Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
OLEH
SITI YUSNIAR Y K
B 111 09 399
HALAMAN JUDUL
SITI YUSNIAR Y K
B 111 09 399
SKRIPSI
Diajukan Sebagai Tugas Akhir Dalam Rangka Penyelesaian Studi Sarjana
Hukum Dalam Bagian Hukum Internasional Program Studi Ilmu Hukum
Pada
FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2013
i
PERSETUJUAN PEMBIMBING
: Siti Yusniar Y K
NIM
: B 111 09 399
Bagian
: Hukum Internasional
Judul Skripsi :
ANALISIS
DAMPAK
PENGGUNAAN
ANTENA
Pembimbing I
Pembimbing II
iii
: Siti Yusniar Y K
NIM
: B 111 09 399
Bagian
: Hukum Internasional
Judul Skripsi :
ANALISIS
DAMPAK
PENGGUNAAN
ANTENA
Memenuhi syarat untuk diajukan dalam ujian skripsi sebagai ujian akhir
program studi.
iv
ABSTRAK
SITI YUSNIAR Y. K. (B11109399). Analisis Dampak Penggunaan
Antena Parabola Secara Bebas di Indonesia (Suatu Tinjauan Hukum
Telekomunikasi Internasional), dibimbing oleh Juajir Sumardi sebagai
Pembimbing I dan Judhariksawan sebagai Pembimbing II.
Alat telekomunikasi telah menjadi salah satu penopang dalam
seluruh aspek kehidupan masyarakat. Di era globalisasi saat ini, alat
telekomunikasi telah berkembang sangat cepat dan fungsi dari alat
telekomunikasi tidak lagi hanya sebagai alat untuk mengirim pesan.
Informasi dan teknologi telah digunakan pada banyak sektor kehidupan,
mulai dari perdagangan/bisnis (electronic commerce atau e-commerce),
pendidikan (electronic education), kesehatan (tele-medicine), telekarya,
industri, pariwisata, lingkungan sampai ke sektor hiburan.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dampak terhadap
masyarakat Indonesia terutama yang berada di daerah terpencil maupun
di perbatasan dalam penggunaan alat telekomunikasi dalam bidang
penyiaran, yakni Antena Parabola.
Metode penelitian yang dipergunakan dalam penulisan skripsi ini
adalah dengan melakukan pnelitian lapangan ( Field Research ) dan
penelitian kepustakaan (Library Research). Penelitian Lapangan dilakukan
dengan melakukan wawancara secara langsung pada Staf-staf
Departemen Kementrian Komunikasi dan Informatika, Komisi Penyiaran
Indonesia (KPI), Televisi Republik Indonesia Pusat (TVRI), dan Kepala
Desa serta warga Kampung Barobo Desa Bulusibatang Kecamatan
Bontoramba Kabupaten Jeneponto. Sedangkan penelitian kepustakaan
dilakukan di Perpustakaan Pusat Universitas Indonesia, Perpustakaan
Pusat Universitas Hasanuddin, Perpustakaan Fakultas Hukum Universitas
Hasanuddin dengan mengumpulkan data melalui buku, jurnal ilmiah
hukum, serta peraturan perundang-undangan yang ada kaitannya dengan
materi dari skripsi ini. Analisis data yang digunakan adalah analisis
normatif deskriptif dengan maksud untuk mengolah data yang telah
diperoleh sehingga menjadi karya ilmiah / skripsi yang terpadu dan
sistematis.
Berdasarkan analisis terhadap data-data yang diperoleh penulis
selama penelitian, maka hasil didapatkan adalah antara lain: (1) Indonesia
sebagai salah satu negara penganut paham free flow of information oleh
karena itu pemerintah tidak memiliki peraturan yang secara signifikan
mengatur masalah yang terkait dengan penggunaan antena parabola. (2)
media massa terutama televisi dan radio menjadi instrument efektifefisien untuk mendistribusikan dan melakukan penetrasi nilai atau
wacana dominan dalam benak individu maupun masyarakat (3)
Pemerintah menganggap antena parabola bukan merupakan suatu
ancaman meskipun dampak yang ditimbulkan sudah semakin
meresahkan
v
KATA PENGANTAR
Bismlillaahirrahmaanir rahim
Alhamdullillaahi rabbil aalamiin.
Segala puji bagi Allah SWT. Yang telah melimpahkan begitu
banyak karunianya kepada penulis , penulis senantiasa diberikan
kemudahan, kesabaran dan keikhalasan dalam menyelesaikan skripsi
berjudul : ANALISIS DAMPAK PENGGUNAAN ANTENA PARABOLA
SECARA BEBAS DI INDONESIA (Suatu Tinjauan Hukum Telekomunikasi
Internasional).
Dalam kesempatan ini, Penulis menyampaikan terima kasih yang
sedalam-dalamnya kepada beberapa sosok yang telah mendampingi
upaya Penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan karya ini sesuai
dengan waktu yang telah ditargetkan. Terkhusus kepada Ayahanda M.
Yusuf siradjang dan ibunda Hj. Fatmawati yang telah melahirkan,
membesarkan dan mendidk penulis yang dengan sabar mengasuh dan
menjaga penulis, menasehati, dan terus memberikan didikan khusus,
mengajarkan arti kehidupan, kerja keras dan tidak mengenal putus asa
serta membantu dalam memberikan fasilitas dalam penyelesaian tugas
akhir penulis. Suatu kebanggaan dan kebahagiaan bagi penulis memiliki
orang tua terbaik di dunia dan akhirat. Terspesial penulis ucapkan terima
kasih kepada Saudara-saudaraku Yusfandi, Yuskinil dan Yusriyyahman
vi
terima kasih atas kepercayaan dan dukungan serta ketulusan kalian untuk
penulis selama menempuh pendidkan dan menggapai cita-cita penulis.
