Vous êtes sur la page 1sur 38

BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Tahap ketiga siklus kehidupan keluarga dimulai ketika anak pertama berusia 2,5 tahun
dan diakhiri ketika anak berusia 5 tahun. Keluarga saat ini dapat terdiri dari tiga sampai lima
orang, dengan posisi pasangan suami-ayah, istri-ibu, puta-saudara laki-laki, dan putrid-saudara
perempuan. Keluarga menjadi lebih kompleks dan berbeda . Anak prasekolah banyak belajar
pada tahap ini, terutama di area kemandirian. Mereka harus mencapai otonomi dan kemandirian
yang cukup agar mampu menangani diri mereka sendiri tanpa orang tua di berbagai tempat.
Program prasekolah terstruktur terutama berguna untuk membantu orang tua di pusat kota yang
tinggal di komunitas dengan pendapatan yang rendah dan memiliki anak prasekolah.
Pada usia prasekolah anak mengalami lompatan kemajuan yang menakjubkan. Tidak
hanya kemajuan fisik tetapi juga secara sosial dan emosional. Anak usia prasekolah ini sedang
dalam proses awal pencarian jati dirinya. Beberapa perilaku yang ulunya tidak ada, sekarang
muncul. Secara fisik dan psikis usia ini adalah usia yang rentan berbagai penyakit yang akan
mudah menyerang anak usia ini dan menimbulkan masalah yang dapat mempengaruhi tumbuh
kembang jika kondisi kesehatan anak tidak ditangani secara baik oleh para praktisi kesehatan
yang juga usaha-usaha pencegahan adalah usaha yang tetap paling baik dilakukan.
Berkaitan dengan uraian diatas maka dalam makalah ini kami menguraikan beberapa
masalah kesehatan yang banyak dijumpai pada anak usia ini serta usaha pencegahan dan
penanganya terutama yang berkaitan dengan tindakan keperawatan dan menyangkut satu
masalah yang paling menonjol sehingga muncul satu diagnose keperawatan.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa peran keperawatan pada anak usia prasekolah?
2. Bagaimana tugas perkembangan keluarga dalam tahap anak usia prasekolah?
3. Mengapa promosi kesehatan umum terus berlanjut pada tahap perkembangan ini?

1.3 Tujuan
1.3.1 Tujuan Umum
1

Penyusunan makalah ini bertujuan untuk :


a. Mempelajari segala sesuatu yang berhubungan dengan anak usia prasekolah
b. Untuk menambah pengetahuan tentang asuhan keperawatan keluarga khususnya pada
anak usia prasekolah
1.3.2 Tujuan Khusus
a. Mahasiswa mampu mempelajari sub bab tentang tahap keluarga anak usia prasekolah
b. Mahasiswa mampu mengkaji tahap keluarga pada anak usia prasekolah
1.4 Manfaat
Penyusunan mengharapkan makalah ini bermanfaat:
1. Bagi mahasiswa agar sebagai perawat nantinya bias mengaplikasikan ilmu tersebut atau
menerapkannya dalam memberikan asuhan keperawatan keluarga dengan baik dan benar
2. Bagi para pembaca, sebagai bahan bacaan dan referensi.

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Definisi Keluarga
2.1.1 Friedman (1998)
Keluarga adalah kumpulan 2 orang/lebih yang hidup bersama dengan keterikatan
aturan dan emosional serta individual mempunyai peran masing-masing yang merupakan
bagian dari keluarga.
2

2.1.2

Sayekti (1994)
Keluarga adalah 1 ikatan/persekutuan hidup atas dasar perkawinan antara orang
dewasa yang berlainan jenis yang hidup bersama/ seorang laki-laki atau seorang
perempuan yang sudah sendirian dengan atau tanpa anak, baik anaknya sendiri atau
adopsi, dan tinggal dalam sebuah rumah tangga. Keluarga adalah sekelompok manusia
yang para warganya terikat dengan jalur keturunan.
1. Peraturan pemerintaha No. 21 tahun 1994 tentang penyelenggaraan pembangunan
keluarga sejahtera. Keluarga adalah unit terkecil dalam masyarakat yang terdiri dari
suami-istri, atau suami, istri dan anaknya, suami dan anaknya, atau istri dengan

2.1.3

anaknya.
Burgess dan Locke (1992)
Keluarga adalah unit sosial terkecil dari invidu-individu yang diikat oleh
perkawinan (suami-istri), darah atau adopsi (orangtua-anak), dan dalam kasus keluarga
luas terlihat adanya nenek atau kakek dengan cucu.

2.2 Tahap tumbuh kembang anak usia prasekolah


2.2.1 Definisi tumbuh kembang pada anak
1. Pertumbuhan (Growth)
Berkembangnya dengan perubahan dalam besar, jumlah ukuran atau
dimensi tingkat sel, organ maupun individu yang bias diukur dengan berat (Kg/gr)
atau ukuran panjang (meter/Cm) (Soetjiningsih :1998). Perubahan ukuran/nilainilai yang memberikan ukuran tertentu dalam kedewasaan menurut Whaley dan
Wong, pertumbuhan sebagai suatu peningkatan jumlah atau ukuran sel tubuh yang
ditunjukkan dengan adanya peningkatan ukuran sel berat seluruh bagian tubuh
(Supartini, Yupi:2004).
2. Perkembangan (Development)
Menurut Whaley dan Wong, perkembangan manitik beratkan pada
perubahan yang terjadi secara bertahap dari tingkat yang paling rendah ke tingkat
yang paling tinggi dan kompleks melalui proses maturasi dan pembelajaran
(Supartini, Yupi:2004).
Perkembangan adalah pertambahan kemampuan struktur dan fungsi tubuh
yang lebih kompleks dalam pola yang teratur dan dapat diramaikan sebagai hasil
dari proses pematangan (Soetjiningsih:1998).
2.2.2

