
41.7
Puas
56
58.4
71
setiap
item
pertanyaan
variabel
kepuasan
terhadap
72
Pernyataan
Keterangan
Tidak Puas
20
20.8
Puas
76
79.2
Tidak Puas
25
26
Puas
71
74
Tidak Puas
50
55.2
Puas
46
44.8
Tidak Puas
40
41.7
Puas
56
58.3
73
74
Tabel 5.9
Distribusi Jawaban Perawat Berdasarkan Kepuasan Terhadap
Supervisi di RS Brawijaya
No
Pernyataan
Keterangan
Tidak Puas
20
20.8
Puas
76
79.2
Tidak Puas
30
31.3
Puas
66
68.7
Tidak Puas
33
34.4
Puas
63
65.6
Tidak Puas
24
25
Puas
72
75
75
n
49
47
96
%
51.0
49.0
100.0
76
Tabel 5.11
Distribusi Jawaban Perawat Berdasarkan Kepuasan Terhadap
Pengembangan Karir di RS Brawijaya
No
1
Pernyataan
Keterangan
Tidak Puas
50
52.1
Puas
46
47.9
Tidak Puas
47
49
Puas
49
47
Tidak Puas
60
62.5
Puas
36
37.5
Tidak Puas
44
45.8
Puas
52
54.2
jawaban
tidak
puas
pada
pertanyaan
mengenai
dan
kesempatan
mengikuti
pendidikan
formal
77
Frekuensi
56
40
96
Persentase
(%)
58.3
41.7
100.0
78
Pernyataan
Tidak Puas
3.1
Puas
93
96.9
Tidak Puas
9.3
Puas
87
90.6
Tidak Puas
19
19.8
Puas
77
80.3
Keterangan
79
sehingga cut off point yang diambil adalah nilai median yaitu 10.
Berdasarkan nilai tersebut, data kemudian dikelompokkan menjadi
dua kategori yaitu tidak puas (<=10) dan puas (>10).
Tabel 5.14
Distribusi Perawat Berdasarkan Kepuasan Terhadap
Rekan Kerja di RS Brawijaya
Kepuasan Terhadap Rekan
Kerja
Tidak puas
Puas
Jumlah
Frekuensi
56
40
96
Persentase
(%)
58.3
41.7
100.0
80
Tabel 5.15
Distribusi Jawaban Perawat Berdasarkan Kepuasan Terhadap
Kebijakan Organisasi di RS Brawijaya
No
1
Pernyataan
B prosedur yang
Aturan dan
ditetapkan oleh rumah sakit
ini saya nilai .
Keterangan
Tidak Puas
41
42.7
Puas
55
57.3
42
43.7
54
56.2
Tidak Puas
35
36.5
Puas
61
63.5
pada
pertanyaan
mengenai
kepuasan
terhadap
81
Frekuensi
49
47
96
Persentase
(%)
51.0
49.0
100.0
D. Analisis Bivariat
Analisis bivariat dilakukan untuk melihat hubungan antara variabel
dependen dengan variabel independen. Pada penelitian ini digunakan uji
statistik chi squere.
82
Umur
Ada niat
<= 25 tahun
> 25 tahun
Jumlah
n
40
15
55
%
74.1
35.7
57.3
Tidak ada
niat
n
%
14
25.9
27
64.3
41
42.7
n
54
42
96
%
100
100
100
PR
(95% CI)
5.143
(2.140-12.359)
P value
0.000
83
b. Status Pernikahan
Hasil uji statistik antara variabel status pernikahan dengan
turnover intention perawat di RS Brawijaya tahun 2013 adalah
sebagai berikut:
Tabel 5.18
Hubungan Status Pernikahan degan Turnover Intention
Perawat di RS Brawijaya Tahun 2013
Turnover intention
Status
Pernikahan
Belum
Menikah
Sudah
Menikah
Jumlah
Total
n
33
%
68.8
Tidak ada
niat
n
%
15
31.3
22
45.8
26
54.2
48
100
55
57.3
41
42.7
96
100
Ada niat
n
48
%
100
PR
(95% CI)
2.6
(1.130-5.984)
P value
0.039
84
c. Status Kerja
Hasil uji statistik antara variabel status kerja dengan
turnover intention perawat di RS Brawijaya tahun 2013 adalah
sebagai berikut:
Tabel 5.19
Hubungan Status Kerja degan Turnover Intention Perawat di
RS Brawijaya Tahun 2013
Turnover intention
Total
Status
Kerja
Ada niat
Kontrak
Tetap
Jumlah
n
32
23
55
%
72.7
44.2
57.3
Tidak ada
niat
n
%
12
27.3
29
55.8
41
42.7
n
44
52
96
%
100
100
100
PR
(95% CI)
3.362
(1.423-7.946)
P value
0.009
85
d. Masa Kerja
Hasil uji statistik antara variabel masa kerja dengan
turnover intention perawat di RS Brawijaya tahun 2013 dapat
dilihat pada tabel 5.20. Pengkategorian masa kerja pada tabel di
bawah ini menjadi dua kategori yaitu < 3 tahun dan >= 3 tahun.
