Vous êtes sur la page 1sur 6

ERGONOMI INDUSTRI

Tugas Perhitungan Postur Kerja Menggunakan

Metode Rapid Upper Limb Assesment (RULA)

Dosen Pengampu : Faradila Ananda Yul, M.Sc

Sutris Yandri
130103018

PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH RIAU
2016

A. Metode Rapid Upper Limb Assesment (RULA)

Posisi kerja merupakan salah satu faktor yang dapat berpengaruh terhadap timbulnya kejadian
musculoskeletal disorders (MSDs) pada pekerja. Pekerjaan mekanik bengkel motor merupakan
salah satu pekerjaan yang masih mengandalkan tenaga manusia dan beresiko untuk
menyebabkan MSDs. Hal ini dikarenakan mekanik bengkel motor bekerja secara manual. Mesin
motor yang berada dibawah membuat para mekanik bengkel motor bekerja dengan duduk
jongkok. Perawatan sepeda motor dilaksanakan oleh mekanik bengkel resmi dan mekanik
bengkel konvensional. Mekanik bengkel resmi dengan sikap kerja berdiri (sikap kerja standar)
mekanik bengkel konvensional dengan sikap kerja jongkok. baik sikap kerja standar maupun
sikap kerja jongkok disebut sikap kerja statis, tidak memenuhi kaidah-kaidah kerja yang
sehat.Untuk mengetahui posisi dan sikap kerja standar diperlukan penilaian sikap kerja dengan
penilaian keluhan sistem muskuloskeletal yaitu dengan metode RULA.
Istilah ergonomi berasal dari bahasa Yunani yang terdiri dua kata yaitu ergon berarti
kerja dan nomos berarti aturan atau hukum. Jadi secara ringkas ergonomi adalah suatu aturan
atau norma dalam sistem kerja. Di Indonesia memakai istilah ergonomi, tetapi di beberapa
negara seperti di Skandinavia menggunakan istilah Bioteknologi sedangkan di negara Amerika
menggunakan istilah Human Engineering atau Human Factors Engineering. Namun
demikian, kesemuanya membahas hal yang sama yaitu tentang optimalisasi fungsi manusia
terhadap aktivitas yang dilakukan.
Ergonomi adalah ilmu seni dan penerapan teknologi untuk menyerasiakan atau
menyeimbangkan antara segala fasilitas yangdigunakan baik dalam beraktifitas maupun istirahat
dengan segala kemampuan kebolehan dan keterbatasan manusia baik secara fisik maupun mental
sehingga dicapai suatu kualitas hidup secarakeseluruhan yang lebih baik (Tarwaka,2010)
Keluhan muskuloskeletal adalah keluhan pada bagian-bagian otot skeletal yang
dirasakan oleh seseorang mulai dari keluhan sangat ringan sampai sangat sakit. Apabila otot
menerima beban statis secara berulang dan dalam waktu yang lama, akan dapat menyebabkan
keluhan berupa kerusakan pada sendi, ligamen dan ten- don. Keluhan hingga kerusakan inilah
yang biasanya diistilahkan dengan keluhan musculoskeletal disorders (MSDs) atau cedera pada
sistem muskuloskeletal (Grandjean, 1993; Lemasters, 1996). Secara garis besar keluhan otot
dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu : 1 Keluhan sementara (reversible), yaitu keluhan otot
yang terjadi pada saat otot menerima beban statis, namun demikian keluhan tersebut akan segera
hilang apabila pembebanan dihentikan, dan 2 Keluhan menetap (persistent), yaitu keluhan otot
yang bersifat menetap. Walaupun pembebanan kerja telah dihentikan, namun rasa sakit pada otot
masih terus berlanjut.
Ada beberapa metode yang sering digunakan dalam menganalisis postur kerja, yaitu :
Rapid Upper Limb Assessment(RULA),Rapid Entire Body Assessment, Ovako Working Posture
Analysisi System(OWAS).