Melalui kesempatan ini, penulis menyampaikan rasa hormat dan
terima kasih kepada :
1. Bapak Prof. Dr. dr. Idrus A. Paturusi, sp.B., sp.bo.,selaku Rektor
Universitas Hasanuddin dan jajarannya.
2. Bapak Prof. Dr. Aswanto, S.H., M.H., D.F.M. selaku Dekan Fakultas
Hukum Universitas Hasanuddin dan jajarannya.
3. Ketua Bagian Hukum Internasional, Prof. Dr., S.M. Noor, S.H.,M.H.,
dan terima kasih kepada sekretaris bagian, ibu Iin Karita Sakharina,
S.H.,M.A. yang telah sabar mencurahkan tenaga, waktu dan pikiran
dalam pemberian saran dan motivasi.
4. Bapak Prof. Dr. Juajir Sumadi, S.H.,M.H. selaku pembimbing dan
penasehat akademik
S.H.,M.H.
Selaku
Pembimbing
Penulis.
Terima
kasih
atas
vii
Hukum
Perdata,
terima
kasih
atas
ilmu
yang
telah
S.Hum
dan
kak
Afiah
Mukhtar,
S.Pd
serta
pelajaran
yang
telah
diberikan,
terimakasih
telah
pengalaman,
pelajaran
dan
kebersamaannya
dalam
ix
17. Terimakasih untuk Laras, Irnha, wahyu, Tante Intan, Tante Wati,
Tante Idha, Uchok, Tante Suryani, Om Mul, Om Adi, Nenek, Dato,
Tante Sumi, Om Yunus, Om Sam, Om Basir , Tente Sia, Umy, Kak
Ibrahim, Kak Dyah, Ecce, Kak Ndink, Kak Dwi, Kak Udink, Andika,
Tante Sari, Tante Miati, Mamanya Davin dan seluruh keluarga
besar. Terimakasih banyak atas seluruh support, semangat dan
bantuan yang telah diberikan kepada Penulis selama ini. Semoga
Penulis bisa membalas semua kebaikan yang telah diberikan suatu
saat nanti.
18. Terimakasih juga buat kak Kaddar yang selama ini telah
membantu, membimbing dan memberikan masukan kapada
untuk
sahabat
dan
saudaraku,
DIAGONAL
MANAGEMENT, kak chanse, kak tiwi, tyana, kak dzul dan kak
ichal. Thanks buat pengalaman dan keceriaan yang telah diberikan
kepada penulis.
20. Terima kasih untuk kalian semua, yang selalu membuat Penulis
tersenyum dan selalu menyemangati dalam melakukan aktivitas
kampus.
Dengan segala keterbatasan dan kerendahan hati penulis yang
sangat menyadari bahwah karya ini masih sangat jauh dari kesemprnaan.
Maka dari itu saran dan kritik yang bersifat konstruktif sangat Penu
lis harapkan demi kelayakan dan kesempurnaan kedepanya agar
bisa diterima secara penuh oleh khalayk umum yang berminat terhadap
karya ini.
Man Jadda, Wajaddah.
Siti Yusniar Y K
xi
DAFTAR ISI
halaman
HALAMAN JUDUL .............................................................................
ii
iii
iv
ABSTRAK ..........................................................................................
vi
xii
12
12
13
14
14
14
15
17
19
21
25
27
28
30
33
D. Antena ................................................................................
34
35
36
xii
37
38
39
39
39
41
41
42
43
A. Regulasi
Hukum
Terkait
Penggunaan
Parabola
di
Indonesia ............................................................................
43
50
1. Peran
Negara
Dalam
Penggunaan
Parabola
Di
Indonesia .......................................................................
50
47
50
54
55
57
68
A. Kesimpulan .........................................................................
68
B. Saran ..................................................................................
70
DAFTAR PUSTAKA
xiii
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Manusia sebagai homo socius1 memiliki kemampuan dalam
ilmuwan
lain
mulai
bermunculan
dengan
memperkenalkan
Marconi.
Inilah
tonggak
lahirnya
telekomunikasi
tanpa
suatu
masyarakat
yang
telah
berorientasi
kepada
terus-menerus.
Salah
satu
bukti
pentingnya
peran
alat
peristiwa
itu
pulalah
semua
kapal
kemudian
diwajibkan
dalam
membantu
memproklamasikan
kemerdekaan
rakyat
Indonesia ke seluruh pelosok tanah air dan dunia. Dari pemancar radio
sederhana para pemuda indonesia mendapatkan informasi penting
tentang kekalahan penjajah dan memberikan dorongan semangat untuk
segera
mengumandangkan
kemerdekaan.
Berita
proklamasi
parabola
dalam
bidang
penyiaran,
terutama
dalam
Neman,
Christofel.
Sejarah
Telekomunikasi
di
Indonesia.
http://christofel22.wordpress.com/sistem-telekomunikasi/sejarah-telekomunikasi-diindonesia/. Tuesday, October 23, 2012 14:15:08 .
ingin dikaji oleh penulis melihat begitu besarnya dampak dari penggunaan
parabola itu sendiri secara luas. Apalagi di Indonesia tidak ada undangundang ataupun peraturan yang mengatur penggunaan parabola,
sedangkan untuk negara-negara lain seperti negara tetangga kita,
Malaysia, menganggap bahwa penggunaan parabola adalah haram,
sehingga pemerintah dan kerajaan mengeluarkan peraturan yang
melarang warga mereka untuk menggunakan parabola dengan bebas.
