Vous êtes sur la page 1sur 11

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA

Pada keluarga Tn. R di Kodja II RT 005 RW 03


Kelurahan Kukusan
Kec. Beji Depok

I.

PENGKAJIAN
A. Data Umum
1. Nama Kepala Keluarga
2. Umur
3. Pekerjaan
4. Pendidikan
5. Alamat

: Tn.R
: 52 Tahun
: Wiraswasta
: SD
: Jl.Kodja II Gg. Mandor RT 005 RW 03 Kel.Kukusan

Kec. Beji Depok Tlp: 081290463130


6. Tanggal pengkajian
: 23 Agustus 2016
7. Komposisi Anggota Keluarga
N

Nama

Jenis

Hub Dgn

Kelamin

Keluarga

Umur

Pendidika

Pekerjaan

Status
Kesehatan

o
1

Tn.R

Suami

52 tahun

SD

Wiraswasta -

Ny. M

Istri

51 tahun

SD

Ibu RT

Asma

Tn. S

Anak

31 tahun

SMA

Karyawan

Tn. O

Anak

30 tahun

D3

Karyawan

Nn. P

Anak

20 tahun

SMK

Pelajar

Gastritis

Ny. I

Menantu

22 tahun

SMK

Ibu RT

An. A

Cucu

2 tahun

Blm Sklh

8. Genogram

Keterangan:
: Perempuan
: Laki-laki
: Anggota dalam satu rumah
9. Tipe Keluarga
Tipe keluarga Tn. R adalah Extended family (keluarga besar) didalamnya terdapat 3
generasi yang tinggal dalam satu rumah.
10. Suku
Keluarga bapak R berasal dari Jakarta (betawi) yang memiliki kebiasaan makan
makanan yang pedas, asam, serta kebiasaan minum kopi dan soda.
11. Agama
Tn. R dan keluarganya menganut agama islam, menjalankan shalat 5 waktu dan ikut
berpartisipasi dalam pengajian RT yang diadakan setiap 2x seminggu.
12. Status Sosial Ekonomi
Tn. R bekerja sebagai wiraswasta, sedangkan Ny. R bekerja sebagai guru mengaji.
Pendapatan Tn. R dan Ny. M masing-masing Rp. 2.200.000/bulan. Sedangkan anak
Tn. R yaitu Tn. S dan Tn. O adalah karyawan dengan gaji yang tidak tetap.
Pengeluaran pada keluarga Tn. R tidak menentu namun penghasilan keluarga Tn. R
mampu mencukupi kebutuhan keluarga.
13. Aktivitas Rekreasi Keluarga

Keluarga tidak mempunyai jadwal khusus untuk rekreasi ke tempat hiburan. Seharihari keluarga melakukan kegiatan di rumah dengan cara berbincang-bincang, atau
nonton TV bersama. Menurut keluarga hal ini dapat menjadi hiburan disela kesibukan
masing-masing.
B. Riwayat dan Tahap Perkembangan Keluarga
14. Tahap Perkembangan Keluarga saat Ini
Keluarga Bp R saat ini berada pada tahap perkembangan keluarga dengan anak dewasa
dimana tugas perkembangannya yaitu:
a. Memperluas keluarga inti menjadi keluarga besar
b. Mempertahankan keintiman pasangan
c. Membantu orang tua, suami atau istri yang sedang sakit dan memasuki masa tua.
d. Mempersiapkan untuk hidup mandiri dan menerima kepergian anaknya.
e. Menata kembali fasilitas dan sumber yang ada pada keluarga.
f. Berperan sebagai suami, istri, kakek dan nenek
g. Menciptakan lingkungan rumah yang dapat menjadi contoh bagi anak-anakya.
15. Tugas Perkembangan Keluarga yang Belum Terpenuhi
Keluarga Bp R mengatakan belum maksimal dalam mendidik anak karena anak yang
nomor 1 belum menikah. Menurut bapak R tahap perkembangan keluarga belum
terpenuhi, yaitu perkembangan keluarga dengan anak dewasa.
16. Riwayat Keluarga Inti
Suami dan istri adalah pilihan sendiri, menikah atas dasar saling mencintai dan
disetujui oleh orang tua mereka. Sejak usia remaja Bpk R sudah mempunyai kebiasaan
merokok dan minum kopi akan tetapi sampai saat ini tidak ada keluhan penyakit lain.
Sedangkan Ny R memiliki riwayat penyakit asma namun sekarang sudah tidak pernah
kambuh lagi.
17. Riwayat Keluarga Sebelumnya
Riwayat orang tua dan saudara baik Tn. R dan Ny. M tidak ada yang memiliki
penyakit Kronis.
C. Lingkungan
18. Karakteristik Rumah

Rumah permanen, yang di tempati keluarga Tn. R miliknya sendiri hasil jerih
payahnya berkeluarga, terdiri dari 3 kamar tidur, satu ruang tamu, satu ruang
keluarga, satu kamar mandi, tempat mencuci dan satu ruang dapur. Lantai rumah
terbuat dari keramik dan dalam rumah keadaan bersih. Penataaan peralatan dan
perabotan rumah tangga cukup bersih dan rapi.

