Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana menentukan besar jarak dan perpindahan?
2. Bagaimana menentukan besar kecepatan rata-rata dan kelajuan rata-rata?
3. Bagaimana mahasiswa menganalisis grafik hubungan antara posisi dan waktu (t)
pada benda yang bergerak lurus beraturan?
4. Bagaimana mahasiswa memahami karakteristik benda yang bergerak lurus
beraturan?
TUJUAN
1. Mahasiswa dapat menentukan besar jarak dan perpindahan.
2. Mahasiswa dapat menentukan besar kecepatan rata-rata dan kelajuan rata-rata.
3. Mahasiswa dapat menganalisis grafik hubungan antara posisi dan waktu (t) pada
benda yang bergerak lurus beraturan.
4. Mahasiswa dapat memahami karakteristik benda yang bergerak lurus beraturan.
TEORI SINGKAT
Benda dikatakan bergerak jika benda tersebut berubah kedudukan terhadap suatu
titik acuan. Benda yang bergerak akan melalui suatu lintasan dengan panjang tertentu
dalam waktu tertentu. Panjang ketal lintasan yang dilalui disebut jarak, sedangkan besar
perubahan posisi benda dari posisi awal ke posisi akhir disebut perpindahan. Jarak
adalah besaran skalar, sedangkan perpindahan adalah besaran vekker. (Penuntun
Praktikum Fisika Dasar 1)
Benda dikatakan bergerak lurus beraturan (GLB) jika benda tersebut bergerak pada
lintasan yang lurus dan bergerak dengan kecepatan tetap atau tidak ada perubahan
kecepatan terhadap waktu, sehingga percepatannya nol. Kecepatan didefenisikan sebagai
perubahan posisi setiap saat atau dalam bentuk matematis dituliskan;
v =
x
t
(2.1)
sedangkan kelajuan adalah besar jarak tempuh persatuan waktu atau dalam bentuk
matematis dituliskan :
v=
x
t
ket:
: jarak (m)
x
v
: kelajuan (m/s)
: kecepatan (m/s)
MEKEDE EKSPERIMEN
1. Alat dan Bahan
a. Meteran (1 buah)
b. Skepwatch (1 buah)
c. Tabung GLB (1 buah)
d. Statif (1 buah)
e. Alat tulis-menulis
2. Identifikasi Variabel
Kegiatan 1
a. Variabel kontrol
b. Variable manipulasi
c. Variabel respon
Kegiatan 2
a. Variabel kontrol
: kecepatan
: jarak
: waktu tempuh
: ketinggian
(2.2)
b. Variable manipulasi
: jarak
c. Variabel respon
: waktu tempuh
3. Definisi Operasional Variable
Kegiatan 1
a. Variabel kontrol
: kecepatan adalah perubahan posisi/perpindahan suatu
benda per satuan waktu. Dalam kegiatan ini, kecepatan
adalah variabel yang nilainya dijaga tetap oleh setiap
orang yang melintas pada jarak yang nilainya diubahubah.
b. Variabel manipulasi
: jarak adalah panjang ketal lintasan yang dilalui setiap
orang yang berjalan dari satu titik ke titik lainnya.
c. Variabel respon
: waktu tempuh adalah waktu yang digunakan oleh setiap
orang untuk bergerak dari titik satu ke titik yang lain.
Kegiatan 2
a. Variabel kontrol
: ketinggian adalah jarak antara suatu titik ke titik
lainnya yang diukur secara vertikal.
b. Variabel manipulasi
: jarak adalah panjang ketal lintasan yang dilalui oleh
gelembung pada tabung GLB.
c. Variabel respon
: waktu tempuh adalah waktu yang digunakan oleh
gelembung untuk menempuh jarak dari titik satu ke titik
yang lain.