Pengkategorian ini berdasarkan teori dari Mobley (1986).
86
Tabel 5.20
Hubungan Masa Kerja degan Turnover Intention Perawat
di RS Brawijaya Tahun 2013
Turnover intention
Total
Masa Kerja
Ada niat
< 3 tahun
>= 3 tahun
Jumlah
n
39
16
55
%
70.9
39
57.3
Tidak ada
niat
n
%
16
29.1
25
61
41
42.7
n
55
41
96
%
100
100
100
PR
(95% CI)
3.809
(1.618-8.962)
P value
0.004
87
Kompensasi
Ada niat
Tidak puas
Puas
Jumlah
n
34
21
55
%
70.8
43.8
57.3
Tidak ada
niat
n
%
14
29.2
27
56.3
41
42.7
n
48
48
96
%
100
100
100
PR
(95% CI)
3.122
(1.342-7.263)
P value
0.013
88
b. Pekerjaan
Berdasarkan hasil uji statistik, hubungan kepuasan terhadap
pekerjaan dengan turnover intention perawat di RS Brawijaya
tahun 2013 dapat dilihat pada tabel 5.22.
Tabel 5.22
Hubungan Kepuasan Pekerjaan degan Turnover Intention
Perawat di RS Brawijaya Tahun 2013
Turnover intention
Total
Pekerjaan
Ada niat
Tidak puas
Puas
Jumlah
n
43
12
55
%
69.4
35.3
57.3
Tidak ada
niat
n
%
19
30.6
22
64.7
41
42.7
n
62
34
96
%
100
100
100
PR
(95% CI)
4.149
(1.709-10.070)
P value
0.003
89
c. Supervisi
Berdasarkan hasil uji statistik, hubungan kepuasan terhadap
supervisi (pengawasan) dengan turnover intention perawat di RS
Brawijaya tahun 2013 dapat dilihat pada tabel 5.23.
Tabel 5.23
Hubungan Kepuasan Supervisi degan Turnover Intention
Perawat di RS Brawijaya Tahun 2013
Turnover intention
Total
Supervisi
Ada niat
Tidak puas
Puas
Jumlah
n
31
24
55
%
63.3
51.1
57.3
Tidak ada
niat
n
%
18
36.7
23
48.9
41
42.7
n
49
47
96
%
100
100
100
PR
(95% CI)
1.650
(0.730-3.729)
P value
0.316
90
d. Pengembangan Karir
Berdasarkan hasil uji statistik, hubungan kepuasan terhadap
pengembangan karir dengan turnover intention perawat di RS
Brawijaya tahun 2013 dapat dilihat pada tabel 5.24.
Tabel 5.24
Hubungan Kepuasan Pengembangan Karir degan Turnover
Intention Perawat di RS Brawijaya Tahun 2013
Turnover intention
Pengembangan
Karir
Tidak puas
Puas
Jumlah
Total
Ada niat
n
38
17
55
%
67.9
42.5
57.3
Tidak ada
niat
n
%
18
32.1
23
57.5
41
42.7
n
56
40
96
%
100
100
100
PR
(95% CI)
2.856
(1.232-6.623)
P value
0.023
91
e. Rekan Kerja
Berdasarkan hasil uji statistik, hubungan kepuasan terhadap
rekan kerja dengan turnover intention perawat di RS Brawijaya
tahun 2013 dapat dilihat pada tabel 5.25.
92
Tabel 5.25
Hubungan Kepuasan Rekan Kerja degan Turnover Intention
Perawat di RS Brawijaya Tahun 2013
Turnover intention
Rekan
Kerja
Tidak puas
Puas
Jumlah
Total
Ada niat
n
41
14
55
%
73.2
35
57.3
Tidak ada
niat
n
%
15
26.8
26
65
41
42.7
n
56
40
96
%
100
100
100
PR
(95% CI)
5.076
(2.108-12.221)
P value
0.000
93
f. Kebijakan Organisasi
Berdasarkan hasil uji statistik, hubungan kepuasan terhadap
kebijakan organisasi dengan turnover intention perawat di RS
Brawijaya tahun 2013 dapat dilihat pada tabel 5.26.
Tabel 5.26
Hubungan Kepuasan Kebijakan Organisasi degan Turnover
Intention Perawat di RS Brawijaya Tahun 2013
Turnover intention
Total
Kebijakan
Organisasi
Ada niat
Tidak puas
Puas
Jumlah
n
33
22
55
%
67.3
46.8
57.3
Tidak ada
niat
n
%
16
32.7
25
53.2
41
42.7
n
49
47
96
%
100
100
100
PR
(95% CI)
2.344
(1.025-5.362)
P value
0.068
94
BAB VI
PEMBAHASAN
A. Keterbatasan Penelitian
Dalam proses pelaksanaan penelitian, terdapat beberapa kendala atau
hambatan yang dihadapi oleh peneliti yang menjadi keterbatasan penelitian,
diantaranya adalah:
1. Peneliti tidak bisa mengawasi dan mendampingi perawat saat mengisi
kuesioner, dikarenakan waktu pengisian kuesioner ditentukan oleh
masing-masing koordinator.
