Vous êtes sur la page 1sur 33

1

PENDAHULUAN
Pola pikir manusia dari tahun ke tahun berkembang. Perkembangan ilmu
dan teknologi mempengaruhi perkembangan ilmu kedokteran dan profesi
kedokteran.

Kemajuan

tersebut

selain

meningkatkan

kualitas

profesi

kedokteran juga menyebabkan timbulnya aneka ragam permasalahan, antara


lain mahalnya pelayanan medis. Dengan berkembangnya ilmu dan teknologi
terjadi pula perobahan tata nilai daam masyarakat, misalnya hal-hal yang dulu
dianggap wajar, dewasa ini dikatakan tidak wajar atau mungkin pula sebaliknya.
Agaknya kemampuan kita untuk menangani masalah tersebut baik secara
psikologis maupun secara ertika sesuai atau terbelakang dibandingkan dengan
majunya perkembangan teknologi dan ilmu kedokteran. Kemajuan ilmu
kedokteran yang semakin pesat menuntut perobahan tingkat kepekaan
terhadap nilai-nilai etika yang semakin halus dan semakin kritis.
Masyarakat semakin kritis dalam memandang masalah yang ada
termasuk pelayanan yang diberikan dalam bidang kesehatan. Masyarakat kini
menuntut

agar seorang dokter atau siatu instansi kesehatan memberikan

pelayanan kesehatan yang lebih baik. Tidak jarang masyarakat merasa tidak
puas atas

pelayanan kesehatan yang ada dan tidak tertutup kemungkinan

unsur-unsur yang terkait dengan pelayanan kesehatan dituntut dimuka


pengadilan.
Untuk menghindari hal-hal diatas, jelaslah bahwa profesi kedokteran
membutuhkan pedoman sikap dan prilaku yang harus dimiliki oleh seorang
dokter yang dikenal dengan Kode Etik Kedokteran. Untuk menjalankan dan
mengamalkan kode etiki tersebut seorang dokter juga harus sudah dibekali
dengan wawasan keagamaan yang kuat karena dalam ilmu agama sudah
tercakup pengetahuan mengenai moral dan ahlak yang baik antara manusia.
Dengan berpedoman pada kode etik diharapkan seorang dokter dapat
menjalankan profesinya dengan baik sehingga martabat profesi kedokteran
dapat terjaga.

Didalam rumah sakit, hubungan antara pasien, dokter dan rumah sakit
merupakan hubungan yang sangat komplek dan terus berkembang sesuai
dengan berobahnya tata nilai dan norma dalam masyarakat.
Dengan semakin meningkatnya pendidikan dan kesadaran masyarakat
terhadap

hukum maka tertib dalam pelayanan yang pada intinya akan

memberikan kepastian hukum kepada pasien, dokter dan rumah sakit. sesuai
dengan hak dan kewajiban masing-masing. Pada dasarnya hak dan kewajiban
pasien, dokter dan rumah sakit haruslah dilaksanakan secara seimbang dalam
arti hak dan kewajiban tersebut erlaku secara timbal balik.
Untuk meningkatkan hubungan yang sesuai dan harmonis antara dokter,
pasien dan rumah sakit dalam pelayanan kesehatan di Rumah Sakit Medika
Permata Hijau, maka dipandang perlu adanya acuan mengenmai etika
kedokteran serta kejelasan hak dan kewajiban pasien, dokter dan rumah sakit
yang dalam hal ini telah diatur dalam berbagai tingkat peraturan ( pemerintah ).
namun disadari tidaklah mudah untuk merinci hak dan kewajiban masingamsing, satu terhadap yang lain, tetapi tetap diperlukan adanya suatu pedoman
meskipun tidak selengkap yang diharapkan.

ETIKA KEDOKTERAN

DEFINISI
Kata etika atau etika berasal dari dua kata bahasa Latin, yaitu kata mores dan
ethos. Umumnhya sebagai rangkaian : mores of community ( kesopanan
masyarakat ) dan ethos of the people ( ahlak manusia )
Mengenai etika kedokteran ada dua hal yang harus diperhatikan, yaitu :
1. Etik jabatan kedokteran ( medical ethics )
2. Etik asuhan kedokteran ( ethics of medical care )

Etik jabatan kedokteran manyangkut masalah yang berhubungan dengan


sikap para dokter terhadap sejawat, para pembantunya serta terhadap
masyarakat dan pemerintah. dalam hal ini sebenarnya profesi mempunyai
etikanya

masing-masing sehingga dikenal juga etik kehakiman, etik

kewartawanan dan sebagainya. Etik asuhan kedokteran, yang merupakan etik


kedokteran dalam kehidupan sehari-hari, adalah peraturan tentang sikap dan
tindakan seorang dokter terhadap penderita yang menjadi tanggung jawabnya.
Dapat dikatakan bahwa etik jabatan termasuk mores, sedangkan etik
asuhan termasuk ethos. Akan tetapi, harus ditekankan bahwa kedua istilah
tersebut saling berkaitan satu sama lain.

PEDOMAN ETIK KEDOKTERAN


Pedoman berikut dimaksudkan untuk menolong para dokter, baik secara pribadi
maupun secara kelompok, dalam mempertahankan tingginya mutu sikap etis.
Pokok-pokok ini bukan merupakan kodifikasi hukum, tetapi digunakan dalam
menentukan sikap ( conduct ) dalam hubungan dengan pasien, teman sejawat,
anggota profesi kesehatan lainnya, dan masyarakat.

