Vous êtes sur la page 1sur 29

GERAK LURUS BERATURAN

Mutmainnah S, Rezky Nur Ariatami, Sulbiana, Yola Ivonny Harianto*)


Laborakerium Fisika Dasar Jurusan Fisika FMIPA
Universitas Negeri Makassar 2015
Abstrak. Kami telah melakukan percobaan tentang Gerak Lurus Beraturan. Percobaan ini
bertujuan untuk melatih mahasiswa khususnya mahasiswa Fisika agar dapat menentukan besar
jarak, perpindahan, kecepatan rata-rata, dan kelajuan rata-rata. Mahasiswa juga dituntut agar dapat
menganalisis grafik hubungan antara posisi dan waktu (t) pada benda yang bergerak lurus
beraturan, serta dapat memahami karakteristik benda yang bergerak lurus beraturan. Sebelum
melakukan percobaan, terlebih dahulu kami harus mengetahui alat dan bahan yang dibutuhkan,
seperti meteran yang akan digunakan untuk mengukur panjang lintasan, skepwatch yang akan
digunakan untuk mengukur waktu tempuh dari sebuah objek, tabung GLB yang didalamnya
terdapat gelembung yang akan berperan sebagai objek pengamatan, statif yang akan digunakan
untuk menggantung tabung GLB, dan alat tulis-menulis. Setelah itu, kami juga harus mengetahui
langkah kerja yang akan dilakukan. Pada percobaan ini, kami melakukan dua jenis kegiatan
dimana pada kegiatan pertama kami membuat 4 titik, yaitu titik A, B, C, dan D, sedangkan pada
kegiatan kedua kami membuat 5 titik, yaitu titik awal ( 0 cm), titik A, B, C, dan D. Objek
pengamatan pada kegiatan pertama adalah waktu tempuh oleh tiga orang yang berjalan dengan
kecepatan berbeda dalam menempuh titik-titik yang telah ditentukan, sedangkan objek
pengamatan pada kegiatan kedua adalah waktu tempuh dari gelembung pada tabung GLB.
Kata Kunci : GLB, jarak, kecepatan, kelajuan, perpindahan, dan waktu tempuh.

RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana menentukan besar jarak dan perpindahan?
2. Bagaimana menentukan besar kecepatan rata-rata dan kelajuan rata-rata?
3. Bagaimana mahasiswa menganalisis grafik hubungan antara posisi dan waktu (t)
pada benda yang bergerak lurus beraturan?
4. Bagaimana mahasiswa memahami karakteristik benda yang bergerak lurus
beraturan?
TUJUAN
1. Mahasiswa dapat menentukan besar jarak dan perpindahan.
2. Mahasiswa dapat menentukan besar kecepatan rata-rata dan kelajuan rata-rata.
3. Mahasiswa dapat menganalisis grafik hubungan antara posisi dan waktu (t) pada
benda yang bergerak lurus beraturan.
4. Mahasiswa dapat memahami karakteristik benda yang bergerak lurus beraturan.

TEORI SINGKAT
Benda dikatakan bergerak jika benda tersebut berubah kedudukan terhadap suatu
titik acuan. Benda yang bergerak akan melalui suatu lintasan dengan panjang tertentu
dalam waktu tertentu. Panjang ketal lintasan yang dilalui disebut jarak, sedangkan besar
perubahan posisi benda dari posisi awal ke posisi akhir disebut perpindahan. Jarak
adalah besaran skalar, sedangkan perpindahan adalah besaran vekker. (Penuntun
Praktikum Fisika Dasar 1)
Benda dikatakan bergerak lurus beraturan (GLB) jika benda tersebut bergerak pada
lintasan yang lurus dan bergerak dengan kecepatan tetap atau tidak ada perubahan
kecepatan terhadap waktu, sehingga percepatannya nol. Kecepatan didefenisikan sebagai
perubahan posisi setiap saat atau dalam bentuk matematis dituliskan;

v =

x
t

(2.1)

sedangkan kelajuan adalah besar jarak tempuh persatuan waktu atau dalam bentuk
matematis dituliskan :

v=

x
t

ket:

: jarak (m)

x
v

: perubahan posisi atau perpindahan (m)

: kelajuan (m/s)

: kecepatan (m/s)

: selang waktu (s)

MEKEDE EKSPERIMEN
1. Alat dan Bahan
a. Meteran (1 buah)
b. Skepwatch (1 buah)
c. Tabung GLB (1 buah)
d. Statif (1 buah)
e. Alat tulis-menulis
2. Identifikasi Variabel
Kegiatan 1
a. Variabel kontrol
b. Variable manipulasi
c. Variabel respon
Kegiatan 2
a. Variabel kontrol

