Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Tahap ketiga siklus kehidupan keluarga dimulai ketika anak pertama berusia 2,5 tahun
dan diakhiri ketika anak berusia 5 tahun. Keluarga saat ini dapat terdiri dari tiga sampai lima
orang, dengan posisi pasangan suami-ayah, istri-ibu, puta-saudara laki-laki, dan putrid-saudara
perempuan. Keluarga menjadi lebih kompleks dan berbeda . Anak prasekolah banyak belajar
pada tahap ini, terutama di area kemandirian. Mereka harus mencapai otonomi dan kemandirian
yang cukup agar mampu menangani diri mereka sendiri tanpa orang tua di berbagai tempat.
Program prasekolah terstruktur terutama berguna untuk membantu orang tua di pusat kota yang
tinggal di komunitas dengan pendapatan yang rendah dan memiliki anak prasekolah.
Pada usia prasekolah anak mengalami lompatan kemajuan yang menakjubkan. Tidak
hanya kemajuan fisik tetapi juga secara sosial dan emosional. Anak usia prasekolah ini sedang
dalam proses awal pencarian jati dirinya. Beberapa perilaku yang ulunya tidak ada, sekarang
muncul. Secara fisik dan psikis usia ini adalah usia yang rentan berbagai penyakit yang akan
mudah menyerang anak usia ini dan menimbulkan masalah yang dapat mempengaruhi tumbuh
kembang jika kondisi kesehatan anak tidak ditangani secara baik oleh para praktisi kesehatan
yang juga usaha-usaha pencegahan adalah usaha yang tetap paling baik dilakukan.
Berkaitan dengan uraian diatas maka dalam makalah ini kami menguraikan beberapa
masalah kesehatan yang banyak dijumpai pada anak usia ini serta usaha pencegahan dan
penanganya terutama yang berkaitan dengan tindakan keperawatan dan menyangkut satu
masalah yang paling menonjol sehingga muncul satu diagnose keperawatan.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa peran keperawatan pada anak usia prasekolah?
2. Bagaimana tugas perkembangan keluarga dalam tahap anak usia prasekolah?
3. Mengapa promosi kesehatan umum terus berlanjut pada tahap perkembangan ini?
1.3 Tujuan
1.3.1 Tujuan Umum
1
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Definisi Keluarga
2.1.1 Friedman (1998)
Keluarga adalah kumpulan 2 orang/lebih yang hidup bersama dengan keterikatan
aturan dan emosional serta individual mempunyai peran masing-masing yang merupakan
bagian dari keluarga.
2
2.1.2
Sayekti (1994)
Keluarga adalah 1 ikatan/persekutuan hidup atas dasar perkawinan antara orang
dewasa yang berlainan jenis yang hidup bersama/ seorang laki-laki atau seorang
perempuan yang sudah sendirian dengan atau tanpa anak, baik anaknya sendiri atau
adopsi, dan tinggal dalam sebuah rumah tangga. Keluarga adalah sekelompok manusia
yang para warganya terikat dengan jalur keturunan.
1. Peraturan pemerintaha No. 21 tahun 1994 tentang penyelenggaraan pembangunan
keluarga sejahtera. Keluarga adalah unit terkecil dalam masyarakat yang terdiri dari
suami-istri, atau suami, istri dan anaknya, suami dan anaknya, atau istri dengan
2.1.3
anaknya.
Burgess dan Locke (1992)
Keluarga adalah unit sosial terkecil dari invidu-individu yang diikat oleh
perkawinan (suami-istri), darah atau adopsi (orangtua-anak), dan dalam kasus keluarga
luas terlihat adanya nenek atau kakek dengan cucu.
mengendalikan
diri
dan
memanipulasi
lingkungan.