Pertumbuhan dan perkembangan anak prasekolah


1. Pertumbuhan
3

Beberapa aspek pertumbuhan fisik terus menjadi stabil dalam tahun


prasekolah. Waktu rata-rata denyut jantung dan pernafasan menurun hanya sedikit
mendekati 90x/menit dan pernafasan 22-24x/menit. TD meningkat sedikit ke nilai
rata-rata 95/58mmH. Berat badan anak meningkat kira-kira 2,5 Kg per tahun,
berat rata-rata pada usia 5 tahun adalah kira-kira 21 Kg, hamper 6 kali Bb lahir.
Prasekolah bertumbuh 2-3 inci per tahun, panjang mereka menjadi 2 kali lipat
panjang lahir pada usia 4 tahun, dan berada pada tinggi rata-rata 43 inci pada
ulang tahun kelima mereka. Perpanjangan tungkai kaki menghasilkan penampilan
yang lebih kurus. Kepala sudah mencapai 90% dari ukuran orang dewasa pada
ulang tahun ke enam. Perbedaan kecil terjadi antara jenis kelamin, walaupun anak
laki-laki sedikit lebih besar dengan lebih banyak otot dan kurang jaringan lemak.
Kekurangan nutrisi umumnya terjadi pada anak-anak berusia dibawah 6 tahun
adalah kekurangan vitamin A dan C serta zat besi. Konsumsi karbohidrat dan
lemak dalam jumlah yang sangat besar dari makanan yang berlemak bias
menimbulkan kegemukan dan menjadikan anak prasekolah dalam kondisi sangat
lapar. Orangtua dan pemberi pelayanan perlu membuat asaha secara sadar untuk
membantu anak prasekolah mengembangkan kebiasaan makan yang sehat dan
mencegah defisiensi dan kelebihan.
2. Perkembangan
a. Rasa keingintahuan tentang hal-hal yang berada dilingkungan semakin besar
dan dapat mengembangkan pola sosialnya.
b. Anak sudah mulai mandiri dalam merawat diri sendiri, seperti mandi, makan,
minum, menggosok gigi, BAK, dan BAB.
c. Mulai memahami waktu
d. Penggunaan tangan primer terbentuk
a) Perkembangan Psikoseksual (Sigmud Freud)
Fase berkembangan psikoseksual untuk anak usia sekolah masuk pada
fase falik. Selama fase ini, genetalia menjadi area yang menarik dan area
tubuh yang sensitive. Anak mulai mengetahui perbedaan jenis kelamin dengan
mengetahui adanya perbedaan jenis kelamin.
Negatif
: Memegang genetalia
Oedipus Compleks
Positif
: Egosentris: sosial interaksi
Mempertahankan keinginan
b) Perkembangan psikososial (Eric Ericson)
4

Fase perkembangan psikososial pada anak usia prasekolah adalah inisiatif


dan rasa bersalah. Perkembangan ini diperoleh dengan cara mengkaji
lingkungan melalui kemampuan bereksplorasi terhadap lingkunganya. Anak
belajar

mengendalikan

diri

dan

memanipulasi

lingkungan.

Inisiatif

berkembang dengan teman sekelilingnya. Kemampuan anak berbahasa


meningkat. Anak mulai menuntut untuk melakukan tugas. Hasil akhir yang
diperoleh adalah menghasilkan suatu prestasinya.
Perasaan bersalah akan timbul pada anak jika anak tidak mampu
berprestasi. Rasa bersalah dapat menyebabkan anak kurang besosialisasi, lebih
murah, mengalami regresi, yaitu kembali ke perkembangan sebelumnya,
misalnya mengompol dan menghisap jempol.

c) Perkembangan kognitif (Jean Piaget)


Fase perkembangan ini adalah fase praoperasional. Karakteristik utama
perkembangan intelektual tahap ini didasari sifat egosentris. Pemikiran di dominasi
oleh apa yang dilihat, dirasakan dan dengan pengalaman lainnya.
Fase ini dibagi menjadi 2, yaitu:
1. Prokonseptual (2-4 tahun)
Anak mengembangkan kemampuan berbahasa untuk berkomunikasi dan
bermasyarakat. Anak mulai mengembangkan sebab-akibat, trial dan error dan
menginterpretasikan benda/kejadian. Anak mulai menggunakan sinbul kata-kata,
mengingat masa lalu, sekarang dan yang akan dating.
2. Intuitive thought (4-7 tahun)
Anak mampu bermasyarakat namun masih belum mampu berpikir timbale
balik. Anak biasanya banyak meniru perilaku orang dewasa tetapi sudah bias
member alasan pada tindakan yang dilakukannya.
2.2.3 Tugas perkembangan anak usia prasekolah
1. Personal atau sosial
a. Upaya untuk menciptakan diri sendiri seperti orangtuanya, tetapi mandiri
b. Menggali lingkungan atas hasil prakarsanya
c. Membanggakan, mempunyai perasaan yang tidak dapat dirusak.
d. Keluarga merupakan kelompok utama
e. Kelompok meningkat kepentingannya
f. Menerima peran sesuai jenis kelamin
g. Agresif
5

h. Motorik
1) Meningkatnya kemampuan bergerak dan koordinasi jadi lebih muda
2) Mengendarai sepeda 2 atau 3
3) Melempar bola, tapi sulit untuk menangkapnya
i. Bahasa dan kognitif
1. Egosentrik
2. Keterampilan bahasa makin baik
3. Mengajukan pertanyaan, bagaimana, apa dan mengapa?
4. Pemecahan masalah sederhana, menggunakan fantasi untuk memahami,
mengatasi masalah
j. Ketakutan
1. Pengrusakan diri
2. Dikebiri
3. Gelap
4. Ketidaktahuan
5. Objek bayangan, tak dikenal
2.2.4

Tugas perkembangan keluarga dengan anak usia prasekolah


1. Membantu anak untuk bersosialis
2. Beradaptasi dengan anak yang baru lahir sementara kebutuhan anak yang lain
(tua) juga harus dipenuhi
3. Mempertahankan hubungan yang sehat baik didalam atau luar keluarga
(keluarga lain dan lingkungan sekitar)
4. Pembagian waktu untuk individu, pasangan dan anak
5. Pembagian tanggung jawab anggota keluarga
6. Merencanakan kegiatan dan waktu untuk menstimulasi pertumbuhan dan
perkembangan anak

2.2.5

Faktor-faktor yang berpengaruh terhadap tumbuh kembang


Pola pertumbuhan dan perkembangan secara normal antara anak satu dengan yang
lainnya pada akhirnya tidak selalu sama, karena dipengaruhi interaksi banyak
factor. Menurut Soetjiningsih (2002), factor yang mempengaruhi tumbuh kembang
yaitu :
1. Factor dalam (internal):
a. Genetika
- Perbedaan RAS, etnis, atau bangsa
Tinggi badan orang eropa akan berebeda dengan orang Indonesia atau bangsa

lainnya, dengan demikian postur tubuh tiap bangasa berlainan.


Keluarga
Ada keluarga yang cenderung mempunyai tubuh gemuk atau perawakan pendek
Umur

Masa prenatal, masa bayi, dan masa remaja merupakan tahap yang mengalami
-

pertumbuhan cepat dibandingkan dengan masa yang lainnya


Jenis kelamin
Wanita akan mengalami pubertas lebih dahulu dibandingkan laki-laki
Kelainan kromosom
Dapat menyebabkan kegagalan pertumbuhan, misalnya syndrome down.
b. Pengaruh hormone
Pengaruh hormone sudah terjadi sejak masa prenatal, yaitu saat janin berumur 4

bulan. Pada saat itu terjadi pertumbuhan yang cepat. Hormone yang berpengaruh
terutama adalah hormone pertumbuhan somatotropin yang dikeluarkan oleh kelenjar
pituitary. Selain itu kelenjar tyroid juga menghasilkan kelenjar tiroksin yang berguna
untuk metabolism serta maturasi tulang, gigi dan otak.
2. Faktor lingkungan
Faktor kelompok yang dapat berpengaruh dikelompokan menjadi 3, yaitu
prenatal, kelahiran, dan pascanatal.
a. Faktor prenatal
1. Gizi, nutrisi ibu hamil akan mempengaruhi pertumbuhan janin, terutama selama
trimester akhir kehamilan.
2. Mekanis, posisi janin yang abnormal dalam kandungan dapat menyebabkan
3.
4.
5.
6.
7.

kelainan conginetal, misalnya clup foot


Toksin, zat kimia, radiasi
Kelainan endokrin
Infeksi TORCH atau penyakit menular seksual
Kelainan imunologi
Psikologis ibu

b. Faktor kelahiran
Riwayat kelahiran dengan vakum ekstaksi atau forcep dapat menyebabkan trauma
kepala pada bayi sehingga beresiko terjadinya kerusakan jaringan otak.
c. Faktor pascanatal
Seperti lainnya pasa masa prenatal, factor yang berpengaruh terhadap
TUMBANG anak adalah gizi, penyakit kronis/kelainan koginetal, lingkungan fisik
dan kimia, psikologis, endokrin, sosioekonomi, lingkungan pengasuhan, stimulasi,
dan obat-obatan.

