Vous êtes sur la page 1sur 9

ACUAN TEMA

Olahraga dan permainan tradisional


I.

Pengetahuan Umum

Olahraga adalah serangkaian gerak raga yang teratur dan


terencana untuk memelihara gerak ( mempertahankan hidup ) dan
meningkatkan kemampuan gerak ( meningkatkan kualitas hidup ). Seperti
halnya makan, olahraga merupakan kebutuhan hidup yang sifatnya
periodik yang artinya olahraga sebagai alat untuk memelihara dan
membina kesehatan yang tidak dapat ditinggalkan. Olahraga merupakan
alat untuk merangsang pertumbuhan dan perkembangan jasmani, rohani
dan sosial. Orang yang gemar dan aktif melakukan olahraga fungsi
fisiologisnya, stabilitas emosional dan kecerdasan intelektualnya serta
kemampuannya bersosialisasai dengan lingkungannya akan lebih unggul
daripada orang yang tidak aktif melakukan kegiatan olah raga.
Olahraga akan meningkatkan sehat dinamis ( sehat dalam
gerak ), dan juga sehat statis ( sehat dikala diam ). Gemar olahraga juga
akan mencegah penyakit, hidup akan sehat dan nikmat. Namun
sebaliknya, malas berolahraga akan mengundang berbagai penyakit.
Kesibukan dalam kehidupan sering menyebabkan orang menjadi kurang
gerak, disertai stres yang dapat mengundang berbagai penyakit,
diantaranya adalah penyakit kardiovaskular
( penyakit jantung,
tekanan darah tinggi dan stroke ). Hal ini banyak dijumpai pada kelompok
usia pertengahan, tua dan lanjut, khususnya yang tidak melakukan
olahraga. Olahraga dan banyak gerak akan menyebabkan kita terbebas
dari stress, mencegah penyakit dan tentunya menyehatkan.
Di era moderan ini banyak sekali aktivitas olah raga yang dapat
dilakukan untuk melatih kebugaran tubuh, tetapi umumnya olahraga yang
dilakukan adalah jenis olah raga modern yang diadaptasi dari berbagai
negara, padahal di Indonesia sendiri ada banyak jenis olahraga tradisional
dalam bentuk permainan tradisional yang dapat meningkatkan
perkembangan kognitif, estetika, bahasa, fisik, sosial, afeksi serta untuk
meningkatkan daya jelajah yang memberikan pengetahuan dasar tentang
kehidupan. Namun sayangnya di era modern ini permainan tradisional ini
sudah mulai dilupakan oleh masyarakat bangsa Indonesia sendiri. Oleh
karena itu untuk menjembatani teman teman kecil untuk melestarikan
budaya Indonesia, di bulan September ini bunda akan mengulas tentang
olahraga permainan yang menjadi ciri khas Indonesia di mata dunia
Internasional.
II.
Jenis Jenis Olahraga Permainan Tradisional
1. Pencak silat
Pengertian Pencak silat secara umum adalah merupakan metode
bela diri yang diciptakan untuk mempertahankan diri dari bahaya yang
dapat mengancam keselamatan dan kelangsungan hidup. Sedangkan di
dalam kamus Bahasa Indonesia, pengertian pencak silat diartikan
sebagai suatu permainan atau keahlian dalam mempertahankan diri