Ventilasi dan pencahayaan rumah baik, kamar tidur mempunyai satu jendela dan
lubang angin, pada siang hari jendela selalu dibuka.

Kamar mandi mempunyai WC jongkok, dalam keadaan bersih dan air mengalir
dengan baik.

Sumber air berasal dari air tanah yang biasanya dipakai untuk mandi, mencuci,
bersihbersih, dan untuk minum membeli aqua galon dan juga menggunakan air
tanah yang dimasak terlebih dahulu. Menurut keluarga Tn. R air tanah di daerah
sini bagus tidak berwarna, berbau maupun berasa. Jarak dari sumber air ke septik
tank 10 m.

Tempat menjemur pakaian di balkon, tertata dengan rapi dan terkena matahari.

Penerangan rumah pada malam hari mempergunakan bola lampu dan neon,
penerangan cukup terang.

Sampah dikumpulkan di tempat sampah didepan rumah dan setiap harinya ada
tukang sampah yang datang untuk mengambilnya untuk dibuang ketempat
penampungan sampah sementara.

Rumah Tn. R berhimpitan dengan tetangganya baik sebelah kanan, kiri, dan
belakang.

Depan rumah Jalan dengan lebar 2,5 m aspal.

Di Teras rumah terlihat beberapa pot bunga dan kandang hewan peliharaan.

Jarak rumah dengan SDN terdekat kurang lebih 30 m.

Jarak rumah dengan Puskesmas terdekat lebih kurang 1 Km.

Jarak rumah dengan Stasiun Kereta kurang lebih 20 Km.

Jarak rumah dengan Jalan Raya kurang lebih 3 m.

Denah Rumah Keluarga Tn. R

Keterangan:
1.

Teras

2.

Kamar tidur 1

3.

Ruang tamu

4.

Ruang keluarga/ruang TV

5.

Kamar tidur 2

6.

Kamar tidur 3

7.

Kamar mandi

8.

Dapur

9.

Lantai 2: Balkon/tempat menjemur


19. Karakteristik Tetangga dan Komunitas RW
RT 005 RW 03 Kelurahan Kukusan, sebagian warganya bekerja sebagai wiraswasta,
karyawan, dan PNS. Jarak rumah satu ke yang lain berdekatan. Warga RT. 005/03
kebanyakan perantau dari daerah jawa dan sunda walau ada yang lain tapi sedikit
sedang ada juga yang asli Betawi. Menurut keterangan Ibu M kehidupan antara
keluarga dan masyarakat terjalin akrab. Hubungan silaturahmi berjalan baik, Mushola
dekat dengan rumah Tn. R. Jarak rumah dengan RS sekitar 3 Km dengan alat
transportasi menggunakan Motor / angkot, kalau ke puskesmas atau klinik jaraknya
sekitar 1 Km. Ibu M dan Tn. R mengatakan betah tinggal di lingkungan tempat
tinggalnya.
20. Mobilitas Geografi Keluarga
Sejak awal menikah sampai sekarang keluarga Tn. M tinggal di RW 03.
21. Perkumpulan Keluarga dan Interaksi dengan Masyarakat
Ibu M mengikuti pengajian rutin di RT. Apabila ada waktu luang Ibu M mengajak
bermain cucunya ke tetangga. Hubungan anggota keluarga terlihat rukun, tidak ada
konflik antara satu dengan yang lain (terlihat harmonis).
22. Sistem Pendukung Keluarga
Bila ada masalah dalam keluarga, keluarga lebih senang menyelesaikan dengan
anggota keluarga sendiri walaupun kadang juga melibatkan saudara walau hanya
melalui telepon. Hal lain yang dirasakan sebagai pendukung keluarga adalah tetangga

