Vous êtes sur la page 1sur 18

Nama : Said Nazman Arif

NIM : 1304111861

PENDAHULUAN

Indonesia dikenal sebagai Negara yang subur dan kaya akan sumber daya alam.
Sebagai Negara dengan luas wilayah lebih dari 70 %, salah satu kekayaan alam yang bisa kita
manfaatkan adalah sumber daya alam hayati. Selain ikan, alternative hasil laut yang bisa
diolah adalah alga meskipun tidak semua alga bisa digunakan.
Alga dalam istilah Indonesia sering disebut sebagai ganggang merupakan tumbuhan
talus karena belum memiliki akar, batang dan daun sejati. Algae (ganggang) dapat dibedakan
menjadi tujuh kelompok yaitu : cyanophyta, cholrophyta, euglenophyta, pyrrophyta,
crysophyta, phaeophyta, rhodophyta.berdasarkan pigmen dominannya ketujuh kelompok
tersebut meliputi: Chrysophyta, Phaeophyta, dan Rhodophyta.
Tumbuhan ganggang merupakan tumbuhan talus yang hidup di air, baik air tawar
maupun air laut, setidaknya selalu menempati habitat yang lembab atau basah. Jenis yang
hidup bebas di air terutama yang bersel satu dan dapat bergerak aktif merupakan penyusun
plankton, tepatnya fitoplankton. Yang melekat pada sesuatu yang ada di dalam air disebut
bentos. Jenis yang bergerak aktif memepunyai alat untuk bergerak berupa bulu cambuk atau
flagel. Selain itu pada ganggang spora dan gaetnya pun lazimnya dapat bergerak aktif dengan
perantaraan flagelanya pula. Spora dan gamet suatu jenis ganggang seringkali sam bentuk
dan ukurannnya. Ganggang mempunyai manfaat, terutama dalm industri-industri makanan.
Selain itu juga ganggang mempunyai peranan sebagai penyusun plankton di laut.

TOPIK

A. Pengertian Ganggang ( Alga)


Alga adalah tumbuhan nonvascular yang memilika benruk thalli yang
beragam, uniseluler atau multiseluler, dan berpigmen fotosintetik. Alga bentik
(makroalga) dapat hiduup di perairan tawar dan laut (bold & wynne 1978:1; dawea
1981:59). Makroalga adalah tumbuhan tidak berpembuluh yang tumbuh melekat pada
subtract didasaran laut. Tumbuhan tersebut tidak memiliki akar, batang daun, bunga,
buah, dan biji ssejati (sumich 1979:99; mnConnaughey &zottoli 1983: 114 lerman
1986:39). Makroalga terbesar didaerah litoral dan sublitoral. Daerah tersebut masih
dapat memperoleh cahaya matahari yang cukup sehingga proses fotosintesis dapat
berlangsung (dawes 1981:13). Makraoalga menyerap nutrisi berupa fosfor dan
nitrogen dari lingkungan sekitar perairan (leviton 2001: 270).
Menurut atmaja & sulistijo ( 1988: 5), makroalga dapat diklasifikasikan
menjadi tiga divisi berdasarkan kandungan pigmen fotosintetik dan pigmen asesoris,
yaitu: cholorophyta, phaeophyta, dan rhodophyta.
Dalam dunia tumbuhan alga (ganggang) termasuk kedalam dunia tallopyta
(tumbuhan talus), karena belum mempunyai akar, batang dan daun secara jelas.
Tumbuhan ganggang ada yang bersel tunggal dan juga ada yang bersel banyak dengan
bentuk serupa benang atau lembaran.
Tumbuhan ganggang merupakan tumbuhan yang hidup di air,baik air tawar
atau air laut,setidak-tidaknya selalu menempati habitat yang lembab dan basah.Ada
yang bergerak aktif dan ada yang tidak.jenis ganggang yang bergerak aktif
mempunyai alat untuk bergerak yang berupa bulu-bulu cambuk atau flagel.Yang
berjumlsh satu atau lebih.jenis yang tubuhnya bersel tunggal dan adapat bergerak
aktiv merupakan penyusun plankton,tepatnya fikoplankton.Yang melekat pada sesuatu

yang

ada

didalam

air

seperti

batu

atau

kayu,disebut

bentos.

