Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
PENGKAJIAN
Nama
: Tn. M
No. RM
: 763860
Tanggal lahir
: 10-7-1987
Jenis kelamin
: Laki-laki
Sumber data
: Keluarga dan lainnya
Rujukan
: RSUD Polewali
Diagnosa rujukan : Penurunan kesadaran
Pendidikan pasien : SMA
Pekerjaan pasien : Wiraswasta
1. PEMERIKSAAN FISIK
a. Sistem pernapasan
Jalan napas : sumbatan berupa sputum
Pernapasan :
- RR : 14 x/ menit
- Penggunaan otot bantu napas : Tidak menggunakan otot bantu napas
- Terpasang ETT
: Ya terpasang ETT
- Terpasang ventilator
: Ya terpasang ventilator
- Mode : SIMV (PSV)
TV
: 420 mL
RR
: 14 bpm
PEEP : 12 hPa
FIO2 : 50%
- Irama : Teratur
- Kedalaman : Teratur
- Sputum
: Ada berwarna Putih
- Konsistensi : Kental
- Suara napas : Ronchi
b. Sistem kardiovaskuler
Sirkulasi perifer
- Nadi
:105 x/ menit
Tekanan darah : 148/ 103 mmHg
- Pulsasi
: Kuat
- Akral
: Hangat
- Warna kulit : Kemerahan
Sirkulasi jantung
- Irama
: Tidak teratur
- Nyeri dada
: Ada nyeri dada
- Perdarahan
: Tidak ada
c. Sistem saraf pusat
- Kesadaran
: Saporocome
- GCS
: Terasedasi
Kiri atas
2
Kiri bawah
2
d. Sistem gastrointestinal
- Distensi
: Tidak ada distensi
e. Sistem perkemihan
- Warna
: Merah
- Distensi
: Tidak ada distensi
- Penggunaan catheter urine : Ya terpasang catheter urine
- Jumlah urine : 100 cc/ jam
f. Obstetri & ginekologi
Hamil
: Tidak
g. Sistem hematologi
Perdarahan : Ya pada paru-paru kanan
h. Sistem musculoskeletal dan integument
- Turgor kulit : Elastis
- Terdapat luka : Ya, pada dada depan sebelah kanan dan kiri, bahu sebelah
-
komunitas apapun
Koping : Menerima (keluarga)
Persepsi penyakit : Menerima (keluarga)
b. Spiritual
Kebiasaan keluarga/ pasien untuk mengatasi stress dari sisi spiritual : Keluarga
mengatakan klien merupakan orang yang taat melakukan ibadah
3. KEBUTUHAN EDUKASI
a. Terdapat hambatan dalam pembelajaran
Tidak terdapat hambatan dalam berkomunikasi dengan keluarga klien
Kebutuhan edukasi :
- Diagnosa dan manajemen penyakit
- Tindakan keperawatan
- Obat-obatan/ terapi
4. RISIKO CEDERA/ JATUH
Nilai jumlah skore penilaian resiko jatuh : 70 (resiko tinggi)
5. STATUS FUNGSIONAL
Aktivitas dan mobilisasi : Perlu bantuan penuh
6. SKALA NYERI
- Nyeri : Ya
- P : Tidak diketahui
- Q : Tidak diketahui
- R : Dada
- S : Skala 3 BPS
Ekspresi wajah : 1 (relaks)
Pergerakan ekstremitas : 1 (tidak ada pergerakan)
Kompensasi terhadap ventilator : 1 (pergerakan yang menoleransi)
- T : Tidak diketahui
7. HASIL PEMERIKSAAN PENUNJANG
- Pemeriksaan Bronkoskopi (15-7-2016)
Hasil : Perdarahan aktif di lobus atas paru kanan segmen B2, B3 dan lobus bawah
-
II.
