Vous êtes sur la page 1sur 30

Pondok Ilmu Habitat Orang-orang Pengembang Ilmu

Search this

Home

About Me

TEKNIK STERILISASI KOMERSIAL DALAM INDUSTRI PANGAN

MENU OLAHAN LIDAH BUAYA (Aloevera) SEBAGAI DIET THERAPHY PENYAKIT


DIABETES MELITUS
ANALISIS SITUASI GIZI BURUK DAN UPAYA MENGATASINYA

10 Jun

STANDART KECUKUPAN GIZI DAN PERENCANAAN


PEMENUHANNYA BERBASIS BAHAN HAYATI LOKAL UNTUK
MENINGKATKAN KESEHATAN IBU HAMIL, MENYUSUI
DAN BALITA
Posted June 10, 2011 by aguskrisno in Uncategorized. Leave a Comment
PENDAHULUAN
Hasil Survei Demografi Kesehatan Indonesia (SDKI) pada tahun 1999 menunjukan terjadinya
peningkatan angka kematian ibu (AKI). Kalau pada tahun 1997 AKI menunjukan 318 per
100.1000 kelahiran hidup maka pada tahun 1999 menjadi 380 per 100.000 kelahiran hidup. Pada
tahun 2001, berdasarkan hasil Survei Kesehatan Rumah Tangga (SKRT) AKI menunjukan 377
per100.000kelahiran hidup. (Gizi dalam Angka, Depkes, 2005)
Kematian ibu hamil disebabkan oleh beberapa faktor, seperti faktor sosial, faktor budaya dan
faktor ekonomi. Kemiskinan masyarakat akan membawa kepada kemiskinan pengetahuan dan
informasi. Dan pada kondisi kemiskinan, keluarga khususnya ibu akan mengalami resiko
kekurangan gizi, menderita anemia dan berat bayi lahir rendah (BBLR) (Anita Rahman, 2003).
Meskipun prevalensi anemia gizi besi pada ibu hamil menurun dari 50,9 % (tahun 1995) menjadi
40,1 % (tahun 2001), namun anemia pada ibu hamil hendaknya diwaspadai. Karena akibat
anemia pada ibu hamil pun cukup fatal karena bayi bisa lahir cacat atau abortus, persalinan lama,

pendarahan shock, dan payah jantung. Sedangkan pada janin bisa menyebabkan kematian, cacat
bawaan,premature dan cadangan zat besi kurang
Adanya mitos, bahwa ibu hamil pantang mengkonsumsi makanan tertentu menyebabkan sang
ibu juga akan kehilangan akses terhadap zat gizi dari makanan tersebut. Keadaan ini tentu akan
memperlemah kondisi ibu hamil.
Memperhatikan permasalahan yang dihadapi ibu hamil dan ibu menyusui serta dampak yang
mungkin terjadi pada ibu maupun pada janin serta bayi-bayi yang dilahirkan, upaya penanganan
perlu untuk terus ditingkatkan dan diatasi melalui kerjasama semua pihak.
PERUBAHAN FISIK DAN PSIKIS PADA IBU HAMIL
Masa kehamilan tentunya amat sangat di nantikan oleh para calon ayah dan calon ibu. Tentunya
mereka juga mendambakan anak yang lahir akan sehat dan normal. Penting untuk diketahui oleh
setiap pasangan bahwa akan terjadi serangkaian perubahan pada ibu yang sedang hamil, baik
secara fisik ataupun psikis.
1. Pada trimester pertama. Misalnya bentuk tubuh yang semakin melebar,
payudara yang semakin kencang . Kondisi psikis ibu juga mengalami tingkat
kepekaan yang sangat tinggi. Ibu akan mudah meledak-meledak atau akan
merasa sangat sedih bila terjadi sesuatu.
2. Pada trimester kedua. Perut sudah mulai membuncit, orang sudah mulai tahu
bahwa ibu sedang hamil. Kondisi emosi ibu sudah mulai stabil
3. Pada trimester ketiga. Perut ibu semakin membesar.Keadaan janin juga
semakin besar. Dan ibu siap melahirkan. Kondisi emosi ibu kembali tidak
stabil karena menanti masa kelahiran.

PENTINGNYA GIZI SELAMA IBU HAMIL DAN IBU MENYUSUI


Meskipun kehamilan sudah merupakan bagian dari daur hidup kehidupan manusia pada wanita,
namun masih banyak anggota masyarakat yang mengabaikan pentingnya masa kehamilan.
Misalnya usia untuk ibu, jarak kehamilan dan yang terutama kesehatan ibu. Kehamilan
membutuhkan tambahan asupan pangan karena adanya peningkatan kebutuhan zat-zat gizi.
Beberapa zat gizi yang harus dipenuhi oleh ibu hamil dan ibu menyusui :
a.Energi
Energi merupakan salah satu hasil metabolisme karbohidrat, protein dan lemak. Kebutuhan
energi selama ibu hamil adalah untuk membentuk/membangun jaringan baru (fetus, plasenta,
uterus, cairan amniotic, breast, peningkatan volume darah dan mensuplai jaringan baru. Pangan
yang kaya akan sumber energi adalah pangan sumber lemak (lemak/gajih dan minyak, buah

berlemak, biji berminyak), pangan sumber karbohidrat (beras, jagung, oat, serealia) dan pangan
sumber protein (daging, ikan, telur susu dan aneka produk turunannnya)
b.Zat gizi mikro
Selama kehamilan, disamping zat gizi makro yaitu energi dan protein, ibu juga membutuhkan
tambahan zat gizi mikro seperti diuraikan berikut ini :
Asam folat
Kekurangan asam folat pada ibu hamil akan menyebabkan resiko terjadinya cacat tabung syaraf
(Neural Tube Defects/NTD), berat bayi lahir rendah (BBLR) dan resiko lahirnya premature.
Sumber pangan yang banyak mengandung asam folat adalah brokoli, jeruk, bayam, roti dan susu.
Vitamin A
Adanya pertumbuhan janin, berarti terjadi peningkatan pertumbuhan dan pembelahan sel dalam
tubuh ibu. Vitamin A dalam bentuk retionic acid mengatur perumbuhan dan pembelahan sel
dalam jaringan. Namun demikian ibu tidak dianjurkan untuk mengkonsumsi suplementasi
vitamin A selama hamil karena dosis tinggi vitamin A akan memberikan efek teratogenik
(keracunan). Dengan mengkonsumsi buah-buahan, daging, unggas, ikan, telur, sayuran berdaun
hijau, akar dan umbi-umbian sehari-hari, akan membantu ibu memenuhi kebutuhan vitamin A.
Kalsium
Kalsium dibutuhkan untuk membantu pertumbuhan tulang, gigi, jantung yang sehat, syaraf dan
otot. Kekurangan kalsium akan menyebabkan pertumbuhan tulang dan gigi jadi terhambat.
Sumber pangan yang banyak mengandung kalsium adalah susu, sayuran hijau, kacang-kacangan,
biji-bijian dan ikan.
Magnesium
Magnesium merupakan zat gizi lainnya yang berperan dalam membantu membangun dan
memperbaiki jaringan tubuh. Kekurangan magnesium akan menyebabkan preeklamsia, bayi
cacat dan kematian bayi. Sumber pangan yang banyak mengandung magnesium adalah sayursayuran, sumber makanan laut, ikan tawar segar, daging, padi-padian dan kacang-kacangan.
Zat Besi
Kekurangan zat besi akan menghambat pembentukan hemoglobin yang berakibat pada
terhambatnya pembentukan sel darah merah. Ibu hamil dan ibu menyusui merupakan kelompok
yang beresiko tinggi terhadap anemia yang disebabkan oleh kekurangan zat besi. Hal ini tidak
terlepas dari banyaknya darah yang dikeluarkan selama masa persalinan. Sumber pangan yang

