Vous êtes sur la page 1sur 26

ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN

DENGAN CA MAMMAE

1. ASUHAN KEPERAWATAN PRE OPERATIF


A. PENGKAJIAN
1. Riwayat Kesehatan Dahulu
a. Riwayat mengalami infeksi, trauma, atau operasi tumor jinak payudara.
b. Riwayat keluarga dengan kanker payudara
c. Riwayat menderita kanker payudara kontralateral
d. Riwayat pernah menjalani operasi ginekologis misal tumor ovarium.
e. Riwayat mengalami radiasi di daerah dada
2. Riwayat Kesehatan Sekarang
a. Adanya benjolan pada payudara
b. Payudara terasa sakit, ada cairan keluar dari puting susu
c. Adanya kelainan pada kulit payudara (dumpling, kemerahan, ulserasi)
d. Perubahan ukuran payudara
e. Mengalami sesak nafas
3. Pemeriksaan Fisik
a. Aktivitas dan Latihan
1. Kelemahan dan keletihan
2. Keterbatasan gerak pada ekstermitas atas
3. Aktifitas terbatas

b. Sirkulasi
1. Palpitasi, nyeri dada
2. Perubahan pada tekanan darah
3. Sesak nafas
c. Istirahat dan Tidur
1. Perubahan pola istirahat dan jam kebiasaan tidur pada malam hari
2. Adanya faktor-faktor yang mempengaruhi tidur misalnya, nyeri,
ansietas, berkeringat malam
3. Sering terbangun pada malam hari
d. Nyeri atau Kenyamanan
1. Nyeri dada, sesak nafas
2. Nyeri kepala, mual muntah
e. Integumen
1. Mengalami kelainan kulit (dampling, kemerahan, ulserasi)
2. Kulit payudara seperti kulit jeruk
3. Kulit kering, bersisik pada payudara
f. Pengetahuan
1. Tidak begitu mengerti tentang penyakit yang di derita
2. Merasa cemas dan bingung terhadap penyakit dan pengobatannya
g. Makanan atau Cairan
1. Anoreksia, nyeri ulu hati, mual / muntah
2. Peningkatan BB cepat (EDEMA)

3. Perubahan turgor kulit atau kelembaban


4. Penurunan otot, penurunan lemak subkutan
h. Neurosensori
1. Sakit kepala, penglihatan kabur
2. Penurunan tingkat kesadaran
3. Kram otot / kejang, kebas / kesemutan dan kelemahan khususnya
ekstremitas atas
i. Pernafasan
1. Nafas pendek, dispnea noctural
2. Takipnea, peningkatan frekuensi / kedalaman (pernafasan kussmaul)
3. Sesak nafas
4. Pemeriksaan Diagnostik
- USG
- Ma mografi
- Pemeriksaan laboratorium meliputi : LED, Morfologi sel darah, test fa
Marker (CEA) dalam serum / plasma, pemeriksaan sitologis
- Rothoraks
- MRI
B. DIAGNOSA KEPERAWATAN
a. Pra operatif
1. Kurang pengetahuan b/d tidak familiar dengan sumber informasi
tentang penyakitnya

Tujuanya : Setelah dilakukan tindakan keperawatan pengetahuan pasien


akan meningkat tentang penyakit dan pengobatannya
Intervensi :
-

Tinjau ulang dengan klien tentang pemahamannya terhadap penyakit

Berikan informasi yang jelas dan akurat

Anjurkan meningkatkan masukan cairan dan serat dalam diet serta


latihan teratur

Tentukan persepsi klien tentang kanker dan pengobatannya

Rasional :
-

Memvalidasi tingkat pemahaman saat ini dan memberikan dasar


pengetahuan tentang penyakitnya

Meningkatkan pengetahuan klien tentang penyakitnya

Memperbaiki konsistensi feser yang merangsang peristaltic


- Membantu identifikasi ide, sikap, rasa takut, dan kesenjangan
pengetahuan tentang kanker