Dampak dari penggunaan parabola sangat besar terutama dalam
perubahan ideologi dan budaya suatu masyarakat. Salah satunya dapat
dilihat dari beberapa tayangan yang mampu mengubah pola perilaku dan
kebiasaan individu seperti tontonan dari barat yang tentunya memiliki
perbedaan budaya dan ideologi dengan negara Indonesia yang
menonjolkan busana terbuka dan pergaulan bebas di kalangan remaja,
hal ini tentu saja mempengaruhi remaja indonesia yang menonton
tayangan tersebut secara tidak langsung karena menganggap hal tersebut
merupakan sesuatu yang keren dan menjadi trend saat ini.
Selain tayangan film-film tentang dunia remaja negara-negara
barat, program siaran Smack Down yang diputar oleh televisi-televisi
swasta dan ditonton oleh masyarakat terutama kalangan anak-anak
berdampak pada pola perilaku mereka hingga mengakibatkan jatuhnya
korban jiwa. Salah satu kasus yang terjadi yakni tewasnya Reza Ikhsan
Fadilah (9) siswa kelas III SDN Cingcin I Katapang, Kabupaten Bandung,
Jawa Barat, pertengahan November lalu. Reza meninggal setelah sempat
sakit seusai bermain gulat bebas bersama tiga temannya. Sejumlah saksi
menuturkan, Reza konon dipelintir kedua tangannya ke belakang dan
kemudian ditindih tiga temannya. Permainan ini dilakukan meniru-niru
adegan yang mereka lihat dalam tayangan televisi.6Hal ini tentu menjadi
perhatian serius serta contoh betapa besarnya dampak yang ditimbulkan
dari siaran-siaran televisi yang tidak melalui sensor kelayakan dalam
penayangannya.
Peran Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) tentu sangat dibutuhkan
dalam hal ini, namun jika dikaitkan mengenai siaran luar yang didapat
secara langsung oleh masyarakat melalui parabola, tidak termasuk ke
dalam kewenangan KPI. Awalnya penggunaan parabola itu sendiri adalah
untuk mendapatkan siaran-siaran televisi swasta yang tidak dapat
dijangkau oleh daerah-daerah sehingga masyarakatnya menggunakan
parabola, itulah mengapa pengguna parabola kebanyakan berasal dari
daerah-daerah.
Kurangnya pengetahuan serta informasi mengenai besarnya
dampak negatif yang akan timbul jika tidak ada pengendalian langsung
dari pemerintah sendiri dalam menangani penggunaan parabola tentu saja
akan menjadi bom waktu terhadap perubahan perilaku maupun kebiasaan
masyarakat Indonesia.
Penayangan dari dalam negeri terkadang dapat menimbulkan
dampak negatif terhadap masyarakat seperti tayangan masak oleh salah
6
Di luar negeri, dalam hal ini sebut saja orang barat memiliki norma
dan kebudayaan yang berbeda. Hal-hal seperti kebebasan berekspresi,
seks, kekerasan dan moral yang sangat jauh dari sopan santun,
merupakan perbedaan mendasar yang seharusnya tidak ditampilkan
dalam siaran kita. Bukan tidak mungkin kelak kita akan kehilangan ciri
khas kebudayaan kita sebagai orang timur.
b. Matinya Kreatifitas
Dewasa ini acara lokal banyak yang mengadopsi siaran luar negeri,
dan bahkan menjiplak habis siaran luar negeri. Hal ini tentu saja akan
mematikan kreatifitas dan memundurkan kreasi dari penyedia acara lokal.
Selain itu ciri khas dari isi acara dalam negeri akan hilang.
c. Matinya Siaran Lokal
Materi dan isi dari siaran luar negeri lebih diminati dewasa ini
daripada siaran dalam negeri (lokal) membuat perusahaan yang
memproduksi siaran lokal telah kalah bersaing. Hal ini tentunya membawa
dampak lebih besar dari kelihatannya. Salah satunya adalah dengan
berkurangnya lapangan pekerjaan di bidang usaha siaran lokal. Lihat saja
kemunduran dalam dunia perfilman Indonesia saat ini. Bukan hanya itu
saja, apabila dibahas lebih dalam hal ini erat kaitannya dengan
perekonomian kerakyatan di Indonesia.
kebudayaan,
Perubahan
berperilaku
dalam
kehidupan sehari-hari.
Televisi
memiliki
pengaruh
yang
cukup
besar
terhadap
Fayri
Harau.
Dampak
Negatif
Dari
Siaran
Luar
Negeri.
http://fayriluv.blogspot.com/2011/11/dampak-negatif-dari-siaran-luar-negeri.html.
Diakses pada tanggal 23 Oktober 2012 pukul 15:56.
sama sekali (tapi boleh menonton acara televisi yang lainnya selain MTV).
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa setelah tidak menonton MTV
selama 5 bulan maka sumpah serapah turun 32%, pengrusakan benda
turun 52% dan pemukulan orang lain turun 48%. Dari penelitian ini
disimpulkan bahwa program televisi bisa berbahaya tapi MTV lebih
berbahaya lagi.MTV adalah satu program yang sangat digandrungi oleh
generasi muda (anak-anak, remaja dan bahkan orang yang telah
dewasa).
