Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
Laporan Resmi Praktikum Proses Kimia dengan Materi Hidrolisa Minyak Jarak yang disusun
oleh :
Kelompok
11 / Selasa
Anggota
(21030114120081)
(21030114120107)
(21030114130165)
Tanggal
RINGKASAN
Pohon jarak (Ricinus communis) merupakan salah satu jenis tanaman penghasil
nonedible oil. Hasil utama dari pohon jarak adalah bijinya, apabila dikeringkan biji jarak
akan menghasilkan minyak jarak. Hidrolisa minyak jarak menjadi asam lemak dan gliserol
dilakukan dengan cara memanaskan campuran minyak jarak dan sedikit asam sulfat. Asam
lemak yang diperoleh dari hidrolisis suatu minyak atau lemak umumnya mempunyai rantai
karbon panjang dan tidak bercabang.
Hidrolisa merupakan pengikatan gugus hidroksil (-OH) oleh suatu senyawa. Gugus OH
dapat diperoleh dari air. Hidrolisis dapat digolongkan menjadi hidrolisis murni, hidrolisis katalis
asam, hidrolisis katalis basa, gabungan alkali dengan air dan hidrolisis dengan katalis enzim.
Berdasarkan fase reaksi hidrolisis dikelompokkan menjadi hidrolisis fase cair dan fase uap.
Hidrolisa minyak jarak menjadi asam asam lemak dan gliserol dilakukan dengan cara
memanaskan campuran minyak jarak dan sedikit asam sulfat di dalam sebuah labu leher tiga.
Pemanasan dilangsungkan sampai suhu yang diinginkan sebelum air panas dimasukkan. Lalu
diambil setiap waktu tertentu (10 menit) untuk dianalisa asam bebasnya, kecepatan hidrolisis
terutama ditentukan oleh kecepatan reaksi antara air dan trigliserida di fase minyak. Penggunaan
air yang berlebihan memungkinkan fase minyak selalu jenuh dengan air sehingga reaksi
hidrolisis bertingkat satu semu terhadap konsentrasi gliserida.
Dari hasil Semakin besar konsentrasi katalis asam yang digunkan maka semakin bertambah
nilai konversinya sejalan dengan meningkatnya waktu hidrolisa. Laju reaksi hidrolisa minyak
jarak meningkat seiring bertambahnya jumlah konsentrasi katalis. Reaksi pada hidrolisa minyak
jarak merupakan reaksi reversible karena didapat harga K<1. Katalis merupakan substansi yang
menambah nilai dari konstanta laju reaksi tetapi tidak mengubah konstanta kesetimbangan
reaksi dan penambahan katalis HCL pada proses saponifikasi hidrolisa minyak jarak berguna
untuk netralisasi.
Saran pada praktikum Hidrolisa Minyak Jarak yaitu membaca literatur Hidrolisa Minyak
Jarak dengan konsentrasi katalis agar dapat mempermudah praktikum. Melakukan perawatan alat
alat penunjang praktikum selama sebulan sekali, dan menjaga kebersihan laboratorium dan
mengepel genangan air di laboratorium.
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena berkat
rahmat dan hidayahnya kami dapat menyelesaikan laporan resmi Praktikum
Proses Kimia dengan lancar dan sesuai dengan harapan kami.
Ucapan terimakasih juga kami ucapkan kepada Bapak Purwanto selaku
dosen pembimbing Praktikum Proses Kimia, koordinator asisten laboratorium
Proses Kimia Roynaldy Daud , asisten Alien Abi Bianasari sebagai asisten
laporan praktikum Hidrolisa Minyak Jarak kami, bapak ibu laboran Proses
Kimia dan segenap asisten yang telah membimbing sehingga tugas laporan
resmi ini dapat terselesaikan. Kepada teman-teman yang telah membantu
baik dalam segi waktu maupun motivasi apapun kami ucapkan terima kasih.
Kami menyadari bahwa laporan resmi ini masih banyak sekali
kekurangannya. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun demi
kesempurnaan laporan ini sangat kami harapkan. Semoga Laporan Resmi
Praktikum Proses Kimia materi Hidrolisa Minyak Jarak ini dapat berguna bagi
para pembaca. Sekian dan terima kasih.