Inisiatif
h. Motorik
1) Meningkatnya kemampuan bergerak dan koordinasi jadi lebih muda
2) Mengendarai sepeda 2 atau 3
3) Melempar bola, tapi sulit untuk menangkapnya
i. Bahasa dan kognitif
1. Egosentrik
2. Keterampilan bahasa makin baik
3. Mengajukan pertanyaan, bagaimana, apa dan mengapa?
4. Pemecahan masalah sederhana, menggunakan fantasi untuk memahami,
mengatasi masalah
j. Ketakutan
1. Pengrusakan diri
2. Dikebiri
3. Gelap
4. Ketidaktahuan
5. Objek bayangan, tak dikenal
2.2.4
2.2.5
Masa prenatal, masa bayi, dan masa remaja merupakan tahap yang mengalami
-
bulan. Pada saat itu terjadi pertumbuhan yang cepat. Hormone yang berpengaruh
terutama adalah hormone pertumbuhan somatotropin yang dikeluarkan oleh kelenjar
pituitary. Selain itu kelenjar tyroid juga menghasilkan kelenjar tiroksin yang berguna
untuk metabolism serta maturasi tulang, gigi dan otak.
2. Faktor lingkungan
Faktor kelompok yang dapat berpengaruh dikelompokan menjadi 3, yaitu
prenatal, kelahiran, dan pascanatal.
a. Faktor prenatal
1. Gizi, nutrisi ibu hamil akan mempengaruhi pertumbuhan janin, terutama selama
trimester akhir kehamilan.
2. Mekanis, posisi janin yang abnormal dalam kandungan dapat menyebabkan
3.
4.
5.
6.
7.
b. Faktor kelahiran
Riwayat kelahiran dengan vakum ekstaksi atau forcep dapat menyebabkan trauma
kepala pada bayi sehingga beresiko terjadinya kerusakan jaringan otak.
c. Faktor pascanatal
Seperti lainnya pasa masa prenatal, factor yang berpengaruh terhadap
TUMBANG anak adalah gizi, penyakit kronis/kelainan koginetal, lingkungan fisik
dan kimia, psikologis, endokrin, sosioekonomi, lingkungan pengasuhan, stimulasi,
dan obat-obatan.
BAB III
PEMBAHASAN
3.1 Peran keperawatan pada anak usia pra sekolah
Perawat memiliki peran penting dalam upaya membantu keluarga untuk mencapai
secara berhasil melalui tahapan kehidupan, yaitu dengan mengurangi resiko penyakit atau
krisis. Upaya yang dilakukan sebagai berikut:
a. Monitor perkembangan awal masa kanak-kanak, perujukan bila ada indikasi
b. Pendidik dalam tindakan pertolongan pertama dan kedaruratan.
c. Koordinator dengan layanan pediatric
d. Penyelia imunisasi
e. Konselor pada nutrisi dan latihan
f. Pendidik dalam isu pemecahan masalah mengenai kebiasaan kesehatan
g. Pendidik tentang higiene perawatan gigi
h. Konselor pada keamanan lingkungan di rumah
i. Fasilitator dalam hubungan interpersonal
3.2 Tugas perkembangan keluarga pada anak usia prasekolah
Kehidupan keluarga selama tahap ini menjadi sibuk dan menuntut bagi orang tua.
Bagi orang tua yang memiliki tuntutan beasar terhadap waktu mereka, mungkin ibu juga
bekerja, baik paruh waktu maupun penuh waktu. Meskipun demikian, menyadari bahwa
orang tua adalah arsitek keluarga, yang merancang dan mengarahkan perkembangan
8
keluarga (Satir, 1983), penting bagi mereka untuk menguatkan hubungan mereka
singkatnya, menjaga pernikahan tetap hidup baik. Hal ini sering menjadi masalah selama
tahap kehidupan keluarga tertentu (Olson et al., 1983).
Anak prasekolah banyak belajar pada tahap ini, terutama diarea kemandirian yang
cukup agar mampu menangani diri mereka sendiri tanpa orang tua diberbagai tempat.
Pengalaman ditaman kanak-kanak, pusat penitipan anak, atau program serupa lainnya
adalah cara baik untuk membantu tipe perkembangan ini. Program prasekolah terstruktur
terutama berguna untuk membantu orang tua dipusat kota yang tinggal dikomunitas
dengan pendapatan yang rendah dan memiliki anak prasekolah. Meskipun banyak
penelitian menunjukkan keuntungan asuhan anak yang berkualitas dan program
prasekolah, akses ke program ini biasanya sulit atau tidak terdapat pada keluarga miskin
yang bekerja. Ibu bekerja dan ibu yang memiliki anak remaja terutama adalah orang yang
memerlukan program dan fasilitas pelayanan kesehatan anak yang lebih baik (Adams &
Adam, 1990).