yang hidup saling menghargai, memperhatikan bila ada anggota keluarga yang sakit.
Disamping itu adanya gotong royong yang terlaksana dengan baik, bila ada yang sakit
ada dana sosial yang dapat membantu keluarga.
D. Struktur Keluarga
23. Pola Komunikasi Keluarga
Keluarga selalu berkomunikasi secara terbuka antar anggota keluarga, setiap anggota
keluarga bebas menyampaikan keluhan. Pengambil keputusan adalah Tn. R tetapi
terlebih dahulu berdiskusi dengan anggota keluarga lainya. Anggota keluarga yang
tinggal satu rumah setiap harinya bisa bertemu.
24. Struktur Kekuatan Keluarga
Dalam membuat keputusan lebih dominan Tn. R yang berperan untuk menentukan
walaupun kadang dibicarakan juga dengan anggota keluarga lainnya.
25. Struktur Peran Keluarga
Formal
a. Tn. R mampu menjalankan perannya sebagai suami maupun kepala rumah
tangga, walaupun Tn. R juga bekerja sebagai Wiraswasta.
b. Ny. M menjalankan perannya sebagai istri, pendamping suami, mendidik
anakanak yang sudah dewasa dan mendidik cucu yang tinggal bersamanya,
sebagai guru mengaji di RT dan privat.
c. Tn. S dan Ny. I menjalankan perannya sebagai pasangan suami istri, dan
membantu orang tua.
d. Tn. S dan Nn. P menjalankan perannya sebagai anak dan An. A menjalankan

perannya sebagai cucu.


Informal
a. Tn. R merupakan seorang suami yang tegas dalam mendidik anak anak, dan
sebagai pengatur rumah tangga.
b. Ny. M merupakan istri yang penyabar walaupun kadang kadang jengkel
juga jika anaknya diperintah atau diingatkan tidak mau mengikutinya.
c. Tn. S dan Ny. I adalah sepasang suami istri yang harmonis.
d. Tn. S dan Nn. P merupakan adik kakak yang saling tolong-menolong.
e. An. A merupakan cucu yang nakal namun menjadi penghibur bagi Bpk R, Ibu

M serta kedua orang tuanya.


26. Nilai dan Norma Keluarga
Keluarga menganut agama Islam dan dalam keluarga diajarkan norma agama Islam
yang dianut seluruh anggota keluarga, sehingga dalam keluarga harus patuh pada
ajaran/tuntunan islam.

E. Fungsi Keluarga
27. Fungsi Afektif
Dalam keluarga satu sama lain saling menghormati dan mengasihi. Bila ada masalah
selalu dibicarakan bersama-sama.
28. Fungsi Sosialisasi
Tn. R mengatakan pola pengasuhan yang dia terapkan kepada anak adalah mendidik
sopan-santun, disiplin, hormat kepada orang tua, bertanggung jawab serta memberi
kasih sayang. Keluarga berinteraksi dengan anggota keluarga yang lain begitu juga
dengan tetangga. Keluarga Tn. R terkadang berinteraksi dengan tetangga dan
mengikuti kegiatan pengajian dilingkungan rumahnya. Anak diberi kebebasan untuk
bergaul dengan tetangga.
29. Fungsi Perawatan Keluarga
Gastritis
Nn. P sering mengalami nyeri ulu hati kadang sampai terasa mual dan ingin
muntah serta kurang nafsu makan. Nn. P memiliki kebiasaan pola makan yang
tidak teratur, serta sering memakan makanan pedas dan instan. Nn. P pernah
mengobati penyakit maagnya namun sekarang sudah tidak lagi. Nn. P dan

keluarga mengetahui dan memahami tentang penyakit maag.


Asma
Ny. M dulu menderita asma namun sekarang sudah tidak pernah kambuh lagi.
Beliau tidak ingat sejak kapan menderita penyakitnya dan tidak mengetahui
apakah penyakitnya merupakan keturunan atau tidak. Ny. M mengatakan dulu
ketika kambuh biasanya ketika kelelahan dan banyak pikiran. Saat dikaji,
penanganan yang dilakukan oleh Ny. M terhadap asmanya hanya meminum obatobatan tanpa resep dokter. Ny. M mengetahui dan memahami tentang penyakit
serta penanganan penyakit yang pernah dideritanya.

F. Stress dan Koping Keluarga


30. Stressor Jangka Pendek
Nn. P sering mengalami nyeri pada ulu hati. sehingga kadang-kadang sampai tidak
dapat melakukan aktivitas sehari-hari.
31. Stressor Jangka Panjang
Nn. P mengatakan nyeri ulu hati sudah lama dirasakan bila kambuh Ny. P minum obat
dan istirahat.
32. Kemampuan Keluarga Berespon terhadap Masalah
Bila sakit Nn. P kambuh, keluarga segera membawa ke dokter dan RS terdekat.

