Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
Pihak perusahaan sewa guna usaha (Lessor) adalah perusahan atau pihak yang
memberikan jasa pembiayaan kepada lessee dalam bentuk barang modal.
Supplier adalah perusahaan atau pihak yang mengadakan atau menyediakan barang
untuk dijual kepada lesse dengan pembayaran secara tunai oleh lessor.
sewa guna usaha sehingga mereka dapat menggunakan metode operating lease.
Praktik ini mengurangi manfaat laporan keuangan. Insentif bagi lessee untuk
menstrukturkan sewa guna usaha sebaai operating lease terkait dengan dampak
operating lease terhadap neraca dan laporan laba rugi. Dampak pada laporan
keuangan ini adalah sebagai berikut:
a. Operating lease menyajikan kewajiban lebih rendah dari seharusnya dengan
tidak menyajikan pendanaan sewa guna usaha dalam neraca. Selain
menyembunyikan kewajiban dari neraca, hal tersebut juga menaikkan rasio
solvabilitas (seperti debt to equity) yang sering digunakan dalam analisis kredit.
b. Operating lease menyajikan aktiva lebih rendah dari seharusnya. Hal ini dapat
meningkatkan rasio tingkat pengembalian investasi, terutama return on total
assets.
c. Operating lease menunda pengakuan beban dibandingkan dengan capital lease.
d. Operating lease menyajikan kewajiban lancar lebih rendah dari seharusnya
dengan tidak menyajikan porsi pembayaran pokok yang jatuh tempo dalam
waktu satu tahun dalam neraca. Hal tersebut menigkatkan rasio lancar dan
pengukuran likuiditas lainnya.
e. Operating lease memasukkan bunga dalam beban sewa.
3. CAPITAL STOCK
-
a. Saham Preferen (preffered stock), yaitu kelompok khusus saham yang memiliki
fitur yang tidak dimiliki oleh saham biasa. Ciri-ciri umum saham preferen meliputi:
Prioritas atas distribusi dividen termasuk hak partisipasi dan dividen kumulatif;
Prioritas atas likuidasi, terutama penting karena selisih antara nilai nominal dan
nilai likuidasi dan nilai likuidasi saham preferen bisa besar;
b. Saham Biasa (common stock), yaitu kelompok saham yang mencerminkan hak
kepemilikan serta memiliki risiko tinggi dan pengembalian tinggi atas kinerja
perusahaan. Saham biasa mencerminkan bunga sisa (residual interest) dan tidak
diprioritaskan namun mendapatkan laba bersih sisa dan menyerap rugi bersih.
4. Retained Earnings
Laba ditahan (retained earnings) merupakan modal yang dihasilkan sebuah
perusahaan. Akun laba ditahan mencerminkan akumulasi laba atau rugi yang tidak
dibagikan sejak berdirinya perusahaan. Laba ditahan merupakan sumber utama distribusi
dividen.
Dividen Tunai dan Dividen Saham
Dividen tunai (cash dividend) merupakan distribusi kas kepada pemegang
saham. Dividen ini merupakan jenis dividen yang paling umum dan saat
didistribusikan menjadi kewajiban bagi perusahaan. Dividen saham (stock dividend)
adalah distribusi saham perusahaan itu sendiri kerpada pemegang saham secara
proporsional. Dividen ini mencerminkan kapitalisasi laba secara permanen. Akuntansi
bagi dividen saham kecil (small stock dividend) atau dividen saham sederhana
(ordinary dividend), umumnya lebih kecil dari 20% sampai 25% saham beredar,
mensyaratkan penilaian dividen saham pada nilai pasar pada tanggal pengumuman.
Penyesuaian Periode Lalu
Penyesuaian periode lalu (prior period adjustment) terutama merupakan
koreksi kesalahan di periode laporan keuangan lalu. Perusahaan tidak melaporkannya
dalam laporan laba rugi, melainkan melaporkannya sebagai penyesuaian (setelah
pajak) atau saldo awal laba ditahan.
Apropriasi Laba Ditahan
DAFTAR REFERENSI
Wild, Jhon. J, K. R. Subramanyam. 2010. Analisis Laporan Keuangan. Jakarta: Salemba
Empat.
Kelompok 4
Luh Nopia Yudiastuti
1406305029/07
1406305034/08
1406305083/20