Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
AUDITOR INDEPENDEN
KETERBATASAN AUDIT
Auditor tidak bisa memberi jaminan penuh bahwa laporan keuangan yang telah
diauditnya bebas dari kesalahan penyajian material yang timbul akibat
kesalahan ataupun kecurangan. Laporan Keuangan yang telah diaudit tidaklah
benar benar akurat. Keterbatasan Keterbatasan audit yang timbul karena proses
audit itu sendiri, bisa terjadi karena berbagai hal. Idealnya auditor harus bisa
memperoleh bukti tangan pertama untuk mendukung setiap asersi yang melekat
dalam laporan keuangan, tetapi hal tersebut kadang-kadang tidak praktis atau
tidak mungkin. Selain itu, idealnya pula, agar diperoleh hasil yang lebih akurat,
auditor mengaudit seluruh transaksi yang membentuk laporan keuangan, namun
hal tersebut tidak praktis. Oleh karena itu, sudah menjadi praktik yang lazim
dalam pengauditan, auditor melakukan audit secara sampling
PIHAK PIHAK YANG BERINTERAKSI DENGAN AUDITOR
Dalam suatu audit atas laporan keuangan, auditor
profesional dengan berbagai pihak sebagai berikut :
menjalin
hubungan
Auditor Internal adalah auditor yang bekerja pada suatu entitas, dan oleh
karenanya merupakan pengawal dan tunduk pada manajemen entitas dimana ia
bekerja. Fungsi auditor internal mencakup antara lain pemeriksaan,
pengevaluasian, dan pemantauan kecukupan dan efektivitas pengendalian
internal. Tujuan fungsi internal auditor sangat bervariasi dan bergantung pada
ukuran dan struktur entitas dan ketentuan dari manajemen, dan jika relevan,
pihak yang bertanggungjawab atas tata kelola. Aktivitas fungsi audit internal
dapat mencakup satu atau lebih hal-hal sebagai berikut:
Pengelola risiko
Tata kelola
PEMEGANG SAHAM
Para pemegang saham mengandalkan pada laporan keuangan yang telah diaudit
untuk mendapatkan keyakinan bahwa manajemen telah melaksanakan
tanggungjawabnya dengan baik. Oleh karena itu auditor memiliki tanggungjawab
yang penting terhadap para pemegang saham sebagai pemakai utama laporan
auditor. Selama perikatan audit berlangsung, Auditor tidak berhubungan
langsung dengan pemegang saham, melainkan Auditor akan berhadapan
langsung
dengan
para
pemegang
saham
pada
saat
perusahaan
menyelenggarakan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) dan auditor harus
menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diajukan pemegang saham.
STANDAR AUDIT
Standar audit adalah pedoman umum untuk membantu para auditor dalam
memenuhi tanggung jawab professional mereka dalam pengauditan laporan
keuangan historis. Standar tersebut mencakup pertimbangan kualitas
professional antara lain persyaratan kompetensi dan independensi, pelaporan,
dan bukti.
Institut Akuntan Publik Indonesia (IAPI) sebagai organisasi profesi berkewajiban
untuk menetapkan standar auditing. IAPI telah memutuskan untuk mengadopsi
International Auditing Standards (ISA) yang diterbitkan oleh International
Auditing and Assurance Standards Boards (IAASB). Sebagai langkah
pertama IAPI menerjemahkan ISA ke dalam bahasa Indonesia dan diberi judul
Standar Profesional Akuntan Publik (SPAP) dan menetapkan pemberlakuan SPAP.
ISI DAN STRUKTUR STANDAR PROFESIONAL AKUNTAN PUBLIK
Isi dan struktur SPAP wajib di pahami oleh para auditor dan calon auditor, karena
SPAP merupakan panduan utama yang wajib dilaksanakan dalam pengauditan
laporan keuangan historis berdasarkan standar audit. Berikut ini adalah judul
judul dari isi standar audit yang telah di berlakukan oleh IAASB dan diadopsi oleh
IAPI
AUDIT INFORMASI KEUANGAN HISTORIS
200-299Prinsip-prinsip Umum dan Tanggungjawab
SA 200
Tujuan Keseluruhan Auditor Independen dan Pelaksanaan Audit
Berdasarkan
Standar Audit.