Hasil : Hypoalbumiremia
Pemeriksaan AGD (14-7-2016)
pH
: 7.522
pCO2
: 37.0 mmHg
pO2
: 115.5 mmHg
SO2%
: 98.9%
HCO3
: 30.9 mmol/L
Hasil : Metabolik alkalosis
Foto thorax (11-7-2016)
Hasil : pneumothorax sinistra
(7.35-7.45)
(35-45 mmHg)
(80-100 mmHg)
(95-100 %)
(22-26 mEq/L)
PENGUMPULAN DATA
DATA SUBJEKTIF
1. Keluarga klien mengatakan merasa
cemas dengan kondisi klien
2. Keluarga klien mengatakan menerima
cobaan yang ditimpa keluarganya
DATA OBJEKTIF
1. Klien tampak sesak
2. Tampak pengeluaran sputum
3. Sputum
berwarna
putih
dengan
konsistensi kental
4. Suara nafas ronchi
5. Tampak terpasang ETT
6. Tampak terpasang ventilator dengan
mode SIMV (PSV)
7. Tampak terpasang guedel
8. Tampak terpasang monitor dan saturasi
oksigen
9. TTV :
RR : 14 x/menit
HR :105 x/ menit
TD : 148/ 103 mmHg
S : 40.3C
10. Kesadaran Saporocome
11. GCS : Terasedasi
12. Kulit terasa hangat
13. Warna kulit kemerahan
14. Kekuatan otot
Kanan atas
Kiri atas
1
2
Kanan bawah
2
Kiri bawah
2
bronkoskopi
ANALISA DATA
NO
1
HARI/
DATA
TANGGAL
Rabu
DS : 13-7-2016 DO :
1. Klien tampak sesak
2. Tampak pengeluaran sputum
3. Sputum berwarna putih dengan
Rabu
13-7-2016
konsistensi kental
4. Suara nafas ronchi
5. RR : 14 x/menit
DS : DO :
1. Klien tampak sesak
2. Tampak pengeluaran sputum
3. Sputum berwarna putih dengan
PROBLEM
Ketidakefektifan
bersihan jalan nafas
Disfungsi respons
penyapihan ventilator
konsistensi kental
4. Suara nafas ronchi
5. Tampak terpasang ETT
6. Tampak terpasang ventilator
dengan mode SIMV (PSV)
7. Tampak terpasang guedel
8. Tampak terpasang monitor dan
Rabu
13-7-2016
saturasi oksigen
9. RR : 14 x/menit
10. Kesadaran Saporocome
11. GCS : 3, E: 1, M: 1, V: 1
DS :
DO :
1. Kesadaran saporcome
2. GCS terasedasi
3. Kekuatan otot
Kanan atas
Kiri atas
1
2
Kanan bawah
4. Skor
Intoleransi aktivitas
Kiri bawah
2
2
barthel
indeks
(ketergantungan total)
5. Terpasang ETT
6. Terpasang ventilator
dengan
mode SIMV
7. Terpasang monitor dan saturasi
oksigen
8. Terpasang WSD pada dada kanan
dan kiri
9. Terpasang IV line
10. Terpasang kateter urin
11. Terpasang spalak dan
perban
Rabu
13-7-2016
Rabu
13-7-2016
pada
ekstremitas
elastic
atas
dextra
31. TTV :
RR : 14 x/menit
HR :105 x/ menit
TD : 148/ 103 mmHg
S : 40.3C
Faktor risiko :
1. Prosedur invasive
2. Penurunan hemoglobin
Faktor risiko :
1. Periode pemulihan pasca operasi
2. Sakit akut
Resiko infeksi
Risiko jatuh
IV.
Jumat
15-7-2016
DS : DO :
1. Kulit terasa hangat
2. Warna kulit kemerahan
3. Suhu 40.3C
Hipertermia
DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Ketidakefektifan bersihan jalan nafas berhubungan dengan peningkatan sekresi sekret
2. Disfungsi respons penyapihan ventilator berhubungan dengan ketidakpastian tentang
3.
4.
5.
6.
kemampuan disapih
Intoleransi aktivitas berhubungan dengan tirah baring
Resiko infeksi ditandai dengan adanya tindakan invasive
Risiko jatuh ditandai dengan penurunan tingkat kesadaran
Hipertermia berhubungan dengan penyakit
V.
PERENCANAAN
VI.
VII.
NO
X.
XI.
1
DIAGNOSA
VIII.