3.3 Promosi kesehatan umum terus berlanjut pada tahap anak usia prasekolah
Masalah kesehatan fisik yang utama adalah seringnya penyakit menular dialami
oleh anak dan umumnya cedera akibat jatuh, luka bakar, keracunan, dan cidera lain yang
terjadi selama masa prasekolah. Perhatian utama tentang kesehatan psikososial keluarga
adalah hubungan pernikahan. Penelitian membuktikan adanya penurunan atau kehilangan
kepuasan yang dialami oleh banyak pasangan selama masa ini dan kebutuhan untuk
bekerja guna memperkuat dan menyegarkan kembali unit vital ini (Olson et al., 1983).
Perhatian kesehatan yang penting lainnya adalah persaingan sibling, keluarga berencana,
kebutuhan tumbuh kembang anak, masalah orang tua seperti menetapkan keterbatasan
(pendisiplinan), penganiayaan dan pengabaian anak, keamanan rumah, dan masalah
komunikasi keluarga.
Strategi promosi kesehatan umum terus berlanjut dan berhubungan erat selama
tahap ini, karena perilaku gaya hidup yang dipelajari selama masa kanak-kanak dapat
memiliki konsekuensi jangka pendek dan panjang. Pendidikan kesehatan keluarga
diarahkan pada pencegahan masalah kesehatan utama akibat merokok, penyalahgunaan
alkohol dan obat-obatan, seksualitas manusia, keamanan, diet dan nutrisi. Tujuan utama
bagi perawat yang bekerja dengan anak dan keluarga adalah membantu mereka dalam
menetapkan gaya hidup sehat dan dalam memfasilitasi pertumbuhan fisik, intelektual,
emosional, dan sosial anak yang optimal (Wilson, 1988, hlm. 177).
Data Umum
1.
: Tn. H
2.
3.
Pekerjaan Kk
: TNI
4.
Pendidikan Kk
: S1
5.
Komposisi Keluarga
perempuan
Dik
No Nama
Jenis
Kelamin
Status Imunisasi
Hub Klg
Umur
Polio
KK
1.
Tn. H
Laki-laki
KK
40
S1
2.
Ny. H
Perempuan
Istri
35
D3
3.
An. A
Laki-laki
Anak
11
SD
4.
An.R
Perempuan
Anak
5 th
TK A
10
DPT
Hepatitis Campak
Ket
5.
An.P
Perempuan
Anak
2 bln
Genogram :
Keterangan :
= Perempuan
= Laki-Laki
= Meninggal
= Tinggal Serumah
11
1. Tipe Keluarga :
Tipe keluarga Tn. H adalah keluarga dengan Nuclear Family, dimana dalam keluarga
hanya ada ayah, ibu dan anak.
2. Suku Bangsa :
Keluarga Tn. H adalah suku jawa. Kebiasaan dalam keluarga apabila ada yang sakit
berobat ke klinik ataupun langsung membeli obat ke apotik.
3. Agama :
Keluarga menganut agama islam dan menjalankan kewajiban sholat 5 waktu, semua
aktivitas yang dilakukan tidak boleh bertentangan dengan ajaran agama.
4. Status Sosial Ekonomi :
Ny. H mengatakan penghasilan suaminya sudah mencukupi untuk kebutuhan sehari-hari
dan setiap bulanannya Ny. H mendapat penghasilan tambahan dari bayaran atau sewa
kamar kos dirumah yang ditempati. Ny. H dan Tn. H tinggal di perumahan TNI
5. Aktivitas Rekreasi Keluarga :
Keluarga tidak mempunyai kebiasaan rutin untuk berekreasi keluar kota, salah satu
disebabkan karena aktifitas suami Ny. H yang sibuk sebagai komandan ditempat kerja.