2. Kuesioner yang disebarkan kepada perawat diisi sendiri oleh perawat
yang bersangkutan dan peneliti tidak mempunyai kesempatan untuk
bertanya secara langsung kepada perawat dan memastikan apakah
pengisian kuesioner sesuai dengan kenyataan.
3. Uji validitas dan reliabilitas dilakukan di RS tempat penelitian dan
jumlah sampel kurang dari jumlah sampel ideal. Hal ini dikarenakan
sulitnya izin birokrasi dan terbatasnya waktu penelitian.
95
96
97
yang sering berfikir untuk keluar dari RS Brawijaya dan perawat yang
menjawab setuju dan sangat setuju dengan pernyataan sering mencari
informasi lowongan pekerjaan ditempat lain sebesar 55 orang (57.3%), hal ini
berarti lebih dari setengah perawat di RS Brawijaya sering mencari lowongan
pekerjaan di tempat lain. Untuk perawat yang menyatakan setuju dan sangat
setuju pada pernyataan akan keluar dari rumah sakit ini jika terdapat
kesempatan yang lebih baik berjumlah 70 orang (72.9%) dan perawat di RS
Brawijaya yang berniat untuk keluar dalam waktu dekat berjumlah 26 orang
(27%).
Dari hasil penelitian di atas mengindikasikan bahwa cukup banyak
perawat yang berniat untuk keluar dari RS Brawijaya. Hasil penelitian ini
sejalan dengan teori Mobley, Horner dan Holligsworth (1978) dalam
Munandar (2001)
98
99
100
Sebagian besar perawat menyatakan tidak puas dan sangat tidak puas
terhadap jaminan kesehatan dan kompensasi non finansial yang
diberikan oleh RS Brawijaya yaitu sebanyak 65 orang (67.7%). Hal ini
dikarenakan jaminan kesehatan yang diberikan oleh RS Brawijaya
hanya untuk diri mereka sendiri dan tidak termasuk keluarga mereka
sehingga banyak perawat yang menyatakan tidak puas terhadap
jaminan kesehatan yang diberikan. Hal ini sejalan dengan teori yang
diungkapkan Wibowo (2012) bahwa kepuasan kerja seseorang selain
diukur dari besarnya kompensasi finansial yang diterima juga
dipengaruhi oleh kompenasasi non finansial yang diantaranya adalah
jaminan kesehatan, semakin rendah kompensasi non finansial yang
diberikan akan semakin rendah kepuasannya terhadap kompensasi dan
semakin tinggi keingiannya untuk keluar dari organisasi.
Oleh karena itu, sebaiknya manajemen RS Brawijaya lebih
memperhatikan kesejahteraan perawat melalui jaminan kesehatan dan
tunjangan finansial lainnya.
101
102
seorang
yang
bekerja
sesuai
dengan
latar
belakang
yang
dilakukan
sekarang
sebagian
besar
perawat
menyatakan puas dan sangat puas yaitu sebanyak 71 (74%). Hal ini
dikarenakan perawat mendapatkan rolling perputaran pada setiap shift
kerja yang berbeda sehingga setiap perawat dapat merasakan pelajaran
atau kegiatan yang baru. Hal ini sesuai dengan yang dijelaskan oleh
Munandar (2001) yang menyatakan bahwa seseorang yang bekerja
secara monoton akan merasa lebih jenuh dan tidak puas dibandingkan
dengan mereka yang sering bereskplorasi terhadap pekerjaannya
103
104
kerja
menjelaskan
perawat.
atasan
yang
Herzberg
memiliki
dalam
ciri-ciri
Munandar
pemimpin
(2001)
yang
105
106
pertanyaan
nomor
4,
sebagian
besar
perawat
menyatakan puas dan sangat puas terhadap penilaian hasil kerja yang
dilakukan oleh supervisor yaitu sebanyak 72 (75%). Hal ini
dikarenakan
penilaian
dilakukan
tidak
hanya
oleh
manajer
107
108
109
dibandingkan
dengan
yang
mendapatkan
kesempatan
110
111
112
dalam
organisasi
dan
kebijakan-kebijakan
yang
113
sangat puas namun yang menyatakan tidak puas dan sangat tidak puas
juga tidak terbilang sedikit yaitu sebanyak 41 (42.7%), sedangkan
untuk pertanyaan mengenai pemberitahuan terhadap setiap perubahan
yang ada 42 (43.7%) menyatakan tidak puas dan sangat tidak puas.
