Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
tunangannya, Dayang Sumbi melihat bekas luka yang lebar di dahi Sangkuriang, akhirnya dia
menyadari bahwa dia hampir menikahi putranya sendiri. Mengetahui hal tersebut Dayang Sumbi
berusaha menggagalkan pernikahannya. Setelah berpikir keras dia akhirnya memutuskan untuk
mengajukan syarat perkawinan yang tak mungkin dikabulkan oleh Sangkuriang. Syaratnya
adalah: Sangkuriang harus membuat sebuah bendungan yang bisa menutupi seluruh bukit lalu
membuat sebuah perahu untuk menyusuri bendungan tersebut. Semua itu harus sudah selesai
sebelum fajar menyingsing.
Sangkuriang mulai bekerja. Cintanya yang begitu besar pada Sangkuriang memberinya suatu
kekuatan aneh. Tak lupa dia juga menggunakan kekuatan yang dia dapat dari ayahnya untuk
memanggil jin-jin dan membantunya. Dengan lumpur dan tanah mereka membendung air dari
sungai dan mata air. Beberapa saat sebelum fajar, Sangkuriang menebang sebatang pohon besar
untuk membuat sebuah perahu. Ketika Dayang Sumbi melihat bahwa Sangkuriang hampir
menyelesaikan pekerjaannya, dia berdoa pada dewa-dewa untuk merintangi pekerjaan anaknya
dan mempercepat datangnya pagi.
Ayam jantan berkokok, matahari terbit lebih cepat dari biasanya dan Sangkuriang menyadari
bahwa dia telah ditipu. Dengan sangat marah dia mengutuk Dayang Sumbi dan menendang
perahu buatannya yang hampir jadi ke tengah hutan. Perahu itu berada disana dalam keadaan
terbalik, dan membentuk Gunung Tangkuban Perahu(perahu yang menelungkub). Tidak jauh dari
tempat itu terdapat tunggul pohon sisa dari tebangan Sangkuriang, sekarang kita mengenalnya
sebagai Bukit Tunggul. Bendungan yang dibuat Sangkuriang menyebabkan seluruh bukit
dipenuhi air dan membentuk sebuah danau dimana Sangkuriang dan Dayang Sumbi
menenggelamkan diri dan tidak terdengar lagi kabarnya hingga kini.