2. Cemas b/d krisis situasi (kanker)


Tujuanya : Setelah dilakukan tindakan keperawatan maka pasien dapat
mengurangi kecemasannya
Intervensi :
-

Kaji tingkat ansietas, ringan, sedang, berat, panik

Ajarkan teknik relaksasi, beri rasa nyaman, mendengarkan musik

Berikan informasi yang akurat

Rasional :
-

Untuk mengetahui tingkat ansietas pasien

Mengurangi tingkat ansietas pasien

Menurunkan rasa cemas

b. Pasca operatif
1. Nyeri akut b/d agen cedera fisik karena insisi pembedahan
Tujuan : Setelah dilakukan tindakan keperawatan pasien melaporkan
penghilangan nyeri maksimal / kontrol dengan pengaruh
minimal pada AKS
Intervensi :
-

Tentukan riwayat nyeri missal lokasi nyeri, frekuensi, durasi, dan


intesitas (skala 0-10) dan tindakan penghilangan yang digunakan

Berikan tindakan kenyamanan

Dorong penggunaan ketrampilan manajemen nyeri

Berikan analgesik sesuai dengan indikasi

Rasional :
-

Mengetahui lokasi frekuensi, durasi dan intensitas nyeri

Meningkatkan relaksasi dan mengurangi nyeri

Memungkinkan untuk berpartisipasi secara aktif dan meningkatkan


rasa kontrol

- Kontrol nyeri maksimum dengan minimum pada AKS


- Mengurangi nyeri

2. Resiko infeksi b/d prosedur invasive


Tujuan : Setelah dilakukan tindakan keperawatan pasien akan
mengalami infeksi
Intervensi :
-

Tingkatkan prosedur mencuci tangan yang baik dengan staf dan


pengunjung

Tekankan hygiene personal

Pantau suhu

Kaji terhadap tanda / gejala infeksi secara continue

Rasional :
-

Lindungi klien dari sumber-sumber infeksi

Membantu potensial sumber infeksi dan / pertumbuhan sekunder

Identifikasi dini proses infeksi memungkinkan terapi yang tepat


untuk dimulai dengan segera

Pengenalan diri dan intervensi segera dapat mencegah progresi


pada situasi / sepsis yang lebih serius

3. Intoleran aktivitas b/d tirah baring atau immobilisasi


Tujuan : Setelah dilakukan tindakan keperawatan klien melaporkan
peningkatan dalam toleransi aktivitas yang dapat di ukur
Intervensi :
-

Kaji respon klien terhadap aktifitas

Berikan dorongan untuk melakukan aktifitas / perawatan diri


bertahap jika dapat di toleransi

Rasional :
-

Menyebutkan parameter membantu dalam mengkaji respon


fisiologi terhadap setress aktifitas

Kemajuan aktifitas bertahap mencegah peningkatan kerja jantung


tiba-tiba

ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN DENGAN CA MAMMAE SEBELUM


DILAKUKAN TERAPI SINAR

A.

Pengkajian
Hal yang perlu dikaji pada klien dengan kanker payudara adalah reaksi klien
terhadap diagnosis dan kemampuannya untuk mengatasi situasi tersebut
pertanyaan-pertanyaan yang berhubungan antara lain :
-

Bagaimana proses berespon terhadap diagnosis ?

Mekanisme koping apa yang klien temukan paling membantu ?

Dukungan psikologis atau emosional apa yang klien gunakan ?

Apakah ada pasangan, anggota keluarga atau teman untuk membantunya


dalam membuat pilihan pengobatannya ?

B.

Bagian informasi mana yang paling penting yang klien butuhkan ?

Apakah klien mengalami suatu ketidaknyamanan ?

Diagnosa yang muncul


1. Kurangnya pengetahuan tentang kanker payudara dan pilihan pengobatan b/d
kurang paparan sumber informasi
2. Takut dan koping tidak efektif

b/d diagnosis kanker, pengobatan dan

prognosisnya
3. Nyeri akut b/d agen injuri kimia (proses kanker)
4. Cemas b/d status kesehatan

C.

