Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
LAPORAN PENDAHULUAN
Pengertian
Gangguan harga diri rendah digambarkan sebagai perasaan yang
negatif terhadap diri sendiri, termasuk hilangnya percaya diri dan harga
diri, merasa gagal mencapai keinginan. (Budi Ana Keliat, 1999). Menurut
Schult & videbeck (1998) gangguan harga diri rendah adalah penilaian
negatif seseorang terhadap diri dan kemampuan, yang diekspresikan secara
langsung maupun tidak langsung.
Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa gangguan harga diri
rendah adalah penilaian yang negatif terhadap diri sendiri dan kemampuan
serta merasa tidak percaya pada diri sendiri.
e. Mencederai diri. Akibat harga diri yang rendah disertai harapan yang
suram, mungkin klien ingin mengakhiri kehidupan.
Penyebab
Gangguan harga diri yang disebut sebagai harga diri rendah dan dapat
terjadi secara :
a. Situasional
Yaitu terjadi trauma yang tiba-tiba, misalnya harus operasi,
kecelakaan, dicerai suami, putus sekolah, putus hubungan kerja,
perasaan malu karena sesuatu (korban perkosaan, dituduh KKN,
dipenjara tiba-tiba).
Pada klien yang dirawat dapat terjadi harga diri rendah, karena :
Harapan akan struktur, bentuk dan fungsi tubuh yang tidak tercapai
karena dirawat/ sakit/ penyakit.
b. Kronik
Yaitu perasaan negatif terhadap diri telah berlangsung lama, yaitu
sebelum sakit/ dirawat. Klien ini mempunyai cara berfikir yang
negatif. Kejadian sakit dan dirawat akan menambah persepsi negatif
terhadap dirinya. Kondisi ini mengakibatkan respons yang
maladaptive. Kondisi ini dapat ditemukan pada klien gangguan fisik
yang kronis atau pada klien gangguan jiwa.
Tanda dan Gejalanya :
Akibat
Harga diri rendah dapat beresiko terjadinya isolasi sosial : menarik
diri, isolasi sosial menarik diri adalah gangguan kepribadian yang tidak
fleksibel pada tingkah laku yang maladaptive, mengganggu fungsi
seseorang dalam hubungan sosial (DEPKES RI, 1998 : 336).
Tanda dan Gejala:
C. Pohon Masalah
Isolasi sosial : menarik diri
Gangguan konsep diri : Harga diri rendah
Problem
Gangguan citra tubuh
Core
E. Diagnosa Keperawatan
1. harga diri rendah
2. gangguan citra tubuh
F. Rencana Tindakan Keperawatan
Diagnosa I : harga diri rendah.
Tujuan umum: Kien dapat berhubungan dengan orang lain secara optimal.
Tujuan khusus:
1. Klien dapat membina hubungan saling percaya.
1.1. Bina hubungan saling percaya dengan menerapkan prinsip
komunikasi terapeutik:
6.2.
6.4.
6.5.
Tindakan :
1.
2.
3.
dapat
menetapkan/merencanakan
kegiatan
sesuai
dengan
DAFTAR PUSTAKA
I. Azis R, dkk. Pedoman Asuhan Keperawatan Jiwa. Semarang : RSJD Dr.
Amino Gondoutomo. 2003
II. Boyd MA, Hihart MA. Psychiatric Nursing : Contemporary Practice.
Philadelphia : Lipincott-Raven Publisher. 1998
III. Keliat BA. Proses Kesehatan Jiwa. Edisi 1. Jakarta : EGC. 1999
IV. Stuart GW, Sundeen SJ. Buku Saku Keperawatan Jiwa. Edisi 3. Jakarta : EGC.
1998
V. Tim Direktorat Keswa. Standar Asuhan Keperawatan Kesehatan Jiwa. Edisi
1. Bandung : RSJP Bandung. 2000
Masalah Utama
Proses Keperawatan
A.
Kondisi klien
Penurunan produktifitas
B.