Pedoman I
Tujuan pokok profesi kedokteran adalah memberikan pelayanan kemanusiaan
dan penghargaan yang setinggi-tingginya terhadap martabat manusia.
Para dokter harus menjunjung tinggi kepercayaan yang diberikan para
pasien sehubungan dengan perawatannya, dengan memberikan pelayanan dan
pengabdian yang sebaik-baiknya.

Pedoman II
Para dokter harus senantiasa berusaha meningkatkan kemajuan medisnya
dalam ilmu pengetahuan dan ketrampilan, dan berupaya meningkatkan dan
memanfaatkan kemampuan profesionalnya terhadap penderita dan para teman
sejawatnya.

Pedoman III
Seorang dokter harus menjalankan cara-cara pengobatan yang didasarkan
pada ilmu yang telah dibuktikan dan janganlah mengadakan kerja sama secara
profesional dengan pihak-pihak yang tidak sejalan dengan prinsip ini.

Pedoman IV
Profesi kedokteran harus melindungi masyarakat dan dunia profesinya sendiri
dari sikap moral atau kemampuan professional yang tidak memadai.
Selain harus menghormati dan mematuhi hukum dan ketentuan
perundang-undangan yang berlaku, para dokter juga harus menjunjung tinggi
kehormatan dan profesi kedokteran serta tunduk pada ketentuan-ketentuan
yang telah disepakati. Para dokter harus berani dan tanpa ragu-ragu
membongkar perlakuan yang illegal (bertentangan dengan hukum) atau
bertentangan dengan etik dari teman-teman sejawatnya.

Pedoman V
Para dokter boleh memilih atau menentukan pasien yang akan dilayaninya.
Akan tetapi dalam keadaan darurat, ia harus memberikan pelayanan yang
sebaik-baiknya, sesuai dengan kemampuan yang dimilikinya. Jika ia telah
menerima

seseorang

dalam

perawatan/pelayanannya,

ia

tidak

boleh

melalaikannya sampai saat ia pulang atau keluar dari rumah sakit. Ia boleh
menghentikan perawatannya, dengan memberitahukannya terlebih dahulu. Ia
tidak boleh mencoba mendapatkan pasien dengan cara apapun juga.

Pedoman VI
Seorang dokter tidak boleh menjalankan pelayanan medis dalam keadaan yang
dapat mengganggu kebebasannya baik untuk melakukan penilaian medis
maupun untuk memilih tindakan, atau yang dapat mengurangi mutu dari
pelayanan medisnya.

Pedoman VII
Dalam menjalankan ptrofesi kedokterannya, seorang harus membatasi
pendapatan profesinya pada pelayanan medis yang benar-benar telah ia
berikan atau yang telah ia tentukan dibawah pengawasannya kepada pasien.
Imbalan yang ia peroleh sesuai dengan pelayanan yang telah ia berikan dan
kemampuan si pasien. Ia tidak boleh menerima imbalan atau komisi untuk
rujukan-rujukan para pasien. Obat-obatan, alat-alat penolong dan lain-lain
dapat diberikan oleh dokter kepada pasien kalau kesemuanya itu dianggap
untuk kepentingan pasien.

Pedoman VIII
Seorang dokter harus mengadakan konsultasi juga kalau hal itu diminta oleh
pasien pada kasus-kasus yang meragukan atau kasus-kasus yang susah, atau
kalau mutu pelayanan medis dapat ditingkatkan melalui konsultasi tersebut.

Pedoman IX
Seorang dokter dilarang membuka rahasia ( apa yang telah dipercayakan
kepadanya

selama

pasien

dalam

perawatannya.

Ia

juga

dilarang

mengungkapkan kekurangan-kekurangan yang ada pada si pasien, kecuali


untuk keperluan sidang pengadilan, atau kalau hal tersebut penting untuk
melindungi keamanan si individu untuk kesejahteraan masyarakat.

Pedoman X
Cita-cita yang luhur dari profesi kedokteran mengahruskan dokter bertanggung
jawab tidak saja terhadap perseorangan, tetapi juga terhadap masyarakat,
dimana

tanggung jawab itu menuntut perhatian dan partisipasinya dalam

kegiatan-kegiatan yang bertujuan meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan


perseorangan dan masyarakat luas.

PEDOMAN HAK DAN KEWAJIBAN


PASIEN, DOKTER DAN RUMAH SAKIT
PENGERTIAN
1. Hak

: Kekuasaan/kewenangan yang dimiliki oleh seseorang


atau sesuatu badan hukum untuk mendapatkan atau
memutuskan untuk berbuat sesuatu.

2. Kewajiban

: Sesuatu yang harus diperbuat atau yang harus


dilakukan oleh seseorang atau suatu badan hukum.

3. Pasien

: Penerima jasa pelayanan kesehatan di rumah sakit


baik dalam keadaan sehat maupun sakit.

4. Dokter

: Tenaga

medis

yang

memberikan

pelayanan

kesehatan di rumah sakit, mencakup dokter dan


dokter gigi.
5. Rumah Sakit

: Sarana upaya kesehatan yang menyelenggarakan


kegiatan

pelayanan

kesehatan

serta

dapat

dimanfaatkan untuk pendidikan tenaga kesehatan dan


penelitian.