Tubuh ganggang terdapat zat warna (pigmen), yaitu


Fikosianin : warna biru
Klorofil : warna hijau
Fikosantin : warna perang/ coklat
Fikoeritrin : warna merah karoten : warna keemasan
Xantofil : warna kuning

B. Morfologi Ganggang (Alga )


Banyak spesies alga terdapat sebagai sel tunggal yang dapat berbentuk bola,
batang, gada atau kumparan. Dapat bergerak atau tidak. Algae hijau uniseluler yang
khas. Algae mengandung nucleus yang dibatasi membrane. Setiap sel mengandung
satu atau lebih kloroplas, yang dapat berbentuk pita atau seperti cakram-cakram
diskrit (satuan-satuan tersendiri) sebagaimana yang terdapat pada tumbuhan hijau. Di
dalam matriks kloroplas terdapat membrane tilakoid yang berisikan klorofil dan
pigmen-pigmenpelengkap yang merupakan situs reaksi cahaya pada fotosintesis.
Algae berkembang biak secara seksual atau aseksual. Reproduksi aseksual berupa
pembelahan biner sederhana. Reproduksi seksual dijumpai di antara algae. Dalam
proses ini terdapat konyugasi gamet (sel seks) sehingga menghasilkan zigot.

C. Fisiologi Ganggang ( Alga )


Algae adalah mikroorganisme aerobic fotosintetik, dijumpai di mana saja yang
tersedia cukup cahaya, kelembapan, dan nutrient sederhana yang memperpanjang
hidupnya.
Pertumbuhan algae berlangsung cepat di air yang diam dengan bantuan sinar
matahari. Phosphat dan Nitrat dalam air dapat mendukung pertumbuhan
Algae.Beberapa spesies algae hidup pada salju dan es di daerah-daerah kutub dan
puncak-puncak gunung. Beberapa ganggang hidup dalam sumber air panas dan suhu

setinggi 70 0C. beberapa algae beradaptasi pada tanah lembab, pepagan pohon, dan
bahkan permukaan batuan. Alga (ganggang) mempunyai tiga macam pigmen
fotosintetik yaitu klorofil, karotenoid, dan fikobilin (ketiganya terdapat dalam
kloroplas). Sebagai hasil fotosintetiknya, algae menyimpan berbagai produk makanan
cadangan sebagai granul atau globul dalam sel-selnya. Ganggang hijau menyimpan
pati seperti yang terdapat pada tumbuhan. Algae lain dapat menyimpan macammacam karbohidrat, beberapa algae menyimpan minyak atau lemak.

D. Jenis Ganggang ( Berdasarkan Cara Fotosintesis )


Ganggang Prokariotik
Ganggang hijau-biru atau Cyanobacteria masuk ke dalam kelompok bakteri.
Cyanobacteria memiliki struktur sel prokariotik seperti halnya bakteri dan bisa
melakukan fotosintesis langsung karena memiliki klorofil. Sebelumnya ganggang ini
dikenal dengan struktur Cyanophyta dan bersama bekteri masuk ke dalam kingdom
monera. Akan tetepi, dalam perkembangan selanjutnya diketahui bahwa ganggang ini
memiliki karakteristik bakteri, sehingga dimasukkan ke dalam kelompok bakteri
( Eubacteria ).

Ganggang Eukariotik
Ganggang lainnya memiliki struktur sel eukariotik dan mampu berfotosintesis
melalu kloroplas. Gangga eukariotik meliputi :
a. Rhodopyhcophyta
b. Chlorophycophyta
c. Glaucophyta
d. Euglenophyta
e. Chlorarachniophyta
f. Heterokont
g. Haptophyta
h. Cryptomonadophyta
i. Dinoflagellata