C.
Tindakan Keperawatan
1. Tindakan keperawatan pada pasien :
tujuan :
a)
penilaian
terhadap
stressor,sumber
koping,dan
c)
Tindakan keperawatan :
a) Menggali hal-hal yang melatarbelakangi terjadinya harga diri
rendah pada klien (factor predisposisi, factor presipitasi, penilaian
terhadap stressor,sumber koping,dan mekanisme koping klien)
b) tingkatkan kesadaran tentang hubungan positif antara harga diri dan
pemecahan masalah yang efektif dengan cara :
1) Bantu pasien untuk mengidentifikasi perubahan perasaan diri.
2) Bantu pasien dalam menggambarkan dengan jelas keadaan
evaluasi diri yang positif yang terdahulu.
3) Eksplorasi bersama pasien lingkungan organisasi pekerjaan
(kestabilan organisasi, konflik interpersonal, ancaman terhadap
pekerjaan saat ini)
4) Ikutsertakan
pasien
dalam
pemecahan
masalah
yang
masih
dapat
memilih/menetapkan
digunakan,
membantu
pasien
bapak dari lima kegiatan/kemampuan ini, yang mana yang masih dapat
dikerjakan di rumah sakit ? Coba kita lihat, yang pertama bisakah, yang
kedua.......sampai 5 (misalnya ada 3 yang masih bisa dilakukan). Bagus sekali ada
3 kegiatan yang masih bisa dikerjakan di rumah sakit ini.
Sekarang, coba bapak pilih satu kegiatan yang masih bisa dikerjakan di
rumah sakit ini. O yang nomor satu, merapihkan tempat tidur?Kalau begitu,
bagaimana kalau sekarang kita latihan merapihkan tempat tidur bapak. Mari
kita lihat tempat tidur bapak Coba lihat, sudah rapihkah tempat tidurnya?
Nah kalau kita mau merapihkan tempat tidur, mari kita pindahkan dulu bantal
dan selimutnya. Bagus ! Sekarang kita angkat spreinya, dan kasurnya kita balik.
Nah, sekarang kita pasang lagi spreinya, kita mulai dari arah atas, ya bagus !.
Sekarang sebelah kaki, tarik dan masukkan, lalu sebelah pinggir masukkan.
Sekarang ambil bantal, rapihkan, dan letakkan di sebelah atas/kepala. Mari kita
lipat selimut, nah letakkan sebelah bawah/kaki. Bagus !
bapak sudah bisa merapihkan tempat tidur dengan baik sekali. Coba
perhatikan bedakah dengan sebelum dirapikan? Bagus
Coba bapak lakukan dan jangan lupa memberi tanda MMM (mandiri) kalau
bapak lakukan tanpa disuruh, tulis B (bantuan) jika diingatkan bisa melakukan,
dan bapak bapak (tidak) melakukan.
TERMINASI :
Besok kita akan latihan untuk kemampuan ketiga, setelah merapihkan tempat
tidur dan cuci piring. Masih ingat kegiatan apakah itu? Ya benar kita akan
latihan mengepel
Mau jam berapa ? Sama dengan sekarang ? Sampai jumpa
Latihan dapat dilanjutkan untuk kemampuan lain sampai semua kemampuan
dilatih. Setiap kemampuan yang dimiliki akan menambah harga diri pasien.
pasien
dengan
harga
diri
rendah,
ORIENTASI:
Selamat pagi Pak/Bu
Bagaimana perasaan Bapak/Ibu hari ini?
Bapak/IBu masih ingat latihan merawat keluarga BapakIbu seperti yang kita
pelajari dua hari yang lalu?
Baik, hari ini kita akan mampraktekkannya langsung kepada Bapak.
Waktunya 20 menit.
Sekarang mari kita temui Bapak
KERJA:
Selamat pagi Bapak. Bagaimana perasaan Bapak hari ini?
