Vous êtes sur la page 1sur 9

LINGKUP AKUNTANSI PEMERINTAHAN

SAP 1

OLEH:
I Gusti Ayu Ag Meilinda Setia Dewi

(1515351001)

I Nyoman Putra Wibawa

(1515351170)

Fakultas Ekonomi dan Bisnis


Universitas Udayana
2016

Pendahuluan
Pemerintah mempunyai lingkungan yang berbeda dengan sektor swasta. Hal ini harus
menjadi pertimbangan dalam mengembangan sistem akuntansi pemerintahan. Prinsipprinsip dan standar akuntansi dan pelaporan harus dipahami dalam hubungannya dengan
lingkungan tempat prinsip itu diterapkan, selain harus juga mempertimbangkan para
calon pengguna laporan keuangan. Untuk Dapat memahami model akuntansi
pemerintahan dengan tepat diperlukan pemahaman mengenai tiga hal, yaitu struktur
pemerintahan, sifat dari sumber daya, dan proses politik. Dalam akuntansi pemerintahan
terdapat asas-asas umum pengelolaan keuangan, serta siklus akuntansi keuangan Negara .
Mengenai siklus keuangan negara dibagi lima tahap.

1. Pengertian Akuntansi Pemerintahan


Menurut Revrisond Baswir (2000:7), Akuntansi Pemerintahan (termasuk
akuntansi untuk lembaga non profit pada umumnya) merupakan bidang akuntansi
yang berkaitan dengan lembaga pemerintahan dan lembaga-lembaga yang
bertujuan untuk tidak mencari laba. Walaupun lembaga pemerintah senantiasa
berukuran besar, namun sebagaimana dalam perusahaan ia tergolong sebagai
lembaga mikro.
Sedangkan menurut Abdul Halim (2002:143) menyebutkan bahwa Akuntansi
Pemerintahan adalah sebuah kegiatan jasa dalam rangka menyediakan informasi
kuantitatif terutama yang bersifat keuangan dari entitas pemerintah guna
pengambilan

keputusan

ekonomi

yang

nalar

dari

pihak-pihak

yang

berkepentingan atas berbagai 0egara0iona arah tindakan.


Akuntansi pemerintahan, termasuk di dalamnya adalah akuntansi untuk
organisasi nirlaba lainnya (nonprofit organization), adalah bidang akuntansi yang
berkaitan dengan lembaga pemerintahan dan lembaga-lembaga lainnya yang tidak
bertujuan untuk mencari laba.
Dapat disimpulkan bahwa tujuan akuntansi pada pemerintahan adalah
memberikan informasi yang diperlukan agar dapat mengelola suatu operasi dan
alokasi sumber daya yang dipercayakan kepada organisasi secara tepat, efisien,
dan

ekonomis,

serta

memberikan

informasi

untuk

melaporkan

pertanggungjawaban pelaksanaan pengelolaan tersebut serta melaporkan hasil


operasi dan penggunaan dana 0egara. Selain itu, akuntansi pemerintahan
mengacu pada penerapan teori, prinsip atau standar akuntansi pada organisasi
yang tidak mencari laba, khususnya unit organisasi pemerintahan.
2. Model Akuntansi Pemerintahan
Governmental Finance Officers Association mengemukakan bahwa untuk
dapat memahami model akuntansi pemerintahan dengan tepat diperlukan
pemahaman mengenai tiga hal, yaitu struktur pemerintahan, sifat dari sumber
daya, dan proses politik (Muhammad Gade, 2002).