banyak mengandung zat besi adalah nabati kedelai, kacang-kacangan, sayuran daun hijau dan
rumput laut.
Iodium
Kekurangan iodium selama hamil akan berefek pada keguguran, penyimpangan perkembangan
otak janin, berat bayi lahir rendah dan kretinisme. Di Indonesia kekurangan iodium dialami oleh
berbagai masyarakat lain, sehingga pemerintah telah mencanangkan kebijakan tentang garam
beryodium. Sumber pangan yang banyak mengandung iodium adalah ikan, kerang dan rumput
laut.
STANDAR NASIONAL INDONESIA MINUMAN KHUSUS IBU HAMIL DAN ATAU IBU
MENYUSUI
Hingga saat ini baik ditingkat internasional maupun nasional belum ada regulasi yang mengatur
tentang produk-produk yang diperuntukan bagi ibu hamil dan atau ibu menyusui. Berdasarkan
data tahun 2001 2005, di Badan Pengawas Obat dan Makanan telah terdaftar produk minuman
khusus ibu hamil dan atau ibu menyusui sebanyak 56 buah. Disatu sisi perkembangan produk
pangan untuk ibu hamil dan ibu menyusui tersebut diharapkan dapat membantu mengatasi
permasalahan kesehatan ibu hamil dan ibu menyusui. Disisi lain perlu diwaspadai agar produkproduk tersebut tidak menimbulkan masalah kesehatan dalam rangka melindungi kesehatan
masyarakat, menjamin perdagangan yang bebas dan jujur dan mendorong berkembangnya
industri di Indonesia, maka Badan POM bersama tim ahli dari Persatuan Dokter Obstetri dan
Ginekolog Indonesia (POGI), Departemen Ilmu Gizi (FK-UI), Puslitbang Gizi dan Makanan,
Departemen Teknologi Pangan (IPB), dan Departemen Gizi Masyarakat (IPB) menyusun standar
nasional Indonesia minuman khusus ibu hamil dan ibu menyusui.
Kegiatan penyusunan ini sudah dimulai sejak tahun 2002. Melalui rapat-rapat teknis dengan tim
ahli dan rapat konsensus pada tanggal tahun 2004 maka telah di hasilkan Rancangan SNI
Minuman Khusus Ibu Hamil dan atau Ibu Menyusui. Dan oleh Badan Standardisasi Nasional
(BSN) melalui SK Kepala BSN tahun 2005 ditetapkan menjadi SNI 01-7146-2005 Minuman
Khusus Ibu Hamil dan atau Ibu Menyusui.
Standar ini memuat uraian tentang definisi minuman khusus ibu hamil dan atau ibu menyusui,
yaitu produk berbentuk bubuk maupun cair, khusus untuk ibu hamil dan atau ibu menyusui,
mengandung energi, protein, lemak, karbohidrat, vitamin dan mineral yang diperhitungkan
berdasarkan tambahan kecukupan zat gizi yang dianjurkan untuk kelompok tersebut dengan atau
tanpa penambahan komponen bioaktif dan atau bahan tambahan pangan yang diizinkan.

Persyaratan mutu pada SNI ini dibagi menjadi 2 bagian, yaitu untuk ibu hamil dan untuk ibu
menyusui. Rincian persyaratan kandungan zat gizi makro dan zat gizi mikro dapat dilihat
selengkapnya pada tabel 1 dan 2.
Angka-angka tersebut mengacu pada Angka Kecukupan Gizi tambahan untuk ibu hamil dan
tambahan ibu menyusui yang telah ditetapkan oleh Menteri Kesehatan Republik Indonesia
melalui SK nomor : 1593/MENKES/SK/XI/2005 tentang Angka Kecukupan Gizi yang
dianjurkan Bagi Bangsa Indonesia.
Dalam SNI ini dinyatakan bahwa pada produk minuman khusus ibu hamil dan ibu menyusui
tidak boleh mengandung pengawet dan pemanis buatan. Sedangkan beberapa bahan tambahan
pangan yang lain diizinkan dengan memberikan batas maksimum penggunaan seperti anti
oksidan, pengemulsi, pemantap dan pengental.
Pada standar ini juga diatur tentang batasan cemaran logam dan cemaran mikroba,untuk
membantu konsumen memanfaatkan produk ini, diatur tentang beberapa informasi yang harus
dicantumkan. Informasi tersebut adalah keterangan pada label adalah tentang berat bersih,
keterangan tentang nama dan alamat, daftar bahan yang digunakan, informasi nilai gizi,petunjuk
peyiapan dan penggunaan, keterangan tentang peruntukan, petunjuk penyimpanan dan tanggal
kedaluwarsa
TABEL 1 PERSYARATAN MUTU
AKG 2005 DAN SNI MINUMAN KHUSUS IBU HAMIL
AKG 2005 Hamil (+ an)

SNI

Produk
Produk
berbentuk
Trimester
Berbentuk
Trimester I Trimester II
Bubuk
III
Cair (per
( per 100
100 ml)
g)

NO

Syarat Mutu

Satuan

1.

Energi

Kkal

+100

+300

+300

Min. 370

Min 65

2.

Protein

+17

+17

+17

18 25

3,2 4,4

3.

Lemak

Min. 3,5

Min. 0,6

4.

Karbohidrat

Maks. 65 Maks. 11,4

5.

Air

Maks. 4

6.

Abu

Maks. 6

Maks. 1,1

7.

Vitamin A

mcg/RE

+300

+300

+300

300 500

53 88

8.

Vitamin B1

Mg

+0,3

+0,3

+0,3

0,5 1,0

0,1 0,2

9.

Vitamin B2

Mg

+0,3

+0,3

+0,3

0,5 -1,1

0,1 0,2

10.

Vitamin B3

Mg

+4

+4

+4

6 14

1,1 2,5

11.

Vitamin B6

Mg

+0,4

+0,4

+0,4

0,6 1,3

0,1 0,2

12.

Vitamin B9

Mcg

+200

+200

+200

285 400

49 -70

13.

Vitamin B12

Mcg

+0,2

+0,2

+0,2

0,3 2,4

0,1-0,4

14.

Vitamin C

Mg

+10

+10

+10

14 75

2,5 13,2

15.

Kalsium

Mg

+150

+150

+150

16.

Besi

Mg

+0

+6

+13

Min. 10

Min. 1,8

17.

Seng

Mg

+1,1

+4,2

+9,0

Min. 5

Min. 0,9

18.

Magnesium

Mg

+30

+30

+30

40 240

7,0 42

19.

Mangan

Mg

+0,2

+0,2

+0,2

0,3 -1,8

0,1 -0,3

20.

Iodium

Mcg

+50

+50

+50

70 150

12 26

21.

Selenium

Mcg

+5

+5

+5

7- 30

1,2 5,3

22.

Fluor

Mg

+0,2

+0,2

+0,2

0,3 2,5

0,1 0,4

200 800 35 140

TABEL 2 PERSYARATAN MUTU


AKG 2005 DAN SNI MINUMAN KHUSUS IBU MENYUSUI

AKG Menyusui (+an)

SNI

Produk
Produk berbentuk Berbentuk
6 bulan kedua
Bubuk (per 100 g) Cair (per
100 ml)

NO

Syarat
Mutu

Satuan

1.

Energi

Kkal

+500

+550

Min. 400

Min. 70

2.

Protein

+17

+17

20 -34

3,5 70

3.

Lemak

Min. 7

Min. 1,2

4.

Karbohidrat

Maks. 65

Maks. 11,4

5.

Air

Maks. 4

6.

Abu

Maks. 6

Maks.1,1

6 bulan
pertama

7.

Vitamin A mcg/RE

+350

+350

300 -500

53-88

8.

Vitamin B1

mg

+0,3

+0,3

0,3 1,0

0,1 0,2

9.

Vitamin B2

mg

+0,4

+0,4

0,4 1,1

0,1 0,2

10.

Vitamin B3

mg

+3

+3

3 14

0,5 2,5

11.

Vitamin B6

mg

+0,5

+0,5

0,5 1,3

0,1 0,2

12.

Vitamin B9

mcg

+100

+100

100 400

18 -70

13. Vitamin B12

mcg

+0,4

+0,4

0,4 2,4

0,1 -0,4

14.

Vitamin C

mg

+45

+45

45 75

8 13

15.

Kalsium

mg

+150

+150

150 -800

26,25 140

16.

Besi

mg

+6

+6

Min.6

Min. 1,05

17.

Seng

mg

+4,6

+4,6

Min. 4,6

Min. 0,8

18.

Magnesium

mg

+30

+30

50 -240

9 -42

19.