BAB III
PEMBAHASAN
3.1 Peran keperawatan pada anak usia pra sekolah
Perawat memiliki peran penting dalam upaya membantu keluarga untuk mencapai
secara berhasil melalui tahapan kehidupan, yaitu dengan mengurangi resiko penyakit atau
krisis. Upaya yang dilakukan sebagai berikut:
a. Monitor perkembangan awal masa kanak-kanak, perujukan bila ada indikasi
b. Pendidik dalam tindakan pertolongan pertama dan kedaruratan.
c. Koordinator dengan layanan pediatric
d. Penyelia imunisasi
e. Konselor pada nutrisi dan latihan
f. Pendidik dalam isu pemecahan masalah mengenai kebiasaan kesehatan
g. Pendidik tentang higiene perawatan gigi
h. Konselor pada keamanan lingkungan di rumah
i. Fasilitator dalam hubungan interpersonal
3.2 Tugas perkembangan keluarga pada anak usia prasekolah
Kehidupan keluarga selama tahap ini menjadi sibuk dan menuntut bagi orang tua.
Bagi orang tua yang memiliki tuntutan beasar terhadap waktu mereka, mungkin ibu juga
bekerja, baik paruh waktu maupun penuh waktu. Meskipun demikian, menyadari bahwa
orang tua adalah arsitek keluarga, yang merancang dan mengarahkan perkembangan
8

keluarga (Satir, 1983), penting bagi mereka untuk menguatkan hubungan mereka
singkatnya, menjaga pernikahan tetap hidup baik. Hal ini sering menjadi masalah selama
tahap kehidupan keluarga tertentu (Olson et al., 1983).
Anak prasekolah banyak belajar pada tahap ini, terutama diarea kemandirian yang
cukup agar mampu menangani diri mereka sendiri tanpa orang tua diberbagai tempat.
Pengalaman ditaman kanak-kanak, pusat penitipan anak, atau program serupa lainnya
adalah cara baik untuk membantu tipe perkembangan ini. Program prasekolah terstruktur
terutama berguna untuk membantu orang tua dipusat kota yang tinggal dikomunitas
dengan pendapatan yang rendah dan memiliki anak prasekolah. Meskipun banyak
penelitian menunjukkan keuntungan asuhan anak yang berkualitas dan program
prasekolah, akses ke program ini biasanya sulit atau tidak terdapat pada keluarga miskin
yang bekerja. Ibu bekerja dan ibu yang memiliki anak remaja terutama adalah orang yang
memerlukan program dan fasilitas pelayanan kesehatan anak yang lebih baik (Adams &
Adam, 1990).
3.3 Promosi kesehatan umum terus berlanjut pada tahap anak usia prasekolah
Masalah kesehatan fisik yang utama adalah seringnya penyakit menular dialami
oleh anak dan umumnya cedera akibat jatuh, luka bakar, keracunan, dan cidera lain yang
terjadi selama masa prasekolah. Perhatian utama tentang kesehatan psikososial keluarga
adalah hubungan pernikahan. Penelitian membuktikan adanya penurunan atau kehilangan
kepuasan yang dialami oleh banyak pasangan selama masa ini dan kebutuhan untuk
bekerja guna memperkuat dan menyegarkan kembali unit vital ini (Olson et al., 1983).
Perhatian kesehatan yang penting lainnya adalah persaingan sibling, keluarga berencana,
kebutuhan tumbuh kembang anak, masalah orang tua seperti menetapkan keterbatasan
(pendisiplinan), penganiayaan dan pengabaian anak, keamanan rumah, dan masalah
komunikasi keluarga.
Strategi promosi kesehatan umum terus berlanjut dan berhubungan erat selama
tahap ini, karena perilaku gaya hidup yang dipelajari selama masa kanak-kanak dapat
memiliki konsekuensi jangka pendek dan panjang. Pendidikan kesehatan keluarga
diarahkan pada pencegahan masalah kesehatan utama akibat merokok, penyalahgunaan
alkohol dan obat-obatan, seksualitas manusia, keamanan, diet dan nutrisi. Tujuan utama
bagi perawat yang bekerja dengan anak dan keluarga adalah membantu mereka dalam

menetapkan gaya hidup sehat dan dalam memfasilitasi pertumbuhan fisik, intelektual,
emosional, dan sosial anak yang optimal (Wilson, 1988, hlm. 177).

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA

A. PENGKAJIAN (Tanggal : 01-05-2016 )


I.

Data Umum

1.

Nama Kepala Keluarga

: Tn. H

2.

Alamat Dan Telepon

: Jl. Kutisari No. 15

3.

Pekerjaan Kk

: TNI

4.

Pendidikan Kk

: S1

5.

Komposisi Keluarga

: Suami-istri, 1 anak laki-laki dan 2 anak

perempuan
Dik
No Nama

Jenis
Kelamin

Status Imunisasi

Hub Klg
Umur

Polio

KK

1.

Tn. H

Laki-laki

KK

40

S1

2.

Ny. H

Perempuan

Istri

35

D3

3.

An. A

Laki-laki

Anak

11

SD

4.

An.R

Perempuan

Anak

5 th

TK A

10

DPT

Hepatitis Campak

Ket

5.

An.P

Perempuan

Anak

2 bln

Genogram :

Keterangan :
= Perempuan
= Laki-Laki

= Meninggal
= Tinggal Serumah

11

1. Tipe Keluarga :
Tipe keluarga Tn. H adalah keluarga dengan Nuclear Family, dimana dalam keluarga
hanya ada ayah, ibu dan anak.
2. Suku Bangsa :
Keluarga Tn. H adalah suku jawa. Kebiasaan dalam keluarga apabila ada yang sakit
berobat ke klinik ataupun langsung membeli obat ke apotik.
3. Agama :
Keluarga menganut agama islam dan menjalankan kewajiban sholat 5 waktu, semua
aktivitas yang dilakukan tidak boleh bertentangan dengan ajaran agama.
4. Status Sosial Ekonomi :
Ny. H mengatakan penghasilan suaminya sudah mencukupi untuk kebutuhan sehari-hari
dan setiap bulanannya Ny. H mendapat penghasilan tambahan dari bayaran atau sewa
kamar kos dirumah yang ditempati. Ny. H dan Tn. H tinggal di perumahan TNI
5. Aktivitas Rekreasi Keluarga :
Keluarga tidak mempunyai kebiasaan rutin untuk berekreasi keluar kota, salah satu
disebabkan karena aktifitas suami Ny. H yang sibuk sebagai komandan ditempat kerja.
Untuk berkunjung ke keluarga Ny. H atau Tn. H jarang dilakukan kecuali ada acara-acara
penting.
II. Riwayat Dan Tahap Perkembangan Keluarga
1. Tahap perkembangan keluarga saat ini
Keluarga dengan anak pra sekolah
2. Tugas perkembangan keluarga yang belum terpenuhi

12

Menanamkan nilai dan norma agama, mengatur waktu bermain, bersosialisasi,


menstimulasi pertumbuhan dan perkembangan. Ibu mengatakan jarak kelahiran anaknya
cukup atau sesuai sehingga mereka jarang bertengkar dan bisa bermain serta perhatian
yang diberikan cukup oleh kedua orang tua.
3. Riwayat kesehatan keluarga inti
Ny. H mengatakan bahwa dulu Ny. H dengan Tn. H adalah piliham sendiri dan disetujui
oleh orang tua dan akhirnya menikah.
4.