Sedangkan Revrisond Baswir (2000) juga mengemukakan tiga hal,


meskipun redaksi yang agak berbeda, yaitu sifat lembaga pemerintahan Negara,
pemerintahan suatu negara, dan mekanisme pengurusan keuangan dan anggaran
negara.
2.1 Struktur Pemerintahan
Pada pemerintahan demokrasi, struktur pemerintahan berdasarkan 0egara
check and balances yang dilakukan dengan pemisahan fungsi eksekutif,
0egara0iona, dan yudikatif. Ketiga lembaga dalam 0egara trias politika tersebut
0ega jadi memandang dengan berbeda mengenai bagaimana warga 0egara
dilayani dan dilindungi dengan sebaik-baiknya. Dalam klasifikasi Mumammad
Gade, penjelasan yang mirip dengan hal tersebut di atas dimasukkan dalam
klasifikasi Proses Politik Memagang Peranan Penting. Intinya bahwa dalam
0egara demokrasi, rakyat melalui wakil-wakilnya yang berada dalam lembaga
perwakilan dapat mempengaruhi kebijakan pemerintah dalam pemberian
pelayanan kepada rakyat.
2.2 Sifat Lembaga Pemerintahan
Sebagaimana telah dijelaskan dalam penjelasan sebelumnya, sifat lembaga
pemerintahan yang tidak mencari laba adalah salah satu 0egara0 penting
dibedakannya akuntansi pemerintahan dari akuntansi komersial.
Menurut Edward S. Lyn sebagaimana dikutip oleh Revrisond Baswir
(2000), sifat khusus lembaga pemerintahan yang berbeda dengan perusahaan
adalah sebagai berikut:
1) Keinginan mengejar laba tidak termasuk dalam usaha dan
kegiatannya;
2) Lembaga pemerintah tidak dimiliki secara pribadi, tetapi dimiliki
secara bersama (kolektif) oleh seluruh warga 0egara, dan
kepemilikan tersebut tidak dibuktikan dengan bukti kepemilikan
(misalnya saham);
3) Sumbangan masyarakat terhadap pemerintah, seperti pajak, tidak ada
hubungannya secara langsung dengan jasa yang akan diterima oleh
masyarakat dari pemerintah. Dalam klasifikasi oleh Muhammad

Gade, penjelasan seperti di atas dimasukkan dalam klasifikasi sifat


sumber daya. Intinya adalah sama, yaitu tidak terdapat hubungan
langsung antara barang dan jasa yang diberikan dengan harga yang
harus dibayar oleh pembeli. Selain itu, berkaitan dengan sumber daya,
pemerintah harus menginvestasikan sebagian penerimaannya dalam
aktiva

yang

tidak

secara

langsung

menghasilkan

pendapatansedangkan dalam perusahaan umumnya menghasilkan


pendaptan.
2.3 Bentuk Negara
Bentuk akuntansi pemerintahan berbeda dari suatu 0egara dengan 0egara
lain, antara lain juga dipengaruhi oleh bentuk 0egara yang bersangkutan.
2.4 Mekanisme Pengurusan Keuangan dan Sistem Anggaran Negara
Akuntansi pemerintahan pada hakekatnya berfungsi mencatat dan
melaporkan realisasi pelaksanaan anggaran suatu 0egara. Karena anggaran
0egara adalah 0egara dari keuangan 0egara, maka akuntansi pemerintahan
sebenarnya adalah penerapan akuntansi dalam pengelolaan keuangan 0egara.
3. Asas Umum dan Kekuasaan atas pengelolaan Keuangan Negara (KN)
Penyelenggaraan

keuangan

0egara

perlu

dilaksanakan

secara

0egara0ional, terbuka, dan bertanggung jawab sesuai dengan aturan pokok


yang telah diamanatkan dalam Pasal 23C Undang-undang Dasar 1945 agar
tercapai tata kelola pemerintahan yang baik (good governance). Asas-asas umum
pengelolaan keuangan Negara adalah adalah asas tahunan, asas universalitas,
asas kesatuan, dan asas spesialitas. Tambahan asas-asas baru dalam pengelolaan
keuangan 0egara yang berasal dari best practices atau penerapan kaidah yang
baik antara lain adalah asas akuntabilitas berorientasi hasil, profesionalitas,
proporsionalitas, keterbukaan, dan pemeriksaan oleh badan pemeriksa yang
bebas dan mandiri.
4. Siklus Pengelolaan Keuangan Negara
Pengelolaan APBN dilakukan dalam 5 (lima) tahap, yaitu tahap
perencanaan APBN, penetapan UU APBN, pelaksanaan UU APBN,