4. Prosedur Kerja
Pada percobaan ini, ada dua kegiatan yang dilakukan. Pada kegiatan pertama, dibuat
empat titik, yaitu titik A, B, C, dan D sehingga membentuk persegi panjang. Setelah itu,
panjang lintasan diukur setiap antara dua titik tersebut dengan menggunakan meteran
yang telah tersedia, jarak yang diperoleh antara titik A-B, C-D adalah 2 meter, sedangkan
jarak antara titik B-C, D-A adalah 3 meter. Setelah itu, tiga orang diantara kami disiapkan
sebagai objek yang akan bergerak dengan kecepatan berbeda.Untuk orang pertama yang
bergerak dengan kecepatan yang lambat, berdiri di titik A sambil memegang skepwatch
yang telah terkalibrasi dan berjalan menuju titik B, pada saat itulah ia mengukur waktu
tempuhnya. Lakukan hal yang sama untuk lintasan A ke B ke C, dan A ke B ke C ke D,
serta A ke B ke C ke D ke A. Setelah itu, lanjutkan untuk orang kedua dan ketiga dengan
kecepatan sedang dan cepat. Kemudian catat hasilnya dalam tabel hasil pengamatan.
Pada kegiatan kedua, disiapkan tabung GLB dan statif untuk menggantungkan salah
satu ujung tabung. Ditandai minimal 4 titik A, B, C, dan D pada tabung. Panjang lintasan
dari dasar tabung (0 cm) ke titik A, ke titik B, ke titik C, dan ke titik D diukur. Salah satu
ujung tabung digantung pada statif dengan ketinggian tertentu, dimulai dari ketinggian 5
cm dari alas (meja). Ujung tabung yang satunya diangkat, agar gelembung dalam tabung
berada diujung yang terangkat. Kemudian, ujung tadi diturunkan sampai di alas sehingga
gelembung bergerak ke atas, waktu yang diperlukan gelembung untuk sampai di titik A
diukur (skepwatch mulai dinyalakan ketika gelembung tepat melintasi posisi 0 cm pada
tabung), dilakukan 3 kali pengukuran untuk setiap jarak tempuh. Langkah-langkah
sebelumnya diulangi dengan jarak tempuh yang berbeda (dari O ke titik B, ke C, dan ke
titik D). Hasil pengamatan ditulis dalam tabel pengamatan.
Waktu tempuh
(s)
3,5 0,1
2,6 0,1
1,8 0,1
6,6 0,1
6,0 0,1
4,2 0,1
9,1 0,1
8,0 0,1
6,4 0,1
14,7 0,1
11,6 0,1
8,8 0,1
Kegiatan 2
NST mistar
= 0,1 cm
NST skepwatch = 0,1 s
Tabel 2. Hasil pengukuran jarak tempuh dan waktu tempuh pada Gerak Lurus
Beraturan
Ketinggian
Jarak tempuh
Waktu tempuh
No.
(cm)
(cm)
(s)
2,1 0,1
11,80 0,05
2,1 0,1
2,1 0,1
4,3 0,1
23,50 0,05
4,3 0,1
4,3 0,1
1.
5,00 0,05
6,5 0,1
35,20 0,05
6,5 0,1
6,6 0,1
9,4 0,1
46,90 0,05
9,2 0,1
9,3 0,1
2.
