Vous êtes sur la page 1sur 25

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Salah satu kompetensi yang harus dikuasai oleh guru yaitu evaluasi
pembelajaran. Kompetensi ini sejalan dengan tugas dan tanggung jawab guru
dalam pembelajaran, yaitu mengevaluasi pembelajaran termasuk di dalamnya
melaksanakan penilaian proses dan hasil belajar. Kompetensi tersebut sejalan pula
dengan instrumen penilaian kemampuan guru, yang salah satu indikatornya adalah
melakukan

evaluasi

pembelajaran.

Masih

banyak

lagi

model

yang

menggambarkan kompetensi dasar yang harus dikuasai guru. Hal ini


menunjukkan bahwa pada semua model kompetensi dasar guru selali
menggambarkan dn mensyaratkan adanya kemampuan guru dalam mengevaluasi
pembelajaaran, sebab kemampuan dasar yang mutlak harus dimilikui setiap guru
atau calon guru.
Dalam evaluasi selalu mengandung proses. Proses evaluasi harus tepat
terhadap tipe tujuan yang biasanya dinyatakan dalam bahasa perilaku.
Dikarenakan tidak semua perilaku dapat dinyatakan dengan alat evaluasi yang
sama, maka evaluasi menjadi salah satu hal yang sulit dan menantang, yang harus
disadari oleh para guru. Beberapa tingkah laku yang sering muncul serta menjadi
perhatian para guru adalah tingkah laku yang dapat dikelompokkan menjadi tiga
ranah, yaitu pengetahuan intelektual (kognitif), keterampilan (psikomotor), yang
menghasilkan tindakan, dan bentuk lain adalah values dan attitudes atau yang
dikategorikan ke dalam affectife domain.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian di atas dirumuskan permasalahan yakni :
A. Teknik Penilaian yang meliputi:
1. Penilaian Unjuk Kerja
2. Penilaian Sikap

3.
4.
5.
6.

Penilaian Aspek Pengetahuan (Tertulis, Lisan, Penugasan)


Penilaian Proyek
Penilaian Produk
Penilaian Portofolio

C. Tujuan Penulisan
Tujuan yang ingin dicapai berdasarkan penulisan makalah ini adalah:
A. Mengetahui apa saja teknik dalam penilaian yang meliputi:
1. Apa Penilaian Unjuk Kerja ?
2. Apa Penilaian Sikap ?
3. Apa Penilaian Aspek Pengetahuan (Tertulis, Lisan, Penugasan) ?
4. Apa Penilaian Proyek?
5. Apa Penilaian Produk?
6. Apa Penilaian Portofolio?

BAB II
PEMBAHASAN
A. Teknik penilaian dalam pembelajaran
Beragam teknik dapat dilakukan untuk mengumpulkan informasi tentang
kemajuan belajar peserta didik, baik yang berhubungan dengan proses belajar

maupun hasil belajar. Teknik pengumpulan informasi tersebut pada prinsipnya


adalah cara penilaian kemajuan belajar peserta didik berdasarkan standar
kompetensi dan kompetensi dasar yang harus dicapai. Penilaian kompetensi dasar
dilakukan berdasarkan indikator-indikator pencapaian kompetensi yang membuat
satu ranah atau lebih. Berdasarkan indikator-indikator ini dapat ditentukan cara
penilaian yang sesuai, apakah dengan tes tertulis, observasi, tes praktek, dan
penugasan perseorangan atau kelompok. Untuk itu, ada tujuh teknik yang dapat
digunakan, yaitu penilaian unjuk kerja, penilaian sikap, penilaian tertulis,
penilaian proyek, penilaian produk, penggunaan portofolio, dan penilain diri.
1. Penilaian Unjuk Kerja
a. Pengertian
Penilaian unjuk kerja merupakan penilaian yang dilakukan dengan
mengamati kegiatan peserta didik dalam melakukan sesuatu. Penilaian ini
cocok digunakan untuk menilai ketercapaian kompetensi yang menuntut
peserta didik melakukan tugas tertentuseperti: praktek di laboratorium, praktek
shalat, praktek OR, presentasi, diskusi, bermain peran, memainkan alat music,
bernyanyi, membaca puisi/deklamasi dll. Cara penilaian ini dianggap lebih
otentik dari pada tes tertulis karena apa yang dinilai lebih mencerminkan
kemampuan peserta didik yang sebenarnya.
Penilaian unjuk kerja perlu mempertimbangkan hal-hal berikut
1)Langkah-langkah kinerja yang diharapkan dilakukan peserta didik untuk
menunjukkan kinerja dari suatu kompetensi;
2)Kelengkapan yang ketepatan aspek yang akan dinilai dalam kinerja
tersebut;
3)Kemampuan-kemampuan khusus yang diperlukan untuk menyelesaikan
tugas;
4)Upayakan kemampuan yang akan dinilai tidak terlalu banyak, sehingga
semua dapat diamati;
5)Kemampuan yang akan dinilai diurutkan berdasarkan urutan yang akan
diamati;
b. Teknik penilaian unjuk kerja

Pengamatan unjuk kerja perlu dilakukan dalam berbagai konteks untuk


menetapkan

tingkat

pencapaian

kemampuan

tertentu.