: kecepatan
: jarak
: waktu tempuh
: ketinggian

(2.2)

b. Variable manipulasi
: jarak
c. Variabel respon
: waktu tempuh
3. Definisi Operasional Variable
Kegiatan 1
a. Variabel kontrol
: kecepatan adalah perubahan posisi/perpindahan suatu
benda per satuan waktu. Dalam kegiatan ini, kecepatan
adalah variabel yang nilainya dijaga tetap oleh setiap
orang yang melintas pada jarak yang nilainya diubahubah.
b. Variabel manipulasi
: jarak adalah panjang ketal lintasan yang dilalui setiap
orang yang berjalan dari satu titik ke titik lainnya.
c. Variabel respon
: waktu tempuh adalah waktu yang digunakan oleh setiap
orang untuk bergerak dari titik satu ke titik yang lain.
Kegiatan 2
a. Variabel kontrol
: ketinggian adalah jarak antara suatu titik ke titik
lainnya yang diukur secara vertikal.
b. Variabel manipulasi
: jarak adalah panjang ketal lintasan yang dilalui oleh
gelembung pada tabung GLB.
c. Variabel respon
: waktu tempuh adalah waktu yang digunakan oleh
gelembung untuk menempuh jarak dari titik satu ke titik
yang lain.
4. Prosedur Kerja
Pada percobaan ini, ada dua kegiatan yang dilakukan. Pada kegiatan pertama, dibuat
empat titik, yaitu titik A, B, C, dan D sehingga membentuk persegi panjang. Setelah itu,
panjang lintasan diukur setiap antara dua titik tersebut dengan menggunakan meteran
yang telah tersedia, jarak yang diperoleh antara titik A-B, C-D adalah 2 meter, sedangkan
jarak antara titik B-C, D-A adalah 3 meter. Setelah itu, tiga orang diantara kami disiapkan
sebagai objek yang akan bergerak dengan kecepatan berbeda.Untuk orang pertama yang
bergerak dengan kecepatan yang lambat, berdiri di titik A sambil memegang skepwatch
yang telah terkalibrasi dan berjalan menuju titik B, pada saat itulah ia mengukur waktu
tempuhnya. Lakukan hal yang sama untuk lintasan A ke B ke C, dan A ke B ke C ke D,
serta A ke B ke C ke D ke A. Setelah itu, lanjutkan untuk orang kedua dan ketiga dengan
kecepatan sedang dan cepat. Kemudian catat hasilnya dalam tabel hasil pengamatan.
Pada kegiatan kedua, disiapkan tabung GLB dan statif untuk menggantungkan salah
satu ujung tabung. Ditandai minimal 4 titik A, B, C, dan D pada tabung. Panjang lintasan
dari dasar tabung (0 cm) ke titik A, ke titik B, ke titik C, dan ke titik D diukur. Salah satu
ujung tabung digantung pada statif dengan ketinggian tertentu, dimulai dari ketinggian 5
cm dari alas (meja). Ujung tabung yang satunya diangkat, agar gelembung dalam tabung
berada diujung yang terangkat. Kemudian, ujung tadi diturunkan sampai di alas sehingga
gelembung bergerak ke atas, waktu yang diperlukan gelembung untuk sampai di titik A
diukur (skepwatch mulai dinyalakan ketika gelembung tepat melintasi posisi 0 cm pada
tabung), dilakukan 3 kali pengukuran untuk setiap jarak tempuh. Langkah-langkah
sebelumnya diulangi dengan jarak tempuh yang berbeda (dari O ke titik B, ke C, dan ke
titik D). Hasil pengamatan ditulis dalam tabel pengamatan.

HASIL EKSPERIMEN DAN ANALISIS DATA


1. Hasil Pengamatan
Kegiatan 1
NST meteran = 0,1 cm = 0,001 m
NST skepwatch = 0,1 s
Tabel 1. Hasil pengukuran jarak, perpindahan dan waktu tempuh
Jarak
Perpindahan
No.
Lintasan
(m)
(m)
2,0000 0,0005 2,0000 0,0005
1
A ke B
2,0000 0,0005 2,0000 0,0005
2,0000 0,0005 2,0000 0,0005
5,0000 0,0005 3,6100 0,0005
2
A ke B ke C
5,0000 0,0005 3,6100 0,0005
5,0000 0,0005 3,6100 0,0005
7,0000 0,0005 3,0000 0,0005
A ke B ke C ke
3
7,0000 0,0005 3,0000 0,0005
D
7,0000 0,0005 3,0000 0,0005
10,0000 0,0005 0,0000 0,0005
A ke B ke C ke
4
10,0000 0,0005 0,0000 0,0005
D ke A
10,0000 0,0005 0,0000 0,0005