10,00 0,05
1,5 0,1
11,80 0,05
1,5 0,1
1,6 0,1
3,0 0,1
23,50 0,05
2,9 0,1
3,0 0,1
35,20 0,05
4,5 0,1
46,90 0,05
2. Analisis Data
Aktivitas 1
A Kecepatan
v =
x
= x . t 1
t
d v =
x . t 1
dt
1
( x .t )
d v =
d x+
x
| |
d v
t
x .t
=
d x+
dt
1
v
x.t
x .t 1
| || |
d v d x dt
=
+
v
x
t
| || |
v x t
=
+
v
x
t
| x x|+|t t |v
v =
Lintasan A ke B
Orang pertama
4,5 0,1
4,5 0,1
6,1 0,1
6,1 0,1
6,0 0,1
v=
x
t
2,0000 m
3,5 s
0,0005
2,0000
v = |
= 0,57 m/s
0,1
3,5
| 0,57 m/s
0,02
KR = 0,57
100%
= 3,5 % ( 3 AB )
DK = 100% - KR = 100% - 3,5 % = 98,5 %
PF
Orang kedua
v=
x
t
2,0000 m
2,6 s
0,0005
2,0000
v =|
= 0,77 m/s
0,1
2,6
| 0,77 m/s
0,03
KR = 0,77
100%
= 3,9 % ( 3 AB )
DK = 100% - KR = 100% - 3,9 % = 96,1 %
PE = | 0,77 0,03 | m/s
Orang Ketiga
v=
x
t
v=|
2,0000
1,8
0,0005
2,0000
= 1,11 m/s
0,1
1,8
| 1,11 m/s
0,06
KR = 1,11
100%
= 5,4 % ( 3 AB )
DK = 100% - KR = 100% - 5,4 % = 94,6 %
PE = |
Lintasan A ke B ke C
Orang Pertama
v=
x
t
3,6100 m
6,6 s
0,0005
3,6100
v =|
= 0,55 m/s
0,1
6,6
| 0,55 m/s
0,01
KR = 0,55
100%
= 1,8 % ( 3 AB )
DK = 100% - KR = 100% - 1,8 % = 98,2 %
PE = |
Orang Kedua
v=
x
t
3,6100 m
6,0 s
0,0005
3,6100
v =|
= 0,60 m/s
0,1
6,0
| 0,60 m/s
0,01
KR = 0,60
100%
= 1,7 % ( 3 AB )
DK = 100% - KR = 100% - 1,7 % = 98,3 %
PE = | 0,60 0,01 | m/s
Orang Ketiga
v=
x
t
v = |
3,6100
4,2
0,0005
3,6100
= 0,86 m/s
0,1
4,2
| 0,86 m/s
0,02
KR = 0,86
100%
= 2,3 % ( 3 AB )
DK = 100% - KR = 100% - 2,3 % = 97,7 %
PE = | 0,86
0,02 | m/s
Lintasan A ke B ke C ke D
Orang Pertama
x
t
v=
3,0000 m
9,1 s
0,0005
3,0000
v = |
= 0,33 m/s
0,1
9,1
| 0,33 m/s
0,004
0,33
KR =
100%
= 1,2 % (3 AB)
DK = 100% - KR = 100% - 1,2 % = 98,8 %
PE = |
Orang Kedua
v=
x
t
v = |
3,0000 m
8,0 s
0,0005
3,0000
0,1
8,0
= 0,38 m/s
| 0,38 m/s
0,005
0,38
100%
= 1,3 % ( 3 AB )
DK = 100% - KR = 100% - 1,3 % = 98,7 %
PE = | 0,38 0,005 | m/s
Orang Ketiga
x
t
v=
3,0000
6,4
0,0005
3,0000
v = |
= 0,47 m/s
0,1
6,4
| 0,47 m/s
0,01
KR = 0,47
100%
= 2,1 % ( 3 AB )
DK = 100% - KR = 100% - 2,1 % = 97,9 %
PE = |0,47 0,01| m/s
Lintasan A ke B ke C ke D ke A
Orang Pertama
v =
x
0m
=
=0 m/s
t
14,7 s
|xx + t t |v
v =
0,1
+
0 m/s
|0,0005
0
14,7 |
v =
v =0 m/s
KR
PF =
v
0 m/s
100 =
100 =0
v
0 m/s
|v v|=|0 0|m/s
Orang Kedua
v =
x
t
0m
=0 m/ s
16,0 s
|xx + t t |v
v =
0,1
+
0 m/ s
|0,0005
0
11,6 |
v =
v =0 m/s
KR
v
0 m/s
100 =
100 =0
v
0 m/s
|v v|=|0 0|m/s
PF =
Orang Ketiga