Untuk

menilai

kemampuan berbicara peserta didik, misalnya dilakukan pengamatan atau


observasi berbicara yang beragam, seperti: diskusi dalam kelompok kecil,
berpidato, bercerita, dan melakukan wawancara. Dengan demikian, gambaran
kemampuan peserta didik akan lebih utuh. Untuk mengamati unjuk kerja
peserta didik dapat menggunakan alat atau instrument berikut:
1) Daftar cek (check-list)
Penilaian unjuk kerja dapat dilakuakan dengan menggunakan daftar cek
(baik-tidak baik). Dengan menggunakan daftar cek, peserta didik mendapat
nilai bila criteria penugasan kompetensi tertentu dapat diamati oleh penilai.
Jika tidak dapat diamati, peserta didik tidak dapat memperoleh nilai.
Kelemahan cara ini adalah penilai hanya mempunyai dua pilihan mutlak,
misalnya benar-salah, dapat diamati-tidak dapat diamati, baik-tidak baik.
Dengan demikian tidak terdapat nilai tengah, namun daftar cek lebih praktis
digunakan mengamati subjek dalam jumlah besar.

Contoh Check list


Format Penilaian Pidato Bahasa Inggris
Nama Peserta Didik : _________________________

Kelas :

____________
No.

Aspek Yang Dinilai

Baik

1.
2.

Organization (Introduction, body, conclusion)


Content (depth of knowledge, logic)

3.

Fluency

4.

Language:
Pronunciation
Grammar

Kurang
Baik

Vocabulary
5.

Performance (eye contact, facial expression, gesture)

Skor yang dicapai


Skor maksimum

Keterangan:
Baik mendapat skor 1
Kurang baik mendapat skor 0
2) Skala penilaian
Penilaian unjuk kerja yang menggunakan skala penilaian memungkinkan
penilai memberi nilai tengah terhadap penguasaan kompetensi tertentu,
karena pemberian nilai secara kontinum dimana pilihan kategori nilai lebih
dari dua. Skala penilaian terentang dari tidak sempurna sampai sangat
sempurna. Misalnya: 1 = tidak kompeten, 2 = cukup kompeten, 3 =
kompeten dan 4

sangat kompeten. Untuk memperkecil faktor

subjektivitas, perlu dilakukan penilaian oleh lebih dari satu orang, agar hasil
penilain lebih akurat.
Contoh Rating Scale
Format Penilaian Pidato Bahasa Inggris
Nama Peserta Didik : _________________________
Kelas : ____________

No.

Nilai

Aspek Yang Dinilai


1

1.

Organization (Introduction, body, conclusion)

2.

Content (depth of knowledge, logic)

3.

Fluency

4.

Language:
Pronunciation
Grammar

Vocabulary
5.

Performance (eye contact, facial expression, gesture)

Jumlah
Skor maksimum

28

Keterangan penilaian:
1 = tidak kompeten
2 = cukup kompeten
3 = kompeten
4 = sangat kompeten
Kriteria penilaian dapat dilakukan sebagai berikut:

Jika seorang siswa memperoleh skor 26-28 dapat ditetapkan sangat

kompeten
Jika seorang siswa memperoleh skor 21-25 dapat ditetapkan kompeten
Jika seorang siswa memperoleh skor 16-20 dapat ditetapkan cukup

kompeten
Jika seorang siswa memperoleh skor 0-15 dapat ditetapkan tidak
kompeten

2. Penilai sikap
a. Pengertian
Sikap bermula dari perasaan (suka atau tidak suka) yang terkait dengan
kecendrungan seseorang dalam merespon sesuatu/objek. Sikap juga sebagai
ekspresi dari nilai-nilai atau pandangan hidup yang dimiliki oleh seseorang.
Sikap dapat dibentuk, sehingga terjadi prilaku atau tindakan yang diinginkan.
Sikap terdiri dari tiga komponen, yakni: afektif, kognitif, dan konatif.
Komponen afektif adalah perasaan yang dimilikioleh seseorang atau
penilaianya terhadap suatu objek. Komponen kognitif adalah kepercayaan atau
keyakinan seseorang mengenai objek. Adapun komponen konatif adalah
kecendrungan untuk berperilaku atau berbuat dengan cara-cara tertentu
berkenaan dengan kehadiran objek sikap.
Contoh muatan KI-1 (sikap spiritual) antara lain:

1) Ketaatan beribadah
2) Berperilaku syukur
3) Berdoa sebelum dan sesudah melakukan kegiatan
4) Toleransi dalam beribadah
Contoh muatan KI-2 (sikap sosial) antara lain:
1) Jujur
2) Disiplin
3) Tanggung jawab
4) Santun
5) Peduli
6) Percaya diri
7) Bisa ditambahkan lagi sikap-sikap yang lain, sesuai kompetensi dalam
pembelajaran, misal: kerja sama, ketelitian, ketekunan, dll.
Secara umum, objek sikap yang perlu dinilai dalam proses pembelajaran
berbagai mata pelajaran adalah sebagai berikut:
Sikap terhadap materi pelajaran. Peserta didik perlu memiliki sikap positif
terhadap materi pelajaran. Dengan sikap positif dalam diri peserta didik
akan tumbuh dan berkembang minat belajar, akan lebih mudah diberi

motivasi, dan akan lebih mudah menyerap materi pelajaran yang diajarkan.
Sikap terhadap guru/pengajar. Peserta didik perlu memiliki sikap positif
terhadap guru. Peserta didik yang tidak memiliki sikap positif terhadap guru
akan cenderung mengabaikan hal-hal yang diajarkan. Dengan demikian,
peserta didik yang memiliki sikap negatif terhadap guru/pengajar akan sukar

menyerap materi pelajaran yang diajarkan oleh guru tersebut.


