Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
I.
PENDAHULUAN
Lonjakan besar pada pengembangan sistem kontrol pada kemudi kapal diawali
dengan diterapkannya PID Controller. Penerapan PID kontrol pada sistem kemudi
juga meningkatkan kerja dari sistem autopilot yang dimiliki oleh kapal. Dengan
diterapkannya PID sistem kendali mekanis mulai digantikan perannya dengan
kendali elektronik sehingga kinerja dan akurasinya semakin mengingkat.
Pada tahap ini uji coba fuzzy controller juga mulai diterapkan. Karena sifat kendali
dari kapal yang membutuhkan automatic parameters adjustmen atau perubahan
parameter secara otomatis, maka sistem kendali kapal adalah salah satu yang
pertama kali berhasil mengadaptasi dan mengimplementasi sistem kendali fuzzy
controller.
Sistem kontrol kapal modern didasarkan pada permodelan dimana dalam kasus
yang paling umum kapal dapat bergerak di enam derajat kebebasan: terjemahan di
x- itu, y-, dan arah z, dan rotasi di sekitar sumbu tersebut. Namun pemodelan
secara horizontal hanya akan mempertimbangkan 3 derajat kebebasan yaitu:
II.
PERSYARATAN KEMUDI KAPAL
1. Setiap kapal harus dilengkapi 2 sistem yang independen.
Sistem kemudi yang utama rudder harus dapat bergerak dari 35 0 portside
Kemudi
otomatis
yang
modern,
seperti
kemudi
yang
baik
harus memperhatikan proses diatas, jadi sebelum kapal duduk kembali pada
IV.
Pada umumnya sistem kemudi pada kapal memiliki 3 (tiga) komponen, yaitu:
1. Telemotor
2. Control unit
3. Power unit
Dimana deskripsi dari komponen tersebut adalah:
1. Telemotor memiliki 2 (dua) komponen yaitu transmitter dan receiver.
Transmitter terdapat pada bridge, yang menyalurkan perintah kepada
receiver yang berlokasi pada kompartemen steering gear. Dari bridge ketika
roda kemudi diputar, receiver pada steering gear akan memberikan perintah
kepada control unit yang juga berlokasi pada kompartemen steering gear.
Telemotor pada umumnya bertipe hidraulic, elektrik, atau kombinasi dari
elektrohidraulik.
2. Control unit, akan menerima perintah dari telemotor dan melanjutkan
perintah kepada power unit.
3. Power unit akan menjadi aktuator dimana semua perintah akan diubah
menjadi gerakan rudder.
V.
TIPE TIPE KONTROL KEMUDI PADA KAPAL
1. Follow up sytem
Pada tipe ini pergerakan rudder akan mengikuti gerakan dari roda kemudi secara
langsung. Ketika sudut yang diininkan tercapai sistem feedback akan memotong
powr dari aktuator kemudian rudder akan mengikuti sampai sudut sesungguhnya
dari rudder tercapai.
2. Automatic system
Dalam mode sistem otomatis kemudi dikendalikan oleh sinyal yang diterima dari
kompas induk sehingga kapal secara otomatis berapa pada arah dan sudut yang
dipilih. Sistem diatur sedemikian rupa sehingga ketika kapal di jalur, kemudi berada
di bagian tengah kapal danseimbang. Ketika kompas menunjukkan kesalahan,
autopilot melakukan cukup koreksi untuk membawa kapal kembali pada rute. Pada
saat kapal sudah berada di jalur yang tepat lagi, koreksi akan berhenti. Dengan
beberapa sistem, sistem ini memungkinkan pengkondisian arah kapal secara
sepenuhnya otomatis tanpa perlu campur tagan operator.
3. Non follow up system
Pada sistem non follow up pergerakan rudder akan bergerak sesuai arah yang
diinginkan dengan menekan atau menyetel kendali rudder, dan akan terus bergerak
sampai controller dikembalikan pada posisi netral. Pada sistem ini monitoring
kondisi aktual harus terus dilakukan dalam pengoperasiannya.