Waktu tempuh
(s)
3,5 0,1
2,6 0,1
1,8 0,1
6,6 0,1
6,0 0,1
4,2 0,1
9,1 0,1
8,0 0,1
6,4 0,1
14,7 0,1
11,6 0,1
8,8 0,1

Kegiatan 2
NST mistar
= 0,1 cm
NST skepwatch = 0,1 s
Tabel 2. Hasil pengukuran jarak tempuh dan waktu tempuh pada Gerak Lurus
Beraturan
Ketinggian
Jarak tempuh
Waktu tempuh
No.
(cm)
(cm)
(s)
2,1 0,1
11,80 0,05
2,1 0,1
2,1 0,1
4,3 0,1
23,50 0,05
4,3 0,1
4,3 0,1
1.
5,00 0,05
6,5 0,1
35,20 0,05
6,5 0,1
6,6 0,1
9,4 0,1
46,90 0,05
9,2 0,1
9,3 0,1
2.
10,00 0,05
1,5 0,1
11,80 0,05
1,5 0,1
1,6 0,1
3,0 0,1
23,50 0,05
2,9 0,1
3,0 0,1
35,20 0,05
4,5 0,1

46,90 0,05
2. Analisis Data
Aktivitas 1
A Kecepatan

v =

x
= x . t 1
t

|vx|d x +|tv |dt

d v =

x . t 1

dt

1
( x .t )
d v =
d x+
x

d v =|t 1|d x+|x . t 2|dt

| |

d v
t
x .t
=
d x+
dt
1
v
x.t
x .t 1

| || |

d v d x dt
=
+
v
x
t

| || |

v x t
=
+
v
x
t

| x x|+|t t |v

v =

Lintasan A ke B
Orang pertama

4,5 0,1
4,5 0,1
6,1 0,1
6,1 0,1
6,0 0,1

v=

x
t

2,0000 m
3,5 s

0,0005
2,0000

v = |

= 0,57 m/s

0,1
3,5

| 0,57 m/s

= | 0,0003+0,0286 | 0,57 m/s


= 0,02 m/s

0,02
KR = 0,57

100%

= 3,5 % ( 3 AB )
DK = 100% - KR = 100% - 3,5 % = 98,5 %
PF

= |0,57 0,02 | m/s

Orang kedua
v=

x
t

2,0000 m
2,6 s

0,0005
2,0000

v =|

= 0,77 m/s

0,1
2,6

| 0,77 m/s

= | 0,0003 + 0,0385 | 0,77 m/s


= 0,03 m/s

0,03
KR = 0,77

100%

= 3,9 % ( 3 AB )
DK = 100% - KR = 100% - 3,9 % = 96,1 %
PE = | 0,77 0,03 | m/s
Orang Ketiga
v=

x
t

v=|

2,0000
1,8

0,0005
2,0000

= 1,11 m/s

0,1
1,8

| 1,11 m/s

= |0,0003 + 0,0556 | 1,11 m/s


= 0,06 m/s

0,06
KR = 1,11

100%

= 5,4 % ( 3 AB )
DK = 100% - KR = 100% - 5,4 % = 94,6 %

PE = |

1,11 0,06 | m/s

Lintasan A ke B ke C
Orang Pertama
v=

x
t

3,6100 m
6,6 s

0,0005
3,6100

v =|

= 0,55 m/s

0,1
6,6

| 0,55 m/s

= | 0,0001 + 0,0152 | 0,55 m/s


= 0,01 m/s

0,01
KR = 0,55

100%

= 1,8 % ( 3 AB )
DK = 100% - KR = 100% - 1,8 % = 98,2 %

0,55 0,01 | m/s

PE = |

Orang Kedua
v=

x
t

3,6100 m
6,0 s

0,0005
3,6100

v =|

= 0,60 m/s

0,1
6,0

| 0,60 m/s

= | 0,0001 + 0,0167 | 0,60 m/s


= 0,01 m/s

0,01
KR = 0,60

100%

= 1,7 % ( 3 AB )
DK = 100% - KR = 100% - 1,7 % = 98,3 %
PE = | 0,60 0,01 | m/s
Orang Ketiga
v=

x
t

v = |

3,6100
4,2

0,0005
3,6100

= 0,86 m/s

0,1
4,2

| 0,86 m/s

= | 0,0001 + 0,0238 | 0,86 m/s


= 0,02 m/s

0,02
KR = 0,86

100%

= 2,3 % ( 3 AB )
DK = 100% - KR = 100% - 2,3 % = 97,7 %
PE = | 0,86

0,02 | m/s

Lintasan A ke B ke C ke D
Orang Pertama

x
t

v=

3,0000 m
9,1 s

0,0005
3,0000

v = |

= 0,33 m/s

0,1
9,1

| 0,33 m/s

= | 0,0002 + 0,0109 | 0,33 m/s


= 0,004 m/s

0,004
0,33

KR =

100%

= 1,2 % (3 AB)
DK = 100% - KR = 100% - 1,2 % = 98,8 %

0,33 0,004 | m/s

PE = |

Orang Kedua
v=

x
t

v = |

3,0000 m
8,0 s

0,0005
3,0000

0,1
8,0

= 0,38 m/s

| 0,38 m/s

= | 0,0001 + 0,0125 | 0,38 m/s


= 0,005 m/s
KR =

0,005
0,38

100%

= 1,3 % ( 3 AB )
DK = 100% - KR = 100% - 1,3 % = 98,7 %
PE = | 0,38 0,005 | m/s
Orang Ketiga