Untuk berkunjung ke keluarga Ny. H atau Tn. H jarang dilakukan kecuali ada acara-acara
penting.
II. Riwayat Dan Tahap Perkembangan Keluarga
1. Tahap perkembangan keluarga saat ini
Keluarga dengan anak pra sekolah
2. Tugas perkembangan keluarga yang belum terpenuhi
12
RUANG TAMU
KAMAR An. R
RUANG
KELUARG
A
BAGA
SI
Kamar An. A
KAMAR
MANDI
13
DAPUR
KAMAR Tn. H
dan Ny. H
beserta AN. P
KAMA
R
MANDI
ANAK
KOS
Kos
1
6.
Kos
2
Kos
3
Kos
3
Kos
4
Kos
5
7.
penempatan dinas.
8. Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat
Tn. H tidak aktif dalam kegiatan warga diwilayahnya karena sibuk bekerja. Ny. H
mengatakan mengikuti kegiatan seperti arisan dan olahraga volly dilingkungan tempat
tinggal.
9.
Tn. H adalah kepala keluarga dan bekerja sebagai komandan di TNI disalah satu
kesatuan di bukit tinggi. Tn. H bekerja dari hari senin sampai jumat dan pada hari
10.
Ny. H mengatakan An. R sudah diimunisasi lengkap pada waktu bayi. Ny. H
mengatakan An. P belum lengkap imunisasinya.Imunisasi yang belum adalah, hepatitis
B3, campak, BCG.Ibu mengatakan An. P pernah dibawa keklinik karna sedang demam,
sehingga tidak jadi imunisasi dan hanya diberi obat.Ibu mengakui sejak itu tidak jadi
membawa anaknya lagi untuk diimunisasi dengan alasan takut. Ny. H mengatakan
belum mengetahui secara jelas manfaat imunisasi.
Ny. H mengatakan bahwa Bpk H pernah mengalami kecelakaan dan tangan Tn. H
patah.Ibu mengatakan bapak berobat ke tukang urut karena Tn. H takut dengan
tindakan medis seperti injeksi, tetapi Tn. H mau minum obat.
2). Mengambil keputusan mengenai tindakan kesehatan
Ny.H belum mengerti penjelasan tentang Imunisasi yang baik dan cara tindakannya dan
sampai sekarang belum melakukan imunisasi atau campak untuk An.P
3). Kemampuan merawat anggota keluarga yang sakit
Keluarga kurang bisa memanfaatkan fasilitas kesehatan
4). Kemampuan keluarga memelihara / memodifikasi lingkungan rumah yang sehat
Lingkungan Rumah Tn.H selalu bersih seperti pembuangan sampah , selokan selalu
dibersihkan agar terhindar dari penyakit.
5). Kemampuan menggunakan fasilitas pelayanan kesehatan
Ny.H jika anak-anaknya sakit selalu membelikan obat-obatan terdekat di apotik dan
membawa ke klinik terdekat dan kelurga Tn.H kurang bisa memanfaatkan fasilitas
kesehatan
18. Fungsi religious
Keluarga memprkenalkan agama atau keyakinan kepada anak-anaknya sejak
kecil.Sehingga aktifitas sholat berjalan lancar terkadang melakukan sholat berjamaah
secara bersama-sama.
19. Fungsi rekreasi
16
Keluarga Tn. H kurang bisa memanfaatkan waktu untuk rekreasi bersama keluarga
sehingga jarang berkreakreasi
20. Fungsi reproduksi
Tidak ingin punya anak lagi ,tidak ikut KB , hubungan suami istri masih tetapi jarang
sekali.
17
Dari hasil pengkajian tidak didapatkan adanya cara-cara keluarga mengatasi masalah
secara mal adaptif.