PASIEN
A. HAK PASIEN
Hak pasien adalah hak-hak pribadi yang dimiliki manusia sebagai pasien.
1. Pasien berhak memperoleh informasi mengenai tata tertib dan peraturan
yang berlaku di rumah sakit.
2. Pasien berhak atas pelayanan yang manusiawi, adil dan jujur
3. Pasien berhak memperoleh pelayanan medis yang bermutu sesuai
dengan standar profesi kedokteran / kedokteran gigi dan tanpa
diskriminasi.
4. Pasien berhak memperoleh asuhan keperawatan sesuai dengan standar
profesi keperawatan
5. Pasien berhak memilih dokter dan kelas perawatan sesuai dengan
keinginannya dan sesuai dengan peraturan yang berlaku di rumah sakit.
6. Pasien berhak dirawat oleh dokter yang secara bebas menentukan
pendapat klinis dan pendapat etisnya tanpa campur tangan dari pihak
luar.
7. Pasien berhak meminta konsultasi kepada dokter lain yang terdaftar dio
rumah sakit (second opinion) terhadap penyakit yang dideritanya,
sepengetahuan dokter yang merawat.
8. Pasien berhak atas privacy dan kerahasiaan penyakit yang diderita
termasuk data-data medisnya.
9. Pasien berhak mendapatkan informasi yang meliputi :
-

Penyakit yang diderita

Tindakan medis apa yang hendak dilakukan

Kemungkinan penyulit sebagai akibat tindakan tersebut dan tindakan


untuk mengatasinya.

Alternatif terapi lainnya

Prognosanya

Perkiraan biaya pengobatan.

10. Pasien berhak menyetujui / memberikan izin atas tindakan yang akan
dilakukan oleh dokter sehubungan dengan penyakit yang dideritanya.
11. Pasien berhak menolak tindakan yang hendak dilakukan terhadap
dirinya dan mengakhiri pengobatan serta perawatan atas tanggung
jawab sendiri sesudah memperoleh informasi yang jelas tentang
penyakitnya.
12. Pasien berhak didampingin keluarganya dalam keadaan kritis.
13. Pasien berhak menjalankan ibadah sesuai agama/kepercayaan yang
dianutnya selama hal itu tidak mengganggu pasien lainnya.
14. Pasien berhak mengajukan usul, saran perbaikan atas perlakuan rumah
sakit terhadap dirinya.
15. Pasien berhak menerima atau menolak bimbingan moril maupun spiritual
B. KEWAJIBAN PASIEN
1. Pasien dan keluarganya berkewajiban untuk mentaati segala peraturan
dan tata tertib rumah sakit.
2. Pasien berkewajiban untuk mematuhi segala instruksi dokter dan
perawat dalam pengobatannya.
3. Pasien

berkewajiban

memberikan

informasi

dengan

jujur

dan

selengkapnya tentang penyakit yang diderita kepada dokter yang


merawat.
4. Pasien dan atau penanggunya berkewajiban untuk melunasi semua
imbalan atas jasa pelayanan rumah sakit / dokter.
5. Pasien dan atau penanggungnya berkewajiban memenuhi hal-hal yang
telah disepakati / perjanjian yang telah dibuatnya.

DOKTER
A. HAK DOKTER
1.

Dokter berhak mendapat perlindungan hukum dalam melaksanakan


tugas sesuai dengan profesinya.

2.

Dokter berhak untuk bekerja menurut standar profesi serta berdasarkan


hak otonomi. (seorang dokter, walaupun ia berstatus hukum sebagai
karyawan rumah sakit, namun pemilik atau direksi rumah sakit tidak
dapat memerintahkan untuk melakukan sesuatu tindakan yang
menyimpang dari standar profesi dan keyakinannya)

3.

Dokter berhak untuk menolak keinginan pasien yang bertentangan


dengan peraturan perundang-undangan, profesi dan etika.

4.

Dokter berhak menghentikan jasa profesionalnya kepada pasien


apabila misalnya hubungan dengan pasien sudah berkembang begitu
buruk sehingga kerja sama yang baik tidak mungkin diteruskan lagi,
kecuali untuk pasien gawat darurat dan wajib menyerahkan pasien
kepada dokter lain.

5.

Dokter berhak atas privacy (berhak menuntut apabila nama baiknya


dicemarkan

oleh

pasien

dengan

ucapan

atau

tindakan

yang

melecehkan atau memalukan).


6.

Dokter berhak mendapat informasi lengkap dari pasien yang dirawatnya


atau dari keluarganya.

7.

Dokter berhak atas informasi atau pemberitahuan pertama dalam


menghadapi pasien yang tidak puas terhadap pelayanannya.

8.

Dokter berhak untuk diperlakukan adil dan jujur, baik oleh rumah sakit
maupun pasien.

9.

Dokter berhak untuk mendapat imbalan atas jasa profesi yang


diberikannya berdasarkan perjanjian dan atau ketentuan / peraturan
yang berlaku di rumah sakit.

10

B. KEWAJIBAN DOKTER
1.

Dokter wajib mematuhi peraturan rumah sakit sesuai dengan hubungan


hukum antara dokter dengan rumah sakit.

2.

Dokter wajib memberikan pelayanan medis sesuai dengan standar


profesi dan menghormati hak-hak pasien.

3.

Dokter wajib merujuk pasien ke dokter lain/rumah sakit lain yang


mempunyai keahlian/kemampuan yang lebih baik, apabila ia tidak
mampu melakukan suatu pemeriksaan atau pengobatan

4.

Dokter wajib memberikan kesempatan kepada pasien agar senantiasa


dapat berhubungan dengan keluarga dan dapat menjalankan ibadah
sesuai dengan keyakinannya.

5.

Dokter wajib merahasiakan segala sesuatu yang diketahuinya tentang


seorang penderita, bahkan juga setelah penderita itu meninggal dunia.

6.