Tujuan, Intervensi dan Rasional


1.

Kurangnya pengetahuan tentang kanker payudara dan pilihan pengobatan


b/d kurang paparan sumber informasi
Tujuan :

Setelah dilakukan tindakan peraawatan 2x24 jam diharapkan


pengetahuan klien dan keluarga meningkat dengan kriteria hasil
- Klien mengerti proses penyakit dan program perawatan serta
terapi yang diberikan
- Klien mampu menjelaskan kembali tentang apa yang
dijelaskan

Intervensi :
-

Kaji pemahaman tentang penyakit kanker payudara

Berikan penkes pada klien tentang pilihan pengobatan dari penyakit


payudara

Bantu klien untuk mengidentifikasi cara-cara untuk memahami berbagai


perubahan akibat penyakit dan penanganannya

Jelaskan tanda dan gejala yang muncul

Berikan informasi tentang kondisi klien

Rasional :
-

Memvalidasi tingkat pengetahuan tentang penyakitnya

Membantu meningkatkan pengetahuan dari pengobatan Ca Mammae


atau terapi yang tepat

Untuk meningkatkan pengetahuan bagaimana perubahan dari Ca


Mammae dan penanganannya

2.

Membantu meningkatkan tentang penyakit Ca Mammae

Takut dan koping tidak efektif b/d diagnosis kanker payudara, pengobatan
dan prognosisnya
Tujuan : Setelah dilakukan tindakan perawatan diharapkan dapat Penurunan
stress emosional ketakutan dan ansietas
Intervensi :
-

Mulai lakukan persiapan emosional klien (dan pasangannya) secepat


setelah klien di informasikan tentang diagnosis tentative

Kaji : a. Pengalaman pribadi dan pengetahuan tentang kanker payudara


b. Mekanisme koping saat krisis
c. Perasaan mengenai diagnosis
d. Sistem pendukung

Informasikan klien tentang riset terakhir dan modalitas pengobatan


terbaru mengenai kanker payudara

Uraikan pengalaman-pengalaman yang akan dialami klien dan dorong


klien untuk mengajukan pertanyaan

Lengkapi

klien

dengan

memfasilitasi penyembuhan

sumber-sumber

yang

tersedia

untuk

Rasional :
-

Hal ini memberdayakan klien untuk mengerahkan respon koping

Faktor-faktor ini sangat mempengaruhi perilaku dan kemampuan klien


menghadapi diagnosis, pembedahan dan pengobatan tindak lanjut. Jika
klien mempunyai saudara atau teman dekat yang meninggal akibat
kanker payudara, kemungkinan ia akan berespon secara berbeda dengan
klien yang mempunyai teman yang selamat dari kanker payudara dan
mempunyai kualitas hidup yang sangat baik

Pilihan-pilihan yang meningkat dan perbaikan hasil baik secara statistik


maupun secara kosmetik sangat mengurangi ketakutan meningkatkan
penerimaan rencana pengobatan

Ketakutan akan ketidaktahuan menurun

Informasi tentang prostetik baru, spesialis rekonstruksi dan sumbersumber lainnya menguatkan bahwa perhatian yang besar telah diberikan
pada metode pengobatan terbaru untuk payudara

3.

Nyeri akut b/d agen injuri kimia (proses kanker)


Tujuannya : Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 2x24 jam
diharapkan nyeri berkurang dengan kriteria hasil :
-

Klien mengatakan nyeri berkurang skala nyeri 4 5

Ekspresi wajah tenang

Intervensi :
-

Mengobservasi KU dan Vital sign

Kaji nyeri secara komprehensif termasuk lokasi, frekuensi, kualitas dan


karakteristik

Menciptakan lingkungan yang nyaman

Ajarkan teknik relaksasi dan distraksi

Kolaburasi dengan dokter pemberian analgetik

Rasional :

4.