v =
x 0m
=
=0 m/s
t
8,6 s
|xx + t t |v
v =
0,1
+ |0 m/ s
|0,0005
0
8,8
v =
v =0 m/s
KR
PF =
v
0 m/s
100 =
100 =0
v
0 m/s
|v v|=|0 0|m/s
B Kelajuan
x
v = =x . t 1
t
dv=
x .t 1
dt
( x . t 1)
dv=
dx+
x
| | | |
1
dv
t
x.t
=
dx +
dt
1
1
v
x .t
x .t
| || |
dv dx dt
=
+
v
x
t
| || |
v x t
=
+
v
x
t
|xx|+|t t |v
v=
Lintasan A ke B
Orang Pertama
v=
x
t
v =|
2,0000
3,5
0,0005
2,0000
= 0,57 m/s
0,1
3,5
| 0,57 m/s
0,02
KR = 0,57
100%
= 3,5 % ( 3 AB )
DK = 100% - KR = 100% - 3,5 % = 96,5 %
PE = |
Orang Kedua
v=
x
t
v =|
2,0000
2,6
0,0005
2,0000
= 0,77 m/s
0,1
2,6
| 0,77 m/s
0,03
KR = 0,77
100%
= 3,9 % ( 3 AB )
DK = 100 % - KR = 100% - 3,9% = 96,1%
PE = |
Orang Ketiga
v=
x
t
v = |
2,0000
1,8
0,0005
2,0000
= 1,11 m/s
0,1
1,8
| 1,11 m/s
0,06
KR = 1,11
100%
= 5,4 % ( 3 AB )
DK = 100% - KR = 100% - 5,4 % = 94,6 %
0,06 | m/s
PE = | 1,11
Lintasan A ke B ke C
Orang Pertama
v=
x
t
v = |
5,0000
6,6
0,0005
5,0000
= 0,76 m/s
0,1
6,6
| 0,76 m/s
0,01
KR = 0,76
100%
= 1,3 % ( 3 AB )
0,01 | m/s
Orang Kedua
x
t
v=
v = |
5,0000
6,0
0,0005
5,0000
= 0,83 m/s
0,1
6,0
| 0,83 m/s
0,01
KR = 0,83
100%
= 1,2 % ( 3 AP )
DK = 100 % - KR = 100% - 1,2% = 98,8%
PE = |
Orang Ketiga
v=
x
t
v =|
5,0000
4,2
0,0005
5,0000
= 1,19 m/s
0,1
4,2
| 1,19 m/s
0,03
KR = 1,19
100%
= 2,5 % ( 3 AB )
DK = 100% - KR = 100% - 2,5 % = 97,5 %
PE = |1,19
0,03 | m/s
Lintasan A ke B ke C ke D
Orang Pertama
v=
x
t
v = |
7,0000
9,1
0,0005
7,0000
= 0,77 m/s
0,1
9,1
| 0,77 m/s
0,01
KR = 0,77
100%
= 1,3 % ( 3 AP )
DK = 100% - KR = 100% - 1,3 % = 98,7 %
PE = | 0,77
0,01 | m/s
Orang Kedua
v=
x
t
v = |
7,0000
8,0
0,0005
7,0000
= 0,88 m/s
0,1
8,0
| 0,88 m/s
0,01
KR = 0,88
100%
= 1,1 % ( 3 AB )
DK = 100% - KR = 100% - 1,1 % = 98,9 %
PE = | 0,88 0,01 | m/s
Orang Ketiga
v=
x
t
v = |
7,0000
6,4
0,0005
7,0000
= 1,09 m/s
0,1
6,4
| 1,09 m/s
0,02
KR = 1,09
100%
= 1,8 % ( 3 AB )
DK = 100% - KR = 100% - 1,8 % = 98,2 %
PE = | 1,09 0,02| m/s
Lintasan A ke B ke C ke D ke A
Orang Pertama
x
t
v=
v =|
10,0000
14,7
0,0005
10,0000
= 0,68 m/s
0,1
14,7
| 0,68 m/s
0,005
0,68
KR =
100%
= 0,7 % ( 3 AB )
DK = 100% - KR = 100% - 0,7 % = 99,3 %
PE = |
Orang Kedua
x
t
v =
v =|
10,0000
11,6
0,0005
10,0000
= 0,86 m/s
0,1
11,6
| 0,86 m/s
0,01
KR = 0,86
100%
= 1,2 % ( 3 AB )
DK = 100% - KR = 100% - 1,2 % = 98,2 %
PE = | 0,86 0,01 | m/s
Orang Ketiga
v=
x
t
v = |
10,0000
8,8
0,0005
10,0000
= 1,14 m/s