Penyusun
DAFTAR ISI
HALAMAN COVER......................................................................................................i
HALAMAN PENGESAHAN.........................................................................................ii
RINGKASAN..................................................................................................................iii
KATA PENGANTAR......................................................................................................iv
DAFTAR ISI....................................................................................................................v
DAFTAR GAMBAR.......................................................................................................vi
DAFTAR LAMPIRAN....................................................................................................vii
BAB I PENDAHULUAN................................................................................................1
1.1 Latar Belakang .................................................................................................1
1.2 Tujuan Percobaan..............................................................................................1
1.3 Manfaat Percobaan...........................................................................................1
BAB II TINJAUANPUSTAKA......................................................................................2
2.1 Hidrolisa Minyak secara Umum.......................................................................2
2.2 Minyak Jarak....................................................................................................4
2.3 Hidrolisa Minyak Jarak.....................................................................................4
2.4 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Hidrolisa Minyak Jarak............................4
2.5 Mekanisme Hidrolisa Minyak Jarak.................................................................5
2.6 Pengaruh Surfaktan...........................................................................................6
BAB 3 METODE PERCOBAAN...................................................................................7
3.1 Rancangan Praktikum.......................................................................................7
3.1.1 Skema Rancangan Praktikum..................................................................7
3.1.2 Variabel Operasi.......................................................................................7
3.2 Alat dan Bahan yang Digunakan......................................................................7
3.2.1 Bahan yang Digunakan............................................................................7
3.2.2 Gambar dan Alat Percobaan....................................................................8
3.3 Respon Uji hasil................................................................................................9
3.4 Prosedur Percobaan..........................................................................................9
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Reaksi Hidrolisa Trigliserida.........................................................................5
Gambar 2.2 Rumus Bangun Surfaktan..............................................................................6
Gambar 3.1 Skema Rancangan Percobaan........................................................................7
Gambar 3.2 Rangkaian Alat..............................................................................................8
DAFTAR TABEL
Tabel 4.1 Data nilai konversi (Xa) tiap variable per waktu
Tabel 4.2 Data nilai konstanta kecepatan reaksi (k) tiap variable per waktu
Tabel 4.3 Data nilai K tiap variabel
9
10
DAFTAR LAMPIRAN
11
BAB I
PENDAHULUAN
2.
3.
4.
4.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
mgrek/gminyak/menit
(1)
Dengan :
CA = konsentrasi air di fase minyak yang seimbang dengan konsentrasi air difase air
atau CA* = k CA2
CA1 = konsentrasi air di fase minyak , mgrek / g minyak
CA2 = konsentrasi air di fase air
k1a = konstanta kecepatan difusi air ke fase minyak, menit-1
(2)
CB
Untuk mencari langkah yang mengontrol pada kinetika reaksi, disusun neraca massa air dan
neraca massa minyak di fase minyak sebagai berikut :
Neraca massa air dalam fase minyak :
=
... (3)
Asumsi : dengan adanya pengadukan, kecepatan transfer massa pada persamaan di atas [k1a
(CA* - CA1)] dianggap jauh lebih besar daripada kecepatan reaksi kimia [kr CA1 CB] maka
dianggap hanya kecepatan reaksi kimia saja yang menentukan kecepatan reaksi keseluruhan.
Neraca massa minyak dalam fase minyak :
= kr CA1 CB
(4)
Bila jumlah air berlebihan dan transfer massa air ke fase minyak sangat cepat, maka fase
minyak dianggap selalu jenuh dengan air, maka CA1 = CA yang bernilai konstan pada suhu
tertentu, k1 CA1 = k sehingga :
- rB = kCB
dC A 1
dC
= B k ' C B
dt
dt
CB
CB0
ln
t
dC B
=k ' dt
CB
0
...(5)
CB
=k ' t
CB 0
...(6)
dimana :
CB0
CB
= banyaknya trigliserida suatu saat = CB0 banyaknya asam lemak bebas yang
X=
C B 0C
CB0
(7)
C
( B 0C B)
C B 0
=(1X )
CB0
CB
=
CB0
ln (1-X) = - k t
(8)
(9)
dimana:
k = konstanta kecepatan reaksi tingkat satu, detik-1
t = waktu reaksi, detik
Nilai konstanta kecepatan reaksi kimia sebagai fungsi suhu dapat dinyatakan dengan
persamaan Arrhenius :
k = Ae-Ea/RT
dimana :
k = konstanta kecepatan reaksi, detik-1
T = suhu, K
R = tetapan gas
Ea = energi aktivasi, cal
Hidrolisa minyak jarak menjadi asam asam lemak dan gliserol dilakukan dengan cara
memanaskan campuran minyak jarak dan sedikit asam sulfat di dalam sebuah labu leher
tiga. Pemanasan dilangsungkan sampai suhu yang diinginkan sebelum air panas
dimasukkan. Contoh diambil setiap waktu tertentu (10 menit) untuk dianalisa asam
bebasnya, kecepatan hidrolisis terutama ditentukan oleh kecepatan reaksi antara air dan
trigliserida di fase minyak. Penggunaan air yang berlebihan memungkinkan fase minyak
selalu jenuh dengan air sehingga reaksi hidrolisis bertingkat satu semu terhadap konsentrasi
gliserida (Hart, 1983).
Suhu
Kenaikan suhu akan memperbesar nilai konstanta kecepatan reaksi. Suhu yang
semakin tinggi akan memperbesar kelarutan air di dalam fase minyak, sehingga makin
banyak pula trigliserida yang bereaksi.
Menurut
Rahayu
(1999)
hubungan
antara konstanta kecepatan reaksi dengan suhu dapat dinyatakan dengan persamaan :
Ea/ RT
k =A . e
2.
Katalisator
Katalisator
yang
dipakai
dapat
berupa
enzim
atau
percobaan ini dipilih katalisator asam. Semakin banyak katalis asam yang
ditambahkan, konversi akan semakin besar demikian
juga
terhadap
konstanta
kecepatan reaksinya. Bila katalisator makin banyak, makin banyak pula molekul
molekul trigliserida yang teraktifkan.
