Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
A. Konsep Dasar
1. Pengertian
Spondilitis tuberculosa adalah infeksi yang sifatnya kronis berupa infeksi granulomatosis di
sebabkan oleh kuman spesifik yaitu mycubacterium tuberculosa yang mengenai tulang vertebra
(Abdurrahman, et al 1994; 144 )
2. Faktor yang mempengaruhi timbulnya masalah.
a. Anatomi dan fisiologi
Kolumna vertebra atau rangkaian tulang belakang adalah pilar mobile melengkung yang kuat
sebagai penahan tengkorak, rongga thorak, anggota gerak atas, membagi berat badan ke anggota
gerak bawah dan melindungi medula spinalis. ( John Gibson MD, 1995 : 25 )
Kolumna vertebra terdiri dari beberapa tulang vertabra yang di hubungkan oleh diskus
Intervertebra dan beberapa ligamen. Masing - masing vertabra di bentuk oleh tulang Spongiosa
yang diisi oleh sumsum merah dan ditutupi oleh selaput tipis tulang kompakta.
Kolumna vertebra terdiri atas 33 ruas tulang yang terdiri dari :
- 7 ruas tulang cervikal
- 12 ruas tulang thorakal
- 5 ruas tulang lumbal
- 5 ruas tulang sakral (sacrum)
- 5 ruas tulang ekor (coccygis)
Vertebra dan persendiannya.
Vertebra memiliki perbedaan yang khas yang memperlihatkan seperti :
Korpus yaitu lempeng tulang yang tebal, dengan permukaan yang agak melengkung diatas dan
bawah .
Arkus vertebra terdiri dari :
1. Pedikulus di sebelah depan : Tulang berbentuk batang memanjang kebelakang dari korpus,
dengan takik pada perbatasan vertebra membentuk foramen intervertebralis.
2. Lamina di sebelah belakang : lempeng tulang datar memanjang ke belakang dan ke samping
bergabung satu sama lain pada sisi yang berbeda.
Foramen vertebra : Suatu lubang besar dibatasi oleh korpus pada bagian depan, pedikulus di
samping dan di belakang.
Foremen Transversarium : lubang disamping , diantara dua batasan vertebra , di dalamnya
terdapat saraf spinal yang bersesuaian.
Processus articularis posterior dan inferior ; berarti kulasi dengan processus yang serupa pada
vertebra diatas dan dibawah.
Processus tranversus : memproyeksikan batang tulang secara tranversal.
Spina : Suatu processus yang mengarah ke belakang dan ke bawah.
Diskus intervertebra adalah diskus yang melekatkan kepermukaan korpus dari dua takik
vertebra : Diskus tersebut terbentuk dari anulus fibrosus,jaringan fibrokartilago yang berbentuk
cincin pada bagian luar, dan nukreus pulposus, substansi semi-cair yang mengandung beberapa
sarat dan terbungkus di dalam anulus fibrosus.
Ligamentum.
Beberapa ligamentum yang menghubungkan vertebra :
a) Dari Ligamentum longitudinalis anterior melebar ke bawah pada bagian depan korpus vertebra
b) Ligamentum longitudinalis posterior melebar ke bawah pada bagian belakang dari korpus
vertebra ( yaitu didalam kanalis vertebra ).
c) Ligamen pendek menghubungkan processus tranversus dan spinalis dan mengelilingi
persendian processus artikuler.
Vertebra cervicalis atau ruas tulang leher:
Vertebra cervucalis bentuknya kecil, mempunyai korpus yang tipis, dan processus tranversus
yang di tandai dengan jelas karena mempunyai foramen ( didalamnya terdapat arteri vertebralis )
dan berakhir dalam dua tuberkolosis.
Vertebra torakalis atau ruas tulang punggung :
Vertebra torakalis bentuknya lebih besar daripada yang cervikal dan disebelah bawah menjadi
lebih besar.