KEPERAWATAN
Ketidakefektifan bersihan jalan
XII.
nafas
berhubungan
HASIL
dilakukan
tindakan
XIII.
jalan
nafas
yang
IX.
ditandai
INTERVENSI KEPERAWATAN
Airway Suction:
1. Monitor status saturasi oksigen pasien
2. Auskultasi suara nafas, catat adanya
suara tambahan
3. Keluarkan secret
suction
4. Gunakan
alat
dengan
yang
streil
lakukan
setiap
melakukan tindakan
5. Hentikan suction dan berikan oksigen
apabila pasien menunjukkan bradikardi,
XIV.
2
XV.
penurunan saturasi O2
Disfungsi respons penyapihan
XVI.
Setelah
dilakukan
tindakan
XIX.
Mechanical ventilation
1. Monitor efek ventilator terhadap
ventilator berhubungan dengan keperawatan 3x24 jam menunjukkan
perubahan oksigenasi pasien : gas darah
ketidakpastian
tentang status pernapasan adekuat yang ditandai
arteri, SaO2
kemampuan disapih
dengan kriteria hasil :
2. Monitor adanya kegagalan respirasi
XVII.
Status pernapasan : pertukaran gas
3. Posisikan pasien untuk memaksimalkan
-
mmHg
PaCO2 dalam batas normal 34-45
mmHg
Ph arteri dalam batas normal 7.357.45
ventilasi
4. Keluarkan secret dengan suction
5. Gunakan teknik aseptic
XVIII.
XX.
XXI.
adekuat
Setelah
tindakan
XXIII.
XXIV. XXV.
4
ventilasi adekuat
Setelah
dilakukan
tindakan
XXVII.
XXVIII. XXIX.
5
infeksi
Jumlat leukosit dalam batas normal
Setelah
dilakukan
tindakan
XXXII.
Activity Therapy
1. Monitor respon fisik, emosi, social, dan
spiritual
2. Bantu untuk memilih aktivitas konsisten
yang sesuai dengan kemampuan fisik,
psikologi dan social
3. Bantu klien untuk
mengidentifikasi
XXXIII.XXXIV.
6
Hipertermia
dengan penyakit
berhubungan
XXXV.
Setelah
dilakukan
XXXVIII.
pasien
3. Pemasang side rall tempat tidur
4. Pindahkan barang-barang yang dapat
tindakan
XXXVI.
XXXVII.
kognitif pasien
2. Sediakan lingkungan yang aman untuk
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
membahayakan
Fever treatment
Monitor suhu sesering mungkin
Monitor IWL
Monitor warna dan suhu kulit
Monitor tekanan dara, nadi, dan RR
Monitor WBC, Hb, dan Hct
Monitor intake dan output
Selimuti pasien
Kolaborasi pemberian cairan intravena
Kolaborasi pemberian antipiretik
XXXIX.
XL. XLI.
NO
HA
XLII.
RI/
is
XLIX.
XLIV.
IMPLEMENTASI XLV.
KEPERAWATAN JAM
TANGGAL
XLVII.XLVIII.
Kam L.
1
DIAGNOSA
XLIII.
147-2016
Ketidakefektif LI.
XLVI.
EVALUASI
JAM
1. Memonitor
status
saturasi
LXXII. LXXIII.
LXXIV.
19.30
S: O:
Terdapat sekret
Suara nafas tambahan ronchi
RR :14
Saturasi oksigen 100%
A:
Masalah bersihan jalan nafas
bradikardi,
penurunan saturasi O2
LXX. Hasil :
LXXI. Saat dilakukan suction
lakukan suction
4. Gunakan alat yang streil setiap
melakukan tindakan
5. Hentikan suction dan berikan
oksigen
apabila
pasien
menunjukkan
bradikardi,
96%
penurunan saturasi O2
LXXIX.LXXX.
2
LXXXII.
Kam
is
LXXXI.
Risiko LXXXIII.
jatuh
ditandai
147-2016
penurunan
kesadaran
dengan
15.37
LXXXIV.
tingkat
LXXXV.
LXXXVI.
LXXXVII.
LXXXVIII.
LXXXIX.
XC.
XCI.
XCII.
15.40
XCIII.
XCIV.
XCV.
XCVI.
XCVII.
1. Mengidentifikasi
CIII.
S: CIV.
O:
keamanan
pasien
sesuai 19.55
CV.