Sikap terhadap proses pembelajaran. Peserta didik juga perlu memiliki
sikap positif terhadap proses pembelajaran yang berlangsung. Proses
pembelajaran mencakup suasana pembelajaran, strategi, metodelogi, dan
teknik pembelajaran yang digunakan. Proses pembelajaran yang menarik,
nyaman dan menyenangkan dapat menumbuhkan motivasi belajar peserta

didik, sehingga dapat mencapai hasil belajar yang maksimal.


Sikap berkaitan dengan nilai atau norma yang berhubungan dengan suatu
materi pelajaran. Misalnya kasus atau masalah lingkungan hidup, berkaitan
dengan materi Biologi atau Geografi. Peserta didik juga perlu memiliki
sikap yang tepat, yang dilandasi oleh nilai-nilai positif terhadap kasus
lingkungan tertentu (kegiatan pelestarian/kasus perusakan lingkungan
hidup). Misalnya, peserta didik memiliki sikap positif terhadap program
7

perlindungan satwa liar. Dalam kasus yang lain, peserta didik memeiliki

sikap negatif terhadap kegiatan eksport kayu glondongan ke luar negeri.


Sikap berhubungan dengan kompetensi afektif lintas kurikulum yang
relevan dengan mata pelajaran.

b. Teknik penilaian sikap


Penilaian sikap dapat dilakukan dengan beberapa cara atau teknik. Teknikteknik tersebut antara lain: observasi prilaku, pertanyaan langsung, dan laporan
pribadi. Teknik-teknik tersebut secara ringkas dapat diuraikan sebagao berikut:
1) Observasi perilaku
Merupakan teknik penilaian yang dilakukan secara berkesinambungan
dengan menggunakan indera, baik secara langsung maupun tidak langsung
dengan menggunakan format observasi yang berisi sejumlah indikator
perilaku yang diamati.
Perilaku seseorang pada umumnya menunjukkan kecenderungan
seseorang dalam sesuatu hal. Misalnya orang yang biasa minum kopi dapat
dipahami sebagai kecenderungannya yang senang kepada kopi. Oleh karena
itu, guru dapat melakukan observasi terhadap peserta didik yang dibinannya.
Hasil pengamatan dapat dijadikan sebagai umpan balik dalam pembinaan.
Contoh halaman sampul Buku Catatan Harian :
No

Hari/ Tanggal

Nama Peserta didik

Kejadian

Kolom kejadian diisi dengan kejadian positif maupun negatif. Catatan


dalam lembaran buku tersebut, selain bermanfaat untuk merekam dan
menilai perilaku peserta didik sangat bermanfat pula untuk menilai sikap
pesrta didik serta dapat menjadi bahan dalam penilaian perkembangan
peserta didik secara keseluruhan.
Selain itu, dalam observasi perilaku dapat juga digunakan daftar cek yang
memuat perilaku-perilaku tertentu yang diharapkan muncul dari peserta

didik pada umumnya atau dalam keadaan tertentu . Berikut contoh format
penilaian sikap.
Contoh Format Penilain Sikap dalam Praktek IPA :
NO

Nama

Perilaku

Nilai

Keteranga
n

1
2
3

Bekerja

Berinisiati

Penuh

Bekerja

Sama

Perhatia

sistemati

Ruri
Tono
.
Catatan :
a. Kolom perilaku diisi dengan angka yang sesuaidengan kriteria
berikut.
1 = sangat kurang
2 = kurang
3 = sedang
4 = baik
5 = amat baik
b. Nilai merupakan jumlah dari skor-skor tiap indikator perilaku
c. Keterangan diisi dengan kriteria berikut
Nilai 18-20 berarti amat baik
Nilai 14-27berarti baik
Nilai 10-13 berarti sedang
Nilai 6-9 berarti kurang
Nilai 0-5 berarti sangat kurang.

2) Penilaian Antarteman
Merupakan teknik penilaian dengan cara meminta peserta didik untuk
saling menilai terkait dengan sikap dan perilaku keseharian peserta didik.
Instrumen yang digunakan berupa lembar penilaian antarpeserta didik.
Penilaian ini dilakukan secara berkala setelah proses pembelajaran.
3) Jurnal Catatan Guru