Dokter wajib melakukan pertolongan darurat sebagai suatu tugas


perikemanusiaan kecuali bila ia yakin ada orang lain bersedia dan
mampu memberikannya.

7.

Dokter wajib memberikan informasi yang adekuat tentang perlunya


tindakan

medis

yang

bersangkutan

serta,

resiko

yang

dapat

ditimbulkannya.
8.

Dokter

wajib

membuat

rekam

medis

yang

baik

secara

berkesinambungan berkaitan dengan keadaan pasien.


9.

Dokter wajib terus menerus menambah ilmu pengetahuan dan


mengikuti perkembangan ilmu kedokteran/kedikteran gigi

10. Dokter wajib memenuhi hal-hal yang telah disepakati / perjanjian yang
telah dibuatnya.
11. Dokter wajib bekerja sama dengan profesi dan pihak lain yang terkait
secara timbal balik dalam memberikan pelayanan kepada pasien.
12. Dokter wajib mengadakan perjanjian tertulis dengan pihak rumah sakit.

11

RUMAH SAKIT
A. HAK RUMAH SAKIT
1. Rumah sakit berhak membuat peraturan-peraturan yang berlaku dirumah
sakit sesuai dengan kondisi/keadaan rumah sakit (hospital by law)
2. Rumah sakit berhak mesyaratkan bahwa pasien harus mentaati segala
peraturan rumah sakit.
3. Rumah sakit berhak mensyaratkan bahwa pasien harus mentaati segala
instruksi yang diberikan dokter kepadanya.
4. Rumah sakit berhak memilih tenaga dokter yang akan bekerja di rumah
sakit melalui panitia kredensial
5. Rumah sakit berhak menuntut pihak-pihak yang telah melakukan
wanprestasi (termasuk pasien, pihak ketiga, dan lain-lain)
6. Rumah sakit berhak mendapat perlindungan hukum.

B. KEWAJIBAN RUMAH SAKIT


1. Rumah sakit wajib mematuhi perundang-undangan dan peraturan yang
dikeluarkan oleh pemerintah.
2. Rumah sakit wajib memberikan pelayanan kepada pasien tanpa
memedakan suku, ras, agama, seks dan status sosial pasien.
3. Rumah sakit wajib merawat pasien sebaik-baiknya dengan tidak
membedakan kelas perawatan (duty of care)
4. Rumah sakit wajib menjaga mutu perawatan dengan tidak membedakan
kelas perawatan (quality of care)
5. Rumah sakit wajib memberikan pertolongan pengobatan di unit gawat
darurat tanpa meminta jaminan materi terlebih dahulu.
6. Rumah sakit wajib menyediakan sarana dan peralatan umum yang
dibutuhkan
7. Rumah sakit wajib menyediakan sarana dan peralatan medis (medical
equipment) sesuai dengan standar yang berlaku.

12

8. Rumah sakit wajib menjaga sarana dan peralatan senantiasa dalam


keadaan siap pakai (ready for use)
9. Rumah sakit wajib merujuk pasien kepada rumah sakit lain apabila tidak
memiliki sarana, prasarana, peralatan dan tenaga yang diperlukan.
10. Rumah sakit wajib mengusahakan adanya system, sarana dan
prasarana pencegahan kecelakaan dan penanggulangan bencana.
11. Rumah sakit wajib melindungi dokter dan memberikan bantuan
administrasi dan hukum bilamana dalam melaksanakan tugas dokter
tersebut mendapat perlakuan tidak wajar atau tuntutan hukum dari
pasien atau keluarganya.
12. Rumah sakit wajib mengadakan perjanjian tertulis dengan para dokter
yang bekerja
13. Rumah sakit wajib membuat standar dan prosedur tetap baik untuk
pelayanan medis, penunjang medis, serta non-medis.

TATA LAKSANA PELANGGAN ETIKA :


Istilah pelanggan etik kedokteran dipergunakan untuk menyebut kelakuan
(conduct) yang tidak sesuai dengan mutu profesional yang tinggi, kebiasaan
dan cara-cara atau policies seperti yang lazim dipergunakan. melanggar etik
kedokteran berarti juga melanggar prinsip-prinsip moral, nilai dan kewajiban.
Masalah etik amatlah luas sehingga dapat meliputi :
a. Masalah kritis
b. Masalah penderita : keluhan-keluhan, kepribadian, pembelian, perawatan,
c. Sikap para dokter dan paramedis
d. Konflik diantara beberapa disiplin ilmu.
Permasalahan tersebut dapat menyangkut medical ethics ataupun ethics of
medical care.
Penanganan pelanggaran etik kedokteran sudah sewajarnya dilakukan
oleh organisasi profesi sendiri. Di Indonesia badan yang berwenang adalah

13

Majelis Kehormatan Etik Kedokteran (MKEK) yang merupakan badan khusus di


lingkungan Ikatan Dokter Indonesia. Bila menyangkut dokter ahli / spesialis,
tentunya akan bersama-sama dengan organisasi profesi dalam lingkup
spesialisasinya (mis : POGI, IDAI, PAPDI dll)
Disamping MKEK dikenal pula badan lain yang disebut Panitia Pertimbangan
dan Pembinaan Etik Kedokteran (P3K) yang dibentuk Dep.Kesehatan MKEK
mempunyai tugas utama membimbing para dokter dalam hal etik, sedangkan
P3EK bertugas menjatuhkan sanksi.
Dalam ruang lingkup Rumah Sakit Medika Gria bila diduga terjadi
pelanggaran etik baik medical ethics maupun ethichs of medical care maka
asupan disampaikan ke pihak managemen rumah sakit e/q Direktur yang
selanjutnya akan merumuskan dan menyampaikan masalah kepada Panitia
Etik dan Disiplin Setelah dikaji Panitia Etik dan Disiplin akan membawa
permasalahan ke Rapat Komite Medik Plus (SMF Ybs). Hasil kesepakatan
Komite Medik Plus akan dijadikan rekomendasi dan asupan bagi pihak
managemen / Direktur.