Hari ini saya datang bersama keluarga Bapak. Seperti yang sudah saya katakan
sebelumnya, keluarga Bapak juga ingin merawat Bapak agar Bapak cepat pulih.
(kemudian saudara berbicara kepada keluarga sebagai berikut)
Nah Pak/Bu, sekarang Bapak/Ibu bisa mempraktekkan apa yang sudah kita
latihkan beberapa hari lalu, yaitu memberikan pujian terhadap perkembangan
keluarga Bapak/Ibu
: Sdr. K
Umur
: 25 tahun
Jenis kelamin
: Laki-laki
Suku
: Jawa
Agama
: Islam
Pendidikan
: SMP
Pekerjaan
: Tidak bekerja
Status Perkawinan
: Belum menikah
Alamat
: Pati
Diagnosa Medis
: Skizofrenia Ketatonic
Diagnose Keperawatan
No. RM
: 00109701
Tanggal Dirawat
Tanggal Pengkajian
: Tn M
Alamat
: Pati
: Kakak
Alasan masuk Rumah Sakit : Pasien sering menyendiri dan susah tidur
IX.
FAKTOR PRESIPITASI
Klien mengatakan tidak percaya diri dan suka menyendiri
X.
FAKTOR PRESDIPOSISI
1 minggu sebelum masuk rumah sakit, klien suka menyendiri, susah tidur,
keluyuran, dan ditemukan mau bunuh diri. Hubungan dengan keluarga baik,
tetangga renggang.Dulu sebelum dirawat di rumah sakit jiwa klien sudah
pernah masuk rumah sakit jiwa 1 kali dengan kasus usaha bunuh diri.Klien
tidak mempunyai riwayat pengguna obat-obat terlarang dan minum
alkhohol.Klien pernah mengalami gangguan jiwa dimasa lalu.Terakhir
dirawat pada tahun 2016. Klien sulit untuk minum obat
sehingga
Tanda Vital
TD : 110/80 mmHg
Nadi
: 80 X/Menit
: 36,5 C
TB : 165 cm
3.
4.
Head to toe :
RR
: 20 X/Menit
BB
: 50 kg
Kepala
Mata
Hidung
Telinga
Mulut
Leher
Thorax
: simetris, tak ada tarikan otot bantu nafas, tak ada ronkhi
Abdomen
Ekstremitas
: tak ada edema, tak kaku sendi atau otot, rentang gerak
normal
Genetalia
Genogram
Keterangan
: Perempuan meninggal
: Laki-laki
: Laki-laki meninggal
: Perempuan
: Klien
: Garis keturunan
: Tinggal satu rumah
dalam
diri
a. Gambaran diri
Klien mengatakan bersyukur dengan kondisi tubuhnya, tidak ada
bagian dari tubuhnya yang tidak disukai.Klien mengatakan tidak ada
masalah dengan anggota tubuhnya.
b. Identitas diri
Klien menyadari dirinya perempuan berusia 36 tahun anak ketiga
dari empat bersaudara, pendidikan terakhir SD, klien sudah menikah.
c. Peran diri
Klien adalah anak kedua dari dua bersaudara dan klien adalah adik
laki-laki yang diberi amanah oleh kakaknya untuk menjaga
orangtuanya.
d. Ideal diri
Klien memaksa ingin mempunyai sepeda motor padahal orang tua
hanya bekerja sebagai petani dan sudah tua.
e. Harga diri
Saat dikaji klien mengatakan malu dengan dirinya.Semenjak klien
lulus SMP dan sekarang tidak melanjutkan sekolah klien merasa
tidak berguna lagi dan kurang percaya diri.
3.Hubungan
Sosial
a. Orang yang paling dekat dengan klien dalam keluarganya adalah ibu
( Alm ). Jika klien punya masalah lebih sering didendam sendiri,
klien termasuk orang yang pendiam, pemikir dan tertutup sehingga
ia jarang bergaul dengan orang lain.
b. Peran serta dalam kelompok atau masyarakat.