E. Jenis Ganggang ( Berdasarkan Perbedaan Pigmen )


4

1. Ganggang Hijau ( Chlophyceae )


Mempunyai pigmen klorofil a, klorofil b, karoten dan xantofil. Ganggang ini
juga dapat melakukan fotosintesis. 90% hidup di air tawar dan 10% hidup di laut.
Yang hidup di air umumnya sebagai plankton atau bentos, juga menempel pada
batu dan tanah. Ganggang hijau merupakan kelompok ganggang yang paling
banyak jumlahnya diantara gangganga lain. Cara reproduksi dengan fragmentasi
dan konjugasi.
Adapun contoh-contohnya yaitu:
a. Chlorella : bersel satu, bentuk bulat, kloroplas menyerupai mangkuk atau
lonceng, hidup di air tawar/ laut/ payau/ darat, pembiakan vegetatif dengan
pembelahan sel dan tiap sel membentuk 4 sel anakan. Beberapa ahli
beranggapan ganggang ini dapat dimanfaatkan kelak untuk memproduksi
bahan makanan baru bagi manusia, yakni protein, lemak dan karbohidrat.
b. Ulva : terdapat di dasar pantai berbatu, berupa lembaran yang disebut
selada air dan dapat dimakan.
c. Spiroggyra: berbentuk benang (filamen) silindris, hidup di kolam, sawah
atau perairan yang airnya tidak deras, reproduksi vegetatif dengan
fragmentasi, generatif dengan konyugasi yaitu dua Spirogyra yang
bertonjolan berdekatan, kemudian dua tonjolan bergabung membentuk
pembuluh, protoplasma isi sel yang berlaku sebagai gamet, gamet sel yang
satu pindah ke gamet sel yang lain dan terjadilah plasmogami dan diikuti
kariogami, hasil persatuan ini berupa zigospora diploid, zigospora
mengadakan meiosis dan tumbuh menjadi benang baru yang haploid, dan
hanya satu sel yang menjadi individu baru.
d. Chlamidomonas: berbentuk bulat telur dengan dua flagelum, satu vakuola
dan satu nukleus. Ditemukan butir stigma dan pirenoidyang berfungsi

sebagai pusat pembentukan tepung (amilum). Reproduksi dilakukan


membelah diri dan konyugasi.
e. Euglena: juga dikelompokan ke dalam protozoa (hewan), karena selain
mempunyai klorofil juga dapat berpindah tempat.
f. Hydrodictyon: ditemukan di air tawar dan koloninya berbentuk jala.
Reproduksi vegetatif dengan fragmentasi (pemisahan) sel koloni
menghasilkan zoospora, sedang generatif dengan konyugasi sel gamet
yang dilepas dari induknya menghasilkan zigospora.
g. Oedogonium: biasanya melekat pada tanaman air, rumaha siput dan lainlain.
h. Chara : bentuknya seperti tumbuhan tingkat tinggi, terdapat di air tawar.
Batang beruas-ruas dan tiap ruas bercabang kecil.

Peranan ganggang hijau dalam kehidupan :


a) Menguntungkan :
1. Sebagai plankton dan merupakan komponen penting dalam rantai
makanan air tawar.
2. Dapat dipakai sebagai makanan, misal Ulva dan Chlorella.
3. Penghasil O2 dari proses fotosintesis yang diperlukan oleh hewanhewan air.
b) Merugikan :
1. Ganggang hijau dapat mengganggu bila perairan terlalu subur,
sehingga air akan berubah warna dan berbau.

Perkembangbiakan ganggang hijau.


a. Vegetatif (aseksual), yaitu:

pembelahan sel fragmentasi pemisahan

koloni pembentukan spora


b. Generatif (seksual), yaitu: isogami anisogami oogami

2. Ganggang Keemasan ( Chrysophyta )

Bersel tunggal atau banyak, mempunyai pigmen klorofil a, klorofil c, karoten,


xantofil dan fikosantin.Hidup di tempat yang basah, laut, air tawar, dan merupakan
fitoplankton.
Contoh :
- Vaucheria : hidup di air atau tempat yang basah, berbentuk benang sering
bercabang.
- Ochromonas : sel berbentuk bola, berstigma, flagel dua sama panjang, kloroplas
berupa lembaran melengkung warna kekuningan.
-Diatome (Navicula atau ganggang kersik): hidup di air tawar, laut sebagai epifit dan
mayoritas sebagai plankton. Contoh yang terkenal dari Diatome adalah Pinnularia sp.
Cangkok Diatome dibuat dari bahan gelas yaitu silica.
a. Manfaat ganggang keemasan :
Diatome (ganggang kersik) dapat dipakai sebagai penyerap nitrogliserin pada
bahan peledak, sebagai campuran semen dan sebagai bahan penggosok.
b. Peranan ganggang dalam kehidupan :
1) Bidang industri
- Asam alginat yang dihasilkan ganggang perang berperan untuk pembuatan plastik,
kosmetik dan tekstil.
- Navicula sp, yang mati membentuk tanah diatome dipakai sebagai bahan penyekat
dinamit, penggosok dan saringan.
- Eucheuma spinosum (ganggang merah), merupakan penghasil agar-agar.
-Chlorella merupakan sumber karbohidrat dan protein.
-Fukus dan Laminaria, abunya menghasilkan yodium.
2) Bidang perikanan
Ganggang yang berupa fitoplankton merupakan makanan ikan di laut.