Riwayat kesehatan keluarga sebelumnya


Riwayat orang tua dan pihak suami atau istri tidak mempunyai kebiasaan kawin cerai,
pemabuk, ataupun berjudi.

III. Data Lingkungan


5. Karakteristik rumah
Rumah yang ditempati keluarga Tn. H adalah rumah dinas TNI dengan luas 15x10 m2.
Rumah terdiri atas 1 lantai dengan tipe permanen, lantai semen di lapisi karpet, keadaan
bersih. Ventilasi dan pencahayaan rumah baik, keluarga Tn. H memiliki Ruang tamu,
ruang keluarga, 3 kamar untuk keluarga Tn. H, 5 kamar untuk kos-kosan, bagasi, dapur,
kamar mandi anak kos dan khusus keluarga Tn. H dengan keadaan bersih sumber air dari
PDAM air tidak berasa, berbau, dan dalam keadaan bersih.
Denah rumah

RUANG TAMU

KAMAR An. R
RUANG
KELUARG
A

BAGA
SI

Kamar An. A

KAMAR
MANDI

13

DAPUR

KAMAR Tn. H
dan Ny. H
beserta AN. P

KAMA
R
MANDI
ANAK
KOS

Kos
1

6.

Kos
2

Kos
3

Kos
3

Kos
4

Kos
5

Karakteristik tetangga dan komunitasnya


Karena tinggal diperumahan dinas TNI tetangga Ny. H merupakan anggota TNI dan
Pegawai Negeri dilingkungan TNI. Kehidupan antar tetangga dan warga sekitar terjalin
baik dan saling mengunjungi.

7.

Mobilitas geografis keluarga


Keluarga Tn. H pada awalnya tinggal di Bandung, kemuadian pindah ke Surabaya karena

penempatan dinas.
8. Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat
Tn. H tidak aktif dalam kegiatan warga diwilayahnya karena sibuk bekerja. Ny. H
mengatakan mengikuti kegiatan seperti arisan dan olahraga volly dilingkungan tempat
tinggal.
9.

Sistem pendukung keluarga


Keluarga Tn. H tinggal secara mandiri tanpa orang tua, dan menyewakan kamar untuk
kosan, menurut Ny. H bayaran uang kos menambah penghasilan keluarganya.

IV. Struktur Keluarga


10. Struktur peran
-

Tn. H adalah kepala keluarga dan bekerja sebagai komandan di TNI disalah satu
kesatuan di bukit tinggi. Tn. H bekerja dari hari senin sampai jumat dan pada hari

libur membantu mengasuh kedua anaknya dirumah.


Ny.H adalah seorang ibu RT dan merawat kedua anaknya yang masih balita.
Dalam pelaksanaan peran masing-masing tidak ada masalah.

Pola komunikasi keluarga


Dalam keluarga saling terbuka satu sama lain. Dalam permasalahan yang dihadapi
baik itu masalah keluarga maupun kantor, biasanya Tn.H selalu membicarakan dengan
Ny.H.
14

10.

Struktur kekuatan keluarga


Keluarga Tn .H saling menghargai satu sama lain. Saling membantu, serta saling
mendukung. Tn. H dan Ny H,mampu untuk merawat diri sendiri dan memenuhi
kebutuhan sehari-hari . untuk An. R dan An. P masih balita sehingga untuk pemenuhan
kebutuhan sehari-hari ataupun apabila sedang sakit dirawat oleh Ny. H dan di bantu oleh
Tn. H. Apabila ada masalah Ny. H diskusi dengan suami dan meminta nasihat kepadanya.

13. Fungsi ekonomi


Penghasilanya sangat mencukupi untuk kebutuhan sehari-hari dan mendapatkan
penghasilan tambahan dari bayaran atau sewa kamr kos dirumah yang ditempati.
V. Fungsi Keluarga
14. Fungsi mendapatkan status sosial
Keluarga Tn. H bersosialisasi dengan baik di lingkungan sekitar
15. Fungsi pendidikan
Tn. H Pendidikan S1
Ny. H Pendidikan D3
An. A Pendidkan SD
An. R Belum sekolah TK A
An. P Belum sekolah
16. Fungsi sosialisasi
Keluarga Tn. H menekankan perlunya berhubungan dengan orang lain. Mereka
membiasakan anak-anak mereka bermain dengan temannya.
17. Fungsi pemenuhan (perawatan / pemeliharaan) kesehatan
1). Mengenal masalah kesehatan
Ny. H mengatakan An. R serng demam dan batuk.Apabila demam biasanya
dikompres dan bila kondisi panas tidak turun maka Ny. H menebus obat penurun panas
yang diresepkan dokter.
15

Ny. H mengatakan An. R sudah diimunisasi lengkap pada waktu bayi. Ny. H
mengatakan An. P belum lengkap imunisasinya.Imunisasi yang belum adalah, hepatitis
B3, campak, BCG.Ibu mengatakan An. P pernah dibawa keklinik karna sedang demam,
sehingga tidak jadi imunisasi dan hanya diberi obat.Ibu mengakui sejak itu tidak jadi
membawa anaknya lagi untuk diimunisasi dengan alasan takut. Ny. H mengatakan
belum mengetahui secara jelas manfaat imunisasi.
Ny. H mengatakan bahwa Bpk H pernah mengalami kecelakaan dan tangan Tn. H
patah.Ibu mengatakan bapak berobat ke tukang urut karena Tn. H takut dengan
tindakan medis seperti injeksi, tetapi Tn. H mau minum obat.
2). Mengambil keputusan mengenai tindakan kesehatan
Ny.H belum mengerti penjelasan tentang Imunisasi yang baik dan cara tindakannya dan
sampai sekarang belum melakukan imunisasi atau campak untuk An.P
3). Kemampuan merawat anggota keluarga yang sakit
Keluarga kurang bisa memanfaatkan fasilitas kesehatan
4). Kemampuan keluarga memelihara / memodifikasi lingkungan rumah yang sehat
Lingkungan Rumah Tn.H selalu bersih seperti pembuangan sampah , selokan selalu
dibersihkan agar terhindar dari penyakit.
5). Kemampuan menggunakan fasilitas pelayanan kesehatan
Ny.H jika anak-anaknya sakit selalu membelikan obat-obatan terdekat di apotik dan
membawa ke klinik terdekat dan kelurga Tn.H kurang bisa memanfaatkan fasilitas
kesehatan
18. Fungsi religious
Keluarga memprkenalkan agama atau keyakinan kepada anak-anaknya sejak
kecil.Sehingga aktifitas sholat berjalan lancar terkadang melakukan sholat berjamaah
secara bersama-sama.
19. Fungsi rekreasi

16

Keluarga Tn. H kurang bisa memanfaatkan waktu untuk rekreasi bersama keluarga
sehingga jarang berkreakreasi
20. Fungsi reproduksi
Tidak ingin punya anak lagi ,tidak ikut KB , hubungan suami istri masih tetapi jarang
sekali.