0,1
8,8
| 1,14 m/s
0,01
KR = 1,14
100%
= 0,9 % ( 3 AB )
DK = 100% - KR = 100% - 0,9 % = 99,1 %
v =
0.57
m
m
m
m
+0.55 + 0.33 + 0
s
s
s
s
4
= 0,363 m/s
= 0,187 m/s
= 0,363 m/s
v = = 0,363 m/s
max
RE =
v
v
RE =
0,363
0,363
100%
100% = 100 %
PR |v v|m/ s
v =
0.77
m
m
m
m
+ 0.60 + 0.38 + 0
s
s
s
s
4
1 =
2 =
3 =
4 =
v
v
100%
= 0,438 m/s
0,438
0,438
RE =
100% = 100 %
PR |v v|m/ s
v =
1,11
m
m
m
m
+ 0,86 + 0.47 + 0
s
s
s
s
4
= 0,61 m/s
= 0,01 m/s
= 0,61 m/s
v = = 0,61 m/s
max
RE =
v
v
RE =
0,61
0,61
100%
100% = 100 %
PR |v v|m/ s
v =
0.57
m
m
m
m
+ 0.76 + 0.77 +0.68
s
s
s
s
4
= 0,065 m/s
= 0,695 m/s
4 =
v
v
RE =
0,125
0,695
100%
100% = 17,9 %
PR |v v|m/ s
v =
0,77
m
m
m
m
+ 0,83 + 0,88 + 0,86
s
s
s
s
4
1 = |0,770,835|m/s
= 0,065 m/s
2 = |0,830,835|m/s
= 0,005 m/s
3 = |0,880,835|m/s
= 0,045 m/s
4 = |0,860,835|m/s
= 0,025 m/s
v = = 0,065 m/s
max
RE =
v
v
RE =
0,065
0,835
100%
100% = 7,78 %
PR=|v v| m/s
|0,835 0,065| m/s
Kelajuan rata-rata Orang Ketiga
= 0,835 m/s
v =
1,11
m
m
m
m
+1,19 +1,09 +1,14
s
s
s
s
4
= 1,1325 m/s
= 0,0575 m/s
= 0,0075m/s
v = = 0,0575 m/s
max
RE =
v
v
RE =
0,0575
1,1325
100%
100% = 5,08 %
A = ( 0 i^ +0 ^j ) m
B =( 0 i^ +2 ^j ) m
C =( 3 i^ + 2 ^j ) m
D=( 3 i^ +0 ^j ) m
a. A ke B
AB=
B
A=( 0 i^ + 2 ^j ) m( 0 i^ + 0 ^j ) m
AB=( 0 i^ + 2 ^j ) m
b. A ke B ke C
AC =C
A =( 3 i^ + 2 ^j ) m ( 0 i^ + 0 ^j ) m
AC =( 3 i^ +2 ^j ) m
c. A ke B ke C ke D
AD =
D
A =( 3 i^ + 0 ^j ) m( 0 i^ + 0 ^j ) m
AD =( 24+ 0 ^j ) m
d. A ke B ke C ke D ke A
AA=
A
A= ( 0 i^ + 0 ^j ) m( 0 i^ + 0 ^j ) m
AA=( 0 i^ +0 ^j ) m
Aktivitas 2
1. Ketinggian
|11,80 0,05|cm
Jarak
t =
|5,00 0,05| cm
t 1 +t 2+ t 3
3
1 = |2,1 - 2,1|s = 0 s
2 = |2,1 - 2,1|s = 0 s
3 = |2,1 - 2,1|s = 0 s
max = 0,1 s
t=|2,1 0,1| s
v =
x
t
0,118 m
=0,06 m/s
2,1 s
|xx + t t |v
0,0005 0,1
v =|
+
0,06 m/s
0,118 2,1 |
v =
v =0,003 m/s
KR
v
0,003
100 =
100 =5 3 AB
v
0,06
5
DK = 100% - KR = 100% -
= 95 %
PF =
|v v|=|0,060 0,003|m/s
Jarak
|23,50 0,05|cm
t =
t 1 +t 2+ t 3
3
1 = |4,3 - 4,3|s = 0 s
2 = |4,3 - 4,3|s = 0 s
3 = |4,3 - 4,3|s = 0 s
max = 0,1 s
t=|4,3 0,1|s
v =
x
t
0,225m
=0,05 m/s
4,3 s
|xx + t t |v
0,0005 0,1
v =|
+
0,05 m/s
0,225 4,3|
v =
v =0,001 m/s
v
0,001
100
=
100 =2 3 AB
KR
v
0,05
2
DK = 100% - KR = 100% -
= 98 %
PF =
|v v|=|0,050 0,001|m/ s
Jarak
|35,50 0,05| cm
t =
t 1 +t 2+ t 3
3
1 = |6,56,53|s = 0,03 s
2 = |6,56,53|s = 0,03 s