3) Dalam ekosistem
Pada ekosistem air ganggang berfungsi sebagai komponen produsen yang
paling utama.

Perkembangbiakan ganggang keemasan


Perkembangbiakan vegetatif (aseksual) dengan pembelahan sel, fragmentasi,
pemisahan koloni, dan pembentukan spora (aplanospora atau zoospora).
Perkembangbiakan generatif (seksual) dengan konjugasi, isogami, anisogami, dan
oogami.

Contoh ganggang keemasan


Ganggang keemasan bersel tunggal
1.

Ochromonas

Sel tubuhnya berbentuk bola yang dilengkapi dengan 2 flagel sebagai alat gerak.
Kedua flagel tersebut tidak sama panjang. Di dalam sitoplasmanya terdapat beberapa
organel penting, seperti kloroplas yang berbentuk lembaran melengkung, vakuola,
stigma, dan nukleus. Ochromonas berkembangbiak dengan membelah diri.
2.
Navicula sp
Ganggang ini dikenal sebagai diatomae atau ganggang kersik karena dinding
sel tubuhnya mengandung zat kersik. Kersik merupakan komponen penting dalam
plankton. Navicula sp hidup di air tawar dan di laut.
Tubuh Navicula sp terdiri atas dua bagian yaitu kotak (hipoteka) dan tutup (epiteka).
Di

antara

kotak

dan

tutup

terdapat

celah

yang

disebut

rafe.

Perkembangbiakan Navicula sp:


Perkembangbiakan vegetatif Navicula dengan membelah diri. Setiap inti
diatomae membelah menjadi dua, diikuti pembagian sitoplasma menjadi dua bagian.
Selanjutnya, dinding sel Navicula memisah menjadi kotak dan tutup. Pada sel anakan,
baik kotak maupun tutup akan berfungsi menjadi tutup, dan masing-masing akan
membentuk kotak baru. Dengan demikian setiap sel anakan yang berasal dari kotak
akan mempunyai ukuran lebih kecil daripada sel asalnya. Peristiwa ini berlangsung
berulang kali.
8

Perkembangbiakan generatif Navicula berlangsung dengan konjugasi. Bila


ukuran tubuh Navicula tidak memungkinkan untuk mengadakan pembelahan lagi, inti
selnya akan mengalami meiosis dan menghasilkan gamet. Gamet itu kemudian akan
meninggalkan sel dan setelah terjadi pembuahan di dalam air akan menghasilkan
zigot. Zigot selanjutnya tumbuh menjadi sel Navicula baru dan membentuk tutup dan
kotak baru.
Bila Navicula mati, dinding selnya akan mengendap membentuk tanah diatom
yang kaya zat kersik. Tanah ini merupakan bahan dinamit, isolator, dan bahan gosok
penghalus.
Ganggang keemasan berbentuk filamen
1

Vaucheria
Tubuhnya berupa benang bercabang-cabang dan tidak bersekat, memiliki inti

sel banyak, dan menyebar. Vaucheria tumbuh melekat pada substrat dengan
menggunakan alat yang berbentuk akar. Habitatnya di air tawar maupuan di air payau.
Perkembangbiakan Vaucheria:
Perkembangbiakan vegetatif Vaucheria berlangsung dengan pembentukan
zoospora yang berkumpul dalam sporangium pada ujung filamen. Selanjutnya, inti di
dalam sporangium membelah secara meiosis dan menghasilkan zoospora. Zoospora
tersebut berinti banyak dan mempunyai flagel yang tumbuh di seluruh permukaannya.
Setelah sporangium masak, zoospora akan keluar dan tumbuh menjadi Vaucheria
baru.