Untuk keterlibatan perawat dalam pengambilan keputusan 35 (36.5%)
diantaranya menyatakan tidak puas dan sangat tidak puas. Hal ini
sesuai dengan teori yang diungkapkan oleh Mobley (1986) yang
mengatakan bahwa perawat akan merasa puas bila diijinkan untuk
mengontrol pekerjaan yang menjadi tanggung jawab mereka. Oleh
karena itu, sebaiknya manajemen RS Brawijaya lebih memberikan
kebebasan dan tanggung jawab kepada para perawatnya.
114
115
2. Status Pernikahan
Status pernikahan memerlukan tanggung jawab dan membuat
pekerjaan lebih berharga serta lebih penting. Perawat yang telah
menikah mengalami pergantian yang lebih rendah dibandingkan
dengan perawat yang belum menikah (Siswanto dan Sucipto, 2008).
Hal ini dikarenakan perawat yang telah menikah mempunyai tanggung
jawab keluarga yang lebih besar dibandingkan dengan perawat yang
belum menikah. Perawat yang belum menikah lebih mempunyai
116
3. Status Kerja
Status kerja umumnya berkaitan erat dengan lama kerja
seseorang. Seorang perawat yang berstatus sebagai karyawan tetap
117
dalam
pengangkatan
karyawan
tetap.
Kurniadi
(2013),
118
4. Masa Kerja
Masa kerja adalah lamanya perawat bekerja dimulai sejak
perawat resmi diterima sebagai karyawan rumah sakit. Semakin lama
seorang perawat bekerja akan semakin terampil dan berpengalaman
menghadapi permasalahan dalam pekerjaannya. Lama kerja seseorang
mempengaruhi keinginan dia untuk tetap bekerja di sebuah organisasi.
Hal ini juga berkaitan dengan senioritas. Hasil penelitian menunjukkan
senioritas berkaitan negatif dengan keinginan seseorang untuk keluar
dari pekerjaannya (Robbins, 2001).
Seorang perawat senior akan lebih kecil kemungkinan atau niat
untuk meningalkaan pekerjaannya dari suatu RS, karena ia telah
terbiasa dengan pekerjaan dan lingkungan sekitar ditambah ia telah
mendapatkan gaji dan pekerjaan yang layak serta merasa bangga
dengan senioritas yang dia miliki sehingga kemungkinan untuk keluar
lebih sedikit dibandingkan dengan perawat baru yang masih dalam
tahap percobaan dan penilaian (Kurniadi, 2013).
119
120
121
122
123
124
125
126
diterimanya.
Perawat
yang
merasa
terpuaskan
dengan
127
karir
ataupun
pendidikan.
Ketidakpuasan
tersebut
128
129
130
131
Dikarenakan
terdiri
dari
penyerahan
sepenuhnya
132
Penelitian
yang
dilakukan
oleh
Veruswati
(2011),
133
BAB VII
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka dapat diambil
beberapa kesimpulan dari penelitian ini yaitu sebagai berikut:
1. Tingkat turnover intention perawat di RS Brawijaya cukup tinggi yaitu
sebesar 57.3%. Sebanyak 55% perawat menyatakan sering mencari
informasi pekerjaan di luar RS dan 70% perawat menyatakan akan
keluar dari RS jika ada kesempatan yang lebih baik. Hal ini
dipengaruhi oleh karakteristik perawat dan kepuasan kerja perawat
terhadap kompensasi, pekerjaan, pengembangan karir, dan rekan kerja.
2. Dilihat dari karakteristik perawat, perawat yang berumur muda
(<=25tahun) lebih banyak yaitu 56.3%, perawat yang belum menikah
jumlahnya sama dengan perawat yang sudah menikah, perawat di RS
Brawijaya lebih banyak berstatus sebagai karyawan tetap yaitu
sebanyak 54.2%, dan perawat dengan masa kerja baru (<3tahun) lebih
banyak dibandingkan dengan perawat yang mempunyai masa kerja
lama (>=3tahun) yaitu sebanyak 57.3%.
134
135
9.
B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, peneliti mencoba untuk
memberikan beberapa saran, yaitu :
1. Bagi Manajemen RS Brawijaya
a. Pihak manajemen lebih peka lagi melihat kondisi perawat,
terutama perawat yang mulai menunjukkan rasa kurang puas
136
dan
mempunyai
kemampuan
untuk
lebih
137
secara
lebih
mendalam
mengenai
alasan-alasan
yang
138
DAFTAR PUSTAKA
139
140
141
Indonesia).
Thesis.
Semarang:
Universitas
Diponegoro
Semarang. 2009.
Suryadi, Endang. Studi Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Turnover Perawat
Honorer di Rumah Sakit Umum Kabupaten Tangerang. Tesis Fakultas
Kesehatan Masyarakat Univesitas Indonesia, Depok 2002.
Toly, Agus Arianto, Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Terjadinya
Turnover Intention Pada Staf Kantor Akuntan Publik, Jurnal Ekonomi
Akuntansi, Universitas Kristen Petra, 2001.
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 44 Tahun 2009 Tentang Rumah Sakit.