dengan kepandaian menangkis, menyerang dan membela diri


dengan atau tanpa senjata. Ada juga yang mengatakan bahwa pencak
silat adalah gerak bela diri tingkat tinggi yang disertai dengan perasaan
sehingga penguasaan gerak efektif dan terkendali.
Pada zaman dahulu nenek moyang bangsa indonesia telah memiliki
cara
pembelaan
diri
yang
ditujukan
untuk
melindungi
dan
mempertahankan kehidupannya atau kelompoknya dari tantangan alam.
Mereka menciptakan ilmu beladiri dengan menirukan gerakan binatang
yang ada di alam sekitarnya, seperti gerakkan kera, harimau, ular, atau
burung elang. Asal mula ilmu bela diri di nusantara ini kemungkinan juga
berkembang dari keterampilan suku suku asli Indonesia dalam berburu
dan berperang dengan mengunakan parang, perisai dan tombak,
misalnya seperti pada tradisi suku Nias yang hingga abad ke 20 relatif
tidak tersentuh dunia luar.
Pencak silat sendiri saat ini telah diakui sebagai budaya suku
Melayu dalam pengertian yang luas yaitu penduduk daerah pesisir pulau
Sumatera dan Semenanjung Malaka, Jawa, Bali, Kalimantan, Sulawesi dan
pulau pulau lainnya yang juga mengembangkan bela diri ini. Menyadari
pentingnya bela diri ini maka dirasa perlu adanya organisasi pencak silat
yang bersifat nasional yang dapat pula mengikat aliran aliran pencak
silat di seluruh Indonesia. Pada tanggal 18 Mei 1948, terbentuklah Ikatan
Pencak Silat Indonesia ( IPSI ), yang hingga kini IPSI tercatat sebagai
organisasi silat nasional tertua di dunia. Pada 11 Maret 1980, Persatuan
Pencak Silat antar bangsa ( persilat ) didirikan oleh Eddie M.Nalapraya
yang saat itu menjabat sebagai ketua IPSI.
a. Terdapat 4 aspek utama dalam pencak silat, yaitu :
1. Aspek Mental Spiritual : Pencak silat membangun dan
mengembangkan kepribadian dan karakter mulia seseorang,
karena pada zaman dahulu umumnya para pendekar melalui proses
berdoa untuk mencapai tingkat keilmuan yang lebih tinggi.
2. Apek Seni Budaya: Budaya dan permainan seni pencak silat adalah
salah satu aspek yang sangat penting, karena istilah pencak pada
umumnya menggambarkan bentuk seni tarian pencak silat, dengan
musik dan busana tradisional.
3. Aspek Bela diri: kepercayaan dan ketekunan diri adalah sangat
penting dalam menguasai ilmu bela diri dalam pencak silat,
cenderung menekankan pada aspek kemampuan teknis bela diri
pencak silat.
4. Aspek olah raga: aspek fisik dalam pencak silat dikarenakan pesilat
mencoba menyesuaikan pikiran dengan olah tubuh dalam bentuk
demonstrasi jurus atau gerakan bela diri.
b. Nilai Positif Pencak Silat
Beberapa nilai positif yang diperoleh dalam olahraga beladiri pencak
silat adalah
1. Kesehatan dan kebugaran
2. Membangkitkan rasa percaya diri
3. Melatih ketahanan mental

4. Mengembangkan kewaspadaan diri yang tinggi


5. Membina sportifitas dan jiwa kesatria
6. Disiplin dan keuletan yang lebih tinggi
Tambahkan jurus dalam pencak silat
Ada di buku tema 3 kelas 3 kurikulum 2013, minta ke bu juju kalau
belum diprint

