Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
A. Latar Belakang
Praktek Keperawatan Komunikasi bertujuan untuk meningkatkan dan
memelihara kesehatan masyarakatdengan menekankan pada peningkatan peran
serta masyarakat dalam melakukan upaya pencegahan, peningkatkan dan
mempertahankan kesehatan. Salah satu sasaran Praktek Keperawatan Komunitas
adalah keluarga sehingga dikenal dengan sebutan asuhan Keperawatan Kesehatan
Keluarga. Hal ini karena keluarga merupakan unit terkecil dari masyarakat itu
sendiri. Namun kenyataan menunjukkan bahwa penerapan konsep asuhan
Keperawatan Kesehatan Keluarga sampai dengan saat ini belum dilaksanakan
dengan baik oleh perawat Puskesmas.
Menurut Salvicion G. Bailon & Arracelis Maglaya, Perawat Kesehatan
Keluarga, 1978), selama ini perawat kesehatan diakui dan dihormati sebagai
anggota tim Kesehatan karena sifat-sifat pribadi dan kemampuannya sebagai
individu bukan karena kemampuan profesionalitasnya sebagai perawat. Hal ini
disebabkan karena kurang pengetahuan atau ketidakmampuan perawat untuk
menegaskan perannya, tidak ada polahan yang sama dalam keperawatan dan tidak
ada kesepakatan perawat tentang peranan sebenarnya dari perawat. Tentu dalam
hal ini termasuk juga perawat kesehatan masyarakat dalam kondisi seperti ini,
praktek keperawatan kesehatan masyarakat seperti tidak nampak untuk dinikmati
oleh masyarakat dari perawat sebagai sebuah profesi, oleh karena itu kehadiran
perawat dalam tim kesehatan hanyalah sebagai pelengkap belaka terutama sebagai
pembantunya dokter.
Jenjang pendidikan keperawatan di Indonesia yang beraneka ragam tanpa
adanya batasan yang jelas akan peran dan fungsi masing-masing semakin
mempersulit praktek Keperawatan Komunitas. Belum adanya standart praktek
Keperawatan Komunitas yang diakui berdasarkan kesepakatan masyarakat
BAB II
TINJAUAN KASUS
A. Pengkajian Keluarga
I. Data Umum :
1.
2.
3.
4.
5.
No
Nama
1.
2.
3.
Genogram :
Keterangan :
: Laki-Laki
: Perempuan
: Klien
: Meninggal Laki-laki
:
:
:
:
:
Jenis
Kelamin
Hubungan
dengan KK
Umur
Pendidikan
P
L
L
Isteri
Anak
Anak
th
th
th
SMA
TK
BELUM
SEKOLAH
: Meninggal Perempuan
6. Tipe Keluarga.
Keluarga inti terdiri dari Pak D, Ibu D dan keempat anak kandung.
7. Suku bangsa.
Jawa Indonesia. Pak D berasal dari Blitar dan Ibu D asli Rungkut Surabaya.
8. Agama.
Seisi keluarga menganut agama Islam. Tidak ada keyakinan yang berdampak
buruh pada status kesehatan.
9. Status Sosial Ekonomi Keluarga.
Penghasilan keluarga perbulan > Rp. 500.000,- yang diperoleh dari hasil kerja
Pak D jika kondisinya sehat, usaha Bu D membuat krupuk dan 4 buah kamar
dikostkan. Pak D dan Ibu mengatakan dari penghasilan yang ada cukup unuk
biaya makan, minum, berobat dan beli pakaian serta biaya sekolah anak.
10. Aktifitas Rekreasi Keluarga.
1.
2.
3.
4.