x
t

v=

3,0000
6,4

0,0005
3,0000

v = |

= 0,47 m/s

0,1
6,4

| 0,47 m/s

= | 0,0002 + 0,0156 | 0,47 m/s


= 0,01 m/s

0,01
KR = 0,47

100%

= 2,1 % ( 3 AB )
DK = 100% - KR = 100% - 2,1 % = 97,9 %
PE = |0,47 0,01| m/s
Lintasan A ke B ke C ke D ke A
Orang Pertama

v =

x
0m
=
=0 m/s
t
14,7 s

|xx + t t |v

v =

0,1
+
0 m/s
|0,0005
0
14,7 |

v =

v =0 m/s

KR

PF =

v
0 m/s
100 =
100 =0
v
0 m/s

|v v|=|0 0|m/s

Orang Kedua

v =

x
t

0m
=0 m/ s
16,0 s

|xx + t t |v

v =

0,1
+
0 m/ s
|0,0005
0
11,6 |

v =

v =0 m/s

KR

v
0 m/s
100 =
100 =0
v
0 m/s

|v v|=|0 0|m/s

PF =

Orang Ketiga

v =

x 0m
=
=0 m/s
t
8,6 s

|xx + t t |v

v =

0,1
+ |0 m/ s
|0,0005
0
8,8

v =

v =0 m/s

KR

PF =

v
0 m/s
100 =
100 =0
v
0 m/s

|v v|=|0 0|m/s

B Kelajuan

x
v = =x . t 1
t

|vx|dx +|vt |dt

dv=

x .t 1

dt

( x . t 1)
dv=
dx+
x

dv=|t 1|dx +|x . t 2| dt

| | | |
1

dv
t
x.t
=
dx +
dt
1
1
v
x .t
x .t

| || |

dv dx dt
=
+
v
x
t

| || |

v x t
=
+
v
x
t

|xx|+|t t |v

v=

Lintasan A ke B
Orang Pertama
v=

x
t

v =|

2,0000
3,5

0,0005
2,0000

= 0,57 m/s

0,1
3,5

| 0,57 m/s

= | 0,0003 + 0,0286 | 0,57 m/s


= 0,02 m/s

0,02
KR = 0,57

100%

= 3,5 % ( 3 AB )
DK = 100% - KR = 100% - 3,5 % = 96,5 %
PE = |

0,57 0,02 | m/s

Orang Kedua

v=

x
t

v =|

2,0000
2,6

0,0005
2,0000

= 0,77 m/s

0,1
2,6

| 0,77 m/s

= | 0,0003 + 0,0385 | 0,77 m/s


= 0,03 m/s

0,03
KR = 0,77

100%

= 3,9 % ( 3 AB )
DK = 100 % - KR = 100% - 3,9% = 96,1%
PE = |

0,77 0,03 | m/s

Orang Ketiga
v=

x
t

v = |

2,0000
1,8

0,0005
2,0000

= 1,11 m/s

0,1
1,8

| 1,11 m/s

= | 0,0003 + 0,0556 | 1,11 m/s


= 0,06 m/s

0,06
KR = 1,11

100%

= 5,4 % ( 3 AB )
DK = 100% - KR = 100% - 5,4 % = 94,6 %

0,06 | m/s

PE = | 1,11

Lintasan A ke B ke C
Orang Pertama
v=

x
t

v = |

5,0000
6,6

0,0005
5,0000

= 0,76 m/s

0,1
6,6

| 0,76 m/s

= | 0,0001 + 0,0152 | 0,76 m/s


= 0,01 m/s

0,01
KR = 0,76

100%

= 1,3 % ( 3 AB )