VII. Pemeriksaan Kesehatan Tiap Individu Anggota Keluarga
PEMERIKSAA
An. R
N
Kepala
Tidak
An. P
ada Rambut
BB, TB, PJ
lebat,
hitam,
ikal,
hitam,
ikal,
kepala
LK: 35 cm,
bersih
dan
bersih
dan
bersih
dan
tidak
ada
tidak
ada
tidak
ada
benjolan
bersih,
benjolan
N: 80/ menit
benjolan
N: 100x/ menit
TD: 120/90
TD: 140/80
R: 24X/ MENIT
R: 30x/menit
N: 80x/menit
N: 80x/menit
S: 360 C
S: 36,5oC
R:23x/menit
R: 23x/menit
BB: 5,2 kg
S: 36,5oC
BB: 56 kg
S: 360C
BB: 68 kg
BB: 16 kg
100
cm PJ:
80
cm PJ:
160
cm PJ:
170
cm
kondisi normal
kondisi normal
kondisi normal
kondisi normal
Mata
tidak Mata
tidak Mata
tidak Mata
tidak
sekret
anemis,
tidak
sekret
anemis
anemis
tidak
ada
ada
Tidak bersekret, Bersekret, warna Tidak bersekret, Tidak
tidak
ada
bening
kelainan
Mulut
lebat, Rambut
ikal,
anemis,
Hidung
lebat, Rambut
hitam,
PJ:
Mata
Tn. H
benjolan, kulit
rambut ikal.
TTV
Ny. H
tidak
kelainan
ada
ada
kelainan
penciuman
penciuman
penciuman
Mukosa lembab, Mukosa lembab, Mukosa lembab. Mukosa lembab,
kesulitan
kesulitan
Kesulitan
kesulitan
menelan
menelan
menelan
menelan
18
Leher
Tidak
ada Tidak
benjolan,
tidak
ada Tidak
benjolan,
ada
tidak
ada Tidak
benjolan,
ada
tidak
ada
benjolan,
ada
tidak
ada
pembesaran
pembesaran
pembesaran
pembesaran
kelenjar
kelenjar
kelenjar
kelenjar
limfe
limfe
limfe
limfe
Bunyi
jantung Bunyi
jantung Bunyi
jantung Bunyi
jantung
Dada
dan
paru
dan
dan
dan
normal
ada Tidak
paru
Abdomen
Tangan
kembung
kembung
kembung
kembung
Tidak
ada Tidak
ada Tidak
ada Tidak
ada
ada
pembengkak
pembengkak
pembengkak
pembengkak
an,
turgor
an,
turgor
an,
an,
baik
LLA:
baik
LLA:
baik
15 cm
Tidak
10 cm
ada Tidak
ada Tidak
turgor
turgor
baik
ada Tidak
ada
pembengkak
pembengkak
pembengkak
pembengkak
an,
an,
an,
an,
baik
Keluhan umum
normal
ada Tidak
paru
normal
Tidak
Kaki
normal
ada Tidak
paru
turgor
turgor
baik
Rewel
turgor
baik
-
turgor
baik
-
Data
Masalah
Ketidakefektifan
DS:
-
keluarga Tn. H
demam
Ibu mengatakan anaknya sering
Penyebab
ISPA
dema di kompres
DO:
-
Kesadaran
mentis
Keadaan umum baik
Terdapat secret pada
kompos
An.R
2.
DS:
-
Resiko
lengkap imunisasinya
20
dengan
imunisasi
pernah
anaknyatapi
-
dengan
membawa
tidak
terjadi
manfaat
imunisasi
DO :
Kriteria
Score
Pembenaran
Demam
3/3x1
pilek
dirasakan
dengan
berlanjut
keinfeksi
saluran
nafas bawah.
2/2x2
21
diubah: Mudah
2/3x1
dicegah : Cukup
1/2x1
segera diatasi
anaknya.
Masalah
ISPA
pada
An.R
ingin
tersebut
masalah
diatasi
Total
41/6
Dx.Kep. :. Resiko terjadinya penyakit yang bisa dicegah dengan imunusasi pada An. P ( 3
bln ) dikeluarga Tn. H berhubungan dengan KMK memutuskan pemberian imunisasi pada
An. P ( 3 bln ).
No
Kriteria
Score
Pembenaran
Masalah belum terjadi namun
terdapat bahwa An. P belum
2/3x1
1/2x2
diubah : Cukup
22
tentang
3/3x1
dicegah : Tinggi
Menonjolnya
masalah
1/2x1
kelengkapan imunisasi.