142
LAMPIRAN 3
LEMBAR KUESIONER
Ttd
Peneliti,
Responden,
Alfiyah
A2. Umur
: 0. Belum Menikah
tahun
1. Sudah Menikah
: 0. Kontrak
1. Tetap
Pertanyaan
B2
B3
Saya akan keluar dari rumah sakit ini jika ada kesempatan
yang lebih baik.
B4
STS
TS
SS
(1)
(2)
(3)
(4)
C2
C3
C4
C5
D2
D3
D4
E2
E3
E4
yang
yang
SM
(4)
No
Pertanyaan
F2
F3
F4
G2
G3
H2
H3
Terima Kasih
STM
(1)
TM
(2)
M
(3)
SM
(4)
LAMPIRAN 4
OUTPUT UNIVARIAT
Frequency Tables
1. Variabel Turnover Intention (B)
B1
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent
Percent
Valid Sangat tidak setuju
10
10.4
10.4
10.4
Tidak setuju
47
49.0
49.0
59.4
Setuju
36
37.5
37.5
96.9
3.1
3.1
100.0
100.0
100.0
Sangat setuju
Total
96
B2
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent
Percent
Valid Sangat tidak setuju
7.3
7.3
7.3
Tidak setuju
34
35.4
35.4
42.7
Setuju
48
50.0
50.0
92.7
7.3
7.3
100.0
100.0
100.0
Sangat setuju
Total
96
B3
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent
Percent
Valid Sangat tidak setuju
8.3
8.3
8.3
Tidak setuju
18
18.8
18.8
27.1
Setuju
44
45.8
45.8
72.9
Sangat setuju
26
27.1
27.1
100.0
Total
96
100.0
100.0
B4
Frequency
Valid Cumulative
Percent
Percent
Percent
17
17.7
17.7
17.7
Tidak setuju
53
55.2
55.2
72.9
Setuju
25
26.0
26.0
99.0
1.0
1.0
100.0
96
100.0
100.0
Sangat setuju
Total
55
57.3
57.3
57.3
41
42.7
42.7
100.0
Total
96
100.0
100.0
6.3
6.3
6.3
Tidak memuaskan
38
39.6
39.6
45.8
Memuaskan
52
54.2
54.2
100.0
96
C2
100.0
100.0
Total
Cumulative
Percent
10
10.4
10.4
10.4
Tidak memuaskan
31
32.3
32.3
42.7
Memuaskan
55
57.3
57.3
100.0
Total
96
100.0
100.0
C3
Frequency Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
9.4
9.4
9.4
Tidak memuaskan
44
45.8
45.8
55.2
Memuaskan
42
43.8
43.8
99.0
1.0
1.0
100.0
96
100.0
100.0
Sangat memuaskan
Total
C4
Frequenc
Cumulative
y
Percent Valid Percent
Percent
Valid Sangat tidak memuaskan
15
15.6
15.6
15.6
Tidak memuaskan
50
52.1
52.1
67.7
Memuaskan
29
30.2
30.2
97.9
2.1
2.1
100.0
96
C5
100.0
100.0
Sangat memuaskan
Total
Frequenc
Cumulative
y
Percent Valid Percent
Percent
Valid Sangat tidak memuaskan
10
10.4
10.4
10.4
Tidak memuaskan
30
31.3
31.3
41.7
Memuaskan
54
56.3
56.3
97.9
2.1
2.1
100.0
96
100.0
100.0
Sangat memuaskan
Total
48
50.0
50.0
50.0
Puas
48
50.0
50.0
100.0
Total
96
100.0
100.0
1.0
1.0
1.0
Tidak memuaskan
19
19.8
19.8
20.8
Memuaskan
59
61.5
61.5
82.3
Sangat memuaskan
17
17.7
17.7
100.0
96
D2
100.0
100.0
Total
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent
Percent
Valid Sangat tidak memuaskan
5.2
5.2
5.2
Tidak memuaskan
20
20.8
20.8
26.0
Memuaskan
55
57.3
57.3
83.3
Sangat memuaskan
16
16.7
16.7
100.0
96
D3
100.0
100.0
Total
Cumulative
Percent
10
10.4
10.4
10.4
Tidak memuaskan
40
41.7
41.7
52.1
Memuaskan
41
42.7
42.7
94.8
5.2
5.2
100.0
96
D4
100.0
100.0
Sangat memuaskan
Total
Cumulative
Percent
8.3
8.3
8.3
Tidak memuaskan
32
33.3
33.3
41.7
Memuaskan
49
51.0
51.0
92.7
7.3
7.3
100.0
96
100.0
100.0
Sangat memuaskan
Total
Cumulative
Percent
62
64.6
64.6
64.6
Puas
34
35.4
35.4
100.0
Total
96
100.0
100.0
Cumulative
Percent
5.2
5.2
5.2
Tidak memuaskan
15
15.6
15.6
20.8
Memuaskan
73