Mangan

mg

+0,8

+0,8

0,8 -1,8

0,14 -0,32

20.

Iodium

mcg

+50

+50

50-150

8,75-26,25

21.

Selenium

mcg

+10

+10

5-30

0,88 5,25

22.

Fluor

mg

+0,2

+0,2

0,2-2,5

0,04 -0,44

Pemerintah indonesia sendiri juga telah banyak melakukan usaha untuk menuingkatkan
keamanan pangan dan status gizi masyarakat. Banyak kegiatan UPGK (Usaha Perbaikan Gizi
Keluarga) telah banyak dilakukan oleh pemerintah. Namun demikian masih cukup banyak
kelompok yang rentan gizi yang lebih cenderung kepada kekurangan gizi (defisiensi gizi, under
nutrions)daripada kelebihan gizi (over nutrion). Kelompok tersebut adalah:
1.

Bayi

2.

Anak balita

3.

Anak sekolah

4.

Remaja

5.

Ibu hamil

6.

Ibu menyusui, dan

7.

Lanjut usia

Dari ketujuh kelompok rentan gizi tersebut yang dapat perhatian khusus pemerintah adalah Ibu
hamil atau menyusui dan BALITA. Hal ini dimaksudkian agar terlahir generasi yang potensial
yang pertumbuhannya, perkembangan, dan kesehatannya tidak terganggu oleh asupan gizi yang
kurang.
PERENCANAAN PEMENUHAN KEBUTUHAN GIZI
asupan zat makanan Zat gizi sangat berperan dalam peningkatan sumberdaya manusia.
Sayangnya, kita masih mengalami gizi kurang dan gizi buruk karena kurangnya bergizi. Selain
itu, upaya pemerintah selalu ada, tapi terkadang setelah sampai di target, sasarannya menjadi
kurang pas karena pemahaman masyarakat mengenai pemenuhan gizi masih minim. Ternyata,
gizi yang baik dan berkualitas tak harus mahal.

Persoalan gizi seolah menjadi tema yang tak pernah kering dibahas karena menyangkut
sumberdaya manusia. Sebenarnya masalah gizi apa yang kerap terjadi di masyarakat kita saat
ini? Masalah gizi makro dan gizi mikro. Masalah makronya kurang kalori protein, sehingga
marasmus dan kwasiorkor. Kadang tidak terdeteksi dan itu memberi dampak berat. Sedangkan
masalah gizi mikro yang umum adalah anemia, kekurangan vitamin A, gondok, defisiensi zink
dan selenium. Masalah gizi terjadi di Indonesia dan itu sudah ada tendensi termasuk di Sulsel.
Yang paling banyak adalah defisiensi vitamin A, gondok, defisiensi yodium dan anemia.
Perencanaan pemenuhan kebutuhan gizi (kecukupan kalori dan protein )dapat dilakukan melaui
7 langkah utama,yaitu sebagai berikut:
1.

Menentukan kebutuhan energi

pada umumnya perhitungan energi orang dewasa menggunakan teori BMR.Dengan demikian di
hitung dulu basal metabolismenya dengan cara-cara yang di uraikan dimuka atau memakai cara
menghitung yang praktis meskipun kasar,yaitu:
BMR = 1kalori /kg berat badan /jam
Setelah ditemukan,kemudian hitung energi yang digunakan untuk melakukan pekerjaan yang
eksternal (kesehatan fisik ),dan keadaan fisiologis tertentu (misalnya dalam keadaan pregenansi
dan laktasi) .Makanan merupakan campuran dari ketiga zat sumber sumber energi dengan
proporsi yang berbeda beda.mnaka pengaruh dari campuran tersebut juga berbeda berkisar
antara 6-30 % praktisnya bisa di ambil saja rata-rata 10 % .penentuan kebutuhan energi (kalori)
juga dapat menggunakan berbagai tabel kebutuhan enrgi (kalori) berdasarkan umur dan jenis
kelamin serta Aktivitas yang di lakukanya.

2.
Menentukan kebutuhan protein untuk menentukan kebutuhan protein dapat dilakukan
melalui tabel.
3.
Memperhatikan zat gizi bahan pangan yang ingindi gunakan yaitu memperhatikan bahan
yang akan dimakan .Hal ini untuk mengetahui kandungan kalori, karbonhidrat ,lemak ,protein
,dan air.Untuk kepentingan ini dapat menggunakan Daftar Komposisi Bahan Makanan (DKBM)
yang dikeluarkan oleh departemen kesehatan RI .Dalam menggunakan daftar komposisi Bahan
Makanan perlu di perhatikan bydd(berat yang dapat dimakan). Pemilihan menu harus
disesuaikan dengan pola makan yang bersangkutan ,seperti kebiasaan memakan nasi dengan
jumlah tertentu,adnya buah dan sayur pantangan, adanya buah dan sayur kesukaan,dan juga
kebiasaan minum susu.
4. Upaya pemenuhan menu empat sehat 5 sempurna .

5. Menggunakan ratio Karbonhidrat : lemak, protein dengan perbandingan :


Karbonhidarat:
50

Lemak:

20

Protein

30

6. Menggunakan prinsip halalan dan thoyiban


Makanan yang di halalkan untuk umat islam dapat di kaji dalam AL-quran dan AL Hadits
,sedangkan konsepsi thoyiban tidak saja menyangkut baik dalam hal cara memperolehnya,tetapi
juga baik, bahwa makanan tersebut harus mampu mendukung pertumbuhan, perkembangan ,dan
kesehatan.Thoyiban juga mempuyai makna makanan tersebut di sukai konsumen dan diterima
secvara antropologis yang berbasi budaya dan tradisi lokal. Makanan yang thoyyiban juga punya
makna, makanan tersebut idak mengandung toksikan nabati, bahan anti gizi, cemaran mokro
organisme, dan cemaran bahan kimia beracun dan berbahaya.
Dalam bomb kalori meter oksidasi 1 gram karbohidrat menghasilkan 4,1 kalori, 1 gram lemak
9,45 kalori dan 1 gram mprotein 5,56 kalori. Didalam tubuh keadaannya berlainan, baik
karbohidrat, lemak maupun protein tidak seluruhnya dapat terbakar, karena adanya kehilangankehilangan dalam proses pencernaan dan ekskresi. Karena itu oleh Atwater dan Bryant
disarankan agar supaya dilakukan reduksi sebanyak 2 %untuk karbohidrat, 5 % untuk lemak dan
29,2 % untuk protein. Sehingga setelah dihitung dengan pembulatan-pembulatan diperoleh angka
sebagai berikut:
1 gram karbohidrat

4 kalori

1 gram lemak

9 kalori

1 gram protein

4 kalori

7. Konversikan kebutuhan kalori dan protein pada kelima bahan makanaan dan hitung kembali
kesesuaiannya. Contoh:
Tabel rencana pemenuhan gizi
Jenis bahan
pangan
300 gr beras
giling

Kalori

100

100 gr daging 154

226,7

2,1

20,4

0,2

16,6

kambing
100 gr tahu

68

1,6

4,6

7,8

100 gr selada 11,73


air

2,07

0,207

1,173

150 gr jeruk
manis

48,6

12,096

0,216

0,54

500 gr susu
kental

1680

275

5,0

41

total

3042,23

527,466

66,323

87,513

Perencanaan pemenuhan kebutuhan gizi (kecukupan kalori dan protein) dapat dilakukan melalui
7 langkah utama, yaitu sebagai berikut.
1.

Menentukan kebutuhan energi

Pada umumnya perhitungan energi orang dewasa menggunakan teori BMR. Dengan demikian
dihitung dahulu basal metabolisme dengan cara-cara yang diuraikan dimuka atau memakai cara
menghitung yang praktis meskipun kasar, yaitu
BMR = 1Kalor/kg berat badan/jam
Setelah ditemukan, kemudian hitung jumlah energi yang digunakan untuk melakukan sesuatu
pekerjaan ekstrernal (kegiatan fisik).
2.