Merupakan catatan pendidik di dalam dan di luar kelas yang berisi


informasi hasil pengamatan tentang kekuatan dan kelemahan peserta didik
yang berkaitan dengan sikap dan perilaku. Jurnal bisa dikatakan sebagai
catatan yang berkesinambungan dari hasil observasi.
4) Pertanyaan langsung
Kita juga dapat menanyakan secara langsung atau wawancara tentang
sikap seseorang berkaitan dengan sesuatu hal. Misalnya, bagaimana
tanggapan peserta didik tentang kebijakan yang baru diberlakukan di
sekolah mengenai Peningkatan Ketertiban.
Berdasarkan jawaban dan reaksi lain yang tampil dalam memberi
jawaban dapat dipahami sikap peserta didik itu terhadap objek sikap. Dalam
penilaian sikap peserta didik di sekolah, guru juga dapat menggunakan
teknik ini dalam menilai sikap dan membina peserta didik.
5) Laporan pribadi
Melalui penggunaan teknik ini di sekolah, peserta didik diminta membuat
ulasan yang berisi pandangan atau tanggapannya tentang suatu masalah,
keadaan, atau hal yang menjadi objek sikap misalnya, peserta didik diminta
untuk menulis pandangan nya tentang Kerusuhan Antaretnis yang terjadi
akhir-akhir ini di Indonesia. Dari ulasan yang dibuat oleh peserta didik
tersebut dapat dibaca dan dipahami kecenderungan sikap yang dimilikinya.
Unruk menilai perubahan perilaku atau sikap peserta didik secara
keseluruhan, khususnya kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia,
kewarganegaraan dan keperibadian, estetika, dan jasmani, semua catatan
dapat dirankum dengan menggunakan lembar pengamatan berikut.

Contoh Lembar Pengamatan (Kelompok mata pelajaran Agama,


Kewarganegaraan, Estetika, Jasmani)
Perilaku/sikap yang diamati

: .............................

Nama Peserta didik

: .............................
10

No

Kelas

: .............................

Semester

: .............................

Deskripsi perilaku Deskripsi Perubahan

Capaian

awal
Pertemuan Hari

ST

SR

1.
2.
Keterangan
a. Kolom capaian diisi dengan tanda centangsesuai perkembnagan
perilaku
ST = Perubahan sangat tinggi
T = Perubahan Tinggi
R = Perubahan rendah
SR = Perubahan sangat rendah
b. Informasi tentang dekripsi perilaku diperoleh dari :
1. Pertanyaan langsung
2. Laporan pribadi
3. Buku catatan harian
3. Penilaian Aspek Pengetahuan (Tertulis, Lisan, Penugasan)
a. Pengertian Tulis, Lisan dan Penugasan
Penilaian secara tertulis dilakukan dengan tes tertulis. Tes Tertulis
merupakan tes dimana soal dan jawaban yang diberikan kepada peserta didik
dalam bentuk tulisan. Dalam menjawab peserta didik tidak selalu merespon
dalam bentuk menulis jawaban tetapi dapat juga dalam bentuk lain seperti
memberi tanda, mewarni, menggambarkan dan lain sebagainya.
Tes lisan berupa pertanyaan-pertanyaan yang diberikan guru secara lisan
dan peserta didik merespon pertanyaan tersebut secara lisan juga, sehingga
menumbuhkan sikap berani berpendapat. Jawaban dapat berupa kata, frase,
kalimat maupun paragraf.
Penugasan adalah penilaian yang dilakukan oleh pendidik yang dapat
berupa pekerjaan rumah baik secara individu ataupun kelompok sesuai dengan
karakteristik tugasnya.
b. Teknik Penilaian
Ada dua bentuk soal tes tertulis, yaitu :
11

1. Memilih jawaban, yang dibedakan menjadi :


Pilihan ganda
Dua pilihan (benar salah, ya-tidak)
Menjodohkan
Sebab-akibat
2. Mensuplai jawaban, dibedakan menjadikan:
Isian atau melengkapi
Jawaban singkatan atau pendek
Uraian.
Dari berbagai alat penilaian tertulis, tes memilih jawaban benar-salah, isian
singkat, menjodohkan dan sebab akibat merupakan alatyang hanya menilai
kemampuan berpikan rendah, yaitu kemampuan mengikat (pengetahuan). Tes
pilahan ganda dapat digunakan untuk menilai kemampuan mengingat dan
memahami dengan cakupan materi yang luas. Pilihan ganda mempunyain
kelemahan yaitu peserta didik tidak mengembangkan sendiri jawabannya tetapi
cenderung hanya memiliha jawaban yang benar dan jika peserta didik tidak
mengetahuai jawaban yang benar maka peserta didik akan akan menerka. Hal
ini menimbulkan kecenderungan peserta didik tidak belajar untuk memahami
pelajaran tetapi mengafalkan soal dan jawabannya. Selain itu pilihan ganda
kurang mampu memberikan informasi yang cukup untuk dijadikan umpan
balik guna mendiagnosis atau memodifikasi pengalaman belajar. Karena itu
kurang dianjurkan pemakaiannya dalam penilaian kelas.
Tes tertulis bentuk uraian adalah alat penilaian yang menuntut peserta didik
untuk mengingat, memahami, dan mengorganisasikan gagasannya atau hal-hal
yang sudah dipelajari. Peserta didik mengemukakan atau mengekspresikan
gagasan tersebut dalam bentuk uraian tertulis dengan menggunakan katakatanya sendiri. Alat ini dapat menilai berbagai jenis kompetensi, misalnya
mengemukakan pendapat, berpikir logis, dan menyimpulkan. Kelemahan alat
ini antara lain cakupan materi yang ditanyakan terbatas.
Dalam menyusun instrument penilaian tertulis perlu dipertimbangkan halhal berikut.