76.0
76.0
96.9
3.1
3.1
100.0
96
E2
100.0
100.0
Sangat memuaskan
Total
Cumulative
Percent
7.3
7.3
7.3
Tidak memuaskan
23
24.0
24.0
31.3
Memuaskan
64
66.7
66.7
97.9
2.1
2.1
100.0
96
E3
100.0
100.0
Sangat memuaskan
Total
Cumulative
Percent
6.3
6.3
6.3
Tidak memuaskan
27
28.1
28.1
34.4
Memuaskan
61
63.5
63.5
97.9
2.1
2.1
100.0
96
100.0
100.0
Sangat memuaskan
Total
E4
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
8.3
8.3
8.3
Tidak memuaskan
16
16.7
16.7
25.0
Memuaskan
71
74.0
74.0
99.0
1.0
1.0
100.0
96
100.0
100.0
Sangat memuaskan
Total
49
51.0
51.0
51.0
Puas
47
49.0
49.0
100.0
Total
96
100.0
100.0
8.3
8.3
8.3
Tidak memuaskan
42
43.8
43.8
52.1
Memuaskan
41
42.7
42.7
94.8
5.2
5.2
100.0
96
F2
100.0
100.0
Sangat memuaskan
Total
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent
Percent
Valid Sangat tidak memuaskan
12
12.5
12.5
12.5
Tidak memuaskan
35
36.5
36.5
49.0
Memuaskan
44
45.8
45.8
94.8
5.2
5.2
100.0
96
100.0
100.0
Sangat memuaskan
Total
F3
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
11
11.5
11.5
11.5
Tidak memuaskan
49
51.0
51.0
62.5
Memuaskan
32
33.3
33.3
95.8
4.2
4.2
100.0
96
F4
100.0
100.0
Sangat memuaskan
Total
Cumulative
Percent
8.3
8.3
8.3
Tidak memuaskan
36
37.5
37.5
45.8
Memuaskan
50
52.1
52.1
97.9
2.1
2.1
100.0
96
100.0
100.0
Sangat memuaskan
Total
56
58.3
58.3
58.3
Puas
40
41.7
41.7
100.0
Total
96
100.0
100.0
1.0
1.0
1.0
Tidak memuaskan
2.1
2.1
3.1
Memuaskan
46
47.9
47.9
51.0
Sangat memuaskan
47
49.0
49.0
100.0
Total
96
100.0
100.0
G2
Frequency Percent Valid Percent
Valid Sangat tidak
memuaskan
Cumulative
Percent
1.0
1.0
1.0
8.3
8.3
9.4
Memuaskan
51
53.1
53.1
62.5
Sangat memuaskan
36
37.5
37.5
100.0
Total
96
100.0
100.0
Tidak memuaskan
G3
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent
Percent
Valid Tidak memuaskan
19
19.8
19.8
19.8
Memuaskan
47
49.0
49.0
68.8
Sangat memuaskan
30
31.3
31.3
100.0
Total
96
100.0
100.0
56
58.3
58.3
58.3
Puas
40
41.7
41.7
100.0
Total
96
100.0
100.0
5.2
5.2
5.2
Tidak memuaskan
36
37.5
37.5
42.7
Memuaskan
38
39.6
39.6
82.3
Sangat memuaskan
17
17.7
17.7
100.0
Total
96
100.0
100.0
H2
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
1.0
1.0
1.0
Tidak memuaskan
41
42.7
42.7
43.8
Memuaskan
39
40.6
40.6
84.4
Sangat memuaskan
15
15.6
15.6
100.0
96
H3
100.0
100.0
Total
Cumulative
Percent
5.2
5.2
5.2
Tidak memuaskan
30
31.3
31.3
36.5
Memuaskan
49
51.0
51.0
87.5
Sangat memuaskan
12
12.5
12.5
100.0
Total
96
100.0
100.0
49
51.0
51.0
51.0
Puas
47
49.0
49.0
100.0
Total
96
100.0
100.0
LAMPIRAN 5
OUTPUT HASIL UJI BIVARIAT
Umur Kategorik * TOI Kategorik
Crosstab
TOI Kategorik
Ada niat Tidak ada niat
Umur
Kategorik
Total
Count
% within Umur
Kategorik
Count
% within Umur
Kategorik
Total
40
14
54
74.1%
25.9%
100.0%
15
27
42
35.7%
64.3%
100.0%
55
57.3%
41
42.7%
96
100.0%
Chi-Square Tests
Value
df
Pearson Chi-Square
14.208a
1
.000
b
Continuity Correction
12.683
1
.000
Likelihood Ratio
14.481
1
.000
Fisher's Exact Test
.000
.000
Linear-by-Linear
14.060
1
.000
Association
N of Valid Cases
96
a. 0 cells (.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 17.94.