Menentukan kebutuhan protein

Kebutuhan manusia akan protein dapat diketahui dengan jumlah nitrogen yang hilang (
Obligaory nitrogen ). Nitrogen yang hilang atau terbuang sekitar 54 mg / kg berat badan perhari.
Nitrogen yag dikeluarkan oleh tubuh merupakan bahan buangan hasil metabolisme protein.
Terbuangnya protein tergantung pada individu, ukuran badan, jenis kelamin dan umur. Dalam
menetukan kebutuhan protein yang cukup pada manusia dapat dilihat dari mutu protein itu
sendiri. Mutu protein dinilai dari perbandingan asam-asam amino yang terkandung dalam
protein, yang pada prinsipnya suatu protein dapat menyediakan asam amino esensial dalam suatu
perbandingan yang menyamai kebutuhan manusia, mempunyai mutu yang tinggi. Sebaliknya,
protein kekurangan satu atau lebih asam-asam amino esensial mempunyai mutu yang lebih
rendah.

3.
Memperhatikan zat gizi bahan pangan yang ingin digunakan yaitu memperhatikan
bahan yang dimakan.
Hal ini utuk mengetahui kandungan kalori, karbohidrat, lemak, protein dan air. Untuk
kepentingan ini dapat menggunakan Daftar Komposisi Bahan Makanan (DKBM) yang
dikeluarkan oleh Depertemen Kesehatan Republik Indonesia. Dalam menggunakan Daftar
Komposisi Bahan Makanan perl diperhatikan bjdd(berat yang dapat dimakan). Pemilihan menu
harus disesuaiakan dengan pola makan yang bersangkutan , seperti kebiasaan memkan nasi
dengan jumlah tertentu, adanya buah dan sayur pantangan, Adanya buah dan sayur kesukaan, dan
juga kebiasaan minum susu.

4.

Upaya pemenuhan menu empat sehat lima sempurna.

Empat sehat lima sempurna yang terdiri dari makan pokok, lauk (hewani dan nabati), sayur,
buah, dan ditambah susu tidak hanya jargon. Komposisi makanan yang terkandung dalam
makanan tersebut mampu memenuhi kebutuhan nutrisi dan serat tubuh. Adanya sayur dan buah
dalam makanan empat sehat lima sempurna memegang peranan yang penting dalam menutrisi
tubuh. Sayur merupakan sumber serat, vitamin, dan mineral. Karena itu, mengonsumsi sayur dan
buah sangat penting. Dengan rajin mengonsumsi sayur dan buah, buang air besar (BAB) menjadi
lancar. Serat yang terdapat di dalam keduanya juga dapat meringankan kinerja organ pencernaan
dan berfungsi mengoptimalkan penyerapan nutrisi.
5.

Menggunakan ratio karbohidrat: lemak: protein dengan perbandingan:

Karbohidrat :
50

Lemak :
20

Protein
30

6. Menggunakan prinsip halalan dan thoyiban


Makanan yang dihalalkan untuk umat islam dapat dikaji dalam Al-Quran dan Al Hadist, sedang
konsepsi thoyiban tidak saja menyangkutbaik dalam hal cara memperolehnya,tetapi juga baik
yang menyangkut bahwa makanan tersebut harus mamapu mendukung pertumbuhan,
perkembangan dan kesehatan. Thoyiban juga punya makna makanan tersebut disukai oleh
konsumen dan diterima secara antropologis yang berbasi budaya dan tradisi lokal. Makanan yang
thoyiban juga punya makna, makanan tersebut tidak mengandung toksikan nabati, bahan aniti
gizi, cemaran mikroorganisme, dan cemaran bahan kimia bracunan dan berbahaya.

Dalam Bomb calorimeter oksida 1 gram karbohidrat menghasilkan 4,1 kalori, 1 gram lemak 9,45
kalori dan 1 gram protein 5,65 kalori. Dalam tubuh keadaanya berlaianan, dapat terbakar, karena
adaya kehilangan-kehilangan dalam proses pencernaan dan ekskresi. Karena itu oleh Atwater
Bryant disarankan agar supaya dilakukan reduksi sebanyak 2% untuk karbohidrat, 5% untuk
lemak dan 29,2% untuk protein. Sehingga setelah dihitung dengan pembulatan-pembulatan
diperoleh angka sebagai berikut:
1 gram karbohidrat

4 kalori

1 gram lemak

9 kalori

1 gram protein

4 kalori

7. Konfersikan kebutuhan kalori dan protein paada kelima bahan makanan dan hitung
kembali kesesuaianya.
Upaya Perencanaan Pemenuhan Gizi yang Seimbang
Upaya menanggulangi masalah gizi ganda (gizi kurang dan gizi lebih) adalah membiasakan
mengkonsumsi hidangan sehari-hari dengan susunan zat gizi yang seimbang. Dalam hal ini ada
13 Pesan Dasar Gizi yang mengatur agar makanan sehari-hari sehat, seimbang antara kebutuhan
tubuh dan kecukupan zat gizinya, serta aman bagi kesehatan. Adapun 13 Pesan Dasar Gizi
Seimbang diantaranya adalah sebagai berikut :
1. Mengkonsumsi aneka macam makanan
Selama ini tidak ada satu pun jenis makanan yang mengandung lengkap semua zat gizi, yang
mampu membuat seseorang hidup sehat,tumbuh kembang dan produktif. Makanan yang
beraneka ragam dijamin dapat memberikan manfaat besar terhadap kesehatan. Sebab zat gizi
tertentu, yang tidak terkandung dalam satu jenis bahan makanan, akan dilengkapi oleh zat gizi
serupa dari bahan makanan yang lain.
Juga sebaliknya, masing-masing bahan makanan dalam susunan aneka ragam menu seimbang
akan saling melengkapi. Kesimpulannya, makan hidangan yang beraneka ragam dapat menjamin
terpenuhinya kecukupan sumber zat tenaga, zat pembangun dan zat pengatur bagi kebutuhan gizi
seseorang.
2. Mengkonsumsi makanan untuk memenuhi kecukupan energi
Setiap orang dianjurkan makan cukup hidangan mengandung sumber zat tenaga atau energi, agar
dapat hidup dan melaksanakan kegiatannya sehari-hari, seperti bekerja, belajar, berolah raga,
berekreasi, kegiatan sosial, dan kegiatan yang lain.Kebutuhan energi dapat dipenuhi dengan
mengkonsumsi bahan makanan sumber karbohidrat, protein, dan lemak.

3. Mengkonsumsi makanan sumber karbohidrat, setengah dari kebutuhan energi.


Terdapat 2 kelompok karbohidrat, yaitu karbohidrat kompleks dan karbohidrat sederhana. Bahan
makanan sumber karbohidrat kompleks adalah padi-padian (beras, jagung, gandum), umbiumbian(singkong, ubi jalar, kentang), dan bahan makanan lain yang banyak mengandung
karbohidrat (sagu, pisang). Sedangkan gula digolongkan sebagai karbohidrat sederhana yang
tidak mengandung gizi lain.
Konsumsi gula sebaiknya dibatasi sampai 5% dari kecukupan energi, atau 3 - 4 sendok makan
setiap harinya.Sekitar 50 - 60% kebutuhan energi diperoleh dari karbohidrat kompleks, atau
setara dengan 3 - 4 piring nasi. Apabila energi yang diperoleh melebihi 60% berasal dari
karbohidrat kompleks, maka biasanya kebutuhan protein, vitamin dan mineral sulit dipenuhi.
4. Membatasi konsumsi lemak dan minyak sampai seperempat dari kecukupan energy
Lemak dan minyak yang terdapat di dalam makanan berguna untuk meningkatkan jumlah energi,
membantu penyerapan vitamin-vitamin A, D, E, dan K, serta menambah lezatnya
hidangan.Konsumsi lemak dan minyak paling sedikit 10% dari kebutuhan energi. Sebaiknya
menggunakan lemak dan minyak nabati, misalnya minyak kelapa, minyak jagung, minyak
kacang, atau minyak nabati yang lain.Dianjurkan, konsumsi lemak dan minyak dalam makanan
sehari-hari tidak lebih dari 25% dari kebutuhan energi.
5. Menggunakan garam beryodium
Garam beriodium adalah garam yang telah diperkaya dengan KIO3 (kalium iodat) sebanyak 30
- 80 ppm. Sesuai dengan Keppres No. 69 tahun 1994, semua garam yang beredar di Indonesia
harus mengandung iodium. Garam beriodium yang dikonsumsi setiap hari bermanfaat untuk
mencegah timbulnya Gangguan Akibat Kekurangan Iodium (GAKI). GAKI dapat menghambat
perkembangan tingkat kecerdasan pada anak-anak, penyakit gondok endemik dan kretin.
Garam mengandung natrium. Kelebihan konsumsi natrium dapat memicu timbulnya penyakit
tekanan darah tinggi. Karena itu hindari konsumsi garam yang berlebihan. Dianjurkan untuk
mengkonsumsi garam tidak lebih dari 6 g atau 1 sendok teh setiap harinya.
6. Mengkonsumsi makanan sumber zat besi
Kekurangan zat besi dalam makanan sehari-hari secara berkelanjutan dapat menimbulkan
penyakit anemia gizi.Anemia gizi dapat diderita oleh semua golongan umur. Terutama ibu hamil,
anak balita, anak sekolah, dan tenaga kerja wanita. Karena itu, konsumsi makanan sumber zat
besi perlu diperbanyak. Bahan makanan sumber zat besi antara lain adalah semua sayuran
berwarna hijau, kacang-kacangan, hati, telur, dan daging. Ibu hamil dan penderita anemia gizi
diharuskan mengkonsumsi tablet tambah darah (pil besi) sesuai dengan anjuran.
7. Memberikan ASI saja kepada bayi sampai usia 4 bulan