21. Fungsi afeksi


Semua anggota keluarga Tn H saling menyayangi satu sama lain. Dan apabila ada yang
sakit mereka saling membantu .
VI. Stress Dan Koping Keluarga
22. Stressor jangka pendek dan panjang
Ny H mengatakan ingin sekali sering berkumpul dengan keluarga di pulau jawa, hal itu
dirasa sulit diwujudkan karena kondisi pekerjaan atau dinas Tn H yang tidak
memungkinkan sering cuti lama.
23. Kemampuan keluarga berespon terhadap stressor
Jika ada masalah dalam keluarga biasanya didiskusikan bersama suami. Keluarga
biasanya mencoba mandiri dan menyelesaikan masalah tanpa mengakibatkan keluarga
dikampung halaman karena Ny.H dan Tn.H tidak mau membuat resah keluarga dengan
keadaan mereka dirantau.
24. Strategi koping yang digunakan
Ny.H mengatakan jika ada masalah selalu mendiskusikan dengan Tn.H
sehingga masukan satu sama lain dapat membantu menyelesaikan
masalahnya.
25. Strategi adaptasi disfungsional

17

Dari hasil pengkajian tidak didapatkan adanya cara-cara keluarga mengatasi masalah
secara mal adaptif.
VII. Pemeriksaan Kesehatan Tiap Individu Anggota Keluarga
PEMERIKSAA

An. R

N
Kepala

Tidak

An. P
ada Rambut

BB, TB, PJ

lebat,

hitam,

ikal,

hitam,

ikal,

kepala

LK: 35 cm,

bersih

dan

bersih

dan

bersih

dan

tidak

ada

tidak

ada

tidak

ada

benjolan

bersih,

benjolan

N: 80/ menit

benjolan
N: 100x/ menit

TD: 120/90

TD: 140/80

R: 24X/ MENIT

R: 30x/menit

N: 80x/menit

N: 80x/menit

S: 360 C

S: 36,5oC

R:23x/menit

R: 23x/menit

BB: 5,2 kg

S: 36,5oC
BB: 56 kg

S: 360C
BB: 68 kg

BB: 16 kg
100

cm PJ:

80

cm PJ:

160

cm PJ:

170

cm

kondisi normal
kondisi normal
kondisi normal
kondisi normal
Mata
tidak Mata
tidak Mata
tidak Mata
tidak
sekret

anemis,
tidak

sekret

anemis

anemis

tidak

ada
ada
Tidak bersekret, Bersekret, warna Tidak bersekret, Tidak
tidak

ada

bening

kelainan
Mulut

lebat, Rambut

ikal,

anemis,

Hidung

lebat, Rambut

hitam,

PJ:
Mata

Tn. H

benjolan, kulit
rambut ikal.

TTV

Ny. H

tidak
kelainan

ada

ada

kelainan
penciuman

penciuman
penciuman
Mukosa lembab, Mukosa lembab, Mukosa lembab. Mukosa lembab,
kesulitan

kesulitan

Kesulitan

kesulitan

menelan

menelan

menelan

menelan

18

Leher

Tidak

ada Tidak

benjolan,
tidak

ada Tidak

benjolan,
ada

tidak

ada Tidak

benjolan,
ada

tidak

ada

benjolan,
ada

tidak

ada

pembesaran

pembesaran

pembesaran

pembesaran

kelenjar

kelenjar

kelenjar

kelenjar

limfe
limfe
limfe
limfe
Bunyi
jantung Bunyi
jantung Bunyi
jantung Bunyi
jantung

Dada

dan

paru

dan

dan

dan

normal
ada Tidak

paru

Abdomen
Tangan

kembung
kembung
kembung
kembung
Tidak
ada Tidak
ada Tidak
ada Tidak
ada

ada

pembengkak

pembengkak

pembengkak

pembengkak

an,

turgor

an,

turgor

an,

an,

baik

LLA:

baik

LLA:

baik

15 cm
Tidak

10 cm
ada Tidak

ada Tidak

turgor

turgor

baik
ada Tidak

ada

pembengkak

pembengkak

pembengkak

pembengkak

an,

an,

an,

an,

baik
Keluhan umum

normal
ada Tidak

paru

normal
Tidak

Kaki

normal
ada Tidak

paru

turgor

turgor

baik
Rewel

turgor

baik
-

turgor

baik
-

VIII. Harapan Keluarga


Keluarga menyatakan merasa sangat senang dengan kehadiran perawat dan berharap sangat
membantu keluarga mencegah penyakit keluarga.
Pengkajian yang berhubungan dengan anak prasekolah:
1. Identitas anak
Nama : An. R
2. Riwayat kehamilan sampai kelahiran
Trimester 1 dan 2 : Ny mengalami mual dan muntah, dari wawancara Ny mengatakan
selama kehamilan Ny jarang memakan nasi, kalaupun ada dalam porsi sedikit itupun
terkadang disertai mual dan muntah.
19

3. Riwayat kesehatan bayi samapai saat sekarang


Bayi R lahir dengan berat 3,8 kg dan panjang 49 cm di rumah di bantu dengan bidan. An.R
mendapatkan imunisasi lengkap saat bayi. Perkembangan An.R lebih cepat dan lincah
dibanding dengan An.A
4. Kebiasaan saat ini
An. R bangun jam 7 pagi, biasanya bermain bersama teman dirumah atau asrama tempat
ayahnya bekerja, An.R mempunyai kebiasaan susah untuk disuruh tidur siang.
5. Pertumbuhan dan perkembangan saat ini
Untuk pertumbuhan An.R setiap posyandu mengalami kenaikan BB sesuai dengan
bertambahnya usia, untuk perkembangan dan kemampuan yang dicapai An.R sama dengan
anak seusianya bisa mengambar dan berhitung 1-15.

B. DIAGNOSIS KEPERAWATAN KELUARGA


I. Analisis Dan Sintesis Data
No
1.

Data

Masalah
Ketidakefektifan

DS:
-

Ibu mengatakan anaknya sering bersihan jalan nafas

keluarga Tn. H
demam
Ibu mengatakan anaknya sering

Penyebab
ISPA

pilek ibu mengatakan mengapa


anaknya demam dan pilek
Ibu mengtakan bula anaknya

dema di kompres
DO:
-

Kesadaran

mentis
Keadaan umum baik
Terdapat secret pada

kompos

An.R
2.

