Vous êtes sur la page 1sur 4

ASET

PIUTANG MURABAHAH
Piutang Murabahah adalah tagihan yang timbul dari transaksi perjanjian jual beli
antara bank dan nasabah bank di mana bank syariah membeli barang yang
diperlukan oleh nasabah dan kemudian menjualnya kepada nasabah yang
bersangkutan sebesar harga perolehan ditambah dengan margin laba / keuntungan
yang disepakati antara bank syariah dan nasabah.

1. Murabahah adalah persetujuan jual beli suatu barang dengan harga sebesar
harga pokok ditambah dengan keuntungan yang disepakati bersama dengan
pembayaran yang ditangguhkan 1 bulan sampai 1 tahun.
Piutang Istishna adalah tagihan yang timbul dari perjanjian jual beli barang dalam
bentuk pemesanan pembuatan barang dengan kriteria dan persyaratan tertentu
yang disepakati antara pemesan dan penjual.
Mudharabah adalah bentuk kerja sama antara dua atau lebih pihak di mana
pemilik modal (shahibul amal) mempercayakan sejumlah modal kepada pengelola
(mudharib) dengan suatu perjanjian di awal. Bentuk ini menegaskan kerja sama
dengan kontribusi seratus persen modal dari pemilik modal dan keahlian dari
pengelola.
Transaksi jenis ini tidak mewajibkan adanya wakil dari shahibul maal dalam
manajemen proyek. Sebagai orang kepercayaan, mudharib harus bertindak hati-hati
dan bertanggung jawab atas kerugian yang terjadi akibat kelalaian dan tujuan
penggunaan modal untuk usaha halal. Sedangkan, shahibul maal diharapkan untuk
mengelola modal dengan cara tertentu untuk menciptakan laba yang optimal.

Tipe mudharabah
Mudharabah Mutlaqah: Dimana shahibul maal memberikan keleluasaan penuh
kepada pengelola (mudharib) untuk mempergunakan dana tersebut dalam usaha
yang dianggapnya baik dan menguntungkan. Namun pengelola tetap bertanggung
jawab untuk melakukan pengelolaan sesuai dengan praktik kebiasaan usaha normal
yang sehat (uruf)

Mudharabah Muqayyadah: Dimana pemilik dana menentukan syarat dan


pembatasan kepada pengelola dalam penggunaan dana tersebut dengan
jangka waktu, tempat, jenis usaha dan sebagainya

bekerja sama untuk meningkatkan nilai asset yang mereka miliki secara bersamasama dengan memadukan seluruh sumber daya.

MEKANISME PEMBAYARAN ISTISHNA


Pembayaran dimuka => yaitu pembayaran dilakukan secara keseluruhan pada saat akad sebelum
aktiva istishna diserahkan kepada pembeli akhir. Pembayaran saat penyerahan barang => yaitu
pembayaran dilakukan pada saat barang diterima oleh pembeli akhir. Cara pembayaran ini
dimungkinkan adanya pembayaran termin sesuai dengan progres pembuatan aktiva istishna.
Pembayaran ditangguhkan => yaitu pembayaran dilakukan setelah aktiva istishna diserahkan
kepada pembeli akhir.

Ijarah adalah akad pemindahan hak guna atas barang dan jasa, melalui upah
pembayaran sewa, tanpa diikuti dengan pemindahan kepemilikan (ownership /
milkiyah) atas barang itu sendiri. Ijarah berarti lease contract dimana suatu bank
atau lembaga keuangan menyewakan peralatan (equispment) kepada salah satu
nasabahnya berdasarkan pembebanan biaya yang sudah ditentukan secara pasti
sebelumnya (fixed charge)
Pinjaman Qardh adalah penyediaan dana atau tagihan yang dapat dipersamakan
dengan itu berdasarkan persetujuan atau kesepakatan antara peminjam dan pihak
yang meminjamkan yang mewajibkan peminjam melunasi hutangnya setelah
jangka waktu tertentu. Pihak yang meminjamkan dapat menerima imbalan, namun
tidak diperkenankan untuk dipersyaratkan di dalam perjanjian.
Pembiayaan Mudharabah
Mudharabah adalah akad kerjasama antara bank selaku pemilik dana (shahibul
maal) dengan nasabah selaku (mudharib) yang mempunyai keahlian atau
ketrampilan untuk mengelola suatu usaha yang produktif dan halal. Hasil
keuntungan dari penggunaan dana tersebut dibagi bersama berdasarkan nisbah
yang disepakati.
PEMBIAYAAN MUSYARAKAH
Pembiayaan Musyarakah adalah perjanjian dimana terdapat pihak-pihak yang saling
menyumbangkan pembiayaan (dana / modal) dan manajemen usaha, pada suatu
usaha tertentu dengan proporsi bisa sama atau tidak. Keuntungan / Laba dari usaha
pembiayaan musyarakah tersebut dibagi sesuai dengan kesepakatan antara para
pihak berdasarkan nisbah yang telah disepakati, demikian juga dengan kerugian
yang timbul dari usaha tersebut dibagikan menurut proporsi modal.
ijarah adalah penjualan manfaat atau salah satu bentuk aktivitas antara dua belah pihak yang
berakad guna meringankan salah satu pihak atau saling meringankan, serta termasuk salah satu
bentuk tolong-menolong yang dianjurkan agama.