Sebelum klien mengalami gangguan jiwa, klien tidak pernah
mengikuti kegiatan sosial di kampungnya.Saat di rumah sakit klien
tidak mempunyai teman dekat klien lebih senang sendiri dikamar dan
di rumah sakit klien bisa ikut kegiatan terapi aktivitas kelompok
tetapi harus dengan motivasi yang tinggi.
c. Hambatan dalam berhubungan dengan orang lain
Saat dilakukan pengkajian, klien mengatakan bahwa setelah keluar
dari rumah sakit ingin menjadi yang terbaik.Klien mengatakan malu
bila dirinya diejek orang-orang disekitarnya.
Masalah Keperawatan :isolasisosial: menarik diri
4.Spiritual
Masalah Keperawatan :-
motorik
perasaan
selama wawancara
8. Proses
pikir
Pembicaraan klien dapat dimengerti perawat dan tidak berbelitbelit.Dalam pembicaraan klien perlahan intonasi menurun kadang
berhenti.
Masalah keperawatan : 9. Isi pikir
Tingkat kesadaran
Tingkat kesadaran klien baik, orientasi tempat, waktu dan orang baik.
Klien mengetahui sekarang berada di RSJD Aminogondo Hutomo
Semarang, klien mengetahui hari, tanggal klien dapat membedakan pagi,
siang dan malam, klien dapat mengenali orang lain. (klien mengatakan
saat ini adalah pagi hari, tanggal 10 agustus 2016. Klien juga
mengatakan yang berbaju putih adalah perawat, sedangkan yang
memakai seragam seperti klien adalah pasien. )
Masalah Keperawatan : -
11.
Memori
Daya ingat jangka panjang klien baik, klien dapat mengingat tanggal,
bulan dan tahun kelahirannya. Daya ingat jangka pendek dan daya ingat
saat ini baik klien ingat alasan dibawa ke Rumah Sakit serta kegiatan
yang dilakukan klien hari ini.
Masalah Keperawatan : -
12.
13.
Kemampuan menilai
Pasien tidak dapat mengambil keputusan sederhana dengan bantuan,
misalnya klien harus dibantu untuk memenuhi kebutuhan sehai-hari.
Masalah Keperawatan : -
14.
Makan
Klien makan 3 kali sehari dengan menu yang di sediakan dari Rumah
Sakit, saat makan klien habis 1 porsi, klien makan dengan menggunakan
tangan. Klien mampu menyiapkan dan membersihkan peralatan makan
sendiri.
Masalah Keperawatan : -
2.
BAB/BAK
Klien mampu melakukan BAB dan BAK sendiri, klien juga dapat
membersihkan diri setelah BAB dan BAK.
Masalah Keperawatan : -
3.
Mandi
Tubuh klien bersih, tidak bau. Selama di Rumah Sakit, klien mandi 2
kali sehari tanpa bantuan, ganti baju 2 kali sehari, menggosok gigi 2 kali
sehari, selama di Rumah Sakit klien sudah mencuci rambut 2 hari sekali,
kuku klien tidak panjang, rambut pendek
Masalah Keperawatan : -
4.
Berpakaian/berhias
Klien mampu mengenakan pakaian sendiri secara tepat, pakaian sesuai
dengan
pasangannya.
Klien
mengenakan
sandal
sebagai
alas
Istirahat tidur
Menurut klien, selama di Rumah Sakit sehari klien tidur selama + 8 jam,
tidur siang 1 jam biasanya mulai jam 14.00 jam 15.00 WIB dan tidur
malam 7 jam mulai jam 22.00 05.00 WIB. Klien akan tidur jika merasa
ngantuk, sebelum tidur klien akan mencuci kaki , berdoa dahulu dank
lien belum bisa menyiapkan tempat tidur sendiri.
Masalah Keperawatan : -
6.