Rapid Upper Limb Assessment (RULA) adalah suatu metode yangdikembangkan dalam bidang
ergonomi yang menginvestigasi dan menilai postur kerja yang dilakukan oleh tubuh bagian atas. Metode
penilaian postur kerja ini tidak memerlukan alat-alat khusus dalam melakukan pengukuran postur leher,
punggung, dan tubuh bagian atas (McAtamney,1993).

RULA dikembangkan tanpa membutuhkan piranti khusus. Ini memudahkan peneliti


untuk dapat dilatih dalam melakukan pemeriksaan dan pengukuran tanpa biaya peralatan
tambahan.Pemeriksaan RULA dapat dilakukan di tempat yang terbatas tanpa mengganggu
pekerja.
Pengembangan RULA terjadi dalam tiga tahap. Tahap pertama adalah pengembangan
untuk perekaman atau pencatatan postur kerja,tahap kedua adalah pengembangan systemscoring
dan ketiga adalah pengembangan skala level tindakan yang memberikan suatu panduan terhadap
level resiko dan kebutuhan akan tindakan untuk melakukan pengukuran yang lebih
terperinci.Teknologi ergonomi ini mengevaluasi postur, kekuatan, dan aktivitas otot yang
menimbulkan cidera akibat aktivitas berulang(repetitive strain injuries).
RULA memberikan hasil evaluasi yang berupa skor resiko antara satu sampai tujuh. Skor
tertinggi menandakan level yang mengakibatkan resiko yang besar atau berbahaya untuk
dilakukan dalam bekerja. Sedangkan skor terendah juga tidak berarti menjamin pekerjaan yang
diteliti bebas dari ergonomic Hazard(Lueder,1996).
RULA (Rapid Entire Body Assessment) adalah sebuah metode yangdikembangkan dalam
bidang ergonomi dan dapat digunakan secaracepat untuk menilai posisi kerja atau postur leher,
punggung, lengan, pergelangan tangan, dan kaki seorang operator. Selain itu metode ini juga
dipengaruhi oleh faktor coupling, beban eksternal yang ditopangoleh tubuh serta aktivitas
pekerja.

B. Pengukuran Metode Rapid Upper Limb Assesment (RULA)

(a)

(b)

Gambar (a) pekerja mekanik melakukan perbaikan motor disalah satu bengkel resmi.
Gambar (b) analisis posisi kerja pada gambar dengan metode RULA.

Tabel 1. Gambaran analisis posisi kerja menggunakan metode RULA pada pekerja
mekanik bengkel motor.
GROUP

PENJELASAN
SKOR RULA
POSTUR TUBUH
LENGAN
Kisaran sudut fleksi
3
ATAS*
> 90o
Lengan menjauhi
+1
badan
LENGAN
Fleksi > 100o
2
GROUP A
BAWAH*
Masih berada pada
sisi tubuh
PERGELANGAN
Fleksi 0o-15o
2
Pergelangan tangan
+1
TANGAN*
mengalami deviasi
baik ulnar maupun
radial
PERGELANGAN
Pergelangan tangan
1
MEMUNTIR
memuntir dalam
kisaran tengah
LEHER
Fleksi 0o-10o
1
Posisi leher
+1
memuntir
GROUP B
BADAN
Fleksi 20o-60o dari
3
titik lurus
Badan memuntir
+1
KAKI
Kaki dan telopak
2
kaki tidar tertopang
dengan baik dan
tidak terdistribusi
dengan seimbang
)*pada penilaian tangan dan lengan digunakan tangan kiri,karena pada gambar tersebut antara
tangan kanan dan kiri berbeda posisi dan dan yang terlihat dalam gambar tangan kiri yang
sedang bekerja lebih.

Kesimpulan

ANGGOTA TUBUH

1. Pada hasil perhitungan dengan metode RULA diperoleh hasil bahwa pekerja mekanik
mengalami tingkat resiko pada sistem musculoskeletal, dengan demikian diperlukan
tindakan dengan adanya investigasi dan perbaikan segera.

Vous aimerez peut-être aussi