Air susu ibu (ASI) mampu memenuhi kebutuhan gizi bayi untuk tumbuh kembang dan menjadi
sehat sampai ia berumur 4 bulan. Kolostrum, yakni ASI yang keluar pada hari pertama, agar
diberikan kepada bayi. Kolostrum mengandung zat kekebalan, vitamin A yang tinggi, lebih
kental dan berwarna kekuning-kuningan. Pemberian air gula, air tajin dan makanan pralaktal
(sebelum ASI lancar diproduksi) lain harus dihindari. Setelah bayi berumur 4 bulan, ASI saja
tidak mampu lagi memenuhi kebutuhan gizi bayi. Oleh karenya, setelah lewat umur 4 bulan, bayi
perlu mendapat Makanan Pendamping Air Susu Ibu (MP-ASI). MP-ASI diberikan kepada bayi
secara bertahap sesuai dengan pertambahan umur, pertumbuhan badan, dan perkembangan
kecerdasannya.
Walaupun demikian, pemberian ASI tetap dilanjutkan sampai anak berumur 24 bulan.
Manfaatnya adalah untuk membantu tumbuh kembang anak, mempertahankan dan meningkatkan
daya tahan tubuh anak terhadap penyakit infeksi, serta mengakrabkan jalinan kasih sayang ibu
dan anaknya secara timbal balik.
8. Membiasakan makan pagi
Makan pagi atau sarapan sangat bermanfaat bagi setiap orang. Untuk orang dewasa, makan pagi
dapat memelihara ketahanan fisik, mempertahankan daya tahan saat bekerja dan meningkatkan
produktivitas kerja. Bagi anak sekolah, sarapan dapat memudahkan konsentrasi belajar,
menyerap pelajaran, sehingga prestasi belajar pun menjadi lebih baik. Kebiasaan makan pagi
juga membantu seseorang untuk memenuhi kecukupan gizinya sehari-hari. Jenis hidangan untuk
makan pagi dapat dipilih dan disusun sesuai dengan keadaan, dan akan lebih baik bila terdiri dari
makanan sumber zat tenaga, zat pembangun, dan zat pengatur.
9. Mengkonsumsi air bersih, aman, dan cukup
Air minum harus bersih dan bebas kuman. Karenanya, air minum harus terlebih dulu dididihkan.
Sedangkan air minum dalam kemasan, yang banyak beredar di pasaran, juga harus terlebih dulu
diproses oleh pabriknya sesuai dengan ketentuan pemerintah dan memenuhi syarat-syarat
kesehatan. Cairan yang dikonsumsi seseorang, terutama air minum, sekurang-kurangnya 2 l atau
setara dengan delapan gelas setiap harinya, agar proses faali dalam tubuh berlangsung dengan
lancar dan seimbang.
10. Melakukan kegiatan fisik dan olahraga teratur
Kegiatan fisik dan olah raga, secara teratur dan cukup takarannya, dapat membantu
mempertahankan derajat kesehatan yang optimal bagi yang bersangkutan.Kegiatan fisik dan olah
raga, yang tidak seimbang dengan energi yang dikonsumsi, dapat mengakibatkan berat badan
lebih atau berat badan kurang bagi yang bersangkutan. Untuk mempertahankan berat badan
normal, upayakan agar kegiatan fisik dan olah raga selalu seimbang dengan masukan energi yang
diperoleh dari makanan sehari-hari. Bila kegiatan sehari-hari kurang gerak fisik, upayakan untuk
berolah raga secara teratur dan cukup takarannya atau mencari kegiatan lain yang setara.

11. Menghindari minum-minuman beralkohol


Kebiasaan minum minuman beralkohol secara berlebihan dapat menimbulkan terhambatnya
proses penyerapan zat gizi, hilangnya zat gizi yang penting meskipun orang tersebut
mengkonsumsi makanan bergizi dalam jumlah yang cukup, kurang gizi, penyakit gangguan hati
serta kerusakan saraf otak dan jaringan. Di samping itu, minum minuman beralkohol dapat
menyebabkan ketagihan, mabuk, dan tak mampu mengendalikan diri. Kehilangan kendali diri
sering menjadi pencetus tindak kriminal.
12. Makanlah makanan yang aman bagi kesehatan
Makanan yang aman adalah yang tidak tercemar, tidak mengandung mikroorganisme atau
bakteri, tidak mengandung bahan kimia yang berbahaya, telah diolah dengan tata cara yang
benar sehingga fisik dan zat gizinya tidak rusak, serta tidak bertentangan dengan keyakinan
masyarakat.Makan makanan yang tidak aman dapat menyebabkan gangguan kesehatan, antara
lain menderita keracunan makanan yang dapat menyebabkan kematian.
13. Bacalah label pada makanan yang dikemas
Peraturan perundang-undangan menetapkan, setiap produk makanan yang dikemas harus
mencatumkan keterangan pada labelnya mengenai: bahan-bahan yang digunakan, susunan
(komposisi) zat gizi, tanggal kadaluarsa dan keterangan penting yang lain.
Semua keterangan yang rinci pada label makanan kemas sangat membantu konsumen pada saat
memilih dan menggunakannya. Keterangan mengenai susunan zat gizi pada label diperlukan
untuk memenuhi kebutuhan gizi sesuai dengan keadaan kesehatan konsumen. keterangan
mengenai bahan-bahan, yang terkandung dalam makanan kemas tersebut, memberikan informasi
kepada konsumennya untuk menilai halal atau tidaknya makanan tersebut.Keterangan mengenai
tanggal kadaluarsa pada label menunjukkan kelayakan makanan tersebut untuk bisa dimakan
atau tidak.
Pemenuhan gizi ibu hamil adalah yang terpenting pada masa kehamilan. Dengan mendapatkan
gizi yang seimbang dan baik, ibu hamil dapat mengurangi resiko kesehatan pada janin dan sang
ibu. Oleh sebab itu, memperhatikan asupan makanan dan juga nutrisi sangat penting dilakukan
oleh ibu hamil maupun keluarganya. Gizi ibu hamil sebetulnya tidak jauh dari gizi untuk pola
makanan sehat. Hanya saja, adanya janin di kandungan mengharuskan ibu hamil ekstra hati-hati
dalam mengkonsumsi. Misalnya, kopi atau teh yang tidak berdampak langsung pada seorang
wanita, tetapi pada ibu hamil akan mengurangi asupan zat besi bagi janin.
Nah, zat makanan apa saja yang termasuk gizi ibu hamil?