b. Computed only for a 2x2 table
Risk Estimate
95% Confidence
Interval
Value
Odds Ratio for Umur
Kategorik (<= 25 tahun
/ > 25 tahun)
For cohort TOI
Kategorik = Ada niat
For cohort TOI
Kategorik = Tidak ada
niat
N of Valid Cases
Lower
Upper
5.143
2.140
12.359
2.074
1.342
3.205
.403
.244
.668
96
Count
% within Status
Pernikahan
Total
% within Status
Pernikahan
Count
% within Status
Pernikahan
Total
33
15
48
68.8%
31.3%
100.0%
22
26
48
45.8%
54.2%
100.0%
55
57.3%
41
42.7%
96
100.0%
Chi-Square Tests
Value
df
Pearson Chi-Square
5.151a
1
.023
b
Continuity Correction
4.257
1
.039
Likelihood Ratio
5.203
1
.023
Fisher's Exact Test
.038
.019
Linear-by-Linear
5.098
1
.024
Association
N of Valid Cases
96
a. 0 cells (.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 20.50.
b. Computed only for a 2x2 table
Risk Estimate
95% Confidence
Interval
Value
Odds Ratio for Status
Pernikahan (Belum
Menikah / Sudah
Menikah)
For cohort TOI
Kategorik = Ada niat
For cohort TOI
Kategorik = Tidak ada
niat
N of Valid Cases
Lower
Upper
2.600
1.130
5.984
1.500
1.045
2.154
.577
.352
.945
96
Total
Count
% within Status
Kerja
Count
% within Status
Kerja
Total
32
12
44
72.7%
27.3%
100.0%
23
29
52
44.2%
55.8%
100.0%
55
57.3%
41
42.7%
96
100.0%
Chi-Square Tests
Value
df
a
Pearson Chi-Square
7.910
1
.005
b
Continuity Correction
6.788
1
.009
Likelihood Ratio
8.078
1
.004
Fisher's Exact Test
.007
.004
Linear-by-Linear
7.827
1
.005
Association
N of Valid Cases
96
a. 0 cells (.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 18.79.
b. Computed only for a 2x2 table
Risk Estimate
95% Confidence
Interval
Value
Odds Ratio for Status
Kerja (Kontrak / Tetap)
For cohort TOI
Kategorik = Ada niat
For cohort TOI
Kategorik = Tidak ada
niat
N of Valid Cases
Lower
Upper
3.362
1.423
7.946
1.644
1.153
2.345
.489
.285
.839
96
Crosstab
TOI Kategorik
Ada niat Tidak ada niat
Masa Kerja < 3 tahun
Count
% within Masa
Kerja
Total
% within Masa
Kerja
Count
% within Masa
Kerja
Total
39
16
55
70.9%
29.1%
100.0%
16
25
41
39.0%
61.0%
100.0%
55
57.3%
41
42.7%
96
100.0%
Chi-Square Tests
Value
df
Pearson Chi-Square
9.760a
1
.002
b
Continuity Correction
8.500
1
.004
Likelihood Ratio
9.863
1
.002
Fisher's Exact Test
.003
.002
Linear-by-Linear
9.658
1
.002
Association
N of Valid Cases
96
a. 0 cells (.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 17.51.
b. Computed only for a 2x2 table
Risk Estimate
95% Confidence
Interval
Value
Odds Ratio for Masa
Kerja (< 3 tahun / >= 3
tahun)
For cohort TOI
Kategorik = Ada niat
For cohort TOI
Kategorik = Tidak ada
niat
N of Valid Cases
Lower
Upper
3.809
1.618
8.962
1.817
1.196
2.761
.477
.295
.771
96
Crosstab
TOI Kategorik
Ada niat Tidak ada niat
Kompensasi
Kategorik
Count
% within Kompensasi
Kategorik
Count
% within Kompensasi
Kategorik
Total
Total
34
14
48
70.8%
29.2%
100.0%
21
27
48
43.8%
56.3%
100.0%
55
57.3%
41
42.7%
96
100.0%
Chi-Square Tests
Value
df
Pearson Chi-Square
7.195a
1
.007
b
Continuity Correction
6.130
1
.013
Likelihood Ratio
7.296
1
.007
Fisher's Exact Test
.013
.006
Linear-by-Linear
7.120
1
.008
Association
N of Valid Cases
96
a. 0 cells (.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 20.50.
b. Computed only for a 2x2 table
Risk Estimate
95% Confidence
Interval
Value
Odds Ratio for
Kompensasi Kategorik
(Tidak puas / Puas)
For cohort TOI
Kategorik = Ada niat
For cohort TOI
Kategorik = Tidak ada
niat
N of Valid Cases
Lower
Upper
3.122
1.342
7.263
1.619
1.120
2.341
.519
.312
.861
96
Crosstab
TOI Kategorik
Ada niat Tidak ada niat
Pekerjaan
Kategorik
Total
Count
% within Pekerjaan
Kategorik
Count
% within Pekerjaan
Kategorik
Total
43
19
62
69.4%
30.6%
100.0%
12
22
34
35.3%
64.7%
100.0%
55
57.3%
41
42.7%
96
100.0%
Chi-Square Tests
Value
df
Pearson Chi-Square
10.411a
1
.001
b
Continuity Correction
9.066
1
.003
Likelihood Ratio
10.474
1
.001
Fisher's Exact Test
.002
.001
Linear-by-Linear
10.303
1
.001
Association
N of Valid Cases
96
a. 0 cells (.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 14.52.