DS:
-

Resiko

terjadinya Pemberian imunisasi

Ibu mengatakan an.P belum penyakit yang bisa pada An. P


dicegah

lengkap imunisasinya
20

dengan

Imunisasi yang belom di dapat imunisasi pada An. P

adalah hepatitis, BCG, campak


Ibu tidak membawa lagi
anaknya
alasan

imunisasi
pernah

anaknyatapi
-

dengan
membawa

tidak

terjadi

karena An.P demam


Ibu belum tahu

manfaat

imunisasi
DO :

II.Daftar Diagnosis Keperawatan yang muncul


No
1

Diagnosa Keperawatan (PES)


Tidak efektifnya bersihan jalan nafas pada An. R ( 5 th ) di keluarga Tn H
berhubungan dengan KMK merawat anggota keluarga yang sedang sakit

khususnya An R ( 5 th )dengan ISPA.


Resiko terjadinya penyakit yang bisa dicegah dengan imunusasi pada An. P ( 3
bln ) dikeluarga Tn. H berhubungan dengan KMK memutuskan pemberian
imunisasi pada An. P ( 3 bln ).

III. Penilaian (Skoring) Diagnosis Keperawatan


Dx.Kep. :Tidak efektifnya bersihan jalan nafas pada An. R ( 5 th ) di keluarga Tn H
berhubungan dengan KMK merawat anggota keluarga yang sedang sakit khususnya An R ( 5
th )dengan ISPA
No

Kriteria

Score

Pembenaran
Demam

- Sifat masalah aktual

3/3x1

pilek

dirasakan

dengan

tanda dan gejala yang sesuai dengan


penyakit ISPA, belum dilakukan
tindakan apapun jika tidak ditangani
akan

berlanjut

keinfeksi

saluran

nafas bawah.

Ibu mau tau tentang demam pilek,


2

- Kemungkinan masalah untuk

2/2x2
21

tapi masih terlihat ragu ragu.

diubah: Mudah

Dilihat dari jarak yankes tidak


terlalu jauh.
Masalah masih bisa dicegah agar
tidak berlanjut mengingat ispa

Potensial masalah untuk

2/3x1

dicegah : Cukup

merupakan penyakit yang mudah


untuk dicegah. Tetapi ibu masih
ragu ragu dalam merawat

- Menonjolnya masalah: Tidak

1/2x1

segera diatasi

anaknya.
Masalah

ISPA

pada

An.R

dirasakan betul oleh keluarga


tidak

ingin

tersebut

masalah

diatasi
Total

41/6

Dx.Kep. :. Resiko terjadinya penyakit yang bisa dicegah dengan imunusasi pada An. P ( 3
bln ) dikeluarga Tn. H berhubungan dengan KMK memutuskan pemberian imunisasi pada
An. P ( 3 bln ).
No

Kriteria

Score

Pembenaran
Masalah belum terjadi namun
terdapat bahwa An. P belum

- Sifat masalah: Resiko tinggi

2/3x1

diimunisasi polio, DPT 3, dan


campak. Bila kelurga tidak di
motivasi An.p untuk diimunisasi
maka waktu yang tepat untuk
diimunisasi terlewat.
Masalah dapat diubah sebagian
dilihat dari sumber dana , jarak

- Kemungkinan masalah untuk

1/2x2

diubah : Cukup

klinik dekat. Namun pemahaman


keluarga beranggapan bahwa bila
anak setelah diimunisasi rewel
maka keluarga tidak mendukung
untuk diimunisasi.
Dengan
pemberian

22

tentang

- Pontensial masalah untuk

3/3x1

dicegah : Tinggi

imunisasi masalah sangat tinggi


untuk dicegah sehingga keluarga
mendukung serta kooperatif unutk

Menonjolnya

masalah

1/2x1

kelengkapan imunisasi.
Keluarga merasakan bahwa bila

Masalah dirasakan tapi tidak

tidak diimunisasi An. P akan

segera ditangani

terjangkit

berbagai

penyakit

terkait dengan tidak lengkapnya


imunisasi, tapi keluarga tidak
ingin segera mengatasi
IV.Prioritas Diagnosis Keperawatan
Prioritas
1.

Diagnosis Keperawatan
Tidak efektifnya bersihan jalan nafas pada An. R (5

Skor

th) di keluarga Tn H berhubungan dengan KMK


merawat anggota keluarga yang sedang sakit

2.

khususnya An R ( 5 th )dengan ISPA.


Resiko terjadinya penyakit yang bisa dicegah dengan
imunusasi pada An. P (3 bln) dikeluarga Tn. H
berhubungan dengan KMK memutuskan pemberian
imunisasi pada An. P (3 bln).

C. RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA


Dx.Kep
Tidak

Tujuan/Kriteria
Setelah dilakukan

Intervensi
1.Diskusikan

efektifnya

asuhan keperawatan bersama pengertian saluran pernafasan

bersihan jalan

selama 1x24 jam

masalah ISPA

akut yang ditandai

nafas pada

diharapkan

dengan

dengan demam dan

An.R (5 th) di

keluarga mampu

menggunakan

pilek

keluarga Tn H

mengenal masalah

lembar balik

berhubungan

ISPA pada anggota

2. Tanyakan

dengan KMK

keluarga

kembali kepada

merawat

Dengan cara :

keluarga tentang
23

Rasional
ISPA adalah infeksi

anggota

1.Menyebutkan

pengertian ISPA

keluarga yang

pengertian ISPA

3.Berikan pujian

sedang sakit

atas jawaban yang

khususnya

tepat

An.R (5 th)
dengan ISPA
2.Menyebutkan

1.Diskusikan

- Menyebutkan 2

penyebab ISPA

bersama keluarga,

dari 4 penyebab

penyebaba ISPA

ISPA

dengan
menggunakan
lembar balik
12. 2. Motivasi

- - Tertular penderita
batuk
- - Belum imunisasi
lengkap

keluarga untuk

- - kurang gizi

menyebutkan

- - lingkungan tempat

kembali penyebab

tinggal yang kurang

ISPA

sehat

1.2 3. Beri
reinforcemen
positif atas usaha
yang dilakukan
keluarga

3.Mengidentifikasi

1. Dorongan

- Menyebutkan

penyebab ISPA

keluarga untuk

penyebab ISPA pada

mengidentifikasi

anak

penyebab ISPA
pada anak
2. Beri
reinforcemen
positif atas
24

kemampuan
keluarga
mengidentifikasi
penyebab ISPA
pada anak
4.Menyebutkan
tanda-tanda ISPA

1. Diskusikan dengan

- Menyebutkan 3

keluarga tentang

dari 5 tanda ISPA

tanda tanda

- Batuk

ISPA

- Pilek

1.4.2 2. Motifasi keluarga - Nafas cepat


untuk
menyebutkan

- Demam
- umur 1 5 th : 40x

kembali tanda

atau lebih per menit

tanda ISPA

- Nafas sesak /

3. Beri

tarikan dinding dada

reinforcemen
positif atas usaha
yang dilakukan
5.Menyebutkan 3

keluarga
1. Dorongan

Menyebutkan 3 dari

pencegahan ISPA

keluarga untuk

5pencegahan ISPA :

menyebutkan
pencegahan ISPA
1.5.2

- - Jauhkan anak dari


penderita batuk

2. Berikan

- - Imunisasi lengkap

reinforcemen

- - Berikan makanan

positif atas

bergizi tiap hari

kemampuan

- Jagalah kebersihan

keluarga cara

tubuh, makanan

6 Mengidentifikasi

mencegah ISPA
1. Bantu keluarga

serta lingkungan
Kondisi An R

masalah ISPA yang

membandingkan

mengalami ISPA

25

terjadi pada

apa yang telah

anggota keluarga

dijelaskan dengan
kondisi An R

1.6.2

2. Motifasi
keluarga untuk
mengidentifikasi
masalah yang
timbul pada
anggota keluarga
An. R

1.6.3

3. Bersama
keluarga
menyimpulkan
masalah yang
dihadapi oleh
anggota keluar
4. Beri
reinforcemen
positif atas usaha
yang dilakukan
keluarga