1. Kalori, diperlukan untuk pertumbuhan dan perkembangan janin. Kalori dapat


diperoleh dari makanan yang merupakan sumber karbohidrat dan lemak.
Misal : nasi, umbi-umbian, susu.
2. Gizi ibu hamil kedua adalah : protein, sebagai zat pembangun diperlukan bagi
tumbuh kembang janin. Protein terdapat pada : daging, ikan, telur maupun
kacang-kacangan.
3. Zat besi juga merupakan kebutuhan gizi ibu hamil yang tidak bisa
dikesampingkan. Zat besi mengurangi terjadinya anemia juga berperan
dalam pembentukan sel darah merah hemoglobin (yang mengangkut oksigen
dalam tubuh) terdapat pada daging, ikan dan hati.
4. Asam folat dibutuhkan ibu hamil untuk perkembangan janin dan mencegah
kecacatan pada otak dan tulang belakang. Juga mencegah janin lahir
prematur. Asam folat banyak terdapat pada sayuran hijau, jus jeruk, kacangkacangan dan juga gandum.
5. Gizi ibu hamil berikutnya adalah : kalsium. Kalsium berperan pada proses
pembentukan tulang dan gigi janin. Produsen kalsium yang paling baik
adalah susu, keju, yogurt, ikan teri.
6. Vitamin C, dibutuhkan ibu hamil karena mengandung banyak antioksidan
yang berguna melindungi jaringan organ tubuh dari kerusakan serta
mengirimkan sinyal kimia ke otak. Bagi ibu hamil, gizi ibu hamil yang
diperlukan dari vitamin C sebanyak 85 mg per harinya.
7. Vitamin A juga diperlukan oleh ibu hamil untuk kelengkapan gizinya. Vitamin
A berfungsi pada imunitas, penglihatan dan tumbuh kembang janin. Vitamin
A ada pada sayuran berwarna kuning atau hijau, kuning telur.
8. Selain itu, gizi ibu hamil lainnya yang dibutuhkan antara lain vitamin B1, B2,
asam pantotenat, niasin (vit.B3 yang larut air). Juga vitamin B6 dan B12 yang
berperan dalam pembentukan sel-sel darah merah, DNA dan metabolisme
asam amino.

Apa akibat dari kekurangan gizi ibu hamil? Ibu hamil yang kekurangan gizi dapat
mengakibatkan terjadinya keguguran, bayi lahir prematur, kematian janin, kelainan sistem syaraf
pusat bayi maupun perkembangan yang tidak normal.
Selain memperhatikan asupan makanan pada gizi ibu hamil, ibu hamil juga perlu memperhatikan
anjuran untuk tidak melakukan program diet, meminum minuman beralkohol dan kafein,
maupun obat-obat herbal (jamu) tanpa konsultasi dokter. Sedangkan untuk olahraga, ibu hamil
tetap dapat melakukannya dengan pantauan dokter.

STANDART KEBUTUHAN GIZI UNTUK MASA BALITA


Di indonesia kelompok anak BALITA menunjukkan prevalansi paling tinggi untuk menderita
KKP dan devensiasi vitamin A serta anemia devensiasi gizi Fe.kelompok umur ini sulit di
jangkau oleh berbagai upaya kegiatan perbaikan gizi dan kesehatan lainya,karena tidak dapat
sendiri ke tempat pelayanan gizi dan kesehatan.perbaikan gizi kelompok BALITA,program PMT
(Pemberian Makanan Tambahan) dan UPGK (Usaha Perbaikan Gizi Keluarga).Di taman
BALITA diadakan upaya rehabilitasiderita KKP dan melatih para ibu dan mereka yang
bertanggung jawabatas pengurusan BALITA di dalam keluarga,bagaimana mengurus dan
memasak serta menyediakan makanan bergizi untuk anak BALITA.proyek PMT berupa
pemberian makanan bergizi suplemen pada makanan anak BALITA yang biasa dikomsumsi
untuk terapi dan rehabilitasi anak-anak yang kondisi gizinya tidak memuaskan.kegiatan-kegiatan
diatas terutama ditujukkan pada masyarakat yang kurang mampu.sedangkan progam UPGK
merupakan upaya pendidikan terpadu untuk menigkatkan produksi bahan makanan bergizi di
lahan pekarangan sekitar rumah,dipergunakan untuk komsumsi menigkatkan kondisi kesehatan
keluarga.
Untuk menjamin pertumbuhan,perkembangan,dan kesehatan BALITA,maka perlu asupan gizi
yang cukup.Menurut anjuran makanan satu hari yang dikeluarkan Departemen Kesehatan RI
untuk anak usia1-3 tahun membutuhkan 1,5 mangkok nasi (@ 200g) atau padananya,0,5 ikan
(50g) atau padananya,2 tempe (@ 25 g) atau padanannya, semangkok sayur (1000g),seiris buah
pepaya (100 g) atau padanannya,dan segelas susu (200 ml) Bagi anak usia 4-6 tahun
membutuhkan 2 mangkok nasi (@200g) atau padanannya,1 ikan (50 kg) atau padananya 3 tempe
(@25g) atau padanannya ,i,5 mangkok sayur (100 g) ,2 iris buah pepaya(@100g) atau
padanannya, dan segelas susu (200 ml).Asupan gizi tersebut akan menjamin tercukupinya
kebutuhan kalori untuk BALITA antara 1360-1830 kalori/anak /hari dan kebutuhan protein untuk
BALITA antara 16-20 g/anak /hari.
GIZI BAYI DAN BALITA
Energi
Energi merupakan kemampuan atau tenaga untuk melakukan kerja yang diperoleh dari zat-zat
gizi penghasil energi. Energi diperlukan untuk berlangsungnya proses-proses yang mendasari
kehidupan (Dwiriani 2009). Menurut (Hardinsyah & Martianto 1989 dalam Krisnatuti & Yenrina
2006) rumus yang digunakan untuk menghitung angka kecukupan gizi energi individu (AKEI)
bayi adalah:
AKEIi = (129-9.4 Ui + 0.62 Ui2) x Bi
Keterangan:

AKEi = Angka kecukupan energi individu pada bayi umur Ui (kkal/orang/hari)


Ui

= Umur bayi (bulan)

Bi

= Berat badan bayi pada umur Ui (kg)

Berdasarkan hasil Widya Karya Nasional Pangan dan Gizi (2004) angka kecukupan energi untuk
anak berusia 1-3 tahun adalah sebesar 1000 kkal/orang/hari, sedangkan untuk anak berusia 4-6
tahun adalah sebesar 1550 (Dwiriani 2009).

Karbohidrat
Karbohidrat merupakan sumber energi utama bagi manusia yang harganya relatif murah. Satu
gram karbohidrat menghasilkan 4 kkal. Untuk mencukupi kebutuhan energi dianjurkan sekitar
60-70% dari energi total berasal dari karbohidrat (Krisnatuti & Yenrina 2006).

Protein
Mutu protein bergantung pada kemudahannya untuk dicerna dan diserap serta komposisi asam
amino di dalamnya. Jika asupan asam amino kurang, pertumbuhan jaringan dan organ, berat dan
tinggi badan serta lingkar kepala akan terpengaruh. Asupan asam amino yang berlebih dapat
menimbulkan stres berat pada hati dan ginjal tempat deaminasi berlangsung (Arisman 2007).
Menurut Dwiriani (2009) besarnya kebutuhan protein berdasarkan berat badan adalah (1) 2.2
g/kg BB/hari pada usia <6 bulan, (2) 2 g/kg BB/hari pada usia 6-12 bulan, dan (3) 1-1.5 g/kg
BB/hari pada usia di atas 1 tahun. Sementara angka kecukupan protein berdasarkan WKNPG
(2004) adalah (1) 10 g/org/hari pada usia <6 bulan, (2) 16 g/org/hari pada usia 6-12 bulan, (3) 25
g/org/hari pada usia 1-3 tahun, dan (4) 39 g/org/hari pada usia 4-6 tahun.

Lemak
Lemak merupakan sumber energi dengan konsentrasi yang cukup tinggi. Dalam 1 g lemak dapat
menghasilkan energi sebanyak 9 kkal. Lemak memiliki fungsi sebagai sumber asam lemak
esensial, pelarut vitamin A, D, E, dan K, serta pemberi rasa gurih dan sedap pada makanan
(Krisnatuti & Yenrina 2006). Menurut WHO (1990) dalam Almatsier (2004) sebagai sumber

energi yang efisien, dianjurkan kecukupan lemak bayi menyumbang 15-30% kebutuhan energi
total.