12

a. Karakteristik mata pelajaran dan keluasan ruang lingkup materi yang akan
diuji;
b. Mater, misalnya kesesuaian soal dengan standar kompetensi, kompetensi
dasar indicator pencap[aian pada kurikulum
c. Konstruksi, misalnya rumusan soal atau pertanyaan harus jelas dan tegas;
d. Bahasa, misalnya rumusan soal tidak menggunakan kata/kalimat yang
menimbulkan penafsiran ganda.
Contoh Penilaian Tertulis
Mata Pelajaran : Geografi
Kelas/Semester : X/1
Mensuplai jawaban (Bentuk uraian)
1. Jelaskan proses terjadianya alam semesta menurut teori Big Bang
2.

Cara Penskoran :
Skor diberikan kepada peserta didik tergantung dari ketepatan dan
kelengkapan jawaban yang diberikan. Semakin lengkap dan tepat jawaban,
semakin tinggi perolehan skor.
4. Penilaian Proyek
a. Pengertian
Penilaian proyek merupakan kegiatan penilaian terhadap suatu tugas yang
harus diselesaikan dalam periode/waktu tertentu. Tugas tersebut berupa suatu
investigasi sejak dari perencenaan, pengumpulan data, pengorganisasian,
pengolaan dan penyajian data.
Penilaian proyek dapat digunakan untuk mengetahui pemahaman, kempuan
mangaplikasikan, kemampuan menginformasi peserta didik pada mata
pelajaran tertentu secara jelas.
Dalam penilaian proyek setidaknya ada 3 (tiga) hal yang perlu
dipertimbangkan yaitu :

13

Kemampuan pengelolaan
Kemampuan peserta didik dalam memilih topik, mencari informasi dan

mengelola waktu pengumpulan data serta penulisan laporan.


Relevansi
Kesesuaian dalam mata pelajran, dengan mempertimbangkan tahap

pengetahuan, pemahaman dan keterampilan dalam pembelajar.


Keaslian
Proyek yang dilakukan pesert6a didik harus merupakan hasil karyanya,
dengan mempertimbangkan kontribusi guru berupa petunjuk dan dukungan
terhadap proyek peserta didik.

b. Teknik penilaian proyek


Penilaian proyek dlakukan mulai dari perencanaan , proses pengerjaan,
sampai hasil akhir proyek. Untuk itu, guru perlu menetpkan hal-hal atau
tahapan yang perlu dinilai, seperti penyusunan desaian, pengumpulan data,
analisi data, dan penyiapkan laporan tertulis. Laporan tuas dan hasil penelitian
juga dapat disajikan dalam bentuk poster. Pelaksanaan penelitian dapat
menggunakan alat/ instrumen penilaian berupa daftar cek maupun skala
penelitian.
Beberapa contoh kegiatan peseta didik dalam penelitian proyek :
a) Penelitian sederhana tentang air di rumah
b) Peneltian sederhana tentang perkembangan harga sembako
contoh penilaian produk
mata pelajaran : sejarah
nama proyek : perkembanagn islama di nusantara
alokasi waktu :satu semester
nama siswa:
kelas :
No
1.

spek
Perencanaan

Skor (1-5)

a. Persiapan
b. Rumusan judul
14

2.

Pelaksanaan
a. Sistematika
penulisan
b. Keakuratan sumber
data/imformasi
c. Kuantitas sumber
data
d. Analisi data
e. Penarikan
kesimpulan
Laporan proyek

3.

a. Perfomasi
b. Presentasi
Total skor

Aspek yang dinilai disesuaikan dengan proyek dan kondisi siswa


Skor diberikan kepada peserta didik tegantung dari ketepatan dan kelengkapan
jawaban yang diberikan. Semakin lengkap dan tepat jawaban, semakin tinggi
perolehan skor
5. Penilaian produk
a. Pengertian
Penilaian produk aala penilitian terhadap proses pembuatan dan kuantitas
suatu produk. Penilaia produk meliputi penialain kemampuan peserta didik
membuat produk-produk teknologi dan seni seperti : makanan, pakaian, karya
seni, keramik, logam dll.
Pengembanagn produk meliputi 3 tah yang stiap tahap perlu diadakan
penelitian yaitu:
- Tahap persiapan, meliputi : penilaian kemampuan eserta didik dan
-

merencanaan, menggali, mengembangkan gagasan , dan mendesain produk


Tahap pembuatan produk, meliputi : penilaian kemampua peserta didik

dalam menyelesaikan dan menggunakan bahan, alat dan tehnik


Tahap penilaian produk, meliputi : penlaian roduk yang dihasikan oleh eseta
didik sesuai kerater yang telah di tetapkan

15

b. Teknik penilaian produk


Penialaian produk biasaya menggunakan cara yang holistikdek dan analitik.
a) Cara analitik, yaitu berdasarkan aspek-aspek produk, biasanya dilakukan
terhadap semua kriteria yang terdapat pada semua tahap proses
pengembangan
b) Cara holistik, yaitu berdasarkan kesan keseluruhan dari produk biasanya
dilakukan pada tahap apraisal.
Contoh penilaia produk
Mata pelajaran : IPA (Kimia)
Nama proyek : membuat sabun
Alokasi waktu : 4 kali pertemuan
Nama siswa :
Kelas :
No
1.
2.

Aspek
Perencanaan bulanan
Proses pembuatan

Skor (1-9)

a. Perencanaan alat dan bahan


b. Teknik pengolahan
c. K3
(keamanan,
keselamatan
3.

dan

kebersihan )
Hasil produk
a. Bentuk fisik
b. Inovasi
Total skor

aspek yang dinilai disesuaikan dengan jenis produk yang dibuat.