Setelah dilakukan

1. Jelaskan pada

-Menyebutkan 1

tindakan

keluarga akibat

dari 2 Akibat Lanjut

keperawatan selama lanjut apabila ISPA

dari ispa yang tidak

1x24 jam

telah diobati

diobati :

diharapkan

dengan

keluarga mampu

menggunakan

pertumbuhan dan

mengambil

lembar balik

perkembangan

keputusan untuk2.1.2

2.Motifasi

merawat anggota

keluarga untuk
26

- - Gangguan

- - Bronchitis

keluarga yang

menyebutkan

menderita ISPA

kembali akibat
lanjut dari ISPA

Dengan cara :
2.1 2.1 .Menyebutkan

yang tidak di obati


3. Beri

akibat lanjut tidak

reinforcement

diobatinya ISPA

positif atas
jawaban keluarga

2.Memutuskan

yang tepat.
1. Diskusikan

Keluarga

untuk merawat An.

kembali dengan

memutuskan untuk

R dengan masalah

keluarga tentang

merawat anggota

ISPA

keinginan keluarga

keluarga dengan

untuk merawat

ISPA.

anggota keluarga
dengan ISPA
2. Beri
reinforcemen
positif atas
keputusan keluarga
untuk merawat
anggota keluarga
dengan ISPA
Setelah dilakukan

1. Diskusikan

-Menyebutkan 3

tindakan

dengan keluarga

dari 5 pencegahan

keperawatan selama tentang

ISPA :

1x 24 jam di

pencegahan ISPA - - Jauhkan anak dari

harapkan keluarga

2. Motifasi

mampu merawat

keluarga untu

- - Imunisasi lengkap

anggota keluarga

menyebutkan

- - Berikan makanan

dengan ISPA

pencegahan ISPA
27

penderita batuk

bergizi tiap hari

3. Beri

- - Jagalah kebersihan

Dengan cara :

reinforcemen

tubuh, makanan

.3.1 Menyebutkan

positif atas usaha

serta lingkungan

cara perawatan

yang dilakukan

ISPA di rumah

keluarga

- - Jika hidung
tersumbat karna
pilek, bersihkan
lubang hidung
dengan sapu tangan

2.Melakukan

1.Demonstrasikan

bersih.
Keluarga dapat

kompres dingin

kepada keluarga

mendemonstrasikan

cara melakukan

cara melakukan

kompres dingin

kompres dingin.

2. Berikan
kesempatan kepada
keluarga untuk
mencoba
melakukan
kompres dingin
3. Beri
reinforcemen
positif atas usaha
keluarga
4. Pastikan
keluarga akan
melakukan
tindakan yang
diajarkan jika
3 Membersihkan

diperlukan
1.Demonstrasikan

Keluarga dapat

hidung yang

kepada keluarga

mendemostrasikan

tersumbat karna

cara membersihkan dan membersihkan


28

pilek

hidung yang

hidung yang

tersumbat

tersumbat karena

2. Beri kesempatan

pilek

keluarga untuk
mencoba
membersihkan
hidung yang
tersumbat karena
pilek
3. Beri
reinforcemen
positif atas usaha
Keluarga
4 Pastikan keluarga
akan melakukan
tindakan yang
diajarkan jika
setelah dilakukan

diperlukan
1. Jelaskan

Menyebutkan 2 dari

tindakan

lingkungan yang

3 cara memodifikasi

keperawatan selama dapat mencegah

lingkungan untuk

1x24 jam

ISPA

mencegah ISPA

diharapkan

2. Motifasi

keluarga mampu

keluarga untuk

memodiofikasi

mengulangi

lingkungan yang

penjelasan yang

dapat mencegah

diberikan

ISPA

3. Beri
reinforcemen

4.1 Menyebutkan

positif atas

cara cara

jawaban keluarga
29

memodifikasi
lingkungan
2 Melakukan

1.Observasi

Menyebutkan 2 dari

modifikasi

lingkungan rumah

3 cara memodifikasi

lingkungan yang

pada kunjungan

lingkungan untuk

tepat bagi anak

terencana

mencegah ISPA

2. Diskusikan
dengan keluarga
hal positif yang
sudah dilakukan
keluarga
3. Berikan
reinforcemen
positif atas upaya
yang dilakukan
Setelah dilakukan

keluarga
1. Informasikan

Manfaat kunjungan

tindakan

mengenai

ke fasilitas

keperawatan

pengobatan dan

kesehatan :

selama 1x24 jam

pendidikan

- Mendapatkan

kesehatan , yang

pelayanan kesehatan

dapat diperoleh

pengobatan ISPA

keluarga di klinik

- Mendapatkan

atau balai

pendidikan

Dengan cara

pengobatan

kesehatan tentang

5 .1 Menyebutkan

2. Motifasi

ISPA.

kembali manfaat

keluarga untuk

kunjungan ke

menyebutkan

fasilitas kesehatan

kembali hasil

diharapkan
keluarga mampu
memanfaatkan
pelayanan
kesehatan

diskusi
3. Beri
30

reinforcemen
positif atas hasil
yang dicapai

D.IMPLEMENTASI
No Tanggal

Diagnosis keperawatan

Implementasi

dan Waktu
02-05-

Tidak efektifnya bersihan

1.mengkaji pengetahuan

2016/07.30

jalan nafas pada An. R ( 5

keluarga tentang cara

th ) di keluarga Tn H

perawatan ISPA :

P
araf

berhubungan dengan

2.

2.menjelaskan tentang

KMK merawat anggota

cara merawat anggota

keluarga yang sedang

keluarga dengan masalah

sakit khususnya An R ( 5

ISPA:

th )dengan ISPA

ji 3.memberikan obet
penurun panas / kompres
dingin,
4.membersihkan hidung
dengan kain bersih jika
hidung masih tersumbat

5.memberikan makan
sedikit tapi sering

6. minum lebih banyak


dari biasanya

ja 7. memakaikan selimut
selama anak masih panas
8.pemeriksaan kesehatan
secara teratur pada
pelayanan kesehatan
, 1.mendiskusikan bersama
keluarga tentang
31

pengertian ISPA. Infeksi


saluran pernafasan akut
yang ditandai dengan
pilek
2 2 Menanyakan kembali
pada keluarga tentang
pengertian ISPA
3.Mendiskusikan dengan
keluarg tentang penyebab
ISPA. Yaitu tertular
penderita batuk, imunisasi
tidak lengkap, gizi buruk,
lingkungan yang tidak
sehat.
4.Memotifasi keluarga
untuk menyebutkan
kembali penyebab ISPA.
5.Mendorong keluarga
unutk mengidentifikasi
penyebab ISPA.
1. mengkaji
pengetahuan
keluarga tentang
akibat lanjut dari
ISPA
2. Menjelaskan
kepada keluarga
akibat lanjut
apabila ISPA tidak
diobati, yaitu
32

gangguan
pertumbuhan dan
perkembangan,
kematian
3. memberi
kesempatan
kepada keluarga
unutk bertanya
4. meminta keluarga
untuk mengulang
kembali akibta
lanjut dari ISPA
5. memotivasi
keluarga untuk
memutuskan
tindakan merawat
anggota keluarga
dengan ISPA