Musyarakah (syirkah atau syarikah atau serikat atau kongsi) adalah bentuk
umum dari usaha bagi hasil di mana dua orang atau lebih menyumbangkan
pembiayaan dan manajemen usaha, dengan proporsi bisa sama atau tidak.
Keuntungan dibagi sesuai kesepakatan antara para mitra, dan kerugian akan
dibagikan menurut proporsi modal. Transaksi Musyarakah dilandasi adanya
keinginan para pihak yang

Liabilitas
Dana Syirkah Temporer adalah dana yang diterima sebagai investasi dengan
jangka waktu tertentu dari individu dan pihak lainnya di mana entitas syariah
mempunyai hak untuk mengelola dan menginvestasikan dana tersebut dengan
pembagian hasil investasi berdasarkan kesepakatan.
Jika dana tersebut berkurang disebabkan karena kerugian yang bukan akibat
kelalaian, kesalahan disengaja, dan pelanggaran kesepakatan, maka entitas syariah
tidak berkewajiban untuk mengembalikan atau menutup kerugian tersebut.
Jadi dana syirkah temporer muncul karena ada transaksi investasi yang
menggunakan akad syirkah (kerja sama) yaitu mudharabah dan musyarakah.
Disebut temporer karena syirkah yang dilakukan memiliki jangka waktu tertentu.

Dana Titipan ( Wadiah )


Dana titipan ( wadiah ) adalah dana pihak ketiga yang dititipkan pada bank. Titipan
dana dari masyarakat ini dapat melalui giro dan tabungan. Penggunaan wadiah
dalam transaksi pendanaan dengan alasan fleksibilitas pengambilan dana atau
faktor keamanan.
Menurut PSAK 59, 2002, dan pedoman akuntansi perbankan syariah Indonesia
PAPSI, 2003, wadiah adalah titipan nasabah yang harus dijaga dan dikembalikan
setiap saat bila nasabah yang bersangkutan menghendaki. Bank syariah
bertanggung jawab atas pengembalian dana wadiah tersebut.
Wadiah dibagi atas wadiah yad-dhamanah dan wadiah yad-amanah. Wadiah yaddhamanah adalah titipan yang selama belum dikembalikan kepada penitip dapat
dimanfaatkan oleh penerima titipan. Apabila dari hasil pemanfaatan tersebut
diperoleh keuntungan maka seluruhnya menjadi hak penerima titipan (bank).
Sedangkan dalam prinsip wadiah yad-amanah, penerima titipan tidak boleh
memanfaatkan barang titipan tersebut sampai diambil kembali oleh nasabah
penitip. Bank dapat meminta imbalan (ujrah) atas penitipan dana wadiah tersebut,
dan memberikan bonus kepada nasabah dari hasil pemanfaatan uang titipan (dalam
wadiah yad dhamanah) namun tidak boleh diperjanjikan sebelumnya dan besarnya
tergantung pada kebijakan penerima titipan (bank).

Tabungan Wadiah
Tabungan wadiah adalah jenis simpanan dari nasabah yang memerlukan jasa
penitipan dana dengan tingkat keleluasaan penarikan dana tertentu. Tabungan
wadiah yang menggunakan prinsip wadiah yad dhamanah memungkinkan bank
dalam mengelola dana. Bank memperoleh izin dari nasabah untuk menggunakan
dana tersebut selama mengendap di bank. Nasabah dapat menarik sebagian atau
seluruh saldo simpanannya sewaktu-waktu atau sesuai dengan perjanjian yang
disepakati. Bank menjamin pembayaran kembali simpanan nasabah. Semua
keuntungan atas pemanfaatan dana menjadi milik bank. Atas keinginan bank, maka
bank dapat memberikan imbalan keuntungan yang berasal dari sebagian
keuntungan bank.

Mudharib atau Pengusaha adalah pengelola dana (modal) dalam akad


mudharabah; dalam mazhab Syafii disebut amil. Mudharib merupakan salah satu
unsur yang harus ada dalam praktik mudharabah. Aplikasi dalam lembaga
keuangan syariah, pihak bank bisa bertindak selaku mudharib tatkala melakukan
penghimpunan dana, atau pihak nasabah bertindak selaku mudharib tatkala
mengelola dana dari bank (entrepreneur).

Vous aimerez peut-être aussi