Side rall tempat tidur sisi
dengan kondisi fisik dan fungsi
kanan dan kiri terpasang
kognitif pasien
XCVIII. Hasil :
CVI.
A:
XCIX. Klien mengalami penurunan
CVII.
Masalah resiko jatuh belum
kesadaran
kebutuhan
CII.
sehingga
CVIII.
CIX.
tinggi
2. Memasang side rall tempat
yang
tidur
C. Hasil :
CI. Side rall tempat tidur sisi
kanan dan kiri telah terpsang
teratasi
P:
Lanjutkan intervensi :
1. Sediakan lingkungan
dapat membahayakan
CX.
dengan baik
CXI. CXII.
Kam
CXIV.
Disfungsi CXV.
1. Menggunakan teknik aseptic
CXLIV. CXLV.
CXXXIV. Hasil :
CXLVI.
3
is
respons
penyapihan17.00
20.00
CXXXV. Perawat mencuci tangan
CXIII.
14CXVI.
ventilator
CXVII.
sebelum
dan
sesudah
7-2016
berhubungan dengan
CXVIII.
melakukan
tindakan
CXIX.
ketidakpastian tentang
CXX.
keperawatan
kemampuan disapih
CXXI.
2. Memonitor efek ventilator
17.15
terhadap perubahan oksigenasi
CXXII.
pasien : gas darah arteri, SaO2
CXXIII.
CXXXVI. Hasil :
CXLVII.
CXXIV.
S: O:
Terpasang
SIMV (PSV)
Dari hasil pemeriksaan AGD
didapatkan
ventilator
peningkatan
mode
PH
dan
peningkatan
CXLVIII.
CXLIX.
CL.
untuk
memaksimalkan ventilasi
2. Keluarkan
secret
dengan
suction
3. Gunakan teknik aseptic
respirasi
CXLII. Hasil :
CXLIII. Tidak ada tanda kegagalan
respirasi,
CLI. CLII.
4
Jum
CLIV.
at
CLIII.
157-2016
Ketidakefektif
CLV.
teratur
1. Memonitor
pola
nafas
status
klien
CLXXVI.
saturasi CLXXVII.
CLXXVIII.
19.00
S: O:
Saturasi oksigen klien 100%
Secret yang keluar berwarna
CLXVI.
CLXVII.
14.13
4. Menghentikan
suction
dan
lakukan suction
4. Gunakan alat yang steril setiap
penurunan saturasi O2
CLXXIV. Hasil :
CLXXV. Saat dilakukan suction
melakukan tindakan
5. Hentikan suction dan berikan
menunjukkan
at
CLXXXV.
157-2016
Hipertermia
CLXXXVII.
1. Memonitor
oksigen
apabila
menunjukkan
menjadi 92%
CLXXXIII.
CLXXXIV. CLXXXVI.
Jum
suhu
sesering
CCLIX. CCLX.
CCLXI.
20.00
pasien
bradikardi,
penurunan saturasi O2
S: O:
Suhu tubuh klien 38,9C
Warna kulit klien kemerahan
berhubungan dengan
15.00
mungkin
CLXXXVIII. CCXXXIII. Hasil :
penyakit
CLXXXIX. CCXXXIV. Suhu 40.3C
CXC.
2. Memonitor warna dan suhu
dan teraba hangat
CXCI.
- Balance cairan 724-(630+306)
kulit
15.10CCXXXV. Hasil :
= -212
CXCII. CCXXXVI. Warna kulit kemerahan, CCLXII.
A:
CXCIII.
CCLXIII.
Masalah hipertermia teratasi
teraba hangat, dan suhu kulit
CXCIV.
sebagian
CXCV.
40.3C
CCLXIV.
P:
CXCVI.
3. Menyelimuti pasien
CCLXV.
Lanjutkan intervensi :
CCXXXVII. Hasil :
15.15
1. Monitor IWL
CCXXXVIII. Setelah diselimuti klien
CXCVII.
2. Monitor intake dan output
CXCVIII.
mengeluarkan banyak keringat
3. Kolaborasi pemberian cairan
CXCIX.