Iklan sangat bombastis dalam memberi janji-janji kesenangan dan
kebahagiaan yang diperoleh dengan memiliki produk tertentu. Dalam
tayangan iklan, kesenangan dan kehebatan serta kesuksesan diukur dari
kemampuan memiliki produk terbaru yang ditawarkan oleh iklan
tersebut.Ini mendorong anak untuk mengingini barang-barang baru yang
ditawarkan tersebut, lalu kemudian cepat bosan dengan barang itu,
karena telah muncul lagi barang yang lebih baru. Dengan demikian anak
berubah menjadi konsumtif.
Dilain hal, Berita dari siaran luar negeri juga membawa pengaruh
sangat besar bagi remaja dan anak-anak.Pada saat tayangan berita yang
mengandung unsur pornografis disiarkan di televisi, anak-anak dan
remaja merasa tertarik dengan tayangan tersebut.Alasannya karena berita
tersebut menunjukkan sifat sensualitas yang dapat mengakibatkan
mereka melakukan pergaulan yang menyimpang. Contohnya, gaya
berpacaran yang sudah melampaui batas hingga menimbulkan seks
10
bebas di kalangan remaja yang pada akhirnya banyak diantara remajaremaja yang menikah di usia muda. Selain itu juga dapat menimbulkan
pemerkosaan dan pencabulan di kalangan remaja.
b. Malas
Orang dewasa pun bisa kecanduan telenovela atau sinetron
apalagi anak-anak.Karena kecanduan menonton televisi anak-anak tidak
mau bermain di luar. Sehingga dunianya tidak bertambah luas, dan sangat
mungkin anak akan malas belajar. Kecanduan menonton tv akan
menimbulkan rasa malas membaca dan malas belajar dalam jiwa anak.
Dampak inilah yang menjadi kekhawatiran penulis terhadap
perlunya aturan yang di atur oleh pemerintah terkait dengan penggunaan
antena parabola yang dapat digunakan secara bebas oleh masyarakat
luas.
B.
Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas serta
penggunaan
parabola
secara
bebas
di
Indonesia?
3. Bagaimanakah Direct Broadcast Satellite (DBS) dalam aspek
Hukum Internasional?
11
C.
Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui aturan hukum yang ada di Indonesia terkait
tentang parabola.
2. Untuk mengetahui penggunaan dan dampak dari parabola di
Indonesa.
3. Untuk mengetahui aspek hukum Direct Broadcasting Satellite
(DBS) dalam Hukum Internasional.
D.
Kegunaan Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat atau berguna baik
dari
penelitian
pemikiran
ini
bagi
diharapkan
mampu
perkembangan
memberikan
Undang-undang
12
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A.
Tinjauan Umum
1. Definisi Hukum Internasional
Pada umumnya hukum internasional diartikan sebagai himpunan
8
9
13
Rosalyn Higgins:
International Law as a special and stylized system of decisionmaking, rather than as a purportedly mechanistic application of
rule 10
2. Pengertian Telekomunikasi
Telekomunikasi adalah teknik pengiriman atau penyampaian
infomasi, dari suatu tempat ke tempat lain. Dalam kaitannya dengan
'telekomunikasi' bentuk komunikasi jarak jauh dapat dibedakan atas tiga
macam:11
secara
bergantian
namun
tetap
Ibid. hlm. 5.
Wikipedia Indonesia.Telekomunikasi.http://id.wikipedia.org/wiki/Telekomunikasi. 24
Oktober 2012 07:30.
14
Convention
of
International
Telecommunication
Nairobi tahun 1982 juga yang termuat dalam lampiran Constitution and
Convention of the International Telecommunication Union Jenewa tahun
1992, definisi dari telekomunikasi adalah sebagai berikut :
Any transmission, emission or reception of sign, signals, writing,
images and sounds or intelligence of any nature by wire, radio,
optical or other electromagnetic systems.13
Undang-Undang
Telekomunikasi
Amerika
Serikat
12
13
14
15
sesungguhnya
telah
ada
sejak
abad
ke-19.
Dalam
istilah
Hukum
Telekomunikasi
sesungguhnya
15
16
salah satu sub bab bagian dalam Hukum Angkasa (Ruang Angkasa)
Internasional.16
Merujuk pada sejarah penemuan yang dipaparkan sebelumnya
perangkat atau sistem komunikasi yang dapat diidentifikasi sebagai
telekomunikasi dimulai dari sistem yang paling tradisional sampai dengan
penemuan paling termutakhir dewasa ini sehingga kurang tepat jika
bidang telekomunikasi hanya menjadi subbagian Hukum Angkasa (Ruang
Angkasa) Internasional karena sistem penyiaran radio konvensional (radio
broadcasting) dan sistem radio komunikasi amatir (amateur radio) tidak
membutuhkan satelit sebagai ceiling untuk proses kerja. Apalagi terhadap
sistem telekomunikasi yang hanya menggunakan kabel atau kawat
sebagai medium kerjanya.Untuk itu, sudah sepantasnya telekomunikasi
menjadi satu kajian khusus yang berdiri sendiri dan tidak berada dalam
konteks Hukum Angkasa.Dalam hal ini, terminologi yang dianggap tepat
adalah menggunakan istilah Hukum Telekomunikasi (Telecommunication
Law).17
Dalam bukunya, Geoffry Robertson dan Andrew G.L. Nicol
mengidentikkan Media Law sebagai hukum yang mengatur tentang hak
dan kewajiban para praktisi (journalist, broadcaster, editor, producer, atau
anyone else who publishes news or view through the communication
media) atau lebih kepada bagaimana hukum mengatur manusia
16
17
17
pengoperasian
radio
komunikasi
dalam
kerangka
hukum
18
19
20
Ibid. hlm. 8.
