Vous êtes sur la page 1sur 4

A.

RHINITIS
KASUS
Nn. R umur 18 tahun dirawat di ruang THT Rumah Sakit Umum Raden Mattaher
Jambi hari kedua, ketika dilakukan pengkajian oleh perawat didapat data hidung meler,
bersin-bersin, mata merah berair yang tidak berhenti-henti, lapisan hidung membengkak
warna merah kebiruan, mudah tersinggung, nafsu makan menurun, susah tidur, klien bernafas
melalui mulut dan klien tampak gelisah.
1. Pengkajian
a.

Identitas
Nama
: Nn. R
Umur
: 18 Tahun
Jenis Kelamin : Perempuan

b. Keluhan Utama
Hidung meler dan bersin-bersin
Mata merah berair yang tidak berhenti-henti
Nafsu makan menurun dan susah tidur
c. Riwayat kesehatan sekarang.
Setelah dilakukan pengkajian oleh perawat didapat data hidung meler, bersin-bersin,
mata merah berair yang tidak berhenti-henti, lapisan hidung membengkak warna
merah kebiruan, mudah tersinggung, nafsu makan menurun, dan susah tidur, klien
bernafas melalui mulut.
d.

pemeriksaan penunjang
pemeriksaan laboratorium
tes alergi
tes in vitro

2. Analisa Data
No
1

Data

Problem

Etiologi

DS : DO : hidung meler, bersinbersin dan bernafas melalui


mulut

Bersihan jalan nafas


tidak efektif

Alergen
Saluran pernapasan
Merangsang reaksi
imun imun/ inflamasi

Akumulasi mucus

2 Ds :
klien mengatakan susah tidur
DO :
bersin-bersin, hidung meler

Ds : Do : Klien tampak gelisah

Hidung meler
Gangguan pola tidur
Penyumbatan sekret

Gangguan
ketidaknyamanan

Susah tidur karena


penyumbatan pada
hidung
Gejala terkait penyakit
Hidung meler
Bersin-bersin

3. Diagnosa Keperawatan
a. Bersihan jalan nafas tidak efektif b.d akumulasi mucus
b. Gangguan pola tidur b.d penyumbatan pada hidung
c. Gangguan rasa ketidaknyamanan b/d gejala terkait penyakit (gelisah)
4. Intervensi Keperawatan
No
1

Diagnosa
keperawatan
Bersihan jalan
nafas tidak
efektiif b.d
akumulasi mucus
DS : DO : hidung
meler, bersinbersin, klien
bernapas melalui
mulut.

Tujuan

Intervensi

Setelah
- 1. Auskultasi bunyi dilakukan
napas. Catat adanya
asuhan
bunyi napas, mis ;
keperawatan
mengi, krekels, ronki.
didapat kriteri
hasil :
- 2. Kaji/pantau
frekuensi pernapasan
1.Bersihan jalan
nafas kembali - 3. Kaji pasien untuk
efektif dengan
posisi yang nyaman
menujukkan
mis : peninggian
perilaku untuk
kepala tempat tidur,
memperbaiki
duduk pada
bersihan jalan
persandaran tempat
nafas.
tidur.
Mis :
mengeluarkan
sekret

Rasional
1. Obstruksi jalan
napas dan dapat atau
tak di
manevestasikan
adanya bunyi napas
adventisius.
2. Adanya beberapa
derajat dan dapat
ditemukan pada
penerimaan atau
selama stres atau
adanya infeksi akut.
Penafasan dapat
melambat dan
frekunsi ekspirasi
memanjaga inspirasi
memendek.

- 4. Pertahankan polusilingkungan minimum


mis : debu asap dan
bulu bantal yang
berhubunggan dengan
kondisi individu.

3. Peningian kepala
tempat tidur
mempermudah
fungsi pernapasan
dengan mengunakn
grafitasi

- 5. tingkatkan
- 4. Pencetus tipe
masukan caian
reaksi alergi
3000 /hari sesuai
pernapasan yang
jantung, memberikan dapat mentreger
air hangat.
episode akut

Gangguan pola
tidur b.d
penyumbatan
pada hidung
DS :
klien mengatakan
susah tidur.
Klien
mengatakan mata
berair tak ada
henti-hentinya
DO :
bersin-bersin
hidung meler

- 5. hidrasi membantu
menurunkan
kekentalan sekret,
mempermudah
pengeluaran.
Setelah dilakuka- 1. Tentukan kebiasan - 1. Mengakaji
asuhan
tidur biasanya dan
perlunya dan
keperawatan
perubahan yang
mengidentifikasi
didapat kriteria
terjadi
intervensi yang tepat
hasil :
- 2. Berikan tempat
- 2. Meningakatkkan
1.Perbaikan pola tidur yang nyaman
kenyamanan tridur
tidur atau
dan beberapa milik
serta dukungan
istirahat
pribadi mis : bantal,
fisiologis/psikologis
Kh :
guling.
Klien tampak
- 3. bila rutinitas
bisa tidur
- 3. Buat rutinitas tidur barumenggandung
Tidak sering
baru yang
aspek sebanyak
terbangun pada
dimasukkan dalam
kebiasaan lama,stres
malam hari
pola lama dan ling
dan ansietas yang
kungan baru.
berhubungan dapat
berkurang.
- 4. Tingkatkan
regimen kenyamanan - 4. Meningkatkan
waktu tidur .
efek relaksasi.
- 5. instruksikan
tindakan relaksasi.

- 5. Membantu
menginduksi tidur.

- 6. Berikan sedative

- 6. Membantu pasien

sesuai indikasi.

Gangguan
ketidaknyamanan
b/d gejala terkait
penyakit
Ds : Do : Klien
nampak gelisah

agar mudah
beristirahat.
Setelah
- 1. Jelaskan tentang - 1. Dengan
dilakukan
penyebab rasa
pemahaman klien
asuhan
ketidaknyamanan
akan lebih mengerti
keperawatan
yang terkait dengan
atau paham terhadap
didapat kriteria
kondisi klien.
kondisinya.
hasil :
22 Atur posisi yang
2. 2. Dengan posisi
nyaman.
yang nyaman, dapat
1.Gelisah pada - 3. Anjurkan klien
mengurangi rasa
klien dapat
menggunakan tehnik
ketidaknyamanan.
berkurang atau
relaksasi.
3.3. Agar pasien dapat
menghilang.
lebih tenang.

2
2

Vous aimerez peut-être aussi