Mengetahui KU dan Vital Sign

Untuk mengetahui lokasi dan intensitas

Mengurangi nyeri

Untuk mengurangi nyeri

Untuk mengurangi nyeri

Cemas b/d status kesehatan


Tujuannya : Setelah dilakukan tindakan keperawatan selam 2x24 jam
diharapkan cemas klien terkontrol dengan kriteria hasil :
-

Klien mengungkapkan cemas berkurang

Dapat tidur dan ekspresi tenang

Intervensi :
-

Dorong klien untuk mengungkapkan pikiran dan perasaannya

Pertahankan kontak sering dengan klien

Berikan informasi yang akurat tentang penyakitnya

Libatkan orang terdekat dalam memberikan dukungan / support mental


dan spiritual

Rasional :
-

Memvalidasi tingkat pengetahuan tentang penyakitnya

Meningkatkan pemahaman tentang tanda dan perubahan akibat


penyakit dan penanganannya

Membantu dan meningkatkan pengetahuan tentang penyakitnya

Membantu
kedepannya

untuk

mengetahui

pencegahan

penyakit

untuk

ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN DENGAN CA MAMMAE SETELAH


DILAKUKAN TERAPI SINAR

A.

Pengkajian
1. Riwayat Kesehatan Dahulu
-

Riwayat kanker payudara

Usia Menopause > 55 tahun

Usia menarche <12 tahun

2. Riwayat Kesehatan Sekarang

B.

Keadaan sadar

Adanya benjolan di tubuh

Pemeriksaan Fisik
(Menurut Doengoes, 2001 hal 997)
1. Aktivitas dan istirahat
-

Kelemahan atau keletihan

Perubahan pada pola istirahat dan jam kebiasaan tidur pada malam hari
karena adanya faktor yang mempengaruhi (nyeri, ansietas, berkeringat
malam)

Keterbatasan dalam beraktifitas (hobi, latihan)

2. Sirkulasi
-

Palpitasi, nyeri dada pada pengerahkan kerja

Perubahan pada TD

3. Eliminasi
-

Perubahan pada pola defekasi misal : darah pada feces, nyeri pada
defekasi

Perubahan pada eleminasi urianius misal : nyeri atau terbakar pada saat
berkemih hematuria saat berkemih

Perubahan pada bising usus, ditensi abdomen

4. Makanan atau Cairan


-

Perubahan pada BB

Penurunan BB hebat, kurangnya masa otot

Perubahan pada kelembaban atau turgor kulit, edema

Kebiasaan diet buruk

Anoreksia mual muntah

5. Neurosensori
-

Sakit kepala atau pusing, sinkope

Penurunan tingkat kesadaran

Gangguan status mental

6. Nyeri atau Kenyamanan


-

Tidak ada nyeri atau derajat bervariasi misal : ketidaknyamanan ringan


sampai nyeri berat (dihuungkan dengan proses penyakit)

7. Pernafasan
-

Nafas pendek dispnea nocturnal paruksimal

Kakipnea, peningkatan frekuensi atau kedalaman (pernafasan kussmaul)

8. Integumen
-

Rambut rontok

Petekie, area ekimosis pada kulit

Perubahan jantung (nadi berlebih)

Kesemutan, kedutan

9. Pemeriksaan Diagnosis
-

Test kimia skrining misal : elektrolik, test ginjal, test hepar

Sinar X dada : menyelidiki penyakit paru atau metastatik atau primer

10. Pemeriksaan Diagnostik


C.

Rongent

Diagnosa Keperawatan
1. Cemas b/d ancaman terhadap konsep diri
2. Gangguan dari konsep diri b/d efek samping radiasi / kemoterapi
3. Kurangnya pengetahuan b/d keterbatasan paparan

D.