Ibid. hlm. 9.
Ibid. hlm. 14.
18
peraturan-peraturan
konstitusi,
resolusi
dan
pembentukan
aturan
ITU
internasional
merupakan
nasional.
Salah
seperti
pedoman
satu
konvensi,
utama
alasan
dalam
mendasar
21
22
23
19
diketahui,
kegiatan
pendayagunaan
ruang
angkasa
Prof. Dr. Priyatna Abdurrasyid. 1989. Hukum Antariksa Nasional. Jakarta: CV.
Rajawali. Hlm. 42.
20
mempunyai
pandangan
free
flow
of
information
gagal
melahirkan
konvensi
tersebut.
Dalam
draft
yang
25
26
21
Sebagai titik balik pernyataan konsep prior consent, maka Negaranegara maju pendukung kebebasan informasi menyatakan, bahwa konsep
prior consent:27
Merupakan
teknologi
pembatasan
baru
yang
terlalu
mungkin
dini
terhadap
sangat
penemuan
bermanfaat
bagi
27
22
Merupakan
penghalang
kerja
sama
regional
maupun
berkali-kali
28
29
23
30
Anggara, Army dkk. 2010. Makalah Hukum Internasional : Tanggung Jawab Negara.
Bandung: Universitas Padjajaran. Hlm.26.
24
jawab
negara
ini
juga
berhubungan
dengan
terhadap
masyarakatnya.
Menjaga
dan
melindungi
warga
negaranya dari pengaruh luar yang tidak sesuai dengan adat istiadat serta
ideologi negara adalah tanggung jawab setiap negara termasuk negara
Indonesia. Hal ini juga merupakan salah satu
25
kewajiban
sehingga
menimbulkan
dalam
pemenuhan
hak asasi mereka. Salah satu contohnya yakni kebebasan informasi yang
diberikan oleh negara dalam mendapatkan akses informasi yang seluasluasnya dalam pemenuhan hak untuk mendapatkan informasi, namun
pemerintah juga memberikan tanggung jawab pada masing-masing
individu dalam memilih siaran-siaran yang baik dan pantas untuk
dikonsumi, hal inilah yang di sebut sebagai self owned responsibility.
7. Blank Spot
Blank Spot berarti titik kosong, yakni dimana daerah blank spot
merupakan daerah yang tidak tersentuh oleh siaran atau daerah yang
letaknya sangat jauh dari stasiun pemancar sehingga hasil siaran dapat
berupa semut ataughost Shadow.
Daerah blank spot ini biasanya merupakan daerah yang berada di
kawasan perbatasan dan daerah-daerah yang memiliki letak geografis
yang sulit untuk dilewati sehingga pemasangan stasiun pemancar menjadi
kendala dalam pembangunannya.
26
8. Kedaulatan Negara
Bodin
dan
Hobbes
adalah
tokoh
yang
pertama
kali
31
27
adalah
tidak
adanya
otoritas
tertinggi
dalam
konsep
internasional.
Kedaulatan sebagai kekuasaan tertinggi negara bukan tanpa batas.
Menurut Kusumaatmadja (1990 : 13) di dalam pengertian kedaulatan
sebagai kekuasaan tertinggi terkandung dua pembatas penting:
28
B.
Telecommunication
Union
atau
Himpunan
yang berwenang
33
Hakikat
Kedaulatan
Negara
Dalam
Masyarakat
Internasional.
http://www.ut.ac.id/html/suplemen/ppkn4419/Materi3/Hakikat%20Kedaulatan.htm.
Diakses 13 februari 2013 pukul 06 42.
Judhariksawan, 2005.Pengantar Hukum Telekomunikasi. Jakarta: PT. Raja Grafindo
Persada, hlm. 53.
29
lain
yang
berhubungan
dengan
lembaga
penyiaran,
Telecommunication
Satellite
Organization
(INTELSAT)
Intelsat adalah suatu organisasi yang didirikan pada tahun 1964
pada saat meningkatnya ketertarikan dunia terhadap pengembangan
telekomunikasi ruang angkasa, serta dominasi Amerika Serikat dalam
produktifitas peralatan pesawat ruang angkasa, sistem pendaratan, dan
pengalaman operasional. Diawali dengan pembentukan konsorsium pada
tanggal 20 Agustus 1964 bernama International Telecommunication
Satellite Consortium yang terdiri dari 11 negara peserta, namun
didominasi
Amerika
Serikat
dengan
perusahaan
COMSAT
34
35
30
satelit,
baik
untuk
domestik,
regional,
maupun
adalah
suatu
organisasi
telekomunikasi
satelit
adanya
sistem
komunikasi
yang
andal
untuk
tujuan
keselamatan pelayaran.
36
37
31
C.
38
39
32
Negara
pemilik
satelit
serta
dioperasikan
menurut
D.
Antena41
Televisi dan radio adalah salah satu barang elektronik yang sudah
tidak asing lagi bagi kita.Agar benda tersebut dapat berfungsi dengan
baik, maka diperlukan antena sebagai alat pendukungnya.
1. Pengertian Antena
Antena adalah seutas kawat logam atau kabel yang dibentangkan
sedemikian rupa dan dapat menyerap listrik induksi dari gelombang
40
41
Juajir Sumardi. 1996. Hukum Ruang Angkasa (Suatu Pengantar). Jakarta : PT.
Pradnya Paramita. Hlm. 88.
Wikipedia Indonesia. Antena Parabola. http://id.wikipedia.org/wiki/Antena_parabola.