III. Lingkungan
1. Karakteristik rumah :
Luas rumah 48 m2 dengan panjang 12 m dan lebar 4 m. terdiri dari 2 kamar
tidur, satu kamar mushola, satu WC, satu kamar mandi, tanpa gudang, satu
biuah dapur dan satu ruang tamu. Tipe rumah permanent. Jendela rumah
terdapat diruang tamu dengan posisi menghadap ke timur, satu buah diruang
tengah menghadap ke utara, satu buah dimushola dan di kamar tidur
masing-masing satu buah. Secara umum sistem ventilasi di kamar tidur dan
ruang tengah sangat kurang. Barang-barang diletakkan dilorong/ruang
tengah dan di ruang belakang depan dapur dan mushola. Tidak mempunayi
septi tank. WC permanent dibuat saluran pembuangan langsung ke kali kecil
di belakang rumah. Sumebr air minum dari PAM yang dibeli secara ecertan
(tidak berupa pipa permanent). Sumber air bersih untuk memcuci digunakan
sumur. Kebiasaan memasak menggunakan kayu bakar sehingga banyak asap
dalam rumah keluar rumah. Lantai rumah terbuat dari tegel dengan
kebiasaan keluarga keluar masuk rumah tanpa melepaskan alas kaki
sehingga kesanya banya debu/tanah.
Denah Rumah :
D
KK
KK
KK
KK
KT II
KT I
RT
Keterangan :
RT
KT
M
D
KK
=
=
=
=
=
Ruang Tamu
Kamar Tidur
Mushola
Dapur
Kamar Kost.
Fungsi Keluarga
1. Fungsi Afektif :
Menurut Pak D dan ibu serta kedua anak yang sudah remaja Zuroh dan
Abdul Anas, mereka memandang dirinya masing-masing layaknya manusia
normal lainnya. Kecuali pak D mengatakan dirinya semakin tua dan sakitsakitan sementara anak-anaknya masih kecil. Ibu D mengatakan
keluarganya saling menghormati satu sama lain dan tetap mempertahankan
keharmonisan keluarga.
2. Fungsi Sosial :
Menurut keluarga, kehidupan mereka tidak lepas dari corak lingkungan
agamis muslim yang taat pada aturan ibadah, organisasi dan aktivitas
keagamaan.
3. Fungsi Perawatan Kesehatan :
Secara Umum keluarga masih belum mampu mengenal karakteristik
penyakit Bronkitis Kronis yang diderita pak D, Dalam mengambil keputusan
tindakan kesehatan masih lemah, kemampuan memberikan perawatan pada
pak D masih kurang, kemampuan menciptakan lingkungan yang
Pemeriksaan Fisik.
Pak D : T : 120/80, N : 72x/m, S : 36 5c. Retraksi +, suara parau, agak kurus,
mengeluh sesak napas, siamosis -, sering batuk berlendir.
Ibu D : T : 130/90, N : 68x/m, S : 360c.
Data Obyektif :
Perumusan Masalah.
Resiko tinggi bertambah memburuknya penyakit Asma yang diderita pak D.
Etimologi :
Diagnosa Keperawatan 1
Resiko tinggi bertambah memburuknya penyakit Asma yang diderita Pak D
berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga mengenal karakteristik penyakit
dan perawatannya.
Data Subyektif :
Tidak menjadi apsetor KB selain karena takut juga ibu D mengatakan hampir
tidak pernah melakukan hubungan suami istri dengan pak D suaminya selain
karena pak D sudah tua juga sakit-sakitan. Meskipun demikian pak D maupun
ibu D mengatakan dapat menerima keadaan tersebut tanpa melakukan
hubungan suami istri.
Data Obyektif :
Perumusan Masalah.
Resiko tinggi terjadinya kehamilan diluar rencana.
Etiologi :
Ketidak mampuan mengenal program KB.
Diagnosa Keperawatan 2.
Resiko tinggi terjadinya kehamilan ibu D diluar rencana berhubungan dengan
ketidakmampuan mengenal program KB.
Data Subyektif :
Data Obyektif :
Perumusan Masalah
Resiko tinggi terjadinya penularan penyakit saluran pencernaan bagi keluarga.
Etiologi :
Ketidakmampuan keluarga mempertahankan dan menciptakan lingkungan rumah
sehat.