DK = 100% - KR = 100% - 1,3 % = 98,7 %


PE = | 0,76

0,01 | m/s

Orang Kedua

x
t

v=

v = |

5,0000
6,0

0,0005
5,0000

= 0,83 m/s

0,1
6,0

| 0,83 m/s

= | 0,0001 + 0,0167 | 0,83 m/s


= 0,01 m/s

0,01
KR = 0,83

100%

= 1,2 % ( 3 AP )
DK = 100 % - KR = 100% - 1,2% = 98,8%
PE = |

0,83 0,01 | m/s

Orang Ketiga
v=

x
t

v =|

5,0000
4,2

0,0005
5,0000

= 1,19 m/s

0,1
4,2

| 1,19 m/s

= | 0,0001 + 0,0238 | 1,19 m/s


= 0,03 m/s

0,03
KR = 1,19

100%

= 2,5 % ( 3 AB )
DK = 100% - KR = 100% - 2,5 % = 97,5 %
PE = |1,19

0,03 | m/s

Lintasan A ke B ke C ke D
Orang Pertama
v=

x
t

v = |

7,0000
9,1

0,0005
7,0000

= 0,77 m/s

0,1
9,1

| 0,77 m/s

= | 0,0001 + 0,0109 | 0,77 m/s


= 0,01 m/s

0,01
KR = 0,77

100%

= 1,3 % ( 3 AP )
DK = 100% - KR = 100% - 1,3 % = 98,7 %
PE = | 0,77

0,01 | m/s

Orang Kedua
v=

x
t

v = |

7,0000
8,0

0,0005
7,0000

= 0,88 m/s

0,1
8,0

| 0,88 m/s

= | 0,0001 + 0,0125 | 0,88 m/s


= 0,01 m/s

0,01
KR = 0,88

100%

= 1,1 % ( 3 AB )
DK = 100% - KR = 100% - 1,1 % = 98,9 %
PE = | 0,88 0,01 | m/s
Orang Ketiga
v=

x
t

v = |

7,0000
6,4

0,0005
7,0000

= 1,09 m/s

0,1
6,4

| 1,09 m/s

= | 0,0001 + 0,0100 | 1,09 m/s


= 0,02 m/s

0,02
KR = 1,09

100%

= 1,8 % ( 3 AB )
DK = 100% - KR = 100% - 1,8 % = 98,2 %
PE = | 1,09 0,02| m/s
Lintasan A ke B ke C ke D ke A
Orang Pertama

x
t

v=

v =|

10,0000
14,7

0,0005
10,0000

= 0,68 m/s

0,1
14,7

| 0,68 m/s

= | 0,0001 + 0,0068 | 0,68 m/s


= 0,005 m/s

0,005
0,68

KR =

100%

= 0,7 % ( 3 AB )
DK = 100% - KR = 100% - 0,7 % = 99,3 %
PE = |

0,68 0,005 | m/s

Orang Kedua

x
t

v =

v =|

10,0000
11,6

0,0005
10,0000

= 0,86 m/s

0,1
11,6

| 0,86 m/s

= | 0,0001 + 0,0086 | 0,86 m/s


= 0,01 m/s

0,01
KR = 0,86

100%

= 1,2 % ( 3 AB )
DK = 100% - KR = 100% - 1,2 % = 98,2 %
PE = | 0,86 0,01 | m/s
Orang Ketiga
v=