24 Oktober 2012 07:48.
33
dapat
bekerja
di
mana
saja
karena
gelombang
34
juga untuk
elektromagnetik.
elektromagnetik
yang
relatif
Panjang
pendek
gelombang
pada
energi
(radio)
frekuensi-frekuensi
ini
35
gelombang
di
tempat-tempat
yang
jauh
dari
pusat
menangkap
siaran,
bahkan
di
tempat-tempat
yang
jauh
transmisi.
Untuk
melakukannya,
dibutuhkan
peralatan
tambahan seperti tuner digital yang dapat membagi transmisi agar televisi
berbeda di satu rumah mampu mengakses program yang berbeda.
Kelemahan yang juga harus diperhatikan adalah gangguan cuaca. Antena
parabola dapat mengalami gangguan dalam menerima transmisi jika
cuaca terlalu buruk. Siaran televisi pada antena parabola juga rawan
36
37
BAB III
METODE PENELITIAN
A.
Lokasi Penelitian
Dalam proses penyusunan skripsi ini, penelitian merupakan salah
Perpustakaan
Fakultas
Hukum
Universitas
Hasanuddin
Makassar
-
B.
2. Sumber Data
Adapun sumber data yang digunakan oleh penulis dalam
menyelesaikan tugas akhir ini adalah :
Komunikasi
dan
Informasi,
Komisi
Penyiaran
39
hasil
wawancara
dengan
pimpinan
terkait
dari
pihakDinas
C.
D.
Analisis Data
Data yang diperoleh atau yang berhasil dikumpulkan selama
proses penelitian dalam bentuk data primer, sekunder dan tersier, diolah
dengan menggunakan analisis Normatif Deskriptif, dengan maksud untuk
40
mengolah seluruh data yang telah diperoleh agar menjadi sebuah karya
ilmiah / skripsi yang terpadu dan sistematis. Sehingga hasil penelitian
nantinya
diharapkan
mampu
memberikan
gambaran
mengenai
E.
Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan dari karya tulis yang merupakan tugas akhir
41
BAB IV
PEMBAHASAN
A.
asing yang dapat ditangkap, hal ini dikarenakan siaran asing yang di
tangkap merupakan peluberan siaran dari negara tetangga yang tidak
melalui sensor kelayakan. Hal inilah yang kemudian menimbulkan dampak
yang serius terhadap perilaku maupun kebiasaan masyarakat. Awalnya
penggunaan antena parabola bertujuan untuk mendapatkan siaran-siaran
televisi lokal dan nasional yang tidak dapat dijangkau oleh daerah-daerah,
sehingga masyarakatnya menggunakan antena parabola, itulah mengapa
pengguna antena parabola banyak berasal dari daerah-daerah.
Peran Komisi Penyiaran Indonesia tentu saja sangat dibutuhkan
dalam hal ini, namun jika dikaitkan mengenai siaran luar yang bersifat free
to air dan bebas ditangkap oleh antena parabola, hal ini berada diluar dari
kendali dan kewenangan KPI. Berdasarkan hasil wawancara dari salah
satu pihak Komisi Penyiaran Indonesia Daerah (KPID) Sulawesi Selatan,
Alem Febri Sonni, yang mengatakan bahwa Secara regulasi KPID tidak
mengurusi secara langsung mengenai siaran yang di dapat oleh
masyarakat melalui parabola, yang memiliki kewenangan langsung
mengenai hal itu adalah Kementerian Komunikasi dan Informatika melalui
42
43
Seperti
diketahui,
kegiatan
pendayagunaan
ruang
angkasa
44
disiarkan dari satelit dan dapat diterima oleh setiap negara dan rumahrumah (free flow of information) dengan hak-hak setiap negara untuk
mengatur diri masing-masing secara lengkap dan eksklusif.
Siaran dari ruang angkasa baik dari satelit ataupun dari tempat
lainnya itu dan yang masuk wilayah negara lain tanpa izin dianggap
sebagai melewati perbatasan tanpa hak ( illegal border crossing ).
mempunyai
pandangan
free
flow
of
information
45
gagal
melahirkan
konvensi
tersebut.
Dalam
draft
yang
46
Sebagai titik balik pernyataan konsep prior consent, maka Negaranegara maju pendukung kebebasan informasi menyatakan, bahwa konsep
prior consent:
Merupakan pembatasan terlalu dini terhadap penemuan teknologi
baru yang mungkin sangat bermanfaat bagi pendidikian, ekonomi,
dan sosial dari suatu bangsa;
Melanggar pasal 19 deklarasi hak asasi manusia untuk menerima
dan menyampaikan pendapat tanpa memerhatikan batas Negara;
47
berkali-kali
48
b. Free Flow of Information; konsep ini dapat dilihat dari dua segi,
yaitu: segi hak kedaulatan negara (souvereign rights) dan segi
hak-hak perseorangan (individu). Menurut konsep ini setiap
orang berhak untuk mengeluarkan pendapat dan menyiarkan
pendapatnya tanpa terhalang oleh suatu pembatasan. Konsep
ini didasari pada The Universal Declaration of Human Rights,
1948.
Semakin majunya teknologi baik dalam bidang informasi maupun
telekomunikasi, pemerintah berharap masyarakat Indonesia mampu
menyaring informasi-informasi yang layak untuk dikonsumsi. Dengan
adanya self owned responsibility yang diberikan oleh pemerintah dalam
penggunaan akses informasi, masyarakat diharapkan mampu menyaring
sendiri informasi-informasi yang akan mereka konsumsi sendiri. Negara
selain bertanggung jawab dalam memenuhi hak warga negaranya akan
penggunaan akses informasi, juga memiliki tanggung jawab terhadap
masyarakatnya. Menjaga dan melindungi warga negaranya dari pengaruh
luar yang tidak sesuai dengan adat istiadat serta ideologi negara adalah
tanggung jawab setiap negara termasuk negara Indonesia .