4. Penatalaksanaan
pemberian
intravena
CC.
cairan intravena
4. Kolaborasi
pemberian
15.20
CCXXXIX. Hasil :
antipiretik
CCI.
CCXL. Terpasang cairan intravena
CCII.
CCIII.
CCIV.
CCV.
16.00
CCVI.
CCVII.
CCVIII.
CCIX.
CCX.
CCXI.
16.30
CCXII.
CCXIII.
CCXIV.
CCXV.
CCXVI.
CCXVII.
CCXVIII.
16.40
CCXIX.
CCXX.
CCXXI.
CCXXII.
CCXXIII.
CCXXIV.
CCXXV.
RL 500 ml 20 tpm
5. Memonitor tekanan
darah,
nadi, dan RR
CCXLI. Hasil :
CCXLII. RR : 14 x/menit
CCXLIII. HR :105 x/ menit
CCXLIV. TD : 148/ 103 mmHg
6. Memonitor IWL
CCXLV. Hasil :
CCXLVI. IWL : BBx15xjumlah jam
shift
CCXLVII. 24
CCXLVIII.
70x15x7
CCXLIX. 24
CCL.
306
7. Memonitor WBC, Hb, dan Hct
CCLI. Hasil :
CCLII. WBC : 5.0 10^3.mm3 (4.0CCLIII.
10.0 10^3.mm3)
HGB : 8.5 g/dL (13.0-17.0
g/dL)
CCLIV. HCT : 26.7 % (40.0-54.0 %)
8. Memonitor intake dan output
CCLV. Hasil :
CCLVI. Intake 724, output 630
9. Penatalaksanaan
pemberian
17.00
CCLVII.
CCXXVI.
CCLVIII.
CCXXVII.
antipiretik
Hasil :
Pemberian
antipiretik
CCXXVIII.
CCLXVI.
CCLXVII.
6
CCLXVIII.
CCLXIX.
Jum
at
157-2016
CCXCVI.
CCXCVII.
7
CCXCVIII.
CCXCIX.
Sabt
u
167-2016
18.00
CCXXIX.
CCXXX.
CCXXXI.
CCXXXII.
DisfungsiCCLXX.
1. Memposisikan pasien
CCLXXXIX.
untuk
CCXC.
S: CCXCI.
O:
respons
penyapihan
19.00
memaksimalkan ventilasi 20.35
- Terpasang ventilator mode
CCLXXI.CCLXXXIII. Hasil :
ventilator
CCLXXII.CCLXXXIV. Memposisikan klien dengan
SIMV (PSV)
berhubungan CCLXXIII.
dengan
- Secret berwarna putih dan
posisi kepala sedikit lebih
CCLXXIV.
ketidakpastian tentang
konsistensi kental
CCLXXV.
tinggi 30
CCXCII.
A:
kemampuan disapih
CCLXXVI.
2. Mengeluarkan secret dengan
CCXCIII.
Masalah respon penyapihan
19.10
suction
ventilator belum teratasi
CCLXXVII. CCLXXXV. Hasil :
CCXCIV.
P:
CCLXXVIII.CCLXXXVI. Sekret berwarna putih dan
CCXCV.
Lanjutkan intervensi :
CCLXXIX.
konsistensi kental
1. Monitor adanya kegagalan
CCLXXX.
3. Menggunakan teknik aseptic
CCLXXXI.
respirasi
CCLXXXVII. Hasil :
19.20
CCLXXXVIII. Setiap
tindakan
yang
CCLXXXII.
dilakukan menggunakan teknik
Ketidakefektif
CCC.
aseptic
1. Memonitor
status CCCXXX.
saturasiCCCXXXI.
CCCXXXII.
an bersihan jalan nafas14.00
oksigen pasien
20.00
CCCI. CCCXX. Hasil :
berhubungan dengan
CCCII.
CCCXXI. Saturasi oksigen pasien
peningkatan
sekresi
CCCIII.
CCCIV.
100%
S: O:
Saturasi oksigen 100%
Secret berwarna putih dan
konsistensi kental
Suara tambahan ronchi
sekret
14.05
lakukan suction
Gunakan alat yang streil setiap
melakukan tindakan
Hentikan suction dan berikan
oksigen
apabila
menunjukkan
pasien
bradikardi,
penurunan saturasi O2
S: O:
Terpasang
ventilator
mode
SIMV (PSV)
A:
Masalah respon penyapihan
kemampuan disapih
pasien
untuk
memaksimalkan ventilasi
4. Keluarkan
secret
dengan
CCCLII.