x
t

v = |

10,0000
8,8

0,0005
10,0000

= 1,14 m/s

0,1
8,8

| 1,14 m/s

= | 0,0001 + 0,0114 | 1,14 m/s


= 0,01 m/s

0,01
KR = 1,14

100%

= 0,9 % ( 3 AB )
DK = 100% - KR = 100% - 0,9 % = 99,1 %

PE = |1,14 0,01 | m/s


Kecepatan rata-rata orang pertama

v =

0.57

m
m
m
m
+0.55 + 0.33 + 0
s
s
s
s
4

= 0,363 m/s

1 = |0,570,363|m/s = 0,207 m/s


2 = |0,550,363|m/s

= 0,187 m/s

3 = |0,330,363|m/s = 0,033 m/s


4 = |0,000,363|m/s

= 0,363 m/s

v = = 0,363 m/s
max
RE =

v
v

RE =

0,363
0,363

100%

100% = 100 %

PR |v v|m/ s

|0,363 0,363| m/s


Kecepatan rata-rata Orang Kedua

v =

0.77

m
m
m
m
+ 0.60 + 0.38 + 0
s
s
s
s
4

1 =

|0,770,438|m/s = 0,332 m/s

2 =

|0,600,438|m/s = 0,162 m/s

3 =

|0,380,438|m/s = 0,058 m/s

4 =

|0,000,438|m/s = 0,438 m/s

v = max = 0,438 m/s


RE =

v
v

100%

= 0,438 m/s

0,438
0,438

RE =

100% = 100 %

PR |v v|m/ s

|0,438 0,438| m/s


Kecepatan rata-rata Orang Kedua

v =

1,11

m
m
m
m
+ 0,86 + 0.47 + 0
s
s
s
s
4

= 0,61 m/s

1 = |0,770,61|m/s = 0,16 m/s


2 = |0,600,61|m/s

= 0,01 m/s

3 = |0,380,61|m/s = 0,23 m/s


4 = |0,000,61|m/s

= 0,61 m/s

v = = 0,61 m/s
max
RE =

v
v

RE =

0,61
0,61

100%

100% = 100 %

PR |v v|m/ s

| 0,61 0,61 | m/s

Kelajuan rata-rata Orang Pertama

v =

0.57

m
m
m
m
+ 0.76 + 0.77 +0.68
s
s
s
s
4

1 = |0,570,695|m/s = 0,125 m/s


2 = |0,760,695|m/s

= 0,065 m/s

3 = |0,770,695|m/s = 0,075 m/s

= 0,695 m/s

4 =

|0,680,695|m/s = 0,015 m/s

v = max = 0,125 m/s


RE =

v
v

RE =

0,125
0,695

100%

100% = 17,9 %

PR |v v|m/ s

|0,695 0,125| m/s


Kelajuan rata-rata Orang Kedua

v =

0,77

m
m
m
m
+ 0,83 + 0,88 + 0,86
s
s
s
s
4

1 = |0,770,835|m/s

= 0,065 m/s

2 = |0,830,835|m/s

= 0,005 m/s

3 = |0,880,835|m/s

= 0,045 m/s

4 = |0,860,835|m/s

= 0,025 m/s

v = = 0,065 m/s
max
RE =

v
v

RE =

0,065
0,835

100%

100% = 7,78 %

PR=|v v| m/s
|0,835 0,065| m/s
Kelajuan rata-rata Orang Ketiga

= 0,835 m/s

v =

1,11

m
m
m
m
+1,19 +1,09 +1,14
s
s
s
s
4

= 1,1325 m/s

1 = |1,111,1325|m/s = 0,0225 m/s


2 = |1,191,1325| m/ s

= 0,0575 m/s

3 = |1,091,1325| m/ s = 0,0425 m/s


4 = |1,141,1325|m/s

= 0,0075m/s

v = = 0,0575 m/s
max
RE =

v
v

RE =

0,0575
1,1325

100%

100% = 5,08 %

PR=|v v|=|1,1325 0,0575| m/s


Vekker posisi untuk setiap titik A, B, C, dan D
B

A = ( 0 i^ +0 ^j ) m

B =( 0 i^ +2 ^j ) m

C =( 3 i^ + 2 ^j ) m

D=( 3 i^ +0 ^j ) m
a. A ke B

AB=
B
A=( 0 i^ + 2 ^j ) m( 0 i^ + 0 ^j ) m


AB=( 0 i^ + 2 ^j ) m
b. A ke B ke C


AC =C
A =( 3 i^ + 2 ^j ) m ( 0 i^ + 0 ^j ) m

AC =( 3 i^ +2 ^j ) m
c. A ke B ke C ke D

AD =
D
A =( 3 i^ + 0 ^j ) m( 0 i^ + 0 ^j ) m

AD =( 24+ 0 ^j ) m
d. A ke B ke C ke D ke A

AA=
A
A= ( 0 i^ + 0 ^j ) m( 0 i^ + 0 ^j ) m

AA=( 0 i^ +0 ^j ) m
Aktivitas 2
1. Ketinggian

|11,80 0,05|cm

Jarak

t =

|5,00 0,05| cm

t 1 +t 2+ t 3
3

2,1 s+2,1 s +2,1 s


=2,1 s
3

1 = |2,1 - 2,1|s = 0 s

2 = |2,1 - 2,1|s = 0 s
3 = |2,1 - 2,1|s = 0 s

max = 0,1 s
t=|2,1 0,1| s
v =

x
t

0,118 m
=0,06 m/s
2,1 s

|xx + t t |v
0,0005 0,1
v =|
+
0,06 m/s