Ciri khas vertebra torakalis adalah sebagai berikut :
Badannya berbentuk lebar lonjong ( bentuk jantung ) dengan faset atau lekukan kecil disetiap sisi
untuk menyambung iga, lengkungnya agak kecil, prosesus panjang dan mengarah kebawah,
sedangkan prosesus tranversus , yang membantu faset persendian untuk iga.
Vertebra lumbalis atau ruas tulang pinggang :
Vertebra lumbalis bentuknya adalah yang terbesar, badannya sangat besar dibandingkan dengan
badab vertebra yang lainnya dan berbentuk seperti ginjal, prosesus spinosusnya lebar dan
berbentuk seperti kapak kecil, prosesus
tranversusnya panjang dan langsing, ruas kelima membentuk sendi dengan sakrum pada sendi
lumbo sakral.
Sakrum atau tulang kelangkang.
Tulang sakram berbentuk segitiga dan terletak padambagian bawah kolumna vertebralis, terjepit
diantara kedua tulang inominata (atau tulang koxa ) dan membentuk bagian belakabg rongga
pelvis ( panggul ). Dasar dari sakrum terletak diatas dan bersendi dengan vertebra lumbalis
kelima dan membentuk sendi intervetebra yang khas,tepi anterior dari basis saklrum ,membentuk
promontorium sakralis. Kanalis sakralis terletak dibawah kanalis vertebralis ( saluran tulang
belakang ) dan lanjuan dari padanya. Dinding kanalis sakralis berlubang - lubang untuk dilalui
saraf sakral. Prosesus spinosus yang indemeter dapat dilihat pada pandangan posterior dari
sakrum. Permukaan anterior sakrum adalah lekung dan memperlihatkan empat gili-gili
melintang, yang menandakan tempat penggabungan kelima vertebra sakralis pada ujung gili-gili
ini disetiap sisi terdapat lubang - lubang kecil untuk dilewati urat-urat saraf. Lubang - lubang ini
di sebut foramina. Apex dari sakrum bersendi,dengan tulang koksigius. Disisinya, sakrum
bersendi dengan tulang ileum dan membentuk sendi sakroiliaka kanan dan kiri.
Koksigeus atau tulang ekor.
Koksigeus terdiri atas empat atau lima vertebra yang rudimater yang bergabung menjadi satu, di
atasnya ia bersendi dengan sakrum ( Evelyn C pearce 1989 : )
b. Patofisiologi
Spondilitis tuberkulosa merupakan suatu tuberkulosis tulang yang sifatnya sekunder dari TBC
tempat lain di tubuh. Penyebarannya secara hematogen, di duga terjadinya penyakit tersebut
sering karena penyebaran hematogen dari infeksi traktus urinarius melalui pleksus Batson.
Infeksi TBC vertebra di tandai dengan proses destruksi tulang progresif tetapi lambat di bagian
depan (anterior vertebral body). Penyebaran dari jaringan yang mengalami pengejuan akan
menghalangi proses pembentukan tulang sehingga berbentuk "tuberculos squestra". Sedang
jaringan granulasi TBC akan penetrasi ke korteks dan terbentuk abses para vertebral yang dapat
menjalar ke atas / bawah lewat ligamentum longitudinal anterior dan posterior. Sedang diskus
Intervertebralis oleh karena avaskular lebih resisten tetapi akan mengalami dehidrasi dan terjadi
penyempitan oleh karena dirusak jaringan granulasi TBC. Kerusakan progresif bagian anterior
vertebra akan menimbulkan kiposis.
c. Dampak Masalah
a) Terhadap Individu.
Sebagai orang sakit, khusus klien spondilitis tuberkolosa akan mengalami suatau perubahan, baik
iru bio, psiko sosial dan spiritual yang akan selalu menimbulkan dampak yang di karenakan baik
itu oleh proses penyakit ataupun pengobatan dan perawatan oelh karena adanya perubahan
tersebut akan mempengaruhi pola - pola fungsi kesehatan antara lain :
1) Pola nutrisi dan metabolisme.
Akibat proses penyakitnya klien merasakan tubuhnya menjadi lemah dan anoreksia, sedangkan
kebutuhan metabolisme tubuh semakin meningkat sehingga klien akan mengalami gangguan
pada status nutrisinya.
