Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
Sutris Yandri
130103018
Posisi kerja merupakan salah satu faktor yang dapat berpengaruh terhadap timbulnya kejadian
musculoskeletal disorders (MSDs) pada pekerja. Pekerjaan mekanik bengkel motor merupakan
salah satu pekerjaan yang masih mengandalkan tenaga manusia dan beresiko untuk
menyebabkan MSDs. Hal ini dikarenakan mekanik bengkel motor bekerja secara manual. Mesin
motor yang berada dibawah membuat para mekanik bengkel motor bekerja dengan duduk
jongkok. Perawatan sepeda motor dilaksanakan oleh mekanik bengkel resmi dan mekanik
bengkel konvensional. Mekanik bengkel resmi dengan sikap kerja berdiri (sikap kerja standar)
mekanik bengkel konvensional dengan sikap kerja jongkok. baik sikap kerja standar maupun
sikap kerja jongkok disebut sikap kerja statis, tidak memenuhi kaidah-kaidah kerja yang
sehat.Untuk mengetahui posisi dan sikap kerja standar diperlukan penilaian sikap kerja dengan
penilaian keluhan sistem muskuloskeletal yaitu dengan metode RULA.
Istilah ergonomi berasal dari bahasa Yunani yang terdiri dua kata yaitu ergon berarti
kerja dan nomos berarti aturan atau hukum. Jadi secara ringkas ergonomi adalah suatu aturan
atau norma dalam sistem kerja. Di Indonesia memakai istilah ergonomi, tetapi di beberapa
negara seperti di Skandinavia menggunakan istilah Bioteknologi sedangkan di negara Amerika
menggunakan istilah Human Engineering atau Human Factors Engineering. Namun
demikian, kesemuanya membahas hal yang sama yaitu tentang optimalisasi fungsi manusia
terhadap aktivitas yang dilakukan.
Ergonomi adalah ilmu seni dan penerapan teknologi untuk menyerasiakan atau
menyeimbangkan antara segala fasilitas yangdigunakan baik dalam beraktifitas maupun istirahat
dengan segala kemampuan kebolehan dan keterbatasan manusia baik secara fisik maupun mental
sehingga dicapai suatu kualitas hidup secarakeseluruhan yang lebih baik (Tarwaka,2010)
Keluhan muskuloskeletal adalah keluhan pada bagian-bagian otot skeletal yang
dirasakan oleh seseorang mulai dari keluhan sangat ringan sampai sangat sakit. Apabila otot
menerima beban statis secara berulang dan dalam waktu yang lama, akan dapat menyebabkan
keluhan berupa kerusakan pada sendi, ligamen dan ten- don. Keluhan hingga kerusakan inilah
yang biasanya diistilahkan dengan keluhan musculoskeletal disorders (MSDs) atau cedera pada
sistem muskuloskeletal (Grandjean, 1993; Lemasters, 1996). Secara garis besar keluhan otot
dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu : 1 Keluhan sementara (reversible), yaitu keluhan otot
yang terjadi pada saat otot menerima beban statis, namun demikian keluhan tersebut akan segera
hilang apabila pembebanan dihentikan, dan 2 Keluhan menetap (persistent), yaitu keluhan otot
yang bersifat menetap. Walaupun pembebanan kerja telah dihentikan, namun rasa sakit pada otot
masih terus berlanjut.
Ada beberapa metode yang sering digunakan dalam menganalisis postur kerja, yaitu :
Rapid Upper Limb Assessment(RULA),Rapid Entire Body Assessment, Ovako Working Posture
Analysisi System(OWAS).
Rapid Upper Limb Assessment (RULA) adalah suatu metode yangdikembangkan dalam bidang
ergonomi yang menginvestigasi dan menilai postur kerja yang dilakukan oleh tubuh bagian atas. Metode
penilaian postur kerja ini tidak memerlukan alat-alat khusus dalam melakukan pengukuran postur leher,
punggung, dan tubuh bagian atas (McAtamney,1993).
(a)
(b)
Gambar (a) pekerja mekanik melakukan perbaikan motor disalah satu bengkel resmi.
Gambar (b) analisis posisi kerja pada gambar dengan metode RULA.
Tabel 1. Gambaran analisis posisi kerja menggunakan metode RULA pada pekerja
mekanik bengkel motor.
GROUP
PENJELASAN
SKOR RULA
POSTUR TUBUH
LENGAN
Kisaran sudut fleksi
3
ATAS*
> 90o
Lengan menjauhi
+1
badan
LENGAN
Fleksi > 100o
2
GROUP A
BAWAH*
Masih berada pada
sisi tubuh
PERGELANGAN
Fleksi 0o-15o
2
Pergelangan tangan
+1
TANGAN*
mengalami deviasi
baik ulnar maupun
radial
PERGELANGAN
Pergelangan tangan
1
MEMUNTIR
memuntir dalam
kisaran tengah
LEHER
Fleksi 0o-10o
1
Posisi leher
+1
memuntir
GROUP B
BADAN
Fleksi 20o-60o dari
3
titik lurus
Badan memuntir
+1
KAKI
Kaki dan telopak
2
kaki tidar tertopang
dengan baik dan
tidak terdistribusi
dengan seimbang
)*pada penilaian tangan dan lengan digunakan tangan kiri,karena pada gambar tersebut antara
tangan kanan dan kiri berbeda posisi dan dan yang terlihat dalam gambar tangan kiri yang
sedang bekerja lebih.
Kesimpulan
ANGGOTA TUBUH
1. Pada hasil perhitungan dengan metode RULA diperoleh hasil bahwa pekerja mekanik
mengalami tingkat resiko pada sistem musculoskeletal, dengan demikian diperlukan
tindakan dengan adanya investigasi dan perbaikan segera.