Keluarga merasakan bahwa bila
segera ditangani
terjangkit
berbagai
penyakit
Diagnosis Keperawatan
Tidak efektifnya bersihan jalan nafas pada An. R (5
Skor
2.
Tujuan/Kriteria
Setelah dilakukan
Intervensi
1.Diskusikan
efektifnya
bersihan jalan
masalah ISPA
nafas pada
diharapkan
dengan
An.R (5 th) di
keluarga mampu
menggunakan
pilek
keluarga Tn H
mengenal masalah
lembar balik
berhubungan
2. Tanyakan
dengan KMK
keluarga
kembali kepada
merawat
Dengan cara :
keluarga tentang
23
Rasional
ISPA adalah infeksi
anggota
1.Menyebutkan
pengertian ISPA
keluarga yang
pengertian ISPA
3.Berikan pujian
sedang sakit
khususnya
tepat
An.R (5 th)
dengan ISPA
2.Menyebutkan
1.Diskusikan
- Menyebutkan 2
penyebab ISPA
bersama keluarga,
dari 4 penyebab
penyebaba ISPA
ISPA
dengan
menggunakan
lembar balik
12. 2. Motivasi
- - Tertular penderita
batuk
- - Belum imunisasi
lengkap
keluarga untuk
- - kurang gizi
menyebutkan
- - lingkungan tempat
kembali penyebab
ISPA
sehat
1.2 3. Beri
reinforcemen
positif atas usaha
yang dilakukan
keluarga
3.Mengidentifikasi
1. Dorongan
- Menyebutkan
penyebab ISPA
keluarga untuk
mengidentifikasi
anak
penyebab ISPA
pada anak
2. Beri
reinforcemen
positif atas
24
kemampuan
keluarga
mengidentifikasi
penyebab ISPA
pada anak
4.Menyebutkan
tanda-tanda ISPA
1. Diskusikan dengan
- Menyebutkan 3
keluarga tentang
tanda tanda
- Batuk
ISPA
- Pilek
- Demam
- umur 1 5 th : 40x
kembali tanda
tanda ISPA
- Nafas sesak /
3. Beri
reinforcemen
positif atas usaha
yang dilakukan
5.Menyebutkan 3
keluarga
1. Dorongan
Menyebutkan 3 dari
pencegahan ISPA
keluarga untuk
5pencegahan ISPA :
menyebutkan
pencegahan ISPA
1.5.2
2. Berikan
- - Imunisasi lengkap
reinforcemen
- - Berikan makanan
positif atas
kemampuan
- Jagalah kebersihan
keluarga cara
tubuh, makanan
6 Mengidentifikasi
mencegah ISPA
1. Bantu keluarga
serta lingkungan
Kondisi An R
membandingkan
mengalami ISPA
25
terjadi pada
anggota keluarga
dijelaskan dengan
kondisi An R
1.6.2
2. Motifasi
keluarga untuk
mengidentifikasi
masalah yang
timbul pada
anggota keluarga
An. R
1.6.3
3. Bersama
keluarga
menyimpulkan
masalah yang
dihadapi oleh
anggota keluar
4. Beri
reinforcemen
positif atas usaha
yang dilakukan
keluarga
Setelah dilakukan
1. Jelaskan pada
-Menyebutkan 1
tindakan
keluarga akibat
1x24 jam
telah diobati
diobati :
diharapkan
dengan
keluarga mampu
menggunakan
pertumbuhan dan
mengambil
lembar balik
perkembangan
keputusan untuk2.1.2
2.Motifasi
merawat anggota
keluarga untuk
26
- - Gangguan
- - Bronchitis
keluarga yang
menyebutkan
menderita ISPA
kembali akibat
lanjut dari ISPA
Dengan cara :
2.1 2.1 .Menyebutkan
reinforcement
diobatinya ISPA
positif atas
jawaban keluarga
2.Memutuskan
yang tepat.