2. Tapak Gunung / Engklek


Engklek pada tahun 1970 menjadi permainan favorit dikalangan
anak anak. Dinamakan engklek karena cara bermainnya menggunakan
1 kaki yang dalam bahasa Jawa artinya engklek. Jumlah pemain engklek
bebas biasanya 2 5 anak. sebelum bermain dibuat gambar di tanah
dengan cara membuat garis dengan pecahan genteng atau batu. Jika di
lantai bisa menggunakan kapur garis yang dibuat seperti tanda + dengan
jumlah 8 kotak dan 1 setengah lingkaran. Setiap anak memiliki 1 pecahan
genteng atau keramik sebagai alat main.
Cara bermain:
Pemain harus melompat dari 1 kotak ke kotak lainnya dengan kaki,
terserah ingin melompat menggunakan kaki kanan atau kaki kiri yang
menjadi tumpuannya. Jika pemain sudah mencapai pada nomer 9, maka
pemain harus mengambilnya dengan cara menghadap kebelakang dan
berjongkok, tangan kita tidak boleh menyentuh garis kotak, kalau sampai
menyentuh garis kotak maka pemain tersebut gagal dan harus diganti
pemain lainnya. Kemudian yang terakhir jika pemain sudah melempar
pecahan genteng ke no 10 dan berhasil mengambilnya dengan cara yang
disebutkan tadi, maka pemain tersebut keluar sebagai pemenangnya.
3. Lompat Karet atau Lompat Tali
Permainan lompat tali intinya adalah melompat tali karet yang
tersimpul, penamaan permainan ini ada kaitannya dengan apa yang
dilakukan oleh pemain itu sendiri khususnya pada lompatan yang terakhir
dimana tali direnggangkan oleh pemegangnya setinggi kepal tangan yang
diacungkan ke udara, pemain lompat tali ini berjumlah 3 10 orang dan
dibagi menjadi 2 kelompok yaitu pemegang karet dan pelompat.
Cara bermain:
Sebelum permainan ini dimulai dilakukan hompimpa untuk memilih
2 orang sebagai pemegang tali. Ketinggian tali karet yang harus dilompati
mulai dari batas lutut pemegang tali, sebatas pinggang, dada, telinga
sebatas kepala, sejengkal di atas kepala, 2 jengkal di atas kepala, dan
setinggi kepalan tangan yang diacungkan ke udara.

4. Galah Asin
Galah asin, galasin atau gobak sodor adalah sejenis permainan
daerah dari Indonesia. Permainan ini adalah sebuah permainan grup yang
terdiri dari 2 grup dimana masing masing tim terdiri dari 3 5 orang.
Permainan ini sangat mengasyikan sekaligus sangat sulit karena setiap
orang berjaga dan berlari secepat mungkin jika diperlukan untuk meraih
kemenangan. Kalau di Makasar namanya main asing. Seorang pemain
bertindak sebagai peluncur ( kapten ). Permainan ini seru dan melatih
ketangkasan, strategi, kecepatan, dan kecerdikan.
Cara bermain:
Permainannya adalah menghadang lawan agar tidak bisa lolos
melewati garis ke baris terakhir secara bolak balik, dan untuk meraih
kemenangan seluruh anggota grup harus secara lengkap melakukan
proses bolak balik dalam area lapangan yang telah ditentukan. Permainan
ini biasanya dilakukan di lapangan bulutangkis dengan acuan garis garis
yang ada atau bisa juga dengan menggunakan lapangan segi empat
dengan ukuran 9 x 4 meter yang dibagi menjadi 6 bagian. Garis batas dari
setiap bagian biasanya diberi tanda dengan kapur. Anggota grup yang
mendapat giliran menjaga lapangan ini terbagi menjadi 2, yaitu anggota
grup yang menjaga garis batas horizontal dan garis batas vertical. Bagi
anggota grup yang mendapatkan tugas untuk menjaga garis batas
horizontal, maka mereka akan berusaha untuk menghalangi lawan,
mereka yang juga berusaha untuk melewati garis batas yang sudah
ditentukan sebagai garis batas bebas. Bagi anggota grup yang
mendapatkan tugas untuk menjaga garis batas vertical ( umumnya hanya
1 orang ), maka orang ini mempunyai akses untuk keseluruhan garis
batas vertical yang terletak di tengah lapangan.