3 = |6,66,53|s = 0,07 s
max = 0,07 s
t=|6,53 0,07|s
v =
x
t
0,355m
=0,05 m/s
6,53 s
|xx + t t |v
0,0005 0,1
v =|
+
0,05 m/ s
0,355 6,53 |
v =
v =0,001 m/s
KR
v
0,001
100 =
100 =2 3 AB
v
0,05
DK = 100% - KR = 100% -
= 98 %
PF =
|v v|=|0,05 0,001|m/s
Jarak
|46,90 0,05|cm
t =
t 1 +t 2+ t 3
3
1 = |9,49,3|s = 0,1 s
2 = |9,29,3|s = 0,1 s
3 = |9,39,3|s = 0 s
max = 0,1 s
t=|9,3 0,1|s
v =
x
t
0,469m
=0,05 m/s
9,3 s
|xx + t t |v
0,0005 0,1
v =|
+
0,05 m/s
0,469 9,3 |
v =
v =0,001 m/s
KR
v
0,001
100 =
100 =2 3 AB
v
0,05
DK = 100% - KR = 100% PF =
t =
= 98 %
|v v|=|0,05 0,001|m/s
2. Ketinggian
Jarak
|10,00 0,05| cm
|11,80 0,05|cm
t 1 +t 2+ t 3
3
1,5 s+1,5 s +1,6 s
=1,53 s
3
max = 0,07 s
t=|1,53 0,07|s
v =
x
t
0,118 m
=0,08 m/s
1,53 s
|xx + t t |v
0,0005 0,1
v =|
+
0,08 m/ s
0,118 1,53 |
v =
v =0,006 m/s
KR
v
0,006
100 =
100 =7,5 2 AB
v
0,08
DK = 100% - KR = 100% -
7,5
= 92,5 %
PF =
|v v|=|0,08 0,006|m/s
Jarak
|23,50 0,05|cm
t =
t 1 +t 2+ t 3
3
v =
x
t
0,235m
=0,08 m/s
2,97 s
|xx + t t |v
0,0005 0,1
v =|
+
0,08 m/s
0,235 2,97 |
v =
v =0,003 m/s
KR
v
0,003
100 =
100 =3,75 3 AB
v
0,08
3,75
DK = 100% - KR = 100% PF =
|v v|=|0,08 0,003|m/s
Jarak
|35,50 0,05| cm
t =
= 96,25 %
t 1 +t 2+ t 3
3
1 = |4,54,5|s = 0 s
2 = |4,54,5| s = 0 s
3 = |4,54,5| s = 0 s
max = 0,1 s
t=|4,5 0,1|s
v =
x
t
0,355m
=0,08 m/s
4,5 s
|xx + t t |v
0,0005 0,1
v =|
+
0,08 m/s
0,355 4,5|
v =
v =0,002 m/s
KR
v
0,002
100 =
100 =2,5 3 AB
v
0,08
DK = 100% - KR = 100% -
2,5
= 97,5 %
PF =
|v v|=|0,08 0,002|m/s
Jarak
|46,90 0,05|cm
t =
t 1 +t 2+ t 3
3
1 = |6,16,07|s = 0,03 s
2 = |6,16,07|s = 0,03 s
3 = |6,06,07|s = 0,07 s
max = 0,07 s
t=|6,07 0,07| s
v =
x
t
0,469m
=0,08 m/s
6,07 s
|xx + t t |v
0,0005 0,1
v =|
+
0,08 m/s
0,469 6,07 |
v =
v =0,001 m/s
v
0,001
100
=
100 =1,25 3 AB
KR
v
0,08
DK = 100% - KR = 100% PF =
1,25
|v v|=|0,08 0,001|m/s
= 98,75 %
50
45
40
35
30
Jarak (cm)
25
20
15
10
5
0
1
10
Waktu (s)
50
45
40
35
30
Jarak (cm)
25
20
15
10
5
0
1
Waktu (s)
tempuh 2 meter dan perpindahan 2 meter, waktu tempuh dari orang pertama, orang kedua,
dan orang ketiga masing-masing 3,5 0,1s, 2,6 0,1s, 1,8 0,1s. Dari lintasan
A ke B ke C dengan jarak 5 meter dan perpindahan 3,61 meter, waktu tempuh dari orang
pertama, orang kedua, dan orang ketiga masing-masing 6,6 0,1s, 6,0 0,1s,
4,2 0,1s. Dari lintasan A ke B ke C ke D dengan jarak 7 meter dan perpindahan 3
