Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
TINJAUAN PUSTAKA
Banjir merupakan kata yang populer di Indonesia, khususnya pada musim
hujan, mengingat hampir semua kota di Indonesia mengalami bencana banjir.
Peristiwa ini hampir setiap tahun berulang, namun permasalahan ini belum
terselesaikan, bahkan cenderung meningkat, baik frekuensinya, luasannya,
kedalamannya, maupun durasinya. Dalam mengatasi masalah banjir ini diperlukan
suatu sistem drainase yang baik, dengan didukung berbagai aspek perencanaan
yang terkait didalamnya.
A. Drainase
1. Pengertian drainase
Drainase berasal dari bahasa Inggris drainage yaitu kata kerja to
drain yang artinya mengeringkan, menguras, membuang, mengalirkan atau
mengalihkan air. Dalam bidang teknik sipil, drainase secara umum dapat
didefinisikan sebagai suatu tindakan teknis untuk mengurangi kelebihan air
yang berasal dari air hujan, rembesan, maupun kelebihan air irigasi dari
suatu kawasan/lahan, sehingga fungsi kawasan/lahan tidak terganggu. Air
hujan yang jatuh di
caranya dengan pembuatan saluran yang dapat menampung air hujan yang
mengalir di permukaan tanah tersebut (Suripin dalam Adi Yusuf M., 2006).
Drainase dapat juga diartikan sebagai usaha untuk mengontrol kualitas
air tanah dalam kaitannya dengan salinitasi. Jadi, drainase tidak hanya
menyangkut air permukaan tapi juga air tanah. Untuk drainase perkotaan
berfungsi mengendalikan kelebihan air permukaan, sehingga tidak
merugikan masyarakat, lahan dapat difungsikan secara optimal yang dapat
memberikan manfaat bagi kehidupan manusia dan tidak merusak sistem
infrastruktur lainnya (Suripin dalam Adi Yusuf M., 2006).
Prinsip dasar pengaliran/pembuangan air adalah bahwa air harus secepat
mungkin dibuang dan secara terus-menerus, serta dilakukan se-ekonomis
alasan-alasan tertentu.
c. Menurut fungsinya
Single Purpose
Yaitu saluran yang berfungsi mengalirkan satu jenis air buangan,
misalnya air hujan saja atau jenis air buangan lain seperti : limbah
lingkungan sekitar.
Saluran Tertutup
Yaitu saluran pada umumnya sering dipakai untuk air kotor (air yang
mengganggu kesehatan lingkungan) atau untuk saluran yang terletak
di tengah kota.
B. Sistem drainase
Sistem drainase dapat didefinisikan sebagai serangkaian bangunan air
yang berfungsi untuk mengurangi dan/atau membuang kelebihan air dari suatu
kawasan atau lahan, sehingga lahan dapat difungsikan secara optimal. Dirunut
dari hulunya, bangunan sistem drainase terdiri dari saluran penerima
(interseptor drain), saluran pengumpul (collector drain), saluran pembawa
(conveyor drain), saluran induk (main drain) dan badan air penerima
(receiving waters) (Suripin dalam Adi Yusuf M., 2006).
Sesuai fungsi dan sistem kerjanya, jenis saluran dapat dibedakan
menjadi (S.N, 1997) :
1. Saluran tersier (interceptor drain)
Saluran
interceptor
drain
adalah
saluran
yang berfungsi
sebagai
3.
dari
suatu
daerah
ke
lokasi
pembuangan
tanpa
harus
C. Hidrologi perkotaan
D. Masalah dan penanganan sistem drainase