1. Diskusikan
Keluarga
kembali dengan
memutuskan untuk
R dengan masalah
keluarga tentang
merawat anggota
ISPA
keinginan keluarga
keluarga dengan
untuk merawat
ISPA.
anggota keluarga
dengan ISPA
2. Beri
reinforcemen
positif atas
keputusan keluarga
untuk merawat
anggota keluarga
dengan ISPA
Setelah dilakukan
1. Diskusikan
-Menyebutkan 3
tindakan
dengan keluarga
dari 5 pencegahan
ISPA :
1x 24 jam di
harapkan keluarga
2. Motifasi
mampu merawat
keluarga untu
- - Imunisasi lengkap
anggota keluarga
menyebutkan
- - Berikan makanan
dengan ISPA
pencegahan ISPA
27
penderita batuk
3. Beri
- - Jagalah kebersihan
Dengan cara :
reinforcemen
tubuh, makanan
.3.1 Menyebutkan
serta lingkungan
cara perawatan
yang dilakukan
ISPA di rumah
keluarga
- - Jika hidung
tersumbat karna
pilek, bersihkan
lubang hidung
dengan sapu tangan
2.Melakukan
1.Demonstrasikan
bersih.
Keluarga dapat
kompres dingin
kepada keluarga
mendemonstrasikan
cara melakukan
cara melakukan
kompres dingin
kompres dingin.
2. Berikan
kesempatan kepada
keluarga untuk
mencoba
melakukan
kompres dingin
3. Beri
reinforcemen
positif atas usaha
keluarga
4. Pastikan
keluarga akan
melakukan
tindakan yang
diajarkan jika
3 Membersihkan
diperlukan
1.Demonstrasikan
Keluarga dapat
hidung yang
kepada keluarga
mendemostrasikan
tersumbat karna
pilek
hidung yang
hidung yang
tersumbat
tersumbat karena
2. Beri kesempatan
pilek
keluarga untuk
mencoba
membersihkan
hidung yang
tersumbat karena
pilek
3. Beri
reinforcemen
positif atas usaha
Keluarga
4 Pastikan keluarga
akan melakukan
tindakan yang
diajarkan jika
setelah dilakukan
diperlukan
1. Jelaskan
Menyebutkan 2 dari
tindakan
lingkungan yang
3 cara memodifikasi
lingkungan untuk
1x24 jam
ISPA
mencegah ISPA
diharapkan
2. Motifasi
keluarga mampu
keluarga untuk
memodiofikasi
mengulangi
lingkungan yang
penjelasan yang
dapat mencegah
diberikan
ISPA
3. Beri
reinforcemen
4.1 Menyebutkan
positif atas
cara cara
jawaban keluarga
29
memodifikasi
lingkungan
2 Melakukan
1.Observasi
Menyebutkan 2 dari
modifikasi
lingkungan rumah
3 cara memodifikasi
lingkungan yang
pada kunjungan
lingkungan untuk
terencana
mencegah ISPA
2. Diskusikan
dengan keluarga
hal positif yang
sudah dilakukan
keluarga
3. Berikan
reinforcemen
positif atas upaya
yang dilakukan
Setelah dilakukan
keluarga
1. Informasikan
Manfaat kunjungan
tindakan
mengenai
ke fasilitas
keperawatan
pengobatan dan
kesehatan :
pendidikan
- Mendapatkan
kesehatan , yang
pelayanan kesehatan
dapat diperoleh
pengobatan ISPA
keluarga di klinik
- Mendapatkan
atau balai
pendidikan
Dengan cara
pengobatan
kesehatan tentang
5 .1 Menyebutkan
2. Motifasi
ISPA.
kembali manfaat
keluarga untuk
kunjungan ke
menyebutkan
fasilitas kesehatan
kembali hasil
diharapkan
keluarga mampu
memanfaatkan
pelayanan
kesehatan
diskusi
3. Beri
30
reinforcemen
positif atas hasil
yang dicapai
D.IMPLEMENTASI
No Tanggal
Diagnosis keperawatan
Implementasi
dan Waktu
02-05-
1.mengkaji pengetahuan
2016/07.30
th ) di keluarga Tn H
perawatan ISPA :
P
araf
berhubungan dengan
2.