Me

1. Mengkaji kemampuan
keluarga tentang
lingkungan yang sesuai
dengan masalah ISPA
Ny H mengatakan belum
dapat untuk 2.
memodifikasi lingkungan
yang sesuai dengan
masalah ISPA

33

2. M 3.menjelaskan tentang
lingkungan yang sesuai
dengan maslah ISPA : memberikan lingkungan
yang bersih , jendela dan
pintu di buka ,ruangan
tidak berbau asap
04.05.2016

Resiko terjadinya penyakit 1.Menanyakan alasan ibu

/ 08.45

yang bisa dicegah dengan membawa An.p ke klinik.


imunisasi

pada

an.p

b.d 2.Menanyakan dan

Pemberian imunisasi pada melakukan pemeriksaan


an.P

kepda An.p
3

3.Mengobservasi kartu
berobat An. p

4. M 4.memberikan
reinforcement positif
bahwa tepat sekali
membawa An. p ke klinik
E.EVALUASI
Prioritas

No Dx

Evaluasi

Keperawatan
Tidak

S :ibu mengatakan cara perawatan ISPA di rumah

efektifanya

dengan memberikan obat panas sesuai resep atau

bersihan

kompres dingin

jalan nafas

- ibu mengatakan jika anak pilek hidung di

keluarga

bersihklan dengan kain bersih

b.d ISPA

- Ibu mengatakan selama anak dirawat di rumah,


makan sedikit tapi sering dan jangan memakai
selimut jika anak panas
O : Keluarga menyebutkan cara merawat ISPA
34

sesauai standar

Keluarga mendemonstrasikan cara


membersihkan hidung tersumbat
A : Keluarga mampu menyebutkan cara
perawatan ISPA, mendemonstrasikan cara
membersihkan hidung tersumbat
P : Intervensi dilanjutkan ke tupen 1 yaitu
mengenal masalah

S : Ibu menyebutkan pengertian ISPA adalah


infeksi saluran pernafasan akut yang ditandai
dengan batuk pilek
- -ibu mengatakan penyebab ISPA adalah tertular
penderita batuk, imunisasi tidak lengkap, kurang
gizi, lingkungan tempat tinggal yang tidak sehat
2

- -ibu mengatakan penyebab ISPA pada anaknya


adalah tertular penderita batuk
- -ibu mengatakan bahwa tanda tanda ISPA adalah
batuk, pilek, demam, nafas cepat dan sesak
- -ibu mengatakan bahwa tanda tanda ISPA yang
sering terjadi pd anaknya adalah pilek dan apabila
demam akan diberikan obat penurun panas
- - ibu mengatakan pada anaknya tidak pernah
terjadi sesak nafas
- - ibu mengatakan bahwa anaknya sering demam
pilek
O :keluarga menyebutkan pengertian dan
penyebab dari ISPA sesuai standar
- keluarga mengidentifikasi penyebab ISPA yang
ada pada anggota keluarganya
35

- Keluarga menyebutkan tanda dan gejala ISPA


sesuai dengan standard dan menyebutkan tanda
dan gejala yang ada pada keluarga
A : keluarga dapat mengenal masalah ISPA
P : - Lanjutkan ke TUK berikutnya yaitu
memutuskan tindakan yang tepat
3

S : - Ibu mengatakan akibat apabila tidak segera


di obati dapat menyebabkan kematian
-I

- ibu mengatakan akan merawat anaknya bila


demam dan pilek
O :keluarga menyebutkan akibat lanjut dari ISPA
sesuai dengan standar
A : keluarga memutuskan tindakan untuk
melakukan perawatan ISPA

A keluarga dapat memutuskan tindakan unutk


melakukan perawatan ISPA
P : intervensi dilanjutkan yaitu kunjungan tidak
direncanakan terhadap tindakan keluarga dalam
perawatan rematik
4

S : Keluarga mengatakan lingkunagn yang sesuai


dengan penderita ISPA adalah:
- Memberikan lingkungan yang bersih
- Jendela dan pintu dibuka
- Ruangan tidak berbau ( asap )
Keluarga mengatakan bahwa fasilitas kesehatan
yang akan dikunjungi adalah
Poliklinik
O :Keluarga menyebutkan lingkungan yang
sesuai dengan ISPA sesuai dengan standar
36

Keluarga memilih salah satu fasilitas kesehatan


yang tersedia
A : Keluarga dapat memodifikasi lingkungan
yang sesuai dengan masalh ISPA dan
memanfaatkan fasilitas kesehatan yang ada
P : intervensi dilanjutkan untuk kunjungan yang
5

tidak direncanakan
S :ibu mengatakan membawa anaknya berobat
karena demam, pilek.
- ibu mengatakan bahwa di lingkunagnnya
banyak yang pilek.
- ibu mengatakan karena ada panas sehingga An.
R dibawa berobat.
O :An. R pilek dan demam.
A :: masalah teratasi.
P : ingatkan kembali ibu untuk membawa An. P
ke yankes bila tidak dapat ditangani dirumah

BAB IV
PENUTUP
37

Setelah menguraikan berbagai hal asuhan keperawatan keluarga pada An.R keluarga
Tn.H mulai dari pengkajian, perencaan, pelaksaan dan evaluasi maka penulis dapat
memberikan kesimpulan dan saran.
A. Kesimpulan
1. Pengkajian
Dengan adanya pengkajian maka dapat pula dilakukan pengumpulan data, kemudian data
tersebut dianalisa dan dikelompokkan untuk menegakkan diagnosa keperawatan
2. Perencaan
Perencanaan merupakan penyusunan rencana tindakan sesuai masalah yang ditemukan
pada saat melakukan pengkajian. Rencana tindakan dilakukan untuk mengurangi gejala
dan keluhan pada pasien dan dapat memberiksn rasa aman dan nyaman
3. Implementasi
Implementasi adalah pelaksanaan tindakan keperawatan secara nyata pada pasien,dengan
perencanaan yang telah dibuat.
4. Evaluasi
Evaluasi keperawatan terhadap klien dengan diagnosa ISPA, dilakukan sejauh mana
kriteria dan tujuan yang telah dapat dicapai. Adanya kerjasama keluarga, perawat dan
tenaga medis lainnya ternyata tindakan keperawatan dapt dilakukan dengan tujuan dan
kriteria yang ada pada perencaan dapat dicapai. Hasil evaluasi An. P sembuh.
B. Saran
1. keluarga perlu diberikan oendidikan kesehatan tentang penyakit klien dengan tujuan
kecemasan keluarga dapat berkurang dan keluarga tahu tentang proses penyakit yang
diderita klien.
2. kepada teman-teman apabila melakukan perawatan keluarga dapat berpedoman pada
proses keperawatan. Dengan memperhatikan aspek bio, psiko, dan spiritual.

38

Vous aimerez peut-être aussi