2) Pola aktifitas.
Sehubungan dengan adanya kelemahan fisik nyeri pada punggung menyebabkan klien
membatasi aktifitas fisik dan berkurangnya kemampuan dalam melaksanakan aktifitas fisik
tersebut.
3) Pola persepsi dan konsep diri.
Klien dengan Spondilitis teberkulosa seringkali merasa malu terhadap bentuk tubuhnya dan
kadang - kadang mengisolasi diri.
b) Dampak terhadap keluarga.
Dalam sebuah keluarga, jika salah satu anggota keluarga sakit, maka yang lain akan merasakan
akibatnya yang akan mempengaruhi atau merubah segala kondisi aktivitas rutin dalam keluarga
itu.
B. Asuhan Keperawatan
Proses keperawatan adalah suatu sistem dalam merencanakan pelayanan asuhan keperawatan dan
juga sebagai alat dalam melaksanakan praktek keperawatan yang terdiri dari lima tahap yang
meliputi : pengkajian, penentuan diagnosa keperawatan, perencanaan, implementasi dan
evaluasi. ( Lismidar, 1990 : IX ).
Pengkajian.
Pengkajian merupakan tahap awal dan landasan proses keperawatan. Pengkajian di lakukan
dengan cermat untuk mengenal masalah klien, agar dapat memeri arah kepada tindakan
keperawatan. Keberhasilan proses keperawatan sangat tergantung pada kecermatan dan ketelitian
dalam tahap pengkajian. Tahap pengkajian terdiri dari tiga kegiatan yaitu : pengumpulan data,
pengelomp[okan data, perumusan diagnosa keperawatan. ( Lismidar 1990 : 1)
a. Pengumpulan data.
Secara tehnis pengumpulan data di lakukan melalui anamnesa baik pada klien, keluarga maupun
orang terdekat dengan klien. Pemeriksaan fisik di lakukan dengan cara , inspeksi, palpasi,
perkusi dan auskultasi.
1) Identitas klien meliputi : nama, umur, jenis kelamin, pekerjaan, status perkawinan, agama,
suku bangsa, pendidikan, alamat, tanggal/jam MRS dan diagnosa medis.
2) Riwayat penyakit sekarang.
Keluhan utama pada klien Spodilitis tuberkulosa terdapat nyeri pada punggung bagian bawah,
sehingga mendorong klien berobat kerumah sakit. Pada awal dapat dijumpai nyeri radikuler yang
mengelilingi dada atau perut. Nyeri dirasakan meningkat pada malam hari dan bertambah berat
terutama pada saat pergerakan tulang belakang. Selain adanya keluhan utama tersebut klien bisa
mengeluh, nafsu makan menurun, badan terasa lemah, sumer-sumer (Jawa) , keringat dingin dan
penurunan berat badan.
3) Riwayat penyakit dahulu
Tentang terjadinya penyakit Spondilitis tuberkulosa biasany pada klien di dahului dengan adanya
riwayat pernah menderita penyakit tuberkulosis paru. ( R. Sjamsu hidajat, 1997 : 20).
4) Riwayat kesehatan keluarga.
Pada klien dengan penyakit Spondilitis tuberkulosa salah satu penyebab timbulnya adalah klien
pernah atau masih kontak dengan penderita lain yang menderita penyakit tuberkulosis atau pada
lingkungan keluarga ada yang menderita penyakit menular tersebut.
5) Riwayat psikososial
Klien akan merasa cemas terhadap penyakit yang di derita, sehingga kan kelihatan sedih, dengan
kurangnya pengetahuan tentang penyakit, pengobatan dan perawatan terhadapnya maka
penderita akan merasa takut dan bertambah cemas sehingga emosinya akan tidak stabil dan
mempengaruhi sosialisai penderita.
6) Pola - pola fungsi kesehatan
a. Pola persepsi dan tata laksana hidup sehat.