0,118 2,1 |
v =

v =0,003 m/s

KR

v
0,003
100 =
100 =5 3 AB
v
0,06
5

DK = 100% - KR = 100% -

= 95 %

PF =

|v v|=|0,060 0,003|m/s

Jarak

|23,50 0,05|cm

t =

t 1 +t 2+ t 3
3

4,3 s+ 4,3 s +4,3 s


=4,3 s
3

1 = |4,3 - 4,3|s = 0 s
2 = |4,3 - 4,3|s = 0 s

3 = |4,3 - 4,3|s = 0 s
max = 0,1 s
t=|4,3 0,1|s

v =

x
t

0,225m
=0,05 m/s
4,3 s

|xx + t t |v
0,0005 0,1
v =|
+
0,05 m/s
0,225 4,3|
v =

v =0,001 m/s

v
0,001

100
=
100 =2 3 AB
KR
v
0,05
2

DK = 100% - KR = 100% -

= 98 %

PF =

|v v|=|0,050 0,001|m/ s

Jarak

|35,50 0,05| cm

t =

t 1 +t 2+ t 3
3

6,5 s+6,5 s+6,6 s


=6,53 s
3

1 = |6,56,53|s = 0,03 s

2 = |6,56,53|s = 0,03 s
3 = |6,66,53|s = 0,07 s

max = 0,07 s
t=|6,53 0,07|s
v =

x
t

0,355m
=0,05 m/s
6,53 s

|xx + t t |v
0,0005 0,1
v =|
+
0,05 m/ s
0,355 6,53 |
v =

v =0,001 m/s
KR

v
0,001
100 =
100 =2 3 AB
v
0,05

DK = 100% - KR = 100% -

= 98 %

PF =

|v v|=|0,05 0,001|m/s

Jarak

|46,90 0,05|cm

t =

t 1 +t 2+ t 3
3

9,4 s +9,2 s +9,3 s


=9,3 s
3

1 = |9,49,3|s = 0,1 s
2 = |9,29,3|s = 0,1 s

3 = |9,39,3|s = 0 s
max = 0,1 s
t=|9,3 0,1|s

v =

x
t

0,469m
=0,05 m/s
9,3 s

|xx + t t |v
0,0005 0,1
v =|
+
0,05 m/s
0,469 9,3 |
v =

v =0,001 m/s

KR

v
0,001
100 =
100 =2 3 AB
v
0,05

DK = 100% - KR = 100% PF =

t =

= 98 %

|v v|=|0,05 0,001|m/s

2. Ketinggian
Jarak

|10,00 0,05| cm

|11,80 0,05|cm
t 1 +t 2+ t 3
3
1,5 s+1,5 s +1,6 s
=1,53 s
3

1 = |1,5 1,53|s = 0,03 s

2 = |1,5 1,53|s = 0,03 s


3 = |1,6 1,53|s = 0,07 s

max = 0,07 s
t=|1,53 0,07|s
v =

x
t

0,118 m
=0,08 m/s
1,53 s

|xx + t t |v
0,0005 0,1
v =|
+
0,08 m/ s
0,118 1,53 |
v =

v =0,006 m/s

KR

v
0,006
100 =
100 =7,5 2 AB
v
0,08

DK = 100% - KR = 100% -

7,5

= 92,5 %

PF =

|v v|=|0,08 0,006|m/s

Jarak

|23,50 0,05|cm

t =

t 1 +t 2+ t 3
3

3,0 s+2,9 s+3,0 s


=2,97 s
3

1 = |3,0 2,97|s = 0,03 s


2 = |2,9 2,97|s = 0,07 s

3 = |3,0 2,97| s = 0,03 s


max = 0,07 s
t=|2,97 0,07| s

v =

x
t

0,235m
=0,08 m/s
2,97 s

|xx + t t |v
0,0005 0,1
v =|
+
0,08 m/s
0,235 2,97 |
v =

v =0,003 m/s

KR

v
0,003
100 =
100 =3,75 3 AB
v
0,08
3,75

DK = 100% - KR = 100% PF =

|v v|=|0,08 0,003|m/s

Jarak

|35,50 0,05| cm

t =

= 96,25 %

t 1 +t 2+ t 3
3

4,5 s+ 4,5 s +4,5 s


=4,5 s
3

1 = |4,54,5|s = 0 s

2 = |4,54,5| s = 0 s
3 = |4,54,5| s = 0 s

max = 0,1 s
t=|4,5 0,1|s
v =

x
t

0,355m
=0,08 m/s
4,5 s

|xx + t t |v
0,0005 0,1
v =|
+
0,08 m/s
0,355 4,5|
v =

v =0,002 m/s

KR

v
0,002
100 =
100 =2,5 3 AB
v
0,08

DK = 100% - KR = 100% -

2,5

= 97,5 %

PF =

|v v|=|0,08 0,002|m/s

Jarak

|46,90 0,05|cm

t =

t 1 +t 2+ t 3
3

6,1 s+6,1 s +6,0 s


=6,07 s
3

1 = |6,16,07|s = 0,03 s
2 = |6,16,07|s = 0,03 s

3 = |6,06,07|s = 0,07 s
max = 0,07 s
t=|6,07 0,07| s

v =

x
t

0,469m
=0,08 m/s
6,07 s

|xx + t t |v
0,0005 0,1
v =|
+
0,08 m/s
0,469 6,07 |
v =

v =0,001 m/s

v
0,001

100
=
100 =1,25 3 AB
KR
v
0,08
DK = 100% - KR = 100% PF =

1,25

|v v|=|0,08 0,001|m/s

= 98,75 %

50
45

f(x) = 4.9x + 2.17


R = 1

40
35
30
Jarak (cm)

25
20
15
10
5
0
1

10

Waktu (s)