14

ALUR MASALAH ETIK RSMPH

AS U P AN

DIREKTUR

KAJIAN PANITIA ETIUK DAN DISPILIN

REKOMENDASI

DIREKTUR

15

GOOD MEDICAL PRACTICE GUIDELINES


The Dutics of A Doctor Practicing in RSMPH

Patients must be able to trust doctors with their lives and well being. To justify
that trust, we as professionals have a duty to maintain a good standard of
practice and care and to show respect for human life. in particular as a doctor
you must :
make the care of your patient your first concern;
treat every patient politely and considerately;
respect patients; dignity and privacy;
listen to patiens and respect their views;
give patients information in a way they can understand;
respec the rights of patient to be fully involved in decisions about their care;
keep your professional knowledge and skills up to date;
recognize the limits of your professional competence;
be honest and trustworthy;
respec and protect confidential information;
make sure that your personal beliefs do not prejudice your patients care;
Act quickly to protect patients from risk if you have good reason to believe
that your or a collegue may not be fit to practice;
avoid abusing your position as a doctor; and
work with colleagues in the ways that best serve patients interest

In all these matters you must never discriminate against your patients or
colleagues. And you must always be prepared to justify your action to them.

16

Providing a Good Standard of Practice and Care


1. All patients are entitled to good standards of practice and care from their
doctors. essential elements of this are professional competence; good
relationships with patients and colleagues; and observance of professional
ethical obligations.
Good clinical care
2. Good clinical care must include :
an adequate assessment of the patients conditions, based on the history
and clinical signs and, if necessary, an appropriate examination;
Providing or arranging investigations or treatment where necessary;
taking suitable and prompt action when necessary;
referring the patients to another practitioner, when indicated
3. In providing care you must :
recognized and worj within the limits of your professional competence;
be willing to consult when making diagnoses and when giving or
arranging treatment;
keep clear, accurate, and contemporaneous patient records which report
the relevant clinical findings, the decisions made, the information given to
patients and any drugs or other treatment precribed;
keep colleagues well informed when sharing the care of patients;
pay due regard to efficacy and use of resources
prescribe only treatment, drugs, or appliances that serve the patients
needs.
Treatment in emergencies

17

4. In an emergency, you must offer anyone at risk the treatment you could
reasonably be expected to provide.

Maintaining Good Medical Practice


Keeping up to date
5. You must keep your knowledge and skills up to date throughout your
working life. in particular, you should take the regularly in educational
activities which develop your competence and performance.
6. Some parts of medical practice are governed by laws or are regulated by
other statutory bodies. You must observe and keep up to date with the laws
and statutory codes of practice, which affect your work.
Maintaining Your Performance
7. You must work with colleagues to monitor and maintain your awarenes of
the quality of the care you provide. in particular, you must;
Take part regular and systematic medical and clinical audit, recording
data honestly. where necessary you must respond to the results of audit
to improve your practice, for example by undertaking further training;
respond

constructively

to

assessment

and

appraisals

of

your

professional competence and performance.


Maintaining Trust
Professional relationship with patients
8. Succes relationship between doctors and patients depend in trust. To
establish an maintain that trust you must;
Listen to patients an respect their views;
treat patients politely and considerately;
respect patients privacy and dignity;

18

Treat information about patients are confodential. if in exceptional


circumstances you feel you should pass on information without a
patients consent, or against a patients wishes, you should follow our
guidance on confidentiality and be prepared to justify your decision;
give patiens the informatin they ask for need about their condition, its
treatment and prognosis. you should provide this information on those
with parental respondibility where patients are under 18 years old and
lack;
the maturity to understand what their condition or its treatment may
involve, provided you judge it to be in the childs best interest to do so;
When examining a female patient always have a female cherporan. for
single women always ge a written consent before a vaginal examination
is performed and for those below 18 years of age get written consent
from guardian.
give information to patients I a way they can understand;
be satisfied that, wherever possible, the patient has understood what is
proposed, and consents to it, before you provide treatment or investigate
a patients condition (guidance on consent is given in seeking patients
consent ; the ethicak considerations and serious communicable
diseases);
respect the right pf patients to be fully involved in decisions about their
care.
respect the right of patients to a second opinion;
be readily accessible to patients and colleagues when you are on duty
9. The investigations or treatment you provide or arrange must be based on
your clinical judgement of the patients needs and the likely effectiveness of
the treatment. you must out allow your views about a patients lifestyle,
culture, beliefs, race, colour, gender, sexuality, age, social status or

19

perceived economic worth to prejudice the treatment your provide or


arrange.
10. If you feel that your beliefs might affect the treatment you provide you must
explain this to patients, and tell them of their right to see another doctor.
11. You must not refuse or delay treatment because you believe that patients
actions have contributed to their condition, or because you may be putting
yourself at risk. if a patients poses a risk to your health or safety you may
take reasonable steps to protect yourself before investigating their condition
or providing treatment.

if this go wrong
12. Patient who complain about the care or treatment they have received have
a right to expect a prompt and appropiate response. as a doctor you have a
professional responsibility to deal with complaints constructively and
honestly. You should co-operate with any complaint procedure, which
applies, to your work. You must not allow a patients complaint to prejudice
the care or treatment you provide or arrange for that patient.
13. If a patient under your care has suffered serious harm, trough misadventure
or for any other reason, You should act immediately to put matters right. If
that is possible. You should explain fully to the patient what has happened
and the likely long-And short-term effects. When appropriate you should
offer an apology. If the patient is under 18 and lacks the maturiy to consent
to treatment, you should explain the situation honestly to those with parental
responsibility for the child.
14. If a patient under 18 has died you must explain, to the best of your
knowledge, the reason for, and the circumstance of, the death to those with
parental responsibility. Similarly if an adult patient has died, you should
provide this information to the patients partner or next of kin, unless you
know that the patient would have objected.