Adanya tindakan medis serta perawatan di rumah sakit akan mempengaruhi persepsi klien
tentang kebiasaan merawat diri , yang dikarenakan tidak semua klien mengerti benar perjalanan
penyakitnya. Sehingga menimbulkan salah persepsi dalam pemeliharaan kesehatan. Dan juga
kemungkinan terdapatnya riwayat tentang keadaan perumahan, gizi dan tingkat ekonomi klien
yang mempengaruhi keadaan kesehatan klien.
a. Nyeri adalah pengalaman subjek yang hanya dapat di gambarkan oleh klien sendiri.
b. Analgesik adalah obat untuk mengurangi rasa nyeri dan bagaimana reaksinya terhadap nyeri
klien.
c. Korset untuk mempertahankan posisi punggung.
d. Dengan ganti ganti posisi agar otot otot tidak terus spasme dan tegang sehingga otot
menjadi lemas dan nyeri berkurang.
e. Metode alternatif seperti relaksasi kadang lebih cepat menghilangkan nyeri atau dengan
mengalihkan perhatian klien sehingga nyeri berkurang.
c. Diagnosa Keperawatan ketiga
Gangguan citra tubuh sehubungan dengan gangguan struktur tubuh.
1) Tujuan
Klien dapa mengekspresikan perasaannya dan dapat menggunakan koping yang adaptif.
2) Kriteria hasil
Klien dapat mengungkapkan perasaan / perhatian dan menggunakan keterampilan koping yang
positif dalam mengatasi perubahan citra.
3) Rencana tindakan
a. Berikan kesempatan pada klien untuk mengungkapkan perasaan. Perawat harus mendengarkan
dengan penuh perhatian.
b. Bersama sama klien mencari alternatif koping yang positif.
c. Kembangkan komunikasi dan bina hubungan antara klien keluarga dan teman serta berikan
aktivitas rekreasi dan permainan guna mengatasi perubahan body image.
4) Rasional
a. meningkatkan harga diri klien dan membina hubungan saling percaya dan dengan ungkapan
perasaan dapat membantu penerimaan diri.
b. Dukungan perawat pada klien dapat meningkatkan rasa percaya diri klien.
c. Memberikan semangat bagi klien agar dapat memandang dirinya secara positif dan tidak
merasa rendah diri.
Evaluasi
Evaluasi adalah perbandingan hasil hasil yang di amati dengan kriteria hasil yang dibuat pada
tahap perencanaan komponen tahap evaluasi.
a. pencapaian kriteria hasil
b. ke efektipan tahap tahap proses keperawatan
c. revisi atau terminasi rencana asuhan keperawatan.
Adapun kriteria hasil yang di harapkan pada klien Spondilitis tuberkulosa adalah:
1. Adanya peningkatan kegiatan sehari hari ( ADL) tanpa menimbulkan gangguan rasa
nyaman .
2. Tidak terjadinya deformitas spinal lebih lanjut.
3. Nyeri dapat teratasi
4. Tidak terjadi komplikasi.
5. Memahami cara perawatan dirumah
Post a Comment
Anonymous said...
March 19, 2009 at 2:30 AM
Sebelumnya saya mengucapkan terima kasih atas artikelnya, karena sedikit membuka
wawasan saya ttg penyakit yg sudah lama saya derita. Melalui email ini saya ingin sedikit
curhat dan barangkali sekalian saya akan minta saran dan masukannya. Saya divonis
menderita spondilitis TB pada awal th 1999. Pada tgl 1 April 1999 tulang belakang saya
dioperasi dan dipasang pen di antara lumbal 3-4. Pada Agustus 2000, sy dioperasi ulang
untuk membuka pen yang dipasang pada operasi pertama. Tetapi sejak tindakan operasi
itu sampai sekarang rasa kaku, sakit, dan ngilu saya tidak hilang, yang ada sekarang
makin terasa ngilu terutama di pagi hari. Selain itu bentuk tulang belakang saya sudah
mulai berubah (bungkuk ke arah depan dan samping kanan). Demikian dan terma kasih.
dari IHAL - Bekasi
310-044 said...