Penggunaan obat
Selama di Rumah Sakit klien mendapat obat oral Chlorpromazie 2 x
100 mg, Trihexyphenidil 2 x 2 mg, Zofredal 2x2mg, obat diminum 2 kali
sehari pagi dan sore setelah makan. Obat yang didapatkan oleh klien
merupakan obat penenang, efek dari obat tersebut adalah klien tidak
mudah marah, berpikir tenang, Efek sampingnya klien jadi agak
mengantuk. Setelah diberi obat oleh perawat klien dapat meminum obat
sendiri.
Masalah Keperawatan : -
7.
Pemeliharaan kesehatan
Perawatan dan pengobatan lanjut setelah ini dengan kontrol rutin di poli
klinik RSJD Aminogondo Hutomo Semarang dan meminum obat secara
teratur .Sistem pendukung yang dimiliki klien saat ini adalah keluarga
yang selalu memberikan dukungan kepada klien supaya cepat sembuh.
Masalah Keperawatan : -
8.
Masalah Keperawatan : 9.
: Skizofrenia Ketatonic
Terapi medik
Clorpromazine 2 x 100 mg
Trihexyphenidil 2 x 2 mg
Zofredal 2x2mg
Data Fokus
Masalah
DS :
Gangguan konsep diri :
Klien mengatakan malu dengan harga diri rendah
dirinya.
Klien merasa tidak berguna lagi dan
kurang percaya diri.
DO :
Cara bicara klien lambat intonasi
rendah,
klien
tidak
bisa
untuk
memulai pembicaraan.
DS :
Isolasi social : menarik
Klien mengatakan di rumah sakit diri.
klien tidak mempunyai teman dekat
klien lebih senang sendiri dikamar.
DO :
Ekpresi wajah klien saat berbicara
datar.
Saat berinteraksi dengan perawat
kontak mata kurang
DS :
Gangguan ideal diri
Klien mengatakan malu dengan
dirinya.
Klien merasa tidak berguna lagi dan
kurang percaya diri.
DO :
Klien memaksa ingin mempunyai
sepeda motor padahal orang tua
hanya bekerja sebagai petani dan
sudah tua.
AKIBAT
CORE PROBLEM
SEBAB
2.
3.
Gangguan konsep
diri : harga diri
CATATAN PERKEMBANGAN
Nama Pasien : Sdr.K
Nama Mahasiswi
: Rini Sri P
Ruang
: Kresno
NIM
: 16081110
No.RM
: 00109701
Tanggal
Implementasi
Data (DO & DS)
lemas
Klien mengatakan sulit tidur
Klien tampak lesu
Terkadang menghindar dari
Evaluasi
S:
dengan teman-temannya
karena pernah mencuri sepeda
teman-temannya
motor.
Klien mengatakan bisa menata
kursi
Klien mengatakan tadi malam
Diagnosa Keperawatan
Harga diri rendah
Tindakan Keperawatan
A:
dapat digunakan
4. Melatih pasien kegiatan yang
dimiliki klien
Klien mampu menilai
kemampuan yang masih dapat
digunakan
Klien dapat menata kursi
sesudah makan
P:
Tanggal: 9/8/2016 Jam 14.00 wib
Implementasi
Data (DO & DS)
Evaluasi
S:
mbak
percaya
O:
2. Memvalidasi masalah dan latihan
sebelumnya
3. Melatih kegiatan kedua (atau
selanjutnya) yang dipilih sesuai
kemampuan
4. Membimbing pasien
setelah makan
A:
setelah makan
P:
ulangi intervensi Sp2
1. Latihan kegiatan mencuci gelas
Disusunoleh :
RINI SRI PURWATI, S.Kep
NIM : 1608110
RESUME KEPERAWATAN
PADA NY. U DENGAN HALUSINASI DENGAR
DI RUANG KRESNA RSJD DR. AMINO GONDOHUTOMO SEMARANG
A. PENGKAJIAN
I.