2.menjelaskan tentang
sakit khususnya An R ( 5
ISPA:
th )dengan ISPA
ji 3.memberikan obet
penurun panas / kompres
dingin,
4.membersihkan hidung
dengan kain bersih jika
hidung masih tersumbat
5.memberikan makan
sedikit tapi sering
ja 7. memakaikan selimut
selama anak masih panas
8.pemeriksaan kesehatan
secara teratur pada
pelayanan kesehatan
, 1.mendiskusikan bersama
keluarga tentang
31
gangguan
pertumbuhan dan
perkembangan,
kematian
3. memberi
kesempatan
kepada keluarga
unutk bertanya
4. meminta keluarga
untuk mengulang
kembali akibta
lanjut dari ISPA
5. memotivasi
keluarga untuk
memutuskan
tindakan merawat
anggota keluarga
dengan ISPA
Me
1. Mengkaji kemampuan
keluarga tentang
lingkungan yang sesuai
dengan masalah ISPA
Ny H mengatakan belum
dapat untuk 2.
memodifikasi lingkungan
yang sesuai dengan
masalah ISPA
33
2. M 3.menjelaskan tentang
lingkungan yang sesuai
dengan maslah ISPA : memberikan lingkungan
yang bersih , jendela dan
pintu di buka ,ruangan
tidak berbau asap
04.05.2016
/ 08.45
pada
an.p
kepda An.p
3
3.Mengobservasi kartu
berobat An. p
4. M 4.memberikan
reinforcement positif
bahwa tepat sekali
membawa An. p ke klinik
E.EVALUASI
Prioritas
No Dx
Evaluasi
Keperawatan
Tidak
efektifanya
bersihan
kompres dingin
jalan nafas
keluarga
b.d ISPA
sesauai standar
tidak direncanakan
S :ibu mengatakan membawa anaknya berobat
karena demam, pilek.
- ibu mengatakan bahwa di lingkunagnnya
banyak yang pilek.
- ibu mengatakan karena ada panas sehingga An.
R dibawa berobat.
O :An. R pilek dan demam.
A :: masalah teratasi.
P : ingatkan kembali ibu untuk membawa An. P
ke yankes bila tidak dapat ditangani dirumah
BAB IV
PENUTUP
37
Setelah menguraikan berbagai hal asuhan keperawatan keluarga pada An.R keluarga
Tn.H mulai dari pengkajian, perencaan, pelaksaan dan evaluasi maka penulis dapat
memberikan kesimpulan dan saran.
A. Kesimpulan
1. Pengkajian
Dengan adanya pengkajian maka dapat pula dilakukan pengumpulan data, kemudian data
tersebut dianalisa dan dikelompokkan untuk menegakkan diagnosa keperawatan
2. Perencaan
Perencanaan merupakan penyusunan rencana tindakan sesuai masalah yang ditemukan
pada saat melakukan pengkajian. Rencana tindakan dilakukan untuk mengurangi gejala
dan keluhan pada pasien dan dapat memberiksn rasa aman dan nyaman
3. Implementasi
Implementasi adalah pelaksanaan tindakan keperawatan secara nyata pada pasien,dengan
perencanaan yang telah dibuat.
4. Evaluasi
Evaluasi keperawatan terhadap klien dengan diagnosa ISPA, dilakukan sejauh mana
kriteria dan tujuan yang telah dapat dicapai. Adanya kerjasama keluarga, perawat dan
tenaga medis lainnya ternyata tindakan keperawatan dapt dilakukan dengan tujuan dan
kriteria yang ada pada perencaan dapat dicapai. Hasil evaluasi An. P sembuh.
B. Saran
1. keluarga perlu diberikan oendidikan kesehatan tentang penyakit klien dengan tujuan
kecemasan keluarga dapat berkurang dan keluarga tahu tentang proses penyakit yang
diderita klien.
2. kepada teman-teman apabila melakukan perawatan keluarga dapat berpedoman pada
proses keperawatan. Dengan memperhatikan aspek bio, psiko, dan spiritual.
38