meter, waktu tempuh dari orang pertama, orang kedua, dan orang ketiga masing-masing
9,1 0,1s, 8,0 0,1s, 6,4 0,1s. Dari lintasan A ke B ke C ke D ke A dengan
jarak 10 meter dan perpindahan 0 meter, waktu tempuh dari orang pertama, orang kedua,
dan orang ketiga masing-masing 14,7 0,1s, 11,6 0,1s, 8,8 0,1s. Dari data
di atas, dapat kita simpulkan bahwa semakin jauh jarak yang ditempuh oleh tiap orang
maka akan semakin banyak waktu yang dibutuhkan untuk menempuh jarak tersebut. Dan
waktu tersebut juga ditentukan oleh kecepatan masing-masing orang.
Pada kegiatan kedua, dibuat 5 titik, yaitu titik start (0 cm), titik A, B, C, dan D dengan
mengubah ketinggian tabungnya sebanyak 2 kali, yaitu dengan ketinggian 5 cm dan 10
cm dari meja. Di ketinggian 5 cm, pada jarak tempuh 11,8 cm, rata-rata waktu tempuh
dari gelembung tersebut adalah 2,1 s, pada jarak 23,5, rata-rata waktu tempuhnya adalah
4,3 s, pada jarak 35,2 cm, rata-rata waktu tempuhnya adalah 6,53, dan pada jarak 46,9
cm, rata-rata waktu tempuhnya adalah 9,3 s. Sedangkan di ketinggian 10 cm, pada jarak
tempuh 11,8 cm, rata-rata waktu tempuh dari gelembung tersebut adalah 1,53 s, pada
jarak 23,5, rata-rata waktu tempuhnya adalah 2,97 s, pada jarak 35,2 cm, rata-rata waktu
tempuhnya adalah 4,5, dan pada jarak 46,9 cm, rata-rata waktu tempuhnya adalah 6,07 s.
Dari data tersebut, juga dapat disimpulkan bahwa semakin jauh jarak tempuh gelembung
maka semakin besar waktu tempuhnya. Jika dibandingkan antara ketinggian, maka
semakin tinggi ketinggian tabungnya maka semakin sedikit waktu tempuh yang
dibutuhkan.
KESIMPULAN
Dari percobaan ini, dapat disimpulkan beberapa hal seperti berikut :
1. Besar jarak ditentukan dengan mengukur panjang total lintasan yang dilalui oleh
benda. Sedangkan, perpindahan ditentukan dengan menghitung perubahan posisi dari
posisi awal ke posisi akhir, jika menggunakan persamaa yaitu
v=
2. Kecepatan rata-rata ditentukan dengan menggunakan persamaan
t
x
dimana
persamaan
v=
x
t
3. Dari grafik hubungan antara posisi dan waktu pada benda yang bergerak lurus
beraturan, dapat disimpulkan bahwa semakin besar jarak tempuh suatu benda maka
semakin besar pula waktu tempuh yang dibutuhkan.
4. Adapun karakteristik benda yang bergerak lurus beraturan, kecepatannya konstan dan
percepatannya sama dengan nol dan bergerak pada lintasan yang lurus.