Tujuan, Intervensi, dan Rasional


1. Cemas b/d ancaman terhadap konsep diri
Tujuan : Setelah dilakukan tidakan keperawatan selama 2x24 jam
diharapkan cemas berkurang dan klien selalu percaya diri
Interveensi :
-

Dorong klien untuk mengngkapkan pikiran dan perasaan

Mempertahankan dengan kontak langsung klien

Berikan informasi yang akurat tentang penyakitnya ke depan

Libatkan keluarga atau orang yang terdekat untuk memberikan


dorongan atau support mental dan spiritual

Berikan kenyamanan dan ketentraman hati

Berikan tempat yang nyaman dan tenang

Rasional :
-

Mengurangi rasa cemas

Memberikan rasa aman dan nyaman

Untuk menurunkan rasa cemas untuk kedepannya

Menjamin dan memungkinkan orang terdekat terlibat dengan tepat


dalam proses pengobatan

Memberikan rasa aman dan meningkatkan rasa percaya diri

2. Gangguan dalam konsep diri b/d efek samping radiasi / kemoterapi


Tujuan : Adaptasi realistik terhadap perubahan-perubahan yang akan terjadi
relatif terhadap modalitas pengobatan
Intervensi :
-

Konfirmasikan dengan dokter mengenai sifat dari pengobatan yang


diperkirakan

Dorong individu untuk mengekspresikan perasaan khususnya pemikiran


kedepan entang penyakitnya

Berikan dorongan untuk pilihan dalam memcahkan masalah

Berikan untuk berinteraksi kepada teman sebayanya

Rasional :
- Hal ini membentuk dasar rencana terapeutik kooperatif yang akan
mencegah tidak sampainya informasi yang membingungkan pada klien
- Dengan pengertian ini, klien kemudian dapat dengan bebas beralih pada
tingkat koping selanjutnya
- Sistem pendukung yang bermakna bagi klien akan lebih langgeng
dibanding dukungan orang lain
- Hal ini mengurangi perasaan bahwa klien tidak akan pernah mampu
menerima perubahan tubuhnya
- Penekanan

pada

adaptasi

yang

positif

dan

ketersediaan

akan

meningkatkan konsep diri klien dan meningkatkan penerimaan positif


terhadap rencana pengobatan
3. Kurangnya pengetahuan b/d keterbatasan paparan
Tujuan : Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 2x24 jam
diharapkan pengetahuan klien dan keluarga meningkat dengan
kriteria hasil :
-