April 20, 2010 at 12:21 AM
i just got the book last week and went through it a few times. i can understand most of the
comments regarding this book, but i dont understand how much of the material can't be
used. basically, this book gives you different ways to look at monsters that are commonly
used in RL campaigns. granted, there arent going to be a plethora of Palemasters in every
corner of the Core, a single encounter can keep PCs on their toes. While i might not like
310-051 said...
April 20, 2010 at 12:22 AM
Chinas banking industry, flush with cash from its economic boom, is regarded as the
worlds strongest after lenders avoided mortgage-related credit turmoil that battered
Western institutions. But regulators worry that too much lending last year went to
unneeded factories, real estate and other investments, setting the stage for a rise in bad
loans.
Bank lending was a key element of Beijings 4 trillion yuan ($586 billion) stimulus that
helped China rebound from the global economic crisis. Beijing provided only about 25
percent of the total and the plan called for the rest to be spent by local governments and
state companies, financed by bank lending.
310-052 said...
April 20, 2010 at 12:23 AM
tate media said last month that banks were ordered to curb lending to local government
financing arms and to reject projects that do not fit Beijings development plans.
Earlier Monday,
310-055 said...
April 20, 2010 at 12:24 AM
Hello, my name is Luis Estrada, and I'm a software developer. In this video I'll show you
how to stop Internet explorer from automatically downloading files. Internet explorer is a
registered trademark of Microsoft, and I have no affiliation with Microsoft. Sometimes
when you are downloading large files from the Internet your connection gets interrupted
and you have to start the download from the beginning. Imagine downloading a two
gigabyte file and when you are at ninety nine percent your Internet connection fails or
you run out of battery, that can be a little frustrating. Well, to solve this, you can use a
download manager, this kind of program allows your computer to pause and resume
almost any download. It also makes a much faster download if you use a regular web
browser. One of the most popular download managers is download accelerator plus,
developed by the company Speed Bit. This product is free and you can download it at
Speed bits.com. Once you've installed this program you can configure it to manage all
your downloads, this prevents Internet explorer to automatically downloading the files.
To configure this program click on the tools tab, then select options, go to advanced, here
you have the possibility of integrating the application to your browser, select the first
option to integrate it to your Internet explorer, notice that the dialog box warns you about
restating Internet explorer for changes to take effect. This way you can configure
download accelerator to manage only certain types or files, for example, only movies or
MP3 files, but not pictures and word documents. For that, press the manage extensions
button, type the extensions that you want the application to manage, leaving a space
between them. The other option is to press the default button, now you see a list of all the
file types that will be downloaded automatically using this program. If you don't want to
include one, just erase it, click on ok, restart your browser, and you are ready to enjoy
better downloads. I'm Luis Estrada and I've shown you how to use your web browser."
Jolin said...
May 9, 2010 at 8:45 PM
,,,,,,,,,,,,,
,,,,,,,,,,,,
,,,,,,,,,,,
,,,,,,,,,,,,,
,,,,,,,,,,
Post a Comment
Newer Post
Older Post
CARI ARTIKEL
Terbaru
Komentar
Blog Artis
Useful
Bencana di Masa Depan Akhir Dari Peradaban Di Bumi | Kiamat ??? - Nov 21
Antara Eksekusi Amrozi CS, Lumpur Lapindo dan Bapak Presiden SBY Yang Lupa
Nama Hari - Nov 13
Freeware Sederhana Untuk Image Editor dan Screen Capture utility | PicPick 1.8.0.1 All-in-one Design Tools - Nov 06
Kategori
o Adsense
o Alexa
o Artikel Kesehatan
o Askep Maternitas
o Asuhan Keperawatan
o Award
o Berita
o Blogger Template
o Blogging Tips
o Blogging Tools
o freeware
o Google
o Hobby
o Link Exchange
o My Home Town
o My Opinion
o Other
o Ping Service
o PPC
o SCAM
o SEO
o Situs Penghasil Uang
o Tanaman Hias
VOTING
Your Market Research Here