Skor diberikan kepada pesert didik tergantung dari ketepan dan
kelengkapan jawaban yang lah ltdiberikan. Semakin lengkap dan tepat
jawaban, semakin tinggi perolehan skor.
6. Penilain portofolio
16

a. Pegertian
Penilaian portofolio merupakan penilaian berkelanjutan yang didasarkan
pada kumpulan informasi yang menunjukan perkembangan kemampuan pesera
didik dalam satu periode tertentu. Informasi dapat berupa karya peserta didik
dari proses pembelajaran yang dianggap terbaik oleh peseta didik, hasil tes atu
bentuk informasi lain yang terkait dengan kempetensi tertentu dalam satu mata
pelajaran . Dengan demikian, portofolio dapat diartikan sebagai suatu koleksi
pribadi hasil pekerjaan seorang peserta didik yang menggambarkan taraf
pencapaian kompetensi, berupa pengetahuan, keterampilan, dan sikap peserta
didik.
Penilaian portofolio pada dasarnya memiliki karya karya siswa secara
individu pada satu perode untuk suatu mata pelajaran. Akhir suatu periode
untuk suatu mata pelajarn. Akhir suatu periode hasil karya tersebut
dikumpulkan dan dinila oleh guru dan peserta didik sendiri .
Berdasarkan informasi perkembangn tersebut, gru dan peserta didik sendiri
dapat nilai perkembangn kemampuan peserta didik dan terus melakukan
perbaikan. Dengan demikian, portofolio dapat memerlihatkan perkembangan
kemajuan belajar peserta didik melalui karya : karanagn, puisi, cerpen, musik,
gambar, penelitian dsb.
Hal hal yang perlu diperhatikan dan dijadikan pedoman dalam penggunaan
penilaian portofolio di sekolah, antara lain:
a) karya siswa adalah benar-benar karya peserta didik yang dijadikan bahan
penelitian atas karya peserta didik yang dijadikan bahan peneliatan
portofolio agar karya tersebut merupakan hasi karya yang dibuat oleh
peseta didik itu sendiri.
b) Saling percaya antara guru dan peserta didik
Dalam prses penilaian guru dna peserta didik harus memili rasa saling
mempercayai saling memerlukan dan saling membantu sehingga terjadi
proses pendidikan berlangsung dengan baik.
c) Kerahasian antar guru dan peserta didik
Kerahasian hasi pengumpuan hasil perkembanagn peserta didik peru
dijaga dengan baik dan tidak disampaikan kepada orang lain
d) Milik bersama antar peserta didik dan guru
Guru dan peserta didik perlu mempunyai rasa memiliki berkas portofolio
sehingga peserta didik akan merasa memiliki karya yang dikumpulkan
17

e) Kepuasan
Hasi kerja portofolio sebaiknya berisi keterangn dan bukti yang
memberikan dorongan peserta didik untuk lebih meningkatkan diri
f) Kesesuaian
Hasi kerja yang diumpukan adalah hasil kerja yang sesuai dengan
kompetensi yang tercantum dalam kurikulum
g) Penilaian proses dan hasil
Penilaian portofolio menerapkan prinsip prosesdan hasil. Proses belajar
yang di nila misalnya diperoleh dari catatn guru tentang kinerja dan karya
peserta didik.
h) Penilaian dan pembelajaran
Penilaian portofolio merupakan hal yang tak terpisahkan dari proses
pembelajaran . manfaat utama penilaian ini sebagai diagnostik yang
sangat berari bagi guru untuk melihat kelebihan dan kekurangan peserta
didik.
b. Teknik penilaian portofolio
Teknik penilaian portofolio di dalam kelas memerlukan langkah-langkah
sebagai berkut:
1) Jelaskan kepada peserta didik bahwa penggunaan portofolio, tidak hanya
merupakan kumpulan hasil kerja peserta didik yan digunakan oleh guru
untuk penilaian, tetap digunakan juga oleh peserta didik sendiri. Dengan
melihat portofolio peserta didik dapat melihat kemampuan, keterampilan,
dan minat. Proses ini tidak akan terjadi secara sponta, tetapi
membutuhkan waktu bagi peserta didik untuk belajar meyakini hasil
penilaian mereka sendiri.
2) Tentukan bersama peserta didik sampel-sampel portofolio apa saja yang
akan dibuat. Portofolio antara peserta didik yang satu dan yang lain bisa
sama bisa berbeda. Misalnya, untuk kemampuan menulis peserta didik
mengmpulkan karangan-karangnya,

sedangkan untuk

kemampuan

menggambar, peserta ddik mengumpulkan gambar-gambar buatannya.


3) Kumpulkan dan simpanlah karya-karya peserta didik dalam satu map
atau folder di rumah masing-masing atau loker masing-masing di
sekolah.