Menurut Rahayu (1999) hubungan antara konstanta kecepatan reaksi (Kc) dengan
konsentrasi asam (c) mgmol H2SO4/ gr minyak dapat dinyatakan dengan persamaan :
Kc = 0,14525 c13
Dengan c = mgmol H2SO4/ grminyak
3.
Pencampuran
Agar zat dapat saling bertumbukan dengan baik, maka perlu adanya pencampuran.
Untuk proses batch, hal ini dapat dicapai dengan bantuan pengaduk. Apabila
prosesnya kontinyu maka pengadukan dilakukan dengan cara mengatur aliran dalam
reaktor agar terjadi olakan. Reaksi dapat berjalan baik apabila dilakukan pencampuran
dengan baik. Pengadukan dapat menurunkan tahanan perpindahan massa dan
mempercepat difusi zat reaksi (Fogler, 1999).
4.
reaksi homogen melalui oksidasi air yang dilarutkan dalam fase minyak
(Fessenden, 1984).
O Na+
nonpolar, lipofilik
Gambar 2.2 Rumus Bangun Surfaktan
Di dalam molekul surfaktan salah satu gugus harus dominan jumlahnya. Bila gugus polar
lebih dominan maka molekul surfaktan akan di absorpsi lebih kuat ke air dibanding minyak.
Akibatnya tegangan permukaan menurun sehingga kedua fase mudah menyebar dan menjadi
fase kontinyu. Demikian pula sebaliknya bila gugus non polar lebih dominan maka molekul
surfaktan akan diabsorpsi lebih kuat oleh minyak dibanding air (Zuhrina, 2010).
BAB III
METODE PERCOBAAN
: 295 ml
2. Volume emulsifier
: 15 ml
9
3. Interval waktu
: 0, 5, 10, 15 menit
4. Konsentrasi NaOH
5. Suhu titrasi
: 70 oC
6. Volume titrasi
b. Variabel berubah
: 10 ml
1. Variabel 1
2. Variabel 2
3. Variabel 3
:HCl 0,128N
:HCl 0,144N
:HCl 0,16N
i. Erlenmeyer
3.3
Prosedur Percobaan
A. Menghitung densitas
Densitas Katalis
Timbang picnometer kosong (m1), masukkan HCl teknis dilaboratorium kedalam
picnometer yang telah diketahui volumenya (V), timbang beratnya (m2). Hitung densitas
katalis HCl.
2.
3.
4.
2.
3.
4.
5.
Ulangi langkah hidrolisa dan kadar asam lemak bebas hasil hidrolisa dengan
perbandingan mol pereaktan yang berbeda
12
DAFTAR PUSTAKA
Andreas . 2007. Perancangan Pabrik Gliserol dari Crude Palm Oil dan Air dengan Proses
Continuous Fat Splitting Kapasitas 44.000 ton per tahun
Agra, S. B. dan Warnijati S. 1972. Hidrolisis Minyak Kelapa dengan
Katalisator Asam.Forum Teknik.2(1): 31 - 40.
Dhadhang. 2012. Hidrolisa Minyak Jarak untuk Pelumas
Fessenden, R.J., dan Fessenden, J.S.1999. Kimia Organik.jilid 2. Ed.3. hal 83.
Jakarta: Erlangga,
Groggins, P.H. 1958.Unit Processes in Organic Synthesis. pp.699. New York:
McGraw Hill.Inc.
Kirk, R. E. and Othmer, D. F. 1953. Encyclopedia of Chemical Technology 6, pp.
231 236. New York : The Interscience Encyclopedia. Inc.,
Lascaray, L. 1949.Mechanism of fat splitting. Industrial & Engineering
Chemistry 41(4),786-790.Lewkowitsch, J. 1903. J. Soc. Chem. Indust., 22, 67.
Moch. Setyadji,dkk. 2006. Pengaruh Jumlah Katalisator dan Kecepatan Pengadukan terhadap
Konstante Kecepatan Reaksi dan Hasil Esterifikasi Minyak Jarak Pagar. Pusat
Teknologi Akselerator dan Proses Bahan-BATAN
Putra, RA. 2012. Hidrogenasi Minyak Jarak dengan Menggunakan Katalis
Nikel/Zeolit Alam pada Tekanan Rendah untuk Pembuatan Asama 12-Hidrokstearat
Rahayu, S. 1999. Hidrolisis Minyak Jarak dengan Katalisator Asam Sulfat.
Prosiding Seminar Nasional Rekayasa Dan Proses.
Roliadi, dkk. 2012. Kemungkinan Penggunaan Antioksidan Guna Mempertinggi Ketahanan
Oksida Biodiesel dari Minyak Biji Tanaman Jarak Pagar.
Suparni. 2009. Diktat Kimia dasar,Sub bab : Faktor
faktor yang berpengaruh dalam kecepatan reaksi. .Academia.Edu
Zuhrina. 2010. Optimasi Sintesis Surfaktan Alkanolamida dari Asam Laurat
10
11