SA 210
SA 220
SA 230
Dokumentasi Audit
SA 240
Audit atas
SA 250
Pertimbangan atas Peraturan Perundang-undangan dalam Audit
atas Laporan
Keuangan
SA 260
SA 265
Pihak yang
SA 315
Melalui
SA 320
SA 330
SA 402
Pertimbangan Audit Terkait dengan Entitas yang Menggunakan
suatu Organisasi Jasa
SA 450
Pengevaluasian
Selama Audit
atas
Kesalahan
Penyajian
yang
500-599Bukti Audit
SA 500
Bukti Audit
SA 501
SA 505
Konfirmasi Eksternal
Diidentifikasi
SA 510
SA 520
Prosedur Analitis
SA 530
Sampling Audit
SA 540
Wajar, dan
SA 550
Pihak Berrelasi
SA 560
Peristiwa Kemudian
SA 570
Kelangsungan Usaha
SA 580
Representasi Tertulis
SA 610
SA 620
SA 705
SA 706
Auditor
Paragraf Penekanan Suatu Hal dan Paragraf Hal Lain dalam Laporan
Independen
SA 710
Keuangan
SA 720
Dokumen-
Lain
dalam
800-899Area-area Khusus
SA 800
Pertimbangan Khusus-Audit atas Laporan Keuangan yang Disusun
Sesuai dengan
Kerangka Bertujuan Khusus
SA 805
Pertimbangan Khusus-Audit atas Laporan Keuangan Tunggal dan
suatu Unsur,
Akun, atau Pos Tertentu dalam Laporan Keuangan
SA 810
Struktur setiap standar audit yang tercakup dalam Standar Profesional Akuntan
Publik mengikuti struktur yang terdapat dalam ISA yang mengelompokan
informasi dalam seksi yang berbeda sebagai berikut
LAPORAN AUDITOR
Laporan auditor sangat penting dalam penugasan audit dan asurans. Karena
laporan mengomunikasikan temuan auditor. Pengguna laporan keuangan
mengandalkan pada laporan auditor untuk mendapatkan asurans tentang
laporan keuangan entitas ( Perusahaan)
Laporan auditor adalah tahapan terakhir dari keseluruhan proses audit. Alasan
mengapa kita perlu mempelajarinya adalah agar kita memahami berbagai
laporan audit yang berbeda ketika kita mempelajari pengumpulan bukti audit
yang akan dipelajari.
BAGIAN BAGIAN DALAM LAPORAN AUDITOR
Suatu laporan auditor wajar tanpa pengecualian berisi Sembilan bagian
sebagai berikut:
1 Judul laporan. Standar audit mewajibkan bahwa laporan auditor harus
memiliki sebuah judul yang mengindikasikan secara jelas bahwa laporan
tersebut adalah laporan seorang auditor independen.
2 Pihak yang Dituju. Laporan auditor harus ditujukan kepada pihak
sebagaimana yang diharuskan menurut ketentuan perikatan. Laporan
auditor pada umumnya ditujukan kepada pihak-pihak yang untuk mana
laporan tersebut disusun, seringkali pada pemegang saham atau pihak
yang bertanggungjawab atas tata kelola yang laporan keuangannya
diaudit.
UNTUK
PERUMUSAN
OPINI
WAJAR
TANPA
Auditor harus merumuskan suatu opini apakah laporan keuangan disusun, dalam
semua hal yang material, sesuai kerangka pelaporan keuangan yang berlaku
Untuk merumuskan Opini tersebut, Auditor harus menyimpulkan apakah auditor
telah memperoleh keyakinan memadai tentang apakah laporan keuangan secara
keseluruhan bebas dari kesalahan penyajian material,baik yang disebabkan oleh
kecurangan maupun kesalahan. Kesimpulan tersebut harus memperhitungkan :
1.
2.
3.
4.
Apabila semua persyratan di atas sudah terpenuhi, suatu laporan audit dengan
opini wajar tanpa pengecualian dapat diterbitkan untuk laporan keuangan
bertujuan umum yang disusun berdasarkan kerangka pelaporan yang berlaku
MODIFIKASI TERHADAP OPINI AUDITOR
Auditor harus memodifikasi opini dalam laporan auditor ketika
Paragraf Opini
Ketika auditor memodifikasi opini audit , auditor harus menggunakan judull Opini
Wajar Tanpa Pengecualian, Opini Tidak Wajar sesuai untuk paragraf opini
KOMUNIKASI DENGAN PIHAK YANG BERTANGGUNG JAWAB ATAS TATA
KELOLA
Ketika Auditor berharap untuk memodifikasi opininya dalam laporan auditor,
auditor harus berkomunikasi dengan pihak yang bertanggung jawab atas tata
kelola tentang kondisi yang menuntun pada modifikas yang diharapkan tersebut
dan usulan kata kata atas modifikasi tersebut
PARAGRAF PENEKANAN SUATU HAL DAN PARAGRAF HAL LAIN DALAM
LAPORAN AUDITOR INDEPENDENT
SA 706 mengatur komunikasi tambahan dalam laporan auditor ketika
menganggap perlu untu :
auditor
Menarik Perhatian pengguna laporan keuangan pada hal hal yang disajikan
dalam laporan keuangan yang bersifat fundamental bagi pengguna laporan
keuangan
Menarik perhatian pengguna laporan pada hal hal yang disajikan pada laporan
keuangn yang relevan bagi pemahaman pengguna laporan keuangan atas audit,
tanggung jawab auditor atau laporan auditor
Jika menurut auditor perlu untuk menarik perhatian pengguna laporan keuangan
terhada hal hal yang disajikan pada laporan keuangan yang menrut
pertimbangan auditoryang bersifat fundamental, maka auditor harus
mencantumkan suatu Paragraf Penkanan Suatu Hal dalam laporan auditor
selama auditor telah memperoleh bukti audit yang cukup dan tepat bah tidak
terdapat kesalahan
Jika menurut auditor perlu untuk mengomunikasikan suatu hal lain selain yang
telah diungkapkan dalam laporan keuangan menurut pertimbangan auditor yang
relevan bagi pemahaman pengguna laporan keuangan atas audit, tanggung
jawab auditor atau laporan auditor dan hal tersebut tidak dilarang dalam
peraturan perundang undangan maka auditor harus mencatumkan suatu
paragraf dalam laporan auditor dengan judul Hal Lain atau judul lain yang
tepat. Auditor harus mencatumkan paragraf tersebut segera sesudah paragraf
opini dan paragraf penekanan suatu hal atau di tempat lain dalam laporan
auditor