Latar belakang : Kehamilan merupakan salah satu faktor resiko terjadinya
vulvovagintis. Vulvovaginitis adalah infeksi mukosa vagina dan vulva, paling sering disebabkan oleh bakterial vaginosis (BV), kandidiasis vulvovaginalis (KVV), dan trikomoniasis (TR), bahkan dalam beberapa kasus berupa mixed infection. KVV merupakan infeksi tersering kedua setelah BV yang menyebabkan vulvovaginitis. Kolonisasi Candida sp. di vagina setidaknya 20 % pada wanita tidak hamil, namun meningkat sampai 30% pada wanita hamil dan semakin meningkat pada trimester ketiga hingga 40%, sehingga semakin bertambahnya usia kehamilan maka akan semakin tinggi resiko terjadinya KVV. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan usia kehamilan dengan kejadian KVV. Metode : Metode penelitian ini adalah observasi analitik dengan desain potong lintang, menggunakan data primer dari anamnesis dan pemeriksaan usap vagina pada 50 sampel ibu hamil di UPTD Puskesmas Jatibening. Hasil : 34 sampel (68%) dinyatakan positif dan 16 sampel (32%) dinyatakan negatif menderita vulvovaginitis. KVV ditemukan paling banyak pada usia kehamilan trimester kedua sebesar 45%. Dilakukan uji regression Chi-Square dan didapatkan nilai p=0,04 (signifikan). Kesimpulan : Terdapat hubungan antara usia kehamilan dengan kejadian KVV.
Kata kunci : Usia kehamilan, Vulvovaginitis, Kandidiasis Vulvovaginalis.
xii
ABSTRACT
Background: Pregnancy is one of the risk factors the occurrence of vulvovaginitis.
Vulvovaginitis is mucosal infection of vagina and vulva, most commonly caused by bacterial vaginosis (BV), candidiasis vulvovaginalis (KVV), and trichomoniasis (TR), even in some cases are mixed infection. KVV is the second most common after BV that causing vulvovaginitis. Colonization of Candida sp. in vagina at least 20% in non-pregnancy woman, however increase till 30% in pregnancy woman and get more increasing till 40% in third trimester in pregnancy woman, so increasingly the gestasional age will get higher the risk of occurrence of KVV. This research aims to know the relations between gestational age with the occurrence of KVV. Method: This research method is analytic observation with cross sectional design, using primary data from anamnesis and swab vagina examination in 50 pregnancy woman as sample at UPTD Puskesmas Jatibening. Results: Thirty four (34) sample (68%) was tested positive and 16 sample (32%) was tested negative suffer vulvovaginitis. KVV was found the most at the second trimester of gestational age amounting 45%. Undergone a regression Chi-Square test and obtained p value=0,04 (significant). Conclusion: There is relations between gestational age with the occurrence of KVV.