Diagnosa Keperawatan 3
dengan
ketidakmampuan
keluarga
mempertahankan
dan
B. Perencanaan
Untuk menentukan skala prioritas pemecahan masalah dalam rencana
perawatan keluarga pak D terlebih dahulu dibuat sistem skoring masalah
kesehatan sebagai berikut :
1.
Diagnosa
Keperawatan
Resiko
tinggi
bertambah
Kriteria
Sifat masalah
Perhitungan
Skor
Pembenahan
3/3 x 1
2.
Kemungkinan masalah
dapat diubah
2/2 x 2
3.
3/3 x 1
4.
Menonjolnya masalah
x1
1/2
Keluarga
menyadari
adanya masalah tetapi
tidak didukung dengan
pemahaman yang adekuat tentang karakteristik
penyakit.
Total Skor
4 1/2
Kriteria
Perhitungan
Skor
Pembenahan
1.
Sifat masalah
2/3 x 1
2/3
2.
Kemungkinan masalah
dapat diubah
2/2 x 2
3.
3/3 x 1
Dengan
menggunakan
metode kalender yang
sifatnya mudah dan murah, pasangan dapat leluasa berhubungan seks.
4.
Menonjolnya masalah
1/2 x 1
1/2
Total Skor
4 1/6
Kriteria
Perhitungan
Skor
Pembenahan
1.
Sifat masalah
2/3 x 1
2/3
2.
Kemungkinan masalah
dapat diubah
2/2 x 2
3/3 x 1
4.
Menonjolnya masalah
0/2 x 1
Total Skor
4 1/6
Diagnosa Kp.
Keluarga
Resti
bertambah
memburuknya
penyakit Asma yang
diderita pak D b/d
ketidakmampuan
keluarga
mengenal
karakteristik penyakit
Asma
dan
perawatannya.
Tujuan Khusus
Tgl
Implementasi
Evaluasi
1. Keluarga mengenal
karakteristik
penyakit Asma.
12-22002
2. Keluarga membuat
keputusan yang tepat
tentang
upaya
pengobatan pak D
ke Sarana kesehatan
dan
sanggup
memberikan
perawatan
yang
baik.
3. Keluarga
sepakat
jika
diadakan
evaluasi
sewaktuwaktu oleh perawat.
7-6-01
DAFTAR PUSTAKA
Bailon G. Salvicion & Maglaya Arracelis. Perawatan Kesehatan Keluarga. Copyriche 1978. UP Coleege of Nursing.
Dillman. Quezon City. Philippines. Jakarta. 1989.
Depkes RI. Tata Laksana Perawatan Kesehatan Masyarakat. Jakarta. 1987.
________ Keperawatan Kesehatan Masyarakat. Seri C. Jakarta. 1994.
Fakultas Keparawatan Universitas Indonesia. Kumpulan Makalah Pelatihan Asuhan Keperawatan Keluarga. Jakarta. 2000.
Diagnosis Kep.
Keluarga
Resiko tinggi bertambah memburuknya penyakit
Asma
yang
diderita
pak
D
berhubungan
dengan
ketidakmam-puan
keluarga
menge-nal
karakteristik penya-kit
dan perawatannya.
Tujuan
Kriteria Evaluasi
Umum
Khusus
Kriteria
Standart
Setelah dilakukan
tindakan
keperawatan,
keadaan penyakit
pak D berangsur
membaik.
1. Keluarga dapat
mengenal
karakteristik penyakit Asma.
Verbal
a. Pengertian Asma.
b. Penyebab :
Rencana Intervensi
Merokok
Serangan
Asma berulang.
Radang
hidung.
2. Keluarga dapat
membuat
keputusan yang tepat
tentang upaya pengobatan pak Kamsir ke sarana kesehatan dan bersedia
memberikan perawatan yang baik
dan benar.
Verbal
Penyakit
saluran
Pernapasan
lain
disertai penumpukan dahak.
Menjawab
pertanyaan dengan baik dan
benar.
3. Keluarga sepakat
jika
diadakan
evaluasi sewaktuwaktu.
Perilaku