IDENTITAS
Inisial klien
: Ny.U
Umur
: 63Th
Jenis Kelamin
: Perempuan
Suku
: Jawa
Alamat
: semarang
Tanggal pengkajian
Tanggal masuk
: 17 juli 2016
Agama
: Islam
Pekerjaan
: petani
Status perkawinan
: Janda
Pendidikan
: SD
No. RM
: 00008550
Diagnosa Medis
: Skizophrenia paranoid
Penanggung jawab
Nama
: Tn. M
: SMA
Pekerjaan
: Petani
Alamat
: Semarang
C. FAKTOR PREDISPOSISI
Tahun 2002, klien pernah dirawat di RSJD Amino Gondohutomo selam satu
bulan, dan perbolehkan pulang dalam kondisi sembuh.
Tahun 2004 dirawat lagi dengan keluhan yang sama yaitu sering bicara
sendiri dan berperilaku aneh dan sering mendengar bisikan-bisikan yang
tidak kelihatan orangnya.
Terakhir bulan Maret tahun 2005 dirawat di RSJD Amino Gondohutomo
dengan permasalahan sama dengan perawatan sebelumnya, dan pulang
dalam kondisi sembuh. Dan saat ini periksa/ kontrol di IRJ RSJD Amino
Gondohutomo karena obat sudah habis sebulan lalu kadang masih
mendengar suara/ bisikan-bisikan yang tidak kelihatan orangnya.
D. ASPEK FISIK / BIOLOGIS
Tanda-tanda Vital :
T : 110/70 mmHg
N : 88 x / menit
RR : 22 x/menit
E. PSIKOSOSIAL
1. Genogram
: 37 0 C
BB : 55 Kg
Ny K th)
Tn. A ( th)
Nn T (66 th)
Ny U(63 th)
Keterangan
: klien
: wanita
: serumah
: laki-laki
: meninggal
2. Konsep Diri
a.
Identitas diri
Klien mengatakan bahwa dirinya adalah wanita yang jelek rupa dan
kurang pandai bergaul.
Masalah Keperawatan: b.
Peran diri
Ideal diri
Hubungan Sosial
II.
STATUS
MENTAL
a.
Pembicaraan
Pembicaraan klien kadang kacau dan kadang meloncat-loncat. Suara
klien pelan dan kurang jelas.
Masalah Keperawatan : Kerusakan komunikasi verbal
b.
Aktivitas motorik
Tingkat aktivitas klien terlihat mondar-mandir dan suka menggaruk
rambutnya.
Masalah Keperawatan : -
c. Alam perasaan
Klien mengatakan aku tidak ingin disini, aku tidak sakit, sehat-sehat
saja kok.....
Masalah Keperawatan : d.
Persepsi
Klien mengatakan aku sering mendengar suara-suara roh setan yang
selalu ngajak bicara tidak tentu dan kadang menyuruh marah-marah.
Masalah keperawatan : Perubahan sensori-persepsi : halusinasi dengar
e. Proses pikir
Pembicaraan klien kadang kacau dan meloncat-loncat tetapi dapat
difokuskan lagi
Masalah Keperawatan: kerusakan komunikasi verbal
f.
Isi pikir
Saat dilakukan interaksi klien mengatakan bahwa saat ini dia merasa
sehat, sudah sembuh total.
Masalah keperawatan : -
g.
Memori
Klien ingat tanggal dan tahun lahir ketika ditanya perawat.
Klien mengatakan dirinya tahu berada di RSJ, karena dipaksa anaknya
untuk untuk kontrol, karena klien ingat dirinya sering melamun dan
mendengar suara-suara aneh.
Masalah Keperawatan : -
h.
i.
III.
