Vous êtes sur la page 1sur 3

JAWABAN KUIS ELISA FISIOLOGI II

BAB MEKANISME PERTAHANAN TUBUH


Nama : Adinda Mutiara Firdaus
NIM : 15/382651/KG/10325
Kelas : PDG Ganjil 2015
TUGAS 1
Perbedaan Cell-Mediated Immunity dan Antibody-Mediated Immunity
Cell-Mediated Immunity dan Antibody-Mediated Immunity termasuk imunitas adaptif, yaitu
suatu mekanisme pertahanan tubuh terhadap antigen spesifik. Pada Cell-Mediated Immunity,
sitotoksik sel T menyerang secara langsung ke antigen yang masuk ke tubuh. Pada AntibodyMediated Immunity, sel B berubah menjadi sel plasma yang mensintesis dan mensekresi protein
spesifik yang disebut antibodi atau immunoglobulin. Antibodi dapat melekat dan meninaktifkan
antigen spesifik. Sel T penolong membantu respon imun pada kedua mekanisme tersebut. CellMediated Immunity efektif terhadap (1) patogen intraseluler, (2) beberapa sel kanker, (3) jaringan
transplan. Antibody-Mediated Immunity bekerja terutama terhadap patogen ekstraseluler.

TUGAS 2
Mekanisme Pertahanan Terhadap Antigen Oleh Sel T
1. Aktivasi Sel T
Reseptor antigen pada permukaan sel T yaitu T-cell receptors (TCRs) berikatan dengan
kompleks antigen-MHC (first signal)
Pengenalan antigen juga dibantu oleh protein yang ada pada permukaan sel T yaitu
protein CD4 dan CD8 (corecepors)
Pada saat yang bersamaan, kompleks sel T dan antigen menerima second signal yaitu
costimulator berupa sitokin seperti interleukin-2
Sel T teraktivasi setelah menerima kedua sinyal dan kemudian mengalami seleksi
klonal
2. Aktivasi dan Seleksi Klonal Sel T Penolong
Sel T dengan protein CD4 berkembang menjadi sel T penolong yang pada kondisi
inaktif mengenali kompleks antigen-MHC II dari permukaan APC, sehingga terjadi
pengenalan dan costimulasi sehingga sel T penolong menjadi aktif
Setelah aktif, sel T penolong mengalami seleksi klonal membentuk sel T penolong
aktif da sel T penolong memori
Sel T penolong aktif akan memproduksi sitokin seperti interleukin-2 yang dibutuhkan
pada semua respon imun dan pembelahan sel T
Sel T penolong memori akan dengan cepat membelah dan berdeferensiasi menjadi sel
T penolong aktif dan sel T penolong memori jika suatu saat antigen yang sama
menyerang tubuh

3. Aktivasi dan Seleksi Klonal Sel T Sitotoksik


Sel T dengan protein CD8 berkembang menjadi sel T sitotoksik yang mengenali
kompleks antigen-MHC I pada; badan sel yang terinfeksi mikroba, beberapa sel tumor,
sel dari jaringan transplan
Sel T sitotoksik membutuhkan costimulator berupa interleukin-2 atau sitokin lain yang
diproduksi oleh sel T penolong yang telah mengikat antigen serupa
Setelah teraktivasi, sel T sitotoksik mengalami seleksi klonal membentuk sel T
sitotoksik aktif untuk menyerang badan sel yang telah terinfeksi antigen dan
membentuk sel T sitotoksik memori yang membelah dan berdeferensiasi secara cepat
menjadi sel T sitotoksik aktif dan sel T sitotoksik memori jika suatu saat antigen yang
sama menyerang tubuh
4. Eliminasi Antigen, ada dua mekanisme;
Sel T sitotoksik berikatan dengan sel yang terinfeksi antigen spesifik, kemudian sel T
sitotoksik akan melepaskan granzymes yaitu protein-digesting enzymes yang memicu
apoptosis. Saat sel yang terinfeksi hancur, mikroba yang terlepas akan dibunuh oleh
fagosit
Setelah berikatan dengan sel yang terinfeksi antigen spesifik, kemudian sel T
sitotoksik melepaskan protein perforin dan granulysin. Perforin masuk ke membran
plasma sel terinfeksi dan membuat kanal sehingga cairan ekstraseluler masuk dan sel
lisis. Granulysin masuk melalui kanal dan menghancurkan mikroba dengan melubangi
membran plasmanya
Sebagai alternatif sel T sitotoksik juga dapat menghancurkan sel target dengan
melepaskan molekul toksik lymphotoxin yang mengaktifkan enzim pada sel target
untuk menfragmentasi DNA sehingga sel mati
Sel T sitotoksik juga dapat memproduksi gamma-interferon yang menarik dan
mengaktifkan sel fagosit dan faktor inhibitor migrasi makrofag
Mekanisme Pertahanan Terhadap Antigen Oleh Sel B
Antibodi diproduksi oleh sel B yang terpapar dengan antigen, melalui 2 tahap, yaitu:
1. Aktivasi sel B pada Antigen dengan Bantuan Sel T Penolong (T-Dependent Antigen)
Membran sel B membawa immunoglobin identik yang akan mengenali antigen
spesifik
Antigen dikenali kemudian menempel pada reseptor immunolgobin, lalu diproses
secara enzimatis oleh sel B menjadi fragmen
MHC kelas II terdapat di membran sel B membawa fragmen tersebut ke reseptor sel T
penolong
Sel T penolong teraktivasi melepaskan sitokinin, yang merangsang aktivasi sel B
Sel B yang telah teraktivasi akan memicu proses klonal
2. Seleksi Klonal dan Diferensiasi Sel B
Sel B aktif mengalami proses proliferasi (klonal)

Beberapa sel B berproliferasi menjadi sel memori jangka panjang, yang akan
mengingat antigen spesifik dan suatu saat dapat plasma sel yang memproduksi
antibodi
Sel B lainnya berproliferasi menjadi plasma sel yang memproduksi antibodi
Plasma sel mesekresikan antibodi ke aliran darah yang selanjutnya akan menjerat
antigen dalam aliran darah

Sumber :
Tortora, G. J. dan Derrickson, B., 2012, Principles of Anatomy and Physiology, thirteenth
edition, John Wiley and Sons, Inc., USA, hal 891, 896-901.

Vous aimerez peut-être aussi