3. Ganggang Coklat ( Phaophyta )


Phaeophyceae atau Ganggang coklat adalah salah satu kelas dari dari
ganggang berdasarkan zat warna atau pigmentasinya. Pigmen yang lebih dominan
adalah pigmen xantofil yang menyebabkan ganggang berwarna coklat. Pigmen lain

yang terdapat dalam Phaeophyceae adalah klorofil A dan C serta karoten. Sebagian
besar Phaeophyceae terdapat dilaut, hanya ada tiga jenis saja yang hidup di air tawar
dan jenis-jenis ini merupakan jenis yang langka. Phaeophyceae banyak terdapat
didaerah yang beriklim dingin. Alga ini banyak mendominasi bagian lateral daerah
artik dan antartik. Walaupun demikian, ada jenis-jenis lainnya yang hidup didaerah
tropic dan subtropik. Sebagian besar dari phaeophyceae hidup melekat pada subtract
karang dan lainnya. Beberapa diantaranya hidup sebagai epifit.
Paeophyta atau ganggang coklat dibagi menjadi tiga golongan, berdasarkan
tipe pergantian keturunan. Ganggang coklat ini hidup pada air laut, hanya beberapa
jenis saja yang di temukan di air laut,hanya bebepa saja yang hidup di air tawar, di
laut

samudra,

Ganggang

coklat

di
ini

daerah
masuk

iklim

dalam

satu

sedang

dan

kelompok

yang

dingin.
sangat

besar,

Heterokontopyta,suatu eukaryotic kelompok organisma yang di bedakan secara


mencolok, ganggang ini lebih banyak di temukan irtidal, terutama pada daerah
belahan utara.Anggota phaeophyta di temukan sekitar 500 genus dengan 5600 spesies.
Pada daerah tropis, beberapa spesies ini dapat membentuk biomasa penting.
Hidup di pantai, warna coklat karena adanya pigmen fikosantin (coklat),
klorofil a, klorofil b dan xantofil. Tubuh berbentuk seperti benang atau lembaran yang
dapat mencapai puluhan meter.Reproduksi vegetatif dengan fragmentasi,c sedangkan
generatif dengan isogami dan oogami.
Contoh-contoh ganggang cokelat :
- Laminaria
- Fucus
- Turbinaria
- Sargasum

10

a.

Peranan ganggang coklat :

- Penghasil asam alginat, sebagai bahan campuran es krim, cat, obat-obatan, lateks
sintetis
- Sumber I2 (iodium) dan K (kalium)
- Sebagai makanan ternak
b.

Habitat:
Ganggang coklat umumnya hidup di air laut, khusunya laut yang agak dingin

dan sedang.
c.

Cara hidup
Bersifat autotrof fotosintesis, terjadi dihelaian yang mempunyai daum. Gula

yang dihasilkan ditransportasikan ketangkai yang menyerupai batang.


d.

Peranan ganggang coklat dalam kehidupan


Dimanfaatkan sebagai industry makanan atau farmasi, algin atau asam alginate

dari ganggang coklat digunakan dalam pembentukan eskrim, pembentukan pil, salep,
pembersih gigi, lotion dank rim, selain itu dapat dimanfaatkan untuk kandungan
nitrogen dan kaliumnya cukup tinggi, sedangkan kandungan folfornya rendah.
e.

Reproduksi
Terjadi secara aseksual dengan pembentukan zoospore berflagella dan

fragmentasi, sedangkan reproduksi seksual terjadi secara ogami dan isogami.


Contoh ganggang coklat;
- Focus serratus
- Makro cystis pyrefera
- Sargassum vulgare
- Turbinsaris decurrens

11

4.

Ganggang Merah ( Rhodophyta )


Umumnya hidup di laut dan beberapa jenis di air tawar, mengandung pigmen

kklorofi a, klorofil d, karoten, fikoeritrin, fikosianin.Tubuh bersel banyak menyerupai


benang atau lembaran. Reproduksi vegetatif dengan spora.
Contoh Batrachospermum, Gelidium, Eucheuma, Gracililaria, Chondrus, Porphyra.
Polysiphonia, Nemalion
a)

Habitat ganggang merah


Sebagian besar ganggang merah hidup di laut, banyak terdapat di laut tropika.