20

15. Subject to your right not to provide evidence, which may lead to criminal
proceedings being taken against you, you must co-operate fully with any
formal inguiry into the treatment of the patient. You shold not withhold
relevant information. Similarly, you must assist the coroner or procurator
fiscal when an inquest or inguiry is held into a patients death.
16. In your own interests, and those of your patients, you must obtain adequate
insurance or professional idemnity cover for any part of your practice not
covered by an employers indemnity scheme.
17. You must do your best to estabilish and maintain a relationship of trust with
your patients. Rarely, there may be circumstances in with you find it
necessary to end a professional relationship with a patient. You must be
satisfied your decision is fair and does ot contravene the guidance in
paragraph 13 ; you must be prepared to justify your decision if called on to
do so. In such cases you should usulaly tell the patient why you have made
this decision. You must also take steps to ensure that arrangements are
made quickly for the continuing care of the patient. You should hand over
records or other informtion to the patients new doctor as soon as possible.

Abuse of Professional Position


18. You must not abuse your patients trust You must not, for example :
Use your position to establish improper personal relationship with
patients or their close relatives ;
Put pressure on your patients to give or lend money or other benefits to
you or other people ;
Improperly disclose or misuse confidential information about patients ;
Recommended or give patient an investigation or treatment which you
know is not in their best interest ;
Deliberately withhold appropriate investigation, treatment or referral ;
Put pressure on patients to accept private treatment ;

21

Enable anyone who is not registered with the Indonesia Health


Department to carry out tasks that require the knowledge and skills of
a doctor.

Your Duty to Protect All patients


19. You must protect patients when you believe that a doctors or other
colleagues health, conduct or performance is a threat to them.
20. Before taking action you should do your best to find out the facts. Them if
necessary, you must follow your employers authority, such as the director of
publik health, medical director, nursing director or chief executive, or an
officer of your local medical committee, or a regulatory body. Your
comments about colleagues must be honest. If your are not sure what to do,
ask an experienced colleague for advice. The safety or patients must come
first at all times

If Your Health May Put Patients At Risk


21. If you have a serious condition which you could pass on to patients, or if
your judgement or performance could be significantly affected by a condition
or illness, you must take and follow advice from a consultant in occupational
health or another suitably qualified colleagues on whether, and in what
ways, you should modify your practice. Do not rely on your own assessment
of the risk to patients
22. If you think you have a serious condition which you could pass on to
patients, you must have all the necessary tests and act on the advice given
to you by a suitably qualified colleagues about necessary treatment and/or
modicitation to your clinical practice.

If in Doubt

22

23. You will find more advice on what to do when you believe that you or a
colleague (Including a health care worker for whom you are providing
medical care). May be placing patients at risk in our statement Main
Maining Good medical Practice And in our guidance on serious
communicable diseases.

Working With Colleagues


24. You must always treat your colleagues fairly. in accordance with the law,
your must not discriminate against colleagues, including doctors applying
for posts, on ground of their gender, race or disability. And you must not
allow your views of colleagues lifestyle, culture, belief, race, colour, sex,
sexuality, or age to prejudice your professional relationship with them.
25. You must not make any patient doubt a colleaguess knowledge or skills by
making unnecessary or unsustainable comments about them.

Working In Teams.
26. Health care is increasing provided by multi disciplinary teams. You are
expected to work constructively within teams and to respect the skills and
contributions of colleagues. You should make sure that your patients and
colleagues understand your role and responsibilities in the team, your
professional status and specially.
27. If your lead the team you must :
Take responsibility for ensuring that the team provides care, which is
safe, effective and efficient. Work effectively to achieve high standards of
care including clinical effectiveness and efficiency;
Do your best to make sure that the whole team understands the need to
provide a polite, responsive and accessible and effective service and to
treat patient information as confidential
If necessary work to improve your skills as a team leader

23

28. When you work in a team you remain accountable for your professional
conduct ant the care you provide.
29. If you disagree with your teams decision you may be able to persuade other
team members to change their minds. If not, and you believe that the
decision would harm the patient, tell someone who can take action. As a last
resort, take action yourself to protect the patients safety or health.
Aranging Cover
30. You must be satisfied that, when you are off duty, suitable arragements are
made. for your paients medical care. These arrangements should include
effective handover procedures and clear communication between doctors
31. If you are a general practitioner you must satisfy yourself that doctors who
stand in for you have the qualifications, experience, knowledge, and skills to
perform the duties for which they will be responsible. A deputising doctor is
accountable to the GMC for the care of patients while on duty.

Accepting Posts
32. If your have formally accepted any post, including a locum pos ; you must
not then withdraw unless the employer will have time to make other
arrangements.