ASPEK MEDIK
Diagnosa medik : Skizofrenia akut
Terapi medik
: Halloperidol 2x 5mg
clozapine 1x 25 mg
THP 2 X 2 mg
B. ANALISA DATA
NO
DATA FOKUS
S :Klien mengatakan mendengar suara barongan
MASALAH
dan
Gangguan
sensori persepsi :
C. POHON MASALAH
halusinasi dengar
Perubahan Sensori-Persepsi :
Halusinasi Dengar
D. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Perubahan sensori persepsi: halusinasi dengar
Nama Pasien
Ruang
No.RM
Tanggal
Jam
NO
: Ny.R
: Broto Joyo
: 00113071
: 22 Agustus 2016
: 09.00 WIB
Diagnosa Keperawatan
Halusinasi Dengar
Terapi Keperawatan
SP1:
1. Mengidentifikasi penyebab halusinasi
2. Mengidentifikasi tanda dan gejala
halusinasi
3. Mengidentifikasi halusinasiyang
dilakukan
4. Mengidentifikasi akibat halusinasi
5. Mengajarkan cara mengontrol halusinasi
6. Melatih pasien cara kontrol halusinasi
fisik I (nafas dalam)
7. Membimbing pasien memasukkn dalam
jadwal kegiatan harian
SP2
1. Memvalidasi masalah dan latihan
sebelumnya
2. Melatih pasien cara kontrol halusinasi
fisik II (menutup telinga dengan kedua
tangan)
3. Membimbing pasien memasukkan dalam
jadwal kegiatan harian
SP3
1. Memvalidasi masalah dan latihan
sebelumnya
2. Membimbing pasien memasukkan dalam
jadwal kegiatan harian
3. Melatih pasien cara kontrol halusinasi
Diagnosa Medis
Psikotik Skizofrenia
Akut
Terapi Medis
Rosperidon 2 x 1 mg,,
lorazepam 2x1 mg
Hexinet 2 x 2 mg
Ranitidin 2x1 tab
ECT non pre medicasi
CATATAN PERKEMBANGAN
Nama Pasien : Ny. R
Nama Mahasiswi
: Suparni
Ruang
: Broto Joyo
NIM
: 1608137
No.RM
: 00113071
Tanggal
Implementasi
Data (DO & DS)
DS: klien mengatakan mendengar suara
barongan dan buto ijo
DO: klien tampak ketakutan
Pandangan mata tdk fokus
Evaluasi
S:
Klien mengatakan mendengar suara
barongan dan buto ijo terutama
pada saat sendiri,klien mengatakan
mengerti apa yang kita jelaskan
Diagnosa Keperawatan
O : Pasien
Halusinasi dengar
Tindakan Keperawatan
Klien
mampu
1. Mengidentifikasi penyebab
pembicaraan,
halusinasi
2. Mengidentifikasi tanda dan gejala
dengan
halusinasi
3. Mengidentifikasi halusinasiyang
halusinasi
3. Mengidentifikasi halusinasiyang
dilakukan
4. Mengidentifikasi akibat halusinasi
pelan,
Klien
melamun,
pandangan
fokus
A:
-
dengan perawat
Klien mampu mengenal
halusinasi (isi, frekuensi, waktu
1. Mengidentifikasi penyebab
halusinasi
2. Mengidentifikasi tanda dan gejala
normal
berkomunikasi
dilakukan
4. Mengidentifikasi akibat halusinasi
5. Mengajarkan cara mengontrol
halusinasi
6. Melatih pasien cara kontrol
nada
memulai
P :
Pertahankan SP1 & lanjutkan ke SP
2
-
SP1
Klien : buat jadwal harian untuk
latihan menghardik dengan
dampingan perawat.
KONTRAK BELAJAR
UNIT/ STASE
PEMBIMBING AKADEMIK
M.Kep,Sp.Kep.J
PERSEPTOR
PERSEPTEE
Tujuan belajar
1. Mengenal wahana
: KEPERAWATAN JIWA
: Ns. Sri Puji Lestari, S.Kep,
: Ns.Sujarwo.S.Kep
: Rini Sri Purwati
Rencana kegiatan
1. Orientasi ruangan: struktur,
Metode/
Waktu/
Ttd
media
Ceramah,
jadwal
Senin,
Perseptor
praktek dan
diskusi,
08
rencana
pendokumentasian, jenis
field study/
Agustu
pembelajaran
observasi
s 2016
dll.