Salah satu tujuan negara di dalam pembukaan UUD aline ke-4
yang menyatakan .......melindungi segenap bangsa indonesia..... dan di
perjelas dalam Pasal 5 huruf (b) UU Nomor 32 Tahun 2002 Tentang
49
Penyiaran , yang isinya menjaga dan meningkatkan moralitas dan nilainilai agama serta jati diri bangsa. Berdasarkan Undang-Undang tersebut
sudah menjadi gambaran bahwa Negara melalui Pemerintah memiliki
kewajiban untuk senantiasa menjaga dan melindungi warga negara
Indonesia tidak hanya dari gangguan tindak kriminal tetapi juga pengaruh
buruk dari luar yang bertentangan dengan agama, budaya serta ideologi
Negara Kesatuan Republik Indonesia.
B.
yang
berkembang.
dipaksakan
Kedua,
secara
pelaksanaan
sepihak
HAM
kepada
dianggap
negara-negara
bukan
hanya
Manusia (DUHAM), maka kita akan menyadari akan kesalahan ini. Semua
penjelasan
protect),
negara
bertanggung
jawab
(state
Responsibility)
51
orang
sesungguhnya
mempunyai
kebebasan
untuk
sidang
pertama
PBB
pada
tahun
1946
telah
mengatakan:
pasal
sebagainya ditetapkan dengan undang-undang, terdapat jaminanjaminan lain seperti dalam TAP MPR No. XVII/MPR/1998 tentang Hak
Asasi Manusia melalui pasal-pasalnya:
52
haknya untuk
mendapatkan
53
vital bagi
kehidupan
masyarakat.
Di
zaman
yang telah
54
lebih baik yakni dengan cara mencicil antena parabola seharga 1,5 juta
per unit selama 2 tahun, sedangkan diliat dari segi
pendapatan
warga
sekalipun.Dewasa
ini
semakin
dirasakan
pentingnya
55
ekonomi.Jurnalistik
merupakan
jenis
kerja
yang
mengutamakan
56
3.
mulai
dari
57
58
Kominfo
Kabupaten
Blora,
Provinsi
Jawa
Tengah.
13. Diskominfo Kabupaten Pulau Morotai, Provinsi Maluku Utara.
14. Dishub Kominfo Kabupaten Cilacap, Provinsi Jawa Tengah.
15. Dinas Kominfo Kota Jayapura, Provinsi Papua
Untuk
59
unit
Rp326.212.700,
harga
motor
satu
unit
Rp43.219.000.
M-Pustika,
dengan
42
60
4.
diakibatkan
jauhnya
stasiun
pemancar
sehingga
tidak
terjangkau
61
Dampak
Penggunaan
Parabola
Terhadap
Masyarakat
Khususnya di Daerah
Sesungguhnya permasalahan-permasalahan yang muncul tidak
bisa lepas dari peran media televisi dan radio yang merupakan medium
penyalur nilai-nilai-nilai kepada masyarakat. Althusser (2002) dalam
perspektifnya menunjukkan kaitan antara media massa dan ideology,
dimana media massa mampu melakukan proses penyapaan dengan
menempatkan individu dalam posisi dan relasi social tertentu.
Hal
ini
62
paradigma
informasi yang dijamin dalam konsep Human Rights, maka negaranegara penganutnya mempunyai pandangan free flow of information
berdasarkan kebijakan open sky policy. Sementara itu negara-negara
yang
menolak
consent
prinsip
kebebasan
ini
mengajukan
konsep
prior
Uyun, Yazirwan. 2012. Profil dan Dinamika Penyiaran di Daerah Perbatasan NKRI.
Jakarta : Komisi Penyiaran Indonesia. Hlm. 21.
63
64
yang
disahkan
di
Strasbourg,
Perancis
Transfrontier
tahun
1989.
Direct
Television
untuk
Broadcasting.
Prinsip-prinsip
pemanfaatan
satelit
penyiaran langsung televisi yang terdiri dari 15 (lima belas) prinsip, antara
lainmenyatakan:
65
kesepakatan
mengenai
pemecahan
masalah
spill
over
tetapi
dia
juga
mengingatkan
bahwa
tidak
ditetapkannya
persoalan
isi
siaran
69
ini
berwujud
larangan-larangan
pemerintah
tidak
terjangkau
Indonesia
(blank
yang
spot)
tidak
penyiaran,
terlayani
namun
Ataupun
upaya
lain,
seperti
yang dilakukan
70
pemerintah
Singapura
dengan
menetapkan
pajak
tinggi
batas
daya
pancaran
antarnegara
akan
sulit
dari
Kementerian
Komunikasi
dan
Informatika
44
71
dengan Malaysia secara efektif baru dimulai sejak Tahun 2002 dalam
bentuk Joint Committee
on
Communications
(JJC).
Koordinasi
45
72
dan budaya terhadap suatu negara dapat terjadi. Belum lagi jika
penggunaan Dinas Siaran tersebut secara sengaja diperuntukkan bagi
tujuan-tujuan propaganda. Untuk itu pulalah telah dirumuskan beberapa
prinsip dalam Hukum udara Internasional bahwa:
oleh
transmisi-transmisi
gelombang
radio
yang
merugikan;
mencegah
wilayahnya
digunakan
untuk
transmisi
73
47
48
74
BAB V
PENUTUP
A.