Decisions About Access to Medical Care


33. You should seek to give priority to the investigation and treatment of
patients on the basis of clinical need.

The Central Role of The General Practitioner


34. It is in patients best interest for one doctor, usually a general practitioner, to
be fully informed about, and responsible for maintaining continuity of, a
patients medical care. If you are a general practitioner and refer patients to

24

specialists, you should know the range of specialist services an available to


your patients.

Delegation and Referral


35. Delegation involves asking a nurse, doctor, medical student or other care
worker to provide treatment or care on your behalf. When you delegate care
or treatment you must be sure that the person to whom you delegate is
competent to cary out the procedure or provide the therapy involved. You
must always pass on enough information about the patient and the
treatment needed you will still be responsible for the overall management of
the patient.
36. Referal involves transferring some or all of the responsibility for the patients
care, usually temporarily and for aparticular purpose, such as additional
investigation, care of treatment, which falls outside your competence.
Usually you will refer patient to another regitered medical practitioner. If this
is not the case, you must be satisfied that such health care workers are
accountable to a statutory body, and that a registered medical practitioner,
retains overall responsibility for the management of the patient.
37. When you refer apatient, you should provide all relevant information about
the patient history and current condition. Specialists who have seen or
treated a patient should, unless the patient objects, tell the general
practitioner the results of the investigations, the treatment provided and any
other information necessary for the continuing care of the patient.
38. Doctors practicing in most specialties should usually accept patients only
with a referral from a general practitioner or other appropriate health care
professional. However, in some areas of practice, for example, accident and
emergency, genito-urinary medicine, contraception and abortion services
and refraction there may be good reasons for specialists to accept patients
without a referal. Similarly occupational health physicians, police surgeons

25

and other doctos with dual responsibilites may accepts patients for
assessment for screening without a referral.
39. If you accept a patient without a referral from the patients general
practitioner, you must keep the general practitioner informed, provided you
have the patients consent. If sensitive information is involved you should
encourage patients to allow information to be passed to their general
practitioners, but you must not disclose information to a general practitioner
unless the patient agrees
exept in emergencies or when it is impracticable, you should inform the
general practitioner unless the patient agrees. Except in emergencies or
when it is impracticable, you should inform the general practitioner before
starting treatment, you will be responsible for providing or arranging all after
car, which is necessary until another doctor, agrees to take over.

Providing Information About Your Services


40. If you publish or broadcast information about service you provide, the
information must be published in a way that conforms with the law and with
the guidance issued by the advertising Standards Authority. If you publish
information about specialist you must still follow the guidance in paragraphs
42 and 43 above.
41. The information you publish must notmake claims about the quality of you
services or compare your services with those your colleagues provide. It
must not, in any way, offer guarantees of cures, nor exploit patients
vulnerability or lack of medical knowledge.
42. Information published about specialist services should include advice that
patients cannot usually be seen or treated by specialists, either in the NHS
or private practice, without a referral usually from a general practitioner. If
you are a specialist you should do all that you can to see that a similar
statement is included in any advertisement for specialist services issued by
an organization which you are associated with.

26

43. Information you publish about your services must not put pressure on
people to use a service, for example by arousing ill-founded fear for their
future health. Similarly you must not advertise your services by visiting or
telephoning prospective patients, either in person or through a deputy.

Probity in Professional Practice


Financial and Commercial Dealings
44. You must be honest in Financial and commercial matters relating to your
work. In particular.
If you charge fees, you must tell patients if any part of the fee goes to
another doctor.
You must not defroud patient the sevices or organization you work for,
Before taking part in discussions about buying goods or services, you
must declare any relevant financial or commercial interest which you or
your family might have the purchase.

Conflicts of Interest
45. You must act in your patients best interest when making referrals and
providing or arranging treatment or care. So you must not ask for or accept
any inducement, gift or hospitality which may affect or be seen to affect your
judgement. You should not offer such inducements to colleagues.

Financial interest in Hospital, Nursing Homes and Other Medical Organizations


46. If you have financial or commercial interes in organizations providing health
care or in pharmaceutical other biomedical companies, these must not
affect the way you prescribe for treat or refer patients.

27

47. If you have a financial or commercial interest in an organization to which


you plan to refer a patient for treatment or investigation, you must tell the
patient about your interest.
48. Treating patients in institution in which you have a financial or commercial
interest may lead to serious conflicts of interest. If you do so, you patients
and anyone funding their treatment must be made aware of your financial
interest. Ia addition, if you offer specialist services, you must not accept
patient uniess they have been referred by another doctor who will have
overall responsibility for managing the patients care. If you are general
practitioner with a financial interest in a residential or nursing home, it is
inadvisable to provide primary care services for patients in that home,
unless the patient asks you to do so or there are no alternatives. If you do
this, you must be prepared to justify your decision.
Accepting gifts or other inducements
49. You should not ask for accept any material gifts or loans, except those of
insignificant value, from companies that sell or market drugs or appliances.
You must not ask for or accept fees for agreeing to meet sales
representatives.
Hospitality
50. You must accept personal travel grants and hospitality from companies for
conferences or educational meetings, as long as the main purpose of the
event is educational. the amount you receive must not be more than you
would normally spend if you were paying for yourself.
Signing certificates and other document

28

51. Registered medical practitioners have the authority to sign a variety of


document, such as death certificates, on the assumption that they will only
sigh statements they reasonable steps to verify any statement before you
sign a document. You must not sign documents, which you believe to be
false or misleading.
Research
52. If you take part ini clinical drug trials or other research involving patients or
volunteers you must make sure that the individual has given written consent
to take part in the trial and that research is not contrary to the individuals
interest. you should always seek further advice where you research involves
adults who are not able to make decisions from themselves. You may also
benefit from additional advice where your research involves children. You
must check that research protocol has been approved by a properly
constituted research ethics committec.
53. You have an absolute duty to conduct all research with honesty and
integrity.
You must follow all aspects of the research protocol; you may accept only
those payment approved by a research ethics committee;
You conduct must not be influenced by payments or gifts;
You must always record your research results truthfully and maintain
adequate records;
When publishing results you must not make unjustified claims for
authorship;
you have a duty to report evidence of fraud or misconduct in research to
an appropriate person or authority.