Grafik 1. Grafik hubungan antara jarak dan waktu dengan ketinggian 5 cm

50
45

f(x) = 7.65x + 0.49


R = 1

40
35
30
Jarak (cm)

25
20
15
10
5
0
1

Waktu (s)

Grafik 2. Grafik hubungan antara jarak dan waktu dengan ketinggian 10 cm


PEMBAHASAN
Pada percobaan ini, kami melakukan dua kegiatan dimana kegiatan pertama kami
membuat 4 titik, yaitu titik A, B, C, dan D. Jarak antara A-B, CD adalah 2 meter,
sedangkan jarak antara B-C, D-A adalah 3 meter. Pada kegiatan pertama, variabel yang
nilainya dijaga tetap adalah kecepatan dari tiap orang untuk menempuh setiap titik yang
ditentukan, sedangkan variabel manipulasinya adalah jarak yang ditempuh. Dan variabel
responnya adalah waktu tempuh orang tersebut. Dari lintasan A ke B dengan jarak

tempuh 2 meter dan perpindahan 2 meter, waktu tempuh dari orang pertama, orang kedua,
dan orang ketiga masing-masing 3,5 0,1s, 2,6 0,1s, 1,8 0,1s. Dari lintasan
A ke B ke C dengan jarak 5 meter dan perpindahan 3,61 meter, waktu tempuh dari orang
pertama, orang kedua, dan orang ketiga masing-masing 6,6 0,1s, 6,0 0,1s,
4,2 0,1s. Dari lintasan A ke B ke C ke D dengan jarak 7 meter dan perpindahan 3
meter, waktu tempuh dari orang pertama, orang kedua, dan orang ketiga masing-masing
9,1 0,1s, 8,0 0,1s, 6,4 0,1s. Dari lintasan A ke B ke C ke D ke A dengan
jarak 10 meter dan perpindahan 0 meter, waktu tempuh dari orang pertama, orang kedua,
dan orang ketiga masing-masing 14,7 0,1s, 11,6 0,1s, 8,8 0,1s. Dari data
di atas, dapat kita simpulkan bahwa semakin jauh jarak yang ditempuh oleh tiap orang
maka akan semakin banyak waktu yang dibutuhkan untuk menempuh jarak tersebut. Dan
waktu tersebut juga ditentukan oleh kecepatan masing-masing orang.
Pada kegiatan kedua, dibuat 5 titik, yaitu titik start (0 cm), titik A, B, C, dan D dengan
mengubah ketinggian tabungnya sebanyak 2 kali, yaitu dengan ketinggian 5 cm dan 10
cm dari meja. Di ketinggian 5 cm, pada jarak tempuh 11,8 cm, rata-rata waktu tempuh
dari gelembung tersebut adalah 2,1 s, pada jarak 23,5, rata-rata waktu tempuhnya adalah
4,3 s, pada jarak 35,2 cm, rata-rata waktu tempuhnya adalah 6,53, dan pada jarak 46,9
cm, rata-rata waktu tempuhnya adalah 9,3 s. Sedangkan di ketinggian 10 cm, pada jarak
tempuh 11,8 cm, rata-rata waktu tempuh dari gelembung tersebut adalah 1,53 s, pada
jarak 23,5, rata-rata waktu tempuhnya adalah 2,97 s, pada jarak 35,2 cm, rata-rata waktu
tempuhnya adalah 4,5, dan pada jarak 46,9 cm, rata-rata waktu tempuhnya adalah 6,07 s.
Dari data tersebut, juga dapat disimpulkan bahwa semakin jauh jarak tempuh gelembung
maka semakin besar waktu tempuhnya. Jika dibandingkan antara ketinggian, maka
semakin tinggi ketinggian tabungnya maka semakin sedikit waktu tempuh yang
dibutuhkan.
KESIMPULAN
Dari percobaan ini, dapat disimpulkan beberapa hal seperti berikut :
1. Besar jarak ditentukan dengan mengukur panjang total lintasan yang dilalui oleh
benda. Sedangkan, perpindahan ditentukan dengan menghitung perubahan posisi dari
posisi awal ke posisi akhir, jika menggunakan persamaa yaitu

v=
2. Kecepatan rata-rata ditentukan dengan menggunakan persamaan
t
x

dimana

adalah perubahan posisi dan kelajuan rata-rata ditentukan dengan menggunakan

persamaan

v=

x
t

dimana x adalah jarak.

3. Dari grafik hubungan antara posisi dan waktu pada benda yang bergerak lurus
beraturan, dapat disimpulkan bahwa semakin besar jarak tempuh suatu benda maka
semakin besar pula waktu tempuh yang dibutuhkan.
4. Adapun karakteristik benda yang bergerak lurus beraturan, kecepatannya konstan dan
percepatannya sama dengan nol dan bergerak pada lintasan yang lurus.

Vous aimerez peut-être aussi