5. Egrang Bambu
Egrang Bambu terbuat dari 2 batang bambu yang tingginya antara
2 3 meter, dan terdapat tempat untuk pijakan kaki yang juga dari
bambu. Cara membuatnya yaitu kita potong 2 bambu yang masing masing panjangnya antara 2 3 meter. Selanjutnya kitra potong 2 batang
bambu lagi untuk pijakkkan kaki yang masing masing panjangnya
hanya 20 30 cm, kedua bambu yang panjangnya 2 3 meter tadi diberi
lubang kira kira 30 cm dari bawah lubang itu berfungsi untuk
memasukkan bambu berukuran pendek yang nantinya untuk pijakkan
kaki. Permainan egrang ini sangat unik karena sangat dibutuhkan
keterampilan dan keseimbangan tubuh dalam menaikinya, maka tidak
semua orang dewasa maupun anak bisa menaikinya. Bentuk egrang
disesuaikan dengan pemakainya sesuai umur pemakai, permainan
egrang dapat dikatagorikan sebagai permainan anak anak biasanya

dimainkan anak laki laki usia 7 13 tahun, jumlah pemainnya 2 6


orang.
6. Benteng
Benteng atau bentengan adalah permainan tradisional yang
memerlukan ketangkasan, kecepatan berlari dan strategi yang jitu. Inti
dari permainan ini adalah menyerang dan mengambil alih benteng dari
lawan. Permainan benteng memerlukan pekarangan yang cukup luas
karena digunakan untuk berlari, waktu bermain bebas, jika malam hari
sebaiknya dibawah penerangan yang cukup. Permainan ini dimainkan 2
kelompok, masing - masing kelompok terdiri dari 4 - 8 orang. Kedua
kelompok akan memilih suatu tempat untuk markas, biasanya sebuah
tiang, batu atau pilar yang disebut sebagai benteng. Permainan ini
sangat bagus untuk berolah raga.
Cara Bermain :
Permainan dimulai dengan membuat 2 kelompok terlebih dahulu.
Setiap kelompok bisa terdiri dari 4 hingga 8 orang baik mslimah maupun
muslim. Masing masing kelompok itu memilih tiang, pilar atau juga
sebagai bentteng mereka. Kedua kelompok ini harus menyerang atau
mengambil alih benteng lawan dengan menyentuh tiang atau pilar yang
telah dipilih oleh lawan dan meneriakkan kata benteng, kemenangan
dapat diraih dengan menawan seluruh anggota lawan dengan lari
menyentuh tubuh mereka untuk menentukak siapa yang berhak menjadi
tawanan, ditentukan dari siapa yang paling akhir menyentuh mereka.
7. Bakiak
Bakiak atau biasa disebut terompa galuak adalah permainan
tradisional anak yang berasal dari Sumatera Barat. Bakiak terbuat dari 2
papan kayu tebal berbentuk sandal yang panjangnya sekitar 120 cm
125 cm. Pada masing masing papan terdapat 3 atau 4 tali karet untuk
pengikat kaki pemain. Bakiak dirancang sedemikian rupa agar dapat
digunakan oleh 3 atau 4 anak sekaligus. Hingga sekarang permainan ini
masih cukup populer untuk mengisi lomba 17 Agustusan di kampung.
Permainan bakiak membutuhkan kerja sama dan kekompakan para
pemainnya.
Bakiak ini memerlukan tempat cukup luas dan penerangan yang
cukup untuk bermain. Pada lomba biasanya terdiri dari 3 hingga 4 regu.
Semakin banyak peserta akan lebih seru. Pemain bebas, bisa laki -laki
atau perempuan jarak tempuh pada lomba bervariasi antara 10 15 M.
Cara Bermain:
Peserta yang terdiri dari beberapa regu memakai bakiak dan berdiri
digaris start. Setelah salah seorang panitia lomba memberi aba aba,
peserta beradu cepat berjalan dengan bakiak menuju garis finish. Jika
dalam 1 regu tidak kompak dalam melangkahkan kaki mereka, maka
yang terjadi adalah jatuh bersama sama. Regu yang paling cepat
berjalan hingga ke garis finish dinyatakan menang dan berhak masuk ke
babak final, yaitu melawan regu lain yang juga telah menang. Dari final
itu kan diperoleh 1 regu pemenang bakiak.
8. Ular Naga

