Vous êtes sur la page 1sur 3

b.

bayi pada saat kelahiran

BB waktu lahir

Apakah bayi langsung menangis

Aktivitas bayi, kemampuan menghisap dan menelan rendah, pernapasan


dangkal

Keadaan plasenta (infant, berat kurang, luas permukaan kurang

2. pemeriksaan Fisik
a

secara umum : bayi tampak kecil, BB< 2500 gram, aktivitas lambat/tidak
aktif, tangis yang lemah, tremor.

kardiovaskuler : denyut jantung rata-rata 120-160 kali/menit, pada bagian


apikal dengan ritme teratur.

gastrointestinal

penonjolan

abdomen,

pengeluaran

mekonium

biasanya terjadi dalam waktu 12 jam, refleks menelan dan menghisap yang
lemas, ada anus/tidak, ketidaknormalan kongenital lain.
d

Pernapasan

: pernapasan rata-rata 40-60 kali/menit diselingi periode

apneu, pernapasan tidak teratur, retraksi interkostal dan suprasternal, serta


substernal.
e

Integumen

: kulit yang berwarna merah muda atau merah, kekuning-

kunigan, sianosis, verniks kaseosa sedikit, rambut lanugo di sekujur tubuh,


kurus, kulit tampak transparan, halus dan mengkilat, kuku pendek belum
melewati ujung jari. Rambut jarang atau mungkin tidak ada sama sekali,
ptekiae.
f

Neurologis

: refleks dan gerakan pada tes neurologis tampak tidak

resisten, menelan, mengisap dan batuk sangat lemah, suhu tubuh tidak
stabil, biasanya hipotermia, gemetar, kejang dan mata berputar-putar,
biasanya bersifat sementara, tetapi mungkin juga ini mengindikasikan
adanya kelainan neurologis.
g

Muskuloskeletal

: tulang kartilago telinga belum tumbuh sempurna,

lembut dan lunak, tulang tengkorak dan tulang rusuk lunak, gerakan lemah
dan tidak aktif atau letargi.
h

Ginjal

: berkemih setelah 8 jam kelahiran ketidakmampuan

untuk melarutkan ekskresi ke dalam urine.


i

Reproduksi

Bayi perempuan klitoris yang menonjol dengan labia mayora yang


belum berkembang

Bayi laki-laki skrotum yang belum berkembang sempurna dengan


rugae yang kecil, testis tidak turun ke dalam scrotum.

3. Pemeriksaan Diagnostik
a

Pemeriksaan glukosa darah : < 70 mg/dl, hipoglikemi bila kadar gula darah

20 mg/dl

Analisa gas darah

: PaO2 menurun (<80 mmHg), PaCO2 meningkat (>

45 mmHg), HCO3 menurun, H+ meningkat, saturasi O2 <94%


c

Pemeriksaan darah

: bilirubin meningkat baik total, direct maupun

indirect, PCV biasanya meningkat


d

Foto thoraks

melihat

adanya

kelainan

paru-paru,

surfactan

biasanya belum matur pada BBLR.


e

Titer TORCH

: untuk deteksi rubella

4. Analisa Data
Data
DO : DS :

RR > 60 x/mnt atau


<30 X/mnt
HR <70 x/mnt atau
>190 x/mnt
Retraksi
interkosta/supraster
nal
PaO2 < 80 mmHg
PaCO2 35-45 mmHg
HCO3 menurun, H+
meningkat
SaO2 <94%

Etiologi
BBLR

Masalah
Tidak efektifnya pola napas

Pertumbuhan&perkembanga
n organ tubuh belum
sempurna
Organ paru belum sempurna
Pembentukan membran
hyalin, surfactan belum
sempurna
Tegangan permukaan paru
meningkat
Paru sulit berkembang
Respirasi dangkal
Pola napas tidak efektif
BBLR

DS : DO :

Suhu > 36,5 o


Bayi menggigil

Tidak efektif thermoregulasi

Pertumbuhan&perkembanga
n paru belum sempurna
o

o
o

pengaturan suhu
tubuh di medulla
oblongata belum
sempurna
Imaturitas struktur
kulit
Luas permukaan
tubuh relatif lebih
besar dibanding
dengan BB

Mudah kehilangan panas


DS : DO :

hipotermia
BBLR

Gangguan nutrisi: kurang


dari kebutuhan

BB < 2500 gram


Muntah
Reflek menelan dan
menghisap lemas
GD < 20 mg/dl

Pertumbuhan&perkembanga
n organ tubuh belum
sempurna
Kemampuan menghisap,
menelan, digesti kurang
Asupan nutrisi/kalori tidak
adekuat

DS : DO:

Gangguan pemenuhan
kebutuhan nutrisi
BBLR
BB < 2500 gram
Kulit tipis dan
transparan
Lanugo banyak
Lemak subkutan
berkurang
Pergerakan lemas

Resiko infeksi, gangguan


integritas kulit

Pertumbuhan&perkembanga
n organ tubuh belum
sempurna
o
o

Imunitas humoral
dan selular masih
kurang
Kulit dan selaput
lendir membran
tidak mempunyai
pelindung

Rentan terhadap infeksi


o
o

Struktur kulit belum


matang
Lemak subkutan
kurang atau sedikit

Kerusakan integritas kulit

Kemungkinan diagnosa keperawatan :


1. Tidak Efektifnya pola nafas berhubungan dengan ketidakmatangan paru
karena produksi surfactan kurang
2. Tidak

efektifnya

Thermo-regulasi

berhubungan

dengan

imatur

pengendalian suhu, imatur struktur kulit.

3. Ganguan nutrisi : kurang dari kebutuhan tubuh (actual/potensial)


berhubungan dengan kemampuan menghisap / menelan / digesti rendah /
lemas, metabolisme tinggi, asupan kalori yang tidak mencukupi
4. Ganguan / resiko kurang cairan tubuh berhubungan dengan pengeluaran
yang disebabkan oleh imaturitas, pemanas radian, pengeluaran melalui
kulit atau paru
5. Resiko infeksi berhubungan dengan kekebalan tubuh masih kurang, system
imun belum matur

Vous aimerez peut-être aussi