Vitamin dan Mineral


Kecukupan vitamin dan mineral yang dianjurkan oleh Widya Karya Nasional Pangan dan Gizi
tahun 2004 disajikan pada tabel di bawah ini.
Tabel 3 Angka kecukupan rata-rata vitamin dan mineral untuk bayi dan balita

(per/orang/hari)

Golongan Umur
Zat Gizi
0-6 bulan

6-12 bulan

1-3 tahun

4-6 tahun

Vitamin A (RE)

375

400

400

450

Tiamin (mg)

0.2

0.4

0.5

0.8

Riboflavin (mg)

0.3

0.4

0.5

0.6

Vitamin B 12 (mg)

0.4

0.5

0.9

1.2

Asam folat (mg)

65

80

150

200

Vitamin C (mg)

40

50

40

45

Kalsium (mg)

200

400

500

500

Fosfor (mg)

100

225

400

400

Besi (mg)

Seng (mg)

1.3

7.5

8.2

9.7

Iodium (mg)

90

120

120

120

Niasin (mg)

Sumber: WKNPG (2004)


Cairan

Air merupakan zat gizi yang sangat penting bagi bayi dan balita, karena (a) merupakan bagian
terbesar dari tubuh manusia, (b) risiko kehilangan air pada bayi yang terjadi melalui ginjal lebih
besar daripada orang dewasa, dan (c) bayi dan anak lebih mudah terserang penyakit dehidrasi,
akibat muntah-muntah dan diare berat.
Angka kecukupan cairan berdasarkan WKNPG (2004) adalah (1) 0.8 liter/hari pada usia <6
bulan, (2) 1.0 liter/hari pada usia 6-12 bulan, (3) 1.1 liter/hari pada usia 1-3 tahun, dan (4) 1.4
liter/hari pada usia 4-6 tahun.
Yang dimaksud dengan makanan pendamping ASI adalah makanan tambahan yang diberikan
setelah bayi berusia 4-6 bulan sampai usia 24 bulan. Peranan makanan pendamping ASI sama
sekali bukan untuk menggantikan ASI, melainkan hanya untuk melengkapi ASI. Tujuan
pemberian makanan pendamping ASI adalah untuk menambah energi dan zat-zat gizi lainnya
yang diperlukan bayi karena ASI tidak dapat memnuhi kebutuhan bayi secara terus-menerus
(Krisnatuti & Yenrina 2006).
Selain sebagai pelengkap ASI, pemberian makanan tambahan sangat membantu bayi dalam
proses belajar makan dan kesempatan untuk menanamkan kebiasaan makan yang baik. Dalam
hal ini, orang tua dianjurkan untuk memperkenalkan bermacam-macam bahan makanan yang
sesuai dengan kebutuhan fisiologis bayi (Husaini & Anwar 1984 dalam Krisnatuti & Yenrina
2006). Selama proses belajar, berbagai jenis makanan tambahan harus dikenalkan kepada bayi
secara bertahap, mulai makanan yang berbentuk cair, semi padat, dan padat (Krisnatuti &
Yenrina 2006).
Menurut Brinch (1986) dalam Krisnatuti & Yenrina (2006) mengatakan bahwa apabila MP-ASI
sudah diberikan kepada bayi sejak dini (< 4 bulan) maka asupan gizi yang dibutuhkan oleh bayi
tidak sesuai dengan kebutuhannya. Selain itu, sistem pencernaan bayi akan mengalami
gangguan, seperti sakit perut, sembelit, dan alergi. Maka, waktu yang tepat untuk memberikan
MP-ASI adalah 4-6 bulan.
Agar pemberian MP-ASI dapat terpenuhi dengan sempuran perlu diperhatikan sifat-sifat bahan
makanan yang digunakan. Makanan tambahan untuk bayi harus mempunyai sifat fisik yang baik,
yaitu rupa dan aroma yang layak, serta mudah disiapkan dengan waktu pengolahan yang singkat.
Berikut merupakan syarat MP-ASI menurut Krisnatuti & Yenrina (2006) :

Memiliki nilai energi dan kandungan protein yang cukup tinggi

Memiliki nilai suplementasi yang baik serta mengandung vitamin dan mineral
yang cocok

Dapat diterima oleh alat pencernaan bayi dengan baik

Harganya relatif murah

Sebaiknya dapat diproduksi dari bahan-bahan yang tersedia secara lokal

Bersifat padat gizi

Kandungan serat kasar atau bahan lain yang sukar dicerna dalam jumlah
yang sedikit

Tabel 2 Jadwal Pemberian Makanan Pendamping ASI Menurut Umur Bayi, Jenis Makanan dan
Frekuensi Pemberian
Umur Bayi
0-6 bulan

6 bulan

Jenis Makanan

Frekuensi

ASI

10-12 kali/hari

ASI

Kapan diminta

Buah lunak/sari buah

Bubur: bubur havermout/ bubur tepung beras merah


ASI

1-2 kali/hari
Kapan diminta

Buah-buahan

7 bulan

Hati ayam/kacang-kacangan
Beras merah/ubi

3-4 kali/hari

Sayuran
9 bulan

ASI
Buah-buahan

Bubur/roti
Daging/kacang-kacangan/ayam/ikan
Beras merah/kentang/labu/jagung
Kacang tanah

Kapan diminta
4-6 kali/hari

Sari buah tanpa gula


ASI

Kapan diminta

12 bulan
Makanan pada umumnya

4-6 kali/hari

Sumber : Krisnatuti & Yenrina (2006)


KANDUNGAN GIZI BAHAN HAYATI LOKAL
Ubi

Ubi dengan berbagai macam olahan sangat baik untuk perencanaan pemenuhan standart
kecukupan gizi

Ubi jalar memang sudah tidak asing lagi bagi masyarakat di Indonesia, karena sejak puluhan
tahun yang lalu sudah mengonsumsi umbi-umbian itu. Citra ubi jalar sebagai salah satu pilihan
sumber karbohidrat. Misalnya, Singkong, ubi jalar .
Di Jepang, misalnya, harga tepung ubi jalar dihargai empat kali lipat harga tepung terigu dan di
Singapura harga tepung terigui 25% lebih mahal dari harga tepung. Penelitian mengenai ubi jalar
pun semakin sering, karena mempunyai kandungan gizi yang bermanfaat bagi kesehatan. Ubi
jalar bahkan dapat dijadikan sebagai bahan makanan alternatif bagi pasien penyakit tertentu di
rumah sakit. Proses pengolahan ubi jalar itu pun kini ditingkatkan berupa tepung, sehingga daya
simpannya lebih lama dan mudah dicampur dengan bahan lainnya. Tepung ubi jalar kini mulai
dikenal di pasaran.
Ubi jalar merupakan salah satu dari 20 jenis makan yang berfungsi sebagai sumber karbohidrat.
Secara umum di Indonesia terdapat tiga jenis ubi jalar yang dibedakan berdasarkan warnanya.
Ada yang berwarna putih, kuning dan ungu. Sebenarnya ubi jalar sudah digunakan untuk anak
setelah disapih minum ASI di Papua. Elvina Karyadi, Ketua Pusat Kajian Gizi Regional UI,
mengatakan dalam seminar sehari tentang Tepung Ubi Jalar: Sehat-Lezat-Bermanfaat, bahwa
sudah ada penelitian tentang ubi jalar sejak 1961 yang dilakukan oleh Oomen HA dkk di Papua.
Zat gizi pada ubi jalar, kata Elvina, banyak mengandung vitamin, mineral, fitokimia
(antioksidan), dan serat (pektin, selulosa, hemiselulosa). Kandungan gizi ubi jalar- bukan yang
berbentuk tepung-dalam 100 gr terdapat 76 kalori yang terdiri dari karbohidrat 17,6 g, protein,
1,57 g, lemak, 0,05 g, serat 3 g, kalsium 30 mg, zat besi 0,61 mg, magnesium 25 mg, seng 0,30
mg, selenium 0,6 mcg, kalium 337 mg, Vitamin C 22,7 mg, dan juga terdapat Vit A, E, B-6 dan
K dan tidak mengandung kolesterol.