Permainan ular naga cukup populer dan banyak dimainkan


dibeberapa daerah di Indonesia. Permainan ini dimainkan oleh 2
kelompok yang masing masing kelompok beranggota 5 hingga 10
orang. Pemain biasanya anak anak dan remaja baik laki laki maupun
perempuan. Permainan ular naga memerlukan pekarangan terbuka yang
luas dan cukup penerangan.
Cara Bermain :
Awal permainan dua orang yang menjadi gerbang yang telah
mendapatkan pengikut masing masin kelompok berbaris dan saling
berpegangan pada pundak anak di depannya. Anak yang paling besar
berada diurutan paling depan. Kedua kepala atau pemimpin barisan ular
naga saling berhadapan, kemudian mereka saling berusaha merebut ekor
atau anak yang berada di barisan ular paling belakang.
Ketika ular naga saling meraih ekor lawan, semua anggota barisan
harus berpegangan erat pada pundak anak didepannya dan tidak boleh
lepas tercerai berai. Ekor lawan yang berhasil di tangkap oleh kepala atau
anak yang paling depan akan menjadi anggota ular naga yang
menangkapnya. Begitu seterusnya, mana ular naga yang paling banyak
pengikut, dialah pemenangnya.
9. Petak Jongkok
Permainan petak jongkok Permainan petak jongkok adalah
permainan yang dilakukan dengan berjongkok untuk menghindari
pengejar. Permainan ini dimainkan oleh banyak anak dan tidak
memerlukan alat bantu. Permainan tradisional petak jongkok memiliki
nama yang bermacam-macam. Di daerah Purworejo, Jawa Tengah,
permianan ini disebut Dodokan. Di daerah Purbalingga, permianan ini
disebut Litunggrok.
Cara bermain:
Cara bermain petak jongkok adalah :
1.Tentukan satu orang sebagai pengejar dengan hompimpa/ pingsut.
2. Untuk menghindari pengejar, setiap anak boleh berjongkok. Bila anak
sudah berjongkok, berarti pengejar tidak boleh menyentuhnya.
3. Anak yang berdiri dapat membangunkan anak yang jongkok.
4. Tetapi anak yang terakhir jongkok berarti akan menjadi pengejar dan
menggantikan pengejar lama bila pengejar yang lama bisa
menyentuhnya. Begitu juga dengan anak yang tidak jongkok namun
berhasil disentuh oleh pengejar akan menjadi pengejar selanjutnya.
III.

Sikap Dalam Olah Raga


1. Sportivitas
Sportivitas adalah sikap adil dan jujur terhadap lawan
bertanding untuk mengakui keunggulan lawan bertanding, dan
menerima kekalahan dengan berlapang dada.
2. Bertanggung jawab
Tanggung jawab adalah kesadaran manusia akan tingkah laku
atau perbuatan yang disengaja maupun yang tidak disangaja dan
bersedia menerima konsekwensi atas kekeliruan yang telah
diperbuat.

3. Jujur
Jujur adalah sikap yang mencerminkan adanya kesesuaian
antara hati, perkataan dan perbuatan, yaitu apa yang diniatkan oleh
hati, diucapkan oleh lisan atau mulut dan ditampilkan dalam
perbuatan memang itulah yang sesungguhnya terjadi dan
sebenarnya.
4. Kerja sama
Kerja sama adalah suatu usaha bersama antara orang
perorangan atau kelompok untuk mencapai tujuan bersama.
5. Disiplin
Displin adalah sikap taat dan patuh terhadap nilai nilai yang
dipercaya termasuk melakukan pekerjaan yang menjadi tanggung
jawabnya.
IV.