Klien mengerti proses penyakit tanda dan gejala dari Ca


Mammae

Klien mampu menjelaskan kembali tentang apa yang


dijelaskan

Intervensi :
-

Kaji pemahaman tentang penyakit Ca Mammae

Bantu pasien untuk mengidentifikasi cara-cara untuk memahami


berbagai perubahan akibat penyakit dan penanganannya

Jelaskan tanda dan gejala yang muncul

Berikan informasi tentang kondisi klien

Ajarkan keperawatan setelah tindakan penyinaran radiasi sinar X

Rasional :
-

Memvalidasi tingkat pengetahuan tentang penyakitnya

Meningkatkan pemahaman tentang tanda dan perubahan akibat penyakit


dan penanganannya

Membantu meningkatkan pengetahuan tentang penyakitnya

Membantu untuk mengetahui pencegahan penyakit untuk kedepannya

ASUHAN KEPERAWATAN PADA CA MAMMAE DENGAN TERAPI


SITOSTATIKA

Kemoterapi secara umum dilakukan setelah mastektomi selanjutnya pada


saat klien menjalani bedah penyelamatan payudara dan terapi radiasi. Program
kemoterapi untuk kanker payudara menggabungkan beberapa preparat untuk
meningkatkan penghancurnan sel tumor dan meminimalkan resistensi medikasi.
Preparat kemoterapiutik yang sering digunakan dalam kombinasi adalah cytoxan
(c),methotrexate (m), fluorouracil (f), dan adriamycin (a).regimen CMF / CAF
adalah protokol pengobatan yang umum. Sedangkan yang kurang umum adalah
CMFVP (cytoxan, methotrexate, fluorouracil, vincristine, dan prednisone) atau AC
(adriamycin dan cytroxan).
Keputusan mengenai protokol kemoterapiutik didasarkan pada usia
individual klien, status fisik, penyakit, dan apakah klien ikut serta dalam percobaan
klinik.
Reaksi terhadap kemoterapi antara lain :
1. Ansietas : respon umum klien yang menghadapi kemoterapi tetapi kecemasan ini
dapat ditangani dengan diberikannya penyuluhan yang terperinci dan persiapan
psikologis yang di berikan pada klien dan keluarganya oleh perawat dan anggota
tim kesehatan lainnya.
2. Mual, muntah, perubahan kecap, alupesia (rambut rontok), mukositis, dermatitis,
keletihan, penambahan BB dan depresi sumsum tulang sedangkan pada wanita

premenstrual dapat mengalami amenore temporer atau permanen yang mengarah


pada strerilitas.
3. Sistitis hemoragik dan konjungtivitis terapi efek samping ini kurang umum

DIAGNOSA KEPERAWATAN YANG MUNGKIN MUNCUL PRE TERAPI


SITOSTATIKA
1. Nyeri akut b/d cedera biologi (adanya benjolan)
Tujuan : Setelah dilakukan tindakan keperawatan 2x24 jam diharapkan nyeri
dapat terkontrol dengan kriteria hasil :
- Klien mengatakan nyeri berkurang (skala 4 menjadi 3)
- Klien mampu istirahat
- Vital sign dalam batas normal
Intervensi :
1. Manejemen nyeri :
a. Kaji keluhan nyeri, lokasi karakteristik, durasi frekuensi, dan beratnya nyeri
b. Observasi ketidaknyamanan secara verbal dan non verbal
c. Gunakan strategi komunikasi yang efektif untuk mengetahui respon
penerimaan klien terhadap nyeri
d. Berikan posisi yang nyaman
e. Ajarkan teknik non farmakologi (relaksasi, distraksi), untuk mengurangi
nyeri
f. Kolaborasi pemberian obat analgetik jika diperlukan

Rasional ;
a. Memberikan dasar untuk mengkaji keefektifan tindakan pereda nyeri
b. Membantu identifikasi derajat ketidaknyamanan
c. Membantu mengetahui perkembangan dan respon klien terhadap nyeri
d. Pengaturan posisi yang lebih nyaman akan menurunkan ketidaknyamanan
e. Pengalihan perhatian terhadap obyek lain akan menurunkan intensitas fokus
terhadap nyeri
f. Untuk mengurangi nyeri
2. Cemas b/d status kesehatan
Tujuan : Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 2x24 jam cemas klien
hilang atau berkurang dengan kriteria hasil :
-

klien mampu mengungkapkan cara mengatasi cemas

pasien mampu menggunakan koping

Intervensi :
1. Penurunan kecemasan
a. Bina hubungan saling percaya
b. Libatkan keluarga dalam semua tindakan
c. Jelaskan semua prosedur tindakan yang akan dilakukan
d. Bantu klien untuk mengefektifkan sumber support
e. Berikan informasi dalam menggunakan koping yang efektif
Rasional :
a. Mempermudah intervensi

b. Mengurangi kecemasan
c. Membantu klien dalam meningkatkan pengetahuan tentang status kesehatan
dan meningkatkan kontrol kecemasan
d. Dukungan akan memberikan keyakinan terhadap proses kesembuhan klien
e. Penggunaan

strategi

adaptasi secara

bertahap

(mekanisme

koping,

pertahanan) membantu klien dalam mengadaptasi kecemasan


3. Kurang pengetahuan tentang penyakit kanker payudara, pengobatan dan
prognosisnya b/d kurang paparan terhadap sumber informasi
Tujuan : Setelah diberikan penjelasan selama 2x15 menit pasien mengerti klien
mengerti proses penyakitnya dan program perawatan serta terapi yang
diberikan
Intervensi :
1. Pengetahuan tentang penyakit :
a. Jelaskan tentang proses penyakit
b. Jelaskan tentang program pengobatan dan alternative pengobatan serta efek
sampingnya
c. Jelaskan tindakan untuk mencegah komplikasi
d. Tanyakan kembali kepada klien tentang penyakit, prosedur perawatan dan
program pegobatan
Rasional :
a. Meningkatkan pengetahuan dan mengurangi cemas