This booklet is not exhaustive. It cannot cover all forms of professional practice
or misconduct which may bring your registration into question.
You must therefore always be prepared to explain and justify your actions and
decisions.

29

SURAT KEPUTUSAN
No. 27a/RSMPH/SDM/SK/III/2002

TENTANG
PEDOMAN ETIKA KEDOKTERAN
RS. MEDIKA GRIA
Direktur Rumah Sakit Medika Gria

Menimbang

: 1. bahwa dengan semakin berkembangnya ilmu


kedokteran maka terjadi pula perubahan tata nilai
dalam masyarakat.
2. bahwa profesi kedokteran membutuhkan pedoman
sikap dan perilaku yang dikenal dengan Kode Etik
Kedokteran;
3. bahwa untuk itu perlu ditetapkan Kode Etik
Kedokteran RS. Medika Permata Hijau.

Mempertimbangkan : 1. Surat Keputusan Menteri Kesehatan Republik


Indonesia
Nomor
:
983/Menkes/SK/XI/1992
TENTANG Pedoman Organisasi umum.
2. Surat Edaran Direktur Jenderal Pelayanan Medik
Nomor : YM. 02.04.3.5.2504 tanggal 10 Juni 1997
tentang Pedoman Hak dan Kewajiban Pasien, Dokter
dan Rumah sakit.
3. Kode Etik Kedokteran Indonesia

30

4. Good Medical Practica Guidelines. Kumpulan


perobatan ( Johor ) Sdr. Bhd.
5. Kode Etik Rumah Sakit Indonesia
6. Surat Keputusan Nomor 23a / RSMPH / SDM / SK / III
/ 2002 tentang Pembentukan Kebijakan organisasi
staf Medis Rumah sakit Medika Permata Pusat.
MEMUTUSKAN
Pertama

: Menetapkan berlakunya Pedoman Etika Kedokteran


Rumah Sakit Medika Permata Hijau

Kedua

Kelima

: Pedoman Etika Kedokteran RS. Medika Permata Hijau


sesuai dengan lampiran, yang merupakan satu kesatuan
i
dengan surat keputusan ini.
: Surat Keputusan ini berlaku terhitung mulai tanggal 2
Maret 2002
: Apabila di kemudian hari ternyata terdapat kekeliruan
dalam keputusan ini akan diadakan perbaikan
sebagaimana mestinya.
: Surat Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan.

Ditetapkan di
Pada Tanggal

: Jakarta
: 2 Maret 2002

Ketiga
Keempat

RS. Medika Gria

Dr. Hadjat Digaowirogo, Sp.A.MBA


Direktur

31

PRAKATA

Berdasarkan Keputusab Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor :


983/Menkes/SK/XI tentang pedoman organisasi Rumah Sakit Umum, maka
dibentuklah Komite Medik Rumah Sakit Medika Permata Hijau dengan Surat
Keputusan Direktur Utama PT. Khidmat Parawatan Jasa Medika Nomor : 230
(017)/KPJ/III/2000 (01) yang ditetapkan di Jakarta tanggal 01 Maret 2000.
Sebagai anggota Komite Medik merangkap sebagai Ketua Panitia Etika Profesi
dan Disiplin, maka kami akan mecoba untuk membuat suatu panduan
mengenai etika dan praktik kedokteran.
Adapun yang menjadi referensi pada buku panduan ini adalah :
1. Surat Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor :
983/Menkes/SK/XI/1992 tentang Pedoman Organisasi Umum.
2. Surat Edaran Direktur Jenderal Pelayanan Medik Nomor : YM 02.04.35
2504 tentang Pedoman Hak Dan Kewajiban Pasien, Dokter Dan Rumah
Sakit, Jakarta, 10 Juni 1997.
3. Samil, RS. Etika Kedokteran Indonesia. yayasan Bina Pustaka Sarwono
Prawirohardjo, Edisi Kedua. Jakarta 2004
4. Kode Etik Kedokteran Indonesia
5. Good Medical Practise Guidelines Kumpulan Perubahan ( Johar ) Sdn.
Bhd.

32

Dengan adanya buku panduan ini diharapkan dapat meningkatkan etik dan
profesionalism dalam meningkatkan kegiatan kita di bidang pelayanan medik.
Semoga
Mengetahui
Ketua Komite Medik

Panitia Etika dan Disiplin

Dr MH. Ismail Sp.Pd

Dr. Hendy Mochtar Sp.OG


DAFTAR
iii ISI

SK. Pedoman Etik Kedokteran

Prakata ..

iii

The Oath Of Hippocrates .

iv

Daftar Isi

Pendahuluan ..

Etika Kedokteran..

Pedoman Hak dan Kewajiban Pasien, Dokter dan Rumah Sakit

Tatalaksana Pelanggaran Etik ..

12

Good Medical Practice Guidelines

15

Lampiran

28

33

Vous aimerez peut-être aussi