Kesimpulan
1) Pemangku kewajiban HAM sepenuhnya adalah negara, dalam
hal ini adalah pemerintah. Dalam Deklarasi Umum Hak Asasi
Manusia (DUHAM), Semua penjelasan dalam komentar umum
menyatakan
kewajiban
bahwa
negara
perwujudan
(State
HAM
sepenuhnya
Responsibility).
Negara
adalah
harus
signifikan
mengatur
masalah
yang
terkait
dengan
75
televisi
menjadi
dan
radio
mendistribusikan
instrument
efektif-efisien
untuk
ingin
menunjukkan
betapa
media
memperlakukan,
mempengaruhi
dan
membentuk
76
perbatasan
yang
notabene
paling
rentan
terhadap
bahkan
tidak
mengenal
siapa
presiden
dan
lagu
Transfrontier
Perancis
tahun
PBB
juga
persoalan
spill
over, khususnya
ditetapkan
satelit.
Pada
yang
1989. Majelis
Assembly)
penggunaan
turut
Television,
campur
tanggal
disahkan
Umum
di
(General
dalam menyelesaikan
yang
10
diakibatkan
December
oleh
1982,
77
Saran
Sementara ini, perlu diakui bahwa
penyiaran
di
Indonesia
mampu
tidak
menjangkau
semua
semua
lembaga
wilayah
nusantara, masih ada area blank spot yang karena kondisi geografis
susah dijangkau atau dari segi ekonomis tidak menguntungkan untuk
didirikan lembaga penyiaran. Maka berbagai upaya yang harus dilakukan
antara lain, adalah:
1.) Peningkatan pembangunan infrastruktur penyiaran seperti
tower, pemancar relay dan keberadaan Lembaga Penyiaran(LP)
2.) Meningkatkan koordinasi antara KPI, LP, Pemerintah Pusat dan
Pemerintah Daerah Setempat.
3.) Mendorong Pemerintah untuk lebih memperhatikan daerahdaerah Blank Spot seperti desa-desa terpencil dan kawasan
perbatasan.
78
kemudahan
dalam
proses
perizinan
untuk
ini
berwujud
larangan-larangan
pemerintah
Ataupun
upaya
lain,
seperti
yang dilakukan
79
kedaulatan
negara
dan
80
DAFTAR PUSTAKA
Internasional
81
Sumber Lain:
Neman, christofel. Sejarah Telekomunikasi di Indonesia.
http://christofel22.wordpress.com/sistem
telekomunikasi/sejarahtelekomunikasi-di-indonesia/
Suara Pembaruan. Korban Smack Down.
http://opini.wordpress.com./2006/11/27/korban-smack-down/
Fayri Harau. Dampak Negatif Dari Siaran Luar Negeri.
http://fayriluv.blogspot.com/2011/11/dampak-negatif-dari-siaranluar- negeri.html.
Ruslan Burhani. 2013. Menkominfo Distribusikan M-Pustika Ke Provinsi
Terpencil. http://www.antaranews.com/berita/357001/menkominfodistribusikan-m-pustika-ke-provinsi-terpencil.
Wikipedia Indonesia. Telekomunikasi. http://id.wikipedia.org
/wiki/Telekomunikasi.
Hakikat Kedaulatan Negara Dalam Masyarakat Internasional.
http://www.ut.ac.id/html/suplemen/ppkn4419/Materi3/Hakikat%20K
edaulatan. htm.
Wahyudi, Herry. 2011. Konsep Kedaulatan.
http://filsafat.kompasiana.com/2011/04/17/konsep-kedaulatan356402.html.
Sharon L. Fjordback. The International Direct Broadcast Satellite
AControversy.
https://docs.google.com/viewer?a=v&q=cache:1x4lozUxhxoJ:weco
m.persiangig.com/document/Law/The-international-directbroadcast-satellite-controversy.pdf
UNOOSA (United Nation Office of Outer Space Affairs). Principles
Governing the
Use by States of Artificial Earth Satellite for
International Direct Television Broadcasting.
http://www.unosa.org/oosa/spacelaw/dbs.html.
L. Q. C. Lamar Society of International Law of University of Mississippi
School of Law. Journal of Space Law Vol. III. 1975.
http://www.google.co.id/url?=http://www.spacelaw.olemiss.edu/jsl/
pdfs/back- issue
M. Samwilu Mwaffisi. Direct Broadcast Satellites and National
Souvereignty : Can Developing Nations Their Airwaves?.
https://docs.google.com/viewer?a=v&q=cache:IbpaoE5gMDAJ:we
com.persiangig.com/document/Law/Direct-broadcast-satellitesand-national-sovereignty.pdf
82
Dokumen:
Constitution and Convention International Telecommunication Union 1992
and Instrument Amending the Constitution and Contvention of
The International Union, Kyoto, 1994
International Convention Concerning the Use of Broadcasting in The
Cause of Peace. UNGA Resolution 24 (1) 12 February 1946.
UNGA Resolution A/RES/37/92: Principle Governing The Use by States of
Artificial Earth Satellite for International Direct Television
Broadcasting.
Convention on International Liability for Damage Caused by Space Object
1972.
European Agreement for the Prevention of Broadcasting Transmitted from
Stations Outside National Territories 1969
International Convention concerning the Use of Broadcasting in the Cause
of Peace 1936
Undang-Undang Nomor 36 Tahun 1999 Tentang Telekomunikasi
Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2002 Tentang Penyiaran
Keppres No.18 Tahun 1996 Tentang Pengesahan Convention and
Constitution International Telecommunication Union.
83