Sebagian kecil hidup di air tawar yang dingin dengan aliran deras dan banyak
oksigen. Selain itu ada pula yang hidup di air payau. Ganggang merah yang banyak
ditemukan di laut dalam adalah Gelidium dan Gracilaria, sedang Euchema spinosum
ditemukan di laut dangkal.
b)

Perkembangbiakan ganggang merah


Ganggang merah berkembangbiak secara vegetatif dan generatif.
1 Perkembangbiakan vegetatif
Ganggang merah berlangsung dengan pembentukan spora haploid yang

dihasilkan oleh sporangium atau talus ganggang yang diploid. Spora ini selanjutnya
tumbuh menjadi ganggang jantan atau betina yang sel-selnya haploid.
2 Perkembangbiakan generatif
Ganggang merah dengan oogami, pembuahan sel kelamin betina (ovum) oleh
sel

kelamin

jantan

(spermatium).

Alat

perkembangbiakan

jantan

disebut

spermatogonium yang menghasilkan spermatium yang tak berflagel. Sedangkan alat


kelamin betina disebut karpogonium, yang menghasilkan ovum. Hasil pembuahan sel
ovum oleh spermatium adalah zigot yang diploid. Selanjutnya, zigot itu akan tumbuh
menjadi ganggang baru yang menghasilkan aplanospora dengan pembelahan meiosis.

12

Spora haploid akan tumbuh menjadi ganggang penghasil gamet. Jadi pada ganggang
merah terjadi pergiliran keturunan antara sporofit dan gametofit.
3

Peranan ganggang merah


Ganggang merah dapat menyediakan makanan dalam jumlah banyak bagi ikan

dan hewan lain yang hidup di laut. Jenis ini juga menjadi bahan makanan bagi
manusia misalnya Chondrus crispus (lumut Irlandia) dan beberapa genus Porphyra.
Chondrus crispus dan Gigortina mamilosa menghasilkan karagen yang dimanfaatkan
untuk penyamak kulit, bahan pembuat krem, dan obat pencuci rambut. Ganggang
merah lain seperti Gracilaria lichenoides, Euchema spinosum, Gelidium dan
Agardhiella menghasilkan bahan bergelatin yang dikenal sebagai agar-agar. Gelatin
ini digunakan oleh para peneliti sebagai medium bakteri, untuk pengental dalam
banyak makanan, perekat tekstil dan sebagai obat pencahar (laksatif), atau makanan
lainnya. Euchema spinosum banyak dibudidayakan masyarakat karena merupakan
bahan pembuat agar-agar.

5.

Ganggang Biru ( Chyanophyta )


Ganggang hijau biru termasuk kedalam monera, karena struktur selnya sama

dengan struktur sel bakteri, yaitu bersifat prokariotik. Ganggang hijau biru berukuran
mikroskopis. Ganggang hijau biru tersebar luas, banyak ditemukan di perairan tanah
yang lembab, permukaan dinding tembok, pot, batu karang yang lembab. Bahkan
ditemukan pula di tempat yang kurang menguntungkan lingkungannya. Beberapa
jenis dijumpai pada sumber air panas seperti mata air panas Yellow Stone Park di
Amerika.
Ciri-ciri dan sifat ganggang hijau biru:
Tumbuhan bersel satu, benang

(filamen)

dan

hidup

berkoloni

Memiliki klorofil, karotenoid serta pigmen fikobilin yang terdiri dari fikosianin dan
13

fikoeritin (sering disebut ganggang hijau biru) Dinding sel mengandung peptida,
hemiselulosa dan selulosa, kadang -kadang berlendir Inti sel tidak memiliki membran
(prokarion)
Contoh:
a. Bentuk unisel (satu sel): Chroococcus, Gloeocapsa
b. Bentuk koloni: Polycystis
c. Bentuk filamen: Oscilatoria, Nostoc, Anabaena, Rivularia.
Cara perkembangbiakan ganggang hijau biru, dilakukan dengan tiga cara:
a. Pembelahan sel
Melalui cara ini sel dapat langsung terpisah atau tetap bergabung membentuk
koloni. Misal: Gloeocapsa.
b. Fragmentasi
Fragmentasi adalah cara memutuskan bagian tubuh tumbuhan yang kemudian
membentuk individu baru. Fragmentasi terutama pada ganggang Oscillatoria. Pada
filamen yang panjang, bila salah satu selnya mati, maka sel mati itu membagi filamen
menjadi dua bagian atau lebih. Masing-masing bagian disebut Hormogonium.

c. Spora
Pada keadaan yang kurang menguntungkan akan terbentuk spora yang
sebenarnya merupakan sel vegetatif. Spora membesar dan tebal karena penimbunan
zat makanan. Contoh: Chamaesiphon comfervicolus.
1.