18

4) Berilah

tanggal

pembuatan

pada

setiap

bahan

informasi

perkemkembangan peserta didik sehingga terlihat perbedaan kualitas dari


waktu ke waktu.
5) Sebaiknya tentukan kriteria penilaian sampel portofolio dan bobotnya
dengan para peserta didik sebelummereka membuatkaryanya. Diskusikan
cara penilaian kualitas karya para pesera didik. Contohnya, kriteria
penilain kemampuan menulis karangan yaitu: penggunaan tat bahasa,
pemilihan kosa kata, kelengkapan gagasan, dan sistematis penulisan.
Dengan demikian, peserta didik mengetahiu standar guru dan berusaha
mencapai standar tertentu.
6) Minta peserta didik menilai karya nya secara berukesinambungan. Guru
dapat membimbing peseta didik, bagaimana cara menilai dengan
memberi keterangn tentang kelebihan dan kekurangan karya tersebut,
serta bagaimna cara memperbaikinya. Hal ini dapat dilakukanpada saat
membahas portofolio.
7) Setelah suatu karya dinilai dan nilainya tidak memuaskan, maka antara
peserta didik dan guru perlu membuatn kontrak atau perjanjian jangka
waktu perbaikan, misalnya 2 minggu karya yang telah diperbaiki harus
diserahkan kepada guru.
8) Bila perlu jadwalkan pertemuan untuk membahas portofolio. Jika perlu,
undang orang tua peserta didik dan diberi penjelasan tentang maksud
serta tujuan portofolio, sehingga orang tua dpat membantu dan
memotifasi anaknya.
Contoh penilaian portofolio
Mata pelajaran : bahasa indonesia
Nama siswa:
Kelas :
No

Standar
kopentensi
dasar

peride

Kriteria
Tata

Kosa

Kelengkapan

Sistematis

bahasa

kata

gagasan

penulisan

19

ket

1. Menulis
karang
deskriptif
2. Membuat

30/7
10/8
Dst

1/9
30/09
resensi buku
dst

7. Penilaian Diri ( self asssment)


a. Pengertian
Penilaian diri adalah suatu teknik penilaian dimana peserta didik diminta
untuk menilai dirinya sendiri

berkaitan dengan status, proses dan tingkat

pencapaian kompetensi yang dipelajarinya dalam mata pelajaran tertentu.


Teknik penilaiandiri dapat digunakan untuk

mengukur kompetensi

kognitif,efektif dan psikomotor.


1) Penilaian kompetensi kognitif dikelas, misalnya: peserta didik diminta
utuk menilai peguasaan pengetahuan dan keterampilan berfikirnya
sebagai hasil belajar dari dari suatu mata pelajaran tertentu. Penilaian diri
peserta didik didasarkan atas criteria atau acuan yang telah disiapkan.
2) Penilaian kompetensi efektif, misalnya peserta didik dapat diinta untuk
membuat tulisan yang memuat curahan perasaannya terhadap

suatu

objek tertentu. Selanjutnya, peserta didik diminta untuk melakukan


penilaian berdasarkan kriteria atau acuan yang telah disiapkan .
3) Berkaitan dengan kompetensi psikmotorik, peserta didik dapat diminta
untuk menilai kecakapan atau keterampilan yang telah dikuasainya
berdasarkan kriteria atau acuan yang telah disiapkan .
4) Penggunaan teknik ini dapat member dampak positif terhadap
perkembagan kepribadian seseorang. Keuntungan penggunaan penilaian
diri dikelas antara lain:
a. Dapat menumbuhkan rasa percaya diri peserta didik, karena mereka
diberi kepercayaan untuk menilai diri sendiri

20

b. Peserta didik menyadari kekuatan dan kelemahan dirinya, karena


ketika mereka melakukan penilaian , harus melakukan intropeksi
terhadap kekuatan dan kelemahan yang dimilikinya
c. Dapat mendorong ,membiasakan , dan melatih peserta didik untuk
berbuat jujur, karena mereka dituntut untuk nujur dan objektif dalam
melakukan penilaian
b. Teknik penilaian
Penilaian diri dlakukan berdasarkan criteria yang jelas dan objektif. Oleh
karena itu, penilaian diri oleh peserta didik di kelas perlu dilakukan melalui
langkah-langkah sebagai berikut:
1) Menentukan kompetensi atau aspek kemampuan yang akan dinilai
2) Menentukan criteria penilaian yang akan digunakan
3) Merumuska format penilaian, dpat berupa pedoman penskoran, daftar
tanda cek, atau skala penilaian
4) Meminta peserta didik untuk melakukan penilaian diri
5) Guru mengkaji sampel hasil penelitan secara acak , untuk mendorong
peserta didik supaya senantias melakukan penelitian diri secara cermat
dan objektif
6) Menyampaikan umpan balik kepada peserta didik berdasarkan hasil
kajian terhadap sample hasil penilaian yang diambil secara acak
Contoh Penilaian Diri
Mata Pelajaran
:
Aspek
:
Alokasi Waktu
:
Nama Siswa
:
kelas
:
No

S. kompetensi / K. dasar
Tanggapan
1. Aljabar
1) Menggunakan aturan
pangkat
2) Menggunakan aturan
akar
3) Menggunakan aturan
logaritma
4) Memanipulasi aljabar
2. Dst

21

Keterangan
Paham
Tidak paham

Catatan :guru menyarankan kepada peserta didik untuk menyatakan secara


jujur sesuai kemampuan yang dimilikinya, karena tidak berpengaruh terhadap
nilai akhir ,hanya bertujuan untuk perbaikan proses pembelajaran.
C. Langkah- langkah Pelaksanan Penilaian
1) Penetapan Indikator Pencapaiam Kompetensi
Indikator merupakan ukuran ,karakteristik, cirri-ciri, pembuatan atau
proses yang berkontribusi/ menunjukkan ketercapaian suatu kompetensi
dasar. Indikator pencapaian kompetensi dirumuskan dengan menggunakan
kata kerja operasional yang dapat diukur , seperti : mengidentifikasi,
menghitung,

membedakan

menyimpulkan

menceritakan

kembali,

mempraktekkan , mendemnstrasikan dan mendeskripsikan.