CCCLIII.
9
CCCLIV.
CCCLV.
Sabt
u
Resiko CCCLVI.
infeksi
ditandai
16-
7-2016
adanya
invasive
suction
5. Gunakan teknik aseptic
S: O:
- Tidak ada tanda dan gejala
infeksi
WBC : 5.0 10^3.mm3 (4.010.0 10^3.mm3)
A:
Masalah risiko infeksi teratasi
P:
Pertahankan intervensi :
Monitor tanda dan gejala
infeksi
Cuci tangan
sebelum
dan
CCCLXVIII.
aseptic selama tindakan
CCCLXIX.
CCCLXXVIII. Hasil :
CCCLXX.CCCLXXIX. Saat melakukan tindakan
CCCLXXI.
perawat selalau menggunakan
CCCLXXII.
CCCLXXIII.
teknik aseptik
4. Penatalaksanaan
pemberian
16.00
antibiotic
CCCLXXX. Hasil :
CCCLXXXI. Ceftazidine 1 gr/ 12 jam
CCCLXXXIX.
CCCXC.
CCCXCII.
Sabt
u
CCCXCI.
Hipertermia
CCCXCIII.
berhubungan
167-2016
penyakit
dengan
17.00
CCCXCIV.
CCCXCV.
CCCXCVI.
CCCXCVII.
CCCXCVIII.
CCCXCIX.
CD.
intravena
1. Memonitor IWL
CDXXI.CDXXII.
CDIX. Hasil :
CDXXIII.
20.40
CDX. IWL : BBx15xjumlah jam
shift
keperawatan
3. Pertahankan
lingkungan
S: O:
IWL 306
Balance cairan 673-(90+306) =
CDXI. 24
+277
CDXII.
70x15x7
CDXXIV.
A:
CDXIII. 24
CDXXV.
Masalah hipertermia tertasi
CDXIV.
306
sebagian
2. Memonitor intake dan output
CDXXVI.
P:
CDXV. Hasil :
17.45
CDXXVII.
Lanjutkan intervensi :
CDXVI. Intake 673, output 90
CDI.
1. Monitor
suhu
sesering
3. Penatalaksanaan
pemberian
CDII.
mungkin
CDIII.
cairan intravena
2. Monitor IWL
CDXVII. Hasil :
18.00
3. Monitor warna dan suhu kulit
CDXVIII. Terpasang cairan intravena
CDIV.
4. Monitor tekanan dara, nadi,
CDV.
RL 500 ml 20 tpm
dan RR
CDVI.
4. Kolaborasi
pemberian
5. Monitor WBC, Hb, dan Hct
CDVII.
antipiretik
6. Monitor intake dan output
CDVIII.
19.00CDXIX.
CDXX.
Hasil :
Pemberian
antipiretik
CDXXXI.
Sabt
u
CDXXX.
167-2016
7. Selimuti pasien
8. Kolaborasi pemberian cairan
intravena
9. Kolaborasi
pemberian
antipiretik
1. Menyediakan lingkunganCDXLII.
yang CDXLIII.
S: CDXLIV.
O:
ditandai
dengan
19.30
aman untuk pasien
21.00
CDXLV.
Sisi kanan dan kiri rall tempat
CDXXXIII.CDXXXVIII. Hasil :
penurunan
tingkat
CDXXXIV. CDXXXIX. Terciptanya
lingkungan
tidur terpasang
kesadaran
CDXXXV.
CDXLVI.
A:
yang aman untuk pasien
CDXXXVI.
CDXLVII.
Masalah risiko jatuh teratasi
2. Memasang side rall tempat
CDXXXVII.
CDXLVIII.
P:
CDXL. Hasil :
CDXLIX.
Pertahankan intervensi :
19.40
CDXLI. Side rall sisi kanan dan kiri
1. Identifikasi
kebutuhan
terpasang
keamanan
pasien
sesuai
Risiko CDXXXII.
jatuh
yang