Manfaat Ganggang Biru


Jenis ganggang hijau biru bersel satu merupakan vegetasi perintis, hal ini

karena ganggang tersebut mampu/dapat mengawali kehidupan sebelum organisme


lainnya dapat hidup di suatu tempat. Sejumlah ganggang hijau biru berfilamen
(bentuk benang) dapat mengikat nitrogen (N2) bebas dari atmosfer dan diubah
menjadi amoniak (NH3). Hal ini dilakukan juga di dalam heterokista, sehingga dapat

14

berperan dalam proses menyuburkan tanah. Jenis ganggang hijau biru yang
bermanfaat di antaranya:
- Nostoc

Perendaman sawah selama musim hujan mengakibatkan Nostoc tumbuh subur


dan memfiksasi N2 dan udara sehingga dapat membantu penyediaan nitrogen yang
digunakan untuk pertumbuhan padi.
- Anabaena azollae
Hidup bersimbiosis dengan Azolla pinata (paku air). Paku air mendapat
keuntungan berupa amonia hasil fiksasi nitrogen oleh Anabaena azollae.
- Spirullina
Ganggang ini mengandung kadar protein yang tinggi, sehingga dijadikan
sumber makanan.

PENUTUP
Penulis menyadari bahwa hasil paper ini yang membahas tentang algae belum
lengkap dan masih jauh dari pengharapan, Hal ini disebabkan karena keterbatasan
ilmu dan literatur yang penulis miliki pada saat ini. Penulis sangat mengharapkan
kritikan terutama dari pembaca dan teman-teman. Hanya kepada Allah SWT. Semua
ini diserahkan, semoga selalu diberikan petunjuk dan ridha-Nya setiap saat kepada
kita semua.

15

DAFTAR PUSTAKA
Campbel, dkk. 2003. Biologi Jilid 2. Jakarta : Erlangga.
Gembong, T.1994. Taksonomi Tumbuhan. Bhatara. Jakarta. Latifah, roimil. 2001. Botani
tumbuhan rendah. Malang. Umm.

Hasairin, Ashar. 2009. Taksonmomi Tumbuhan. Yogyakarta : UGM Press


.
http://www.mailarchive.com/agromania@yahoogroups.com/msg02540.html Diakses tanggal
5 Maret 2015.

http://www.cs.cuc.edu/~tfucher/Phaeophyta.html. Diakses Tanggal 5 Maret 2015

16

RINGKASAN

Ganggang merupakan tumbuhan yang hidup di berbagai tempat. Misalnya; air tawar,

air laut, air sungai di dataran rendah dan pegunungan.


Bentuk-bentuk ganggang beraneka ragam di antaranya: bentuk filamen, bulatan,

lembaran, mangkok, sabuk, dan bentuk cakram.


Ganggang dibagi menjadi lima, yaitu ganggang biru, hijau, cokelat, keemasan, dan

ganggang merah.
Pengklasifikasian ganggang didasarkan atas zat pigmen yang terdapat pada ganggang

tersebut.
Manfaat dari ganggang hijau adalah sebagai produsen dan banyak digunakan sebagai

sayuran.
Manfaat dari panggang merah adalah banyak digunakan dalam pembuatan agar-agar.
Manfaat dari ganggang keemasan adalah digunakan dalam pembuatan silikat.
Pigmen-pigmen yang terdapat pada masing-masing ganggang adalah :
Ganggang hijau

: memiliki pigmen xantofil, klorofil, a dan klorofil b.

Ganggang cokelat

: memiliki pigmen fukoxantin, klorofil a dan klorofil c.

Ganggang merah

: memiliki fikosiani,fikoeritin, dan klorofil a dan klorofil b.

Ganggang keemasan : memiliki pigmen kuning,cokelat, dan klorofil a dan klorofil c.


Ganggang hijau biru

: memilki fikobilin, fikosianin, dan fikoeritin.

17

18

Vous aimerez peut-être aussi