Sekunder Ekstrak Kloroform pada Rimpang Kunyit Putih (Curcuma zedoaria). Penelitian Kimia. Program Studi Pendidikan Kimia. Jurusan Pendidikan MIPA. FKIP. Universitas Palangka Raya : Kunyit Putih (Curcuma zedoaria) telah lama dikenal luas oleh masyarakat Kalimantan Tengah dalam khasiatnya untuk mengobati batuk darah dan mengatasi berbagai masalah kewanitaan seperti keputihan dan nyeri haid. Selain itu, dari literatur didapatkan kunyit putih ternyata juga efektif untuk penyembuhan serta pencegahan kanker dan tumor. Untuk wanita yang sedang menjalani masa nifas kunyit putih berperan sebagai pembersih. Kunyit Putih juga bisa dikunyah sebagai pengurang bau nafas.. Berkaitan dengan beberapa hal diatas, peneliti tertarik untuk mengetahui kandungan senyawa metabolit sekunder yang terdapat pada rimpang kunyit putih. Sehingga dilakukan penelitian dengan judul identifikasi komponen-komponen metabolit sekunder ekstrak kloroform pada rimpang kunyit putih (Curcuma zedoaria). Prosedur kerja pada penelitian ini yaitu serbuk rimpang kunyit putih ditimbang sebanyak 5,00 gram, kemudian dimaserasi (direndam) selama 3 x 24 jam dengan menggunakan 25,00 mL pelarut kloroform pada suhu kamar dalam botol berwarna gelap yang ditutup rapat dengan alumunium foil kemudian diselotip. Setelah itu, disaring untuk memisahkan filtrat dengan residu. Filtrat yang diperoleh kemudian ditambahkan air sebanyak volume filtrat tersebut (perbandingan 1 : 1 ), lalu dikocok kuat-kuat dan dibiarkan hingga terbentuk dua lapisan yaitu lapisan air dan lapisan kloroform. Lapisan air dan lapisan kloroform yang terbentuk digunakan untuk identifikasi golongan senyawa metabolit sekunder yang dilakukan melalui uji warna pada ekstrak kloroform rimpang kunyit putih. Hasil dari penelitian identifikasi komponen-komponen metabolit sekunder ekstrak kloroform pada rimpang kunyit putih diketahui mengandung golongan senyawa yang aktif yaitu steroid.