Indikator pencapaian kompetensi dikembangkan oleh guru dengan
memperhatikan

perkembangan dan kemampuan peserta didik. Setiap

kompetensi dasar dapat dikembangkan menjadi dua atau lebih indicator


pencapaian kompetensi. Hal ini sesuai dengan keluasan dan kedalaman
kompetensi dasar

yang terkait. Indikato pencapaian kompetensi , yang

menjadi bagian dari silabus dijadikan acuan dalam merancang penilaian.


Berikut contoh penetapan indicator mata pelajaran pendidikan jasmani,
olahraga dan kesehatan tingkat SMAX/1
Standar Kompetensi
Mempraktikkan

Kompetensi Dasar
Mempraktikkan

keterampilan

serangkaian

rangkaian

Indikator Pencapaian
1.melakukkan 2 jenis

senam

senam lantai tanpa alat serta

lantai dan nilai yang nilai

percaya

terkandung

,kerjasama

didalamnya

tanggung jawab

diri
dan

rangkaian

gerak

senam

lantai

dengan

percaya

diri
2. menjelaskan nilai
yang

terkandung

dalam

rangkaian

gerak senam
3. dst

22

2) Pemetaan Standar Kompetensi ,Kompetensi Dasar , dan Indikator


3) Pemetaan Teknik Penilaian
Dalam memilih teknik penilaian mempertimbangkan ciri indikator
contoh :
Apabila tuntutan indikator melakukan sesuatu, maka teknik

penilaiannya adalah unjuk kerja


Apabila tuntutan indikator berkaitan dengan pemahaman konsep,

maka teknik penilaiannya adalah tertulis


Apabila tuntutan indikator memuat unsur penyelidikan , maka teknik
penilaiannya adalah proyek

BAB III
PENUTUP

23

A. Kesimpulan
Dari uraian-uraian di atas dapat disimpulkan bahwa dalam proses
pembelajaran ada beragam teknik penilaian yang dapat dilakukan untuk
mengumpulkan informasi tentang kemajuan belajar peserta didik, baik yang
berhubungan dengan proses belajar maupun hasil belajar. Penilaian hasil
belajar merupakan salah satu kegiatan dalam dunia pendidikan yang penting.
Pada satu sisi, dengan penilaian hasil belajar yang dilakukan dengan baik
dapat diketahui tingkat kemajuan belajar siswa, kekurangan, kelebihan, dan
posisi siswa dalam kelompok. Untuk itu, ada tujuh teknik yang dapat
digunakan, yaitu penilaian unjuk kerja, penilaian sikap, penilaian tertulis,
penilaian proyek, penilaian produk, penggunaan portofolio, dan penilain diri.

DAFTAR PUSTAKA
Jihad, Asep dkk. 2013. Evaluasi Pembelajaran. Yogyakarta: Multi Pressindo

24

Ibrahim Bafadal. 2014. Panduan Teknis Penilaian dan Pengisian Rapor di SD.
Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jendral Pendidikan Dasar
Direktorat Pembinaan Sekolah Dasar 2014
http://anaznasory.blogspot.co.id/2013/05/makalah-penilaian-hasil-belajar.html
(diakses pada 21 agustus 2016)

25

Vous aimerez peut-être aussi

  • Daftar Isi
    Daftar Isi
    Document1 page
    Daftar Isi
    Tari Puti Utami
    Pas encore d'évaluation
  • Gang KC
    Gang KC
    Document1 page
    Gang KC
    Tari Puti Utami
    Pas encore d'évaluation
  • Assesmen Ahli 2
    Assesmen Ahli 2
    Document15 pages
    Assesmen Ahli 2
    Tari Puti Utami
    Pas encore d'évaluation
  • Assesmen Ahli 6
    Assesmen Ahli 6
    Document20 pages
    Assesmen Ahli 6
    Tari Puti Utami
    Pas encore d'évaluation
  • Bahan Dari Buku
    Bahan Dari Buku
    Document2 pages
    Bahan Dari Buku
    Tari Puti Utami
    Pas encore d'évaluation
  • DISTRI
    DISTRI
    Document1 page
    DISTRI
    Tari Puti Utami
    Pas encore d'évaluation
  • Makalh Ahli 1
    Makalh Ahli 1
    Document18 pages
    Makalh Ahli 1
    Tari Puti Utami
    Pas encore d'évaluation
  • Penilaian PAN Dan PAP
    Penilaian PAN Dan PAP
    Document10 pages
    Penilaian PAN Dan PAP
    Tari Puti Utami
    Pas encore d'évaluation
  • Bab I Ham
    Bab I Ham
    Document3 pages
    Bab I Ham
    Tari Puti Utami
    Pas encore d'évaluation
  • Pembukaan Khutbah
    Pembukaan Khutbah
    Document1 page
    Pembukaan Khutbah
    Tari Puti Utami
    Pas encore d'évaluation