2. Orientasi program
pembelajaran: learning,
outcome, kompetensi,
kontrak belajar, metode
evaluasi.
2. Pendelegasian
1. Mampu melakukan
Bed Side
Selasa,
tindakan
Teaching
09
procedural
(BST)
Agustu
s 2016
6. Menggunakan hasil
penelitian untuk diterapkan
dalam pemberian asuhan
keperawatan jiwa.
7. Mampu memberikan asuhan
keperawatan jiwa yang
berkualitas secara holistic,
kontinu dan konsisten pada
klien dengan gangguan
mental psikiatri.
3. Pendelegasian
kasus bersamasama.
1. Membuat laporan
Asuhan
pendahuluan.
keperawata
2. Mengelola terapi modalitas.
n
A. Mengelola terapi kelompok:
1. Berperan sebagai leader,
Selasa,
09
Agustu
s 2016
s/d
Selasa,
terapi kelompok.
2. Mengevaluasi dan
mendokumentasikan
kegiatan terapi
kelompok.
B. Mengelola terapi perilaku:
1. Mengkaji kebutuhan
pasien.
2. Membuat rencana terapi
perilaku.
3. Membuat kontrak
dengan pasien.
4. Melaksanakan terapi
perilaku.
5. Mengevaluasi
pelaksanaan perilaku.
3. Mengelola perencanaan
16
Agustu
s 2016
pulang
A. Melaksanakan terapi
Okupasi & rehabilitasi:
1. Mengkaji kebutuhan
persiapan pulang
(identifikasi
kemampuan klien dan
keluarga)
2. Merancang kegiatan
persiapan.
3. Pulang (keterlibatan
keluarga, support
system/ masyarakat,
terapi modalitas)
B. Melaksanakan terapi
farmaka & somatic:
1. Melaksanakan
persiapan pulang
(keterlibatan
keluaraga dan
pelaksanaan terapi
modalitas)
4. Mengelola pelaksanaan
kesehatan jiwa masyarakat:
A. Melaksanakan persiapan
pulang klien:
1. Mengkaji kebutuhan
kesehatan jiwa
masyarakat.
2. Merancang kegiatan
kesehatan jiwa
masyarakat (revensi
primer, sekunder &
tertier)
B. Mengelola askep
kesehatam jiwa
masyarakat dan
psikososial:
1. Melaksanakan
kesehatan jiwa
masyarakat
preverensi primer
(penemuan diagnose
dini, penkes,
peningkatan
kesehatan), preverensi
sekunder; menunjuk
kasus yang
ditemukan,
pelaksanaan terapi,
preverensi tertier;
rehabilitasi, long team
care, perawatan kasus
terminal
2. Melakukan kerjasama
lintas program dan
4. Pendelegasian
kasus mandiri
lintas sektoral.
1. Membuat laporan
Asuhan
pendahuluan
keperawata
2. Melakukan Pengkajian secara
n
utuh:
a. Pengkajian status mental
b. Mengeksplorasi data
c. Menginterpretasi data
3. Merumuskan dx.
Keperawatan, menyusun
rancangan asuhan,
keperawatan dan evaluasi:
Senin,8
Agustu
s 2016
s/d
selasa 9
Agustu
s 2016
a. Menganalisa tingkat
kebutuhan dasar klien
berdasarkan respon klien.
b. Menentukan rencana
tindakan keperawatan.
c. Pendelegasian dan
kolaborasi dengan profesi
lain.
d. Mempertimbangkan
aspek legal dan etik.
e. Memantau pelaksanaan
tindakan keperawatan.
f. Menerapkan komunikasi
terapeutik dalam upaya
psikoterapi.
g. Mengevaluasi
perkembangan klien.
h. Melakukan seleksi klien.
i. Menentukan model dan
metode terapi kelompok.
j. Membuat rancangan
terapi kelompok
5. Ujian Mini Cex
Selasa ,
9
Agustu
s 2016