Ada tiga jenis ubi jalar, yaitu ubi berumbi putih, kuning kemarahan (jingga), dan ungu. Yang
lebih baik adalah yang berwarna kuning jingga karena kaya kandungan bakarotennya.
Betakaroten merupakan provitamin A dan bersifat anitoksidan. Konsumsi ubi jalar yang kaya
provitamin A tersebut dilaporkan sebagai faktor pencegah kebutaan akibat kurang vitamin A pada
balita di darah lembah Balim, provinsi Irian Jaya.Kandungan kimia pada ubi jalar cukup kaya,
antara lain protein, lemak, karbohidrat, kalori, serat, abu, kalsiu, fosfor, zat besi, karoten, vitamin
B1, B2, C, dan asam nikotinat.
Umbi singkong memiliki kandungan kalori, protein, lemak, hidrat arang, kalsium, fosfor, zat
besi, vitamin B dan C, dan amilum. Daun maengandung vitamin A, B1, dan C, kalsium, kalori,
fosfor, protein, lemak, hidrat arang, dan zat besi. Sementara kulit batang, mengandung
tannin,enzim peroksidase, glikosida, dan kalsium oksalat. Penyakit aterosklerosis atau timbunan
lemak di dinding pembuluh darah dapat diceagah daenaga hanya makan daun singkong. Akibat
tersumbatnya aorta (saluran darah besar), darah tidak bisa disalurkan ke jantung dan penderita
menjadi anfal. Pada penelitian daun singkong mengandung cuprofilin yang mampu menurunkan
kolesterol, trigliserida, lipida serum darah secara nyata. Cuprfilin pada daun singkong terdapat
pada klorofilnya. Klorofil dan beberapa turunannya memiliki daya antioksidan dan antikangker.

Manfaat Bagi Tubuh


Berdasarkan penelitian Marsono, dkk pada 2002, kata Elvina, ubi jalar sebagai sumber
karbohidrat memiliki indeks glikemik yang rendah (54) dan rata-rata untuk lima kali penelitian
berkisar 54-68. Nilai indeks glikemik (IG) kecil dari 55 termasuk kelompok yang rendah, IG 5570 (sedang), dan lebih dari 70 (IG tinggi, sehingga ubi jalar termasuk rendah dan sedang. IG itu
berhubungan dengan efeknya terhadap gula darah. Pangan yang menaikkan kadar gula darah
dengan cepat memiliki IG tinggi. Sedangkan pangan yang menaikkan kadar gula darah dengan
lambat memiliki IG rendah.
Berdasarkan hasil penelitian itu, katanya, IG ubi jalar berada sedikit di bawah dari talas,
singkong (sedang) dan kentang (tinggi), tapi sedikit lebih tinggi dibandingkan dengan ubi kayu.
Sehingga posisi IG ubi jalar berada antara IG ubi kayu dan talas.

Berdasarkan sumber dari Ludvik, dkk, Diabetes Care 2004, didapatkan bahwa pada penderita
diabetes tipe 2 yang mengonsumsi ubi jalar selama tiga bulan, hasilnya mulai terlihat setelah
bulan pertama yang terdapat penurunan gula darah dan terus turun sampai pada bulan ketiga.
Tidak hanya pada penderita diabetes saja, tapi juga diteliti pengaruh mengonsumsi ubi jalar
terhadap kolesterol.
Kandungan gizi ubi jalar yang memiliki IG rendah itu, katanya, bermanfaat bagi penderita
obesitas, karena mengenyangkan dalam waktu lama dan membantu membakar lebih banyak
lemak tubuh dan lebih sedikit massa otot. Biasanya orang diabetes tipe 2 juga bermasalah dengan
berat badan. Selain itu, ubi jalar juga dapat menstabilkan gula darah. Selain itu, kandungan
vitamin, mineral dan fitokimia juga berfungsi sebagai antioksidan.
Kandungan serat yang berfungsi sebagai komponen non-gizi itu juga bermanfaat bagi
keseimbangan flora usus dan prebiotik. Seiring dengan kemajuan teknologi, Bogasari sebagai
pabrik pengolahan tepung, kata Jeremia Siswopurnomo, Senior Vice President PT Bogasari Flour
Mills, pihaknya ikut mendukung upaya meningkatkan gizi masyarakat dengan memotori
membuat tepung ubi jalar. Dengan berbentuk tepung itu, katanya, maka dapat memperpanjang
daya simpan, mudah dicampur dengan bahan lain serta mudah diperkaya dengan mineral dan
vitamin.
Menurut Hardiansyah, Kepala Klinik Konsultasi Gizi IPB dan dosen Departemen Gizi
Masyarakat IPB, memang ada salah satu pesan gizi dalam mengendalikan obesitas dan diabetes
untuk membatasi konsumsi pangan berbasis tepung, karena tepung mudah dicerna dan cepat
meningkatkan glokosa darah, serta tidak mengandung serat yang meningkakan risiko mengalami
sulit buang air besar.
Tapi, katanya, tepung ubi jalar tidak termasuk kategori tepung tersebut. Berbeda halnya dengan
tepung terigu, tepung beras, tepung sagu dan tepung kanji. Tepung ubi jalar mengandung serat
makanan relatif tinggi yang disertai dengan ideks glikemik yang rendah. Artinya, tepung ubi jalar
atau makanan berbasis tepung ubi jalar lebih lamban dicerna dan lamban meningkatkan kadar
gula darah. Selain itu, serat makanan yang terdapat dalam tepung ubi jalar juga bersifat prebiotik,
merangsang pertumbuhan bakteri yang baik bagi usus sehingga penyerapan zat gizi menjadi
lebih baik dan usus lebih bersih.

DAFTAR PUSTAKA
Krisno, agus, DR. Dasar-dasar ilmu gizi. UMM PRESS. Malang
http://digilib.litbang.depkes.go.id/go.php?id=jkpkbppk-gdl-res-2003-permaisih-886-gizi
http://209.85.175.104/search?q=cache:e_31WBs-mIkJ:www.gizi.net/pedomangizi/download/Pedoman%2520Praktis
%2520IMT.doc+kebutuhan+gizi+dewasa&hl=en&ct=clnk&cd=4
http://www.susukolostrum.com/index2.php?option=com_content&do_pdf=1&id=1068
http://id.shvoong.com/medicine-and-health/1675679-ubi-singkong-sehatkan-jantungdarah/#ixzz1ML6Qe0Yf
http://www.dunia-ibu.org/artikel/ibu-hamil/gizi-untuk-ibu-hamil.html
http://www.google.co.id/search?tbm=isch&client=firefox-a&rls=org.mozilla%3Aen-US
%3Aofficial&hl=id&source=hp&biw=999&bih=332&q=cara+pengolahan+ubi+jalar&btnG=Tel
usuri+Gambar&gbv=2&aq=f&aqi=&aql=&oq=
Like this:
Like
Be the first to like this post.
Leave a Reply
guest

Enter your comment here...

Fill in your details below or click an icon to log in:

Email (required) (Address never made public)

Name (required)

Website

You are commenting using your WordPress.com account. ( Log Out / Change )

You are commenting using your Twitter account. ( Log Out / Change )

You are commenting using your Facebook account. ( Log Out / Change )
Cancel

Connecting to %s
Notify me of follow-up comments via email.

Post Comment

1051

1333471196

267a4b481a

1333471213296

Categories

KAJIAN GENETIKA LANJUT

KAJIAN KLASIFIKASI MIKROBA

KAJIAN MIKROBIOLOGI INDUSTRI

KAJIAN MIKROBIOLOGI KESEHATAN

KAJIAN MIKROBIOLOGI LINGKUNGAN

KAJIAN MIKROBIOLOGI PANGAN

KAJIAN MIKROBIOLOGI PERTANIAN

KAJIAN MIKROBIOLOGI UMUM

KAJIAN SEJARAH MIKROBIOLOGI

Uncategorized

Blog at WordPress.com. Theme: Spring Loaded by the449.

Follow
Follow Pondok Ilmu

Get every new post delivered to your Inbox.


Enter your

subscribe

18240369

Sign me up

Powered by WordPress.com

http://aguskrisnob loggedout-follow

1dad87ee6c

/2011/06/10/stand

Vous aimerez peut-être aussi