b. Computed only for a 2x2 table
Risk Estimate
95% Confidence
Interval
Value
Odds Ratio for
Pekerjaan Kategorik
(Tidak puas / Puas)
For cohort TOI
Kategorik = Ada niat
For cohort TOI
Kategorik = Tidak ada
niat
N of Valid Cases
Lower
Upper
4.149
1.709
10.070
1.965
1.211
3.189
.474
.302
.742
96
Crosstab
TOI Kategorik
Ada niat Tidak ada niat
Supervisi
Kategorik
Total
Count
% within Supervisi
Kategorik
Count
% within Supervisi
Kategorik
Total
31
18
49
63.3%
36.7%
100.0%
24
23
47
51.1%
48.9%
100.0%
55
57.3%
41
42.7%
96
100.0%
Chi-Square Tests
Value
df
Pearson Chi-Square
1.460a
1
.227
b
Continuity Correction
1.004
1
.316
Likelihood Ratio
1.463
1
.226
Fisher's Exact Test
.302
.158
Linear-by-Linear
1.444
1
.229
Association
N of Valid Cases
96
a. 0 cells (.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 20.07.
b. Computed only for a 2x2 table
Risk Estimate
95% Confidence
Interval
Value
Odds Ratio for
Supervisi Kategorik
(Tidak puas / Puas)
For cohort TOI
Kategorik = Ada niat
For cohort TOI
Kategorik = Tidak ada
niat
N of Valid Cases
Lower
Upper
1.650
.730
3.729
1.239
.871
1.762
.751
.469
1.200
96
Crosstab
TOI Kategorik
Ada niat Tidak ada niat
Karir
Kategorik
Total
Count
% within Karir
Kategorik
Count
% within Karir
Kategorik
Total
38
18
56
67.9%
32.1%
100.0%
17
23
40
42.5%
57.5%
100.0%
55
57.3%
41
42.7%
96
100.0%
Chi-Square Tests
Value
df
Pearson Chi-Square
6.132a
1
.013
b
Continuity Correction
5.139
1
.023
Likelihood Ratio
6.157
1
.013
Fisher's Exact Test
.021
.012
Linear-by-Linear
6.068
1
.014
Association
N of Valid Cases
96
a. 0 cells (.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 17.08.
b. Computed only for a 2x2 table
Risk Estimate
95% Confidence
Interval
Value
Odds Ratio for Karir
Kategorik (Tidak puas /
Puas)
For cohort TOI
Kategorik = Ada niat
For cohort TOI
Kategorik = Tidak ada
niat
N of Valid Cases
Lower
Upper
2.856
1.232
6.623
1.597
1.067
2.389
.559
.351
.890
96
Total
Count
% within Rekan
Kategorik
Count
% within Rekan
Kategorik
Total
41
15
56
73.2%
26.8%
100.0%
14
26
40
35.0%
65.0%
100.0%
55
57.3%
41
42.7%
96
100.0%
Chi-Square Tests
Value
df
Pearson Chi-Square
13.926a
1
.000
b
Continuity Correction
12.408
1
.000
Likelihood Ratio
14.155
1
.000
Fisher's Exact Test
.000
.000
Linear-by-Linear
13.781
1
.000
Association
N of Valid Cases
96
a. 0 cells (.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 17.08.
b. Computed only for a 2x2 table
Risk Estimate
95% Confidence
Interval
Value
Odds Ratio for Rekan
Kategorik (Tidak puas /
Puas)
For cohort TOI
Kategorik = Ada niat
For cohort TOI
Kategorik = Tidak ada
niat
N of Valid Cases
Lower
Upper
5.076
2.108
12.221
2.092
1.332
3.284
.412
.253
.672
96
Crosstab
TOI Kategorik
Ada niat Tidak ada niat
Kebijakan
Kategorik
Total
Count
% within Kebijakan
Kategorik
Count
% within Kebijakan
Kategorik
Total
33
16
49
67.3%
32.7%
100.0%
22
25
47
46.8%
53.2%
100.0%
55
57.3%
41
42.7%
96
100.0%
Chi-Square Tests
Value
df
Pearson Chi-Square
4.136a
1
.042
b
Continuity Correction
3.339
1
.068
Likelihood Ratio
4.165
1
.041
Fisher's Exact Test
.063
.034
Linear-by-Linear
4.093
1
.043
Association
N of Valid Cases
96
a. 0 cells (.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 20.07.
b. Computed only for a 2x2 table
Risk Estimate
95% Confidence
Interval
Value
Odds Ratio for
Kebijakan Kategorik
(Tidak puas / Puas)
For cohort TOI
Kategorik = Ada niat
For cohort TOI
Kategorik = Tidak ada
niat
N of Valid Cases
Lower
Upper
2.344
1.025
5.362
1.439
1.002
2.066
.614
.379
.995
96