Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
I.
Tujuan
Membuat pupuk organik/kompos dengan menggunakan EM4
III.
Hasil penelitian Handayani, 2009, berdasarkan hasil uji Duncan, pupuk cacing
(vermicompost) memberikan hasil pertumbuhan yang terbaik pada pertumbuhan bibit
Salam (Eugenia polyantha Wight) pada media tanam subsoil. Indikatornya terdapat pada
diameter batang, dan sebagainya. Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa penambahan
pupuk anorganik tidak memberikan efek apapun pada pertumbuhan bibit, mengingat
media tanam subsoil merupakan media tanam dengan pH yang rendah sehingga
penyerapan hara tidak optimal. Pemberian kompos akan menambah bahan organik tanah
sehingga meningkatkan kapasitas tukar kation tanah dan memengaruhi serapan hara oleh
tanah, walau tanah dalam keadaan masam.
Dalam sebuah artikel yang diterbitkan Departemen Agronomi dan Hortikultura,
Institut Pertanian Bogor menyebutkan bahwa kompos bagase (kompos yang dibuat dari
ampas tebu) yang diaplikasikan pada tanaman tebu (Saccharum officinarum L)
meningkatkan penyerapan nitrogen secara signifikan setelah tiga bulan pengaplikasian
dibandingkan degan yang tanpa kompos, namun tidak ada peningkatan yang berarti
terhadap penyerapan fosfor, kalium, dan sulfur. Penggunaan kompos bagase dengan
pupuk anorganik secara bersamaan tidak meningkatkan laju pertumbuhan, tinggi, dan
diameter dari batang, namun diperkirakan dapat meningkatkan rendemen gula dalam
tebu.
IV.Prosedur Kerja
1. Mencampurkan EM4 dan tetes tebu/gula
2. Menghancurkan sampah kota lalu mencampurkan rata dengan pupuk kandang
3. Menyiramkan larutan EM4 ke dalam padatan tersebut sehingga merata, kemudian
ditutup
4. Mencatat temperatur operasi hingga hari ke 5 setiap 5 jam
5. Bila temperatur diatas 50 , tutup dibuka dan campuran dibolak-balik, kemudian
6.
7.
8.
9.
Prosedur Analisa
Analisis N dengan metode Kjedhal
-
Proses destruksi
1. Menimbang sampel kompos 0,5062 gr
2. Memasukkan ke dalam tabung destruksi
3. Menambahkan 7,5 gr garam kjedhal dan 20 gr H2SO4
4. Memasukkan batu didih ke dalam tabung destruksi
5. Melakukan pemanasan, jika larutan dalam tabung telah berubah warna menjadi
hijau-kebiruan selama lebih kurang 2 jam, selanjutnya didinginkan sampai suhu
kamar.
- Proses destilasi
1. Memasukkan cuplikan ke dalam labu destilasi dan diencerkan dengan 100 ml
aquades dan destilat ditampung didalam 100 ml H3BO3 2% dan 3 tetes mix
indicator
2. Titrasi destilat dengan HCL 0,1 N
Perhitungan :
( V 1V 2 ) N . F x 14 x 100
%N=
E
Keterangan :
V1 = Volume titrasi sampel
V2 = Volume titrasi blanko
F = Faktor asam
N = Normalitas asam
E = Berat sampel