33. Strategi Koping yang Digunakan


Bila ada masalah dalam keluarga biasanya dibicarakan secara bersama-sama untuk
memecahkan masalahnya.
34. Strategi Adaptasi Fungsional
Tn. R mengatakan bila sedang kesal lebih baik diam atau pergi ke luar rumah.
G. Harapan Keluarga
Ny. M mengatakan ingin agar anaknya (Nn. P) sembuh total dari maag. Karena Nn. P
beberapa kali masuk rumah sakit karena masalah pencernaan.

II. ANALISA DATA


No
.
1.

Data

Diagnosa

DS:

Gangguan rasa nyaman: nyeri

Nn. P mengatakan sering mengalami nyeri ulu hati lambung pada keluarga Tn. R
kadang sampai terasa mual dan ingin muntah serta khususnya Nn. P
kurang nafsu makan. Nn. P memiliki kebiasaan pola
makan yang tidak teratur, serta sering memakan
makanan pedas dan instan.

DO:

Abdomen distensi, bising usus 10x/mnt, keluhan nyeri


ulu hati terkadang sampai terasa mual dan muntah.

2.

DS:

Resiko terjadinya gangguan

Ny. M mengatakan dulu menderita asma namun pola nafas pada keluarga Tn.

R khususnya Ny. M
sekarang sudah tidak pernah kambuh lagi.
Beliau tidak ingat sejak kapan menderita
penyakitnya

dan

tidak

mengetahui

apakah

penyakitnya merupakan keturunan atau tidak.


Ny. M mengatakan dulu ketika kambuh biasanya

ketika kelelahan dan banyak pikiran.


Saat dikaji, penanganan yang dilakukan oleh Ny. M
terhadap asmanya hanya meminum obat-obatan
tanpa resep dokter.

DO:

TD 120/80 mmHg, nadi 90x/mnt, RR 20x/mnt, suhu 360C

SKORING MASALAH
1. Gangguan rasa nyaman: nyeri pada keluarga Tn. R khususnya Nn. P b.d. KMK merawat
anggota keluarga dengan maag/gastritis.

Kriteria
Sifat Masalah

Bobot
3/3 x 1 = 1

aktual nilai 3
Kemungkinan untuk diubah
Sebagian nilai 1
Potensial dicegah

Pembenaran
Masalah sedang terjadi, Nn. P mengalami
nyeri ditandai dengan adanya keluhan nyeri

1/2 x 2 = 1

pada ulu hati atau lambung.


Motivasi keluarga untuk mengatasi masalah

2/3 x 1 = 2/3

cukup.
Masalah dapat dicegah bila Nn. P mau makan

Cukup nilai 2

secara teratur dan berhenti memakan makanan

Menonjolnya masalah

instan.
Keluarga merasakan adanya masalah tersebut

2/2 x 1 = 1

Masalah ada dan perlu


segera ditangani nilai 2
Skore

dan perlu segera ditangani


3

2/3

2. Resiko terjadinya gangguan pola nafas pada keluarga Tn. R khususnya Ny. M b.d KMK
merawat anggota keluarga dengan asma.

Kriteria
Sifat Masalah

Bobot
2/3 x 1 = 2/3

resiko nilai 2

Pembenaran
Masalah belum terjadi, Ny. M belum
mengalami gangguan pertukaran gas ditandai
dengan wheezing tidak ada pernafasan

Kemungkinan untuk diubah

1/2 x 2 = 1

Sebagian nilai 1

20x/menit
Motivasi Ny. M untuk sembuh tinggi namun
Ny. M masih melakukan aktivitas yang cukup
berat dirumah seperti mencuci dan
menyetrika, Ny. R juga mudah stress terutama

Potensial dicegah

2/3 x 1 = 2/3

Cukup nilai 2
Menonjolnya masalah

bila menyangkut kesehatan anaknya.


Masalah belum terjadi, tetapi dengan motivasi
keluarga yang tinggi untuk mencegah

1/2 x 1 = 1/2

terjadinya akibat lanjut dari asma.


Keluarga mengatakan bahwa masalah pada

Masalah ada tetapi tidak

Ny. M adalah bukan masalah berat karena

perlu segera ditangani nilai

asma Ny. M sudah tidak pernah kambuh.

1
Skore

2 2/3

Prioritas Diagnosa Keperawatan


1. Gangguan rasa nyaman: nyeri pada keluarga Tn. R khususnya Nn. P.
2. Resiko terjadinya gangguan pola nafas pada keluarga Tn. R khususnya Ny. M.

Vous aimerez peut-être aussi