Manfaat Olah Raga


Olah raga sangat bermanfaat bagi kesehatan tubuh. Dengan
berolahraga metabolisme tubuh menjadi lancar sehingga distribusi dan
penyerapan nutrisi dalam tubuh menjadi lebih efektif dan efisien.
Beberapa Manfaat olah raga diantaranya adalah
1. Menyehatkan Jantung sehingga dapat mencegah penyakit jantung
2. Membuat Metabolisme tubuh meningkatkan
3. Merampingkan tubuh sehingga mencegah penyakit obesitas
4. Menormalkan tekanan darah
5. Membakar kalori didalam tubuh
6. Menormalkan kadar kolesterol di dalam tubuh
7. Memperbaiki kualitas insulin di dalam tubuh
8. Membakar lemak
9. Meningkatkan kerja jantung
10. Melancarkan aliran darah
11. Meningkatkan pertumbuhan tulang dan gigi
12. Menjaga
kepadatan
tulang
sehingga
dapat
menjaga
keseimbangan tubuh
13. Membuat tidur berkualitas sehingga dapat mencegah insomnia
atau penyakit kurang tidur
14. Meningkatkan Kinerja otot dan daya tahan otot
15. Meningkatkan sistem imun
16. Membantu pertumbuhan sel baik di dalam tubuh
17. Meningkatkan kekuatan sendi
18. Meningkatkan daya ingat otak
19. Menyehatkan paru paru
20. Meningkatkan aliran oksigen ke seluruh tubuh, dll
V.
Surat Dan Doa Yang Diperkenalkan
VI. Sikap Yang Diperkenalkan
1. Hormat
2. Jujur
3. Bekerja Sama
4. Displin
5. Bertanggung jawab
6. Sportif
VII.

Target Asmaul Husna


1.
Yaa Naafi
2.
Yaa Rahiim

: Maha Pemberi Manfaat


: Maha Penyayang

3.

Yaa Muhaimin

: Maha Pemelihara

VIII. Kosakata Yang Dikenalkan


NO
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
20.
21.
22.
23.
24.
25.
26.
27.
28.
29.
30.
31.
32.
33.
34.
35.
36.
37.
38.
39.
40.
41.
42.
43.
44.
45.
46.
47.
48.
49.

INDONESIA
Olahraga
Permainan
Tradisonal
Kesehatan
Penyakit
Kebutuhan
Jantung
Jasmani
Rohani
Fisiologis
Stabilitas
Emosional
Intelektual
sosialisasi
Lingkungan
Kardiovascular
Budaya
Tubuh
Pikiran
Mental
Percaya diri
Gerakan
Metabolisme
Kalori
Obesitas
Latihan
Disiplin
Jujur
Bekerja sama
Tanggung jawab
sportivitas
Jiwa
Darah
Paru - paru
Otak
Otot
Sendi
Imun
Oksigen
Tulang
Gigi
Insomnia
Tidur
Bugar
Pemain
Kolesterol
Nutrisi
Insulin
Lemak

INGGRIS
Sport
Game
Traditional
Health
Disease
Needs
Heart
Physical
Spiritual
Physiological
Stability
Emotional
Intellectual
Socialization
Environment
Cardiovascular
Culture
Body
Mind
Mental
Confidence
Movement
Metabolism
calorie
Obesity
Exercise
Discipline
Honest
Cooperate
Responsibility
Sportsmanship
Soul
Blood
Lung
Brain
Muscle
Joints
Immune
Oxygen
Bone
Teeth
Insomnia
Sleep
Fit
Player
Cholesterol
Nutrition
Insulin
Fat

50. Kualitas

Quality

IX.

Informasi Orang Tua


1. 6 September 2016 teman teman kecil melakukan aktifitas
berenang puncak tema Agustus ( tempat menyusul )
2. 1 12 September 2016 pengumpulan Infaq Qurban
3. 29 September 2016 puncak tema September Festival Olahraga
permainan tradisional tempat Lap. Ahmad Yani
4. September 2016 Mulai dilaksanakan konseling psikologi

X.

Lagu Yang Dikenalkan

Vous aimerez peut-être aussi