b. Membantu klien untuk kooperatif dengan program pengobatan dan


perawatan serta mengambil keputusan tentang pilihan pengobatan
c. Mengurangi tingkat keparahan penyakit
d. Mengevaluasi tingkat pemahaman klien tentang penyakit, prosedur
perawatan dan pengobatan
4. Kurang perawatan diri b/d nyeri
Tujuan : Setelah diberi motivasi keperawatan selama 2x24 jam klien mampu
melakukan mandi dan berpakaian sendiri dengan kriteria hasil :
- Menjelaskan cara mandi dan berpakaian secara aman
- Tubuh bebas dari bau dan menjaga keutuhan kulit
Intervensi :
a. Monitor kemampuan klien untuk perawatan diri yang mandiri
b. Monitor kebutuhan klien untuk alat-alat bantu untuk kebersihan diri,
berpakaian, toileting dan makan
c. Sediakan bantuan sampai klien mampu secara utuh untuk melakukan self
care
d. Dorong klien untuk melakukan aktifitas sehari-hari sesuai dengan
kemampuan klien
e. Libatkan keluarga dalam aktifitas perawatan
Rasional :
a. Mengetahui tingkat perawatan diri klien
b. Mempermudah jangkauan dan pemenuhan alat kebersihan diri klien

c. Membantu klien dalam melatih beraktifitas secara mandiri


d. Melatih kemandirian klien dalam beraktifitas
e. Keluarga terutama orang terdekat akan memberikan suasana psikologis yang
lebih menyenagkan untuk mendampingi klien

DIAGNOSA KEPERAWATAN YANG MUNCUL PASCA TERAPI SITOSTATIKA


1. Nausea b/d terapi farmasetik (kemoterapi)
Tujuan : Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3x24 jam klien
mendapatkan kenyamanan dengan kriteria hasil :
-

Klien mengatakan mual berkurang

Klien mengatakan keadaan fisik lebih baik

Intervensi :
a. Tentukan penyebab nausea
b. Berikan lingkungan yang nyaman dan fentilasi yang bagus
c. Anjurkan klien untuk makan sedikit tapi sering dan teratur
d. Kolaborasi pemberian antiemetik, jika diperlukan
Rasional :
a. Mengidentifikasi penyebab nausea
b. Memberikan rasa nyaman pada klien karena lingkungan yang nyaman
mengurangi ansietas
c. Makan yang teratur membantu menetralisasi sekresi lambung
d. Untuk menetralisasi keasaman sekresi lambung

2. Cemas b/d sifat penyakit dan efek samping terapi jangka panjang
Tujuan : Setelah diberikan tindakan keperawatan selama 2x24 jam cemas klien
hilang atau berkurang dengan kriteria hasil :
- Mampu mengungkapkan cara mengatasi cemas
- Mampu menggunakan koping
Intervensi :
a. Dorong klien untuk mengekspresikan masalah dan rasa takut tentang
pengobatan penyakitnya
b. Jelaskan pengobatan yang telah di rencanakan (farmakoterapi / kemoterapi)
c. Bantu klien mengidentifikasi situasi yang menimbulkan cemas
d. Ajarkan strategi untuk menghilangkan cemas (distraksi, terapi musik atau
imajinasi)
Rasional :
a. Membantu mengembangkan hubungan saling percaya
b. Mengurangi kecemasan akibat ketidaktahuan tentang pengobatan yang akan
dilakukan
c. Mengidentifikasi penyebab stresor sebelum diatasi
d. Penurunan kecemasan dapat menurunkan sekresi asam hidroklorida

Vous aimerez peut-être aussi