pengawasan pelaksanaan UU APBN, dan pertanggungjawaban pelaksanaan UU


APBN. Hasil pengawasan dan pertanggungjawaban pelaksanaan APBN
digunakan sebagai pertimbangan dalam penyusunan rancangan APBN tahun
anggaranberikutnya.
1. Tahap Penetapan UU APBN
Nota Keuangan dan Rancangan APBN beserta RKA-KL yang telah
dibahas dalam Sidang Kabinet disampaikan pemerintah kepada DPR
selambat-lambatnya pertengahan Agustus untuk dibahas dan ditetapkan
menjadi UU APBN selambat- lambatnya pada akhir bulan Oktober.
Pembicaraan antara pemerintah dengan DPR terdiri dari beberapa tingkat,
yaitu sebagai berikut:
a. Tingkat I
Pada tingkat ini disampaikan keterangan atau penjelasan pemerintah
tentang Rancangan Undang-undang APBN (RUU APBN).
b. Tingkat II
Dilakukan pandangan umum dalam rapat paripurna DPR dimana
masing- masing fraksi di DPR mengemukakan pendapatnya mengenai
RUU APBN dan keterangan pemerintah..
c. Tingkat III
Dilakukan pembahasan dalam rapat komisi, rapat gabungan komisi,
atau rapat panitia khusus
d. Tingkat IV
Diadakan rapat paripurna kedua. Pada rapat ini disampaikan kepada
forum tentang hasil pembicaraan pada tingkat III dan pendapat akhir
dari tiap-tiap fraksi di DPR. Setelah itu, DPR dapat menggunakan hak
budgetnya untuk menyetujui atau menolak RUU APBN.
2. Tahap Pelaksanaan UU APBN
UU APBN yang telah disetujui DPR dan disahkan presiden telah
disusun secara terperinci dalam unit organisasi, fungsi, program kegiatan,
dan jenis belanja.
3. Tahap Pengawasan Pelaksanaan UU APBN

Pengawasan atas pelaksanaan APBN dilaksanakan oleh pemeriksa


internal maupun eksternal. Pengawasan secara internal dilakukan oleh
Inspektorat Jenderal (Itjen) dan Badan Pengawasan Keuangan dan
Pembangunan (BPKP). Pengawasan eksternal dilakukan oleh BPK .
4. Tahap Pertanggungjawaban atas Pelaksanaan UU APBN

Pada tahap ini Presiden menyampaikan rancangan undang-undang


tentang pertanggungjawaban pelaksanaan APBN berupa laporan keuangan yang
sudah diaudit BPK kepada DPR selambat-lambatnya 6 (enam) bulan setelah
tahun anggaran berakhir. Laporan keuangan yang disampaikan tersebut menurut
Pasal 30 Undang-undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara
adalah Laporan Realisasi APBN, Neraca, Laporan Arus Kas, dan Catatan atas
Laporan Keuangan, yang dilampiri dengan laporan keuangan perusahaan negara
dan badan lainnya.

Kesimpulan
Kesimpulan dari pemaparan RMK diatas yaitu pengertian Akuntansi Pemerintahan

Menurut Revrisond Baswir (2000:7), Akuntansi Pemerintahan (termasuk


akuntansi untuk lembaga non profit pada umumnya) merupakan bidang akuntansi
yang berkaitan dengan lembaga pemerintahan dan lembaga-lembaga yang
bertujuan untuk tidak mencari laba. Model akuntansi pemerintahan dapat dipahami
dengan tepat diperlukan pemahaman mengenai tiga hal, yaitu struktur
pemerintahan, sifat dari sumber daya, dan proses politik (Muhammad Gade,
2002). Asas-asas umum pengelolaan keuangan

Negara adalah adalah asas

tahunan, asas universalitas, asas kesatuan, dan asas spesialitas. Pengelolaan APBN
dilakukan dalam 5 (lima) tahap, yaitu tahap perencanaan APBN, penetapan UU APBN,
pelaksanaan UU APBN, pengawasan pelaksanaan UU APBN, dan pertanggungjawaban
pelaksanaan UU APBN.

Daftar Pustaka
Bambangkesit. 2011 . Akuntansi Pemerintahan Indonesia.
(https://bambangkesit.files.wordpress.com/2011/03/04-bab-2-akuntansipemerrintahan.pdf). (diakses 5 September 2016)
Bambangkesit. 2011 . Anggaran Negara.
(https://bambangkesit.files.wordpress.com/2011/03/05-bab-3-anggarannegara.pdf). (diakses 5 September 2016)
Reynold Gustaf Dbradah. 2015.Gambaran Umum Akuntansi Pemerintahan.
(http://dokumen.tips/documents/gambaran-umum-akuntansi-pemerintahanmaksi.html#) . (diakses 5 September 2016)
Nining Sukardi .2013. Pengertian Akuntansi Pemerintahan
(http://niningsukardi.blogspot.co.id/2013/11/pengertian-akuntansipemerintahan_4408.html). (diakses 5 September 2016)

Vous aimerez peut-être aussi